Eps 751 | BOBBY SAPUTRA KORBAN EKSPLOITASI MEDIA MASSA INDONESIA? MEMAHAMI PEMBERITAAN TRIBUNNEWS

ikuti juga konten medsos milik kami
Instagram : gurugembul?igsh...
TIKTOK : www.tiktok.com/@gurugembulll?...
Donasi di Channel ini bisa disalurkan Melalui rekening berikut: saweria.co/donate/gurugembul
Untuk berdiskusi berdiskusi lebih dalam yang sehat dan berintelektual dan untuk informasi lainnya seputar Bisnis dan financial bisa join di Komunitas SIRARU
Whatsapp : chat.whatsapp.com/BDhj0E9J2YW...
Instagram : / siraru_official. .
Facebook : / 41241. .
Twitter : SiraruOfficial?t=...
Telegram : t.me/+VWEc_E6HHZJlNjI1
yang mau beli buku dijual disini. dan masih diskon
Harganya masih Rp159.000 aja! tokopedia.link/lM6cZOgOcKb
dan secara bertahap akan ada di toko toko lain
Untuk info kerjasama dapat menghubungi :
[phone] (Tim Management)

[@kyotahamzah]

Saya pernah jadi penulis di beberapa portal berita. Kadang per artikel dibayar sangat murah, antara 50-100 rupiah per klik. Bahkan ada yang dibayar 2 rupiah per klik, itu pun harus memenuhi target 1000 viewer (minimal). Bayarannya pun kadang ga langsung cair. Belum lagi setiap artikel yang update akan kalah dengan cepatnya Trending Topic yang jadi acuan tulisan. Dari 10 tulisan per hari, kadang yang lolos hanya 2-3 dan tidak banyak yang membaca.

[@FTVPalingRame]

Saya juga pernah, kalau tarif 50 IDR mah gede, Om. Saya dapat 2-4 IDR/1000 views. Paling cepet main di HOAX dan pasarnya gede banget di Indonesia.

[@daarulmiftaah]

Saya kesel mas kalo baca portal berita online , pertama banyak iklan pop up, kedua beritanyq dibagi bagi part 1,2,3, selesai dibaca sampai akhir isi beritanya gak ada dagingnya sama sekali

[@Soapzky]

Pantesan isinya gapernah ada yg jelas, mana iklan nya ngeri2 banget lagi😂

[@0xfiann]

Problem Economic dalam dunia jurnalisme emang sekarang sekarang sedang memprihatinkan. semoga dimasa depan ada metode insentif yang membuat para blogger tsb bisa membuat konten yang lebih berkualitas lagi.

[@0xfiann]

Sejahtera = Berkualitas

[@Sigma_Magang]

Jangan pernah baca berita tribun di pagi hari, karena akan membuat kopi anda berubah rasa.

[@gurugembul]

🫥

[@makanechtlekker71]

😂😂😂😂😂

[@kusnaneffendi5646]

Tribun group kompas, hanya mengejar keuntungan dan jauh dari objectifitas

[@080_muhammadarkanuddinhani2]

​@@kusnaneffendi5646kompas kebanyakan iklan

[@WhoisWhowasWhoistocome]

Wkwkwk

[@tegarkusuma8008]

Media yang copywriting artikelnya jelek : 1. Tribun 2. Detik 3. Suara Silahkan yang mau tambahkan Edit : CNBC Indonesia kalo bikin judul sering banget selipin kata 'kiamat' wkwkw

[@triwandharamadhan]

parah emang. kejar target. isi beritanya diulang2, kadang gak ketemu isinya apa. asal copas juga kayaknya.

[@JenderalAladeen7617]

Media yang suka bikin dan menyebarkan hoax... 😅😅😅 tapi rata" masyarakat Indonesia senang, kenapa ya? 🤔🤔🤔

[@haniframdhan]

korban konspirasi hoax ngeri juga

[@ahmaddhani8023]

​@@triwandharamadhanwkwk gua kalo baca langsung lompat ke hal akhir karena ya itu dari awal dah muter"

[@calvinnatanael5905]

Tribun udh paling parah dari ketiganya, kalo ada berita dari tribun gak pernah saya baca atau nonton.

[@mrtampan9665]

Ini sama seperti keresahan saya setiap membaca narasi2 berita di internet oleh media massa. Banyak dari mereka yg ga niat dalam jurnalisme (mungkin karna kejar target konten atau memang redaksi yg pemalas). Bisa dilihat seperti Tribun tentang perang Rusia & Ukraina yg dimana terlalu menonjol jelas banget buat keberpihakan narasinya kpd Rusia (ini pernah dibahas dalam investigasinya channel Narasi Newsroom) Sisanya susunan kalimat yg tidak efisien,judul yg lebay/clickbait,dan inti berita yg kadang "ga punya jawabannya" tapi di judul ngasih pancingan kalau "ada jawabannya" bahkan inti beritanya sendiri yg ternyata cuman kalimatnya seucil tapi kita harus baca lamannya panjang lebar sampai 4 slide/halaman. Tambahan,jika kalian mau tau gimana literasi,mentalitas,dan kualitas masyarakat kita bisa lihat komentar yg bersliweran di media massa bahkan youtuber/konten creator yg arah kontennya menjadi penyalur informasi/ala2 jurnalis. Edit : sebenarnya media2 kayak mereka ini yg harus punya rasa tanggung jawab juga karena bikin masyarakat tuh mudah terbodohi,terprovoke,dan cenderung tidk niat buat bernalar analisis. Alhasil jdi bnyk netizen lebih mengedepankan reaksi emosional dripada menulusuri informasi apa yg terjadi dan kenapa informasi itu disampaikan. Ambil contoh aja kalau masih pada ingat kasus pembullyan Audrey dulu 😂

