Assalamualaikum perkenalkan saya Fadya Nirmala (2208103010001) dari Kelompok 8 A, izin bertanya kepada kelompok 6, tolong sebutkan contoh aplikasi SFC dalam industri farmasi, dan jelaskan keuntungan metode ini dibandingkan teknik kromatografi lainnya. Terima kasih sebelumnya
@muhammadsyafii98428 күн бұрын
assalamualaikum, perkenalkan saya muhammad syafii siregar, izin menjawab, SFC digunakan untuk pemisahan enansiomer dalam senyawa optis aktif. Keuntungan utamanya adalah efisiensi tinggi, waktu analis yang relatif cepat, apakah bisa di terima?
@ElviaRosalinda8 күн бұрын
Assalamualaikum wr wb, perkenalkan saya Elvia Rosalinda dengan npm 2208103010023 dari kelompok 9 kelas A, izin bertanya kepada kelompok 6 Mengapa fluida superkritis dalam SFC dianggap lebih ramah lingkungan dibandingkan pelarut konvensional dalam teknik kromatografi lainnya? Jelaskan mekanisme dan keuntungan utamanya!
@ekifebriani148 күн бұрын
Waalaikumsalam, saya Eki Febriani (2208103010021) izin menjawab Fluida superkritis, seperti karbon dioksida (CO2), dianggap lebih ramah lingkungan dibandingkan pelarut konvensional dalam teknik kromatografi karena tidak menghasilkan limbah berbahaya dan dapat didaur ulang. SFC (Kromatografi Fluida Superkritis) menggunakan CO2 yang memiliki suhu dan tekanan kritis rendah, sehingga aman dan efisien dalam pemisahan senyawa tanpa residu pelarut beracun15. Keuntungan utamanya meliputi kecepatan proses yang lebih tinggi, kelarutan yang baik, dan efisiensi pemisahan yang lebih baik dibandingkan dengan teknik lain seperti HPLC. Jawaban ini didapat dari jurnal dengan judul "TEKNOLOGI EKSTRAKSI FLUIDA SUPERKRITIS DAN MASERASI PADA ZINGIBER OFFICINALLE ROSCOE : AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN KANDUNGAN FITOKIMIA " Apakah bisa diterima🙏🏻
@NadiaRahmah-k1u8 күн бұрын
Assalamualaikum wr..wb.. Perkenalkan saya Nadia Rahmah (2208103010051) dari kelompok 5 A, Izin bertanya, Mengapa HPTLC dianggap sebagai pengembangan dari Thin-Layer Chromatography (TLC)? Sebutkan dua aspek teknis yang membedakan keduanya?
@ekifebriani148 күн бұрын
Waalaikumsalam, saya Eki Febriani (2208103010021) ingin menjawab HPTLC (High-Performance Thin Layer Chromatography) dianggap sebagai pengembangan dari TLC (Thin Layer Chromatography) karena menghadirkan kemampuan analisis yang lebih presisi, cepat, dan sensitif. Dua aspek teknis utama yang membedakan HPTLC dari TLC adalah: Penggunaan Lapisan Fase Diam Berukuran Partikel Lebih Kecil: Pada HPTLC, lapisan fase diam terbuat dari partikel dengan ukuran lebih kecil (biasanya
@SupridaKsp8 күн бұрын
Assalamualaikum wr wb, perkenalkan saya Suprida dengan npm (2208103010055) dari kelompok 3A, izin bertanya kepada kelompok 6, Apa hubungan antara resolusi pemisahan dan ukuran partikel fase diam dalam HPTLC? Terimakasih
@ekifebriani148 күн бұрын
Waalaikumsalam, saya Eki Febriani (2208103010021) izin menjawab Ukuran partikel fase diam memiliki hubungan langsung dengan resolusi pemisahan dalam HPTLC. Partikel fase diam yang lebih kecil memberikan permukaan kontak yang lebih besar dan distribusi ukuran partikel yang lebih seragam. Hal ini meningkatkan efisiensi proses interaksi antara sampel dan fase diam, menghasilkan pemisahan yang lebih tajam dan resolusi yang lebih tinggi. Selain itu, fase diam dengan ukuran partikel kecil mengurangi difusi zona analit selama pemisahan, sehingga memungkinkan deteksi komponen yang sangat berdekatan secara lebih jelas. Namun, penurunan ukuran partikel juga meningkatkan tekanan balik dan memerlukan teknik aplikasi serta pengembangan yang lebih presisi, yang biasanya difasilitasi oleh sistem HPTLC modern. Referensi Jurnal: Sherma, J. (2003). Recent advances in thin-layer chromatography. Acta Chromatographica, 13, 5-25. Reich, E., & Schibli, A. (2007). High-performance thin-layer chromatography for the analysis of medicinal plants. Thieme Chemistry.
