Hukum Bersalaman Dengan Lawan Jenis - Syaikh Dr. Ali Jum'ah

[@AhmadKhatibatTursany]

3:51 terjemahannya mungkin yang dimaksud adalah imam Sya'roni

[@ghazalicreative3416]

نعم أخطأنا .. شكرا على التصحيح .. نفعنا الله بعلومكم

[@Firlenazaki]

الحمد لله رب العلمين Mantap perspektif hukumnya ya Syaikhona...

[@masampedas9699]

Sangat adil dan bijak dalam memaparkan pendapat yg ikhtilaf,

[@rahmathidayat-dq9nr]

Masyaallah, Jazakallahu Khairan katsira ya Syaikh atas penjelasannya

[@sembangkari-w2y]

Pandangan ni jelas. Maka dalam kerabat, ahli saudara kita.. Salam je lah..

[@maryamfmuhanna9016]

masya Allah, lanjutkan

[@talaqqi6358]

alhamdulillah..banyakkan lagi videonya

[@luqmanindonesia]

Barakallahu fiik

[@rizkaaulia5646]

Beliau tidak memfatwakan langsung boleh bersalaman, akan tetapi beliau dsni menjelaskan kenapa ada yg berpendapat boleh, dan beliau menjelaskan bagi yg menyatakan boleh asal dasar hukumnya mereka ambil dari mana

[@andichaerul9854]

Alhamdulillah..terima kasih sy dapat ilmu lagi...

[@syamsguitar8649]

Mantabb Gus Dzikri ❤️

[@alihober336]

Setelah di cermati dari fatwa Syekh Ali Jumu'ah, kesimpulannya adalah hukum berjabat tangan dengan bukan mahrom (selain istri) hanya di dukung sebagian kecil riwayat sehingga kewajiban kita harus mengambil pendapat(riwayat) terkuat sesuai 4 madzhab. Insyaallah bi 'inayatillah kita bisa.

[@kabar888]

Sudah dijelaskan di akhir. Kalau jangan menaifkan satu pendapat walaupun anda mengikuti pendapat yg lain.

[@ahmadarqam9971]

Good

[@dzikrichw]

lanjutkaaaaaan

[@mohdfirdaussalleh1230]

Bahaya bercanggah dgn ulama 4 mazhab - membuka ruang kepada lebih bnyk ikhtilat

[@mahfudmuh-x7f]

Tidak ber madzhab ya , trus langsung qur,an , hadist ( siapa yang bawa hadist ) .

[@abuhafiz9040]