[@TamaTekno]

Sayangnya berita online yang seperti ini selalu berlindung di uu pers... Padahal kandungan berita nya acak2an... Alhasil banyak yg lebih milih nonton youtube ataupun sosmed

[@RizalBatheki]

udah pernah didebat sama remotivi, gak bisa dipercaya lagi beritanya

[@anjar6510]

Saya bisa dibilang salah satu penulis artikel di salah satu media Indonesia. Alhamdulilah genre yang saya tulis masuk kategori sains, sejarah, teknologi, dan travel. Dan alhamdulillah juga, biarpun gak pake judul click bait atau nyari sensasi, views lumayan oke. Bahkan, ada satu artikel bulan kemarin yang bisa dibaca sampai 25 ribu orang. Tapi, yaa, realita media sekarang menang orientasinya terlalu pada views dan views, tanpa memperhatikan isi konten. Saya cukup beruntung karena di media tempat saya menulis, ada kolom khusus untuk pembahasan soal tema yang saya kuasai dan pembacanya lumayan stabil. Semoga saja saya bisa lebih berkembang lagi dalam berkecimpung dalam dunia menulis artikel. Yaa, meski bayarannya sangat sulit bikin saya jadi orang kaya, tapi buat saya bikin artikel yang bermanfaat buat orang yang membacanya bisa jadi "legacy" atau tinta yang pernah saya tinggalkan selama saya hidup di dunia. InsyaAllah masih banyak jalan lain buat mencari penghasilan yang lebih mumpuni dari yang sekarang 😁

[@arwahsapi]

Jangan gadaikan idealisme mu demi views sesaat, biarkan tintamu menorehkan warisan yang baik untuk anak cucumu

[@HalamanTetangga]

Demi menyerap SEO, website berita itu jadi sampah banget. Pengulangan kata-kata yang disengaja biar menjadi relevan di google, tapi pada akhirnya bikin isi artikel gak jelas dan efektif dan butuh 4 page. Biar apa? ya jelas biar letak iklannya lebih banyak.

[@Nasa_H]

bener banget.

[@fuyukidera]

Yah gimana lagi, kalo kerja di media ga bisa idealis. Idealis dikit dan ga nurutin formatnya auto ditegur atasan😂 aku pernah nulis tentang jejepangan (soalnya disuruh nulis tentang hobi) eh besoknya disuruh ganti jadi drakor (aku mana tau lah, tapi ya karena dituntut akhirnya nonton dikit2 buat kerjaan doang)

[@anam1431]

Halo tetangga

[@birraadipracahya3340]

@@fuyukidera soalnya jujur emang jepang juga lagi bapuk banget, ngomongin dunia anime pun yah udah terlalu mainstrem, gak ada lagi kreatifitas dari jepang, bosen juga kalau mau diangkat ke media, paling cuman elo sama veteran2 jejepangan aja yang masih suka, dan nantipun bakal ngilang tuh jejepangan.

[@axelsaputra7915]

Betul, makanya google perlahan2 mempersiapkan google generative search, biar berita2 sampah yg ngulang2 keyword begini ga relevan

[@dewawahyu6414]

Pak guru, kapan2 ajarin kami dong bagaimana caranya membangun "bridging" yang bagus seperti yg pak guru sering tampilkan. contohnya dalam video ini, bagaimana pak guru bisa mengangkat isu yang sedang hits (bobby saputra) menjadi pengantar untuk membahas isu yang sesungguhnya (tentang buruknya jurnalisme di Indonesia). Sudi kiranya pak guru berkenan untuk membagi tips nya

[@zainarablack2398]

Up

[@tsukinoyuki]

Jangan tunggu disuapin terus. Coba tiap kali nonton videonya si pak guru, dinalarin, coba cari titik temunya, triknya di mana. Coba praktikin pelan-pelan, sampe dapat. Belajar dari mengamati. Jangan minta diajarin terus.

[@dewawahyu6414]

@@tsukinoyuki apa sih

[@hehemerdeka7865]

@@tsukinoyukisetuju bang

[@hehemerdeka7865]

Kalo apa2 disuapin tanda ga mau mikir sendiri

[@abdulhamidpane1023]

Saat saya kunjungi situs berita-nya ada pesan : "MAAF, konten ini sudah dihapus".. Mudah-mudahan kritik membangun dari Guru Gembul di content ini diikuti oleh para pemegang kepentingan dan membuat jurnalisme yang berkualitas. 👍

[@uvwevwegaming174]

Bahkan saya pernah baca berita di tribun, "seorang nenek tersesat di gunung, setelah di temukan tim SAR. Nenek itu langsung dengan spontan teriak My trip my adventure"

[@iyomario18]

😂

[@Amirul1996-pt4zd]

😂😂😂😂 kesian sar

[@rastapoenya7669]

Wkwkw... Tribun gitu lohh😂

[@reerie3470]

😂😂😂😂😂 😂😂😂😂😂

[@dedikpurwanto9842]

Wkwkwkwk....tribun asu. 😂

[@freemanINA]

