21:25 Menurut Schnackenburg bahwa awal pemahaman Eklesiologi dalam Jemaat Ibrani berkembang juga konsep sosteriologis dan ekskatoligs yang menyatakan keselamatan datangnya dari Tuhan Yesus Kristus. Jemaat Allah juga disebut sebagai Umat Eskatologis yang menuju pada kesempurnaan surgawinya. Aspek Eskatologis yang ditekankan bahwa penyelamatan yang terjadi melalui darah Kristus. Muncul sebutan Bukit Zion yang menyatakan bahwa Eklesiologi dalam pemikiran Kitab Ibrani lebih memiliki pemahaman yang bersifat Eskatologis.
@filadelfiaklara28374 күн бұрын
10.24 Poin bahwa gereja adalah satu (terlepas dari identitas bangsa mereka) mengingatkan saya bagaimana gereja pada masa kini perlu menghayati hal tersebut. Terlepas dari perbedaan daerah, wilayah tempat mereka berdiri, perbedaan dogma dan liturgi, gereja tetaplah satu dalam Kristus.
@JoiSonggoNapoSanggola4 күн бұрын
26:47 Gereja menurut surat Yakobus menekankan tanggung jawab gereja dalam memperhatikan kebutuhan pribadi jemaatnya, seperti memberikan dukungan kepada anggota yang sakit melalui doa yang dipimpin oleh para penatua (Yakobus 5:14). Penatua memiliki peran utama sebagai pemimpin rohani yang diberi wewenang khusus untuk berdoa dengan iman, sekaligus melayani komunitas secara terstruktur. Hal ini menunjukkan bahwa gereja tidak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga komunitas yang peduli terhadap kesejahteraan rohani dan fisik anggotanya melalui pelayanan yang terorganisasi dengan baik.
@greciapermata75634 күн бұрын
23:36 Eklesiologi dalam Yakobus memberikan 2 penekanan bahwa gereja memiliki tanggung jawab yang penuh kepada setiap jemaat. Selain itu juga gereja perlu memiliki prinsip kesetaraan terhadap sesama anggota gereja tanpa membedakan. Kedua hal tersebut diperhatikan oleh setiap anggota gereja agar terjalin hubungan yang baik.
@RafaelWisnuWibowo-e1r4 күн бұрын
14:04 Eklesiologi dalam Perjanjian Baru sangat mendalam, terutama dalam melihat peran gereja sebagai tubuh Kristus dan bait Allah. Sebagai bait Allah, gereja menjadi tempat kehadiran Allah yang nyata, yang memanggil setiap anggotanya untuk menjalani hidup dalam kekudusan dan integritas. Hal ini mendorong komunitas gereja untuk memberikan bimbingan moral dan menampilkan kehidupan etis yang mencerminkan iman kepada Yesus. Konsep gereja sebagai tubuh Kristus juga mengingatkan bahwa setiap anggota memiliki peran unik yang saling melengkapi. Kesatuan ini menjadi teladan bagaimana keragaman dalam tubuh gereja dapat menciptakan harmoni ketika semua berpusat pada Kristus. Rafael Wisnu Wibowo_712022001_Eklesiologi B
@novitalenama43874 күн бұрын
Menit ke 27.10 Menurut Petrus Gereja dapat dikatakan sebagai batu-batu hidup atau biasa disebut sebagai batu penjuru dalam membangun persekutuan orang-orang percaya. Di mana dunia saat ini penuh dengan penderitaan yg di alami oleh manusia. Akan tetapi di balik penderitaan dan pencobaan yang di alami tersebut Gereja berperan penting dalam menumbuhkan iman dan kepercayaan jemaat akan adanya eskatologis. Sehingga Gereja sebagai tubuh Kristus itu sendiri, mampu memberikan jemaat untuk merasakan sukacita dan damai sejahtera dalam kasih persekutuan persaudaraan dan saling menguatkan satu dengan yang lain. 28:36
@delinvionydamaledo56774 күн бұрын
