Betul sekali, pola pikir kita atau warisan pemikiran kita tentang memandang sebuah kebudayaan terlalu dogmatis, misal contoh ketika kita menjawab argumen orang tua, pasti kita dicap anak yg "kurang baik". Secara tidak langsung cara pandang itu membatasi si anak dalam mencari "kebenaran" dan ujung2 rasa keingintahuan si anak akan kandas disitu. menjawab orang tua disini masih dlm koridor kesopanan. Nah itulah salah 1 hambatan untuk kita saat ini dalam mencoba mengumpulkan puzle2 "kebeneran" tentang dunia ini.
@vagaming8585Ай бұрын
mantap bang pendidikan pertama manusia juga dari orang tua sebelum kita sekolah
@fajarryanakhra0 Жыл бұрын
Aku jadi keingat Jepang 🇯🇵 pas nonton video ini. Mereka di satu sisi modern banget 💻, tapi di sisi lain juga tradisional banget, kental 👺. Sebagian besar dari mereka masih percaya dengan nilai-nilai dari budaya itu, dan ntah kenapa walaupun memegang erat nilai tsb., mereka tetap bisa semaju sekarang. Semoga Indonesia 🇮🇩 juga bisa balance kayak mereka.
@khentulezato Жыл бұрын
JEPANG MEMULAI PENDIDIKAN KARAKTER DARI ANAK KECIL, BUKAN DARI MAHASISWA YANG UDAH PUNYA FIX KARAKTER. MALAKA PROJECT SAMPAHH
@joyosukandar2705 Жыл бұрын
jepang hanya menghormati leluhur benda2& lainya bukan menyembahnya
@Rapip1717 Жыл бұрын
@@khentulezatooh ya?, sampah mana sama konten mu?, bukannya itu malah membuat anak" menjadi semakin tidak terdidik dan justru malah ber karakter mesum
@diyonsinggih3331 Жыл бұрын
@@khentulezatoanda bisa menyalahkan pendidikan di Indonesia. Menyalahkan para pemangku kebijakan.
@majordestroyer Жыл бұрын
Sebenarnya tidak ada yang salah dengan budaya-budaya asli yang ada di Indonesia. Justru itu bisa diangkat dan dikembangkan sehingga punya nilai jual. Seperti sebuah pertunjukan, misalnya. Bahkan bisa dijadikan sebagai wadah promosi, ciri khas atau identitas seperti apa yang jepang sudah buktikan ke seluruh dunia. Yang menjadi masalah besar adalah ketika sebuah "Logika Mistika" ini menghambat proses berkembang tersebut. Bagaimana menemukannya? gampang. Ketika sebuah ideologi atau pola pikir ; - Tidak bisa menerima kritik (Bahkan candaan sekalipun), - Penuh kontroversi, - Menolak akan perubahan, - Menolak keragaman, - Penuh aturan yang tidak masuk akal dan mengekang, - Ada indikasi mempengaruhi untuk perusakan/penghapusan budaya asli, - Perenggutan hak-hak dasar karena alasan yang sepihak, - Dan masih banyak lagi.. Silahkan temukan dan sadari apa yang orang-orang dalam Malaka Project ini maksudkan. Ketika kamu menyadarinya, kamu tidak akan pernah melihat Indonesia seperti sebelumnya lagi. Yap, Indonesia.. Masih.. Terjajah.
@roninmonetaro7 ай бұрын
Ringkasan Video Ini: 1. Pengantar tentang Tan Malaka dan Madilog: - Tan Malaka adalah inspirasi gerakan pendidikan Malaka Project. - Pendidikan selalu menanamkan nilai-nilai tertentu dan tidak netral. 2. Logika Mistika vs. Cara Berpikir Madilog: - Logika mistika: Cara berpikir yang tidak konkret dan tidak berbasis bukti. - Contoh logika mistika: Menghubungkan kejadian seperti gunung meletus dengan hal-hal mistis tanpa bukti konkret. - Pentingnya berpikir berbasis bukti dan tanggung jawab dalam pengambilan keputusan. 3. Cara Berpikir Madilog: - Madilog (Materialisme, Dialektika, Logika) menekankan berpikir berdasarkan bukti yang cukup, eksperimen, dan pengamatan. - Madilog menentang mistika dan dogmatisme. - Pengetahuan tidak memiliki batas; selalu ada ruang untuk penemuan baru. 4. Implementasi Madilog dalam Pendidikan: - Mengadopsi esensi dan semangat dari pemikiran Tan Malaka, tidak secara plek-plekan mengcopy pemikirannya dari tahun 1943. - Memodifikasi dan mengadaptasi pemikiran Tan Malaka sesuai dengan perkembangan pengetahuan dan realitas saat ini. 5. Penjelasan Realitas dan Budaya: - Memahami perbedaan antara aspek objektif (kebenaran realitas) dan aspek subjektif (moralitas, etika) dalam budaya. - Aspek objektif tidak bisa berbeda-beda tergantung budaya, misalnya penjelasan ilmiah tentang fenomena alam. - Aspek moralitas bisa berbeda-beda tergantung budaya dan dapat berubah seiring waktu. 6. Materialisme dalam Madilog: - Menekankan pada penjelasan berbasis materi sebelum ide. - Contoh: Teknologi rahim pengganti muncul sebelum ide-ide tentang hak dan peraturan surrogasi. 7. Pentingnya Pemahaman Realitas yang Akurat: - Memahami realitas dengan benar adalah kunci untuk menemukan strategi yang efektif untuk mencapai tujuan seperti kemakmuran ekonomi dan keadilan sosial. - Kebenaran tentang realitas harus didasarkan pada bukti konkret dan empiris. 8. Pola Pikir Ilmiah: - Mendorong berpikir ilmiah dalam pencarian kebenaran. - Menghindari klaim-klaim tanpa dasar dan dogmatisme. 9. Budaya dan Pengetahuan: - Budaya bisa berubah dan berkembang seiring waktu. - Evaluasi terhadap nilai-nilai budaya harus dilakukan untuk memastikan relevansi dan kebenarannya dalam konteks saat ini. 10. Proses Belajar Berkelanjutan: - Menjadi manusia pembelajar seumur hidup yang selalu terbuka terhadap pengetahuan baru. - Menggunakan pola pikir Madilog untuk terus mengembangkan diri dan masyarakat.
@imamariefrahman5038 Жыл бұрын
Disini gue mau mengkritik Madilog - Tan Malaka yang berakar dari western philoshopy dan modernisme dan membandingkan dengan Holisme Ekologis - Fritjof Capra yang berkiblat ke Eastern philosophy dan postmodernisme. Pertama, Madilog (Materialisme, Dialektika, Logika) yang diusung Tan Malaka itu sebenarnya mencoba menawarkan cara pandang yang berakar kuat pada pemikiran Barat, khususnya dari sisi materialisme dan dialektika. Ini sejalan sama era modernisme yang banyak mengadopsi pendekatan rasional, logis, mekanistik dan reduksionis. Madilog mengedepankan cara pandang yang sangat berbasis pada realitas materi dan logika linear, yang bisa dibilang cukup kaku dalam memahami kompleksitas sosial, ekonomi, dan politik, terutama di lingkungan yang dinamis seperti Indonesia. Di sisi lain, Capra dalam karya-karyanya kayak "The Tao of Physics", "The Turning Point, "The Web of Life" , "The Hidden Connection" itu lebih mendorong paradigma holistik dan ekologis yang sejalan dengan filosopi Timur dan filosopi barat/modernisme udah usang. Capra nyorot gimana segala sesuatu itu saling terkait dan berinteraksi dalam sistem yang lebih besar. Pendekatannya itu lebih postmodern, yang mengakui adanya kompleksitas dan dinamika non-linear dalam segala aspek kehidupan. Ini kontras sama pemikiran Madilog yang lebih linear, mekanistik dan reduksionis. Kalo kita ngomongin tentang relevansi Madilog di Indonesia, bisa dibilang pendekatannya itu masih penting buat mengasah critical thinking, tapi kurang fleksibel buat nganalisis dan membangun sistem sosial, ekonomi, dan politik yang lebih kompleks dan beragam. Misalnya, dalam konteks masyarakat Timur Indonesia yang Tan Malaka kritik sebagai 'logika mistik', bisa jadi itu sebenarnya adalah bentuk kesadaran ekologis dan sistem nilai gotong royong yang ada di masyarakat tersebut. Ini menunjukkan bahwa pendekatan Madilog kurang mampu mengakomodasi pemahaman tentang nilai dan sistem kepercayaan lokal yang unik. Contohnya, di banyak budaya Timur, alam itu diliat sebagai bagian dari kehidupan, bukan cuma sumber daya yang bisa dieksploitasi. Misal, di Bali ada konsep "Tri Hita Karana" yang ngajarin keseimbangan antara manusia, alam, dan spiritual. Ini ngasih pandangan bahwa alam itu harus dijaga dan dihormati. Atau kaya di Jepang, ada tradisi "Shinrin-yoku" atau mandi hutan. Ide ini bukan cuma soal jalan-jalan di hutan, tapi lebih ke ngerasain dan nyambung sama alam, buat dapetin manfaat kesehatan mental dan fisik. Dalam konteks ekonomi dan politik, pendekatan Madilog kurang mampu mengakomodasi kompleksitas realitas sosial di Indonesia yang seringkali tidak linear dan penuh dengan kontradiksi. Misalnya, dalam memahami konflik agraria atau masalah sosial ekonomi, Madilog terlalu terfokus pada struktur dan hubungan produksi material tanpa melihat bagaimana nilai-nilai budaya, sejarah lokal, dan dinamika sosial mempengaruhi dan membentuk konteks tersebut. Di sisi lain, paradigma holistik ekologis bisa memberikan perspektif yang lebih luas dan mendalam. Misalnya, dalam menghadapi isu perubahan iklim atau pembangunan berkelanjutan, paradigma holistik dan ekologis akan menekankan pada pentingnya memahami keterkaitan antara lingkungan, ekonomi, sosial, dan budaya. Ini lebih sejalan dengan realitas Indonesia yang memiliki keragaman ekosistem, kebudayaan, dan struktur sosial. Di sisi lain, Paradigma holistik dan ekologis, bisa lebih relevan dalam memahami kompleksitas dan keunikan budaya serta sistem sosial di Indonesia. Paradigma ini nggak cuma ngeliat hal-hal dari sudut pandang linear, tapi juga memperhatikan bagaimana berbagai elemen saling berhubungan dalam sebuah jaringan yang kompleks. Ini lebih sesuai dengan keadaan Indonesia yang memiliki keanekaragaman budaya dan sosial yang kaya. Jadi, kita bisa bilang bahwa walaupun Madilog bagus buat mengembangkan kemampuan berpikir kritis, tapi untuk analisis dan pembangunan sistem yang lebih luas dan kompleks, paradigma holistik ekologis bisa jadi lebih cocok. Pendekatan ini lebih bisa mengakomodasi kompleksitas, keunikan, dan dinamika dari masyarakat dan budaya Indonesia.
@dafafirmansyah619 Жыл бұрын
Saya suka komentar anda, bagi saya yang belum membaca kedua buku itu itu bisa memberikan garis besar pandangan tentang perbedaan isi dan maksud dari buku. Saya jadi ingin membaca kedua buku itu
@adierazer6622 Жыл бұрын
Komentar Anda mewakili saya. Padat dan jelas. Cukup untuk meringkas 25 menit 47 detik di atas. Terima kasih.
@faizalhardijanto8040 Жыл бұрын
Pemikiran kontradiktif kayak gini tetap diperlukan. Karena menurutku manusia itu dinamis yg dipengaruhi oleh banyak aspek. Sangat berbahaya jika suatu sudut pandang dianggap absolute dan tanpa cacat.
@prfm_setya95 Жыл бұрын
Hmm, untuk "Batu pijakan" orang Indonesia sekarang emang lebih cocok pake logika barat bin matrealis sih om, nanti akan ada era setelah mayoritas warga Indo mengadopsi matrealisme, sedikit demi sedikit bakal ada yang dapat " enlightenment" Dan mulai bisa mengembrace pemikiran fritjof Capra, tapi untuk awal ... Harus di pancing pakai matrealisme reduksionis, sabar om sabar
@gardikagigih5704 Жыл бұрын
Sepakat!
@Muara.Project Жыл бұрын
Budaya itu bukan pakem atau paten. Budaya adalah hasil dari kebiasaan, dan kebiasaan itu hasil dari pengalaman, pengalaman itu hasil dari realita. Jadi ketika kita punya realitas yg baru maka akan tercipta budaya baru. Entah jangka pendek ataupun panjang. Madilog adalah jalan keluar dari pemikiran yg sempit. Yg mau disampaikan adalah “ayo dunia itu luas, banyak kemungkinan bisa terjadi, banyak hal yg perlu kita ketahui dan antisipasi”
@abdullahazzam9800 Жыл бұрын
Setuju
@santaicerdasquiz18 күн бұрын
benar. kebudayaan adalah produk peradaban. maka dia pasti berkembang sesuai peradaban itu sendiri
@belajargenz Жыл бұрын
Sebenarnya tantangan terbesar dari malaka project dalam pandangan saya adalah bagaimana mengemas konten seperti ini menjadi menarik di kalangan anak muda yang "kurang mau berfikir". Hal ini karena konten seperti ini sangat tersegmen pada orang-orang yang memang mau untuk belajar, belum dapat menjangkau atau menarik perhatian anak muda secara luas misalnya lingkungan anak muda pemain judi online. Namun saya yakin berdasarkan komposisi para pendiri malaka project, masalah ini akan dapat diselesaikan.
@sisilimnida Жыл бұрын
17:07 Folklore, yang diantaranya ada mitos, cerita rakyat, pamali, dsb itu kalau dimaknai sebagai bentuk kebudayaan sastra lisan malah bikin gw sebagai pembelajar amaze. Karena, ini mengindikasikan kalau org kita sebenarnya tuh punya kemampuan bahasa dan sastra yang baik. Ketika gw belajar folklore dan memaknainya sebagai bentuk kebudayaan lisan setempat akhirnya semua jadi terang. Beberapa fungsi sosial folklor yaitu menjadi standar etika masyarakat setempat sekaligus jadi penegak hukum normanya. Menurut gw gak salah beberapa orang masih menggunakan folklor untuk menjalankan norma sosial. Hal yang harus digarisbawahi adalah kesadaran bahwa folklor hanyalah "tools" dalam mengatur norma bukan sebagai cara berpikir.
@gaharakusala Жыл бұрын
Izin, jika salah silakan dikoreksi. Setuju banget dengan pendapat lu. Namun, ada sedikit pertanyaan. Jikalau begitu, bisa dikatakan tidak bahwa Madilog merupakan tools atau alat dalam memahami budaya? Karena dalam memahami budaya perlu logika disana.
@gibrannicholau3447 Жыл бұрын
@@gaharakusalaizin memasuki obrolan... Tentu dalam memahami budaya diperlukan logika dan materialisme dalam tahap identifikasi serta pencarian sebab2 munculnya suatu budaya. Saya akan menggunakan suatu contoh yang dekat dengan profesi saya (pelestari seni wayang), yakni kalau kita baca Madilog (dan meski Kak Cania telah menyatakan tidak mentah2 menerima Tan Malaka), aslinya sangat dismisif terhadap produk budaya "klasik" kita, antara lain wayang. Intinya, bagi Tan Malaka wayang dan media folklor lainnya sudah usang bagi masyarakat Indonesia ke depan, karena penuh akan unsur logika mistika, seperti Anoman kera putih bisa berbicara, terbang, mengangkat gunung, dan superpower lain2nya di wayang. Padahal, menurut literatur dalang2 sendiri, bila melihat wayang dari sisi itunya saja, berarti si penonton telah gagal melihat wayang. Dalam wayang banyak adegan adu argumen dan logika, salah satu frasa paling sering terlontarkan dalam wayang adalah "kasunyatane mangkana!" (Kenyataannya begitu), "bukti nyatane?!" (Bukti nyatane?!), sedangkan hal2 bombastis itu bumbu2nya saja. Jadi ketika kita dismisif terhadap budaya sendiri atas nama sains, logika, sama saja menghianati sains dan logika itu sendiri.
@gaharakusala Жыл бұрын
@@gibrannicholau3447 saya sangat senang bila ditanggapi seperti ini, berharap bisa berlanjut dan lebih luas kembali pembahasannya
@anggiseptryana7828 Жыл бұрын
Izin nimbrung. Mungkin yg aku tangkep dari madilog tuh bukan bermaksud mendiskreditkan suatu budaya, tapi lebih mengajak masyarakat untuk bisa melihat dunia sebagaimana adanya. Kalo konteksnya dalam pewayangan atau budaya secara umum yah gk jadi masalah, selama kita melihat itu sebagai produk budaya, bukan melihatnya sebagai realitas yg nyata. Beliau hanya concern dengan cara pandang masyarakat kita terhadap realitas tempat kita hidup dan ini tentunya sangat penting karena akan mempengaruhi cara kita hidup, seperti nilai² atau norma yg kita pegang, dll.
@cruxgemmata666 Жыл бұрын
Apa bedanya "tools" atau alat dengan cara berpikir? Apakah ada perbedaan yang bermakna dan fundamental antara kedua frasa tersebut?
@novandakrishadiyudistira9045 Жыл бұрын
PR Malaka Project menurut gw adalah menjangkau pasar yang tepat untuk gerakan-gerakan pendidikannya, jadi orang-orang yang nonton bukan hanya dari orang2 yang sudah tahu dan sudah paham tapi bisa bikin orang2 yg memang membutuhkan pemahaman2 seperti ini untuk bisa sadar dan berubah. Karena kata paman Coki lebih cepat menunggu orang untuk meninggal daripada untuk berubah😁
@adisukmana9029 Жыл бұрын
Setuju bang, makanya gw selalu share, dengan harapan ada yang mulai tertarik konten edukasi
@blckriver Жыл бұрын
Up, maksut komen ku tadi kyk gini wkwkwkw
@kucingmalas5380 Жыл бұрын
Orang yang sadar akan lebih sedikit dari orang yang tertutup, jd biarkan algoritma berbicara
@phyden06 Жыл бұрын
up
@harvmoon513029 күн бұрын
Anjg coki. Babi narkoboy itu ga usah lu bawa2 saat ngomonhin tan. Anjg tolol bgt
@rukoyahtiti1675 Жыл бұрын
Madilog bisa dimulai dengan meningkatkan kemampuan membaca dengan baik dan benar. Rerata orang bisa membaca tapi hanya sedikit yang bisa membaca dengan baik dan benar, memahami apa yang dibacanya dan tindakan apa yang akan dia lakukan setelah membaca suatu tulisan. Setelah bisa membaca dengan baik dan benar, selanjutnya adalah dapat menulis dengan baik dan benar, bukan hanya soal menyambung kata demi kata, tetapi apa esensi dan kalimat yang dibuat. Dua hal ini yang akan menjadi dasar terciptanya generasi yang mampu berdialektika.