Industrinya gitu pak guru, artikel di panjang panjangin biar bisa di bagi beberapa halaman, tiap halaman akan ada pop up ads, banner ads, link ads, bahkan ada yang embed ke video youtube mereka dengan berita yang sama. Ada juga media yang menyediakan layanan subscription atau berlangganan, jadi mau baca artikel di suruh bayar. Judul di bikin bombastis, didramatisir, di bikin calon pembaca terintrik karena hubungannya sama CTR, click through rate, kali CTR tinggi, akan muncul paling atas di google. Ya namanya industri, orientasinya pastilah duit

[@akunformalitas]

SEO exploit ternyata tidak berubah sejak 10 tahun lalu

[@IvanVanaChannel]

Saya blogger dan ngurus beberapa media... Saya cukup kesal dengan update algoritma tahun ini, karena blog dan web kecil semakin sulit bersaing dengan media masa. Terlebih, media masa yang di video ini disebutkan. Kenapa? Karena banyak oknum penulisnya yang secara kaidah penulisan menabrak banyak poin demi ngegocek algoritma google..

[@arwahsapi]

Bahkan pencarian materi agama juga yang pertama muncul adalah dari media

[@koko_ramadan_musik]

Itu SEO exploit bang, repetition yang disarankan sama BOT / AI SEO nya dan itu efektif ... aku juga buat seperti itu, tapi aku hide jadi cuma bisa dibaca web crawler dan tidak terbaca di artikel utama

[@ulisitorus1267]

Dulu waktu SD kalo di suruh guru bahas indonesia bikin karangan begitu di ulang ulang biar seolah ceritanya panjang😂😂😂

[@icymens8737]

Berarti yg menulis berita kualitas anak sd😂😂😂

[@dondychristianto783]

saya lulusan ilmu komunikasi univeritas negeri papan atas di negeri ini, melihat cara pemberitaan media di indonesia membuat saya hanya percaya 10%. tata bahasanya kacau, ga jelas. makanya sy lbh sering lihat bbc atau dw. kl berita lokal selain malas saya nunggu viral saja. jujur saya melihat arus pemberitaan di negeri ini baik mass media atau pun social media sgt mudah di kontrol untuk menggiring kpd opini tertentu.

[@nandreans6444]

Sama, Bang. Saya juga gedek baca berita lokal yang judulnya udah kayak sinopsis film😅

[@Dimzz-lp9sx]

Sama wkwk

[@muhamadsyauqy5278]

Apalagi dari tribun 😂

[@dondychristianto783]

@@muhamadsyauqy5278 wkwkwkw

[@cipetonk]

@@muhamadsyauqy5278 🤣🤣🤣

[@rndngrh4]

Setuju, sangat menjengkelkan. Mungkin pengulangan tersebut buat ngejar target jumlah kata dari sumber yang sangat terbatas.

[@sayabangsaya]

saya sudah bodoamat dengan semua itu. mempertanyakan atau mentertawakan kebodohan warga maupun pejabat Indonesia hanya buang buang waktu. saya harap Tuhan memberi "keajaiban" regenerasi mindset negri ini untuk lebih bermartabat

[@agunghariyono2528]

Apa pun pemberitaan tentang Bobby Saputra,.. jujur atau menipu,.. saya hanya terkesan gaya satirenya yang sangat cerdas dan sungguh berkelas,...sungguh sangat berkelas,.. sampai-sampai walaupun kenyataannya dibohongi, saya sedikitpun tidak malu,... jauh lebih terhormat tertipu oleh orang yang cerdas berakting, dari pada tertipu berkali-kali janji presiden dan anggota DPR yang tidak pernah terbukti.

[@sodrun2123]

Kalau di tipu habib gmn ?

[@marselinusnugraha2207]

Menipu ? jelas jelas sarkas, Tp emg berkelas sih bisa bikin banyak orang percaya🤣🤣

[@PrabuAzazel]

Dan jg menghibur

[@imnotagamerimstupidkid8483]

menipu pala bapak kau menipu

[@agunghariyono2528]

@@marselinusnugraha2207 Mudah-mudahan orang tua dan paman-pamannya yang kekayaannya sungguh sangat-sangat fantastic seperti yang diceritakan Bobby Saputra segera menyadarinya,.... bahwa semuanya diperoleh dari negeri ini,.. maka kembali lah ke pangkuan Ibu Pertiwi.

[@MM.205]

TRIBUNNEWS juga selalu posting Vidio hoax saat perang Rusia dan Ukraina, itupun dari dulu dan beritanya juga tidak nyambung

[@bocchi.1]

Tribunnews itu Beneran situs berita atau situs komedi

[@ayiejusi4980]

Video lama di ulang2 tribun memang aneh hoax

[@ridhobaihaqi144]

Buzzer & hiperfans rusia cabang indo: "BACOT LO ANTEK NATO, AMERIKA, UKRAINA, ISRAEL!!" 😂😂😂

[@Mrajiboy]

Bener🤣🤣 semua berita hoax,ga ada videonya🤣🤣 berita2 israel jg banyak yg hoax.

[@terimaimade7082]

Ini bukti sinyalemen peneliti lembaga budaya dan ekonomi dunia OECD benar tentang literasi rata2 orang Indonesia

[@morrowthenma]

Salah satu kelompok grub gunung sewu Hehe Pacimen 😁 🙏

[@maxidimas5050]

Ngefans bgt saya sm bobby saputra, satir sarkas nya keren bgt, org cerdas pasti paham klo dia memainkan role character tertentu yg jelas bukan dirinya sebenarnya

[@pensilhitamku6520]

iya iya saya baru sadar abis baca komen ini setelah sekian lama.