Tanggapan saya pada menit ke 2:15 dapat dilihat dari dua perspektif utama yang menyoroti pentingnya pemahaman Paulus tentang ekklesia-sebagai komunitas lokal dan sebagai tubuh Kristus yang universal. Pertama, pemahaman ekklesia sebagai komunitas lokal mengingatkan kita pada pentingnya peran gereja-gereja lokal dalam kehidupan iman umat Kristen. Gereja lokal bukan hanya sekadar tempat berkumpul, tetapi juga merupakan ruang di mana relasi antar umat dibangun, kasih diajarkan, dan pelayanan konkret dilaksanakan. Dalam konteks ini, setiap jemaat memiliki tanggung jawab untuk saling mendukung, menguatkan, dan mengasihi, sebagaimana yang tertulis dalam surat Paulus kepada jemaat di Korintus (1 Korintus 12:25-27). Kekuatan gereja lokal terletak pada kesatuan dan keragaman jemaatnya yang saling melengkapi. Namun, pemahaman kedua, yakni ekklesia sebagai tubuh Kristus yang universal, memberikan dimensi yang lebih luas. Paulus menegaskan bahwa meskipun ada banyak gereja lokal, semuanya bersatu dalam Kristus. Ini berarti tidak ada jemaat yang lebih superior atau terpisah satu sama lain. Hal ini mengajak kita untuk tidak hanya melihat gereja dari perspektif lokal semata, tetapi juga sebagai bagian dari gereja yang lebih besar, yakni umat Kristen di seluruh dunia. Pemahaman ini juga menekankan pentingnya solidaritas antar gereja, baik dalam hal doa, dukungan, maupun pelayanan. Pentingnya kedua pemahaman ini dalam konteks gereja masa kini adalah agar kita tidak terjebak pada pemahaman yang sempit tentang gereja hanya sebagai komunitas lokal, tetapi juga menyadari bahwa setiap gereja memiliki hubungan yang erat satu sama lain dalam Kristus. Dalam dunia yang semakin terhubung ini, tantangan gereja adalah bagaimana menjaga kesatuan di tengah keragaman, baik dalam hal denominasi, tradisi, maupun kultur, sembari tetap menjalankan panggilan bersama sebagai tubuh Kristus. Secara keseluruhan, ajaran Paulus tentang ekklesia memanggil kita untuk melihat gereja sebagai tempat dimana kasih, pengajaran, dan pelayanan Allah terjadi dalam konteks lokal, namun juga dalam konteks yang lebih besar, yakni kesatuan umat Kristen di seluruh dunia. Delin Viony Damaledo_712022113_Eklesiologi B
@putrijulianablegur57334 күн бұрын
2:19 Ruang lingkup eklesia dalam pengajaran Paulus mencakup dua dimensi utama, yaitu lokal dan universal. Secara lokal, eklesia merujuk pada perhimpunan orang percaya di tempat tertentu, seperti jemaat di Korintus, Tesalonika, dan Filipi, yang sering kali berkumpul di rumah-rumah. Secara universal, eklesia dipahami sebagai keseluruhan umat Allah, yaitu tubuh Kristus yang mencakup semua orang percaya di berbagai tempat. Paulus menekankan bahwa eklesia adalah milik Allah, hidup dalam iman kepada Kristus, dan saling terhubung sebagai satu kesatuan untuk melayani dan memuliakan Tuhan. Putri Juliana Blegur_71022079_Eklesiologi B
@gabriellalian81402 күн бұрын
9.51 Paulus menyatakan bahwa gereja dipandang sebagai umat Allah yang sejati, karena setiap orang yang hidup dalam Kristus memiliki kesatuan dan tidak ada pembedaan diantara mereka. Gereja hadir dalam ketidaksempurnaan namun di dalam Yesus, kita menemukan jalan menuju Bapa. Di dalam gereja sebagai suatu persekutuan bagi orang percaya, semua orang yang terpanggil di dalamnya tanpa melihat sekeliling dengan status sosial, dan apa yang dimiliki dari orang tersebut. Gereja dipanggil untuk bersama menjadi tempat bersekutu dan untuk memuliakan nama-Nya.
