Debat Apriadi Yadi dengan

Topik yang dibahas di sini:
1. Animal Suffering
2. Kebangkitan Yesus Kristus
3. Problem of Evil
4. Moralitas Objektif
Dukung aku dengan menjadi membership:
/ @apriadiyadi
Dukung aku di Saweria:
saweria.co/apr...

[@fransmaxsopacua7781]

Terima kasih Alvian atas penjelasannya. Anda telah menjadi murid Yesus yang baik. Semoga terang Kristus yang anda sampaikan dapat menerangi setiap hati yang mau menerima Kasih Karunia Kristus Yesus Tuhan ❤

[@ahmadirfan2056]

Kepercayaan orang lain kita anggap Tahayul tapi kalau keyakinan kita, kita anggap Iman. 😂 Al Mukarom DR. Ryu Hasan

[@hipokritboy4377]

Jamaah penyembah pohon ciplukan

[@fairymouse2747]

Tertarik tidak bahas ideologi politik, masa depan manusia dan, kenapa manusia kejam?

[@junshiji5493]

Mengenai bersaksi dan rela mati, ini tetap bisa dilakukan demi sesuatu yang tidak nyata. Dalam sejarah sudah banyak yang namanya orang orang bersaksi dan rela mati, mulai dari sekte-sekte kecil suatu wilayah, sampai agama agama besar di dunia, masing-masing mengklaim kesaksian dan kerelaan matinya demi suatu ideologi yang nyata

[@Stellionceil]

Setuju. Seharusnya kan rela mati demi kesaksian yang dianggapnya benar hanya membuktikan loyalitas dan kesetiaan. Ga membuktikan kesaksian yang ia bawa itu nyata dan benar.

[@MuhHuda-su2sf]

kesediaan untuk mati itu tentu karena percaya atau iman, karena yang ditukar adalah hidupnya di dunia untuk sesuatu setelah kematian yang tidak ada saksi matanya. Dari mana datangnya iman? Dari kesaksian atas person yang mengajarkan iman dan kepercayaannya terhadap apa yang diucapkan person itu. Yang dia lihat sendiri dengan mata dan dia dengar sendiri dengan telinga. Dari apa yang dia saksikan membawanya kepada kepercayaan tertinggi hingga rela menukar hidupnya dengan kematian. Kita yang sudah jauh dari zaman person itu, hanya bisa mendengar ceritanya saja tanpa mengalami secara nyata.

[@Stellionceil]

@@MuhHuda-su2sf lah bener kan yang saya bilang, kesediaan mati untuk kesaksian itu cuma membuktikan kesetiaan dan loyalitas, bahkan iman juga. Tapi yang jadi masalah bukan masalah lebah tebalnya iman akan kesaksian itu, tapi kebenaran dari kesaksian itu. Jika seseorang mengajukan klaim bahwa dirinya melihat peri gigi, dia bersumpah dan berani mati demi kesaksiannya karena iya yakin dan melihat peri gigi tersebut, apakah lantas kesaksiannya tersebut membenarkan eksistensi peri gigi tersebut. Sedangkan mungkin dari kita gabisa melihat peri gigi tersebut

[@MuhHuda-su2sf]

@@Stellionceil kalau kesaksiannya dan kerelaan untuk mati itu dilakukan oleh banyak orang yang bertemu dengan person itu.... mungkin itu kebenaran?

[@Stellionceil]

@@MuhHuda-su2sf maaf maaf banget yaa. Kuantitas kesaksian juga bukan tolak ukur kebenaran, itu malah menjerumus ke bandwagon fallacy.

[@12menit24]

Cherry picking Terlalu subyektif Standar ganda Berasa punya dia aja yg bener 😂😂

[@mifkhoir4591]

Pembahasan bang Yadi terbilang berat utk warga plus62. Hehe Just info bang yadi, mungkin nanti bisa undang diskusi seorang evolusionis bernama Muhammad Arief, salah satu pendiri dari Indonesian society for evolutionary studies.