[@billylazuardi]

Ah bisa aja ngebelanya

[@wickeddave5148]

​@@billylazuardiAh bisa aja ngedongoknya

[@stardust9868]

jadi bintang iklan sopi😂

[@JermyN7]

@@wickeddave5148 ah serpong terus aje

[@oliduatako]

Makanya saya males baca artikel dari beberapa media di Indonesia, bukan karena saya malas membaca, tapi karena tata bahasanya sulit dimengerti dan sangat bertele-tele.

[@akunformalitas]

Mana literasi gw lagi tinggi2 nya malah dizolimi

[@reminding.official4483]

​@@akunformalitas😂 Sabar sabar saudaraku sabar ya 😅

[@bayuwidhisiadji5228]

Bravo Guru gembul ambil video di halaman belakang ... suka❤

[@fathurohmans]

Assalamualaikum Baraya, selamat datang di Guru Gembul Chanel.. Siapakah Guru Gembul ??" hh.. ada satir dan sarks apa yang memantik pemikiran saya sehingga belio ini Viral... Menarik nih dijadikan Episod yang mbahas diri Guru sendiri biar nanti ditonton Boby Saputranya

[@ACDC1213_]

Pak Guru bahas fenomena yang masif akhir-akhir ini dong,seperti fenomenya "Matinya Kepakaran". Karena sekarang sudah menjadi fenomena yang masif,netizen mendadak "merasa" dirinya menjadi ahli, yang kadang ahirnya menjebak logikanya sendiri. Seperti seorang ahli yang sangat relevan dan sangat kompeten dibidang disiplin ilmu dibidang itu,tapi ahirnya dibantah netizen "hanya" berdasarkan asumsi pribadi, tanpa mereka memiliki disiplin ilmu dibidang hal yang tengah dibahas.

[@virtualarmy4716]

Matinya kepakaran adalah kata2 yg dipakai orang bodoh yg tidak sadar kalau sekarang zaman informasi sudah mudah diakses

[@BlackCrust]

Terutama isu Palestina Israel makin memperparah fenomena "Matinya Kepakaran" banyak umat manusia mendadak merasa jadi ilmuwan & paling pintar tapi sayangnya punya tendensi moral, ideologi & politik dalam pola pikir mereka tentunya udah muak dengan asumsi² para netijen maha benar segala bacotannya dengan berbagai logical fallacy + Dunning Kruger Effect yang itulah menyebabkan matinya kepakaran. 🍷🗿

[@Yuuna320]

Tribun media yg gila, menyajikan informasi terus menerus tanpa data dan fakta. Media bagus seperti misalnya Tempo-pun kurang diminati masyarakat biasa. Belum lagi ya netizennya gampang terbawa arus dan malas baca, malas menimbang2 berita.

[@ACDC1213_]

@@BlackCrust kadang jika saya bertanya di sebuah kolom komentar ,biasanya juga saya tuliskan "saya menunggu jawaban dari yang berkompeten dan relevan dalam menjawab pertanyaan ini atau orang yang mempunyai disiplin ilmu di bidang hal yang saya tanyakan" karena saya sudah bosan melihat argumentasi konyol dari para netizen yang mendadak "merasa" dirinya menjadi ahli dibidang tertentu. Kadang jadi konyol para ahli yang sudah meneliti suatu hal di bantah oleh netizen hanya dengan berlandaskan asumsi pribadi,ditambah menjamurnya "Ahli Konspirasi" yang semakin masif akhir-akhir ini.

[@egyshaputra3489]

Bukannya udah dibahas ama gugem ya? tapi lupa pas video apa, bukan soal itu topiknya tapi beliau menjelaskan tentang matinya kepakaran di pertengahan videonya

[@harisprasetio6240]

semisal ada yg blm paham, kita rekap aja ya supaya gampang dipahami: Itu namanya SEO writing, jadi emg sengaja ada bbrp kata/kalimat yg diulang2 supaya keywordnya masuk ke index google, jadi klo kita searching pake keyword itu, artikel dari website tsb yg muncul plg atas. Tujuannya apa? otomatis kalau muncul plg atas, rate/biaya iklan website itu jadi naik, jadi ujung2nya ya cuan. Ngeselin? emang, begitulah SEO writing

[@agungdwiaprizal3101]

Kalo buat seo ya kenapa gak ditaro di bagian khusus aja kaya tags gitu di paling bawah.

[@harisprasetio6240]

@@agungdwiaprizal3101 skrg udh krg efektif yg kyk gitu, dulu bisa, skrg google dah pinter

[@Aiden_Auria]

Bisa sebenarnya di masukkan ke backend😂😂😂

[@harisprasetio6240]

yaa itu urusan writer mereka, pake tags atau backend, yg jelas tujuan mereka nulis artikel kyk gitu ya karena SEO dan rate iklan, yg jelas kita jgn berharap dpt informasi berkualitas dari portal2 berita macem gini

[@er.wibawa]

Saya kurang setuju kang, SEO writing tidak sesampah itu. Sekarang nggak bisa melakukam keyword stuffing, karena update algoritma google search engine selalu mengutamakan konten yg helpful ke user. Konten spam seperti tribun bisa sering nongol di atas ya karena ia bahas konten viral yg belum banyak web lain yg bahas. Tribun dan sejenisnya ini sampah, ia tahu punya authority tinggi tapi lebih memilih cuan dan mengesampingkan kualitas.