Urwah bin Az Zubair berkata bahwa ‘Aisyah -istri Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam- berkata, كَانَتِ الْمُؤْمِنَاتُ إِذَا هَاجَرْنَ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يُمْتَحَنَّ بِقَوْلِ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ (يَا أَيُّهَا النَّبِىُّ إِذَا جَاءَكَ الْمُؤْمِنَاتُ يُبَايِعْنَكَ عَلَى أَنْ لاَ يُشْرِكْنَ بِاللَّهِ شَيْئًا وَلاَ يَسْرِقْنَ وَلاَ يَزْنِينَ) إِلَى آخِرِ الآيَةِ. قَالَتْ عَائِشَةُ فَمَنْ أَقَرَّ بِهَذَا مِنَ الْمُؤْمِنَاتِ فَقَدْ أَقَرَّ بِالْمِحْنَةِ وَكَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- إِذَا أَقْرَرْنَ بِذَلِكَ مِنْ قَوْلِهِنَّ قَالَ لَهُنَّ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « انْطَلِقْنَ فَقَدْ بَايَعْتُكُنَّ ». وَلاَ وَاللَّهِ مَا مَسَّتْ يَدُ رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَدَ امْرَأَةٍ قَطُّ. غَيْرَ أَنَّهُ يُبَايِعُهُنَّ بِالْكَلاَمِ - قَالَتْ عَائِشَةُ - وَاللَّهِ مَا أَخَذَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- عَلَى النِّسَاءِ قَطُّ إِلاَّ بِمَا أَمَرَهُ اللَّهُ تَعَالَى وَمَا مَسَّتْ كَفُّ رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- كَفَّ امْرَأَةٍ قَطُّ وَكَانَ يَقُولُ لَهُنَّ إِذَا أَخَذَ عَلَيْهِنَّ « قَدْ بَايَعْتُكُنَّ ». كَلاَمًا. “Jika wanita mukminah berhijrah kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mereka diuji dengan firman Allah Ta’ala (yang artinya), “Hai Nabi, apabila datang kepadamu perempuan-perempuan yang beriman untuk mengadakan janji setia, bahwa mereka tiada akan menyekutukan Allah, tidak akan mencuri, tidak akan berzina ….” (QS. Al Mumtahanah: 12). ‘Aisyah pun berkata, “Siapa saja wanita mukminah yang mengikrarkan hal ini, maka ia berarti telah diuji.” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sendiri berkata ketika para wanita mukminah mengikrarkan yang demikian, “Kalian bisa pergi karena aku sudah membaiat kalian”. Namun -demi Allah- beliau sama sekali tidak pernah menyentuh tangan seorang wanita pun. Beliau hanya membaiat para wanita dengan ucapan beliau. ‘Aisyah berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidaklah pernah menyentuh wanita sama sekali sebagaimana yang Allah perintahkan. Tangan beliau tidaklah pernah menyentuh tangan mereka. Ketika baiat, beliau hanya membaiat melalui ucapan dengan berkata, “Aku telah membaiat kalian.” (HR. Muslim no. 1866). Dari Ma’qil bin Yasar, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, لأَنْ يُطْعَنَ فِي رَأْسِ رَجُلٍ بِمِخْيَطٍ مِنْ حَدِيدٍ خَيْرٌ لَهُ مِنْ أَنْ يَمَسَّ امْرَأَةً لا تَحِلُّ لَهُ “Ditusuknya kepala seseorang dengan pasak dari besi, sungguh lebih baik baginya daripada menyentuh wanita yang bukan mahramnya.” (HR. Thobroni dalam Mu’jam Al Kabir 20: 211. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih). Hadits ini sudah menunjukkan kerasnya ancaman perbuatan tersebut, walau hadits tersebut dipermasalahkan keshahihannya oleh ulama lainnya. Dalil yg rojih lebih di utamakan, allohul musta'an

[@lusisukriani]

Anda hanya baru belajar dari sedikit referensi, anda dibanding syaikh ali jum'ah tidak sebanding dalam keilmuan, dan ikhtiar dalam mencari keilmuan. beliau sudah lebih lama hidup, dan lebih awal berkelana didunia ilmu, bahkan hingga rambut dan jenggot beliau memutih, beliau para ulama yang bahkan sudah mencapai derajat mufti,Apakah anda fikir beliau tidak mengetahui dalil yang anda paparkan? Beliau mencari ilmu bukan hanya dari satu dua kitab,satu dua guru, tetapi ratusan bahkan untuk kitab beliau sudah RIBUAN bahkan kalau dikonversi itu setara 6 flat apartemen. MUSTAHIL TIDAK MENGETAHUI ATAU BELUM MEMBACA DALIL ANDA TERSEBUT Jadi saran saya jika anda hanya baru pencari ilmu yang tidak setara dengan beliau, Setidaknya tidak usah merasa lebih benar atau bahkan lebih pintar. semua orang punya referensi dalil masing2, tidak usah merasa lebih benar atau lebih segalanya, beliau itu mustahil tidak mengkaji dan mengetahui apa yg anda paparkan tersebut balik lagi.

[@lusisukriani]

Dan beliau susah sekelas yang bisa MEMBERI FATWA yang artinya harus mengkaji, membandingkan banyak dalil dan prespekrif lain bahkan mudharat dan manfaat.

[@RizkiFajrizal-zz4kh]

Pertanyaannya apakah Syaidina abu bakar dan para sahabat yg disebutkan didalam riwayat.. tidak paham?

[@hamidmahmud3007]

Saya menghormati Syekh Ali Jum'ah dan Fatwa2 Beliau, tp untuk yg berjabatan tangan ini beliau tdk konsisten dgn 4 Madzhab Yg Mu'tabar, sehingga Fatwa bolehnya berjabatan tangan dgn yg bkn mahram itu adalah khoriqul ijmaa' (menyalahi kesepakatan Ulama Madzhab) dan tdk boleh ditaqlid...