[@miiulen5615]

temen online aku nih si arif

[@junshiji5493]

Benarkah semua manusia bisa dikenai tanggung jawab moral ? Benarkah semua manusia punya kehendak bebas ? Coba cek lagi kenyataan di dunia, apakah semua manusia punya pilihan berbuat dosa & berbuat baik? Benarkah semua manusia? Apakah ini kenyataan atau angan-angan ?

[@thegrunbeld6876]

Apakah tingkat kemampuan kognitif berhubungan dengan tingkat kesadaran, dan sebagai implikasinya juga dengan kesadaran akan kebebasan kehendak? Apakah orang utan punya kebebasan kehendak?

[@patrickdanketenangan6389]

Luar biasa, saya syalut sama kak Yadi, subhanallah, agama kita lah yg paling benar bagi kita

[@apel.ogetika]

👉 Izinkan saya bereskan klaim "rela mati" biar tidurnya pulas. "Rela mati" untuk melawan teori "kebohongan, kemunafikan, atau konspirasi" para murid Yesus atas kebangkitan Yesus. Satu percaya yang benar, satu menutupi kebohongan. Saat keduanya diuji dengan kehilangan nyawa, hasilnya akan berbeda.

[@Stellionceil]

@@apel.ogetika percaya yang benar dan percaya apa yang dianggapnya benar itu beda. Klaim kebenaran itu seharusnya bukti dan narasi yang koheren.

[@apel.ogetika]

@@Stellionceil bedanya apa?

[@ApriadiYadi]

@@apel.ogetika Saya akan jelasin kayak gini, ini hypothethical aja, kalo misal ada orang mengaku ketemu sosok X pada suatu malam, dan dia deeply believe that it was sosok X malam itu. Dia debat sama ilmuwan dan si ilmuwan bilang kalo itu cuma halusinasi, dia tetep keukeuh bahwa itu adalah sosok X. Dia dapat ancaman sama beberapa kelompok karena dia ngaku-ngaku ketemu sosok X. Dan dia rela mati bahwa dia beneran ketemu sosok X meskipun ancaman dari kelompok pemuja sosok X ini semakin nyata. Bahkan ketika dia didatangi pemuja sosok X ini dan mau dihukum, dia tetep bilang that it was sosok X yang mendatangi dia. Dari kisah hypothethical ini, kita bisa bedain bahwa kerelaan untuk mati itu membuktikan bahwa dia beneran merasa melihat sosok X, tapi itu tidak membuktikan bahwa yang dia lihat beneran sosok X karena keberadaan sosok X malam itu begitu improbable. To prove that it was really sosok X yang mendatangi orang ini di malam itu, membutuhkan evidence yang luar biasa karena event itu sangat-sangat improbable. Sekarang, aku tau beberapa orang tidak sanggup menerima analogi (tentunya bukan mas apel). Jadi aku akan langsung masuk ke kebangkitan yesus aja. Aku tidak membantah bahwa kerelaan mati itu membuktikan bahwa mereka betul-betul merasa melihat yesus bangkit, poin aku adalah itu tidak membuktikan yesus bangkit. Ada bedanya antara kebenaran para murid merasa melihat yesus dengan kebenaran bahwa yesus actually bangkit. Saya udah kasih berbagai penjelasan bahwa untuk membuktikan hipotesis dalam kepala kita, cara terbaik adalah membuktikan itu, bukan dengan rela mati untuknya.