[@dmaknoel2017]

Ini cara agar indek pencariannya berada pada posisi atas, ini lazim dilakukan untuk memenuhi SEO.

[@idasadeli7908]

Benar guru, klo pake English, jd gak terlalu kasar

[@Ajeedd]

Ketika ibu guru nyuruh muridnya bikin essay ya contohnya seperti berita yang pak guru baca 😂

[@indonesiaberpikir71]

Susah bener baca tulisanmu bang. Titik koma ntah dimana

[@vericomkomputer2666]

@@indonesiaberpikir71 iya, bener. apa generasi kekinian cepetan ngetik kali ya?sampe ngga ada koma titiknya

[@sajangnim.]

bener banget minimal , pertanyaannya ditulis ulang

[@dewhazell]

gue baca 4 kali baru paham ketikanmu 🗿

[@rakarikigameplay]

Bang kamu edit lagi komennya dengan ketikannya

[@IslandBoyThe3rd]

Ah yes. Professional son, Bobby Saputra

[@yprawira27]

+1000 china points 😂

[@masliko9868]

Akhirnya terwakilkan juga uneg2 saya selama ini saat baca media massa sekarang...

[@escapedia]

Hehe.. Bener banget Kang.. Apalagi berita2 yang mengandung konspirasi.. paling menyala keknya ❤😀👍

[@gardabewara6370]

Media seperti ini yang turut serta menambah angka "Kurangnya minat membaca di Indonesia" Belum lagi nanti di bawah ada "laman 1, 2, 3"

[@YuliaEvadora]

Dah sampe laman 3 baru ada all showednya😂😂

[@driftsakai6951]

Bener, kalo ngebaca terus ada laman 1,2,3 gitu langsung males.

[@SaipulMillah-sv2jy]

​@@YuliaEvadorapaling ngeselin sih ini 😑

[@tripthongUwU]

Halaman terakhir kadang sengaja dikosongin

[@SriHartini-im7cd]

0:28 yang bernalar RENDAH 😁😁😁. Ehhh...tribun media GA JELAS !!!

[@Rkap_Oz]

Iklan pak

[@user-ut1zs4bc8n]

Guru Gembul saya izin share ya Terimakasih 🙏

[@PapaSatyadanArya]

Kan tujuan untuk memperbanyak jumlah karakter pak guru, syarat untuk tetap bagus di Searh google, google maunya content yg panjang2 , pengulangan untuk memperbanyak kata /phras kunci sehingga google search enginee lebih memilih artikel ini untuk ditampilkan , tp ini juga tergantu seberapa tinggi autority si domain juga sih

[@anomalousdelirium]

Page 1 : Penasaran gak ?.. (iklan obat varises) Page 2 : Penasaran dong ?.. (iklan vitalitas pria) Page 3 : Penasaran yuk !.. (iklan kosong) Page 4 : Nah jadi gini.. (iklan cara kaya mendadak)

[@arwahsapi]

Tipikal pancingan menuju landing page obat pelangsing 😂 Jadi inget waktu dagang online obat diet 10 tahun yang lalu

[@maksumsum1383]

Mantap pak guru di kuliti semua berita online.

[@karyanayandi]

itu bisa berbelit-belit karena demi seo biar ada di halaman pertama google. juga biar artikelnya lebih panjang karena biasanya bayaran sebagain penulis artikel itu per jumlah kata.

[@akmalnubaha2034]

Itu namanya SEO pak guru. Dengan menggunakan keyword berkali2, harapannya bisa top di kolom pencarian

[@muhammadsyaban5571]

Wartawan dan guru honor adalah adek kakak yang malang🙂🙂

[@nandamuchri6053]

Tp mnrt saya kualitasnya makin kesini makin enggak bgt, terlalu byk yg tidak kompeten hanya memperburuk keadaan Terkhusus wartawan yg selalu skip 5W + 1H tiap kali bikin berita, orientasi selalu cuan2 mulu tnp memikirkan memenuhi aspek itu

[@WOWSKALSKI]

Dikatakan "malang" mungkin cocok utk kalangannya yg masih punya idealisme tinggi; Kalo utk yg "jahat²nya" ya gak juga kalee.. 🤔😁

[@muhammadsyaban5571]

Berita yang cukup untuk 1 paraghrap, hebatnya TRIBUN bisa membuat berita seperti skripsi😂😂

[@aokishi9995]

Realita2 itu membuat saya semakin waspada. 🤔🤔

[@sibocil127]

Mungkin penyebab orang Indonesia malas baca itu karena di awali dari media berita yang membuat berita muter-muter tidak jelas ... Padahal itu media berita yang menurut saya isinya harus ringkas padat jelas dan penting.

[@haidirfajri6623]

Waalaikum salam warahmatullahi wa barokatuh

[@agusset1awan]

Ya Allah, akhirnya ada yang mewakili kegeraman saya dengan media Indonesia... Makasih mas guru, sampeyan mewakili saya...

[@snugratama_]

Terima kasih ilmunya

[@cjescobar1107]

Sama sama

[@alphauz]

Setau saya penulisan begitu tuh tujuannya buat narik algoritma di pencarian atau biasa disebut SEO(Search Engine Optimisation), makin bagus skor SEO makin cepet muncul di pencarian, dan salah satu cara untuk menaikkan skor SEO adalah dengan banyaknya pengulangan kata yg juga terkait dengan judul artikel atau berita tersebut.