@ditasavira61968 күн бұрын
Assalamualaikum wr wb, perkenalkan saya Dita Savira dengan npm (2208103010057) dari kelompok 3A, izin bertanya kepada kelompok 6, Mengapa detektor MS dalam SFC dan HPTLC memiliki biaya operasional yang tinggi? Terimakasih
@ekifebriani148 күн бұрын
Waalaikumsalam, saya Eki Febriani(2208103010021) ingin menjawab Biaya operasional detektor MS dalam SFC dan HPLC tinggi karena beberapa faktor. 1.Pertama, harga detektor itu sendiri berkisar antara $5,000 hingga $20,000, tergantung pada jenis dan sensitivitasnya1. 2.Kedua, biaya pemeliharaan dan penggantian komponen seperti kolom dan bahan habis pakai yang diperlukan untuk menjaga kinerja sistem dapat mencapai ribuan dolar per tahun15. 3. Ketiga, kompleksitas analisis dan kebutuhan untuk kalibrasi serta validasi yang sering menambah waktu dan biaya operasional46.
@YosiArifah8 күн бұрын
Assalamualaikum, perkenalkan saya Yosi arifah dengan npm 2208103010015 dari kelompok 2 ingin bertanya Bagaimana mekanisme pemisahan senyawa polar dan non polar pada fase diam silicagel dalam hptlc? terima kasih
@ZhidanAziz8 күн бұрын
Waalaikumsalam, terimakasih atas pertanyaannya. Saya Zhidan Aziz (2208103010037) izin menjawab. Mekanisme pemisahan senyawa polar dan non-polar pada fase diam silika gel dalam HPTLC didasarkan pada adsorpsi dan interaksi polaritas antara senyawa, fase diam berupa silika gel dan fase gerak. Silika gel memiliki permukaan polar karena adanya gugus hidroksil (Si-OH) yang dapat berinteraksi melalui ikatan hidrogen, gaya vander walls dan interaksi dipol-dipol dengan senyawa polar. Senyawa polar, akan berinteraksi lebih kuat dengan fase diam silika gel melalui ikatan hidrogen dan interaksi dipol-dipol, sehingga bergerak lebih lambat pada fase gerak. Senyawa non polar miliki interaksi yang lebih lemah dengan silika gel, sehingga lebih mudah terbawa oleh fase gerak dan bergerak lebih cepat pada lempeng HPTLC. Fase gerak yang digunakan biasanya bersifat non-polar atau semi-polar, sehingga senyawa non-polar lebih larut dalam fase gerak dan cenderung bergerak lebih jauh dibandingkan senyawa polar. Sumber : Stahl, E. (1969). Thin Layer Chromatography: A Laboratory Handbook (2nd ed.). Springer-Verlag.
@Aera_aneksa8 күн бұрын
Assamualaikum wr.wb . Perkenalkan saya Mujibatul Husna(2208103010005) dari kelompok 8 A, izin bertanya. Mengapa detektor MS dalam instrumen HPLC memiliki kompleksitas data yang lebih tinggi dibandingkan dengan detektor fluoresensi? Mohon dijelaskan Terima kasih 🙏🏻
@muhammadsyafii98428 күн бұрын
perkenalkan saya muhammad syafii (2208103010033) izin menjawab, Detektor MS menghasilkan spektrum massa dengan informasi fragmen ion, isotop, dan molekul, sehingga interpretasi memerlukan analisis lebih mendalam dibandingkan data fluoresensi yang lebih sederhana, apa bisa di terima?