[@erensumbas1888]

Pikiran sederhana saya,Tuhan maha pengasih& penyayang,jika manusia jatuh dlm perbuatan jahat,ia tetap dihukum,tetapi bukan akan disiksa,lebih2 yg berbuat baik.Jadi saya tdk dapat menuntut/ cemburu pd Tuhan yg mengampuni dosa/ perbuatan manusia yg jahat.( Yoh 3 : 16 ) titik/ tdk melebar kesimpulannya. 🙏

[@udaadi]

Sebagai contoh: Gua menceritakan ke teman teman gua perihal gua bisa terbang namun sedikit dengan karang karang tentang cerita gua bisa terbang, namun tidak ada yang pernah lihat gua bisa terbang secara langsung, Nah namun yang menjadi bukti nya iyala waktu menceritakan gua bisa terbang memang benar ada gua ceritakan itu keteman teman bakan teman gua menuliskan cerita gua di buku dan itu memang benar dan menjadi bukti kalau ada buku nya yang lansung di tuliskan oleh teman gua , Tapi tidak ada yang tau atau lihat lansung kalau gua bisa terbang karena gua hanya berhalusinasi 😂 Bayangkan ulah dan efek apa yang terjadi karena karangan gua di masa depan 😂

[@hendrajatmikapristiwa1538]

Aku suka jawaban teman eiskusinya. Jujur dan sesuai yang opengetahuannya. Cukup adem diskusinya

[@widayuliandana1648]

Dari mana datangnya kejahatan? Menurut saya kejahatan datang dari perbedaan. Karena kita diciptakan berbeda-beda. Ada yang cantik, ada yang tidak cantik. Ada yang tinggi, ada yang pendek. Ada yang kuat, ada yang lemah. Ada yang pintar, ada yang tidak pintar. Semua perbedaan ini akan melahirkan sikap kecemburuan dan kesombongan. Kisah Habil dan Qabil adalah kisah kecemburuan yang melahirkan tindakan pembunuhan. Karena cemburu saudaranya memperoleh istri yang lebih cantik. Jadi perbedaan fisik dan intelektual itu melahirkan potensi keburukan yang bisa melahirkan kejahatan. Seandainya kita diciptakan tanpa perbedaan. Bisakah kita bayangkan kalau semua manusia tidak mempunyai perbedaan? Wajah sama, tinggi sama, warna kulit sama, kekuatan sama, kepintaran sama, pokoknya semuanya sama, apakah akan ada kecemburuan? Apakah akan ada keinginan untuk menyakiti? Karena semua yang kita lihat adalah “kita”, tidak ada perbedaan. Kita bahkan tidak akan bisa memberikan nama pada diri kita, karena tidak ada perbedaan yang memungkinkan untuk pemberian nama yang berbeda. Apakah kita menginginkan kehidupan tanpa kejahatan? Yang artinya kita semua akan sama tanpa perbedaan? Apa gairahnya hidup ini jika kita semua diciptakan sama? Tidak akan ada persaingan, perlombaan. Kehidupan akan stagnan tanpa gairah, statis. Tapi pada kenyataannya kita diciptakan berbeda-beda. Walaupun perbedaan memberikan potensi kepada kejahatan, tetapi perbedaan juga memberikan gairah untuk berlomba-lomba. Sehingga manusia akan berusaha membuat kebudayaan yang lebih baik dan lebih baik lagi. Mungkin inilah wisdom Tuhan. Menciptakan manusia dengan segala potensinya, penderitaan dan kebahagiaan, sehingga manusia bisa mewujudkan kebudayaan yang semakin tinggi. Sehingga manusia bisa membuat kebudayaan yang semakin maju dan sepertinya akan tidak ada batasnya, menjadi Khalifah (wakil) Tuhan di muka bumi. Kecuali bumi dihancurkan (kiamat).

[@ApriadiYadi]

Saya kira saya udah berkali-kali menjawab sanggahan ini. Kalo Anda beneran serius untuk engage dengan diskusi seperti ini, Anda bisa hubungi saya via email dan kita bisa diskusi mengenai problem of evil via zoom (yang nantinya akan saya upload sekalian untuk konten youtube saya. hihi) Kalo tidak bersedia, it would be much much better kalo Anda baca buku macam Graham Oppy atau Schellenberg atau bisa juga Mackie. Jangan takut untuk membaca buku yang idenya berlawanan dengan keyakinan Anda. I do it all the time, saya baca C.S. Lewis, saya baca William Lane Craig, baca juga Sirah Nabawiyah, nah orang-orang beriman juga harusnya tidak takut apa pun.

