HUSTLE CULTURE: Budaya Manipulatif di Balik Janji Kesuksesan

[@TeknisiAbalAbal]

Hustle culture, Romusha era modern. Kerja biasa cuma cukup buat makan, kerja keras cukup buat berobat.

[@mamadara2146]

Sama bayar cicilan

[@afthoniriza2804]

bener bnget ...

[@sepupublackjack5775]

Some ancestor: "Ingatlah, kesehatan itu sangatlah berharga" Present: we don't do that here, sorry. 👀 *notes: ada yang namanya kesehatan mental, bukan hanya kesehatan fisik seperti misal tipes, flu, diare, dll..

[@sapi_dol8795]

Bener bgt

[@Liberator-]

alasan kenapa hidup semakin sulit yg membuat kita harus berusaha bekerja lebih lama kzbin.info/www/bejne/g3nTaWeAqL9kr68

[@syauqiachmad]

gw di PT dari swedia ngerasain culture. disiplin, jam 8 masuk, jam 10 break 15 menit. jam 12 istirahat 60 menit. jam 3 break 15menit. jam 5 teng balik. ga peduli apapun hasil kerja lo hari itu. dan terus terang, gw malah ngerasa lebih produktif meskipun tanpa diawasi. gw pingin banget sistem ini diadopsi sama PT lain. sekedar buat kasih tau bahwa, kerja beruntun 2-2-2-2 jam itu ternyata jauh lebih produktif dibandingin lurus 8 atau 4-4jam loh. coba kalo ada dirut startup yg baca ini di praktekin. gw jamin karyawan lo produktifitasnya naik. karena gw sudah ngerasain sendiri. karena namanya otak manusia kalo abis peak produktivitasnya di 2 jam pertama,,, selebihnya ya tinggal turun nya aja... percuma diterusin. serius deh...

[@tmbmotor1568]

Sama kya pt jepang bedanya jepang masuk jm 7 jm 9 break 10 mnt jm 12 break 45 mnt jam 2 break 15 mnt jm 4 pulang

[@sylviamargaretha3661]

Perusahaan eropa cenderung menghargai tenaga/kerja manusia.

[@herupb60]

Beda pak, di indo aja lokernya udah kayak menu makanan, loker desainer tapi spek editor dan animator gaji desain grafis udah gila, mending jadi karyawan formal pak 😂

[@AndiTharsia]

Kereeen

[@mulkanmulkan5620]

@@herupb60 kalo perlu bisa benerin printer sama komputer lebih bagus lagi tuh .. pas wawancara sama HRD 😆😆

[@Indrazill]

Kayaknya ini khas Asia banget ya, kerja lama = produktif. Di Eropa, kalau sampai kerja lebih dari jam kerja, berarti tandanya kerja dia gak efektif.

[@wiry7428]

Memang mas. Sampek dibikin inventori kata tersendiri untuk menggambarkan "mati karena kebanyakan kerja" (gualosi, karoshi, gwarosa, dst). Istilah tiger parents juga banyak diasosiasikan dengan orangtua dari negara asia. Kemungkinan karena : 1. Cara pandang budaya 2. Kebanyakan penduduk, menyebabkan posisi tawar pekerja terhadap perusahaan rendah

[@Indrazill]

@@wiry7428 Betul sekali. Kalau gak salah, budaya Asia Timur tuh sangat kental dengan loyalitas, hierarki, dna senioritas.

[@m5a1stuart83]

Betul sekali ini. Pernah ngerjain proyek disalah satu perusahaan Jerman. Disana lemburan gak ada kecuali produksi dan itupun jika terlalu sering akan di review oleh mereka untuk di cari cara agar efisien tanpa lembur. Dan deadline mereka memang benar2 ketat, ibaratnya boro2 liat hp, mw ketoilet aja kudu di atur. Tp 6 bulan disitu aplikasi kita lngs live tanpa kendala. *kitalemburdirumahjadinya

[@integerrandom]

Bener, temen gw kerja di perusahaan PMA Amerika. Kalo pulang lewat jam kerja malah di omelin sama bulenya, dianggap ga menyelesaikan kerjaan di jam yang udah disediakan. Terus kalo masih ada sisa cuti, biasanya dipaksa2 ngambil cuti sama bosnya.

[@m5a1stuart83]

@@integerrandom Gak perlu minta cuti mah, klo akhir tahun msh ada cuti lngs disuruh cuti gak boleh masuk sesuai jumlah hari yg tersisa. Di Perusahaan Korea dan Jerman begitu. Cm bedanya di Korea lembur itu kek suatu kebanggaan. Gak lembur gak rame.

[@Oliver-qk3dp]

Ga usah kerja mati2an, klo mati beneran perusahaan besok pun udh dpt pegawai baru. Tp keluarga apalagi orangtua berduka berbulan-bulan bahkan sampe mereka tutup umur pun ga tergantikan kehilangannya.

[@sandhikawirendr]

Profesional itu bukan saya masuk kantor tepat waktu, menyelesaikan pekerjaan dengan baik dan sesuai target. Namun pulang kantor tepat waktu dan mengambil hak jatah cuti juga termasuk bagian dari profesionalisme. Kerja keras itu baik, tapi jika dikombinasikan dengan kerja cerdas, maka akan jauh lebih baik.

[@AboneProduction]

Target yg sesuai kemampuan karyawan dan perusahaan.

[@aLamgo.]

Ditambah kerja ikhlas jadi lengkap 😁

[@ArumanHasmi]

@@aLamgo. Ikhlas Beramal

[@abdlrouf7175]

Ditambah kerja ikhlas menjadikan hasilnya tak terbatas

[@bocilprogresif5802]

@@abdlrouf7175 seneng tuh bos nya mau aja di perbudak kerja ikhlas

[@dedeadriman]

Salah satu kedoknya, "Mending capek kerja daripada cari kerja."

[@arpb732]

Mas nya kerja dimana ?

[@newian5668]

Anda sendiri bekerja di perusahaan apa? bergerak dibidang apa?

[@dedeadriman]

@@newian5668 dulu jadi kurir ekspedisi a*ter*ja, semua dikerjain all in one, dari kirim paket, pick up, sorting Gudang. Sangat burn out lah, jam kerja melebihi 8 jam, sampai malam tergantung ada event belanja online, karena paket membludak. Alhasil resign setelah kerja 2 bulan, karena kesehatan yang utama.

[@dedeadriman]

@@arpb732 udh ku jawab komen di bawah mas

[@adityawibowo3654]

Ya bener dulu saya nyari kerja 1thn kagak dapet dapet ya setiap hari stress kagak ada penghasilan dan jadi beban keluarga doang.

[@sofanova6542]

"Kerja terus tapi kok gak kaya kaya? Kamu kerja apa dikerjain?" - obrolan di warung indomie

[@ninyomanbudiarini1390]

Bob Sadino 👍👍

[@stevendustinimmanuel3810]

Quotes para pengusaha. Soalnya mereka juga kerjanya keras banget malah gk libur, hari merah adalah titik darah penghabisan bagi pengusaha. Karena hari merah adalah ladang emas bagi pengusaha.

[@yosixd4523]

@@stevendustinimmanuel3810 bukan berarti pengusaha ga ada hari libur, hanya karena hari merah dia manfaatkan pasar, tinggal geser aja

[@stevendustinimmanuel3810]

​@@yosixd4523 omongan mungkin gampang, tapi tidak dengan aslinya. Mas kalau udah bikin usaha bakal tau. Pengusaha meskipun keliling dunia tapi dia akan selalu mikirin bisnisnya. "Tapi kan dia bisa autopilot." Meskipun auto pilot tetap saja harus diawasi dan dipikirkan agar bisa lancar usahanya.

[@putrakudus5198]

Sekolah (kuliah) untuk kerja, kerja untuk uang? Hhemmm... Apa bener demikian?apakah uang harus didapatkan melalui persaingan pendidikan / pekerjaan ? Padahal jumlah uang didunia itu suangat banyak.

[@GungKrisna12]

Apalagi kalau yang meninggal sampai dikatain "lemah" sama atasan dan dia menganggap hustle culture ini "untuk menyaring yang lemah dan menyisakan yang kuat"

[@BayuS176]

Padahal realitanya yang kuat pun bisa jadi sangat lemah, sakit sakitan di usia kepala 4.

[@violet3369]

"No Pain No Gain" filosofi juga salah satu pendukung adanya hustle culture, gara2 filosofi ini orang jadi bekerja keras diluar batas kemampuan demi mendapatkan ke suksesan materi :(

[@fajarikhsansilalahi9517]

Harusnya membuat sistem kerja seefektif mungkin. Biar nanti jadi Gain

[@ilahazs]

iya kalo mau kerja keras jangan ke perusahaan org mending bisnis aja soalnya kalo ke perusahaan org yg ada kita dimanfaatin kek anjing perusahaan yg nurut aja trus

[@yugicha302]

Kutipan "No Pain No Gain" memiliki makna ganda dan harus dipahami sesuai konteks. Kita gak bakal bisa dapat sesuatu yang besar kalo gak merasakan sakit dan bosan nya proses mendapatkan sesuatu tersebut. Sekali lagi harus sesuai konteks. CMIIW!

[@yugicha302]

@@ilahazs ini bisa jadi paradoks gak sih? Kalo semua orang punya bisnis dan pengen bisnisnya berkembang, tentu mereka harus merekrut orang lain untuk jadi karyawan mereka bukan?