@GishelaGloriaTimangSattu-s7h3 күн бұрын
Pemahaman Paulus tentang gereja sebagai Bait Allah yang ditandai oleh kekudusan menekankan pergeseran radikal dari tempat fisik menuju komunitas iman sebagai ruang kehadiran Allah. Perspektif ini tidak hanya menegaskan bahwa kekudusan bukan lagi terikat pada lokasi tertentu seperti Bait Allah di Yerusalem, tetapi juga mencerminkan pemenuhan eskatologis di mana Allah berdiam di tengah umat-Nya melalui Roh Kudus. Namun, hal ini menantang praktik tradisional Yahudi yang menempatkan pusat penyembahan pada ritual dan lokasi tertentu, menuntut redefinisi kekudusan dalam kehidupan sehari-hari. Secara kritis, konsep ini menuntut gereja modern untuk memeriksa sejauh mana ia merefleksikan kekudusan dalam keberadaannya sebagai tubuh Kristus, tanpa terjebak pada formalisme atau pengidolaan bangunan fisik sebagai pusat iman. (menit : 13.19).
@mengsihdakabesy81754 күн бұрын
Menurut ajaran Paulus, terdapat dua pemahaman tentang ekklesiologi. Pertama yaitu perhimpunan orang percaya dalam suatu daerah tertentu, kedua yaitu bermakna universal. Pertanyaan saya bagaimana hubungan antara pemahaman eklesia yang bersifat lokal dan universal dalam ajaran Paulus dapat mempengaruhi pemahaman kita tentang misi gereja, terutama dalam dunia yang semakin terfragmentasi dan pluralistik? Mengingat pentingnya kesatuan jemaat dalam eklesiologi Paulus, bagaimana prinsip ini relevan dengan kondisi gereja masa kini yang terpecah dalam berbagai aliran dan denominasi? Dan bagaimana gereja dapat menjaga kesatuan tubuh Kristus dalam keberagaman tanpa mereduksi makna sejati dari kesatuan tersebut? 2:35 2:35
@ayulape97204 күн бұрын
Ruang lingkup ekklesia menurut Paulus mencangkup beberapa bagian penting yang di jelaskan pada menit ke 2:26-7:54. Namun, hal yang menjadi menarik dari salah satu ruang lingkup ekklesia yaitu jumlah keseluruhan orang-orang yang percaya pada suatu tempat. Walaupun terdapat masing-masing perkumpulan jemaat yang sebagai contoh yaitu terdapat perkumpulan jemaat di wilayah A, wilayah B dan wilayah C, tetapi perkumpulan itu tidak dapat dipisahkan. Hal ini dikarenakan gereja atau perkumpulan jemaat adalah umat Allah sehingga semuanya satu dan tidak ada pembeda diantaranya. Namun dalam kehidupan bergereja, tanpa disadari bahwa jemaat sering memisahkan perkumpulan gereja yang satu dengan yang lain. Mengapa demikian, karena merasa perkumpulannya lebih baik dibandingkan yang lain. Oleh karena itu, bagaimana cara yang dapat dilakukan oleh pemimpin gereja seperti majelis maupun pendeta agar perbedaan perkumpulan ini tidak salah untuk dipahami oleh jemaat. Selain itu, pada menit ke 11:44 menjadi hal yang sangat penting untuk diingat tentang makna gereja yaitu gereja sebagai persekutuan orang-orang yang dipanggil maupun terpilih tanpa membedakan ras, budaya, status sosial, pendidikan maupun warna kulit. Sehingga, tidak ada pembeda diantara kita yang dipanggil dan di pilih olehNya. Ayu Putri Lape_712022276_Eklesiologi A
@NovaxCantik4 күн бұрын
Tanggapan: menit ke 20-23 Dalam penjelasana yang di sampaikan lewat video ini mengenai pemahaman gereja dalam Surat Ibrani sebagai komunitas peziarah yang sedang mengembara, dengan fokus pada pemahaman eskatologis yang dipenuhi dengan simbol-simbol Perjanjian Lama yang mengarah pada kenyataan surgawi yang akan datang. Penulis Surat Ibrani sangat menekankan bahwa keselamatan hanya dapat ditemukan dalam Yesus Kristus, yang mempersembahkan darah-Nya sebagai jalan penyelamatan dan penyempurnaan umat Allah. Salah satu hal yang sangat menarik adalah konsep "pertemuan ibadah" yang di dalamnya umat mendengar suara ilahi, bukan lagi suara manusia biasa. Ini menunjukkan bahwa ibadah bukan hanya rutinitas, tetapi juga sarana yang mempertemukan umat dengan realitas ilahi yang membawa pada penyempurnaan spiritual. Bagaimana pemahaman eklesiologis dalam Surat Ibrani dapat memengaruhi cara gereja menjalani peribadatannya di dunia saat ini, khususnya dalam kaitannya dengan konsep keselamatan yang telah dicapai oleh Kristus, namun juga menantikan realitas eskatologis yang penuh penyempurnaan di masa depan?