[@GogonYero]

Yang repot nya justru kriminal karena penipuan. Seharusnya dipidana

[@alfianfahmi5430]

​@@GogonYero Google aja gak peduli kyk gitu, apalagi pemerintahan Indonesia 😂🤣😂🤣

[@febyfirmansyah]

​@@alfianfahmi5430 Karna mencerdaskan bukan visi mis google

[@arunaputra2266]

Bukan cuma setau kamu guru gembul di konten ini jg bilang gitu

[@alphauz]

@@arunaputra2266 Beda, guru gembul bilang mereka cuma fokus ke cuan, yg penting iklan banyak. Saya itu nambahin satu sisi penyebab kenapa portal2 berita menulis point2 berulang yaitu karena mereka terlalu fokus ke ningkatin ke skor SEO yang dinilai mesin sehingga ketika dinilai manusia jadi seperti yg dipaparkan pak guru.

[@haidirfajri6623]

*wah menarik* Paling lucu kalau bertanya tentang penyakit ringan kepada google jawaban nya selalu mencengangkan

[@achmadmoveit8121]

searching sakit kepala di google langsung nemu artikel : "WASPADAI GEJALA TUMOR GANAS DI OTAK"

[@skyrunner392]

Q : Bengkak di bagian punggung tanda penyakit apa? G : Kanker otak

[@haidirfajri6623]

@@skyrunner392 garis hitam di kuku pertanda kangker ganas 😭🗿

[@Amirul1996-pt4zd]

​@@haidirfajri6623😂😂 pergi tanya doktor LA kawan.. jangan ambil mudah sesuatu penyakit..

[@wang-qi3709]

abang nanya ke gogle aja salah:( ya tanya ke dokter lah bang, gogle cuma pengumpul informasi bukan pemberi informasi:(

[@TriPremium]

Akhirnya kebagongan ini di bahas sm guru gembul, saya sdh malas lihat berita" Di online terutama tribun 😅

[@ekanalendra1523]

Pak bahas tentang konsekuensi tentang pembubaran DRP? Dan manfaatnya apa kira-kira jika dibubarkan.

[@aidanjanemcintosh6919]

Kanal berita online di Indonesia sudah menjadi benalu. Contohnya, misal ada kejadian yang viral karena diupload di youtube: Begitu saya search di youtube, mungkin seratus video pertama hanyalah cover pemberitaan dari video viral tersebut dari tribun yang hanya berupa potongan gambar + voiceover + background music template. Dari satu video viral, tribun biasanya membuat 4-5 video pemberitaan serupa dengan judul berbeda tapi dengan isi yang sama. Dan itu hanya dari satu channel, misalnya tribunjabar. Berarti cover dengan isi video identik dari tribun berjumlah 5 dikali jumlah provinsi/kota besar indonesia. Ditambah channel lain selain tribun, berarti ada ratusan coverage dengan isi yang sama yang akan muncul di pencarian sebelum video original nya keluar. Itupun belum ditambah youtuber2 lain yang hobi plagiat pemberitaan konten viral. Saya tidak tahu jika ada nama khusus untuk masalah ini, tapi ini sangat menjengkelkan

[@fabianwakid901]

Hebatnya si Bobby cara pertahankan imagenya, di beberapa podcast saat ditanya backgroundnya dia fokus jawab pada image yg dibangun

[@zearie14]

Pak guru, tolong jabarin ke baikan2 yg masih ada di negara kita ini, dgn sgala aspek sudah penuh dengan kebusukan. Agar masih bisa kita bertahan, ketika dikelilingi dgn sgala kebobrokan di negara kita tercinta ini. Masihkah ada tempat yg baik utk anak cucu kita tumbuh kembang nantinya.

[@kasamago]

media, pedang bermata dua... bisa untuk melukai, dan melindungi..

[@tanahpenuhprogram]

Pak guru tolong bahas soal kementrian komedi informasi dong

[@robinrobiono1392]

Itu salah satu cara supaya durasinya lama dan nambah waktu pada minimal batas waktu google. Diulang ulang terus kan...jadi otomatis menambah durasi dan berarti mempengaruhi lamanya dibuka platform tersebut di urutan google News.

[@_nmsslv]

Apa lamanya durasi ketika website tersebut dibuka akan menambah profit? Soalnya setahuku keuntungan didapat dari orang yang masuk pada web saja

[@irfandi7824]

​@@_nmsslv sistemnya sama kayak youtube ada adsennya, kalau youtube semakin lama videonya bisa diselipin iklan lebih banyak, kalau web juga gitu semakin lama dibuka bisa lebih banyak diselipkan iklannya

[@kiraio]

​@@_nmsslv Secara tidak langsung iya. Semakin lama seseorang di sebuah halaman website, maka _page rank_ di Google akan naik ke atas.