@boyfanplaceswift1886 Жыл бұрын
PART 1 Tan Malaka (2 Juni 1897 - 21 Februari 1949) adalah seorang guru Indonesia, Marxis (Sosialis-Komunis), filsuf, pendiri Persatuan Perjuangan dan Partai Murba, gerilyawan dan mata-mata independen, pejuang Indonesia, dan pahlawan nasional. Sumber : "Hari ini Kelahiran Tan Malaka, Pemberi Inspirasi Sukarno - Hatta". Tempo. Nasional Tempo. 2 June 2021 Islam Vs Sosialisme-Komunisme Banyak propaganda yang dilakukan kaum Merah/Kiri untuk mempromosikan Ideologinya di kalangan mahasiswa padahal ideologi mereka telah dilarang. Ketetapan MPRS Nomor XXV/MPRS/1966 Tahun 1966 PEMBUBARAN PARTAI KOMUNIS INDONESIA, PERNYATAAN SEBAGAI ORGANISASI TERLARANG DISELURUH WILAYAH NEGARA REPUBLIK INDONESIA BAGI PARTAI KOMUNIS INDONESIA DAN LARANGAN SETIAP KEGIATAN UNTUK MENYEBARKAN ATAU MENGEMBANGKAN FAHAM ATAU AJARAN KOMUNIS/MARXISME-LENINISME Hal ini sangat membahayakan karena dengan promosi tersebut mereka juga mencoba merekrut mahasiswa sebagai kader untuk men”dakwah”kan ideologi terlarang tersebut. Cara mereka mempromosikan ideologi Sosialisme/komunisme di Indonesia yang mayoritas Islam adalah dengan menyamakan bahwa Sosialisme merupakan bagian amal yang diatur dalam Ajaran Islam. Kebohongan mereka mengandalakan bahwa islam adalah sosialisme beradasarkan Kedermawanan Infaq, Sedekah, Zakat. Padahal dalam islam yang diatur Al Quran hanya zakat yang 2.5 % , infaq dan sedekah merupakan Kerelaan / Keridhoan pemilik harta bukan karena pemaksaan seperti Sosialisme/komunisme. Namun Berikut Cara membungkam Ideologi Sosialisme/komunisme (Islam VS Sosialisme/Komunisme)
@boyfanplaceswift1886 Жыл бұрын
PART 3 : d. Peran Pemerintah Islam (fasilitator dan Pengawas) Islam : Pemerintah bekerjasama dengan Pihak lain Pengusaha, Pekerja, dan Ulama sebagai pondasi mengambil kebijakan. “Tegaknya urusan dunia itu (karena ditopang) oeh lima pilar utama yaitu: Ilmunya para ulama, adilnya para penguasa, kepemurahannya orang kaya, doanya orang-orang fakir, dan jujurnya para pegawai.” (HR. Ibn Mas’ud). Tidak ada pemerintah yang seenaknya memberikan kebijakan apalagi merugikan masyarakat, mekanisme ini perlu diatur dengan indikator kerjasama yang jelas dalam memberikan pendapat, kritik, argumen proses pengambilan keputusan yang terbuka dan jelas (demokrasi antar Umat Islam) peran pemerintah dibatasi terhadap kegiatan masyarakat. Pemerintah dibentuk sebagai Enterpreneur yang mengsuh masyarakat. ketika ada masalah kekosongan barang karena penimbunan barang nabi tidak langsung memerangi orang dan merusak bangunan yang menimbun namun menyuruh dan mengerahkan Enterpreneur yang ahli untuk mencari dan mensuply barang yang dibutuhkan Umat Islam. sehingga Pemerintah tidak menjadi Algojo dan Preman yang mengobrak abrik pasar. Dari Yahya yaitu Ibnu Sa'id, dia berkata; Sa'id Ibn Musayyab menceritakan bahwa Ma'mar berkata, Rasulullah Saw bersabda: Barangsiapa menimbun barang, maka dia berdosa. (HR. Muslim) Sosialisme/Komunise : Pemerintah Regulator dan Pemain Pasar (kartel) Full campur tangan Karl Marx dan comradenya tidak pernah memberikan sebuah penjelasan batasan campur tangan pemerintah. dan dalam sejarahnya Negara yang memiliki Ideologi Sosialisme/Komunisme memberikan Kewenangan yang besar kepada Negara yang berakibat fatal akan kediktatoran. Pemerintah yang mengatur dan ikut campur dalam kehidupan Masyarakat hingga hal yang privat (melanggar Syariat) Mempersulit kehidupan Ekonomi dengan memperbanyak peraturan yang memberatkan UMKM dan Usaha. Membolehkan Kegiatan Ekonomi yang diharamkan asal dapat memberikan lapangan pekerjaan (Minuman Alkohol, Pornografi, Judi, PSK, dan lain lain) e. pengaturan Pasar - Kesamaan Hak dan kemudahan Berbisnis Islam : kesamaan Hak untuk melakukan Bisnis asal paham dan mau mempraktekan Hukum Sistem Ekonomi Islam. Umar bin Khottob pernah memperingatkan orang-orang yang tidak paham prinsip muamalah untuk tidak berdagang di pasar. ‘Umar radhiyallahu ‘anhu berkata “Janganlah seseorang berdagang di pasar kami sampai dia paham betul mengenai seluk beluk riba.”Mughnil Muhtaj, 6/310 Diriwayatkan dari Imam Malik bahwa beliau memerintahkan para penguasa untuk mengumpulkan seluruh pedagang dan orang-orang pasar, lalu beliau menguji satu persatu, saat beliau dapati diantara mereka ada yang tidak mengerti hukum halal haram tentang jual beli beliau melarangnya masuk ke pasar seraya menyuruhnya mempelajari fikih muamalat, bila telah paham, orang tersebut dibolehkan masuk pasar” (Tanbih Al-Ghafilin, hal. 264). Khalifah Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu sebagaimana diriwayatkan oleh Ibnu Sa’ad. Beliau keluar dari kediamannya menuju pasar sambil membawa tongkat berjalan di tengah pasar. Beliau menyerukan agar pedagang bertakwa kepada Allah, dan berniaga dengan cara yang baik, ia juga berkata, “Sempurnakanlah takaran dan timbangan (jangan curang)!”, ia juga berkata, “Jangan gelembungkan daging (dengan cara ditiup)” (Ath-Thabaqat al-Kubra, Jilid III, hal. 28). Dikisahkan oleh Ibnu Al-Hajj, ulama madzhab Maliki (wafat th. 737 H), “Aku mendengar guruku Abu Muhammad rahimahullahu bahwa dia masih menemukan di Maroko seorang petugas negara yang melakukan pemeriksaan di pasar. Ia menguji para pemilik toko tentang hukum-hukum jual beli (muamalat) barang yang didagangkannya dan bagaimana riba bisa terjadi dalam transaksi dagangan serta bagaimana caranya menghindari riba. Jika pedagang dapat menjawab dibiarkan tetap berdagang dan jika tidak bisa menjawab maka petugas menyuruhnya meninggalkan pasar seraya berkata, “Kami tidak membiarkan engkau berjualan di pasar karena engkau akan memberi umat Islam riba dan harta haram.” (Al Madkhal, Jilid I, hal. 157). Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub dan Qutaibah serta Ibnu Hujr semuanya dari Ismail bin Ja'far, Ibnu Ayyub berkata: Telah menceritakan kepada kami Ismail dia berkata: Telah mengabarkan kepadaku al-Ala' dari bapaknya dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah Saw melewati setumpuk makanan, lalu beliau memasukkan tangannya ke dalamnya, kemudian tangan beliau menyentuh sesuatu yang basah, maka pun beliau bertanya: Apa ini wahai pemilik makanan? Sang pemiliknya menjawab: Makanan tersebut terkena air hujan wahai Rasulullah. Beliau bersabda: Mengapa kamu tidak meletakkannya di bagian makanan agar manusia dapat melihatnya. Barangsiapa menipu maka dia bukan dari golongan kami. (HR. Muslim) Sosialisme/Komunisme : Pemeintah yang mengatur berdasarkan Pasar yang dikuasai Negara dengan segala Intervensi dan Aturan yang banyak f. Pengaturan Harga Islam : Pemerintah dilarang melakukan pengaturan harga “Sesungguhnya Allahlah Zat Yang menetapkan harga, Yang menahan, Yang mengulurkan, dan yang Maha Pemberi rizki. Sungguh, aku berharap dapat menjumpai Allah tanpa ada seorang pun yang menuntutku atas kezhaliman yang aku lakukan dalam masalah darah dan tidak juga dalam masalah harta” Abu Daud, Sunan Abi Daud, (Riyadh: Bayt al-Afkar al-Duwaliyah. tth.), hlm. 311; Ibnu Majah, Sunan Ibn Majah, (tt.: Dar Ihya al-Kutub al-Irbatiy. tth.), hlm. 443; Tirmidzi, Sunan al-Tirmidzi, (Riyadh: Maktabah al-Ma’arif li al-Nasyr wa al-Tauri’. tth. ), cet. ke-1, hlm. 141. g. Subsidi Islam : pemerintah tidak mengharamkan Subsidi untuk barang tertentu terutama untuk kepentingan Duafa dan masyarakat yang kurang mampu dan Suatu hal yang berkaitan dengan orang banyak Menurut pandangan Islam, subsidi merupakan bantuan keuangan yang berasal dari negara. Subsidi merupakan hak khalifah (negara) yang boleh dilakukan karena pemberian subsidi termasuk pemberian harta milik negara kepada individu rakyat. Diriwayatkan pada masa pemerintahan Khalifah Umar bin Khatthab pernah melakukan pemberian lahan pertanian kepada masyarakat untuk diusahakan dan diutamakan untuk kepentingan umum. Amirul Mukminin Umar bin Khattab juga mendirikan Dewan Anugerah yang pada masa itu fokus pada penetapan subsidi yang berhak diterima oleh para pejuang, termasuk besaran gaji dan waktu pembagiannya. Pemberian subsidi tersebut dimaksudkan untuk meringankan beban para pejuang dalam menghidupi keluarganya. Subsidi sendiri boleh diberikan negara untuk sektor pelayanan umum yang dilaksanakan oleh negara seperti: 1) jasa transportasi umum atau al-muwashalat al- ‘ammah; 2) jasa telekomunikasi atau al-khidmat al baridiyah; dan 3) jasa perbankan Syariah atau al-khidmat al mashrifiyah. Sedangkan untuk subsidi pada sektor energi hanya diberikan negara kepada rakyat. Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah SAW: “Kaum muslim bersekutu dalam tiga hal: air, padang dan api” (HR Abu Dawud). Sosialisme : Subsidi untuk semua orang hingga menyebabkan kebangkrutan ketidakmampuan keuangan Negara seperti yang terjadi di Venezuela "Fact Sheet. Social Missions in Venezuela" (PDF). Embassy of the Bolivarian Republic of Venezuela to the United States. 12 November 2009. Archived from the original (PDF) on 21 June 2017. R Lopez, Virginia (20 July 2011). "Tallest squat in the world becomes emblem of Venezuela housing crisis". The Guardian. Retrieved 27 January 2017. Baral, Susimita (6 May 2014). "Abandoned Cars To Solve Venezuela's Housing Crisis?". Latin Times. Retrieved 27 January 2017. "Press release N° 20/10, IACHR publishes report on Venezuela". Inter-American Commission on Human Rights (Press release). Organization of American States. 24 February 2010. Barreiro C., Raquel (4 March 2006). "Mercal es 34% más barato" (in Spanish). El Universal. "Venezuela's economy: Medieval policies". The Economist. 20 August 2011. Retrieved 21 April 2014 h. Stabilitas Islam : stabilitas Pasar dilakukan dengan melakukan kerjasama Pengusaha Muslim yang ideologis dan Pemerintah agar kebutuhan barang/jasa masyarakat bisa dipenuhi “Tegaknya urusan dunia itu (karena ditopang) oeh lima pilar utama yaitu: Ilmunya para ulama, adilnya para penguasa, kepemurahannya orang kaya, doanya orang-orang fakir, dan jujurnya para pegawai.” (HR. Ibn Mas’ud). Dalam peradaban islam kerjasama antara Pemerintah dan stakholder terkait Pengusaha, Pemuda dan Ulama menjadi hal penting yang perlu dilakukan untuk stabilitas kondisi masyarakat. Sosialisme/komunisme : Intervensi Pemerintah penuh Kediktatoran dan tidak memperdulikan kondisi pasar. Jelas sangat berbeda Islam dengan Sosialisme komunis Haji Misbah dan Tjokroaminoto mungkin tidak punya kitab lengkap sehingga tidak bisa membedakan Islam dan Sosialisme Komunisme. Perbedaan : a. Pemaksaan Pungutan Pajak dengan alasan pemerataan b. Pembatasan sekala besar Kepemilikan Privat c. Sistem Keuangan Ribawi d. PeranPemerintah Otoriter dan Diktator e. Sulitnya aturan Bisnis di Sosialisme/komunisme f. Pengaturan Harga yang menghancurkan ekonomi g. Subsidi yang membankrutkan Negara h. Stabilitas dengan Kediktatoran Pemerintah Islam sangat berbeda dengan Sosialime Komunisme Ada yang tidak suka Islam dimenangkan atas sosialis dan komunis ? Dialah yang telah mengutus Rasul-Nya (dengan membawa) petunjuk (Al-Quran) dan agama yang benar untuk dimenangkan-Nya atas segala agama, walaupun orang-orang musyrikin tidak menyukai. (QS : At Taubah ayat 33)
@ddm3437 Жыл бұрын
@@boyfanplaceswift1886ga nyambung
@boyfanplaceswift1886 Жыл бұрын
@@ddm3437 gw hanya mengingatkan dan membedakan IDEOLOGI SOSIALISME KOMUNISME dan ISLAM bagi para orang islam disini,
@ferigalung Жыл бұрын
Gila, gua lihat video ini langsung deg-degan, bayangin betapa bakal banyaknya orang yang akan menolak habis-habisan semua ide dan gagasan yang disampein cania di sini tapi di dalem hati gua juga pingin banget semua orang bisa berubah ke arah yang lebih rasional. Berharap "pertarungan" team malaka project bisa terus berjalan dan membawa indonesia menjadi masyarakat yang lebih baik lagi kudos buat malaka project team 👏
@darmawan7010 Жыл бұрын
gw cman mikir , ya kale orang mau mikir berat , mikirin cara berpikir si cania orang indo skarang mau mikir yg ringan ringan aja , nga peduli apa kebenaran nya apalagi pekara gunung meletus , ngapain di pikirn sampe dalam x apalagi kalo nga ada duitnya , yg jelas waktu di sekolah di pejari bahwa bumi itu intinya magma dan pelat tektonik di atasnya , saling bergesekan dan ketika subduksi antar plat tektonik magma naik ke atas
@franssembiringid Жыл бұрын
@@darmawan7010jgn samakan orang seperti apa yang anda pikirkan
@rahmanAMARULLAH Жыл бұрын
Saya rasa justru bagus jika banyak orang yang mampu memberikan ide dari sudut pandang lain (tentu dengan metodologi yang benar). Dan itu jadi pertanda tujuan MADILOG ini sedikit demi sedikit tercapai.
@heesung7x7 Жыл бұрын
gapapa, berjuang dulu aja. hasil ga ada yg tahu. memang butuh kesabaran buat menguasai & menghargai konsep2 yg Cania bawain. ya sesuai kata Coki, "s u l i t". bahkan seorang Cania secara personal pun bertumbuh kok, dia mengakui dia juga banyak belajar atas kekurangan2nya sejak 2018, gue ngikutin dia dan gue turut bangga dengan perkembangan diri dia. jikalau ada sekelompok masyarakat yg butuh proses bertahun2 utk memahami ini (karena dianggap terlalu berat) ya it's okay, gapapa. yg penting MP udah berusaha buat nyadarin kita utk tetep curious & aware dgn apa yg dilakuin sepanjang hari 🍻
@hardanisakumaratri3784 Жыл бұрын
iya bang, yang sulit itu kalo menolak kedalaman berpikir, etika jadi kabur@@darmawan7010 pengaburan etika, membutakan kita terhadap komponen etis dari sebuah keputusan. Misalnya, eufemisme seperti "Kami tidak korupsi, kami hanya 'melumasi kendaraan'," membantu orang menyamarkan dan mengabaikan kesalahan mereka sendiri. Pemudaran etika mirip dengan pelepasan moral. Pelepasan moral adalah ketika orang merestrukturisasi realitas untuk membuat tindakan mereka tampak kurang berbahaya daripada yang sebenarnya. Baik pemudaran etika maupun pelepasan moral membantu orang meminimalkan rasa bersalah yang mereka rasakan karena melanggar standar etika.
@mirelimeldasasella3868 Жыл бұрын
Izin berpendapat juga. Hal ini relate dengan mata kuliah yang saya dalami saat ini di jenjang S2 matkul komunikasi perspektif Asia Indonesia. bahwasanya memang cara pemikiran barat dań timur itu sudah berbeda, maka jika dibandingkan keduanya mana yang lebih baik bisa jadi keduanya sama2 hal yg baik karena adanya perbedaan nilai-nilai. Budaya timur seperti kita Indonesia sangat dipengaruhi oleh ekologis wilayah sehingga masyarakatnya menekankan kolektivisme dan harmoni dengan ditunjukan banyaknya beragam budaya dan kepercayaan. sedangkan barat dengan latar belakang ekologisnya yang penuh pertaruhan sehingga memupuk nilai individualisme yang tinggi dan berfikir material. Namun saya juga telah menangkap yang telah dijelaskan oleh kak cania bahwasanya konsep madilog Tan Malaka ini bisa kita terima untuk proses pembentukan critical thinking saja yang mengedepankan evidence rasional. sedangkan kalau Madilog ini dijadikan sebagai dasar dalam kehidupan sosial masyarakat di Indonesia itu kurang tepat karena tidak ada unsur kolektiv yang dikaitkan. Maka alangkah lebih tepatnya kita sebagai negara yang kental dengan budaya timur harus menguatkan dan menggali lebih dalam faktor sosial yang membedakan dengan barat yakni kebudayaan dań kolektivismenya dengan mengambil dasar literature karya disanyake atau judul buku The Tau of Physics. Sesuai yang dikatakan oleh prof saya yang mengajar matkul perspektif barat dań timur, bahwasanya inilah yang menjadi TUGAS kita bersama untuk aware menggali dan memperbanyak studi riset mengenai faktor sosial budaya timur yang harmoni dan kompleks. Dengan begitu Indonesia tetaplah Indonesia yang kaya akan budaya tidak membarat-baratkan dengan mensinergikan budaya timur seperti pola pikir, sosial masyarakat, komunikasi, kepercayaan dan faktor lainnya sehingga dapat membentuk sistem kenegaraan yang maju dan komprehensif layaknya negara Jepang.