@meliabelva25754 күн бұрын
2:27 Dalam ajaran Paulus, Paulus memahami konsep ajaran Ekklesia dalam 2 pemahaman. Pertama, Ekklesia dipahami sebagai penghipunan orang-orang percaya dalam suatu tempat atau komunitas. Selanjutnya, pemahaman tersebut disampaikan bahwa jemaat-jemaat bersifat universal. Arti universal yang dimaksud adalah sebagai terjemahan dari kata Ekklesia yang berarti kelompok setempat sebagai jemaat allah yang diantara komunitas satu yang lain disuatu tempat tidak satupun dapat dipisahkan dari yang lain. Melia Belva Hahuly_712022006_ Ekklesiologi B
@yohanabalambeu66362 жыл бұрын
Ekklesiologi yang dibangun oleh surat-surat Petrus menyatakan bahwa gereja sebagai batu hidup yang dipergunakan untuk pembangunan rumah rohani. Jika dikaitkan dengan eksistensi gereja di masa dewasa ini, justru yang seringkali nampak adalah relasi kuasa secara struktural yang justru menjadikan gereja seakan menjadi batu sandungan. Gereja yang seharusnya merepresentasikan dirinya seperti Batu Penjuru, penuh dengan kekudusan justru seringkali memudarkan citra dirinya sebagai umat kepunyaan Allah. Terkadang, gereja hanya dijadikan "Rumah Singgah" sehingga kehadirannya tidak begitu berdampak secara iman bagi jemaat. 712020011_Yohana Balambeu_Kelas A
@happyvania98394 күн бұрын
(Tanggapan pada menit 2:26): Menjelaskan tentang pemahaman Paulus terkait Eklesia yang mencangkup dua aspek yang saling melengkapi. Pertama, Perhimpunan orang-orang percaya dalam suatu derah setempat, yang bisa kita lihat dalam 2 Kor 1:1 yang menjelaskan terkait tulisan Paulus kepada jemaat di Korintus yang terdiri dari orang-orang percaya dalam suatu wilayah tertentu. Kedua, jemaat bersifat universal?, yang bisa kita lihat dalam 1 Kor 11:18; 14:19, 28, 35, di mana Paulus membahas pertemuan jemaat yang lebih luas tetapi tetap terhubung dalam satu tubuh Kristus. Dengan demikian Eklesia tidak hanya merujuk pada jumlah individu di suatu tempat, tetapi juga pada kesatuan yang tudak terpisahkan dari semua orang percaya. Jadi bisa dikatakan bahwa, Eklesia Paulus menggambarkan keberadaan perhimpunan orang percaya yang tetap berada dalam satu tubuh Kristus dan satu kesatuan iman serta pengajaran, meskipun mereka terpisahkan oleh wilayah-wilayah. (Happyvania A. Batmalo_712022179_Eklesiologi B)
@ErnaKusumaDewi884 күн бұрын
Menit ke 6:36 ruang lingkup Eklesia dalam pengajaran paulus, terbagi menjadi dua hal yaitu sebagai penghimpunan orang-orang percaya dalam suatu daerah setempat, dan jumlah keseluruhan orang-orang percaya pada suatu tempat. pertanyaan : pada menit ke 29:25 Dalam pembahasan tersebut, Petrus menekankan tentang pentingnya ketekunan saat mengalami penderitaan. Kemudian jika disandingkan dengan Gereja modern, bagaimana gereja modern dapat meneladami pesan tersebut dalam menghadapi tantangan global? Erna Kusuma Dewi_712022186_Eklesiologi B
@andinahaba55174 күн бұрын
Menit ke 10:54 Bagaimana konsep "umat Allah yang sejati" dalam Galatia 3:28 menggambarkan kesatuan antara Israel dan bangsa-bangsa lain yang berada "dalam Kristus", dan apa arti kesatuan ini bagi pemahaman kita tentang gereja yang tidak terbatas oleh perbedaan etnis, sosial, dan budaya? Apa dampaknya terhadap cara kita melihat relasi antar umat Kristen dalam dunia yang multikultural? Selain itu, bagaimana pemahaman ini seharusnya memengaruhi cara gereja menerapkan nilai inklusivitas dan kesetaraan di dalam komunitasnya, serta bagaimana ajaran Paulus tentang persatuan ini dapat dihidupkan dalam konteks gereja masa kini?