[@mhamhanxpalkor7412]

Bobby Saputra ini alter ego peran terbaik sama kaya haji Muhidin. Orang orang ngiranya beneran, berarti sukses akting pemerannya

[@budimulyana4546]

Cukup sekali dua kali gw nyimak tribun. 😊 Capek hati nyimak berita dari mereka. 😂

[@ichsanbudifebryanto7239]

Bad news is good news

[@herisatrianto515]

Inilah negeri konoha. Kacau sampai ke media² pemberitaannya juga kacau balau. 😭 🙈

[@dimasfirmansyah8534]

Sudah pak guru saya sudah kuat kalau membahas tribun

[@alexjalnuhuubun8275]

terima kasih Pa GuGem sudah "membuka"....🙏👍

[@potatoesgaming9919]

Pa guru, kawan saya ada yg bertanya seperti ini, kalo segala sesuatu sidah di takdirkan oleh Tuhan, kenapa kita disuruh bertanggung jawab atas apa yg Tuhan Takdirkan, apa bedanya kita dengan Boneka yg di gerakan Tuhan. Mohon di jawab pa guru

[@gurugembul]

Tuhan menakdirkan apa yg akan terjadi. dan manusia dihakimi atas reaksi nya misalnya. baraya ditakdirkan bermuka jelek. apakah baraya bersyukur oplas atau marah marah itu tanggung jwab baraya. disekolah baraya ditakdirkan sekelas bersama para preman itu takdirnya tapi bagaimana baraya menyikapinya ity tanggung jwab sendiri

[@Morningispagi]

"Tidak ada takdir yg bisa berubah selain kita yg merubahnya sendiri" Itu kutipan dari film TERMINATOR😅. mungkin maksudnya kita dibiarkan untuk merubah takdir dari Tuhan. Takdir memang dari Tuhan tapi kalau anda mau merubah takdir sesuai keinginan sendiri Tuhan mempersilahkan dan tidak melarangnya

[@smart99five74]

Jawaban saya, Takdir itu bukan urusan manusia, Manusia gak ada yg tau tentang takdir, takdir itu apa yg telah atau sudah terjadi, bukan ramalan masa depan,seperti yg di film film. kita mau diam atau bergerak itu juga takdir, mau belok kanan ke Indomaret atau belok kiri ke Alfamart itu juga termasuk takdir. apalagi melakukan sesuatu yg buruk dan malah menyalahkan takdir , "Kalau Tuhan tau tindakan saya berbuat buruk, kenapa Tuhan malah membiarkannya?" Ini pemikiran bajingan psikopet, dia yg berbuat dia yg tidak mau disalahkan. intinya takdir bukan ramalan seperti di film film,salah persepsi tentang takdir dia.

[@M_Jono]

kareba tuhan itu fiksi hasil rekayasa otak manusia yg takut mati

[@juandamild6448]

Akhirnya.... Di bahas.. Xixixixi.... 😂😂😂 Jengkel nga sih... Ketemu yg begitu Matur suwun pak guru!...

[@egyfarizdfauzi6135]

Terimakasih pak guru udah menyampaikan unek-unek saya sejak beberapa tahun lalu tentang koran onlen yang be-ge-es-te

[@abdulratomiaziz671]

Best Statment "untungnya beliau menyampaikan satir dalam bahasa inggris sehingga selamat dari hujatan orang indonesia yg bernalar rendah"

[@hensur1614]

Saya sdh blokir setiap postingn berita dari bbrp media dan youtuber yg kelas begini..biarkan mrka bergumul dgn sesama kelas intelektual kaumnya. Makasih pak GG sdh sempatkan angkat topik ini

[@apakata3284]

Cara blokir gimana ya?

[@hensur1614]

@@apakata3284 halaman youtube tampil recommended posts, tdk usah di klik open tapi pencet kode 3 titik disudut kanan atasnya. Lalu keluar pilihan, misal : Dont Recommend this Channel. Channel2 berita yg tdk sesuai jgn di klik open nanti youtube akan sodorkan. Yg saya "blokir" ada kali 50 sd 100 berbagai channel yg toksik atau tdk bermutu

[@Vamiredo]

kang guru bahas data yg bocor dong wkwk😂

[@Villyvildano]

Udah disinggung di Yutub short nya

[@jonfaryanto8439]

setau aku, kata kata yang di ulang ulang itu untuk meningkatkan SEO, biar jadi muncul yang pertama saat di search di search engine

[@inyomanmudastra5956]

Bab i skripsi,, kita belajar untuk merangkai kata dan menulis

[@erialbar]

Tribun tuh cabang NY Times di Indonesia Indonesia dah dirusak CNN BBC NYT secara terselubung dan senyap da masif Sadar atau tidak

[@memechannels76]

kesimpulanya efek mengutamakan kuantitas daripada kualitas,hal ini di pengaruhi oleh banyak faktor

[@UC5kym7PU5p4gqtCGShcXhFA]

bahas tentang kodam dalam islam yang baru-baru ini baraya apa itu sirik atau hasil dari sinkretisasi islam di Indonesia dan kenapa bisa ada di Indonesia

[@dimaswahyuindrajaya5692]

Media online sekarang berkiblat banget sama SEO, Pak Guru. Mau survive? Ya mesti nurutin algoritma mesin pencari. Judul dan isi naskahnya jadi mesti ada "keyword" yang memang sedang sering muncul di internet. Maka dari itu kreativitas dan estetika menulis jadi dikorbankan. Para penulis artikel seperti itu saya yakin muak menulis dengan cara begitu...karena saya juga pernah ngerasain. 😌

[@YOUKNOWlMHERE]

PAK GURU BAHAS PIMPINAN POMPES NIKAHI SANTRIWATI 16 TAHUN TANPA SEPENGETAHUAN AYAH SANTRIWATI ,saya tahu guru gembul udah berulang kali membahas pondok pesantren yg bercadar ,ini bercadar ponpesnya tapi pimpinan ponpes nya bejat jujur lihat ayah santriwatinya menangis membuat saya ikut teriris hati 😭

[@BetelojoProject]

Saya adalah salah satu pegiat di Jurnalisme Warga di salah satu media komunitas di daerah saya, mohon maaf pak guru di media komunitas kami bagi setiap Jurnalis Warga justru selalu kami diskusikan tentang kode etik jurnalistik dan selalu mengajarkan mereka untuk selalu verifikasi berita yang mereka tulis..