@Aera_aneksa8 күн бұрын
@@muhammadsyafii9842terimakasih atas jawabannya Syafi'i 🙏🏻🤗
@MaysyuraNf8 күн бұрын
Assalamualaikum perkenalkan saya Maysyura dengan NPM 2208103010045 dari kelompok 5 A izin bertanya Apa perbedaan prinsip ionisasi Electrospray Ionization (ESI) dan Atmospheric Pressure Chemical Ionization (APCI) dalam deteksi MS pada SFC? terimakasih
@ekifebriani148 күн бұрын
Waalaikumsalam, saya Eki Febriani (2208103010021) ingin menjawab pertanyaan dari maysyura Electrospray Ionization (ESI) dan Atmospheric Pressure Chemical Ionization (APCI) adalah dua teknik ionisasi yang sering digunakan dalam spektrometri massa (MS), termasuk dalam konteks pemisahan menggunakan Supercritical Fluid Chromatography (SFC). Meskipun kedua teknik ini bertujuan menghasilkan ion-ion untuk dianalisis dalam MS, prinsip dasar mereka berbeda. 1.Prinsip Ionisasi ESI: - Prinsip Kerja: Pada ESI, sampel larut dalam pelarut yang mengandung ion-ion. Pelarut ini kemudian dipaksa untuk mengalir melalui jarum yang dikenakan tegangan tinggi (biasanya sekitar 3-5 kV). Tegangan ini menyebabkan pelarut menjadi kabut kecil dalam bentuk tetesan (droplets) yang sangat kecil, yang kemudian menguap akibat pengaruh tekanan rendah di sekitar ujung jarum. Akibat penguapan pelarut, ion-ion terperangkap dalam tetesan, dan akhirnya ion-ion ini dilepaskan menjadi ion gas. - Jenis Ionisasi: ESI cenderung menghasilkan ion-ion bermuatan positif (kation) atau negatif (anion) dari molekul yang ada dalam sampel tergantung pada kondisi analisis. - Kelebihan: ESI sangat cocok untuk molekul polar dan biologi seperti protein, peptida, dan asam nukleat. Ini juga memungkinkan pemindahan ionisasi tanpa perubahan signifikan pada struktur kimia molekul. - Kelemahan: Tidak efektif untuk senyawa non-polar atau senyawa dengan sedikit afinitas terhadap pelarut atau air. 2. Prinsip Ionisasi APCI: - Prinsip Kerja: APCI menggunakan tekanan atmosfer untuk menghasilkan ion melalui reaksi kimia di dalam alat ionisasi. Pada APCI, sampel terlebih dahulu dilarutkan dalam pelarut organik yang mengalir melalui nebulizer. Proses ionisasi dimulai dengan membentuk plasma melalui corona discharge yang menghasilkan radikal atau ion dari pelarut. Senyawa dalam sampel kemudian berinteraksi dengan ion-ion yang dihasilkan untuk membentuk ion sampel yang terionisasi. - Jenis Ionisasi: APCI lebih sering digunakan untuk senyawa non-polar hingga semi-polar, dan dapat mengionisasi senyawa berbobot molekul tinggi dengan efektif. - Kelebihan: APCI lebih cocok untuk senyawa yang lebih volatil dan kurang polar dibandingkan ESI. Teknik ini juga lebih stabil untuk senyawa non-polar. - Kelemahan:Tidak seefektif ESI untuk senyawa polar atau biomolekul besar. Sumber Kyusoek, L., Yongjoon, T., & Kim, W. (2006). Applications of electrispray ionization and atmospheric pressure chemical ionization in mass spectrometry : an review of their principles and utility in analytical chemistry. International Journal of Mass Spectrometry. 2(254), 122-126
@MaysyuraNf8 күн бұрын
@ekifebriani14 terimakasih atas jawabannya
@jaradraff8 күн бұрын
Assalamualaikum, perkenalkan saya Syajara Tuddur (2208103010065) dari kelompok 9A izin bertanya kepada kelompok 6 mengenai materi yang kalian jelaskan, ada hal yang saya kurang mengerti, SFC dan HPTLC keduanya digunakan untuk pemisahan senyawa, namun dengan prinsip yang berbeda.Kalau dibandingkan keduanya, apa perbedaan utama antara SFC dan HPTLC, terutama soal fase geraknya dan efisiensi pemisahannya?