@tarnamasibarani66614 күн бұрын
Tarnama R.S.P Sibarani_712022237_Eklesiologi B 10:32 Konsep "umat Allah" menunjukkan kesinambungan teologis antara Israel dalam Perjanjian Lama dan gereja dalam Perjanjian Baru. Namun, ada transformasi yang signifikan, dimana gereja melibatkan semua bangsa melalui karya Kristus (Galatia 3:28). Hal ini yang dapat memperluas pemahaman tentang umat Allah dari kelompok etnis ke komunitas iman universal. Pertanyaan : Bagaimana pemahaman tentang gereja sebagai umat Allah membantu menjawab tantangan modern seperti individualisme dalam kehidupan orang Kristen ??
@pasropangedoannababan70914 күн бұрын
Pasro Pangedoan Nababan_710222212_Eklesiologi B 8:00 Dalam pemahaman video dipaparkan secara jelas dan teologis mengenai kalimat "Umat Allah" dalam berbagai pemaknaaan dan dimensi yang bersifat esensial. Umat Allah mereka yang beriman dan yang terpanggil secara kehidupan baik personal maupun universal. Pertanyaan : Bagaimana relevansi gereja eskatologis sebagai Bait Allah/tempat kediaman Allah dapat dipahami dalam konteks gereja masa kini seperti contoh banyak perbuatan tercela di gereja?
@jessikasakbana4 күн бұрын
10:23 Gereja sebagai umat Allah, dipahami dalam 3 konsep. Pertama, umat Allah yang sejati tidak hanya mencakup bangsa Israel, tetapi juga bangsa-bangsa lain sebagai satu kesatuan dalam Kristus. Kedua, umat Allah sebagai "Yerusalem Surgawi" yang juga berarti milik Allah. Ketiga, umat Allah merupakan gereja yang hidup dan hadir yg tidak sempurna sehingga melalui Kristus dan dalam roh menemukan jalan kepada Sang Bapa. Jessika C. Sakbana_712022189_Eklesiologi B
@agrippinafabi80634 күн бұрын
7:21 Paulus memahami 2 konsep Ekklesia, yang pertama ialah perhimpunan orang-orang percaya dalam suatu daerah setempat, dan yang kedua ialah jumlah keseluruhan orang-orang percaya pada suatu tempat. Pada pemahaman yang kedua dapat diartikan bahwa jemaat yang dimaksud adalah jemaat universal. Makna universal yang disampaikan pada menit 7:21, sebagai terjemahan dari kata Ekklesia adalah kelompok setempat sebagai jemaat Allah antara komunitas yang satu dengan yang lain di satu tempat itu tidak satupun yang boleh dipisahkan dari yang lain. Sehingga muncul pertanyaan bagaimana makna universal Ekklesia sebagai kelompok setempat sebagai jemaat Allah dapat diterapkan dalam konteks kehidupan gereja modern? Agrippina Melati Fabiola_712022010_Eklesiologi B
@KrismawatiBrTarigan-r2j4 күн бұрын
Nama: Krismawati br tarigan_712022226 menit ke 26 EKLESIOLOGI A Dalam ajaran Yakobus di dalam Alkitab, dijelaskan bahwa jemaat gereja memiliki tanggung jawab terhadap kebutuhan pribadi sesama anggota, yang berarti setiap orang dalam gereja seharusnya saling mendukung dan peduli terhadap satu sama lain. Misalnya, ketika seseorang sakit atau dalam sukacita, mereka dapat memanggil atau mengundang pendeta atau penatua untuk didoakan. Hal ini, meskipun sudah menjadi kebiasaan di banyak gereja, tetap terasa sangat berarti bagi saya karena semakin banyak kita melihat ketidaksesuaian dengan ajaran ini dalam praktek gereja sehari-hari. Banyak jemaat yang kini lebih fokus pada diri sendiri, dan ada juga yang mengatasnamakan gereja atau pendeta untuk kepentingan pribadi mereka. Pertanyaan yang muncul bagi saya adalah, bagaimana tanggapan Bapak terhadap fenomena ini, dan bagaimana seharusnya kita merubah kondisi ini agar jemaat bisa kembali hidup sesuai dengan ajaran kasih dan kepedulian, tanpa menyinggung perasaan mereka? Apa etika Kristen yang sebaiknya diterapkan untuk mengatasi hal ini dan mendorong perubahan yang positif?