[@sadbuttrue5005]

Jadi bisa dimaklumi kalo tingkat literasi masyarakat kita rendah, karena literaturnya sendiri memang banyak yg gak bermutu.

[@Meet_community]

Di ulang-ulang itu untuk kebutuhan SEO google , agar halamannya bisa naik ke hal pertama google

[@supandiaja709]

Betul, mereka menulis kaya gitu karena keyword pencarian nya harus mengandung kata kata tersebut (biar pada saat di search bisa muncul di halaman pertama nomer 1) itu termasuk trik SEO, jadi hal pengulangan tersebut di lakukan demi muncul di halaman pertama nomer 1

[@k.h6635]

"Kenapa media lokal selalu membicarakan hal bodoh" adalah quote yg sering saya ingat

[@Panjisaputra07]

Maaf suara nya kecil pak gugem, volume udah full masih kekecilan

[@budipranoto7489]

Memang betul GG ttg kacaunya nilai berita saat ini yg diperparah dgn kecerdasan/kesiapan dlm menerima/mencerna maksud/makna yg tersirat Selanjutnya bagus juga jk dikulik ttg fenomena HANYA BACA JUDUL tp seolah sdh paham masalah.

[@Reekiii]

Kadang saya mikir, kalo di Indonesia ada cancel culture, pasti chaos tapi kalo yang di cancel itu portal berita modelan begini, saya maju paling depan, apalagi kalo sampe bikin Petisi HAHAHAHA

[@mohammadisamario1988]

tribun memang paling samph, berita dengan materi sedikit bisa bersambung sampai 3-7 halaman supaya banyak iklan yang keluar

[@teguhhadiatno501]

ameh panjang meureun pak guru

[@pancalima5]

Akhirnya ada orang berpengaruh yang bahas ini. Dari dulu saya resah selalu komentar di portal berita tapi tidak ada yg menanggapi. Tapi sepertinya ini kesengajaan guru, agar orang lama lama berada di portal berita tersebut. Dan banyak portal berita yang dibuat sangat banyak halamannya, tapi tidak ada isinya. Seolah kesengajaan, tapi ini sangat buruk yang dapat menyebabkan orang justru malas baca berita.

[@NATURALBORNRETARD]

artikel jaman sekarang rata-rata ngejar Search Engine Optimization, tujuannya biar masuk laman pertama google, soalnya penulis biasanya freelance yang dibayar (paid-per-click)

[@MrRed9zz]

Gokil, saya punya pengalaman sebagai copywriter, dan harus saya akui itu copy nya kurang bagus

[@cahayafajar212]

Setuju pak sy juga resah krn kanal artikel berita skrg jd buanyak iklan dan penukisan yg sangat amat tidak efektif hanya untuk mengejar halaman. Selain itu adalah komedi puncak apabila ditengah hiruk pikuk media sosial, teknologi dan pemberitaan yg simpang siur ini justru diatur dan diawasi oleh para JOMPO yg buta teknologi.

[@laurentiusivan]

Pada akhirnya, gimana cara pers untuk mempertahankan uang sekaligus idealisme nya dijaga, ada dua : antara tetap gratis tapi jadi turun kualitas pake cara clickbait dan SEO, atau mempertahankan kualitas pake biaya langganan. Biaya langganan ini gak cuma di Indo, di LN dah banyak

[@memekanikszanjay]

Agar memberikan tanda tanya dan semakin penasaran

[@ZeronimeYT]

Gagal fokus ama gambar iklan 😂

[@progab-vl2959]

Terwakilkan juga oleh pak guru, yang selama ini jadi keresahan saya membaca portal berita. Kaya bacanya kesel sendiri, dari judul, sampai beberapa paragraf di ulang-ulang 😂. Apa lagi video yang versi pendeknya, kalo ngga salah dari tribun juga😅

[@user-rv2po2hw7t]

Sama. Aku jg sering kesal mbaca berita media jaman now

[@yourhomeinbali187]

I love Bobby ( Ben) does not matter what the news broadcasted about him.. Titik 😊😊😊

[@dadannandar]

Hebat ayeuna mah studiona, nu tipayun mah sempit sareng aya jemuran 🤣

[@MuridGuruGembulGarisVertikal]

Di yt juga gitu yg bahas perang Rusia Ukraina vidio 4hari yg lalu masih di gabung gabungin sama vidio baru alurnya termuter

[@nugiekurniawandattebayo1321]

Pa guru bahas menkominfo dong menurut pa guru bagaimana

[@thisisit5719]

Skrg bkin artikel begitu kangGuru,, krn penulisan berita online mengikuti SEO spy mudah ditemukan di mesin pencarian.. Jd bnyk pengulangan kata kunci,, klo ikuti kaidah artikel media cetak tentu ini gak efisien kalimat/isi berita krn bertele2. 😅