Рет қаралды 29,360
Pixar hampir mengalami "kejatuhan" setelah beberapa tahun merilis film yang kurang sukses dan sekuel yang terasa bisa ditebak. Studio ini sudah tampak terpuruk selama beberapa waktu. Seperti banyak perusahaan lain yang diakuisisi oleh Disney, kreativitas Pixar tampaknya telah diperas hingga kering, lalu diabaikan. Padahal Dulu, Pixar dikenal sebagai legenda dalam hal kreativitas, namun kini tampaknya hanya menjadi bagian lain dari kerajaan Disney.
Jadi, ke mana perginya "keajaiban" Pixar? Bagaimana mungkin studio yang dulu dianggap tak terkalahkan oleh Steve Jobs kini berubah menjadi mesin yang tak lagi sekuat sebelumnya? Masih adakah harapan bagi Pixar untuk kembali berjaya, atau apakah masa keemasannya sudah berlalu?
Well Untuk benar-benar memahami apa yang membuat Pixar terpuruk saat ini, kita perlu melihat kembali apa yang membuat mereka begitu sukses sejak awal. Jawabannya bisa diringkas dalam dua kata: **John Lasseter**. Kisahnya adalah bagian penting dari sejarah Pixar, dan sejak kepergiannya, Pixar seperti kehilangan arah.
Berbeda dengan banyak eksekutif film lainnya, yang biasanya berasal dari latar belakang keluarga kaya dan tidak terlalu terlibat dalam bisnis yang mereka pimpin, John memulai kariernya sebagai animator junior di posisi paling bawah. Bahkan saat masih menjadi mahasiswa, bakat dan kreativitasnya sudah terlihat menonjol. Di universitas, dia dibimbing oleh animator-animator legendaris yang pernah bekerja dengan Walt Disney di masa kejayaan studio tersebut. Proyek akhirnya, yaitu **Lady in the Lamp**, menunjukkan kemampuannya dalam menghidupkan benda-benda sehari-hari dengan sentuhan magisnya.
SUBSCRIBE
/ danielfredrik8