@loremipsum9071 Жыл бұрын
19:08
@pasariewak Жыл бұрын
Setuju
@makimuzaki14010 ай бұрын
Setuju dengan banget dengan budaya barat yang individualistik tetapi dalam matrealisitk yang mengarah pada individual itu gak pas. Jika anda baca buku2 nya KALR MARX yang fildafatnya adalah Matrialisme historis, dia mengunakanya untuk kritik individual dan hak milik pribadi
@imamariefrahman50386 ай бұрын
mantap penjelasannya
@taurenchieftain3328 Жыл бұрын
Komentar sedikit penjelasan cania di 15:50, Apakah Madilog bisa berdampingan dengan budaya Indonesia, jawabannya tentu saja bisa. Kemudian apakah pemikiran itu akan merubah bentuk dan praktik budaya yang ada sekarang? Hampir pasti iya. Pertanyaan besarnya adalah, apakah perubahan itu akan dianggap masalah? Seperti yang dijelaskan, secara mendasar, budaya sendiri adalah respon dari permasalahan di bidang realitas dan moralitas yang merupakan hasil pemikiran manusia di masa budaya itu muncul. Potensi masalah muncul ketika kemajuan tekonologi bisa menjawab permasalahan di bidang realitas dan moralitas di masa lalu secara lebih efektif dan efisien. Pemikiran efektivitas dan efisiensi inilah yang (sangat besar) mungkin akan berbenturan dengan cara pandang budaya "masa lalu" dan ini yang perlu didiskusikan oleh masyarakat. Misalnya, di suku Batak yang mayoritas beragama kristen, ketika ada sanak saudaranya meninggal, mereka akan menunggu hingga semua kerabatnya hadir untuk melihat almarhum untuk terakhir kalinya. Jika ada yang belum hadir, maka jenazah tidak akan dikuburkan. Namun sejak ditemukannya smartphone, kerabat dari jauh bisa melihat almarhum dari jauh, sehingga jenazah bisa dikuburkan meskipun ada kerabatnya yang tidak hadir di rumah duka. Lalu apakah ini artinya budaya menunggu kerabat tersebut harus dihilangkan? Tentu tidak, spirit kekeluargaan yang ada pada budaya Batak tersebut sangat perlu dipertahankan, karena dari situlah kita bisa melihat kebaikan moral kekeluargaan dan kebersamaan yang menjadi identitas nilai luhur bangsa Indonesia. Jadi selama prinsip utamanya tidak berubah, perubahan praktik dan bentuk pada suatu budaya yang diakibatkan pemikiran efektif dan efisiensi saya rasa masih bisa dimaklumi.
@bushido7896 Жыл бұрын
Sepakat nih, negara yg maju memodernisasi budayanya. Ke Haloween de el el. Lucunya kita malah ikutan haloween 😂
@gheafirsty563510 ай бұрын
setuju banget. cuman mungkin kurang mendalam penjelasan soal kebenaran moralitasnya. Meskipun udah ditemukan pengetahuan dan akhirnya berdiskusi dengan orang tua, tetep aja harus berperilaku sopan dan menghormati orang tua karna bentuk penghormatan bukan cuma berasal dari pengetahuan dan pengalaman secara langsung meskipun udah ada pengetahuan baru, pengetahuan lama atau cara pandang lama dari sudut pandang orang tua juga bisa dipelajari. Banyak faktor kenapa kita harus menghormati orang yang lebih tua secara moralitas dan spiritual juga. Setuju banget karena budaya emang sifatnya juga susah dihilangkan, turun temurun. Yang perlu digarisbawahi justru jangan sampai budaya membuat dogmatisme pada aspek kebenaran realitas. Dan sebisa mungkin pengetahuan baru itu dibuat untuk menunjang atau mempermudah budaya
@svaravarna7360 Жыл бұрын
Metode penyeimbang Idealisme dan Materialisme adalah Sains dan keingintahuan akan penyelesaian masalah manusia itu sendiri, pikiran akan selalu berkembang secara teratur, , kebersamaan dan kesetaraan ada pada ilmu pengetahuan..
@ditarmdhnprb9 ай бұрын
PROJEK INI LUAR BIASA!! Aku bener-bener bangga dan bersemangat dengan pemikiran yang dibawa dari projek ini karena pada dasarnya semua apa yang disampaikan ini adalah langkah awal yang luar biasa mendasar dan memperkokoh dasar berpikir dan pengetahuan kita semua, dalam kasus khusus kita masyarakat Indonesia. Aku juga mau ikut berbagi pemahaman dan pandangan yang mungkin bisa jadi tambahan pandangan tentang apa yang sedang berusaha dibawa oleh projek ini. 1. Logika Mistika dan Madilog Dalam perspektif ilmu sosiologi, August Comte (bapak sosiologi) punya pendapat kalau cara berpikir manusia itu berkembang dalam bentuk tahapan, artinya Comte berpikir kalau perkembangan cara berpikir manusia itu ada garis start dan finishnya. Tahapan cara berpikir itu dimulai dengan tahap teologis (tahapan dimana tolak ukur kebanaran masyarakat adalah hal-hal spiritual), kemudia tahap metafisik (tahapan dimana masyarakat berupaya mengkonkritkan keyakinan terhadap hal-hal spiritual tadi pada hal-hal yang bersifat nyata), dan terakhir tahap positifistik (tahapan dimana tolak ukur kebenaran masyarakat adalah analisis ilmiah yang masuk akal). Kalo kita cermati pandangan yang coba diangkat oleh Tan Malaka disini adalah mendefenisikan kalau sampai dengan masa beliau menulis bukunya, beliau melihat kalau tahapan berpikir masyarakat Indonesia masih berada pada tahap teologis, sehingga dianggap melemahkan kemampuan analisis dan menutup tumbuhnya rasa ingin tahu. Dalam bukunya juga, Tan Malaka berupaya mengajak masyarakat Indonesia untuk sampai pada tahap positifistik, mengajak masyarakat Indonesia untuk berpikir ilmiah agar kita tidak terkurung pada "kepasrahan" atas setiap hal yang terjadi pada diri kita. Tentu pemikiran Augus Comte ini tidak didasari pada konsep "keyakinan beragama" karena memang beliau sendiri tidak mempercayai adanya tuhan, tapi yang perlu kita cermati adalah arah dan makna dari pemikirannya bukan ke"atheis"an beliau.
@ditarmdhnprb9 ай бұрын
2. Materialisme dan Empirisme Hal tersebut dijelaskan juga dalam konsep Konstruksi Sosial Masyarakat yang disampaikan tokoh sosiologi lainnya, Peter L. Berger dan Thomas Luckman. Kedua tokoh ini menyampaikan bahwa Realitas Sosial (segala hal yang kita anggap sebagai kebenaran dalam masyarakat) pada dasarnya merupakan hasil karya manusia itu sendiri. Berbagai pengetahuan terhadap hal-hal yang terjadi di dunia, datangnya dari upaya manusia menafsirkan apa yang manusia lihat, rasakan, alami. Kenapa bisa kayak gitu? alasannya sesederhana manusia pengen bertahan hidup. Sejak awal manusia jadi penghuni bumi, manusia berusaha memahami apa yang sebenarnya terjadi dan mencari solusi dari setiap apa yang manusia hadapi itu. Maka, pada hakikatnya manusia berpikir secara materialisme (materi dulu kemudian menghasilkan ide) berdasarkan pemahaman empiris manusia tersebut. Contoh, manusia merasa lapar. Dulu, kata "lapar" saja belum pernah ada, tapi manusia merasa tenaganya melemah, perutnya sakit, indra penciuman dan pengecapnya menjadi lebih tajam. situasi tersebut ga menyenangkan buat manusia, kita merasa terganggu dan ingin lepas dari situasi da menyenangkan itu, maka manusia berusaha memahami apa yang sebenarnya sedang ia rasakan kemudian berupaya mencari cara menyelesaikannya, dan akhirnya manusia menemukan konsep "kalo lapar solusinya makan". Dan setelah itu pun, muncul masalah baru lain dalam upaya mengatasi rasa lapar itu, misal ga semua tanaman bisa dimakan, kalo mau makan hewan resikonya besar karna hewan bisa menyerang, dll. Semua itu membawa manusia pada hasil berpikir yang baru (budaya), menemui masalah baru lagi, dan mencari solusi dari masalah itu lagi. Ini yang disebut dengan Long Life Learning.
@ditarmdhnprb9 ай бұрын
3. Madilog dan Budaya Indonesia Aku pribadi ga setuju dengan adanya statement kalo madilog bertentangan dengan kebudayaan Indonesia. Karena pada dasarnya madilog membawa konsep cara berpikir yang lebih empiris dan ilmiah bukan menyalahkan budaya masyarakat Indonesia. Kita bukan diajak untuk berpikir kalo budaya Indonesia itu menjerumuskan pola pikir masyarakat Indonesia menjadi logika mistika, tapi justru mengajak kita untuk lebih mengenal budaya kita dan berbagai pemaknaan di dalamnya. Pada poin sebelumnya, aku sempet berbagai pemahaman kalau hasil berpikir manusia tentang cara manusia mengatasi permasalahan disebut juga dengan budaya. Iya, budaya itu produk hasil pikir manusia dari adanya proses manusia memahami dan menganalisis kejadian empiris yang dihadapi kemudian memunculkan ide untuk mengatasinya. Maka pada dasarnya budaya adalah produk dari berpikir madilog. Kalau kita coba aplikasikan cara berpikir madilog dalam menghadapi fenomena logika mistika masyarakat Indonesia, kita akan menemui bahwa perkembangan budaya masyarakat Indonesia memang diawali dengan logika mistika, tapi perlu di garis bawahi bahwa *bukan hanya Indonesia, tetapi seluruh masyarakat dunia*. Sebelum sampai pada tahap dapat memahami apa yang terjadi, manusia merasa bahwa semua ini memang sudah rencana sang pencipta semata-mata, belum sampai pada konsep "ada pilihan untuk melakukan usaha dapat merubah rencana sang pencipta kearah yang lebih baik". Namun dalam perkembangannya, manusia (dan tentunya masyarakat Indonesia) menghasilkan kebudayaan-kebudayaan berdasarkan hasil berpikir ilmiah. Manusia mulai membuat alat-alat untuk mempermudah hidupnya seperti kapak batu, kapak besi, sampai saat ini kita mengenal alat bernama pisau yang bahkan sudah ada dalam bentuk mesin otomatisnya. Kita ambil contoh budaya membangun Lumbung Padi yang dimiliki masyarakat Indonesia. Masyarakat menciptakan lumbung padi karena tidak mau hasil panen mereka hancur atau rusak jika tidak ditaro di tempat yang aman, maka dibuatlah sebuah tempat khusus menyimpan hasil panen yang terlindungi dari panas dan hujan. tidak sampai disitu, masyarakat membuat 2 pintu pada lumbung pagi tersebut, pintu di atas untuk jalur masuk hasil panen yang baru dan pintu bawah sebagai jalur mengambil hasil panen yang akan diolah menjadi makanan, kenapa muncul ide tersbeut? untuk apa? masyarakat tidak ingin menumpuk hasil panen dari atas dan mengambil dari atas lagi karena akan berpotensi terjadi pengendapan hasil panen di bagian bawah yang malah akan membuatkan membusuk kemudian dapat merusak seluruh hasil panen yang mereka simpan dalam lumbung padi tersebut. itu semua madilog. Tapi sering kali kita menemui budaya-budaya kita yang ternyata kekuatan mistisnya begitu kuat, dalam tingkatan norma sosial disebut dengan custom (perintah atau larangan budaya yang melibatkan spiritualisme sebagai pemberi sanksi). Contoh saja, adanya pamali kalo melakukan A maka akan mendapat ganjaran kutukan, atau larangan melakukan B yang jika dilanggar akan memancing kemurkaan leluhur. Mari kita cermati, pada dasarnya konsep ini juga muncul dari hasil berpikir madilog. kenapa? masyarakat ingin aturan yang mereka buat ditaati bersama, dan untuk bisa ditaati mereka butuh sebuah power yang "menakutkan" dan membuat masyarakat "tidak berdaya" dalam menegakkan aturan tersebut, lalu munculah konsep "kalo norma ini dilanggar nanti kena hukuman spiritual" karena bagi masyarakat kekuatan spiritual itu sangat kuat dan manusia tidak bisa mengalahkannya. maka sekali lagi, muncul bukti kalau budaya Indonesia juga merupakan produk berpikir madilog leluhur kita.
@ditarmdhnprb9 ай бұрын
4. Madilog terlalu kebarat-baratan Aku tidak akan menyangkal kalau muncul kesan bahwa pemikiran madilog ini merupakan cara berpikir bangsa barat. Ingat yah *muncul kesan*, tetapi sesungguhnya seluruh manusia di belahan bumi mana pun mengawali perjalanan hidupnya dengan cara berpikir madilog. Mungkin beberapa teman-teman yang membaca ini (makasih yaa kalo kamu baca sampe sini, kamu hebat!) pun akan bilang "lah kamu aja ngutip pemikiran diatas tokohnya dari eropa semua". Iya memang benar, karena minimnya literasi aku dan keberadaan aku di lingkungan sosiologi (karena aku mahasiswa sosiologi), yang aku ketahui konsep ini datangnya dari tokoh-tokoh diatas tadi. Itulah kenapa aku bener-bener excited sama malaka project ini karena ini membuka konsep pemikiran baru di kepala aku kalo ada juga tokoh Indonesia yang mengembangkan pikirannya tentang hal ini. Terimakasih Malaka Project! Jadi dari mana datangnya "kesan kalo pemikiran madilog itu cara berpikir bangsa barat"? Karena mereka yang melakukan perjalanan menjelajahi dunia dan melakukan penjajahan. Perlu diketahui bahwa Bangsa Eropa pernah mengalami masa kelam yang luar biasa kelamnya, disebut dengan masa Dark Age. Mereka pun pernah sangat tenggelam dalam cara berpikir logika mistika yang sangat dalam hingga seluruh hal yang terjadi mereka tafsirkan sebagai "udah dari sananya" "Tuhan yang buat semua begini" "jangan begitu nanti Tuhan marah" dan semacamnya. Dan di saat bersamaan, dibelahan dunia Timur, masyarakat sedang mengalami masa gemilangnya yang disebut dengan peradaban Abbasiyah dan Ummayyah. Masyarakat dunia bagian Timur sedang jaya-jayanya dalam mengembangkan ilmu pengetahuan, cara berpikir madilog. Mungkin kita pernah mendengar tokoh bernama Ibnu Khaldun, Ibnu Sina, Al-Khwarizmi, dll, iya mereka lah tokoh-tokoh pada masa itu. Maka pada saar bangsa barat tenggelam dalam pemikiran logika mistika, bangsa timur cemerlang dalam perkembangan pemikiran madilog. Terus kenapa bukan bangsa timur atau tokoh-tokoh dari timur atau teori-teori dari timur yang kemudian jadi "kiblat" perkembangan ilmu pengetahuan?? balik lagi, jawabannya karena bangsa barat yang melakukan perjalanan menjelajahi dunia dan melakukan penjajahan. Saat bangsa eropa mulai menyadari kebuntuan berpikir masyarakatnya yang lama kelamaan dimanfaatkan oleh oknum pemerintah dan pemuka agama mereka untuk keuntungannya, masyarakat eropa bangkit dan memasuki abad pencerahan (Renaissance). Momen kebangkitan ini memicu keingintahuan masyarakat bangsa barat untuk ingin lebih dan lebih lagi bahkan mengetahui adanya sumber daya-sumber daya lain di luar tanahnya yang dapat dimanfaatkan lebih lagi. Maka berangkatlah mereka melakukan penjelajahan dunia, menemuka dunia baru yang sebelumnya tidak pernah mereka bayangkan, menemukan sumber daya yang sangat menarik bagi mereka, dan muncul hasrat ingin memiliki semua itu. Dan apa yang mereka lakukan? Penjajahan. Hadir sebagai "si tahu segala hal" yang berusaha mengatur jalannya "si tidak tahu apa-apa" untuk keuntungan mereka sendiri. Maka yang dunia ketahui, bangsa barat adalah orang-orang pintar yang mampu membangun dunia. Tidak hanya sampai situ, bahkan saat bangsa-bangsa bekas jajahannya merdeka, bangsa bekas jajahan ini mengadopsi nilai-nilai dan cara kerja kolonialisme yang di bawa oleh bangsa barat dalam upaya membangun bangsanya. Langgeng deh prosesnya. Kolonialisme selesai, muncul Neo-kolonialisme (bentuk penjajahan baru) dengan cara adaptasi nilai-nilai dan pengetahuan barat sebagai "kiblat" ilmu pengetahuan.
@ditarmdhnprb9 ай бұрын
Adakah cara supaya kita tidak seperti ini terus menerus? ada, MADILOG. Madilog mengajak kita untuk melihat dan memahami masyarakat kita secara realitas. Mengajak kita untuk mengenal budaya masyarakat kita sendiri untuk kemudian dipahami dasar nilainya dan diadaptasi menajdi ide-ide baru dalam membangun kemandirian bangsa kita, dalam berpikir, dalam bertindak, dalam pembangunan. Lagi pula, budaya barat bukan untuk dimusuhi kan? Perbedaan tidak hadir sebagai musuh kan? membuka diri untuk berusaha memahami apa yang ingin disampaikan orang lain, bagaimana cara berpikirnya, dan apa tujuan yang sebenarnya ingin dicapai justru akan memperkaya isi kepala kita dan melapangkan hati kita, modal kita untuk menjalani hidup lebih baik. Sekali lagi MALAKA PROJECT KEREN BANGET!!! Aku support dan seneng banget sama gerakan ini!