[@violet3369]

@@yugicha302 tiap orang memiliki pandang berbeda. Menurutku untuk mendapatkan "gain" gak harus sampai "pain" juga. Kita bisa kok dapet "gain" tanpa "pain" penting kerja cerdas ajalah sesuai kemampuan masing2. Kan percuma juga kita dapet kekayaan materi tapi secara fisik & mental kita sakit. Aku lihat di google sudah banyak yg bertebaran artikle mengenai "No Pain No Gain is bullshit"

[@Rizky-im2vh]

"Banyak kok yg rela mati demi bisa kerja di perusahaan ini" Saya yg masih pingin hidup jelas kalah bersaing lah.....

[@robertcuterman2511]

kalau mati terus gimana bisa kerja?

[@robertcuterman2511]

Itu perusahaannya Umbrella Corps ya?

[@robertcuterman2511]

jadi situ kalah bersaing sama zombie?

[@yudhapermana6831]

@@robertcuterman2511 njir umbrella corps kwwk

[@xquisid]

Menormalisasi perbudakan abad 21.

[@panduputraalam4952]

I used to be part of hustle culture di umur 20an, bisa dibilang awal2 itu ambis dan anggap kerja itu passion. Sekarang di usia deket 40 baru kerasa banyak penyakit yg mulai muncul. Sukses? relatif tapi nyesel bro, tetap jadi karyawan cukup mapan tapi dibayar dengan kesehatan. Live your life, jangan cuma kerja apalagi sama orang. Hustle culture itu ya kalo kita founder, bukan budak korporat. Jangan mau dibohongin budaya semu kayak gini.

[@AndiTharsia]

Sehat² terus mas. Jaga kesehatan

[@stevendustinimmanuel3810]

Nah iya

[@panduputra4909]

Mantap bang saya juga mau masuk ke dunia kerja makasih infonya

[@Player-gv5lp]

gw ckup 3 tahun kerja dgn hustle culture dr umur 22 dan umur 25 skrng kena bnyk prnyski fisik dan mental.. ini umur 26 jadinya udah ga produktif lg.. rasanya mau apa2 udah muak dan males 🥲

[@putrakudus5198]

@@Player-gv5lp jadi Stoik aja bang...

[@aditsyafei4182]

Sebagai pekerja 9-5, secara pribadi gue coba buat kultur baru untuk membiasakan pulang sesuai, namun karyawan yang lain seperti nyinyir, padahal mereka suka ngeluh pulang overtime terus 🤣

[@Laksono_12]

Aku dulu juga kalo disuruh lembur dan ngga mau malah pulang dan besoknya kaya dibenci dan dinyinyirin seharian

[@chu1452]

wkwkkw kaya gw nih 1 tahun yg lalu, sampai tiba anak2 baru yg "tol*l" anak2 sampah yang dateng dari PT dibidang yang serupa, tapi mengadopsi cara kerja PT dia sebelumnya, cara kerjanya tuh cari muka, selalu overtime walau selalu ngeluh cape, bahkan sering berbuat curang/ licik yang sudah sering keciduk, tapi SPV justru seneng2 aja, karna SPV gk dirugikan (paling kalau emng lg apes, beberapa kali di cemooh divisi lain, karna anak2 tol*l tsb kerjanya ngaco dan licik), sampe akhirnya jadi kultur di divisi gw, alhasil kerja bisa 10-11 jam, biasanya 8 to 5 sebelum mereka datang

[@chu1452]

malu pak, dateng shift pagi, eh masih kerja bareng karyawan divisi lain yg shift malam (overtime terus)

[@feiiinatsuki8683]

Ini bener banget. Aku biasa juga jam 5 teng itu lgsg pulang. Ehhhhhh pas meeting general malah dikomplain sama atasan yg bahkan bukan atasan langsung saya, dikatain "Kok kamu pulang tepat waktu banget. Programmer itu ga boleh cepet2 pulang loh. Minimal harus pulang jam 5.30 atau jam 6". Jadi ini cari2 saya masalah kerja setiap Sabtu dan Minggu dri pagi itu ga cukup kah kerjanya? Pas sakit atau cuti aja juga sering dicari. Perusahaan besar tapi work culturenya kek gini mah bisa2 stress walau pay nya bagus.

[@jowyschwarz313]

Jealous

[@khoirulanam9141]

Jepang, Korea, China nglakuin ini, masyarakat overcompetitif hanya akan menyakiti ekonomi sendiri, beda jauh dengan negara-negara Eropa Jerman, Prancis, Inggris dll mereka lebih mengandalkan akal sehat dari pada "Budaya" di jepang kamu bisa kerja dari jam 8 pagi sampe 11 malem, sedangkan di jerman, bos menelfon karyawan di weekend dan hari libur adalah ilegal, di jepang, china, korea banyak yang tidak meninggikan anak karena biaya hidup yang sangat tinggi, tapi di eropa angka kelahiran tetap stabil, kerja berlebihan, dan over kompetitif adalah penyakit, baik secara individu atau masyarkat secara keseluruhan.

[@sanncastle5570]

Bener.. dan mental orang orang di Eropa lebih sehat daripada kita di Asia. Mereka ada istilah, "If you think you're good, there is always one Asian kid who's better than you". Padahal banyak dari orang Asia yang akhirnya ngga bisa hidup sehat baik fisik ataupun mental karena alasan yang sama, kita dipaksa untuk menjadi yang terbaik apapun resikonya.

[@zettiaONE]

Saya suka Tirto berani bicara soal ini, kenapa saya katakan berani. Karena pelaku budaya ini muncul juga di media. Selalu ada counter dari atasan terhadap tim lapangan yg protes jam kerja, "kita kan wartawan bukan karyawan". Semoga di tirto ga ada ya ucapan kayak gini ... Terima kasih Tirto 😁😁😁

[@machsusromadhon6710]

Pribahasa-pribahasa "Kerja Keras", "Berakit-rakit KeHulu", DSB, hanyalah Filosofi Manipulatif yang diciptakan para orang-orang diatas sana untuk memperbudak orang-orang yang berada di bawah. Hidup hanya satu kali, Nikmati hidupmu, Harta bisa dicari, Tapi sekali Nyawa melayang takkan pernah bisa dicari. Dan salah satu Jebakan yang membuat orang gila bekerja adalah Jebakan Budaya Konsumtif.

[@danielhandika8767]

Betul, kekayaan sejati diraih saat kita bisa merasa cukup

[@stunbit8195]

Makanya aku buang kata-kata itu

[@gabrielsaiful]

Makanya aku benci quotes gak jelas di sosmed

[@ytdani6official638]

Ya karena kita sedang di hegemoni oleh para kaum borjuis dan orang orang elite

[@stevendustinimmanuel3810]

Kecuali emang pengusaha. Kerja untuk hidup bukan hidup untuk kerja. Kalau Usaha kan beda lagi. Karena kalau bankrupt ya gk bisa makan. Tapi kalau gk libur sakit. Harus pinter2 ngatur waktu. Kalau prinsip pengusaha hidup untuk Usaha.

[@titaska9845]

Bener bgt sii.. aku pernah kerja di kontrak 6 bulan. kerja 11 jam 7 hari full belum dgn jam lembur lainnya dan itu tanpa uang lembur. akibatnya mood jadi mudah swing hampir gak punya waktu untuk diri sendiri akhirnya pas kontrak 6 bln selesai dan di ajak lanjut kontrak lagi aku langsung cabut. gak mau lanjut lagi, gak sanggup. Konten youtube yg paling aku nungguin news room 63b Tirto 🤗🤗

[@refonium]

Ya ampoon kerja 11 jam 7 hari, harusnya dinegosiasikan dulu mengenai jam kerja sebelum menyatakan setuju kepada perusahaan/semacamnya. Tapi sudah terlanjur, jadikan pengalaman dan pelajaran agar kedepannya bisa lebih baik bisa mengutamakan rasa kemanusiaan.

[@RIRIany]

hamdallah mba sadar yah abis ditipu sama perusahaan. semoga nextnya mba bisa dimudahkan dapat pekerjaan lain yg lebih baik.

[@fris10x23]

11 jam ,dari jam brp ke jam brp mba ? Brp jam istirahat dari jam 11 itu ?

[@Liberator-]

alasan kenapa hidup semakin sulit yg membuat kita harus berusaha bekerja lebih lama kzbin.info/www/bejne/g3nTaWeAqL9kr68

[@muh.adityat.m9990]

Wahh mirip kayak pengalaman saya. Tetap semangat mba, semoga diterima kerja ditempat yang lebih baik lagi

[@FeNaKCm]

Yang paling berat dari kerja-kerja-tipes ini adalah sudah overwork tapi salary yang didapatkan tidak sesuai. Kalau tidak minimal layak sesuai jerih payah yang dikeluarkan. Pernah nonton video pemilik ramen di jepang. Dia bilang kalau dia tidak bisa memaksa pegawai2nya bekerja berat seperti dia. Jadi dia sadar sbg pemilik usaha untuk put more effort. Sure they paid the workers however give them the adequate pay

[@riskijok2353]

Gw kerja dari jam 7 pagi sampe jam 8 malam si gaji 1jt + sehari 15k duit makan. Tanpa libur!!!udah 8bulN gk ada liburnya

[@afthoniriza2804]

contoh kerja d f&b kak, gk ada uang lembur kcuali tanggal merah

[@pungkypps]

@@riskijok2353 monmaap ini mas nya kerja di bidang apa ya kok separah ini?

[@byunbaekhyun2283]

@@riskijok2353 astaga parah bgt,kerja 11 jam tapi gaji cuma 1jt,apa baiknya ga pindah ke kerjaan lain yang gajinya lebih pas?

[@fanduanaikhtiar7600]

@@riskijok2353 kerja di warung makan pinggir jalan mas?