[@junshiji5493]

Salah satu persoalan adalah, agama-agama punya unsur "iman", tetapi "memaksakan diri" untuk menyetarakannya dengan kenyataan yang telah dan bisa dibuktikan. Agama akan terus demikian, dapat diketahui dari contoh sederhana, yaitu menyatakan: "Karena saya TAHU bahwa Tuhan bakal menyambutku pulang."

[@MRMManembahRasaMinistry]

Iman saya berbasis pada fakta sejarah. Bukan klaim kosong yang tidak punya dasar

[@shaharilsudin7528]

Aa Yadi memang yg Terbaik....

[@irwansutanto5202]

02:21:22 Jago sih ni orang kalo ngarang bebas, kaya dulu Esay sejarah tulis aja dulu yang nyangkut walau enggak nyambung 🤣

[@menyox588]

🤣sudah kak yadi jgn teruskan aq ngakak lihat ini

[@wisan66eni]

Asli, isinya ngeles2 thok. Kang Yadi bisa sabar banget 😂

[@Umarlim]

❤

[@MuhHuda-su2sf]

Bumi diciptakan sebagai "rumah" bagi manusia..... sulit percaya karena rentang waktu yang sudah berlalu? Kalau secara agama bumi memang diciptakan untuk manusia..... adapun rentang waktu yang sudah berlalu...... bagi Tuhan mungkin tidak ada artinya..... namun bagi makhluk benda padat seperti manusia.....ukuran waktunya memang menjadi sangat sangat panjang sekali..... sebelum dan sesudahnya..... tapi apa artinya alam semesta, apa artinya bumi, tanpa manusia? tidak ada artinya. Tidak akan ada kebudayaan yang hebat yang akan timbul di bumi.... Jadi waktu bagi manusia, secara relatif ya sepanjang sejarah manusia saja..... Tanpa ada manusia sebagai pengamat, waktu sepanjang apapun tidak ada artinya..... dan bagi Tuhan waktu sepanjang itu juga tidak ada artinya.... hanya sangat sekejap..... atau bahkan past - present - future bagi Tuhan itu berhimpit.....

[@boboycucing6341]

salam hormat dari kuala lumpur ,bro yadi mengikut aku ,agama tu dicipta oleh ahli politik gologan yg ada kepentingan di zmn kuno ,orang yg sama dan cuma watak berbeza,yesus ,muhamad para2 dewa dan juga Allah ,adalah orang yg sama cuma zmn berbeza dan masa,Allah yesus Allah muhamad ,ngak mampu buat apa2 karna itu hanya doktrin dlm pemikiran ,hakikatnya jesus itu la Allah dan ,muhamad itu juga Allah kekasih tuhan dan anak tuhan ,tuhan yg asal itu ada ,cuma bkn tuhan keristien ,dan bukan juga tuhan islam atau yahudi,klu bro yadi terokat minda sedar minda kuasa jiwa bro yadi akan jumpa tuhan yang asal

[@beresboros1043]

Klo kecoa mati bgt sj apa bedanya sm manusia??? Karena manusia merasa ada..... Ya bgtu lah klo merasa ada tp apakah realita nya bener perasaan nya??? Siapa yg tau??? 😂😂😂

[@ramaazhari2247]

catatan josephus itu juga kontroversial. sejarawan modern meragukan catatan itu asli, banyak yg curiga itu diubah oleh penulis kristen...