@ceritasantri2686 Жыл бұрын
Sekedar saran untuk mbak caca mungkin nanti bisa di beri buku² bacaan penunjang madilog atau pun ttg visi madilog tersebut agar kita bisa improve lebih dr yg kaka sampaikan
@balbalebalbalya Жыл бұрын
Wah.. semangat malaka project. ini perubahan yang sangat amat berat. Kebayang gimana niat baik mereka ini sebenernya "berpotensi" ada pihak2 yang ga sepaham dan bisa jadi ada yang menentang. Tapi gw yakin ini salah satu cara terbaik untuk merealisasikan niat baik dari sekumpulan orang2 baik ini, untuk mencapai masyarakat baru yang lebih baik. 🔥
@boyfanplaceswift1886 Жыл бұрын
Tan Malaka (2 Juni 1897 - 21 Februari 1949) adalah seorang guru Indonesia, Marxis (Sosialis-Komunis), filsuf, pendiri Persatuan Perjuangan dan Partai Murba, gerilyawan dan mata-mata independen, pejuang Indonesia, dan pahlawan nasional. Sumber : "Hari ini Kelahiran Tan Malaka, Pemberi Inspirasi Sukarno - Hatta". Tempo. Nasional Tempo. 2 June 2021 Islam Vs Sosialisme-Komunisme Banyak propaganda yang dilakukan kaum Merah/Kiri untuk mempromosikan Ideologinya di kalangan mahasiswa padahal ideologi mereka telah dilarang. Ketetapan MPRS Nomor XXV/MPRS/1966 Tahun 1966 PEMBUBARAN PARTAI KOMUNIS INDONESIA, PERNYATAAN SEBAGAI ORGANISASI TERLARANG DISELURUH WILAYAH NEGARA REPUBLIK INDONESIA BAGI PARTAI KOMUNIS INDONESIA DAN LARANGAN SETIAP KEGIATAN UNTUK MENYEBARKAN ATAU MENGEMBANGKAN FAHAM ATAU AJARAN KOMUNIS/MARXISME-LENINISME Hal ini sangat membahayakan karena dengan promosi tersebut mereka juga mencoba merekrut mahasiswa sebagai kader untuk men”dakwah”kan ideologi terlarang tersebut. Cara mereka mempromosikan ideologi Sosialisme/komunisme di Indonesia yang mayoritas Islam adalah dengan menyamakan bahwa Sosialisme merupakan bagian amal yang diatur dalam Ajaran Islam. Kebohongan mereka mengandalakan bahwa islam adalah sosialisme beradasarkan Kedermawanan Infaq, Sedekah, Zakat. Padahal dalam islam yang diatur Al Quran hanya zakat yang 2.5 % , infaq dan sedekah merupakan Kerelaan / Keridhoan pemilik harta bukan karena pemaksaan seperti Sosialisme/komunisme. Namun Berikut Cara membungkam Ideologi Sosialisme/komunisme (Islam VS Sosialisme/Komunisme)
@boyfanplaceswift1886 Жыл бұрын
PART 3 : d. Peran Pemerintah Islam (fasilitator dan Pengawas) Islam : Pemerintah bekerjasama dengan Pihak lain Pengusaha, Pekerja, dan Ulama sebagai pondasi mengambil kebijakan. “Tegaknya urusan dunia itu (karena ditopang) oeh lima pilar utama yaitu: Ilmunya para ulama, adilnya para penguasa, kepemurahannya orang kaya, doanya orang-orang fakir, dan jujurnya para pegawai.” (HR. Ibn Mas’ud). Tidak ada pemerintah yang seenaknya memberikan kebijakan apalagi merugikan masyarakat, mekanisme ini perlu diatur dengan indikator kerjasama yang jelas dalam memberikan pendapat, kritik, argumen proses pengambilan keputusan yang terbuka dan jelas (demokrasi antar Umat Islam) peran pemerintah dibatasi terhadap kegiatan masyarakat. Pemerintah dibentuk sebagai Enterpreneur yang mengsuh masyarakat. ketika ada masalah kekosongan barang karena penimbunan barang nabi tidak langsung memerangi orang dan merusak bangunan yang menimbun namun menyuruh dan mengerahkan Enterpreneur yang ahli untuk mencari dan mensuply barang yang dibutuhkan Umat Islam. sehingga Pemerintah tidak menjadi Algojo dan Preman yang mengobrak abrik pasar. Dari Yahya yaitu Ibnu Sa'id, dia berkata; Sa'id Ibn Musayyab menceritakan bahwa Ma'mar berkata, Rasulullah Saw bersabda: Barangsiapa menimbun barang, maka dia berdosa. (HR. Muslim) Sosialisme/Komunise : Pemerintah Regulator dan Pemain Pasar (kartel) Full campur tangan Karl Marx dan comradenya tidak pernah memberikan sebuah penjelasan batasan campur tangan pemerintah. dan dalam sejarahnya Negara yang memiliki Ideologi Sosialisme/Komunisme memberikan Kewenangan yang besar kepada Negara yang berakibat fatal akan kediktatoran. Pemerintah yang mengatur dan ikut campur dalam kehidupan Masyarakat hingga hal yang privat (melanggar Syariat) Mempersulit kehidupan Ekonomi dengan memperbanyak peraturan yang memberatkan UMKM dan Usaha. Membolehkan Kegiatan Ekonomi yang diharamkan asal dapat memberikan lapangan pekerjaan (Minuman Alkohol, Pornografi, Judi, PSK, dan lain lain) e. pengaturan Pasar - Kesamaan Hak dan kemudahan Berbisnis Islam : kesamaan Hak untuk melakukan Bisnis asal paham dan mau mempraktekan Hukum Sistem Ekonomi Islam. Umar bin Khottob pernah memperingatkan orang-orang yang tidak paham prinsip muamalah untuk tidak berdagang di pasar. ‘Umar radhiyallahu ‘anhu berkata “Janganlah seseorang berdagang di pasar kami sampai dia paham betul mengenai seluk beluk riba.”Mughnil Muhtaj, 6/310 Diriwayatkan dari Imam Malik bahwa beliau memerintahkan para penguasa untuk mengumpulkan seluruh pedagang dan orang-orang pasar, lalu beliau menguji satu persatu, saat beliau dapati diantara mereka ada yang tidak mengerti hukum halal haram tentang jual beli beliau melarangnya masuk ke pasar seraya menyuruhnya mempelajari fikih muamalat, bila telah paham, orang tersebut dibolehkan masuk pasar” (Tanbih Al-Ghafilin, hal. 264). Khalifah Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu sebagaimana diriwayatkan oleh Ibnu Sa’ad. Beliau keluar dari kediamannya menuju pasar sambil membawa tongkat berjalan di tengah pasar. Beliau menyerukan agar pedagang bertakwa kepada Allah, dan berniaga dengan cara yang baik, ia juga berkata, “Sempurnakanlah takaran dan timbangan (jangan curang)!”, ia juga berkata, “Jangan gelembungkan daging (dengan cara ditiup)” (Ath-Thabaqat al-Kubra, Jilid III, hal. 28). Dikisahkan oleh Ibnu Al-Hajj, ulama madzhab Maliki (wafat th. 737 H), “Aku mendengar guruku Abu Muhammad rahimahullahu bahwa dia masih menemukan di Maroko seorang petugas negara yang melakukan pemeriksaan di pasar. Ia menguji para pemilik toko tentang hukum-hukum jual beli (muamalat) barang yang didagangkannya dan bagaimana riba bisa terjadi dalam transaksi dagangan serta bagaimana caranya menghindari riba. Jika pedagang dapat menjawab dibiarkan tetap berdagang dan jika tidak bisa menjawab maka petugas menyuruhnya meninggalkan pasar seraya berkata, “Kami tidak membiarkan engkau berjualan di pasar karena engkau akan memberi umat Islam riba dan harta haram.” (Al Madkhal, Jilid I, hal. 157). Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub dan Qutaibah serta Ibnu Hujr semuanya dari Ismail bin Ja'far, Ibnu Ayyub berkata: Telah menceritakan kepada kami Ismail dia berkata: Telah mengabarkan kepadaku al-Ala' dari bapaknya dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah Saw melewati setumpuk makanan, lalu beliau memasukkan tangannya ke dalamnya, kemudian tangan beliau menyentuh sesuatu yang basah, maka pun beliau bertanya: Apa ini wahai pemilik makanan? Sang pemiliknya menjawab: Makanan tersebut terkena air hujan wahai Rasulullah. Beliau bersabda: Mengapa kamu tidak meletakkannya di bagian makanan agar manusia dapat melihatnya. Barangsiapa menipu maka dia bukan dari golongan kami. (HR. Muslim) Sosialisme/Komunisme : Pemeintah yang mengatur berdasarkan Pasar yang dikuasai Negara dengan segala Intervensi dan Aturan yang banyak f. Pengaturan Harga Islam : Pemerintah dilarang melakukan pengaturan harga “Sesungguhnya Allahlah Zat Yang menetapkan harga, Yang menahan, Yang mengulurkan, dan yang Maha Pemberi rizki. Sungguh, aku berharap dapat menjumpai Allah tanpa ada seorang pun yang menuntutku atas kezhaliman yang aku lakukan dalam masalah darah dan tidak juga dalam masalah harta” Abu Daud, Sunan Abi Daud, (Riyadh: Bayt al-Afkar al-Duwaliyah. tth.), hlm. 311; Ibnu Majah, Sunan Ibn Majah, (tt.: Dar Ihya al-Kutub al-Irbatiy. tth.), hlm. 443; Tirmidzi, Sunan al-Tirmidzi, (Riyadh: Maktabah al-Ma’arif li al-Nasyr wa al-Tauri’. tth. ), cet. ke-1, hlm. 141. g. Subsidi Islam : pemerintah tidak mengharamkan Subsidi untuk barang tertentu terutama untuk kepentingan Duafa dan masyarakat yang kurang mampu dan Suatu hal yang berkaitan dengan orang banyak Menurut pandangan Islam, subsidi merupakan bantuan keuangan yang berasal dari negara. Subsidi merupakan hak khalifah (negara) yang boleh dilakukan karena pemberian subsidi termasuk pemberian harta milik negara kepada individu rakyat. Diriwayatkan pada masa pemerintahan Khalifah Umar bin Khatthab pernah melakukan pemberian lahan pertanian kepada masyarakat untuk diusahakan dan diutamakan untuk kepentingan umum. Amirul Mukminin Umar bin Khattab juga mendirikan Dewan Anugerah yang pada masa itu fokus pada penetapan subsidi yang berhak diterima oleh para pejuang, termasuk besaran gaji dan waktu pembagiannya. Pemberian subsidi tersebut dimaksudkan untuk meringankan beban para pejuang dalam menghidupi keluarganya. Subsidi sendiri boleh diberikan negara untuk sektor pelayanan umum yang dilaksanakan oleh negara seperti: 1) jasa transportasi umum atau al-muwashalat al- ‘ammah; 2) jasa telekomunikasi atau al-khidmat al baridiyah; dan 3) jasa perbankan Syariah atau al-khidmat al mashrifiyah. Sedangkan untuk subsidi pada sektor energi hanya diberikan negara kepada rakyat. Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah SAW: “Kaum muslim bersekutu dalam tiga hal: air, padang dan api” (HR Abu Dawud). Sosialisme : Subsidi untuk semua orang hingga menyebabkan kebangkrutan ketidakmampuan keuangan Negara seperti yang terjadi di Venezuela "Fact Sheet. Social Missions in Venezuela" (PDF). Embassy of the Bolivarian Republic of Venezuela to the United States. 12 November 2009. Archived from the original (PDF) on 21 June 2017. R Lopez, Virginia (20 July 2011). "Tallest squat in the world becomes emblem of Venezuela housing crisis". The Guardian. Retrieved 27 January 2017. Baral, Susimita (6 May 2014). "Abandoned Cars To Solve Venezuela's Housing Crisis?". Latin Times. Retrieved 27 January 2017. "Press release N° 20/10, IACHR publishes report on Venezuela". Inter-American Commission on Human Rights (Press release). Organization of American States. 24 February 2010. Barreiro C., Raquel (4 March 2006). "Mercal es 34% más barato" (in Spanish). El Universal. "Venezuela's economy: Medieval policies". The Economist. 20 August 2011. Retrieved 21 April 2014 h. Stabilitas Islam : stabilitas Pasar dilakukan dengan melakukan kerjasama Pengusaha Muslim yang ideologis dan Pemerintah agar kebutuhan barang/jasa masyarakat bisa dipenuhi “Tegaknya urusan dunia itu (karena ditopang) oeh lima pilar utama yaitu: Ilmunya para ulama, adilnya para penguasa, kepemurahannya orang kaya, doanya orang-orang fakir, dan jujurnya para pegawai.” (HR. Ibn Mas’ud). Dalam peradaban islam kerjasama antara Pemerintah dan stakholder terkait Pengusaha, Pemuda dan Ulama menjadi hal penting yang perlu dilakukan untuk stabilitas kondisi masyarakat. Sosialisme/komunisme : Intervensi Pemerintah penuh Kediktatoran dan tidak memperdulikan kondisi pasar. Jelas sangat berbeda Islam dengan Sosialisme komunis Haji Misbah dan Tjokroaminoto mungkin tidak punya kitab lengkap sehingga tidak bisa membedakan Islam dan Sosialisme Komunisme. Perbedaan : a. Pemaksaan Pungutan Pajak dengan alasan pemerataan b. Pembatasan sekala besar Kepemilikan Privat c. Sistem Keuangan Ribawi d. PeranPemerintah Otoriter dan Diktator e. Sulitnya aturan Bisnis di Sosialisme/komunisme f. Pengaturan Harga yang menghancurkan ekonomi g. Subsidi yang membankrutkan Negara h. Stabilitas dengan Kediktatoran Pemerintah Islam sangat berbeda dengan Sosialime Komunisme Ada yang tidak suka Islam dimenangkan atas sosialis dan komunis ? Dialah yang telah mengutus Rasul-Nya (dengan membawa) petunjuk (Al-Quran) dan agama yang benar untuk dimenangkan-Nya atas segala agama, walaupun orang-orang musyrikin tidak menyukai. (QS : At Taubah ayat 33)
@katadarrelreborn Жыл бұрын
Benar tuh kak, saya mendukung pergerakan yang lagi di lakukan malaka project
@balbalebalbalya Жыл бұрын
@Wkwkwkland904 siap bang, gua engga pernah mengaku pernah membaca buku tan malaka dan sebagainya. Justru gua baru diperkenalkan dgn tan malaka sama bg Ferry ketika dia muncul di bbrp konten (totpol dll.), termasuk jg melalui malaka project ini. Kalau ada kata2 gw di atas yg salah tolong koreksi aja bang, soalnya gw jujur ga kenal tan malaka siapa, apalagi me-nabi-kan beliau. Toh ini kan channel pendidikan, gw disini justru mencoba mencari edukasi. Komen di atas murni ekspresi gw utk mendukung gerakan malaka project yg menurut gw membawa perubahan yang berat. Makasih bang.
@hzufee91 Жыл бұрын
@Bro15263 nggak on point. anj
@galihdjj Жыл бұрын
Disini kita belajar perlu membedakan kebenaran objektif dan kebenaran subjektif, kapan kita berfikir secara moralitas dan kapan kita berfikir secara konstruktif berdasarkan bukti yang konkrit.
@ceritasantri2686 Жыл бұрын
Setujuuuu
@imamariefrahman5038 Жыл бұрын
kalo menurut gue, dua hal itu ga bisa dipisahkan. Itu salah satu bentuk kritik terhadap modernisme, dan kenapa post-modernisme itu lahir.
@boyfanplaceswift1886 Жыл бұрын
Tan Malaka (2 Juni 1897 - 21 Februari 1949) adalah seorang guru Indonesia, Marxis (Sosialis-Komunis), filsuf, pendiri Persatuan Perjuangan dan Partai Murba, gerilyawan dan mata-mata independen, pejuang Indonesia, dan pahlawan nasional. Sumber : "Hari ini Kelahiran Tan Malaka, Pemberi Inspirasi Sukarno - Hatta". Tempo. Nasional Tempo. 2 June 2021 Islam Vs Sosialisme-Komunisme Banyak propaganda yang dilakukan kaum Merah/Kiri untuk mempromosikan Ideologinya di kalangan mahasiswa padahal ideologi mereka telah dilarang. Ketetapan MPRS Nomor XXV/MPRS/1966 Tahun 1966 PEMBUBARAN PARTAI KOMUNIS INDONESIA, PERNYATAAN SEBAGAI ORGANISASI TERLARANG DISELURUH WILAYAH NEGARA REPUBLIK INDONESIA BAGI PARTAI KOMUNIS INDONESIA DAN LARANGAN SETIAP KEGIATAN UNTUK MENYEBARKAN ATAU MENGEMBANGKAN FAHAM ATAU AJARAN KOMUNIS/MARXISME-LENINISME Hal ini sangat membahayakan karena dengan promosi tersebut mereka juga mencoba merekrut mahasiswa sebagai kader untuk men”dakwah”kan ideologi terlarang tersebut. Cara mereka mempromosikan ideologi Sosialisme/komunisme di Indonesia yang mayoritas Islam adalah dengan menyamakan bahwa Sosialisme merupakan bagian amal yang diatur dalam Ajaran Islam. Kebohongan mereka mengandalakan bahwa islam adalah sosialisme beradasarkan Kedermawanan Infaq, Sedekah, Zakat. Padahal dalam islam yang diatur Al Quran hanya zakat yang 2.5 % , infaq dan sedekah merupakan Kerelaan / Keridhoan pemilik harta bukan karena pemaksaan seperti Sosialisme/komunisme. Namun Berikut Cara membungkam Ideologi Sosialisme/komunisme (Islam VS Sosialisme/Komunisme)
@boyfanplaceswift1886 Жыл бұрын
PART 3 : d. Peran Pemerintah Islam (fasilitator dan Pengawas) Islam : Pemerintah bekerjasama dengan Pihak lain Pengusaha, Pekerja, dan Ulama sebagai pondasi mengambil kebijakan. “Tegaknya urusan dunia itu (karena ditopang) oeh lima pilar utama yaitu: Ilmunya para ulama, adilnya para penguasa, kepemurahannya orang kaya, doanya orang-orang fakir, dan jujurnya para pegawai.” (HR. Ibn Mas’ud). Tidak ada pemerintah yang seenaknya memberikan kebijakan apalagi merugikan masyarakat, mekanisme ini perlu diatur dengan indikator kerjasama yang jelas dalam memberikan pendapat, kritik, argumen proses pengambilan keputusan yang terbuka dan jelas (demokrasi antar Umat Islam) peran pemerintah dibatasi terhadap kegiatan masyarakat. Pemerintah dibentuk sebagai Enterpreneur yang mengsuh masyarakat. ketika ada masalah kekosongan barang karena penimbunan barang nabi tidak langsung memerangi orang dan merusak bangunan yang menimbun namun menyuruh dan mengerahkan Enterpreneur yang ahli untuk mencari dan mensuply barang yang dibutuhkan Umat Islam. sehingga Pemerintah tidak menjadi Algojo dan Preman yang mengobrak abrik pasar. Dari Yahya yaitu Ibnu Sa'id, dia berkata; Sa'id Ibn Musayyab menceritakan bahwa Ma'mar berkata, Rasulullah Saw bersabda: Barangsiapa menimbun barang, maka dia berdosa. (HR. Muslim) Sosialisme/Komunise : Pemerintah Regulator dan Pemain Pasar (kartel) Full campur tangan Karl Marx dan comradenya tidak pernah memberikan sebuah penjelasan batasan campur tangan pemerintah. dan dalam sejarahnya Negara yang memiliki Ideologi Sosialisme/Komunisme memberikan Kewenangan yang besar kepada Negara yang berakibat fatal akan kediktatoran. Pemerintah yang mengatur dan ikut campur dalam kehidupan Masyarakat hingga hal yang privat (melanggar Syariat) Mempersulit kehidupan Ekonomi dengan memperbanyak peraturan yang memberatkan UMKM dan Usaha. Membolehkan Kegiatan Ekonomi yang diharamkan asal dapat memberikan lapangan pekerjaan (Minuman Alkohol, Pornografi, Judi, PSK, dan lain lain) e. pengaturan Pasar - Kesamaan Hak dan kemudahan Berbisnis Islam : kesamaan Hak untuk melakukan Bisnis asal paham dan mau mempraktekan Hukum Sistem Ekonomi Islam. Umar bin Khottob pernah memperingatkan orang-orang yang tidak paham prinsip muamalah untuk tidak berdagang di pasar. ‘Umar radhiyallahu ‘anhu berkata “Janganlah seseorang berdagang di pasar kami sampai dia paham betul mengenai seluk beluk riba.”Mughnil Muhtaj, 6/310 Diriwayatkan dari Imam Malik bahwa beliau memerintahkan para penguasa untuk mengumpulkan seluruh pedagang dan orang-orang pasar, lalu beliau menguji satu persatu, saat beliau dapati diantara mereka ada yang tidak mengerti hukum halal haram tentang jual beli beliau melarangnya masuk ke pasar seraya menyuruhnya mempelajari fikih muamalat, bila telah paham, orang tersebut dibolehkan masuk pasar” (Tanbih Al-Ghafilin, hal. 264). Khalifah Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu sebagaimana diriwayatkan oleh Ibnu Sa’ad. Beliau keluar dari kediamannya menuju pasar sambil membawa tongkat berjalan di tengah pasar. Beliau menyerukan agar pedagang bertakwa kepada Allah, dan berniaga dengan cara yang baik, ia juga berkata, “Sempurnakanlah takaran dan timbangan (jangan curang)!”, ia juga berkata, “Jangan gelembungkan daging (dengan cara ditiup)” (Ath-Thabaqat al-Kubra, Jilid III, hal. 28). Dikisahkan oleh Ibnu Al-Hajj, ulama madzhab Maliki (wafat th. 737 H), “Aku mendengar guruku Abu Muhammad rahimahullahu bahwa dia masih menemukan di Maroko seorang petugas negara yang melakukan pemeriksaan di pasar. Ia menguji para pemilik toko tentang hukum-hukum jual beli (muamalat) barang yang didagangkannya dan bagaimana riba bisa terjadi dalam transaksi dagangan serta bagaimana caranya menghindari riba. Jika pedagang dapat menjawab dibiarkan tetap berdagang dan jika tidak bisa menjawab maka petugas menyuruhnya meninggalkan pasar seraya berkata, “Kami tidak membiarkan engkau berjualan di pasar karena engkau akan memberi umat Islam riba dan harta haram.” (Al Madkhal, Jilid I, hal. 157). Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub dan Qutaibah serta Ibnu Hujr semuanya dari Ismail bin Ja'far, Ibnu Ayyub berkata: Telah menceritakan kepada kami Ismail dia berkata: Telah mengabarkan kepadaku al-Ala' dari bapaknya dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah Saw melewati setumpuk makanan, lalu beliau memasukkan tangannya ke dalamnya, kemudian tangan beliau menyentuh sesuatu yang basah, maka pun beliau bertanya: Apa ini wahai pemilik makanan? Sang pemiliknya menjawab: Makanan tersebut terkena air hujan wahai Rasulullah. Beliau bersabda: Mengapa kamu tidak meletakkannya di bagian makanan agar manusia dapat melihatnya. Barangsiapa menipu maka dia bukan dari golongan kami. (HR. Muslim) Sosialisme/Komunisme : Pemeintah yang mengatur berdasarkan Pasar yang dikuasai Negara dengan segala Intervensi dan Aturan yang banyak f. Pengaturan Harga Islam : Pemerintah dilarang melakukan pengaturan harga “Sesungguhnya Allahlah Zat Yang menetapkan harga, Yang menahan, Yang mengulurkan, dan yang Maha Pemberi rizki. Sungguh, aku berharap dapat menjumpai Allah tanpa ada seorang pun yang menuntutku atas kezhaliman yang aku lakukan dalam masalah darah dan tidak juga dalam masalah harta” Abu Daud, Sunan Abi Daud, (Riyadh: Bayt al-Afkar al-Duwaliyah. tth.), hlm. 311; Ibnu Majah, Sunan Ibn Majah, (tt.: Dar Ihya al-Kutub al-Irbatiy. tth.), hlm. 443; Tirmidzi, Sunan al-Tirmidzi, (Riyadh: Maktabah al-Ma’arif li al-Nasyr wa al-Tauri’. tth. ), cet. ke-1, hlm. 141. g. Subsidi Islam : pemerintah tidak mengharamkan Subsidi untuk barang tertentu terutama untuk kepentingan Duafa dan masyarakat yang kurang mampu dan Suatu hal yang berkaitan dengan orang banyak Menurut pandangan Islam, subsidi merupakan bantuan keuangan yang berasal dari negara. Subsidi merupakan hak khalifah (negara) yang boleh dilakukan karena pemberian subsidi termasuk pemberian harta milik negara kepada individu rakyat. Diriwayatkan pada masa pemerintahan Khalifah Umar bin Khatthab pernah melakukan pemberian lahan pertanian kepada masyarakat untuk diusahakan dan diutamakan untuk kepentingan umum. Amirul Mukminin Umar bin Khattab juga mendirikan Dewan Anugerah yang pada masa itu fokus pada penetapan subsidi yang berhak diterima oleh para pejuang, termasuk besaran gaji dan waktu pembagiannya. Pemberian subsidi tersebut dimaksudkan untuk meringankan beban para pejuang dalam menghidupi keluarganya. Subsidi sendiri boleh diberikan negara untuk sektor pelayanan umum yang dilaksanakan oleh negara seperti: 1) jasa transportasi umum atau al-muwashalat al- ‘ammah; 2) jasa telekomunikasi atau al-khidmat al baridiyah; dan 3) jasa perbankan Syariah atau al-khidmat al mashrifiyah. Sedangkan untuk subsidi pada sektor energi hanya diberikan negara kepada rakyat. Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah SAW: “Kaum muslim bersekutu dalam tiga hal: air, padang dan api” (HR Abu Dawud). Sosialisme : Subsidi untuk semua orang hingga menyebabkan kebangkrutan ketidakmampuan keuangan Negara seperti yang terjadi di Venezuela "Fact Sheet. Social Missions in Venezuela" (PDF). Embassy of the Bolivarian Republic of Venezuela to the United States. 12 November 2009. Archived from the original (PDF) on 21 June 2017. R Lopez, Virginia (20 July 2011). "Tallest squat in the world becomes emblem of Venezuela housing crisis". The Guardian. Retrieved 27 January 2017. Baral, Susimita (6 May 2014). "Abandoned Cars To Solve Venezuela's Housing Crisis?". Latin Times. Retrieved 27 January 2017. "Press release N° 20/10, IACHR publishes report on Venezuela". Inter-American Commission on Human Rights (Press release). Organization of American States. 24 February 2010. Barreiro C., Raquel (4 March 2006). "Mercal es 34% más barato" (in Spanish). El Universal. "Venezuela's economy: Medieval policies". The Economist. 20 August 2011. Retrieved 21 April 2014 h. Stabilitas Islam : stabilitas Pasar dilakukan dengan melakukan kerjasama Pengusaha Muslim yang ideologis dan Pemerintah agar kebutuhan barang/jasa masyarakat bisa dipenuhi “Tegaknya urusan dunia itu (karena ditopang) oeh lima pilar utama yaitu: Ilmunya para ulama, adilnya para penguasa, kepemurahannya orang kaya, doanya orang-orang fakir, dan jujurnya para pegawai.” (HR. Ibn Mas’ud). Dalam peradaban islam kerjasama antara Pemerintah dan stakholder terkait Pengusaha, Pemuda dan Ulama menjadi hal penting yang perlu dilakukan untuk stabilitas kondisi masyarakat. Sosialisme/komunisme : Intervensi Pemerintah penuh Kediktatoran dan tidak memperdulikan kondisi pasar. Jelas sangat berbeda Islam dengan Sosialisme komunis Haji Misbah dan Tjokroaminoto mungkin tidak punya kitab lengkap sehingga tidak bisa membedakan Islam dan Sosialisme Komunisme. Perbedaan : a. Pemaksaan Pungutan Pajak dengan alasan pemerataan b. Pembatasan sekala besar Kepemilikan Privat c. Sistem Keuangan Ribawi d. PeranPemerintah Otoriter dan Diktator e. Sulitnya aturan Bisnis di Sosialisme/komunisme f. Pengaturan Harga yang menghancurkan ekonomi g. Subsidi yang membankrutkan Negara h. Stabilitas dengan Kediktatoran Pemerintah Islam sangat berbeda dengan Sosialime Komunisme Ada yang tidak suka Islam dimenangkan atas sosialis dan komunis ? Dialah yang telah mengutus Rasul-Nya (dengan membawa) petunjuk (Al-Quran) dan agama yang benar untuk dimenangkan-Nya atas segala agama, walaupun orang-orang musyrikin tidak menyukai. (QS : At Taubah ayat 33)
@DY-el8sc Жыл бұрын
artinya tuhan tidak ada
@arvinnn Жыл бұрын
Salah satu hal yang perlu dilatih di Indonesia juga adalah banyak pemikiran terlalu hitam putih (absolutisme). Padahal suatu ide dan cara itu spektrumnya luas sekali dan approachnya bisa beragam sekali. Saya selalu suka motto prodi saya waktu kuliah, there is no best way but there is always a better way. Hal tsb mengajarkan saya bahwa ada banyak cara dan ga ada yang terbaik pasti ada yang lebih baik lagi dengan cara yang berbeda. Mengajarkan selalu open minded dan terbuka terhadap pemikiran baru.
@pujitoro2483 Жыл бұрын
hal ini terjadi karena "tidak mau ribet", kata2 yg sering saya dengar "hidup udah susah, ngapain mikir yg susah2", orang2 indonesia cenderung tidak suka sesuatu yg rumit dan bercabang-cabang, ngejelimet, dan semacamnya, pdhl ini hanya soal kebiasaan saja, kalau sudah terbiasa, berfikir dengan berbagai sudut pandang/spektrum ini mudah kok, gk rumit. analoginya gini, ada pengendara mobil disuruh mengendarai pesawat terbang, pasti dia akan bilang "wah gk bisa, itu rumit", tp kalau kita bilang itu ke pilot, apalagi yg jam terbangnya sudah banyak, dia gk akan bilang itu rumit.
@Jamuakarrumput3 ай бұрын
@arvinnn kuliah lo manajemen / teknik industri ya wkwkwk
@tunaasmaraofficial32412 ай бұрын
Masuk bang@@pujitoro2483
@jumeldipancaputra87 Жыл бұрын
Saat ini pengetahuan mmg bisa diakses oleh siapa pun orang tua maupun anak. Tapi hal yg gk bisa tergantikan dari peran orang tua adalah, kebijaksanaan dan kematangan jiwa nya dalam berpikir dan bertindak berdasarkan pengalaman hidup yg mereka alami lebih lama daripada anak, Ini yg menyebabkan orang tua ttp punya peran penting dalam membimbing anak2, terutama dalam hal pengendalian emosi dan ketenangan jiwa.
@cruxgemmata666 Жыл бұрын
Tahu dari mana? Klaim anda bahwa pengetahuan dapat diakses siapapun? Ada studinya? Anda mengenal 8 miliar lebih manusia di bumi ini?
@jumeldipancaputra87 Жыл бұрын
@@cruxgemmata666 saya background pendidikannya akuntansi. tapi saya menguasai pemrograman komputer kayak C/C++, assembly language, javascript dll berkat mudahnya meng-akses sumber pengetahuannya. tapi gak tau ya klo Anda sendiri kesusahan mengakses pengetahuan itu krn apa.
@lamrotamba694611 ай бұрын
Ya, saya juga sangat setuju dengan statement mu✊
@nugrahamidarna2 ай бұрын
@@cruxgemmata666 lu make inet untuk apa kalp ga untuk itu? Bacot d sosmed doang?
@alphawave5140 Жыл бұрын
Gw akuin sejak adanya fenomena covid 2020 lalu, alam berpikir gw sedang dipaksa utk berubah dari yg dulunya dikit2 ghaib skrg berevolusi lebih kepada cara berfikir yg lebih ilmiah. Sejak saat itu jg hari2 gw gunakan utk mencari2 sumber informasi pengetahuan dari pendekatan psikologi dan sains dari internet sampai skrg yg berujung pada forum madilog ini. Gw tau program ini adalah cabang misi rahasia pemerintah indonesia utk menyiapkan masa depan bangsa ini melalui bro ferry yg menyasar pemuda2 indonesia.
@alphawave5140 Жыл бұрын
Pada intinya merevolusi mental bangsa sebesar ini bukanlah perkara mudah, namun dgn semangat dan konsistensi para founder program madilog ini gw optimis masa depan indonesia bakal sesuai dgn cita2 kita semua. Amiin
@orenjida4041 Жыл бұрын
saya harap kedepanya semua program program malaka project dapat terimplementasi, saya sendiri ingin menjadi agen perubahan di masyarakat, semoga wadahnya (malaka project) dapat menjadi lebih besar dan dam meluas. Jika berhasil mungkin bisa dinikmati anak cucu kita
@hizkiaganendra Жыл бұрын
pertama kali aku baca buku madilog adalah waktu aku masih kls 9 smp, sekarang udah kls 2 sma dan masi belum selesai juga buku ini, karena beberapa kali harus ngulang baca lagi efek dari diksi yang dipake Tan Malaka. kesan hebat dari buku madilog emang luar biasa dan dari video ini semakin membuktikan seberapa hebatnya pemikiran Tan Malaka, sekaligus sangat membantu buat memahami isi dari madilog secara lebih singkat, ataupun seenggaknya mengulas madilog secara garis besarnya dengan diksi yg lebih relevan lagi buat anak muda sekarang, contohnya dari aku sendiri
@FlodaReltih-sasshail Жыл бұрын
Garis Besar apa kak
@muhammadzaky5030Ай бұрын
@@FlodaReltih-sasshailgaris besar itu aspek aspek utama dalam buku atau poin poin utama yang ada dibuku ituu jadi seenggaknya kita tau beberapa hal penting yang ada dibuku itu gituu cmiw
@Pupuzela Жыл бұрын
Gue punya 4 hal untuk ini: Pertama, THIS! is what my mind needs! Thanks udah respond comment gue soal madilog versi zaman now, di video pembukaan project lalu dengan GA TANGGUNG² pake video! GILAA🔥 Kedua, I really do appreciate editor yang ngebuat video ini lebih mudah banget dipahami dengan visualisasi🔥 Ketiga, please make this into a series to peel Madilog even further! Surely 25.47 mins won’t explain all the pages right? Keempat, WHERE IS THE DONATE BUTTON? Please kindly enable it on settings so I do know I contribute to this project as well and not like dr. Ryu said along the way in his video about memberikan rasa berkontribusi tanpa melakukan apapun :)
@rizqirtahajjudin802 Жыл бұрын
Setuju!
@ytcung4301 Жыл бұрын
kyk udah nyimak semua pembahasan Dr.Ryu aja 😅
@JoeRizal Жыл бұрын
Berfikir materialisme adalah kemuduran bukan sebuah kemajuan. Kemajuan itu berfikir sesuai dengan realitasnya maka menghasilkan obyektif.
@rizkyfahrudin04 Жыл бұрын
@@JoeRizal ngomong opo toh mas mas
@AdibaAlfahroziKaifa Жыл бұрын
Agree
@JerryHartawan6 күн бұрын
malaka selalumemberikan wawasan luar biasa untuk kemajuan bangsa kita terlepas dari banyaknya pengaruh buruk malaka selalu menjadi sisi tersendiri dalam bangsa ini, terima kasih Malaka Project atas berbagai informasi yang dengan mudah dan ikhlas di berika kepada kita, saya izin untuk memilih fidio ini untuk saya jadikan materi dalam UAS kuliah saya membuat media pembelajaran di google sites terima kasih Malaka Project semoga semakin berkembang dan memberi informasi" terbaik kedepannya
@faisalfurqonsianipar Жыл бұрын
Seru, nostalgia 13 tahun yang lalu pertama kali mendalami isi kepala seorang tokoh alternatif dalam sejarah bernegara dan berbangsa.
@cruxgemmata666 Жыл бұрын
Pendalaman yang tidak ada manfaatnya.
@iwayansuletra311910 күн бұрын
Lanjutkan menyebarkanluaskan pemikiran salah satu putra terbaik bangsa Tan Malaka, semoga bangsa kita bisa maju dan sejahtera dengan membuang jauh-jauh logika mistika tanpa meninggalkan nilai-nilai budaya nusantara yg luhur yg sdh terbukti melalui sejarah menjadi pemersatu suatu bangsa yg sangat besar dengan beragam etnis agama bahasa adat-istiadat. Jangan mau dibodohi dengan logika mistika.
@samdleader Жыл бұрын
Keren ya tan malaka di tahun seperti itu udah bisa punya pemikiran seperti ini, dan kita semua yang kemungkinan se frekuensi dengan beliau bisa jadi kita adalah turunan dari beliau atau murid beliau. Sayangnya di Indonesia saat ini kebanyakan tidak berbudaya seperti leluhur nya dan juga menolak pemikiran yg mungkin benar seperti pemikiran orang barat, jadi kita tuh di tengah-tengah yg justru ini adalah bahaya, berarti kita tidak menjalankan tradisi juga menolak pemikiran berkembang, itu yg ku simak sih. Dan thnx buat cania cara penyampaian mu sungguh menarik dan keren, tidak ekstrim dan paham kondisi netizen kita 😂kita gak butuh semua kayak kita namun setidaknya 1 dari 100 orang atau 1000 itu lebih baik
@rhmtsyah Жыл бұрын
Opini pribadi saya, materi ini sangat membantu dalam membentuk pola pemikiran orang² yang dimana memandang semua hal tergantung perspektif masing-masing orang yang cenderung bersifat subjektif dengan kebenaran yang masih ambigu. Tentunya berpandangan subjektif bukan berarti salah dalam mengekspresikan atau mempersepsikan pemahaman,tapi berpandangan objektif dapat membantu kita untuk keluar dari paham dogmatisme. Terimakasih atas kontennya yang edukatif 🙏 salam
@Fandy-xd4vs Жыл бұрын
exactly, saya setuju dengan pemikiran kak Cania bahwa masyarakat kita sekarang itu terlalu logika mistika, saya tahu dan mengalami sendiri bahwa sebagian masyarakat sekarang kurang berpikir scr kritis, mengaitkan hal2 tertentu dengan logika2 yg tidak scientific dan tidak masuk akal.
@Siberart-R Жыл бұрын
"cukuplah sudah buat otak kita hukum alam sebagai asal dan dasar". terimakasih Malaka project.
@nurfauzansaktiawan6415 Жыл бұрын
"Cukuplah sudah buat otak kita hukum alam sebagai asal dan dasar." 💯
@joyfulnoprinababan3669 Жыл бұрын
Benar2 konten yg berkualitas, tapi butuh beberapa kali nonton ulang untuk saya dapat semua poin2nya. Saya tidak saya yg kurang literasi atau bahasanya terlalu akademis. Tapi kalo bisa untuk orang seperti saya yg minim diksi yg akademis nya boleh di jelasin dulu lebih sederhana agar penonton seperti saya dapat lebih mudah memahaminya sampai akhir. Saya rasa jika terlalu sulit diawal pembahasan orang enggan untuk menonton karena mengalami kesulitan. Panjang umur perjuangan !!!
@dims7676 Жыл бұрын
Saya suka dengan gerakan Malaka Project ini yang ingin merubah pola pikir masyarakat yang kebanyakan masih suka cocoklogi, takhayul dsb menjadi masyarakat yg berpikir kritis. Tapi ada beberapa hal yg saya dan mungkin kebanyakan orang Indonesia akan berseberangan, seperti pola pikir materialisme. Sepertinya akan sulit beriringan dengan masyarakat yang punya pengetahuan theologis dan para 'theist'. Sedangkan saya liat salah satu foundernya adalah seorang Atheist. But we'll see, semoga pemikiran2 kita dapat bertemu dalam satu pijakan yang membawa Indonesia menjadi lebih baik.
@JoeRizal Жыл бұрын
Perubahan masyarakat yang berfikir tahayul, cocologi bukan dengan kritis. Masyarakat yang tahayul dan cocoklogi maka solusinya adalah berfikir. Karena tahayul dan cocoklogi bukan produk akal pikiran. Sedangkan orang-orang theis kurang mampu membukukan Tuhannya dalam kerangka ilmiah. Karena perdebatan di dalam kerangka ilmiah hanya di dominasi oleh pemikiran materialisme. Dimana materialisme mengatakan bahwa kerangka ilmiah harus bisa di indera semua. Maka umat beragama harus mampu menunjukkan bahwa kerangka ilmiah itu harus sesuai dengan obyek kajiannya. Kalau tidak sesuai dengan obyek kajiannya maka tidak ilmiah. Dari situlah maka akan gugur argumentasi dari materialisme yang di bawakan oleh Tan Malaka. Sehingga dari sini gerakan Malaka project tidak bisa menyelesaikan masalah.