[@pejuangsedekahpagi9015]

🤭🤭🤭🤭🤭👍

[@fakhrinreza]

Maaf, ilmu anda tdk sedalam beliau, jd saya masih pegang perkataan beliau.

[@hamidmahmud3007]

@@fakhrinreza Bukan mslh dlm atau dangkalnya Ilmu kawan, ini mslh Agama.. andaikata saya bisa bercengkerama langsung dgn beliau tentu saya akan pertanyakan pertanyaan ini langsung kpd beliau, dan saya siap menguraikan semua Ibaroh Al-aimmah Al-arba'ah (Imam yg 4) mengenai hukum Mushofahah tersebut. Saya mau tanya anda pernah belajar fiqh, Ushulnya dan Qowa'idnya serta Muqooranahnya...? Hal ini biasa bhkan ada beberapa pndpt Imam Syafi'ie yg tdk dipake oleh pengikutnya ( Assyafi'iyyah)... mngkin ini cukup sbgai penjelasan bagi yg berakal dan tdk mengidap fanatisme.😁

[@pejuangsedekahpagi9015]

@@hamidmahmud3007 😂😂😂

[@hamidmahmud3007]

@cannel sukasuka Itu buka pernyataan Saya pribadi bung, itu keputusan Ulama (Ijma'). Memang tdk ada Paksaan dlm beragama (لا إكراه في الدين) tp bukan berarti tdk ada peraturan toh dlm menjalankan Agama...!!! Itu yg anda bicarakan Ushuluddin (pokok2 Agama/Tauhid), nah klo sdh memeluk Agama Islam maka Anda hrs menjalankan peraturannya yg diatur Oleh Ulama Syari'at (Fuqoha) nah Aturan mereka ini disebut dgn Furu'uddin (cabang2 Agama). Klo teori pemahaman anda ini di praktikkan bakal jadi gado2 Agama ini (Talfiq). mohon sblm berkomentar pelajari dulu Agama kita yg mulia ini secara mendalam jgn membuat persepsi2 yg tdk mendasar apa lg itu dari ndas mu... hehehe😁 selamat dan semamgat belajar broo...

[@abuhafiz9040]

Yang jelas dalil terbanyak dan rojih saja masalah haromnya bab jabat tangan lain mahrom masih sering dilanggar apalagi berfatwa memberi keringanan walau menukil riwayat sahabat yang tidak dijelaskan dari segi derajad,periwayat,sanad ini jelas berbahaya apalagi yang mendengar adalah orang2 awam, kelihatan bijak tapi hakikat membahayakan, allohul musta'an

[@kopihitamnyasatu8873]

Pernah dengar sebelumnya kalo bersalaman dengan yang bukan mahrom adalah haram dan katanya itu sepakat para ulama dan dia membawa riwayat hadits. Ternyata begitu saya baca buku tanya jawab seorang kiyai bahwa tidak benar adanya kesepakatan para ulama dalam hal itu, yang disepakati itu bersentuhan dengan syahwat dengan yang bukan mahrom, dan status haditsnya pun dibahas oleh beliau. Tidak jujur dalam menyimpulkan sesuatu perkara agama akibatnya saat itu saya pribadi sempat ragu ragu dan hampir sangka buruk sama para Guru para kiyai yang berjabat tangan dengan yang bukan mahram.

[@kusumapratama8514]

Ilmu melandasi perbuatan dan untuk itulah semuanya diminta pertanggungjawabannya..Allah Maha Mengetahui apa yg ada dalam dada..

[@ustdmunajahspdi2381]

Alhmdllh3 inilh contoh ulama yg alimul alllaamh. Mufti brwawasn luas berilmu luas mndalm. Lmh lmbut bijak dlm brftwa👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍.

[@abdurrahmanlalu3665]

Astaghfirullah. Ini tidak tepat saudara

[@kusumapratama8514]

​@@abdurrahmanlalu3665anda merasa lebih baik dari mufti itu kah?

[@RizkiFajrizal-zz4kh]

​@@abdurrahmanlalu3665wow ngeri Mujtahid mutlak sepertinya anda...

[@AniSuryani-f4n]

Santai aja,jangan esmosi.