[@Blackpieser]

Jujur, lama2 tiap2 perusahaan adopsi hustle culture.. saya 10 tahun kerja di satu perusahaan sbg staff biasa, selama ini sudah 3x ada perubahan program budaya kerja perusahaan dan perubahan2 itu menuju pada hustle culture mirip seperti yg dijelaskan di konten ini. Saya termasuk karyawan yg skeptis dan sinis sama bos yg sok kasih motivasi2 yg saya tahu sebenarnya itu manipulatif demi karyawannya tetap bekerja keras tanpa mengharap lebih dari perusahaan dgn embel2 mensukseskan dan memajukan perusahaan.

[@yaniarikaadhiasti7545]

Bener, yang kaya dan makin sukses ya yg punya perusahaan

[@thenerdyhobbit3935]

Dengan elo menyerahkan arti _kesuksesan_ ke orang lain, itu sudah suatu tanda kalo elo ngga sukses. Kesuksesan itu bersifat personal dan holistik. Refleksi tentang apa yang kalian mau di hidup ini. Dan itu ngga cuman soal materi. Kompleks dan subyektif. Dan hal itu ngga akan bisa diraih tanpa _self awareness_

[@alexanderkusnandarrondonuw1554]

Saya fotografer Wedding, saya berusaha untuk tidak terjebak dengan Hustle culture. Misalnya: 1. Saya tidak mau terima job lembur, misal wedding tradisional umumnya mulai pagi jam 8-9 sampai jam 3-4. Jika klien minta sampai malam, saya tolak meski ada bayaran tambahan. Jika maksa, paling-paling saya akan serahkan job sesi malam ke temen. 2. Proses editing saya kerjakan sendiri memang, tapi saya terbilang santai meski pengerjaannya cepat. Saya batasi waktu untuk editing 2 jam saat siang, dan 2 jam saat malam. 3. Saya tidak mau terima job dengan jarak lokasi wedding yang jauh. Maksimal hanya 1 jam perjalanan dari rumah, jika lebih, akan saya tolak. Umumnya job saya hanya kisaran perjalanan 10-30 menit saja. 4. Saya sedang berusaha untuk mengontrol job, dalam seminggu cukup 4-5 kali berturut-turut. Harus ada libur minimal 1 hari. Selamat berusaha untuk teman-teman yg tidak ingin terjebak Hustle culture

[@amg_creative6374]

semangat om mental health paling utama.

[@mamonpret]

bangsa kita ga diberi pendidikan wawasan tentang hak pekerja. entah disengaja atau tidak, faktanya kondisi ini dibiarkan. supaya kultur perbudakan warga bisa tetep dilestarikan

[@fanduanaikhtiar7600]

Bnr mas, dari SD-SLTA ga pernah diajari, baru pas kuliah aja dikasih tau

[@hansantonio110]

😩😩

[@Priyo-xn2ic]

Perbudakan ala modern, dibalik kata2 semangat,kerja keras, dan blablabbla....jam kerja itu maksimal 10 jam. Lebih dari itu lembur , palagi sampe 12-13 jam... Kecuali bisnis sendiri , 1X24 jam ga papa lha wong usaha sendiri. Istilah skrg seh budak korporat .

[@Liberator-]

alasan kenapa hidup semakin sulit yg membuat kita harus berusaha bekerja lebih lama kzbin.info/www/bejne/g3nTaWeAqL9kr68

[@Liberator-]

alasan kenapa hidup semakin sulit yg membuat kita harus berusaha bekerja lebih lama kzbin.info/www/bejne/g3nTaWeAqL9kr68

[@ozyputra9665]

Sampai di sindir sama temen , "kok kerja terus , healingnya kapan , " Kadang kita terlalu ngikutin realitas

[@sepupublackjack5775]

Pesan moral: "Uang mendikte kesehatan. Uang memiliki derajat yang lebih tinggi dari kesehatan". Btw jd kepikiran, biar adil coba screening deh kondisi kesehatan seluruh karyawan dari suatu perusahaan termasuk boss2nya yang melakukan atau menerapkan hustle culture. 👀

[@hediwaryanto692]

Boss always win dude...

[@BlackJack-xy7br]

Bru thu sy ada sepupu dan ktmunya di konten ini 🤣😂

[@asasas7750]

Yaudah sana bilang ke perusahaanya siapa tahu mereka mau dengerin lu

[@cathzz5157]

screening kondisi kesehatan tidak ada di kamus perusahaan bro.

[@ijustlearnhowtochange]

Kantor ku dulu budaya hustle banget, macam perbudakan. Sabtu minggu aja bisa di terror telfon direktur sesuka hati nya aja. Lalu management tukang bully, this is coming from HR lho. Aku HR, dan di bully habis2an krn belain hak karyawan. KAMPRET EMANG TU KANTOR.

[@1000riversproductionsnetwork]

Mindset kerja keras = kesuksesan harus diluruskan. Sukses ga bisa hanya didapat dgn kerja keras, tetapi kombinasi dari banyak hal.

[@ANonymous-vu5zn]

Karyawannya kerja sampe tipes tapi ga kaya2 Pemilik perusahaannya gak pernah lembur tapi kekayaannya berlipat2 ganda terus

[@akhmadfahrudin2571]

Ini nih pengalamanku tahun lalu. Kerja di Kalimantan Barat, jualan biasa sih, jualan makanan. Tapi masa aku sakit pun tetep disuruh kerja? Kalo aku protes, pasti dijawab "aku nggak nyuruh kamu tetep kerja pas kamu lagi sakit kok. Kalo kamu lagi sakit, ya istirahat lah sana. Baring di kamar. Tapi tunggu selesai masak & semua makanan yang mau dijual siap". Ya masa aku sakit sekarang, istirahatnya nanti? Dia ndak mikir kalo kondisi kesehatanku bisa makin buruk kah? Nah, kalo Abahku, dulu ngerasain hustle culture juga. Ini cerita beliau ya. Dulu beliau kerja, & merasa kerepotan & ngrasain capek banget. Bahkan mau ibadah wajib harian pun ndak tenang & kerepotan juga. "Bisa-bisa ninggalin ibadah wajib nih" gitu dalam benaknya. Akhirnya ganti pekerjaan, dapet pekerjaan baru yang ndak bikin capek karena waktu yang keliatan bener-bener kerja tu cuma sekitar 2 jam-an saja, yaitu di waktu petang saja. Sehingga Abah bisa lebih leluasa dalam beribadah, ndak terburu-buru, & tenang.

[@andhikanagami]

2 jam sehari Abahnya kerja apa, Mas?

[@akhmadfahrudin2571]

@@andhikanagami Jualan tiket bus. 2 jam itu ngurusin penumpang yang mau naik

[@timetraveler9105]

kerja biasa 8jam pun solat ashar terseok-seok karena gk ada waktu istirahat jam segitu

[@Liberator-]

alasan kenapa hidup semakin sulit yg membuat kita harus berusaha bekerja lebih lama kzbin.info/www/bejne/g3nTaWeAqL9kr68

[@ipankh4534]

Jarang ibadah, mati di tempat kerja auto masuk

[@drowranger8433]

Hustle culture itu cocoknya untuk pejabat & para boss , bukan untuk pekerja/pegawai biasa!

[@shczxlynqvotte]

Setuju bray, mereka kan yang return nya juga tinggi ke kehidupan mereka sendiri. Sedangkan ke low man tetaplah low pay. Tapi, faktanya kita yang harus menopang perjalanan mereka menuju ke pucuk kecuali mereka memperjuangkan hal yang lebih baik untuk kita

[@aufabillah6883]

Benar, dan para bos dengan enaknya ngomong "buat uang bekerja untuk kita", yang pada faktanya ada karyawan bekerja keras di baliknya.

[@Nutamago]

gimana kalo bossnya males? WKWKWK

[@khusnulkhotimah5368]

Bener banget sih ini. Sebagai freelancer, sering banget harus ngebut tanpa kenal waktu untuk mengejar deadline yang udah ditentukan sama client, sampai lupa kalau weekend udah tiba. Jadi, harus bijak membagi waktu antara bekerja dan istirahat. Kalau kata Stephen R. Covey, harus seimbang antara P (Production) dan PC (Production Capability).

[@refonium]

Sebenarnya tidak semua freelancer seperti yang Anda kira, pihak jasa dan pengorder bisa musyawarah tentang total jam kerja perhari dan total hari kerja perminggu. Pembagian waktu dan istirahat memang sering bentrok dan mungkin tercampur, tapi tetap bisa diatur dengan baik.

[@khusnulkhotimah5368]

@@refonium Betul sekali. Untuk case di atas, itu pengalaman pribadi saya. Cukup sering dapat client yang tidak memberikan ruang bagi saya untuk mendiskusikan perihal total jam kerja. Dengan 'kaku' menentukan bahwa pekerjaan harus selesai dalam sekian hari. Alhasil, untuk mengejar target itu, harus ada waktu istirahat yang harus dikorbankan.