@rajasaragih958211 ай бұрын
Seandainya masyarakat menerima pemikiran tan malaka saat itu. saya yakin Indonesia lebih maju dari sekarang ini.
@yoooaaiiiofficial1294 Жыл бұрын
Menurut saya malaka project perlu anggota yang paham akan agama yang bisa menjelaskan dan mengkorelasi realistis dengan logika mistika
@rudianto5645 Жыл бұрын
Setujuu nihh
@yoooaaiiiofficial1294 Жыл бұрын
Kalo bisa ustaz/kyai yang berfikiran maju bukan terjebak pasrah keadaan yang konteksnya beda
@PapuaBukanTanahKosong Жыл бұрын
❤❤sepakat dengan adanya Gerakan ini dengan model pendidikan yg basisnya adalah Madilok. Walapun belum tuntas bacaan sya soal MADILOK tapi sya sdh bisa pahami apa inti dri Malak Projet ini. Bahwa dalam masyarakat Indonesia kini, kita perlu terlepas minimal 70% dri cara berfikir mistika dalm memahami realitas persoalan secara menyeluruh dengan dasar Materialisme.
@VEEYAZMEDIA Жыл бұрын
Platform ini bisa menjadi sekolah di luar sekolah, Mantap Malaka Project
@katadarrelreborn Жыл бұрын
Isi nya daging semua ya kak obrolan di channel ini ?
@yadibetungfactori11 ай бұрын
Sangat senang bisa bertemu dan mendapatkan chanel seperti ini ,karena ini adalah kebenaran yang sebenarnya bisa di pertangung jawabkan atas semua yang ada yang masuk akal dipikiran kita.Di Indonesia ini 80 % masyrakatnya percaya terhadap budaya barat yang mengandung mistik yang tidak dapat dipikir secara akal sehat apa di ajarkan. Andai saja mayoritas manusia atau masyarakat indonesia yang berpikiran sperti Cania in maka indoesia bisa maju seperti amerika serikat .
@JoeSoedaryo Жыл бұрын
Keren ❤.... Logika Mistika salah satu tantangan terbesar bangsa ini yaitu tentang dogmatis. Semangat Cania 👍👍👍
@rivieraokapi Жыл бұрын
Logika mistika buat orang Indonesia itu, menurut saya, sudah jadi bagian dari manusianya karena masyarakat kita cenderung mempercayai mitos, takhayul atau secara umum"a higher power" bentuk pengetahuan yang paling kuno, kl kita lihat perkembangan filosofi di Eropa soal etika dan keagamaan (notably Nietzsche) justru akan mengakibatkan "cultural cleansing" yang disebutkan dalam video. Berhubungan dari video ini, dari point yang sudah disampaikan, yaitu memilah hasil penemuan realita atau ide dari kebudayaan asing, saya rasa yang harus masyarakat Indonesia ketahui, kepercayaan mistika dalam kebudayaan indonesia itu adalah metafisika dari nilai luhur yang terkandung. Dengan menggunakan terms yang lebih sientific, rasanya lebih mudah untuk demonstrasi dari situ ide yang original dan cocok untuk realita di Indonesia pun bisa terlahir, untuk perkembangan masyarakat indonesia
@gema0999 Жыл бұрын
Betul kak, kita perlu keterbukaan dengan informasi baru, didalam Al-Qur'an pun banyak ayat yang menerangkan "bagi orang yang berfikir"
@hadifebrian8099 Жыл бұрын
Bawa2 quran lagi, quran sendiri banyak takhayulnya
@samdleader Жыл бұрын
Ada lagi tuh aku pernah baca kata "Allah hanya memberitahu orang yang ingin diberitahunya" Kata ini juga banyak,
@manusiadalambiasa Жыл бұрын
@@hadifebrian8099 Saya tidak mencoba menyerang ataupun membenci apa yang anda sampaikan. Saya ingin mengingatkan anda untuk bertanggung jawab tentang apa yang anda ketika mengenai takhayul pada Al-Quran. Sebagai bentuk tanggung jawab anda, monggo boleh lebih jelaskan kepada saya mengenai pernyataan anda?
@amorfati.. Жыл бұрын
@@manusiadalambiasaapa yang dijelaskan cania dari madilog ini sudah disebutkan dalam Al-Qur'an dan hadits. Kalo kamu tidak percaya kamu tidak beriman. Atau kamu sedang menista agama? Allahuakbar!
@hadifebrian8099 Жыл бұрын
@@manusiadalambiasa banyak, banjir nuh, penelanan yunus oleh paus, isra miraj, ashabul kahfi, penciptaan adam hawa Itu semua kalo dihubungkan dengan hasil penelitian ilmiah mutakhir ga ada yang logis, takhayul semua Kalo mau bilang itu semua mujizat ya silahkan, tp cari tempat lain bukan di video yang sedang ngebahas madilog
@DEMENTOR-g6p Жыл бұрын
Tan malaka dan pemikiran jenius nya memang sangat luar biasa, semangat malaka project dalam merubah pemikiran orang orang logika wadaw
@agustajibsetiabudi2734 Жыл бұрын
finally...setelah sekian lama menanti
@TcahayaSacroАй бұрын
Penjelasan ilmiah kurang menakutkan manusia untuk mengurangi kejahatan. Justru pemikiran mistislsh yg mampu menakutkan manusia dan mengurangi kejahatan.
@Nadira15039 ай бұрын
Setelah berulang-ulang gw baca Madilog dalam 2 tahun ada sekitar 8-9 kali gw khatam bacanya. Ternyat a gw baru sadar cara berfikir yang di paparkan Tan Malaka adalah cara berfikir yang ajarkan dalam Al qur'an. Yaitu "bagaimana kita memanfatkan otak untuk bekerja sesuai kemampuannya, sehingga kita tidak membreder otak/akal dengan kebodohan yang tak jelas konsepnya. Dan tiba2 gw cek masa muda Tan Malaka ketika masih di Ranah minang, ternyata benar dia dan keluarganya adalah orang yg sangat islami.
@safranalfarizihulu5 ай бұрын
Wkwkw maksa amat bawa-bawa kitab suci bro, lucu lucu.
@AmaikriboFath-yy6tq5 ай бұрын
@@safranalfarizihulukotak lu bro
@binadurrunavisya62393 ай бұрын
@@safranalfarizihulu jangan dilucukan dong bang malah,siapa tau dengan ini banyak dr masyarakat yang mayoritas jd antusias tau sendiri kan kalo udah bawa agama bakal jd power yang luar biasa
@ellamarcela Жыл бұрын
Terima kasih banyak malaka Project. Saya banyak belajar dari video ini. Terlebih khusus bagian terakhir yang menyatakan bahwa kita diajarkan tidak boleh melawan orang tua, itu tempat survival Kita. Atau dengan kata lain, sumber pengetahuan yang kita dapatkan hanya dari orang yang sudah dewasa, which is orang tua. Tapi sekarang perkembangannya dan kemajuannya sudah berbeda. Anak muda dan orang tua juga punya cara bagaimana mereka mendapatkan informasinya. Informasi mana yang akurat, terbukti, dll. Sekarang anak muda lebih mudah mengakses informasi dengan bukti yang akurat. Jadi, intinya anak muda dan orang tua harus bisa bekerja sama. Bisa menompang tapi tidak mendominasi. Tapi sayangnya, banyak orang yang belum menyadari ini. Contoh konkretnya, misalnya dosen atau guru kita selalu datang terlambat dan kita sebagai mahasiswa atau siswa takut untuk menegur karna didalam diri kita sudah tertanam mindset bahwa tidak boleh melawan orang tua. Cmiii.❤
@LLLLlll__0000 Жыл бұрын
The matrix simulations program is the paradox circulation between idealism and materialism for the manifestations into reality. And you are talking about one side materialism-idealism
@jdkuncoro10285 ай бұрын
Maju terus Malaka Project. Madilog adalah pemikiran yang hebat sebagai pisau analisa, sebagai cara berpikir, sebagai pembebas belenggu kebodohan. Patut dilestarikan agar bangsa Indonesia lebih cerdas.
@svaravarna7360 Жыл бұрын
Idealisme dan Materialisme itu dua sisi dari apa yang kita sebut "eksistensi" .. bukan sisi mana yang terlebih dahulu , melainkan keduanya adalah eksistensi manusia yang menjadi bagian berkembangnya ilmu pengetahuan yang terlaknasana ..
@imamariefrahman5038 Жыл бұрын
Setuju, Keduanya tidak harus saling bertentangan; realitas dan kesadaran bisa muncul dari ide maupun materi. Tapi, kalo ngomongin bukti empiris, kita memang mesti berangkat dari realitas materi. Sekarang, kalo kita liat studi modern fisika, khususnya dualisme partikel-gelombang, kita temukan bahwa partikel kayak foton bisa berperilaku sebagai gelombang atau materi, tergantung kondisi pengamatan atau pengaturan eksperimen. Ini nunjukin bahwa pemahaman kita tentang alam semesta itu kompleks dan multi-dimensi. Jadi, bisa dibilang, dialektika Hegel yang fokus pada evolusi ide dan kesadaran itu nggak sepenuhnya salah, tapi juga dialektika materialisme yang menekankan pada kondisi material dan ekonomi. Dua pendekatan ini, walau beda, sebenarnya saling melengkapi untuk ngertiin perubahan sosial dan historis. Jadi, bukan masalah siapa yang lebih bener, tapi gimana dua sisi ini bisa memberikan kita pemahaman yang lebih komprehensif tentang dunia.
@bismarachman2413 Жыл бұрын
idealisme & materialisme itu istilah untuk jenis pikiran dlaam konteks madilog. eksistensi lebih dalam dan luas dari hanya pikiran. mungkin maksudmu objek2 spiritual macam hantu atau tuhan? dan objek materil yang dapat "dipegang"?
@satukatasaturasa Жыл бұрын
MENCERDASKAN KEHIDUPAN BANGSA. Terima kasih, Kak Cania. Terima kasih Malaka Projek
@rahmatprastio760 Жыл бұрын
mungkin untuk orang-orang yang sudah mempunyai dasar berpikir kritis dan berwawasan luas tidak hanya berpijak pada mandilog tan malaka, pemikiran yang disampaikan oleh kak cania merupakan salah satu dasar pemikiran yang tidak bisa mencakup dari keluasan dan keanekaragaman dari sosial budaya yang ada di Indonesia Namun kita juga tidak bisa menutup kenyataan bahwa masih banyak masyakat kita yang masih keliru dalam memahami dan membaca situasi dari permasalahan yang terjadi di masyarakat, sehingga perlu adanya perubahan terhadap cara berpikir dan analisis masalah agar solusi yang didapatkan tidak keliru dan menyimpang dari kebenaran Didaerah yang minim akses internet nyatanya masih belum sampai pada titik pemahaman akan bagaimana berpikir kritis dan memecahkan masalah yang sesuai dengan keadaan modern yang ada saat ini. sebagaimana orang-orang yang berkomentar disini saya yakin mempunyai ilmu yang lebih dari sekedar pemikiran mandilog tan malaka, namun di masyarakat kita masih banyak yang belum sampai dititik itu apalagi melampauinya.
@ronimarta700510 ай бұрын
Sisi tersulit Saya adalah menjalaskan semua ada alasannya ke orang lain yang tidak mau menerima logika, cuma Saya pun tidak bisa menjelaskan, namun selalu dialami. Terkadang khusus untuk persoalan kepercayaan beragama lebih sulit lagi, ketika kita disuruh percaya tapi sisi lain kita sangat disiplin dengan logika, ditambah kesulitan menerima jawaban umum yang ada. Hal-hal ini lebih menjurus ke filsafat yang dalam, untuk mencari perbedaan dan cara menggunakan, tapi itulah Mr.Tan Malaka yang begitu hebat untuk melihat kebenaran dengan adanya alasan. (Anak dari kaki Gunuang Marapi).
@dennisaap Жыл бұрын
"Kita harus bertumpu pada realitas yang konkrit, yang bisa di pertanggung jawabkan".
@okem666 Жыл бұрын
Konten yg paling ditunggu belajar pengetahuan baru dan bikin mata nyaman, keren.
@manufactt Жыл бұрын
Like berapa banyak manusia non Jabodetabek yg juga inginkan revolusi cara berpikir 👇👇
@kafi_kh Жыл бұрын
wkwkwkwkwk
@Rapip1717 Жыл бұрын
apa ini co
@boyfanplaceswift1886 Жыл бұрын
PART 1 Tan Malaka (2 Juni 1897 - 21 Februari 1949) adalah seorang guru Indonesia, Marxis (Sosialis-Komunis), filsuf, pendiri Persatuan Perjuangan dan Partai Murba, gerilyawan dan mata-mata independen, pejuang Indonesia, dan pahlawan nasional. Sumber : "Hari ini Kelahiran Tan Malaka, Pemberi Inspirasi Sukarno - Hatta". Tempo. Nasional Tempo. 2 June 2021 Islam Vs Sosialisme-Komunisme Banyak propaganda yang dilakukan kaum Merah/Kiri untuk mempromosikan Ideologinya di kalangan mahasiswa padahal ideologi mereka telah dilarang. Ketetapan MPRS Nomor XXV/MPRS/1966 Tahun 1966 PEMBUBARAN PARTAI KOMUNIS INDONESIA, PERNYATAAN SEBAGAI ORGANISASI TERLARANG DISELURUH WILAYAH NEGARA REPUBLIK INDONESIA BAGI PARTAI KOMUNIS INDONESIA DAN LARANGAN SETIAP KEGIATAN UNTUK MENYEBARKAN ATAU MENGEMBANGKAN FAHAM ATAU AJARAN KOMUNIS/MARXISME-LENINISME Hal ini sangat membahayakan karena dengan promosi tersebut mereka juga mencoba merekrut mahasiswa sebagai kader untuk men”dakwah”kan ideologi terlarang tersebut. Cara mereka mempromosikan ideologi Sosialisme/komunisme di Indonesia yang mayoritas Islam adalah dengan menyamakan bahwa Sosialisme merupakan bagian amal yang diatur dalam Ajaran Islam. Kebohongan mereka mengandalakan bahwa islam adalah sosialisme beradasarkan Kedermawanan Infaq, Sedekah, Zakat. Padahal dalam islam yang diatur Al Quran hanya zakat yang 2.5 % , infaq dan sedekah merupakan Kerelaan / Keridhoan pemilik harta bukan karena pemaksaan seperti Sosialisme/komunisme. Namun Berikut Cara membungkam Ideologi Sosialisme/komunisme (Islam VS Sosialisme/Komunisme)
@boyfanplaceswift1886 Жыл бұрын
PART 3 : d. Peran Pemerintah Islam (fasilitator dan Pengawas) Islam : Pemerintah bekerjasama dengan Pihak lain Pengusaha, Pekerja, dan Ulama sebagai pondasi mengambil kebijakan. “Tegaknya urusan dunia itu (karena ditopang) oeh lima pilar utama yaitu: Ilmunya para ulama, adilnya para penguasa, kepemurahannya orang kaya, doanya orang-orang fakir, dan jujurnya para pegawai.” (HR. Ibn Mas’ud). Tidak ada pemerintah yang seenaknya memberikan kebijakan apalagi merugikan masyarakat, mekanisme ini perlu diatur dengan indikator kerjasama yang jelas dalam memberikan pendapat, kritik, argumen proses pengambilan keputusan yang terbuka dan jelas (demokrasi antar Umat Islam) peran pemerintah dibatasi terhadap kegiatan masyarakat. Pemerintah dibentuk sebagai Enterpreneur yang mengsuh masyarakat. ketika ada masalah kekosongan barang karena penimbunan barang nabi tidak langsung memerangi orang dan merusak bangunan yang menimbun namun menyuruh dan mengerahkan Enterpreneur yang ahli untuk mencari dan mensuply barang yang dibutuhkan Umat Islam. sehingga Pemerintah tidak menjadi Algojo dan Preman yang mengobrak abrik pasar. Dari Yahya yaitu Ibnu Sa'id, dia berkata; Sa'id Ibn Musayyab menceritakan bahwa Ma'mar berkata, Rasulullah Saw bersabda: Barangsiapa menimbun barang, maka dia berdosa. (HR. Muslim) Sosialisme/Komunise : Pemerintah Regulator dan Pemain Pasar (kartel) Full campur tangan Karl Marx dan comradenya tidak pernah memberikan sebuah penjelasan batasan campur tangan pemerintah. dan dalam sejarahnya Negara yang memiliki Ideologi Sosialisme/Komunisme memberikan Kewenangan yang besar kepada Negara yang berakibat fatal akan kediktatoran. Pemerintah yang mengatur dan ikut campur dalam kehidupan Masyarakat hingga hal yang privat (melanggar Syariat) Mempersulit kehidupan Ekonomi dengan memperbanyak peraturan yang memberatkan UMKM dan Usaha. Membolehkan Kegiatan Ekonomi yang diharamkan asal dapat memberikan lapangan pekerjaan (Minuman Alkohol, Pornografi, Judi, PSK, dan lain lain) e. pengaturan Pasar - Kesamaan Hak dan kemudahan Berbisnis Islam : kesamaan Hak untuk melakukan Bisnis asal paham dan mau mempraktekan Hukum Sistem Ekonomi Islam. Umar bin Khottob pernah memperingatkan orang-orang yang tidak paham prinsip muamalah untuk tidak berdagang di pasar. ‘Umar radhiyallahu ‘anhu berkata “Janganlah seseorang berdagang di pasar kami sampai dia paham betul mengenai seluk beluk riba.”Mughnil Muhtaj, 6/310 Diriwayatkan dari Imam Malik bahwa beliau memerintahkan para penguasa untuk mengumpulkan seluruh pedagang dan orang-orang pasar, lalu beliau menguji satu persatu, saat beliau dapati diantara mereka ada yang tidak mengerti hukum halal haram tentang jual beli beliau melarangnya masuk ke pasar seraya menyuruhnya mempelajari fikih muamalat, bila telah paham, orang tersebut dibolehkan masuk pasar” (Tanbih Al-Ghafilin, hal. 264). Khalifah Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu sebagaimana diriwayatkan oleh Ibnu Sa’ad. Beliau keluar dari kediamannya menuju pasar sambil membawa tongkat berjalan di tengah pasar. Beliau menyerukan agar pedagang bertakwa kepada Allah, dan berniaga dengan cara yang baik, ia juga berkata, “Sempurnakanlah takaran dan timbangan (jangan curang)!”, ia juga berkata, “Jangan gelembungkan daging (dengan cara ditiup)” (Ath-Thabaqat al-Kubra, Jilid III, hal. 28). Dikisahkan oleh Ibnu Al-Hajj, ulama madzhab Maliki (wafat th. 737 H), “Aku mendengar guruku Abu Muhammad rahimahullahu bahwa dia masih menemukan di Maroko seorang petugas negara yang melakukan pemeriksaan di pasar. Ia menguji para pemilik toko tentang hukum-hukum jual beli (muamalat) barang yang didagangkannya dan bagaimana riba bisa terjadi dalam transaksi dagangan serta bagaimana caranya menghindari riba. Jika pedagang dapat menjawab dibiarkan tetap berdagang dan jika tidak bisa menjawab maka petugas menyuruhnya meninggalkan pasar seraya berkata, “Kami tidak membiarkan engkau berjualan di pasar karena engkau akan memberi umat Islam riba dan harta haram.” (Al Madkhal, Jilid I, hal. 157). Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub dan Qutaibah serta Ibnu Hujr semuanya dari Ismail bin Ja'far, Ibnu Ayyub berkata: Telah menceritakan kepada kami Ismail dia berkata: Telah mengabarkan kepadaku al-Ala' dari bapaknya dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah Saw melewati setumpuk makanan, lalu beliau memasukkan tangannya ke dalamnya, kemudian tangan beliau menyentuh sesuatu yang basah, maka pun beliau bertanya: Apa ini wahai pemilik makanan? Sang pemiliknya menjawab: Makanan tersebut terkena air hujan wahai Rasulullah. Beliau bersabda: Mengapa kamu tidak meletakkannya di bagian makanan agar manusia dapat melihatnya. Barangsiapa menipu maka dia bukan dari golongan kami. (HR. Muslim) Sosialisme/Komunisme : Pemeintah yang mengatur berdasarkan Pasar yang dikuasai Negara dengan segala Intervensi dan Aturan yang banyak f. Pengaturan Harga Islam : Pemerintah dilarang melakukan pengaturan harga “Sesungguhnya Allahlah Zat Yang menetapkan harga, Yang menahan, Yang mengulurkan, dan yang Maha Pemberi rizki. Sungguh, aku berharap dapat menjumpai Allah tanpa ada seorang pun yang menuntutku atas kezhaliman yang aku lakukan dalam masalah darah dan tidak juga dalam masalah harta” Abu Daud, Sunan Abi Daud, (Riyadh: Bayt al-Afkar al-Duwaliyah. tth.), hlm. 311; Ibnu Majah, Sunan Ibn Majah, (tt.: Dar Ihya al-Kutub al-Irbatiy. tth.), hlm. 443; Tirmidzi, Sunan al-Tirmidzi, (Riyadh: Maktabah al-Ma’arif li al-Nasyr wa al-Tauri’. tth. ), cet. ke-1, hlm. 141. g. Subsidi Islam : pemerintah tidak mengharamkan Subsidi untuk barang tertentu terutama untuk kepentingan Duafa dan masyarakat yang kurang mampu dan Suatu hal yang berkaitan dengan orang banyak Menurut pandangan Islam, subsidi merupakan bantuan keuangan yang berasal dari negara. Subsidi merupakan hak khalifah (negara) yang boleh dilakukan karena pemberian subsidi termasuk pemberian harta milik negara kepada individu rakyat. Diriwayatkan pada masa pemerintahan Khalifah Umar bin Khatthab pernah melakukan pemberian lahan pertanian kepada masyarakat untuk diusahakan dan diutamakan untuk kepentingan umum. Amirul Mukminin Umar bin Khattab juga mendirikan Dewan Anugerah yang pada masa itu fokus pada penetapan subsidi yang berhak diterima oleh para pejuang, termasuk besaran gaji dan waktu pembagiannya. Pemberian subsidi tersebut dimaksudkan untuk meringankan beban para pejuang dalam menghidupi keluarganya. Subsidi sendiri boleh diberikan negara untuk sektor pelayanan umum yang dilaksanakan oleh negara seperti: 1) jasa transportasi umum atau al-muwashalat al- ‘ammah; 2) jasa telekomunikasi atau al-khidmat al baridiyah; dan 3) jasa perbankan Syariah atau al-khidmat al mashrifiyah. Sedangkan untuk subsidi pada sektor energi hanya diberikan negara kepada rakyat. Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah SAW: “Kaum muslim bersekutu dalam tiga hal: air, padang dan api” (HR Abu Dawud). Sosialisme : Subsidi untuk semua orang hingga menyebabkan kebangkrutan ketidakmampuan keuangan Negara seperti yang terjadi di Venezuela "Fact Sheet. Social Missions in Venezuela" (PDF). Embassy of the Bolivarian Republic of Venezuela to the United States. 12 November 2009. Archived from the original (PDF) on 21 June 2017. R Lopez, Virginia (20 July 2011). "Tallest squat in the world becomes emblem of Venezuela housing crisis". The Guardian. Retrieved 27 January 2017. Baral, Susimita (6 May 2014). "Abandoned Cars To Solve Venezuela's Housing Crisis?". Latin Times. Retrieved 27 January 2017. "Press release N° 20/10, IACHR publishes report on Venezuela". Inter-American Commission on Human Rights (Press release). Organization of American States. 24 February 2010. Barreiro C., Raquel (4 March 2006). "Mercal es 34% más barato" (in Spanish). El Universal. "Venezuela's economy: Medieval policies". The Economist. 20 August 2011. Retrieved 21 April 2014 h. Stabilitas Islam : stabilitas Pasar dilakukan dengan melakukan kerjasama Pengusaha Muslim yang ideologis dan Pemerintah agar kebutuhan barang/jasa masyarakat bisa dipenuhi “Tegaknya urusan dunia itu (karena ditopang) oeh lima pilar utama yaitu: Ilmunya para ulama, adilnya para penguasa, kepemurahannya orang kaya, doanya orang-orang fakir, dan jujurnya para pegawai.” (HR. Ibn Mas’ud). Dalam peradaban islam kerjasama antara Pemerintah dan stakholder terkait Pengusaha, Pemuda dan Ulama menjadi hal penting yang perlu dilakukan untuk stabilitas kondisi masyarakat. Sosialisme/komunisme : Intervensi Pemerintah penuh Kediktatoran dan tidak memperdulikan kondisi pasar. Jelas sangat berbeda Islam dengan Sosialisme komunis Haji Misbah dan Tjokroaminoto mungkin tidak punya kitab lengkap sehingga tidak bisa membedakan Islam dan Sosialisme Komunisme. Perbedaan : a. Pemaksaan Pungutan Pajak dengan alasan pemerataan b. Pembatasan sekala besar Kepemilikan Privat c. Sistem Keuangan Ribawi d. PeranPemerintah Otoriter dan Diktator e. Sulitnya aturan Bisnis di Sosialisme/komunisme f. Pengaturan Harga yang menghancurkan ekonomi g. Subsidi yang membankrutkan Negara h. Stabilitas dengan Kediktatoran Pemerintah Islam sangat berbeda dengan Sosialime Komunisme Ada yang tidak suka Islam dimenangkan atas sosialis dan komunis ? Dialah yang telah mengutus Rasul-Nya (dengan membawa) petunjuk (Al-Quran) dan agama yang benar untuk dimenangkan-Nya atas segala agama, walaupun orang-orang musyrikin tidak menyukai. (QS : At Taubah ayat 33)
@manufactt Жыл бұрын
@@Rapip1717 Ketahuilah indonesia luas sekali. Aku udh melalang buana d JKT cuma mau ingatkan jangan bagai katak dalam tempurung. Bahkan Tan Malaka dan berbagai tokoh hebat lain bukan lahir di ibukota. Diluar sanalah sumber pemikiran, problem, manusia. Jd selalu libatkan mereka 🙏
@bismafajaristanto Жыл бұрын
Berpikir mistik berguna hanya untuk berserah terhadap ujung realita berupa takdir yang diluar jangkauan. Sedangkan Berpikir Madilog berguna untuk berusaha menggapai kebenaran realita yang seakurat mungkin sehingga dapat merubah nasib yang kita inginkan.
@Duon305 Жыл бұрын
Medialog = ateis / pki dong??
@bimbelcendekiajakarta10 ай бұрын
Ini lebih clear penjelasanya, berbasis kontekstual, lebih mudah memahaminya dari buku aslinya . Terimaksih 🫰
@yusrilaryo152 Жыл бұрын
wah, matab sekali gagasan yang dibawakan sama malaka project, saya juga jadi ngerti sedikit soal materialisme ala tan malaka dari sini, tapi jika bisa berdialektika lebih luas lagi mungkin bisa compare terkait pemahaman perihal realitas dan kebenaran. dibeberapa part rasanya sudah sangat pas, tapi dibeberapa part yang lain rasanya masih terlalu nisbi atau bahkan sampai pada kata relatif seolah-olah rasanya enggak ada kebenaran yang bersifat absolute. selanjutnya yang menjadi bahan diskusi adalah bagaimana menafsirkan suatu realitas sedangkan sumber pengetahuan yang disebut tan malaka adalah "hukum alam sebagai akal dasar", saya agak bingung sebenarnya dari dulu, pun dalam metode ilmiah ketika kita ingin mengkaji suatu fenomena dalam kajian ilmiah, kita memerlukan sebuah dasar materi, key konsep, teori terdahulu atau grand teori yang menjadi landasan untuk mengatakan sebagai hipotesis fenomena itu "akan menjadi seperti apa", sedangkan jika "hukum alam sebagai akal dasar" menurut kebingungan ane, hal ini akan menjadi sebuah "keterbatasan" ilmiah karena realitas dan kebenaran justru hanya didapatkan atas dasar kajian yang bersifat objektif materialistik, sedangkan tingkat kepahaman observer atau peneliti yang tadi sangat terbatas. dalam hal ini, (sementara) saya meyakin bahwa terdapat sumber-sumber keilmuan di luar campur tangan manusia yang bisa dikatakan "mistik" kalau kata tan malaka, atau kalau dari saya "wahyu" yang menjadi hukum akal dasar manusia, malah kerennya kalau bisa dibuktikan secara ilmiah dan subjektif akan mendukung "mistik" itu menjadi hal yang ilmiah, cuman dalam catatan "mistik" yang mana dan sebijak apa seorang peneliti ilmiah menggunakan hal yang sifatnya "mistik". tanpa mengurangi rasa hormat, terimakasih. salam dialektika!
@jatijati6734 Жыл бұрын
mantap bahas ya madilog, saya baca buku ini awal kelas 2 SMP dilemari om saya yang aktivis98 dan saya mulai di beri pemahaman tentang apa itu demokrasi cara berfikir kiri dlm konteks perjuangan demokarsi.
@RizkaAkmalia Жыл бұрын
Pas sekali dengan nasehat "Didiklah anakmu sesuai zamannya" Ali bin Abu Thalib
@adiprasetyo6489 Жыл бұрын
sebenarnya sebagai kaum muda, terkadang karna jawaban kaum tua ini selalu bersinggungan dengan mistik, gw jadi trust issue dengan kaum tua ini, dan beranggapan Indonesia membutuhkan banyak kaum muda
@ridhahafiza Жыл бұрын
Coba dikasih tabel ilustrasi untuk ide yang diomongin, kayak pembagian antara Kebenaran Realitas dan Moralitas itu bikin ilustrasi tabelnya. Yang berisi contoh dan pengeritannya. Kalo audio aja, orang mungkin ga dapat gambaran penielasannya gimana. Dan juga, kayaknya bagus kalo ditambahkan captions Indonesia dan Inggris-nya yang dibikin sendiri, bukan auto-captions. Mangat Malaka! 🔥
@rahmatsetiadi5471 Жыл бұрын
Keren nih. Setuju. Harusnya bisa di up sih ini nih.keren
@alanmaulana1837 Жыл бұрын
Ngerjainnya capek kak si pasti, effort nya mesti 2x lebih besar. Kakak mau coba berkontribusi?
@khimayaproject Жыл бұрын
setuju walaupun butuh effort lebih tapi memudahkan audience memahami materi
@kusdianto2740 Жыл бұрын
Saya suka dengan kalimat yang di ucapkan " kalau yang benar adalah yang barat bagaimana kita bisa bergerak maju" subjektifnya unsur kebenaran yang absoulut berasal dari kebenaran pula. saya ingat perkataan caknur, "keengganan manusia untuk menerima kebenaran ialah antara lain karena sikap menutup diri" bahwa kebenaran tidak pernah salah menemparkan diri
@ronywahyudi3980 Жыл бұрын
W.o.w Sangat bermanfaat banget video gini👏👏
@magneticyuan Жыл бұрын
Baru aja start baca madilog minggu lalu eh udah dibahas sama cania, huhu thankyou bgt gw jujurly emang lg bingung dibagian matrealisme. Now it gets clear when you explain it thankyou 🙏🏼
@acmshrmn Жыл бұрын
Saya pikir penjelasan madilog disini sangat baik sekali terutama ketika membahas isu di menit 15:43 tentang bagaimana penerapan ide serta sikap Malaka ini ketika berada di dalam masyarakat Indonesia yang kental dengan budaya dan dogma atau kepercayaan. Mungkin yang saya tangkap dalam bahasan kali ini adalah kita sedang mengejar ketertinggalan masyarakat kita di era global ketika menghadapi persaingan dunia yang cukup keras. Salah satu faktor penghambat tersebut adalah adanya “ketimpangan” pola pikir yang terlalu berat kepada ide-ide mistis yang dianggap bagian dari budaya dan agama TETAPI jika dibedah dengan cara berpikir kritis maka akan banyak sekali “sampah-sampah mistis” yang sebenarnya bukan esensi yang positif (ini yg perlu digaris bawahi yaitu :esensi yang positif) dari budaya dan atau agama/kepercayaan yang ada, contoh : Jika seseorang terlalu cepat kaya dalam beberapa waktu, dia diduga memelihara tuyul, ini adalah contoh sampah-sampah mistis yang masih banyak beredar di masyarakat terutama yang marjinal. Efeknya apa dr contoh tsb? Terjadi gosip yg negatif, kecurigaan yang negatif, kecemburuan sosial dll, jika dikelola dengan aksi pengumpulan massa oleh oknum yang tidak bertanggung jawab atau rival bisnis misalnya maka akan terjadi keributan dan bisa jadi persekusi secara kelompok, inilah penghambat kemajuan masyarakat kita yang terlalu timpang karena cenderung berat mengarahkan dari ide serta asumsi sampai mengarahkan energi menjadi aksi yang negatif serta destruktif sifatnya. Jadi inti yang saya tangkap dari malaka project ini adalah salah satunya menyingkirkan sampah-sampah mistis ini dari esensi budaya, agama serta kepercayaan dan pada akhirnya setelah filter ini terbentuk maka akan menghasilkan output budaya-agama-kepercayaan positif yang nantinya dari dasar ini bisa di adjust untuk sebagai peta atau mapping kombinasi kultur Indonesia dengan pengembangan serta pembangunan untuk kemajuan di masa depan. Begitulah menurut saya!
@JoeRizal Жыл бұрын
Mengatasi kondisi masyarakat Indonesia dengan budaya dan dogma atau kepercayaan bukan sama dengan solusinya adalah cara nya materialisme. Analoginya seperti mengusir kutu di kasur, bukan dengan membakar kasurnya. Saat ada dogma atau kepercayaan Mak solusinya di biarkan berfikir atau menggunakan akal. Dogma atau kepercayaan adalah tidak menggunakan akal. Maka solusinya menggunakan akal. Sehingga madilog bukan solusi untuk mengatasi permasalahan dogam atau kepercayaan di masyarakat indonesia
@acmshrmn Жыл бұрын
@@JoeRizalunsur dasar dr madilog adalah materialisme, dialektika dan logika. Ketika memecahkan persoalan yang berkaitan dengan "sampah mistisisme" (sampah mistisisme di sini yang saya maksud adalah sebuah pola pikir tahayul yang justru tidak berangkat atau di dukung oleh dogma dan atau budaya itu sendiri, sampah-sampah mistisisme ini muncul dari "uneducated people" dan bukan dari para ahli yang menyusun dogma atau ahli budaya/budayawan) maka madilog adalah sebuah training yang bagus untuk mereka bisa berpikir dan tidak tergesa-gesa dalam menyimpulkan asumsi atau kejadian. Kesimpulan madilog adalah berpikir, bertanya jawab dan menggunakan akal serta based on evidence.
@acmshrmn Жыл бұрын
Saya menghindari term logika mistika, karena khawatir terjadi kesalahpahaman, maka saya menggunakan istilah sampah mistisisme karena adanya ajaran, sugesti, pemahaman dangkal, cocoklogi, yang "mencemari" kesakralan dogma dan budaya itu sendiri yang sulit di lepas dari keyakinan sekelompok orang karena sudah di ceritakan secara turun temurun tanpa sebuah penelitian dan penelusuran yang jelas asal usulnya. Madilog adalah gerbang atau filter untuk memisahkan hal-hal di atas yang tidak berasal dari dogma asali agar dogma dan budaya positif tetap lestari serta di harapkan ke depannya saling bersinergi untuk membangun bangsa yang kuat dan berkarakter baik. Karena beberapa dekade ini banyak sekali perubahan di dalam masyarakat yang ikut bergerak tetapi sayangnya berdasarkan pemahaman yang salah bahkan cenderung "di drive" atas dasar pertimbangan-pertimbangan yang tidak selaras dengan dogma, budaya dan perkembangan sains malahan jatuh kepada pilihan serta aksi atau reaksi yang tidak rasional, nah ini yang mau kita ubah bersama.
@JoeRizal Жыл бұрын
@@acmshrmn saya disini justru mengkoreksi pemikiran bahwa untuk memecahkan masalah " sampah mistisisme " dengan madilog. Itu justru menunjukkan masalahnya apa terus solusinya apa ( tidak ada keterhubungan ). Sehingga dari sini madiloq itu bukan solusi yang harus di hadirkan di masyarakat Indonesia. Dampak saat madiloq tetap di paksakan di terapkan maka realitas immaterial akan di tolak, maka nilai-nilai, tuhan, akherat, dsbnya maka tidak ada, dsbnya, itu hukum kelogisan saat materialisme di Angkat menjadi solusi.
@acmshrmn Жыл бұрын
@@JoeRizal sepertinya ada kesalahpahaman dalam ide madilog di benak anda. Begini, yg dijelaskan di dalam konten diatas adalah penghambat kemajuan suatu bangsa itu adalah dikarenakan persoalan sosial BUKAN persoalan dogma atau budaya dikarenakan di dalam isu sosial banyak sekali ketimpangan yang sangat berat mengaitkan unsur mistisisme dalam memecahkan permasalahan kehidupan. Jadi bukan untuk meragukan atau mempertanyakan hal-hal imateriil di dalam dogma tentang ketuhanan, keilahian, dsb. Sudah diberi contoh dalam konten seperti kasus pandemi bbrp waktu lalu dimana beberapa kelompok masyarakat kita cenderung menolak vaksin dengan alasan non-logis (agenda IL*minati, penyelipan code chip setan 666, dll). Jika penolakan vaksin tidak mengakibatkan permasalahan dengan orang sekitar mungkin ini tidak menjadi masalah tetapi karena tidak ada pilihan mau tidak mau kita harus menerima vaksin agar meminimalisir penyebaran virus kepada orang sekitar kita, namun yang terjadi di dalam beberapa kelompok masyarakat masih saja ada penolakan vaksin terkait hal-hal non-logis, inilah yg dimaksud penyampaian madilog ini agar sampah-sampah mistisisme ini dipisahkan dari hakekat dogma asali agar bisa memilah mana informasi yang benar dan mana yang salah. Jadi madilog ini bukan dimaksudkan untuk meniadakan agama atau Tuhan, NO! tetapi bertujuan agar kita semua bersikap dan berpikir kritis ketika melihat suatu kejadian atau fenomena dengan menggunakan akal terlebih dahulu dan berusaha terus menggunakan akal agar persoalan terpecahkan. Ini semua dimaksudkan untuk memecahkan masalah sosial di dalam masyarakat karena bukan hanya kebodohan dalam menolak vaksin saja tetapi ada banyak hal serta problema konkrit yang dikait-kaitkan dengan suatu yang non-logis (contoh lain lagi : kelompok massa melakukan persekusi kepada seseorang Krn dianggap melakukan santet, ngepet, dll) yang justru sangat menghambat kemajuan berpikir masyarakat Indonesia ketika terbentur dengan persoalan zaman (ekonomi, politik, dsb)
@fikrizaa3202 Жыл бұрын
Sebuah tayangan yang saya rasa wajib disebarkan di grup keluarga saat ini selain berita tentang partai politik yang seringkali menjadi sumbu konflik.