@ZhidanAziz8 күн бұрын
Waalaikumsalam, izin menjawab. Saya Zhidan Aziz (2208103010037) izin menjawab. Perbedaan utama antara Supercritical Fluid Chromatography (SFC) dan High-Performance Thin-Layer Chromatography (HPTLC) terletak pada fase gerak dan efisiensi pemisahan. Menurut Taylor et al. (1996), SFC menggunakan fase gerak fluida superkritis, seperti CO₂, yang memiliki difusivitas tinggi dan viskositas rendah, sehingga meningkatkan efisiensi pemisahan dan kecepatan analisis. Sementara itu, menurut Renger et al. (2011), HPTLC menggunakan fase gerak cair, yang bergerak melalui lapisan stasioner secara kapiler. Meskipun HPTLC lebih sederhana dan fleksibel, efisiensi pemisahannya lebih rendah dibandingkan SFC karena keterbatasan resolusi dan difusi lebih lambat. Sumber : - Taylor, L. T., et al. (1996). Advances in Supercritical Fluid Chromatography. - Renger, B., et al. (2011). Validation of Thin-Layer Chromatographic Methods.
@TeukuRizkykurniawan8 күн бұрын
Assalamualaikum, perkenalkan saya Teuku Rizky Kurniawan (2208103010013) dari kelompok 1 kelas A izin bertanya kepada kelompok 6 mengenai materi yang kalian jelaskan, ada hal yang saya kurang mengerti, dalam materi DETEKTOR SFC, Bagaimana pengaruh penyesuaian tekanan dan suhu terhadap sifat fluida superkritis dalam SFC? Berikan contoh aplikatif! Terimakasih
@muhammadsyafii98428 күн бұрын
perkenakan nama saya muhammad syafii, izin menjawab , Penyesuaian tekanan dan suhu memungkinkan kontrol kepadatan fluida superkritis, sehingga mempengaruhi daya larut senyawa dalam fase gerak. Misalnya, peningkatan tekanan meningkatkan kepadatan dan kemampuan melarutkan . apabisa du terima??
@Nafilahsiregar058 күн бұрын
Assalamualaikum, saya Nafilah Siregar (2208103010009) dari kelompok 8A, izin bertanya kepada kelompok 6A. Bagaimana cara optimasi fase gerak dalam HPTLC agar pemisahan senyawa menjadi lebih efektif? Terima Kasih
@ZhidanAziz8 күн бұрын
Waalikumsalam, saya Zhidan Aziz (2208103010037) izin menjawab pertanyaannya. Untuk mengoptimalkan fase gerak dalam HPTLC, pemilihan komposisi pelarut yang tepat sangat penting. Menurut Renger et al. (2011), langkah-langkah optimasi meliputi: Pertama pemilihan pelarut awal , dengan polaritas berbeda (misalnya metanol-air atau toluena-etil asetat). Kedua, variasi rasio pelarut, untuk mendapatkan pemisahan optimal. Ketiga, pemantauan nilai Rf, untuk memastikan pemisahan antar senyawa memadai. Keempat, uji stabilitas fase gerak, agar tidak bereaksi dengan sampel atau fase diam. Dengan langkah ini, pemisahan senyawa dapat lebih efektif karena fase gerak mempengaruhi interaksi dengan fase diam. Sumber : Renger, B., Janoszka, A., & Seibl, J. (2011). Validation of Thin-Layer Chromatographic Methods for Pharmaceutical Analysis. Journal of Chromatography A.
@azzamunadhiefa20918 күн бұрын
Assalamualaikum Wr.Wb. Saya Azza Munadhiefa Zain dengan NPM (2208103010011) dari kelompok 8 kelas A. Izin bertanya, tolong jelaskan bagaimana detektor fluoresensi dalam HTPLC mendeteksi senyawa yang tidak memiliki sifat fluoresensi alami? Terimakasih🙏🏻
@ZhidanAziz8 күн бұрын
Waalaikumsalam, terimakasih atas pertanyaannya. Izinkan saya menjawab, saya Zhidan Aziz (2208103010037). Jadi, detektor fluoresensi pada Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (HPLC) biasanya digunakan untuk mendeteksi senyawa yang secara alami memiliki sifat fluoresensi. Namun, bagi senyawa yang tidak bersifat fluoresen, teknik derivatisasi sering digunakan. Teknik ini melibatkan reaksi kimia antara analit dan reagen tertentu untuk mengubah sifat fisikokimia analit, sehingga memudahkan deteksi yang lebih optimal. Sumber : Scion Instruments, Knowledge Center HPLC Fluorescence Detector