[@thechannel8437]

Saya sedikit bingung, mengapa bg alfian menganggap manusia pertama tidak ada? Yang sangat jelas sangat berbeda dengan apa yang di imani (Alkitab). Di Alkitab bukan kah di katakan bahwa pada saat penciptaan, mulai dari langit di ciptakan hingga manusia. Semua nya tidak ada yang merasakan penderitaan. Sebab itu Allah melihat itu semua baik. Bahkan hewan" saat di taman eden, tidak ada saling mangsa. Semua vegetarian disaat itu (Hewan dan manusia). Tumbuhan lah makanan bagi manusia dan hewan. Jadi, apa yang di katakan sains tentang evolusi atau hewan yang jauh hidup sebelum manusia telah ada dan menderita itu seharusnya tidak mungkin dapat jadi pertanyaan ketika di tanyakkan kepada seorang kristen. Karena kristen seharusnya tidak mempercayai akan hal itu. Kapan mulainya ada saling mangsa? Hewan makan hewan lainnya, Manusia memakan hewan, dll? Berdasarkan Alkitab, ialah saat manusia jatuh dalam dosa. Yang bahkan karenanya (kejatuhan dlm dosa), hawa jadi akan sulit melahirkan, adam akan bersusah payah mendapatkan makanan sebab tanah di kutuk karnanya. Kejatuhan manusia dlm dosa itulah yg membuat manusia berpisah dari Allah. Dan karena keterpisahan itulah membuat hidup manusia menjadi penuh penderitaan. Dimana dulunya semua baik-baik dan tidak ada kesusahan namun sekarang penuh kesusahan dan penderitaan. Lalu terkait Kalau Adam dan Hawa hanya meta sejarah. Bagaimana dengan silsilahnya yang di percayai hingga ke yesus? Dan adam itu bukan nama diri? Allah bahkan menamai atau menyebut manusia pertama itu adam. Dan mengenai hawa sendiri adalah nama yang di berikan adam kepada istrinya. (Berdasarkan Alkitab). Mendengar bang alfian (yang sebagai kristen) dengan jawaban seperti di vidio saya jadi bingung nih.

[@MRMManembahRasaMinistry]

Gak perlu bingung tapi berhikmatlah. Mengklaim bahwa Adam manusia pertama di hadapan seorang naturalis, materialis atau bahkan rasionalis tentu akan jadi bahan tertawaan karena tidak ada catatan sejarahnya dan tidak sejalan dengan arkeologi. Jadi agar tidak berkepanjangan, katakan saja bahwa itu meta sejarah. Bukan sejarah. Toh secara maknawi, kisah Adam lebih bisa menjawab keresahan batin dibanding penjelasan evolusi yang mekanis dan matematis.

[@thechannel8437]

@@MRMManembahRasaMinistry justru berhikmat itu ialah ketika kita mampu jujur pada apa yang ada pada kita, seorang rasionalis sekali pun harusnya dapat memahami bahwa itu emang keyakinannya yang membuat perbedaan antara mereka yang beriman dan tidak. Atheis dan theis. Apabila para rasul saat mewartakan injil dan mengikuti orang" athena misalnya dengan mengatakan iya Dewamu bener sesuai logika dab kepercayaan mereka saat itu, maka para rasul hanya menyenangkan orang, dan mengumandangkan dongeng" serta telah menyangkal seperti petruss yg krn ketakutannya jadi menyangkal tidak mengenal yesus saat di bawa tentara romawi. Tapi ini cuma komentar/pandangan saya bg, 🙏

[@deenbandiy855]

di belahan dunia manapan akan selalu ada konsep sesembahan dan kepercayaan selagi masih ada jenis manusia belagu tapi pengecut sekaligus rakus tapi malas,.

[@udaadi]

Evolusi kognitif itu pun berjalan juga sangat lambat jadi bukan lansung aja proses nya , seiring waktu berjalan dan proses nya sangat lambat

[@deenbandiy855]

Wasyekkk🎉🎉🎉

[@udaadi]

Manusia pertama itu tidak ada , semuanya berevolusi terkusus nya maklud hidup

[@sugihwaras-rt11]

Yang di maksud penderitaan itu yang gmn.........?