@Alx-cd4wo Жыл бұрын
visualisasi dari video ini seakan menunjukan "Ini loh gua, ferry irwandi" hahahah sukses terus malaka project.
@mauvijafar Жыл бұрын
style nya bg ferry banget ya wkwk
@tentrabs Жыл бұрын
Wkwkwkwk
@souvlakiiiii11 ай бұрын
tan malaka melampaui manusia di zaman itu dan zaman sekarang.
@kafiamadeus73518 ай бұрын
Dia menganut ideologi karl marx dan juga sekaligus anggota freemason
setuju banget , kalau tidak ada upaya buat cari penyelesaiannya ya gak akan ada hasilnya. pengetahuan tidak terbatas.. saya sendiri melakukan pencarian.. melalui metode yang out of the box , connecting the dots, try and error dll .. obtaining profound knowledge bukan sesuatu yg mustahil
@svaravarna7360 Жыл бұрын
Realitas Alam adalah keadilan yang Netral dan tidak berpihak , dan Realitas manusia terbentuk dari alam yang manusia tempati .. jadi manusia akan selalu mengalami degradasi dalam kebudayaan, hukum2 dgn Moralitas itu ada untuk menjaga apa yang kita sebut keteraturan, untuk menjaga jiwa dan pikiran manusia tetap "stabil" dalam berkembangnya manusia dalam menjalani hidup yang berakal dan menerapkan ilmu pengetahuan itu sendiri..
@darkajaya96305 ай бұрын
Bagusnya madilog di jadikan dasar dari penggunaan cara berfikir saat ini. Dan budaya peninggalan Nusantara dari Sabang sampai Merauke kita dipelihara dengan baik. Dengan mengembangkan yg baik dan kita tinggalkan yg jelek.
@alkuinusebudiman-fm6kiАй бұрын
Sy heran konten begini jarang sekali jadi trending sementara konten” konyol malah rame
@legacraft536Ай бұрын
Makanya si ferry nantang si dukun
@CahyaningNalar Жыл бұрын
4:57 bagaiamana yang banyak merusak alam justru mereka yang disebut berpikir rasional. Saat ini justru yang berpikir mistika justru melindungi alam. Bagi mereka yang mistika pohon itu penting tetap hidup, sementara bagi mereka yg rasional pohon itu harus ditebang untuk dijual dijadikan uang..
@fajareri9789 Жыл бұрын
MADILOG ini hanya cocok dipraktikkan untuk Science atau ilmu alam, bukan untuk ilmu humaniora, karena ilmu alam mudah diindera dan variabel sebab akibatnya bisa dibatasi dalam skala laboratorium, sedangkan ilmu humaniora itu kompleks variabel sebab akibat, sudut pandang dan lingkup dampaknya baik dalam skala waktu maupun skala jumlah manusia dan sulit diindera
@miradelimanr Жыл бұрын
selama pake prinsip berpikir ilmiah (teori, pembahasan, penarikan kesimpulan) seperti madilog ya, ilmu apa aja bisa sebenarnya. termasuk humaniora selama konteksnya jelas. maka dari itu di awal definisi HARUS JELAS teori A maksudnya apa. misal tentang legitimasi dalam dunia politik, harus jelas legitimasi itu apa, legitimasi apanya (secara spesifik), ruang lingkup penelitiannya mau seperti apa (batasnya), gituuu
@fajareri9789 Жыл бұрын
@@miradelimanr ilmu humaniora itu tidak bebas nilai. Dia dipengaruhi oleh cara pandang manusia terhadapku kehidupan. Alam semesta. Ada pertanyaan besar. 1. Dari mana manusia 2. Kemana setelah mati 3. Untuk apa manusia diciptakan Dan ada 3 jawaban 1. Atheisme 2. Sekularisme 3. Islam. Ketiga memiliki pandangan dan nilai yang khas tentang ilmu humaniora. Tidak semua kebenaran bersifat empiris utk itu Metode ilmiah tidak bisa dijadikan azaz berfikit
@lintanggumintangartstudio5481 Жыл бұрын
Thankyou kak, semoga berkah sukses teruus, terharuuu bgt, apa yg slama ini jd uneg2 bagi ku yg di pedalaman ini terjawab. Kadang suka mkir apa aq yg salah, atau sistem sosial ini yg masih sangat “indonesia”. Kenapa aq yg aneh dgn pola pikir q yg berbeda dgn mayoritas orang. But this is really make me feel that i am still normal human. Smoga aq jg d berikan kemampuan untuk bermadilog versi ku sendri d lingkungan kecil ku ❤😢🥲
@dwisuardana Жыл бұрын
semoga 100th kedepan Indonesia sudah tidak percaya hal2 mistik lagi.
@wonkyyy Жыл бұрын
Amin
@nugrahamidarna2 ай бұрын
Hah? Atheis semua dong
@leoswastanizai4944 Жыл бұрын
Sangat setuju dengan pembedahan aspek nilai kebenaran dari realitas dan kebaikan atau moral dalam suatu kebudayaan, terutama di Indonesia. Sangat tidak objektif jika kebenaran dirumuskan berdasarkan budaya, sebaliknya justru moralitaslah yang berdasar pada budaya. So simple tapi berat untuk dijalankan🙃
@Shiroizo Жыл бұрын
Di sekolah ku, oknum guru-guru dan muridnya bilang pikiranku aneh karena berbicara soal bekal untuk ke dunia kerja. Aku bilang, yg mereka ajarkan nggak relevan sama sekali di zaman sekarang. Mereka semua ketawa dan bilang, "Yang penting itu nilainya, biar bisa jadi sesuatu setelah lulus." Aku bilang iya itu penting tapi setelah nilai kamu besar sampai bisa di terima dimana-mana dengan gampang, anggap aja jadi guru, apakah dengan ajaran yg tidak relevan itu bisa menunjang si oknum untuk bekerja dengan baik? Nilainya udah menunjang, tapi apakah yang dia pelajari dapat menunjang si oknum dalam menjalankan pekerjaannya? Nyatanya di lapangan, masih jauh dari standar. Tapi seluruhnya bilang aku bodoh karena berpikir begitu, mereka bilang aku bodoh karena pemikiran ini. Mereka gk pernah nanya ke diri sendiri, "Kenapa kita merasa sangat pintar?"
@Shiroizo Жыл бұрын
Di era informasi tanpa batas seperti sekarang, kita seharusnya diajarkan cara berpikir di ajarkan cara berinteraksi, diajarkan cara memilih informasi, bagaimana cara menangani sebuah informasi. Mencatat, menghafal itu tidak penting lagi, kita bisa dapat informasinya dengan gampang sekarang. Bukan berarti gak mau mikir, tapi lebih baiknya kita diajarkan cara untuk berpikir. Karena sepintar apapun anak di sekolah, mereka kalau nulis pesan aja masih sering gak jelas. Nulis pesan WA aja masih acak-acakan, gak tahu mana yang pertanyaan karena gk ada tanda tanya, gak tahu pakai tanda seru gk tahu pakai titik koma, cara nulis kalimatnya juga acak-acakan. Ini benar-benar kacau, pintar iya tapi cara berpikirnya rusak. Kenapa bisa begitu? Karena dia gak pernah mau mikir kalau cara nulisnya hancur-hancuran, padahal kita ini butuh informasi yang jelas. Aku pernah coba nanya, jawabannya simpel, "Malas."
@Shiroizo Жыл бұрын
Jawaban simpel itu terjadi dari serangkaian pola pikir yang prosesnya gk simpel. Salah satunya adalah cara mereka menanamkan di benak mereka untuk mengejar nilai tanpa perlu peduli apakah cara pengajarannya, yg diajarkan, atau cara mereka menyuruh kita mengerjakannya itu salah. Padahal kita ke sekolah ini agar dapat bekal untuk masuk dunia kerja, bukan sekedar nilai saja.
@Shiroizo Жыл бұрын
Semoga Malaka Project baca komenku. Aku pengen masalah ini di bahas, biar aku bisa kasih lihat ke mereka kalau gak cuma aku yang berpikir seperti ini. Jika aku salah, koreksi akan lebih baik.😢
@Fithozee Жыл бұрын
lu sama kayak gw berontak pas smk sampe bolos sekolah terus didatengin wali kelas ke rumah, dimarahin ortu pula mau jadi apa. eh sekarang umur gw baru 21 udh ada aset ratusan juta hasil dari jualan online n freelance sendiri. Oiya gw jg kuliah meskipun beasiswa tapi gw dropout di sem 4 karena kurikulumnya emg udh kuno gk guna buat jaman sekarang, malah buang2 waktu.
@gorgeusid Жыл бұрын
klo outputnya kerja ya belajar adalah jalan satu-satunya, requirement yg dibutuhkan untuk kerja sesuai dengan apa yg kmu inginkan juga berasal dari sekolah (diluar orang dalam). lebih bagus lagi kmu lakuin sesuatu buat menunjang yg kmu sebut "bekal kerja" itu daripada kmu mempertanyakan itu dengan menyebut guru dan murid lain yg beda pendapat dengan kata "oknum". Aku juga mikir bekal kerja bahkan gacuma kerja tpi juga bekal buat bisnis tetapi tetap sejalan dengan pelajaran sekolah tanpa mempertanyakan itu. aku 23, saat kuliah aku ikut organisasi, ipk bagus dan punya bisnis sampai punya 5 cabang, apakah bisa disebut oknum? tidak. just prove it bro
@zeppelingroup313811 ай бұрын
Tdk mudah memang meluruskan pemikiran yg sdh di doktrin sejak masih bayi, semua di cocoklogikan dgn mistik dan agama, sehingga setiap masalah yg terjadi cukup diselesaikan kpd para dewa dan tuhan, semangat utk tim malaka project
@saddam-j3d2 ай бұрын
bernalar sehat di negara yang sakit
@vii_viee1217 күн бұрын
Saya ragu Malaka project bisa diserap masyarakat bawah, tapi saya optimistis orang2 di Malaka project bisa menemukan caranya.
@akuyangsedangbelajar Жыл бұрын
Bagaimana menjadi manusia yg BerMADILOG? Yang Pertama Perlu Kita Sadari adl 1. Sebagai Mahluk Matter/Material maka dalam kehidupan Bersama (Sosial) kita perlu bertumpu dan hanya berdiri Bersama2 di atas Ilmu Bukti/Dialektika Materialisme/Scientific Mindset. 2. Sebagai Mahluk Spiritual, dalam hubungannya dg Alam Berpikirnya kepada Spiritualisme, Kita perlu mendudukkan Kesadaran kita bersama bahwa Hal2 yg Berkenaan dengan Keyakinan dan/atau hal2 yg di luar dr Matter/Material yg Tidak Dapat Dibuktikan Kebenaran Materialnya, maka ini Tidak Dapat disangkutpautkan Ke Dalam Hubungan Bersama, lebih2 memaksakannya dalam Kehidupan Sosial, biarlah science sbg science dan agama sbg agama, kepercayaan sbg kepercayaan, begitu pula Filsafat sbg Filsafat. Kecuali Kemanusiaan dan Peri-Kemanusiaan yg bertalian/beririsan dalam kehidupan bermasyarakat(Sosial), bernegara. 3. Keseimbangan akan kedua hal di atas, perlu didudukan pada 3 Landasan, yi: Logika, Etika, dan Estetika. Seni dan Budaya adl tools harmonisasi Matter dan Spirit. Jadilah Bangsa yg BERPIKIR, Indonesiaku 🤟😁🇮🇩
@juansuleh Жыл бұрын
ga sengaja konten ini masuk beranda gw dan gw tonton and finally, ternyata keren penjelasannya.
@Andyhsane Жыл бұрын
Alquran dan hadis sudah selesai. Tidak mungkin bertambah. Sementara realitas selalu berjalan dan berubah. Itulah yang disampaikan oleh para ulama. Akal diperlukan untuk menjawab itu. Makanya pintu ijtihad tidak pernah tertutup. Selalu diharuskan untuk mengkaji kitab suci dan mengkaji alam realitas. Yang sering menjegal kita adalah adanya penutupan pintu berfikir karena kebebasan ditakutkan akan membuat stabilitas yg tidak baik. Ketika semua orang bebas untuk berfikir ditakutkan terjadi kekacauan. Lalu stabilitas digalakkan dengan penutupan pintu berpikir. Stabilitas digalakkan dengan cap kafir dan sesat. Stabilitas digalakkan dengan cap pembelot dan sebagainya
@LLLLlll__0000 Жыл бұрын
Mystic logic are the expressions of mechanism from our thoughts to generalize all of the things and manifestating into some stories or folks based on our cultures as religion believer. Deduction logic are the art of thinking to express the specific moments from the detail and the art to tracking the traces so we can build the complex structures of our minds
Sebelum memahami tentang madilog tan malaka, aku sudah bilang berkali-kali menekankan pahami bahasa yg dipakai. Budaya = manusia, dan budaya pada titik maksimalnya dan tidak ada perubahan yang berarti itu = peradaban. Aku sendiri tidak terlalu mengikuti/ membaca buku2 tan malaka, so pastinya aku gak bisa tarik kesimpulan, menilai apa yang citta katakan, apakah logiknya mendekati kebenaran atau tidak. Hanya saja ya itu ada mis dlm pemahaman kosakata yang ada seperti yang aku kemukakan diatas☝️. Materialism disini juga ambigu, lebih ke logika atau gmn dan tentunya juga sejauh mana tingkatan materialsm itu diterima logika sebagai kebenaran atau realita. Btw sebenernya gak terlalu perhatikan kata2 citta, lebih suka lihat aja saat doi omong ❤like it..😍, so sweet
@SetiaSubakti Жыл бұрын
Mba Cania, kalau tujuannya hanya untuk merangsang rasionalitas, kenapa harus Tan Malaka dan Madilog??? Semua pemikiran filsuf modern pasti membicarakan rasionalitas. Pemikir modern lingkaran Vienna juga berusaha mengeliminasi metafisika. Kenapa tidak melalui Immanuek Kant sekalian, bapak modernis??? Kant juga berbicara soal yang-transendental. Kalau Mba Cania sudah mulai membuka ini, Mba Cania harus bertanggungjawab pada konsekuensi pertanyaan yang muncul setelahnya.
@bagaspratama4408 ай бұрын
Mungkin Malaka yg lebih cocok dengan mereka. Seperti influence musisi, sy seneng musisi A. Lalu ada orang yg bilang kenapa ngga ngefans sama si B, C, D kan mereka juga keren. ya sy seneng semua yg disebut, cuma secara influence saya lebih seneng musisi A karena lebih masuk secara feel dan idealisme atau apapun itu lah sebutannya
@sanchannel258 ай бұрын
Kak boleh spiil bukunya? Pengen baca juga pemikirab Vuenna dll 🙏
@latiefkhoerul96057 ай бұрын
Ya kan malaka orang indo, ngapain jauh jauh make kant
@secretcabin94307 ай бұрын
Kan malaka lebih indah daripada malapetaka. 😂
@adidgunnersofficial21397 ай бұрын
Anda ini i lucu ya, kalo mau denger pemikiran Kant, yaudah tonton aja yg nyeritain itu bang, biarlah mba cania ngasih opini sesuai yg dia rasa itu relate buat dia . Aneh bsnget lo anda ini
@LLLLlll__0000 Жыл бұрын
One of unique spectrum from the mind is Copy and recreate mind. Its the mechanism to express some specific details from one thing or the moments and we can recreate it by recalling the memories and visualizing, crystallizing become one new idea
@ahmadahdal28383 ай бұрын
Saran ka, bikin video tentang buku "sains tidak sepasti itu" oleh penerbit salman, untuk semakin menyempurnakan metode berpikir empirik kita 🙌
@salmanthoriq37563 ай бұрын
gue setuju dengan ide atau garis besar gagasan dari madilog, walaupun gue belum pernah baca bukunya. karena gue yang besar di keluarga islam, gue selalu bertanya-tanya "kenapa Tuhan membiarkan manusia untuk menciptakan agama baru?" atau "kenapa Tuhan menciptakan berbagai macam ras dan membiarkan banyak budaya `menyimpang` ada?". satu jawaban yang gue yakini bahwa, Tuhan ingin kita bisa melihat dunia seakurat mungkin, dengan cara kita berfikir kritis, melihat sebab-akibat, berdiskusi mengasah opini untuk menuju kebenaran yang lebih valid, sehingga ketika kita mengimani sesuatu, kita tidak akan pernah merasa terbebani oleh iman tersebut. Karena kita sudah tau alasan dibalik semua fenomena yang terjadi. good job Malaka Project
@nurevander2643 Жыл бұрын
Ayuukkk maju terus malaka project. Saya dari kampung plosok jateng yg sangat sudah muak dengan cara pikir colektif masyarakat yg aneh
@jojijujejo Жыл бұрын
Saya sepakat terkait melihat perubahan, bukan berarti tidak menjunjung tinggi budaya Indo, tp bagaimana kita bisa memfilter yang baik dan tidak. Hari ini, kalian berkomwntar dll oun sdh mengalami perubahan dari budaya sebelumnya kok, waktu membawa kita pada setiap perubahan sekecil apapun itu, itu tetap perubahan. Kita masih baik2 saja dan malah lebih baik. Saat kita masih bisa memfilter yag bisa lah. Madilog; untuk kehidupan sekarang saya rasa tepat, terkait bagaimana kita berfikir berdasarkan fakta, banyak pemikiran ilmiah telah tercipta oleh ahli/filsuf sebelumnya, kita befikir sbgmana apa yg mereka telah paparkan. So far, ilmu sosial senantiasa relatif tdk ada benar tidak ada yg salah karena semuanya diperkenankan berfikir sesuai fakta yang kita tau tidak mutlak atau selalu berubah, sehingga setuju banget sama kutipan "pengetahuan tidak ada batasnya", selagi kamu bisa menemukan pengetahuan2 baru melalui segala macam.upaya konkrit dan berlandaskan silahkan itu sangat baik. Semanga Malaka Project!
@ridhodesta1775 Жыл бұрын
Saya berharap tin malaka project turun untuk melihat ke desa-desa agar mengetahui bagaimana anak-anak muda supaya punya spirit untuk maju ntah itu untuk dirinya sendiri dan sekitarnya terutama... Terima kasih 🙏🏼
@rezaalifprambudi3508 Жыл бұрын
Kebenaran realitas dan kebaikan moralitas. Simply, it's good opinion and easy to get the point and implement in to real life. Appreciate to all speakers of malaka project
@taparsiadiwinoto7167 Жыл бұрын
selalu mendapatkan hal2 yg menarik setiap mengikuti konten2 malaka project
@MochYoriRamadhan-lk6jg27 күн бұрын
Coba maen ke ke Bayah dong menjelajahi tugu romusa , Tan Malaka dulu disini juga berganti nama Ilyas Husein,kita pun sama pergerakan nya terinspirasi oleh beliau,kita sangat senang jika Malaka project bisa berbagi ilmu dan sharing di BAYAH