[@adhiasasyam5464]

@@khusnulkhotimah5368 iya bener kalo kita nego (saya pernah jafi penulis web) yaudah pekerjaan itu buat orang lain aja, padahal misal job a belum selesai b dah harus segera dikejar, kita musyawarah biar a tetap bagus dan b ga terburu buru ya ilang, ntar bayaran turun jadinya

[@ilhamrj2599]

itu freelancer yang time management nya berantakan. sering procrastinate dan nunda2 kerja/last minute. Freelancer itu bisa nego waktu di depan. Kecuali kalau yang nego nya ga masuk akal melebihi batas kemampuan, itu lain soal…. Kalau kita ketemu klien yang maunya cepet dan deadline mepet, itu biasanya karena dia percaya kalau freelancernya udh punya template bawaan tinggal apply dan edit sana-sini. Tapi kalau freelancernya belum punya ginian ya jangan diterima jg kerjaannya. Menjalankan bisnis itu harus step by step, bisnis2 besar yang sanggup numpuk deadline last minute itu, biasanya udh punya kerangka berpikir/ template/mainframe yang tinggal disesuaikan, . Dan mereka punya segudang karyawan utk delegasi. Realistis aja, freelancer ga bisa berkompetisi di sisi itu. Untuk awal2 oke lah, tp kalau udh 5 tahun berturut-turut masih begitu, tanpa ekspansi, misalnya bikin PT dan meng-hire orang… kayaknya ada something wrong….

[@jiyuchan17]

Freelancer itu sedihnya kalo bbrp kerjaan datangnya dalam waktu berdekatan, sehingga deadline mereka akan berurutan waktunya. Alhasil kerja keras misal 2 minggu including weekend tp abis selesai mlongo bener2 gabut, gak ada kegiatan sampe seminggu lebih itu untukku sumpek benerrr.

[@royalty3509]

Cara terbaik adalah buka usaha sendiri, cuma orang2 mental kuat dan siap jatuh bangun yg berani ngelakuin

[@eriosvanda479]

Kalau kau kelelahan, berujung sakit keras, dan mati. Perusahaanmu hanya perlu mencari penggantimu, selalu ada orang di luar sana yang bisa mengisi posisimu. Kau tidak sepenting yang kau pikirkan disana. Namun dirumah, orang tua, saudara, anak, dan istrimu merasakan pedihnya kepergianmu untuk selamanya.

[@khs_fan]

betul...itulah alasan ane kerja sendiri wkwkw yg penting enjoy n happy life~~🥳

[@warnengsihadiatnaefendi5032]

Waaaahhhh..... Baru kali ini nonton videonya dari awal ampe akhir berasa ngaca....

[@cariirawan8479]

"Bukan karyawan tetap, kok rasa kayak budak ya?"

[@bangten_tenN]

Hmmhh...

[@greysenabi811]

Thisssss

[@rvn5532]

Khan sekarang aturan baru kontrak abadi 🙄

[@Simarodra]

"Jangan pilih dia," kata bagian SDM. "Di perusahaan sebelumnya dia ikut serikat pekerja. Ntar lu juga yang repot ngurusi dia."

[@anggiputri5095]

waw bisa gitu ya? beneran nanya, mohon jawabannya

[@Simarodra]

@@anggiputri5095 memang benar terjadi di beberapa tempat yang kebetulan saya kenal, serta para head hunter juga diwanti-wanti untuk tidak mengajukan kandidat yang aktivis serikat, tapi moga-moga bukan hal yang berlaku umum dan elemen lain di CV si kandidat lebih menjanjikan ketimbang status aktivisnya 😊🙏

[@ferysetiawan7141]

Benar 😅 semua yg ikut serikat bakalan dipersulit.

[@citraoctaviana1824]

Saran nih. Kalau masuk kerja di perusahaan baru mending diem2 aja kalo join serikat pekerja. Terus anggap semua kolega itu profesional. Jgn hangout bareng dan ga perlu saling add2an social media. Ngobrol juga urusan kantor bukan urusan pribadi. Just keep it professional.

[@moordityamoordi9098]

Emang organisatoris adalah beban corporate, they not designated to be employers but to be enterpreneurs 🙏😇😎

[@iamsalafyfromindonesia.8799]

Alhamdulillah ,karena Allah saya punya usaha sendiri ,tidak ada yg menekan saya,saya yg mengatur waktu ,bukan waktu mengatur saya .thanks to Allah ...

[@naufaladen2401]

Alhamdulillah masyaAllah

[@haswinalhaudi8216]

Alhamdulillah mantap

[@Antoinne9]

Anda yang menekan pegawai anda

[@syarifaamaliamarwadinata5623]

@@Antoinne9 idih, tanya dulu si mas endra-nya dia enterprise apakah punya karyawan ato self managerial aja. jangan langsung ngecap dia owner macem tirani wkwk. ga semua enterpreneur bulking staff di area produksi/kerjanya dia. komen lo ga bakal nyambung buat tukang bakso, bajigur, perkakas rumah, dsb. mereka juga kan punya usaha sendiri.

[@Antoinne9]

@@syarifaamaliamarwadinata5623 oh gtu ya, titip tanyain dong

[@rianfebriana4713]

Cerminan sederhana Hustle culture adalah kartun Spongebob, pekerja keras adalah spongebob dan lihatlah bagaimana sikap Mr.Krab, memotivasi spongebob untuk slalu bekerja keras demi keuntungannya 😂😂😂 Uang uang uang.

[@WidyDarmadi]

Dan karakter yang sebenarnya paling waras dan relate dgn kita adalah squidward😄😄

[@rianfebriana4713]

@Lian FM Tp Spongebob udh pnya rumah Nanas itu sebelum kerja sama Mr. Krab, kan ada tuh episode pas Spongebob lamar kerja ker Krusty Krab 😅

[@putrakudus5198]

Coba cari deh... Mungkin nggak kita umat manusia hidup tanpa uang... Sebenarnya bisa tapi tidak mudah.

[@PensilCantik]

Aduhhh! Pernah kejebak di sistem "kerja fleksibel" berbayar cimit2 pula! Awalnya ambil itu krn sekilas kerjaannya simpel, jadi ya udah kupikir bisa sekalian disambi sama kerjaan lain. Eh ternyata uwow! Yang ada hampir seharian waktu habis buat itu. Pelajaran banget sih, supaya lebih detail pas nyetujuin kontrak kerja.. Thanks TirtoID. Nice content!

[@charlessxavier7830]

Jadi inget supervisor yang dulu bangga banget sama "hustle culture" nya, dia dengan bangganya share jam kerja dia sehari bisa sampe 15 jam bahkan lebih. Jam tidur bisa kurang dari 4 jam. But my brain be like: "Selamat, anda dikerjain...." :D

[@iamnotrobot2218]

It's true

[@diondaniel13310]

Wah gila..... Btw ini sehari kerja 15 jam apakah setiap hari atau saat kondisi tertentu aja? Kalau hampir setiap hari, gimana dia ngurus keluarganya dan life outside worknya ya?

[@charlessxavier7830]

@@diondaniel13310 hampir tiap hari dia bilangnya. Untuk urusan keluarga, dia bilang klo ketemu anak sama istri antara di jam 12 malem sampe jam 7 pagi aja. Di luar dari itu dia gak share banyak. Tapi dia berharap cerita dia bisa dijadikan "motivasi" untuk karyawan di bawahnya 😂😂😂

[@diondaniel13310]

@@charlessxavier7830 wahh gila banget, jam ketemu keluarga dari jam 12 malem sampe jam 7 pagi? Berarti paling ketemunya pas shalat subuh sama sarapan pagi aja dong... yakali anak2 atau istri tengah malam masih bangun 😅😅

[@meowcats3005]

aku pikir jam kerja seperti itu, lebih cocok diterapkan di bisnis miliknya...

[@yuuudrm]

Sukses itu personal. Ga ada yg sukses dengan cara yg sama… Ada yg sukses denga hustle culture ? Ada. apa semua orang bisa sukses hanya dengan kerja keras ? Tidak Berapa banyak disini yg setiap hari kerja keras tadi belum kaya ? Work smart. Modifikasi pengalaman orang sukses sesuai dengan situasi dan kemampuan masing masing. Keluarkan seluruh kemampuan jika hanya ada peluang yg bagus. Kalau terus terusan kerja keras ya cepat mati. Kalau belum ada peluang bagus ? Simpan tenaga. Mindset hanya supaya perkerjaan beres. Kalau ada peluang ? Tancap gas, keluarkan seluruh kemampuan. Tapi ingat sisakan sedikit tenaga untuk bangun jika terjatuh. Good luck pejuang rupiah.

[@fitrasyahnurm]

Cocok bgt buat dishare ke bbrp grup/orang...mudah2an work life balance bisa terwujud secara adil...

[@putrakudus5198]

Aamiin.... Semoga semakin banyak yang tercerahkan, Bosgan

[@integerrandom]

Awalnya gw juga ngeliat orang2 yang selalu sibuk itu keren. Tp gw nyadar kalo ada 2 hal yang salah disini: 1. Elo diperalat pemilik modal 2. Jam kerja lo yang udah ada itu tidak terpakai dengan efisien

[@yuddyprawira6148]

Betul banget,saya sebagai seorang tukang ojol,pernah kerja all day dari pagi sampe malem,uang yang di dapet emang banyak,tapi yang keluar jauh lebih banyak,saya drop 1 Minggu,sekarang jadi ngalamin asam lambung,dan motor kerusakan bukan main,hape juga harus ganti karena digunakan sambil di cas dengan powerbank,jadi sekarang lebih luangi waktu buat ngadain me time,ya walaupun sekarang orderan menurun drastis dan di katain tetangga "malas kerja",ya yang penting sehat....