@CindyDjoRake4 күн бұрын
2:34 Paulus memiliki peran penting dalam membentuk teologi Perjanjian Baru dan meletakkan dasar teologi Kristen. Meskipun ia bukan saksi langsung kehidupan Yesus, tulisan-tulisannya menggali dan mengembangkan ajaran Yesus secara kontekstual, terutama terkait dengan konsep keselamatan, anugerah, dan hubungan antara iman dan hukum. Paulus berada dalam tradisi ajaran Yesus, namun ia mengartikannya dalam konteks kekinian, dengan menekankan aspek universalisme Injil yang menyentuh baik orang Yahudi maupun non-Yahudi. Dalam hal ini, Paulus tidak hanya meneruskan ajaran Yesus, tetapi juga menyampaikan pemahaman yang relevan dengan tantangan zaman pada masa itu. Cindynia G J P Djo Rake_712022101_Eklesiologi B
@lidyaeklesyia49034 күн бұрын
Lidya Eklesyia_712019108 Eklesiologi kelas-A Menjadi menarik ketika kita berangkat dari kacamata Paulus terhadap Gereja terlebih dalam Perjanjian Baru. Namun pertanyaan saya, bagaimana kita dapat menerapkan Kristus sebagai unsur yang mempersatukan Gereja(17:27) jika melihat keadaan kehidupan Gereja masa kini? Apakah Gereja masa kini dapat merefleksikan dan menerapkan konsep "Tubuh Kristus"?
@saputraandreas30014 күн бұрын
Saputra Andreas_712022117 Menit Ke 9:56 Konsep umat Allah yang sejati yang mendalam tentang identitas gereja yang mana merujuk pada kitab Galatia 3:28 yang menekankan bahwa umat Allah tidak hanya mencakup Israel saja tetapi juga bangsa lain yang dipersatukan "dalam Kristus", kesaksian paulus dalam kitab Galatia 3:28 sangat penting karena menunjukkan bahwa dalam Kristus tidak ada lagi pembeda antara orang yahudi maupun non-yahudi semua orang menjadi satu dalam Allah pendangan ini sejalan dengan konsep Yerusalem surgawi yang merupakan manifestasi duniawi dari umat Allah secara teologis Israel milik Allah dan gereja sebagai umat Allah adalah kelanjutan dari Israel tersebut
@sientianatali64114 күн бұрын
Sientia Tomasoa_712022130 Pada menit ke 16:30 dst mengenai perkembangan pemikiran teologis dalam Efesus dan Kolose dijelaskan terkait Kristus sendiri adalah Kepala dari tubuh (Gereja) yang menurut saya seharusnya setiap tubuh (Gereja) lebih fokus pada Kristus dan mengutamakan Kristus itu sendiri. Namun yang saya amati dan temukan pada beberapa gereja, justru gereja lebih fokus dalam memperebutkan kedudukan sebagai pemimpin gereja dengan berbagai politik gereja di dalamnya (saling menjatuhkan dll), Jemaat dengan penilaian dan sikap egois masing", para pelayan yang menganggap dirinya paling benar sehingga mengakibatkan makna Kristus sebagai kepala gereja dan fokus utama gereja itu menjadi hilang. Lantas bagaimana kita sebagai mahasiswa teologi harus melihat dan menanggapi hal tersebut di tengah gereja yang mulai egois dan terkesan tidak menjadikan kristus sebagai kepala dan yang utama itu?