[@junshiji5493]

Hewan diberi pisang, bisa memilih untuk diberikan ke anak mereka juga. Tapi manusia, ada yang setelah diberi sesuatu, bisa dihabiskan sendiri tanpa kepikiran anak-anaknya.

[@MRMManembahRasaMinistry]

Bagaimana kalau contohnya saya tambahi. Rumah semut sejak dulu tidak berubah alias sama. Sarang burung juga begitu. Beda dengan rumah manusia yang bisa berbeda - beda. Dan itu artinya manusia punya pilihan sementara hewan tidak. Karena punya pilihan maka manusia bebas. Dan karena bebas manusia dikenai tanggung jawab moral

[@irwansutanto5202]

​@@MRMManembahRasaMinistry Rumah serangga berubah sesuai kondisi kontur dan kondisi alam, rumah semut di Indonesia dan afrika tidak sama, bahkan di afrika utara dan selatan bentuk rumah semutnya beda. kalau anda bilang sarang burung itu sama ya kurang info. hewan punya pilihan, kucing aja bisa tau mana manusia yang baik dan jahat, mana yang bisa dia mintai makanan, mana yang patut dia cintai/benci. Hewan punya kepintaran, bisa bersosialisasi, rasa sakit, dan yang pasti "KESADARAN". Fyi : Burung namdur malah bisa menghias sarang, memilih jenis bunga/daun/ranting hingga sarangnya berbentuk unik berbeda satu sama lainnya.

[@MRMManembahRasaMinistry]

@@irwansutanto5202 Masih gak paham juga ? Rumah semut Afrika memang beda dengan semut Asia. Tapi sejak dulu sampai sekarang rumah semut Afrika tidak berubah. Demikian juga rumah semut Asia. Itu karena perbedaan cuaca, kontur serta faktor² lain. Tetapi pernahkah kamu melihat bahwa rumah semut Afrika berasitektur berbeda dalam 100 tahun terakhir ? Juga rumah semut Asia ? Sementara rumah manusia, jangankan yang beda cuaca atau kontur, yang sama kontur serta cuacanya pun bisa berbeda - beda. Gak percaya lihat rumah tetangga² mu. Pasti gak ada yang sama persis. Salah satu perbedaan manusia dan hewan adalah, manusia akalnya tinggi tapi insting kurang. Sementara hewan akal kurang tapi naluri tinggi Makanya tujuan hidup hewan mudah ditebak. Tapi manusia tidak

[@irwansutanto5202]

@@MRMManembahRasaMinistry Jangan memaksakan pikiran anda ke orang lain dimana pikiran tersebut belum tentu benar, sebaiknya anda cari tahu "casting ant molten art?" kalau anda bilang semua rumah semut sama. arsitekturnya pun berbeda jauh tergantung kecerdasan koloni, bahkan semut pemakan jamur mampu membangun pabrik2 jamur raksasa lengkap dengan cerobong pembuangan gas CO2. Hewan2 tidak perlu seni mereka lebih memilih guna/manfaat. Udah liat rumah tetangga semua sama punya ruang tamu, kamar tidur, kamar mandi, ya nggak tau kalo ada yang punya heli pad 😅, bedanya cuma di seni isi bangunan semua mirip, begitu juga kegunaan ruang2nya. Beda Hewan dengan manusia cuma manusia lebih berkembang di otak, sedangkan hewan tidak. karena kecerdasan tersebut manusia mampu melahirkan budaya dan seni. yang dimana seni tersebut tidak dibutuhkan untuk beberapa jenis hewan. Berbicara insting ini tergantung habitat, kucing yang tinggal di rumah dan di jalan instingnya berbeda jauh. manusia yang hidup di hutan dan kota instingnya berbeda jauh. "Insting berkembang hanya di alam liar dimana mahluk lebih mandiri dan dibutuhkan untuk bertahan hidup". Tujuan hidup hewan mudah di tebak? Memang situ sudah pernah menjadi hewan? 🤭Siapa tau hewan juga punya agama🤭