[@prodence9563]

Bacot tetangga emang ngeselin mas, kita yg jalanin mereka yg ribet. Padahal hidup mereka jauh lebih santai dr kita

[@dcv13x94]

suamiku orangnya hobby kerja, emang dia suka kerja gitu, bahkan saat libur pun hpnya selalu rame, bbrp kali aku nyinggung issue hustle culture ini, tp dia malah bilang kalo pekerjaannya itu sudah di level koordinasi & kerjasama, bkn kaya pekerja biasa yg level kerjanya hanya kerja sesuai perintah aja, setelah selesai ya selesai, nah dia cerita ini dgn bangganya, dr obrolanku dgn suami ini aku nangkep, kalo dia ya emang suka kerja, hidupnya emang cuma kerja dan kerja, ga peduli meskipun kehidupan lainnya berantakan, yg penting kerjaan lancar, emang ada orang2 kaya gini lho, aku heran sih kadang

[@rantiamanda1342]

Wkwk jgn kebanyakan kerja sih. Klo pensiun org2 begini ntah kenapa kadang jadi menyebalkan (power syndrome)

[@angelicc06]

Memang ada orang-orang yg seperti itu , bahkan sampe mikir nikah entar - entar aja takut nya gabisa ngebagi waktu . Seharusnya kalau sudah memutuskan menikah ya konsekuensi sih harus bisa membagi waktu dengan keluarga . Suami mba belum bijak dalam membagi waktu. Semoga kedepan nya enggak begitu terus :')

[@jayantiay]

Ini duluuu aku banget.. sama kyk suami mba.. Mmg suka kerja.. sampai sewaktu pulang kerja, masih kepikiran kerjaan.. trs ditabrak mobil dari belakang. Posisiku lagi hamil muda anak kedua + naik motor. Alhamdulillah aku dan baby gakpapa. Cuman ngeflek sedikit, dipakai tiduran udah berhenti. Selama di jalan aku mikir, kalo aku saat itu mati.. rugi banget 🥲 skrg lepas jam kantor, udh ga pernah pegang kerjaan. Main aja ama anak. Kerjaan bisa dikerjain besok.

[@Liberator-]

alasan kenapa hidup semakin sulit yg membuat kita harus berusaha bekerja lebih lama kzbin.info/www/bejne/g3nTaWeAqL9kr68

[@Liberator-]

alasan kenapa hidup semakin sulit yg membuat kita harus berusaha bekerja lebih lama kzbin.info/www/bejne/g3nTaWeAqL9kr68

[@Zackar299]

Ingat saat anda capek, stress, dan burnout saat bekerja....ada keluarga Bos anda yang perlu diberi nafkah....

[@maulanamaulana5278]

Hohoho

[@alexanda2155]

Saya mengalaminya satu tahun yang lalu saat saya bekerja di salah satu kapal penumpang ferry di surabaya. Tidak ada kata istirahat, jika ada penumpang kita kerja untuk penumpang, jika sedang sandar kita bekerja untuk kapal atau kalo bahasa kasarnya jadi tukang yg memperbaiki kapal. Rekreasi untuk diri hanya tidur, dan itu berlangsung selama berbulan bulan, hari off hanya 5 hari untuk pulang di kampung halaman, tidak sebanding dengan jam kerja dan tenaga yg kita keluarkan, di tuntut utk multitasking meski bukan bidang kita, tapi di upah seenak perusahaan. Video ini semacam pesan dari Allah swt bahwa pilihan saya untuk keluar adalah tepat. Dan jangan lupa utk tetap berdoa bahwa rezeki allah itu luas, tentunya ada pesan yg ingin allah sampaikan kenapa sampai saya dulu berada disana

[@fukuzaemon01]

Video ini bakal dibenci sama owner, manager etc yg manipulatif dan otoriter. Gaya selangit, minus attitude dan literasi. Saya senang dengan video ini, makin banyak yg teredukasi, terutama generasi muda nya.

[@bindus_daily]

Berasa relate banget, saya kerja jadi freelancer desain yg gak tentu jam kerjanya Kadang sepi, kadang rame Kalo sepi, sepiiiiiiiii banget, kalo rame ya rame banget. Gak jarang pas rame tidur cuma dua jam sehari dan itupun dicicil cicil Seneng sih banyak duit yg bakal didapet, tapi pas kerjanya masyaallah banget, stress sampe nangis nangis dikejar deadline. Ketiduran bentar dan ngabisin waktu buat istirahat rasanya dosa banget. Tapi ya gimana, gaada uang gaada makan Apalagi momen orderan rame gak selamanya ada. Thats the poin Sampai saat ini juga belum punya opsi kerjaan lain jadi jalani aja dlu :')

[@galihghnd]

Bener banget sama kayak aku nih

[@gedediva]

Gak mau kolaborasi sma orang lain kak pas orderan lagi ramenya? Coba kepoin channel raymond chin. Bnyak tips bangun usaha disana terutama buat freelancer.

[@Liberator-]

alasan kenapa hidup semakin sulit yg membuat kita harus berusaha bekerja lebih lama kzbin.info/www/bejne/g3nTaWeAqL9kr68

[@vicareede]

Kak boleh sebut Rupiah Ga, dalam sebulan bisa sampe berapa?

[@bindus_daily]

@@gedediva soalnya ini jg saya udah ngetim sama orang, kalo rame ya rame, ada rasa sayang juga kalo mau di lempar, momentnya jarang wkwkw

[@Andika_Satria95]

Kerja, kerja, kerja, yang menderita kamu tapi yang kaya raya bosmu. Bekerjalah sampai kamu merasa dikerjain.

[@ajengkusumastuti2309]

Kalau aku ngerasain hustle culture ini sih karena kerjaan aku di jobdesk dobel ya admin ya CS. Ya kerjaan di kantor 9-5 sih. Tp cs ini bisa sewaktu2. Jadi kl pas WFO aku biasanya matiin HP diatas jam 8. Karena udah capek. Pas WFH malah gak jelas aja pembagian rutinitas kerja sama waktu pribadi. Akhirnya ya aku kurang produktif dan malah lbh malesdan sering numpuk kerjaan. Nanti aja biar agak banyak sekalian aja sekali duduk dikelarin. Biar gak bolak balik antara kerja sama ngerjain kerjaan rumah. Sekarang aku malah nyoba jualan online. Makin berasa deh gak berasa udah jam 10.30 aja padahal berasa barusan ngedit postingan produk buat di sosmed.

[@vicareede]

Perbankan kah kak?

[@ajengkusumastuti2309]

@@vicareede bukan, di GPS monitoring

[@muh.adityat.m9990]

Industri transportasi & logistik kah ?

[@akbarprasetio3285]

I feel you

[@mimiefam]

Saking passion nya, kadang ga nyadar diri kalo lgi di lingkaran hustle culture sampe burnout sendiri 🥲

[@barcadreamfc1549]

Hustle Culture ini cocoknya buat seorang Entrepreneur/Pengusaha... Karena punya peluang memiliki Passive Income, mereka membangun Aset nya sampai Aset tersebut memiliki sistem, Uang bekerja buat mereka. klo buat Karyawan tentu tidak disarankan...

[@exdespair6085]

pengusaha itu lebih ke kerja cerdas bukan kerja keras. yang kerja keras itu kuli

[@cluekey3292]

Yang diungkapin bener semua, salah satu orang yang pernah jadi korban "hustle culture" Selama 2 tahun kerja di ahensi dengan sistem yang sering kerja ampe malem, libur juga kadang masih buka laptop lama lama numpuk rasa setresnya sampai puncaknya ada kerjaan mendadak malem malem dan harus selesai dalam 1 jam gue nangis kejer sambil teriak teriak capek kaya orang kesetanan. Disitu lah gue sadar kerja secukupnya jangan ngoyo. Ngerasa mental ga sehat akhirnya resign. Sekarang bener bener nerapin 9-5, diluar jam itu ya besok gue kerjain, mau kena SP kek atau diomongin sabodo amatan. Mental ama tubuh gue sakit yang rugi malah gue, mereka? Bisa cari pengganti.

[@muhamadrizkyramadhan7449]

Bener banget, enak mereka yg full time kerjanya udah ada waktu. Kemaren kemaren kerja di salah satu lembaga pendidikan yg udah lama di Indonesia di kontraknya Part-Time tp availability harus 24 hours, meskipun kerja cuman dari Siang sampe Malem tp dari Pagi menjelang Siang itu harus selalu siap lalu ga ada uang kuota dgn alesan "kuota murah ga sampe 1jt" akhirnya ga perpanjang kontrak karena udah ampir kerasa burnout. Semangattt kawan yg mau cari kerja di Masa Pandemi ini!

[@sekenpolansky5008]

4:06 - 4:25 jadi inget sesuatu. Jam 6 pagi udah harus standby di kebun untuk ngawas panen. Jam 11 malem baru pulang. Jam 1 pagi baru tidur, jam 5 pagi harus bangun lagi untuk siap2 berangkat ke kebun lagi. Lembur sebulan minimal 156 jam, yg di bayar cuma 40 jam. 1 posisi mengerjakan 7 posisi dengan gaji 1 posisi. Passion is a bullshit

[@novelmeisyajasmine4151]

Kebun apa, Mas? Sawit apa karet?

[@darwismuliyadi4851]

Yes, Mandor Panen, kerani Panen, Asisten Semua sperti itu diperkebunan. Bahkan manager. Hari lbur, tetap monitor di group. Siap dipanggil jam brpa saja. Di group WA gak monitor, siap2 dipanggil security, jam 1 malam ??? Yes... Mau protes ? This is Culture Yg di padukan dgn sistem. Jd gak culture lgi, tp pressure...