@123meyrachellisaa94 күн бұрын
Pada menit 5.06 Universal yang dimaksudkan oleh Paulus yaitu suatu gereja yang luas dalam mencakup seluruh jemaat baik yang bukan Yahudi dan orang Yahudi karena semua anggota yang hadir dalam gereja marupakan suatu kesatuan yang utuh dan memiliki satu tubuh yang banyak anggota. Mey Rachell Isa A_712022098_Eklesiologi B 7:01 7:01 7:01
@kevinalfredosumangkut1032 жыл бұрын
Gereja sebagai suatu persekutuan yang dipersonifikasikan sebagai tubuh Kristus yang berarti setiap orang percaya yang majemuk kemudian dipersatukan didalam gereja. Namun seberapa jauh persatuan didalam gereja ini dipertahankan didalam sejarah Kekristenan? Kita tahu bahwa di pertengahan abad ketiga banyak orang-orang percaya dianiaya bahkan sampai menjadi murtad karena menyangkal imannya kepada Allah, sehingga kemudian persatuan tersebut mulai melonggar antara umat yang setia dan murtad mulai membentuk kubu-kubu. Bagaimana persatuan yang tepat ketika diperhadapkan dengan kemunculan denominasi-denominasi baru? Kevin Alfredo Sumangkut/712020119
@juansilitonga49032 жыл бұрын
Saya ingin bertanya Gereja menurut surat - surat pastoral apabila di suatu gereja di pimpin lalu pimpinan tersebut memiliki rasa tempramen /emosional yang tinggi secara otomatis relasi komunikasi antara pemimpin gereja dan jemaat akan kurang harmonis pertanyaan apa yang menjadi tolok ukur pemimpin gereja menurut surat - surat pastoral dan apa yang harus di lakukan oleh jemaat apabila memiliki pimpinan gereja yang emosional ?
@putrinauli33644 күн бұрын
13:53 Putri Nauli_712022222 Dijelaskan bahwa Eklesiologi adalah doktrin yang membahas identitas dan fungsi gereja dalam kehidupan umat Allah. Paulus menggambarkan gereja sebagai Bait Allah eskatologis, tempat Allah berdiam melalui Roh Kudus. Hal ini menegaskan bahwa gereja, baik secara individu maupun komunitas, dipanggil untuk hidup dalam kekudusan sebagai saksi Allah di dunia. Apakah konsep "gereja sebagai persekutuan kudus" hanya berlaku dalam ibadah, atau juga mencakup tanggung jawab sosial, ekonomi, dan budaya? Terimakasih
@juanbalatjai20432 жыл бұрын
Saya ingin bertanya.. Dari apa yg sudah bapa jelaskan, Gereja dalam Perjanjian Baru tidak terlepas dari Kristus, artinya Gereja selalu berpusat pada Kristus. Pertanyaan saya, bagaimana pemaknaan kita terhadap gereja yg tidak terlepas/tdk terpisah dari Kristus dalam konteks Indonesia (kemajemukan)? 712020228_Juan Balatjai_A Terima kasih🙏🙏
@ruthmargarethasimanungkali13462 жыл бұрын
Bagaimana seorang pelayan gereja menjadikan dirinya sebagai gambaran dari Yesus terlebih dalam konteks masa kini, banyak pendeta atau pelayan gereja lebih mengutamakan relasi dengan orang orang tertentu atau melihat suasana( membangun relasi dengan orang yang berduit). Lantas dengan cara apa serorang pelayan dapat menjadikan dirinya sebagai teladan bagi jemaatnya seperti Yesus Kristus? 712020114_Ruth Margaretha Simanungkalit
@Mutiara_Purba4 күн бұрын
Mutiara Purba_712022267_Eklesiologi B 08.00 Paulus mengatakan bahwa gereja adalah perhimpunan orang-orang yang percaya kepada Allah atau perhimpunan orang-orang yang beriman, ini menjadi pengertian yang bersifat universal karena keanggotaannya bersifat beriman berdasarkan Yesus Kristus. Bagaimana pandangan gereja terhadap individu yang ada dalam lingkup gereja, masih menjadi pribadi yang kurang patut dicontoh atau tidak pantas karena tidak sesuai dengan ajaran atau etika Kristen?