[@irwansutanto5202]

​@@MRMManembahRasaMinistry sebaiknya anda cari tahu "casting ant molten art?" kalau anda bilang semua rumah semut sama. arsitekturnya pun berbeda jauh tergantung kecerdasan koloni, bahkan semut pemakan jamur mampu membangun pabrik2 jamur raksasa lengkap dengan cerobong pembuangan gas CO2. Hewan2 tidak perlu seni mereka lebih memilih guna/manfaat. Udah liat rumah tetangga semua sama punya ruang tamu, kamar tidur, kamar mandi, ya nggak tau kalo ada yang punya heli pad , bedanya cuma di seni isi bangunan semua mirip, begitu juga kegunaan ruang2nya. Beda Hewan dengan manusia cuma manusia lebih berkembang di otak, sedangkan hewan tidak. karena kecerdasan tersebut manusia mampu melahirkan budaya dan seni. yang dimana seni tersebut tidak dibutuhkan untuk beberapa jenis hewan. Berbicara insting ini tergantung habitat, kucing yang tinggal di rumah dan di jalan instingnya berbeda jauh. manusia yang hidup di hutan dan kota instingnya berbeda jauh. "Insting berkembang hanya di alam liar dimana mahluk lebih mandiri dan dibutuhkan untuk bertahan hidup". Tujuan hidup hewan mudah di tebak? Memang situ sudah pernah menjadi hewan? Siapa tau hewan juga punya agama

[@RimbaRedmi2]

cherry picking

[@menatapember]

kang yadi super sabar, hebat!

[@ddarby8]

Naturalism emang kudu sabar karna minoritas😊

[@ddarby8]

wanjir 3 Jam lebih 😮

[@MuhHuda-su2sf]

Saya tertarik sharing my pov : SIAPAKAH MANUSIA PERTAMA? Manusia pertama itu ada, jika kita ingin menerapkan apa itu definisi manusia. Cerita nabi Adam di dalam al Quran adalah gambaran proses evolusi terbentuknya manusia. 1. Ketika Tuhan berkata: “Aku akan menjadikan Khalifah di muka bumi.” Maka itu adalah proses eveolusi fisik dari manusia mulai dari bentuk paling sederhana hingga fisiknya sempurna sebagai manusia. 2. Ketika Tuhan mengajarkan nama-nama kepada Adam. Maka itu adalah proses evolusi otak atau kemampuan berfikir manusia dimana manusia mempunyai kemampuan untuk memberikan nama (names) benda-benda berdasarkan pengamatan fisik dan sifatnya. Kemampuan ini dibutuhkan untuk mengembangkan budaya dan kemampuan ini tidak dimiliki oleh hewan. 3. Ketika manusia memakan buah pohon kemudian terbuka auratnya dan merasa malu sehingga menutupi auratnya dengan daun pohon. Maka itu adalah proses evolusi spiritual jiwa manusia yang mulai dengan perasaan malu atas ketelanjangan. Dimana hewan tidak pernah punya rasa malu atas ketelanjangan. Maka dengan selesainya evolusi spiritual / jiwa manusia, di situlah disebut Manusia Pertama. Yang mungkin saja dimulai dari sepasang yang disempurnakan untuk kemudian berkembang biak. Jannahnya Adam adalah di Afrika dan peristiwa keluarnya Adam dari Jannah adalah peristiwa Out of Africa… Kisah Adam yang terkenal dimuat di Tauratnya Musa untuk kemudian disempurnakan dalam wahyu al Quran. Kisah Adam mungkin saja berupa kisah yang popular di saat itu yang mencoba menggambarkan proses tahapan penciptaan manusia sesuai kemampuan akal manusia untuk menerima saat itu. Karena teori evolusi belum dikenal dan belum ada yang bisa menyadari proses evolusi dalam rentang waktu yang panjang. Lalu di titik mana dikatakan manusia itu "ditiupkan" RUH? Dalam percabangan terakhir evolusi, ketika manusia sudah memisahkan dirinya dari spesies binatang lain, lalu manusia "dipilih" untuk menjalani perkembangan yang spesial menjadi makhluq yang terbaik. Dalam sains mungkin "Sang Designer" lalu melakukan mutasi gen yang memungkinkan manusia memiliki kesadaran paling tinggi dibanding makhluq yang lain. Mungkin saja dititipkan pada perjalanan gen nya sehingga manusia ber-evolusi menjadi SATU-SATUNYA makhluq yang bisa menciptakan budaya, Khalifah di muka bumi. Kesadaran tertinggi itu kemudian disebut RUH dan dikatakan berasal dari sang Designer dan menjadi perantara (hubungan) antara manusia dan sang Designer. Dan menjadi perantara seluruh potensi sang Designer dalam batas-batas kemanusiaannya... itulah "image" Nya. Jadi kapan kira-kira manusia ditiupkan Ruh? Mungkin ketika manusia merasa malu diri mereka telanjang.... atau ketika bulu-bulu di tubuh mereka menghilang....