[@muhklismuseum4806]

Semakin menambah keyakinan untuk tidak bersalaman dengan perempuan yang bukan mahram!

[@m.arifalkausari4963]

Saya tertarik. Dengan dalil yg beliau kemukakan. Bhwa sahabat laki2 dan perempuan makan dari satu nampan yg sama. Shg tangan2 merrka saling tersenggol. Selibral2 nya org, mash merasa sungkan dan gak nyaman makan 1 piring dg wanita yg bukan mahrom. Sy tertarik di kitab mana ada penjelasan spt itu ?

[@baroncakrabuana6788]

Cari sendiri aja diseluruh kitab hadits ... dan atsar

[@alghurobaofficial947]

oh jd agama itu bisa dikondisikan dgn kemauan manusia ya,jd nnti klo ada kaum yg tdk bisa meninggalkan dari memakan anjing,mk agama tek boleh mengharamkan krn akan memberatkan manusia...subhanallah.

[@ghazalicreative3416]

شكرا على التعليق

[@alal3681]

Kok memakan anjing jadinya?

[@channelku5490]

Memang boleh bro. Anda tersesat di hutan, terus anda kelaparan, pas di depan anda ada babi/anjing kecil lewat. Pilih mana? Buru atau diam saja? Kalau diam saja anda akan mati, maka memakan anjing/babi pada kondisi ini di perbolehkan

[@mahfudmuh-x7f]

Bayi bayi .

[@alfaqiribnuzein4953]

klo boleh saya kasih tambahan,. yaitu dgn syarat tanpa syahwat, 🙏

[@ghazalicreative3416]

شكرا على التعليق و المشاركة

[@kandadinda1143]

Setuju,, karena (setahu saya) semua yg berdampak pada syahwat kpd selain istri/suami dan amat adalah harom

[@autorepost6595]

yg komen pada sok jago semua, mreka gk tau klo hampir sluruh dunia merujuk ke fatwa beliau... terutama islam di eropa.. org yg nahwu sorof aja gk pernah bljar komennya udh melangit

[@ghazalicreative3416]

😃

[@Endo-Markoep]

Abu lahab dan abu jahal ilmu nahwu shorofnya jago, begitu pula Dr. Snouck Hurgronje seorang orientalis penjajah Belanda juga ilmu nahwu shorofnya jago.

[@ghazalicreative3416]

@@Endo-Markoep dulu belum ada ilmu nahwu dan sharf, bangsa arab buta huruf, hanya orang-orang tertentu saja yang bisa baca tulis, belum ada literasi keislaman

[@ghazalicreative3416]

@@Endo-Markoep snouck hurgronje saja belajar bahasa arab untuk memahami sekaligus menghancurkan islam, kalau anda bagaimana?

[@asce4U]

@@Endo-Markoep abu lahab yg bisa nahwu sharaf sj tersesat apalagi ente yg babar blas g bisa 🤣

[@aanelfuady3063]

Apakah fatwa2 beliau seperti itu sudah di bukukan .

[@ghazalicreative3416]

Banyak bahkan sdh bnyak terjemahannya juga

[@dianherawati305]

Belajar berbagai Mazhab itu tenang hidup kawan. Tidak menyealahkan pendapat ulama lain yg ada dalil kerena kobodohan من كثر علمه قلت إنكاره بين الناس

[@ahmedhuzaifahchannel8700]

Fatwa ini menyalahi qaul yg mutabar dlm mazhab syafie....bhkn fatwa ini sdh d tulak oleh dar ifta mesir

[@regarandroidgaming6783]

Afwan, ada bukti penolakannya.

[@arman-up4wd]

saya berfikir bagaimana kalau muslim muslim kayak saya jabatan sama para wanita ya, kalau abu bakar jangan di tanya benteng imannya

[@kalimat123-m7c]

Hahahahhahahhahhaha..enak skali. Boleh smua..tinggal pilih madzhab yg cocok..kegilaan apa ini..allahyahdik ali jum ah

[@hanafisuparto7048]

Waduh...kurang distematis cara beliau mengambil fatwa, nampak bermudah2an. Seharusnya perkara itu datangkan dulu dalil2 Alqur'an, lalu hadits. Kalau tidak ada turun ke atsar2 para sahabat, barunl pendapat 4 imam madzhab. Kalau dijelaskan terurut spt di atas, kita bisa berpikir memilih yg tepat. Kalau tidak demikian, berbahaya, kita bisa tetap bodoh dan terus fanatik buta pada sosok ulama tertentu. Kesimpulan kurang pas uraian ulama ini.