@anggiatsitumorang10452 жыл бұрын
Eklesia menurut pemaparan diatas merupakan jumlah keseluruhan orang-orang percaya pada suatu tempat. Apakah defenisi eklesia hanya merujuk kepada jumlah keseluruhan? Sementara eklesia yang merupakan gereja itu adalah tubuh kristus dengan tema besar imago dei, yang artinya tubuh kristus yang merupakan kepala gereja, sudah menjadi satu dengan orang percaya secara individu. Apakah hanya berpatok pada jumlah? Atau justru eklesia merujuk pada Tubuh manusia itu sendiri? Anggiat Situmorang_712020303
@eleganvictorioos86102 жыл бұрын
Ironisnya, banyak presbiterial gerejawi yang memanfaatkan kedudukan untuk mencari keuntungan yang lebih bagi dirinya dan menjadikan jemaat sebagai suatu sumber keuangan. Hal ini sangat berpengaruh tidak berjalannya kegiatan² gereja seperti SM, Remaja, dan Pemuda yang seharusnya memiliki iman yang teguh dan terus tumbuh untuk menjadi tubuh Kristus "yang mengembara" membawa kabar sukacita bagi orang² yang selama ini ternyata terpinggirkan bahkan dalam konteks gerejawi ini. Budaya semacam ini terus terjadi dibeberapa gereja. Sebagai satu kesatuan Kristus, sudah seharusnya gereja peka terhadap setiap keadaan dan menjadi terang, bukan sebaliknya yang memanfaatkan keadaan. Satu pertanyaan dari saya. Ada Pdt yang dapat dikatakan kurang mampu mendidik keluarganya, keluarga yang toxic, pemabuk, dan lain sebagainya karena lt belakang Pdt juga pemabuk. Bagaimana merefleksikan "pemimpin" jemaat yang seperti ini yang mendidik lingkungan terkecil belum berhasil, lalu menjadi Pdt? 712020276_Elegan V.A.Setiadi_Kelas A
@kulkulu40692 жыл бұрын
Hmmm
@KediIpanama4 күн бұрын
Menit 8.01, Dijelaskan bahwa Paulus mengatakan bahwa gereja sebagai Umat Allah bahwasanya gereja adalah perhimpunan orang-orang yang percaya kepada Yesus Kristus yang bangkit dan dinyatakan disana bahwa mereka yang bukan umat Allah juga telah menjadi umat Allah. Lantas dari penjelasan ini mengenai persekutuan umat Allah, jika kita kaitkan dengan realitas sekarang Ini, apakah gereja sudah benar-benar menerapkan hal demikian, karena banyak yang saya temui baik itu dalam kehidupan nyata atau temukan di sumber-sumber manapun bahwa gereja masih kurang dalam merangkul orang-orang yang termarjinalkan (dalam hal ini dikategorikan orang terpinggirkan atau orang-orang yang disoroti yang telah masuk dan keluar dari penjara,) yang membuat banyak orang berspekulasi bahwa mereka jahat atau apapun itu? Krisno N. Aitonam_712022089_Eklesiologi A.