Рет қаралды 7,748
KHP Kridhomardowo Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat pada kesempatan ini menyajikan Gendhing Pahargyan atau gendhing-gendhing yang sering dibunyikan pada prosesi upacara adat, perayaan, atau acara-acara jamuan di dalam Keraton Yogyakarta.
Gendhing Dhandhanggula Laras Pelog Pathet Barang, Kendhangan Bibaran berasal dari kata “Dhandhanggula” yang berarti “memohon agar diberikan sesuatu yang baik/manis”. Gendhing ini juga dibunyikan sebagai tanda bahwa suatu rangkaian upacara di Keraton telah selesai. Gendhing Bibaran Dhandhanggula ini dibunyikan secara soran (volume keras). Setelah Gendhing Dhandhanggula berhenti, Abdi Dalem Wiyaga juga belum diperkenankan untuk meninggalkan tempat karena masih harus membunyikan gendhing penghormatan (Gendhing Kurmat Dalem) khusus kepada Sultan (berupa Gendhing Tedhak Saking ataupun Gendhing Sri Kondur).