[@ramaazhari2247]

klw menurut kamu nabi adam itu sosok satu orang atau cuman metafora/analogi proses penciptaan manusia aja?

[@MuhHuda-su2sf]

@@ramaazhari2247 menurut saya metafora..... dan Adam itu mungkin bukan nama satu orang, tetapi mewakili manusia... karena Adam artinya tanah/bumi...

[@ramaazhari2247]

@@MuhHuda-su2sf klw gitu gimana kamu menjelaskan hadist nabi. yg nabi ngomong klw tinggi adam itu 60 hasta

[@MuhHuda-su2sf]

@@ramaazhari2247 ya betul.... kisah Adam memang dipakai untuk menjelaskan mengenai penciptaan manusia zaman dulu.... karena level berfikir manusia waktu itu belum seperti sekarang..... btw hadits problematik..... lebih baik pakai ayat al Quran saja.....

[@ramaazhari2247]

@@MuhHuda-su2sf menarik bang.. aku juga sependapat sih dalam islam yg banyak jadi kontroversial ya dalam hadist ny itu. metode dari lisan ke lisan itu juga jadi banyak distorsi dan salah pemahaman.

[@triantoadifx]

Debat sama youbaks mas...

[@beresboros1043]

Semua jawaban yg disampaikan RM itu ttp klaim.... Dan tidak ilmiah.... Yg membuat manusia memiliki spiritualisme adalah kesadaran..... Apakah manusia pernah tdk memiliki kesadaran?????? Jawabnya Ia pernah..... Titik

[@harrikurniawan3001]

Betul,ada suatu masa bahwa manusia itu tidak sadar bahwa diriny itu ada… Sama sperti hewan pada umumnya

[@harrikurniawan3001]

7:58 manusia lahir nanti y tetap jadi manusia/hewan… Masa mau jadi amoeba

[@maldos911]

sorry mas Yadi untuk yg ini sy merasa dengerin ini waktu sy terbuang. argumen tamu jelek2 sekali

[@ApriadiYadi]

Meskipun argumennya jelek, tetapi yang penting beliau enak diajak diskusi hehe.

[@Stellionceil]

@@maldos911 kemarin sempet gini pas selesai nonton, kek anjir waktuku kebuang sia sia banget cuma nontonin argumen pembelaannya jelek jelek si tamu. Tapi setelah mencoba untuk berpikir positif ternyata ada hal yang bisa dipetik dari video ini, yaitu kesabaran bang yadi.

[@anomalimatter]

​@@Stellionceil😅sepedapat

[@irwansutanto5202]

02:16:52 Anda tidak bisa medefinisikan terang tanpa kegelapan dan sebaliknya. terang dan gelap tidak bisa dipisahkan layaknya siang dan malam.