Geliat Literasi Dari Timur

Brigif 27/Nusa Ina Meningkatkan Literasi Melalui Penyelenggaraan Edukasi Linguistik Bagi Personel Staf Untuk Meningkatkan Kualitas Birokrasi (19/02/2024).
Tingkat literasi menentukan output komunikasi seseorang melalui lisan maupun tulisan. Sebagaimana diketahui bersama, komunikasi merupakan penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan.
Kualitas komunikasi menjadi penentu dalam keberhasilan komunikasi yang dilakukan. Pesan yang disampaikan oleh komunikator, akan dapat difahami secara baik dan benar oleh komunikan, apabila komunikasi yang dilakukan adalah berkualitas tinggi.
Brigif 27/Nusa Ina, sebagai sebuah lembaga yang merupakan bagian dari lembaga pemerintah, tentu menyelenggarakan birokrasi dalam mekanisme pelaksanaan tugasnya. Selain itu, juga menyelenggarakan komunikasi secara internal maupun eksternal dengan menggunakan lisan maupun tulisan. Demi meningkatkan produk administrasi sebagai output birokrasi yang diselenggarakannya, Brigif 27/Nusa Ina menyelenggarakan edukasi linguistik dengan mengundang pemateri, Saudari Mila Abas, S.Pd., abituren Universitas Banda Naira Bidang Studi Bahasa dan Sastra Indonesia Tahun 2023.
Edukasi ini direncanakan diselenggarakan selama 6 bulan, berupa 3 kali pertemuan dalam setiap minggu (Senin, Rabu dan Sabtu) dan pada setiap pertemuan berdurasi 2 jam pelajaran. Pada pertemuan pertama, Saudari Mila yang biasa disapa sebagai Senja, memberikan pengetahuan pendahuluan berupa keterampilan berbahasa yang meliputi menyimak, berbicara, membaca dan menulis.
Danbrigif 27/Nusa Ina, Letkol Inf Eko Bintara Saktiawan mengharapkan bahwa edukasi ini akan efektif meningkatkan literasi personel staf sebagai penyelenggara birokrasi di kesatuan. Setelah sebelumnya telah pernah dilaksanakan edukasi tentang analisa dan evaluasi (SWOT, Fishbone dan AHP), menurutnya, personel staf wajib mampu menuangkan pemikirannya dalam bentuk/produk tulisan yang berkualitas tinggi.
Sebagai pemateri, Mila atau Senja terkesan kemudian tak lupa memberikan pesan kepada audiens. Ia menyangka akan berbicara di hadapan komunitas yang tak akan dapat tersenyum, mendapati atmosfer yang kaku dan tak mendapatkan feed back yang positif. Di luar dugaan, edukasi berlangsung dengan suasana yang hangat dan ceria, sehingga transfer pengetahuan diharapkan dapat dilakukan secara baik dan efektif.
“Semua manusia secara alamiah,
mendambakan ilmu pengetahuan.”
- Aristoteles
Sebagai pesan, Mila atau Senja mengabarkan kutipan seorang filsuf Yunani, Aristoteles. Ia memberikan motivasi kepada audiens untuk terus memelihara kehendak baik, yakni mencari ilmu pengetahuan di seluruh ruang dan waktu.
“Saya berharap pada pertemuan selanjutnya, diskusi kita berlangsung dengan suasana yang hangat dan ceria seperti ini, agar transfer pengetahuan dapat terlaksana secara optimal,” pungkasnya.
⚘