[@novelmeisyajasmine4151]

@@darwismuliyadi4851 suami saya ex asisten perkebunan karet. Overtime banget kerjanya dulu. Stres, gampang capek, dan unhappy. Finally resign. Kerja di kebun emang secapek itu

[@agungsudrajad]

Wah ketemu seken disini 😂

[@nggaknormal]

Ehehe jadi inget di ternak

[@forid00hio17]

pernah ngerasain ini waktu masih ikut proyek..pernah dalam setahun libur cuma pas lebaran dan natal aja..belum lagi hobi begadangn..alhamdulillah sekarang jam kerja teratur, lembur secukupnya..pagi masih sempet jogging, sore masih sempet ngegym ,nemenin istri ke pasar atau ajak anak jalan2, malam bisa futsalan atau sekedar nongkrong...buat para pekerja keras ingat sesuaikan dengam kondisi fisik, kesehatan sangat mahal dan tinggi nilai investasinya...

[@arakian2210]

Hustle culture vs kebutuhan hidup. Berat juga pertimbangannya.

[@faisalreindz1622]

Jd inget dlu pernah kerja jd sales alkes, tiap hari kerja dari jam 7 pagi smpe jam 9 malam, kenapa? Karena klien lokasinya d luar kota, dan Bru pulang kerja jam 5, lembur gk dibayar, GK ada uang bensin, karena msh pegawai kontrak, sebulan doang langsung resign

[@zahrasantosa1437]

Aku kerja di industri kreatif, lebih tepatnya di industri animasi. So far pressure kerja nya hectic, tapi at the same time environment nya bikin aku selalu improve dan semangat buat belajar lebih lagi. Karena senior2 ku supportive dan baik banget. Diluar itu, setiap sekali seminggu ada badminton bareng, atau makan bareng. Jadi work-life balance banget.

[@naufaladen2401]

Good for you

[@ferdinandjulius293]

Kalo di dunia animasi capek mata dan pinggang yg paling ngeri. Tapi kalo udah sekali kita ngerjain bisa berjam jam males break 🤣 ya gak

[@shockwave5105]

Nah selama lu kerja keras tp ga mrasa capek alias semangat, brarti lu dah ada di jalur yg benar

[@arassy6851]

saran, tidur jgn kreditan...bertambahnya umur ntar baru krasa. Sehat mahal...klo dah sakit mo berkreasi jg gk bisa, palagi kerja. Pressure kerja yg hectic gk masalah, yg jd masalah tu klo sampe kerjaan ngambil waktu istirahat kita baik dari tuntutan perusahaan, kultur sosial kerja ato pun ego kita sndiri....

[@Priyo-xn2ic]

Nah, klo kerja sesuai passion enak jalaninya.. Ato usaha sendiri yg kita mau .. Klo kerja karna peluangnya terbatas dan perusahaan mem-push abis abisan dgn jam kerja over dan no insentif... Mgkin bisa dibilang "dikerjain"

[@josefstalinofficial449]

Saya beberapa waktu lalu diterima kerja jd reporter online di media berita online terkemuka di Indonesia, awalnya saya bangga dan semangat, namun saat masuk kerja kok terasa berat, karena dalam sehari wajib kirim 10 berita dan didorong untuk lebih, pdahal membuat berita yg berkualitas dan berbobot itu perlu berfikir keras . .. Setiap hari saya lembur sampai larut malam untuk bisa kirim berita,, pikiran sangat terforsir, mata lelah karena menghadap laptop terus, badan terasa kaku dan sangat tdk nyaman karena tak ada waktu untuk berolahraga serta tak ada waktu untuk bersosialisasi dgn sekitar.. Saya membayangkan bagaimana jika rutinitas ini saya lakukan sampai bertahun-tahun, akan sangat berpengaruh di fikiran dan fisik kesehatan saya. Akhirnya saya mantab untuk resign dari pekerjaan tsb, bnyk yg menganggap saya bodoh karena meninggalkan pekerjaan yg menurut mereka bergengsi dan nyaman. Saya sudah mantab keluar dan ingin mencari jalan rejeki yg sekiranya bisa lebih memahami kondisi fikiran dan kesehatan ...

[@mulkanmulkan5620]

Wajib kirim 10 berita.. pantesan berita online banyak yg gak mutu 😆

[@josefstalinofficial449]

@@mulkanmulkan5620 nahh.. karena pikiran reporternya terforsir ke target minimal 10 berita sehari jadi susah bikin berita yg berkualitas

[@NPPutri837]

Kalo udh kena kultur gini, harusnya rumah itu jadi tempat full istirahat. Tapi gak semua org bisa istirahat dgn tenang dirumahnya. :")

[@ahmadfanani1404]

kalo untuk saya pribadi selalu nolak kerja melebihi jam diatas jm 6 sore, waktunya istirahat ibadah hangout dll

[@chalzshutagaol]

Balancing life, tergantung pribadi kita yg mengaturnya,,, Mau mati cepat, atau hidup lama sehat dan bahagia? Semakin stress semakin cepat tua, sakit2an dsn kloo meninggal asuransi pun yg menikmati kan orang lain juga. Sayangi diri sendiri,,,

[@unidentifiedobject6913]

Gak semua orang punya kemewahan untuk memilih. Banyak yang menjalani hustle culture karena kejebak, gadapet2 kerjaan di tempat lain.

[@firdaayunia7358]

Saya masih ngerasain culture ini sih sampai sekarang, apalagi saya pekerja independen di bidang seni. Agak dipaksa dikit emang kerjanya. Sejak tau ada konten ini, saya jadi aware sih. Tubuh saya juga butuh "bernafas" dari pekerjaan saya, gak melulu kerja :)

[@stefanusandre6663]

Untuk level operator / pekerja lapangan yg masih terlindungi oleh serikat, company lebih berhati2.. tapi untuk level staff up, seringkali tdk terlalu disorot, alasannya staff up adalah *bagian dr manajemen

[@argayudistira2985]

TIDAK BERLAKU UNTUK PERKERJA HOTEL, YG BAGIAN LAPANGAN ATAU OPERASIONAL

[@reksograhara856]

Hustle Culture membuat saya akhirnya berkenalan dengan Finance dan sekarang bisa memberanikan diri pindah dari qudrant Pegawai/Karyawan ke quadrant INVESTASI dan BUSINESS … menuju Financial Freedom

[@ayungneo3332]

Gegara pandemi covid19 sekarang secara tidak sadar orang2 terbawa arus hustle culture dimana disamping dituntut kerja sesuai jam kerja para pekerja juga dijejali aktivitas vidcon, zoom, webinar yg seringkali juga memangkas waktu istirahat karyawan hingga sabtu/minggu bahkan hari libur juga

[@muhammadwalid8440]

Yg paling aneh itu masih ada budaya pulang paling telat itu bagus, padahal itu lembur, itu overtime, itu gasehat buat pikiran. Belajar dari jepang, kematian kerja segila apa akibat overwork Bahas great resign di eropa sama amerika tuh yg pergeseran 5 hari kerja ke 4 hari kerja, selain nguntungin pekerja ningkatin produktif tapi juga buat perusahaan yg profit dan omzetnya melejit dengan cost yg kurang lebih sama. Tapi indonesia jangan ngarep dalam waktu dekat karena malah ngadopsi ke china karena HRD indo kudet dan mostly feodal, mau ada yg merubahpun dicuekin dengan arogansi, china yg ala black company di white collar terutama paling kena hampir setara blue collar, makin banyak black company di suatu negara udah sangat pasti akan ada masalah sosial contohnya udah terlalu banyak, menurut sosiolog warga indo tuh tipe yg mendem tapi kalo kena sentil meledaknya bahaya

[@aguezmen5769]

Pulang telat berjam jam diluar jam kerja bukan lembur tapi metting diperusahaan tanpa dibayar

[@frederickateng3779]

Ga china aja si, tapi se asia kayanya Korea sama jepang sama ini budayanya wkwk

[@ryantpasaribu3119]

kalau di pikir2 lagi, enakan jd tarzan ga sih, semua di sediakan alam, yg paling penting lagi, makannya daging, bukan nasi wkwk

[@lifeisneverthesame910]

perusahaan gw mengadopsi gaya manajeman ala Amerika dan Belgia,Prancis. justru lebih produktif dan less stress.

[@Liberator-]

alasan kenapa hidup semakin sulit yg membuat kita harus berusaha bekerja lebih lama kzbin.info/www/bejne/g3nTaWeAqL9kr68

[@febriarianto1643]

4:24 sebagai guru honorer: yes pernah tahun 2018, mengajar 40 jam seminggu (kelas 10)+walikelas 12+panitia UN, ujian praktek sekolah, ujian praktek kejuruan Edit: satu lagi jadi guru pkl

[@danusetiawardana8959]

Kok mau

[@hadyanfakhri5967]

dan mereka bilang "Namanya juga pahlawan tanpa tanda jasa"

[@febriarianto1643]

@@danusetiawardana8959 Ada alasan yang sangat subjektif

[@danusetiawardana8959]

@@febriarianto1643 gila sih. Emng kebiasaan gitu, soalnya yg muda lebih bisa ngapa ngapain

[@penyihirselenka1875]

@@febriarianto1643 Pasti krn g ada org yg bisa lakuin tugas itu selain Bapak dan klo Bapak ga mau imej Bapak dan tempat kerja Bapak pasti jadi jelek 🙄

[@DIGUMPPandFamily]

Gw pernah kerja di trading company di Tokyo. Rekan kerja gw semua rata2 kerja mirip 996 nya china. Kacho (manager) belum balik, yang lain sungkan untuk balik dluan. Sampi puncaknya pas gw mau izin setengah hari untuk anter anak imunisasi aja kayaknya berat banget ninggalin kerjaan. Karena pertama bos dan rekannkerja bakal mengkerut, dan kerjaan kalau ditinggal, pas balik lgsg numpuk banget. Akhirnya gw resign dan buat usaha sendiri di Tokyo, walau jam kerjanya juga mirip2. Tapi pas lagi santai bisa libur sampai 3 minggu ajak keluarga jalan2. Dan yang pling penting income lebih terasa. Intinya mau kerja keras apapun itu istilahnya, selama masih muda dan punya energy sikat aja. Tapi mesti tau lo di mentor/senior/ environment kerja yang supportive atau nggak. Sisanya lo harus punya hobby.

