yesss, selalu upgrade diri agar dapat melihat dan mengambil setiap peluang
@MasDije2 ай бұрын
Perlu kontrol diri (fokus), asah skill, dan pahami pendapat simon sinek itu 👍
@wahyukusmiyati51322 ай бұрын
Setuju dgn mas hartono...skill di up grade terus...ini jg saya tanamkan ke anak2 saya ... Anak saya jurusan fashion desain masuk gen z awal lahir 1998...2x masuk perusahan...sambil nunggu tes lagi...dia merajut tas hp lucu...banyak yg pesan...jd harus kreatif jg...dan sabar....ga ada yg instan...😁
@philosophersapprentice2 ай бұрын
Inti hidup menurut saya (tanpa embel-embel agama maupun ideologi) itu cuma belajar dan cinta. Itu hal pertama yg manusia harus lewati seumur hidupnya mulai dia dari lahir hingga ajal datang. Mulai dari belajar teriak dan nangis karena lapar ataupun buang air. Hingga melatih badan bergerak sesuai keinginan. Lalu ilmu dasar yg utama itu "Bahasa/ komunikasi" dan "Matematika/ berhitung" baru dilanjutkan "IPA" dan "IPS" hingga turunannya. Seorang petani, nelayan, kuli, bahkan penguasa pun harus paham ini bila tidak mau gagal dalam kehidupannya. Pelajari dan kembangkanlah karena tablet/ hp pun hasil pemikiran ribuan tahun dan ribuan generasi.
@philosophersapprentice2 ай бұрын
Oya, untuk "Cinta" maksudnya cintailah apa yg dipelajari. Karena tanpa "Cinta", belajar itu tidak menarik. Hingga bisa menyebabkan bunuh diri karena ga cinta untuk belajar hidup.
@PSP-42 ай бұрын
Terimakasih atas ilmunya ko
@quickcinema80312 ай бұрын
Ketika kapitalis dari sejak 100 tahun yang lalu mendesain sistem pendidikan untuk mendapatkan Labour / Pekerja yang mumpuni dan murah. Tapi sekarang para kapitalis tidak lagi membutuhkan karyawan, karena sudah ada mainan baru, yaitu AI. Akhirnya sumberdaya ini terbengkalai. Bukan salah Gen Z, Tapi di masa transisi ini manusia masih bingung. Mau bagaimana kedepannya.
@philosophersapprentice2 ай бұрын
Wkwkwk. Ada lagi yg membanggakan AI.Emang AI tanpa operator bisa apa? Sama seperti mobil tanpa supir. Bahkan mesin lithografi pun ga bisa bekerja tanpa input dari operator. Bahkan sang pencipta lithografi pun ga lepas melewati masa bayi dan kanak² yg ga bisa apapun. Inti hidup itu belajar. Bahkan Tarzan di dalam hutan pun belajar berkomunikasi dengan lingkungannya semenjak dari kecil.
@saintlouis19892 ай бұрын
Mgkn maksudnya adalah, jumlah manusia yg dibutuhkan akan turun significant
@narutoandhinata1302 ай бұрын
@@philosophersapprenticenoh maksud si commenter aja bisa dipahamin baik sama si saintlouis1989, ente gimana sih pemahamannya ngaco banget.. dampak dari AI itu ya jumlah penggunaan SDM nya akan menurun drastis, sama halnya seperti penggunaan mesin berbahan bakar batu bara di kapal vs berbahan bakar diesel
@quickcinema80312 ай бұрын
@@philosophersapprentice Bro, tahu laundry koin gak ? Sekarang udah bisa tanpa operator, tanpa karyawan. Itu aja belum pakai AI. Untuk mobil sekarang udah ada OpenPilot. Bisa dicari di youtube. Siapa aja bebas pakai, bisa training sendiri. Tinggal nunggu perusahaan taksi yang pakai aja. Aku itu seorang praktisi IT. Semua yang interaksi dengan layar, bisa digantikan oleh AI semua. Pekerjaan input data, yang cuman klik klik button, bakalan tergilas. Bahkan aku aja udah sering bikin aplikasi yang mengurangi jumlah karyawan. Bahkan tanpa AI. Nah apalagi pakai AI. Bagi yang ngerti bakalan mindblowing dan bisa cuan dari AI. Bagi yang gak ngerti bakalan kena getahnya.
@philosophersapprentice2 ай бұрын
@@narutoandhinata130 justru itu, sama seperti masa sebelumnya ketika penemuan pertama manusia yg mind blowing bakal ditentang seperti revolusi industri. Namun nyatanya bakal terbuka lagi peluang lain bagi manusia untuk berpartisipasi dalam kemajuan. Lihat contoh belanja online yg dikhawatirkan menghancurkan pasar. Kalo anda menentang maka siap² tergerus jaman dan menjadi sang pengeluh di pojokan. Ingat, waktu bakal maju dan tidak mungkin dihentikan atau dibalikan. Tinggal buktikan bahwa anda seorang manusia yg mampu beradaptasi dengan keadaan atau tidak. Masa kalah sama Eskimo. XD
@SahamOtodidak2 ай бұрын
Menarik sekali diskusinya ko.. Menurut hemat saya, justru karena pada angkatan sebelum generasi Gen Z yang keras, alam bawah sadar manusia mempertanyakan kondisi yang dialami pada saat itu. Gen Z lahir di tahun 1998 s/d 2012, pada masa itu adalah masa-masa krisis terutama di wilayah Asia. Indonesia bahkan mengalami reformasi pada tahun 1998, kondisi saat itu sangat mencekam. Anak-anak yang berada dalam kandungan pada era tersebut mengalami tekanan emosional yang begitu tinggi karena Ibu yang mengandungnya juga mengalami hal-hal yang luar biasa. Era digital juga marak di era-era mereka. Saya pribadi, merasa miris melihat generasi-generasi sebelumnya merasa lebih hebat dari Gen Z. Saya buat konten tentang Gen Z di Channel saya, mungkin teman-teman bisa simak sebentar.
@BSayendra2 ай бұрын
Jaman ini adalah jaman anak muda, merebut dunia dan menjadikannya dunia yg lebih adil, lebih bertanggung jawab dan lebih sejahtera. Orang-orang tua biarlah ribut dengan agamanya, ideologinya, dan negaranya. Anak-anak muda harus sibuk dengan ilmu pengetahuan dan teknologi dan politik futuristik. Sekarang dan saat ini juga....
@nyungsep8672 ай бұрын
Konoha terlambat tren penurunan jumlah penduduk , di negara2 maju penurunan jumlah penduduk sudah lebih dulu , teknologi berkembang karena masalah manusia Di ujungnya tenaga manusia ngak lagi dominan
@SunLight-gx3if2 ай бұрын
Sorry dulu ... orang indo belum mikirin hidup pribadi , ini sedang sibuk mikirin kemerdekaan palestina dan boycot produk2 barat .... klo bisnis itu nomor sekian2 ntar aja lah ... sorry yee
@AriePriyambadha2 ай бұрын
Penasaran dengan banknya koh 🙏
@Kickmyapps2 ай бұрын
terus kalau pada nganggur semua, solusinya apa ko
@anggadesu2 ай бұрын
kerja apa aja dulu walau kecil gajinya sambil lamar kerja ke tujuan utama kalo memang gk ada modal , kalo punya modal bisa dagang / berbisnis