Рет қаралды 5,682
Hiperealitas digunakan di dalam semiotika dan filsafat postmodern untuk menjelaskan ketidakmampuan kesadaran hipotetis dalam membedakan kenyataan dan fantasi, khususnya di dalam budaya pascamodern berteknologi tinggi. Hiperealitas adalah makna untuk mempersifatkan bagaimana kesadaran mendefinisikan "kenyataan" sejati di dunia, di mana keanekaragaman media dapat secara mengakar membentuk dan menyaring kejadian atau pengalaman sesungguhnya.
Bagi Jean Baudrillard, hiperealitas mempertentangkan simulasi dan representasi. Simulasi bagi Baudrillard adalah simulakrum dalam pengertian khusus, yang disebutnya simulakrum sejati, dalam pengertian bahwa sesuatu tidak menduplikasi sesuatu yang lain sebagai model rujukannya, akan tetapi menduplikasi dirinya sendiri.
Istilah ini digunakan untuk menjelaskan kondisi runtuhnya realitas. Keadaan ini menjelaskan realitas diambil alih oleh berbagai rekayasa model seperti citraan, halusinasi, simulasi, dan sebagainya. Rekayasa model tersebut dianggap lebih nyata dari realitas sehingga perbedaan antara realitas dan hiperealitas menjadi kabur. Hiperealitas pada masa Revolusi Industri 4.0 terbentuk melalui komunikasi secara virtual. Teknologi informasi telah membawa bentuk baru mengenai identitas individu serta bagaimana subjek bekerja. Hiperalitas ditandai dengan lenyapnya bentuk asli dari sebuah objek karena diambil oleh duplikasi dari fantasi.
audio source: mjscolombo.com/