[@thefj6503]

Apa karena hobby salah satu teknik "healing" ?

[@ferrykotaraja5511]

Coba energi kerja keras tsb,,di salurkan utk wirausaha,,busyeett keren banget,,

[@EdwardAkiko]

Intinya adalah, jangan mau kerja keras tanpa kerja cerdas.

[@refonium]

Kalo bermain di desain grafis mode bukan kantoran, yang paling penting itu prosesnya bermakna dan hasil akhir karyanya harus sesuai ekspektasi pihak pengorder meskipun sering ada revisi tapi jam kerja tetap bisa manusiawi. Freelance Mode: Jika ada orderan, negosiasi penggarapannya mungkin bisa dianggap layak oleh orang orang pada umumnya. contoh: 5 hari -> 6-10 jam perhari. misalnya jika sudah mencapai 10 jam perhari, pembuat jasa "desain" bisa berhenti kirim preview ke klien lalu melanjutkan di hari berikutnya.

[@jejakwaktu.official]

Yes, That's why saya sangat senang bekerja di Upwork dan cenderung menghindari klien lokal.. . . karena disana kontraknya umumnya hourly based, meskipun ada juga yang fixed price

[@vitoanggoro4169]

Ahh,jadi inget tweet orang yg ngeluh soal perusahaan lokal yg make jasa freelance tapi masih harus absen dan ada potong gaji. Menurutku sih freelance untuk perusahaan lokal kebanyakan nggak ngikutin konsep freelance itu sendiri malah perusahaan sering ambil celah dgn mengkesploitasi tenaga freelance dgn upah yg tidak sesuai

[@herupb60]

Kebanyakan sih jumlah revisi,misal harga basicnya 2juta itu dapet 3revisi 1minggu proses kerjaan, kalo lebih dari 3 revisi maka harganya akan naik itu sih yang aku tau

[@AboneProduction]

Kirim siang ke klien, klien balesnya malam, gimana tuh?

[@merpatinusantaraairlines5777]

kerja di perusahaan outsourcing di jogja, kerja 12 jam sehari, 6 hari seminggu, gaji umr sleman 1,9 juta.... ga ada uang lembur, ga ada uang makan. ga boleh ijin sakit kecuali udh mau sakaratul maut.... bahaya nya hustle culture !!

[@Hadi-td8ch]

Pernah bekerja di salah satu konsultan arsitektur, kerja bisa sampe 14-16 jam sehari, tak jarang pagi ketemu pagi. Kata bos kerja ku lambat, pas masuk anak baru yg lebih jago pake software, ternyata, jam kerjanya segitu juga 😂

[@ehrenfest020]

😅😅

[@Liberator-]

alasan kenapa hidup semakin sulit yg membuat kita harus berusaha bekerja lebih lama kzbin.info/www/bejne/g3nTaWeAqL9kr68

[@justsiwi]

Perah sampai habiss. Sebelumnya toss dulu sesama gooners, hahaha..

[@bangten_tenN]

Gila juga klo di lakuin setiap hari

[@Hadi-td8ch]

@@justsiwi Yoi...samaan kita

[@sugardaddy9721]

Saya sendiri pengusaha, saya punya 4 usaha saat ini dan memang tidak ada waktu banyak untuk Hobi. Tapi saya ngak expect karyawan saya hustle seperti saya, kalau saya hustle, uang yg saya dapat makin banyak. Tugas saya sebagai pemilik usaha adalah merawat mereka karena mereka yang bertempur di lapangan. Kadang memang perlu lembur di akhir pekan, namun prinsip saya, kalau lembur, saya ikut mendampingi dan paling tidak belikan makan, dan tidak lupa berterima kasih, karena saya sudah menyita hari libur mereka.

[@amaystkm18]

Dulu pernah kerja di salah satu distributor kosmetik jadi admin e commerce. Awalnya megang fb sama shopee, lama2 suruh megang tiktok shop sama tokped. Yg packing aku, yang ke ke ekspedisi aku, yang harus bolak balik ke gudang ambil barang aku, nge live juga aku, ga ada uang bensin, ga ada uang makan, lembut tiap hari, ga ada uang lembur dan gajinya cuma 1 jt perbulan dengan libur 2 kali sebulan. Capek bgt sampe langsung turun 5kg setelah 2 bulan kerja disana. Kapok bgt. Tahan 3.5 bulan karna butuh uang ;")

[@sepupublackjack5775]

Btw, menurut saya akan lebih maksimal jika pembahasan "Hustle Culture: Budaya Manipulatif di Balik Janji Kesuksesan" jika kita mampu membuat pemimipin-pemimpin perusahan yang melakukan praktik "hustle culutre" dengan sengaja tersebut untuk mau membicarakan hal ini dari perspektif "kebenaran" versi dirinya, khususnya perusahaan yang memiliki motivator2 toxic dalam arti memaksakan kalimat positif yang tidak relevan dengan keadaan-keadaan yang dialami karyawannya dengan embel2 janji kesuksesan, jadi motivator yang terkesan terlalu banyak berbicara tetapi sedikit mendengarkan yang akhirnya membuat motivasi tidak relevan yang dipaksakan. Biasanya motivator yang bagus itu adalah karena lebih banyak mendengarkan daripada berbicara karena sangat mengerti keadaan orang yang bersangkutan. Memang sih pembahasan di video ini juga berkaitan orang-orang freelance, dan untuk kasus ojol itu sangat unik. Tapi untuk freelance itu sangat bergantung pada klien, sedangkan ojol mungkin lebih ke membahas sebetulnya bagaimana sih si pihak aplikator ojol menskenariokan bisnis ojol tersebut? khususnya ketika membahas persebaran driver ojol, jumlah driver vs demand pemakai layanan.

[@elanghendysubrata2488]

Duh, ane banget nih yang memang bekerja sebagai freelancer.. Sekarang juga kadang hari Minggu tetap kerja sampai merasakan burn out...

[@muhamadadisuhandi3202]

Aku pernah kerja 1 bulan full terus kerja gada libur, dari jam 9 ke jam 10 wkwkw. Badan rasanya mantap. Dirumah cuman numpang tidur doang

[@juliaastarina8763]

Gak pernah bisa lupa pas masih kerja kantoran di 2013, klien kantor gue instansi pemerintah. 5 bulan di sana gak punya waktu luang untuk diri sendiri, akhir pekan pun kerja, tapi paling gila pas tuh proyek mau kelar, ada dokumen yang jumlahnya 250 slide powerpoint padat kata, harus selesai dengan deadline dipercepat 4 hari. Gue ngelarin dalam 2 hari dan hanya tidur 45 menit. Mukjizat banget gue dan orang-orang di tim gue gak ada yang meninggal atau masuk RS. Cukup sekali itu aja deh ngalamin.

[@adrianfirmansyah15]

Bapa saya kerja disebuah perusahaan BUMN tpi mngkin karena keluarga lebih penting beliau gk pernah ambil lembur ataupun ngebabat hari libur buat kerja bahkan gak libur pun klo males gk kerja katanya "duit gampang dicari ketenangan mustahil diraih dri lembur"

[@novanoir8309]

Kalau ada lembur artinya ada yang salah. Antara anda kerja kurang efektif atau metode kerja perusahaan tsb kurang efektif (beban kerja timpang sama jumlah karyawan)

[@bil4103]

kalau aku masalahnya di jumlah karyawanya kak. di team aku cuma aku sama manager aja. gila gak tuh 😂

[@iliaadamanthark8336]

Perusahaan juga sering efisiensi jumlah karyawan. Makanya mau nggak mau harus lembur. Kalau nggak suka ya tinggal resign. Saya juga pengalaman resign beberapa kali karena budaya kerja nggak pas menurut saya. Kadang orang takut buat resign makannya mau ditekan

[@herupb60]

Kebanyakan kasus itu satu, over jobdesk udah. jarang ada kasus karyawan males, gw jadi males kalo over jobdesk tapi gajinya gak naik naik

[@pragusdiniyantoprakasasoem9895]

Terima ksh kontennya sangat mencerahkan. Hustle Culture kronis jg terjadi di kalangan PNS loh. Sayangnya hal ini gak pernah muncul karena bisa jd isu sensitif di kalangan masyarakat. Parahnya lg, para PNS tidak pny sarana menyampaikan keluhan, apalagi u/ bergerak bersama2 menyuarakan perubahan.

[@umanuman49]

Iya pasti ada aja, di sektor apapun, cuma klo misal ngebadingin mending, ya PNS mending, ada jaminan seumur hidup, atau minimal dia gak bisa di pecat dengan gampang begitu aja, paling di mutasi atau di rotasi, beda Ama pegawai swasta yang kapan aja bisa dipecat 😀🤭

[@raviersavion9428]

Kalau di Tiongkok istilahnya 996, saya malah pernah ngerasain yang lebih parah, yaitu 896 (kerja dari jam 8 sampai jam 9 selama 6 hari). Ini belum ditambah kemacetan Jakarta. Alhasil dalam 3 bulan terakhir kerja saya menderita tipes sampe 2x

[@lifeisneverthesame910]

unfaedah dan unproductive namanya... ada cara kerja lain yg jauh lebih baik dan efisien.