[@habibahmad654]

Emang, klau mau bermudah"an ikuti aja fatwa ulama ini, hukum kerja di bank jg boleh, bersalaman boleh, mengucapkan selamat natal boleh, musik jg boleh..

[@sallehman107]

@@habibahmad654 rusak agama klu asal bole ni habib.. Semua itu kan di ikat dgn alquraan dan sunnah.. Kan perlu ada disiplin bib.. Pergi sekolah pun ada disiplin bib apa lagi soal agama bib.. Ada benda boleh toleransi bib ada benda yg mesti kita tegas..

[@habibahmad654]

@@sallehman107 kalau ana masih fakir ilmu akhy, masih awam, ana klau mau mengambil hukum, ana baca dulu fatwa" Kibar ulama mufti Arab Saudi atau lajnah daimah, seperti fatwa Syaikh shalih utsaimin, Syaikh abdul aziz bin baz, Syaikh shaleh fauzan, dsb. Lalu ana membaca fatwa" Yg membolehkan. Ana cenderung lebih setuju pendapat kibar ulama Arab Saudi..

[@habibahmad654]

@@sallehman107 pendapat Syaikh Ali jum'ah, Syaikh ramadhan al buthi, Syaikh yusuf qardhawi ana cenderung tdk mengikuti nya, selain karena terlalu bermudah"mudahan, hati ana jg cenderung pada pendapat yg mngharamkan

[@ghazalicreative3416]

شكرا على التعليق و المشاركة .. إنك أعلم و أذكى و أولى ..

[@C74-q1j]

Siapa yg dimaksud "muhaqqiqun minal ulama" tersebut yg membolehkan menyentuh wanita dng sengaja..? Perlu dijelaskan lagi apakah riwayat2 dari sahabat yg disampaikan tersebut shohih. Orang awam dan pengikut hawa nafsu bisa semakin parah ahlaknya dng hal seperti ini .. Dan bolehnya menyentuh pada bagian apa saja, lengan pundak, leher, pipi,...? Padahal sabda Rosulullah Shallallahu alaihi wa sallam sangat jelas: أَنْ يُطْعَنَ فِي رَأْسِ رَجُلٍ بِمِخْيَطٍ مِنْ حَدِيدٍ خَيْرٌ لَهُ مِنْ أَنْ يَمَسَّ امْرَأَةً لا تَحِلُّ لَهُ “Ditusuknya kepala seseorang dengan pasak dari besi, sungguh lebih baik baginya daripada menyentuh wanita yang bukan mahramnya.” (HR. Thobroni dalam Mu’jam Al Kabir 20: 211. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih) Wabillahittaufiiq

[@ghazalicreative3416]

شكرا على التعليق .. الأدلة كلها صحيحة

[@m.adis.1936]

Oooh... dishohehkan oleh syaikh Albani toh...

[@sutristrisna6596]

S.albani😀

[@baroncakrabuana6788]

Emang si albani ahlinhadits .... ? Preeet

[@bennyyustika3060]

Wow..."agama relevan dg ruang dan waktu"... mdh2an mengerti la...😄

[@ghazalicreative3416]

شكرا على التعليق و المشاركة

[@syawalismail111]

كلام غير مقبول. مليء بالسفسطة ومخالف للإجماع.

[@Abuishaq00]

wkwk sudah ku duga,,

[@Vicky-wo2np]

Wahabi?

[@Abuishaq00]

@@Vicky-wo2np mukholafatul ijma '

[@ghazalicreative3416]

شكرا على التعليق و المشاركة

[@flowerinkplant]

Alhamdulillah kl emng boleh. Bayangkan hidup kl haram menyentuh tgn perempuan bkn mahrom itu ijma'? Beli jajanan ke mini market, ke bank, mengajar, dan lain lain. Bisa neraka smw 😂 Yg emng perlu kontak fisik yg sewajarnya (bersentuhan tgn)

[@Abuishaq00]

@@flowerinkplant belajar lagi ya dik