[@Liberator-]

alasan kenapa hidup semakin sulit yg membuat kita harus berusaha bekerja lebih lama kzbin.info/www/bejne/g3nTaWeAqL9kr68

[@widodoakrom3938]

The real budak corporate

[@ipankh4534]

Kacian uang gajian abis buat beli obat generik

[@verdipratama]

:D

[@arrijalrifai2197]

saya termasuk yang ambil pekerjaan sekarang karena passion. namun juga harus waras, kita tau batasan fisik kita seberapa, dan apakah ada timbal balik dari perusahaan tentang apa yang kita berikan. bekerja sesuai passion memang enak kok. jadi kayak main2 aja, tapi juga harus profesional dong. ada kewajiban yang disetor, ada hak yang harus kita dapat. kalau cuma dapet semangat doang, ya kecut itu namanya. tetap tau batas diri, dan apa kompensasi yang didapat, kalau tidak sepadan, ya ngapain. karena hidup gak melulu soal bekerja.

[@nugrohokun640]

Satu hal yg sering dilupakan...nasib...motivator selalu menekankan soal kerja keras...kerja cerdas...tapi sering melupakan bahwa tiap orang punya nasib/hoki berbeda...hidup perlu keberuntungan...bukan sekedar logika...

[@sepupublackjack5775]

Pengalaman saya, tanpa lihat riset pun sudah selalu berusaha berhenti dari hustle culture wkwk. (terlalu semangat mengerjakan project pribadi) Biasanya 1-2 minggu kemudian auto sakit, awalnya ngerasa kecapean (letih kepala, tidak enak badan, konsentrasi menurun, semangat menurun) hingga akhirnya kadang jadi demam. Jadi usahakanlah hustle culture tersebut hanya terjadi 1-2 hari saja (kalau bisa ya) jika benar2 mendesak. Dan memang berdasarkan pengalaman saya melalui berbagai project, justru saat saya mampu mencapai work-life balance yang benar-benar seimbang. Kualitas pekerjaan tersebut dapat maksimal dan tetap terjaga dengan baik dalam jangka lama wkwkwk. 😥😥😥

[@herupb60]

Sama pak, kalo salah overjobdesk langsung badan kerasa efeknya gak produktif, kalo siklusnya sering lebih dari satu bulan saya resign bikin gak betah malah sakit sakitan Mulu 😂

[@satriaamiluhur622]

Gue bersyukur jadi pekerja lapangan di PLN. Gaji diatas umk, lembur juga dibayar full, dan atasan (field supervisor) selalu ngingetin untuk segera pulang kalau shift selesai, karena kita menangani listrik tegangan tinggi yang berbahaya, kerja gak boleh terlalu capek. Padahal gue cuman lulusan smk tapi nasib gue lebih baik dari banyak lulusan sarjana

[@funtechticid5542]

Bersyukur masih punya atasan yg perhatian, rata² perusahaan gede atasanya bodoamatan wkwk

[@suppspall7734]

komennya mengatas namakan bersukur dengan gaya... yaaah padahal mau pamer

[@harsdensus88]

Pamer pake kedok bersyukur ya mas. Pake bandingin segala.

[@arpb732]

PLN ini emang mirip2 PNS menurut gw ,

[@esse7301]

Aku jd iri 😭

[@lailifaj3806]

Tapi emang kayaknya kita butuh banget libur 2 hari (sabtu minggu) Ngerasain libur pas minggu doang itu kayak stressnya gak ilang gitu Pernah coba ambil libur hari senin, jadi libur minggu & senin, pas masuk lagi kek hepi" aja balik fresh lagi gitu

[@lailifaj3806]

Gak tau sih kalo yg kerja 6 hari tapi gaji oke masih stress apa enggak Kalo pengalaman gw kerja 6 hari gaji kagak oke, makanya stress wkwkwk

[@pixelmalang2367]

@@lailifaj3806 sama saya juga, 10 jam/ 6 hari . mau resign tapi nanti kerja apa :')

[@lailifaj3806]

@@pixelmalang2367 saya 9 jam/6 hari tapi gaji gak sampek UMR Pengen keluar tapi sebenernya saya suka sama kerjaannya Tapi tiap gajian nangis" 😩

[@riyanputra223]

Aku pernah kerja 12-20 jadi pengajar bimbel. Sering disuruh ngerangkep marketing. Yang diomongin selalu kejar target jumsis. Padahal mereka nggak tahu jumsis banyak belum tentu output nya bagus. Mau nggak mau harus bantu siswa diluar jam kerja. Dan ya nggak dibayar, dibilang passion. Berasa kerja 16 jam sehari karena kalo pas lagi hectic banyak banget pertanyaan siswa yang harus dijawab. Sampai ngerasa 'kok aku nggak bisa punya kendali atas waktu ku sendiri ya?'. Akhirnya cuma nyelesaiin kontrak. Itu pun cuma ngambil cuti tahunan 3 hari di akhir kontrak selama 2,5 tahun. Sekarang punya lebih banyak kendali atas waktu ku sendiri, bisa olah raga, bisa istirahat lebih nyaman, masih bisa bantu siswa juga di les privat, sambil ngejar cita-cita. Belum kepikiran nanti 2022 gimana. Tapi bakal tetep optimis untuk ngejar cita-cita.

[@sriwlndr5423]

saya sendiri pernah 2 x masuk perusahaan yang kerja 12 jam sehari bahkan tidak ada hari libur dlm sebulan. lembur tiap hari minim 2 jam. total gaji plus lembur masih jauh dr UMR jika libur harus minta ke atasan. dan kalo dàlam sebulan minta libur 4 hari gaji yang diterima akan bekurang 500rb di bulan itu. akhirnya saya minta libur 1 hari dlm sebulan untuk menjaga penghasilan saya. karena jenis pekerjaan berat yg saya jalani, akhirnya saya jatuh sakit bahkan sampai 12 hari sakitnya. dan berulang ulang jatuh sakit di bln brikutnya. disana saya berfikir untuk resign. dan alasan yang terlintas adalah : "Jika km mati maka perusahaan tidak akan bangkrut mereka akan langsung mengganti posisimu dengan orang yang baru, tapi keluargamu tidak akan pernah mendapatkan orang lain sbg penggantimu" dan akhirnya saya hanya bisa bertahan 11 bulan di perusahaan tsb

[@robikurniawan5125]

nonton ini sambil kerja di hari minggu, kejar deadline, baru nyadar klo ini resiko kerja fleksibel. :( sampai bingung kok kayak gak ada waktu luang, kok waktunya dihabisin kerja kerja terus. -_- thanks tirto udah bahas masalah ini

[@ayie38]

Ketika tidak ada keseimbangan antara kerja dan kehidupan pribadi. Keluarga yg memiliki anak itu yg buat saya prihatin. Hak-hak anak jadi terabaikan terlebih ketika kedua orangtuanya bekerja. Passion bagus tapi jangan egois juga.

[@tonton-praktek-sharing175]

Maklum dunia makin menuntut.jd skrg byk yg memilig utk single atau tidak menikah.

[@sepupublackjack5775]

Nah sebenrnya ada orang2 yang tidak mau memiliki keturunan walaupun menikah, karena khawatir anak terlantar akibat kedua ortu overworked. Sedangkan hak anak tidak hanya bisa makan, sehat fisik, dan bisa sekolah dan sejenisnya.

[@Liberator-]

alasan kenapa hidup semakin sulit yg membuat kita harus berusaha bekerja lebih lama kzbin.info/www/bejne/g3nTaWeAqL9kr68

[@mulyati6826]

Di tempat kerjaku ada serikat pekerja tapi dipenuhi oleh "orang dalam" menejemen jadi ya gitu deh.... Hustle culture yang sampai sekarang masih dibudidayakan adalah karyawan pulang telat adalah karyawan teladan, yg pulang 'tenggo' adalah toxic people, nilai KPI akan naik bila kamu sering pulang telat apalagi kalau menjilat bokong atasan pasti lebih cepet nail golongannya....

[@filmosophiaceritafilmposit9349]

Tenggo apa ya?

[@irfanmf_]

@@filmosophiaceritafilmposit9349 begitu “teng” langsung “go”

[@filmosophiaceritafilmposit9349]

@@irfanmf_ oo...gitu....pdhl pulangnya tepat waktu y

[@judasthepious1499]

besok senen dipanggil HRD kyknya ini..

[@ajengadhitasari1519]

Koentji karier melesat adalah "penjilat" dan slalu mengeluarkan kata2 : siappp pak...noted pak... Budaya menekan bawahan dan menjilat atasan udah berakar dibanyak korporasi

[@abcoustic8674]

Alhamdulillah saya dari 2016 sudah tersadar akan hal ini,walaupun ujung2NYA saya keluar d tahun 2019 krn memang proses pertimbanganNYA harus matang,dan skrg sya paham betul dulu sya d manipulasi oleh Perusahaan utk loyalitas,kerja cerdas (katanya),dan selamat dari kebijakan lembur yg di ganti libur ,bukan dpt uang tambahan..!! Terimakasih (MR.black)

[@dhiandrastudio8735]

Ya benar sekali sayapun hanya sebagai freelance designer dan mahasiswa, merasakan yang namanya hustle culture saat orderan sedang masuk seperti saat kontrak via remot indo-UAE abu dhabi dubai pastinya beberapa bulan sampai slesai kontrak mungkin sehari hanya tidur 2-3 jam saja, tapi ya bagaimana lagi butuh uang untuk bayar kuliah, biaya hidup, dll. Yah jalanin aja lagian toh lagi cari modal buat usaha dari ngefreelance. Tetap semangat buat anak anak freelance dimanapun kalian berada💪🏻 Edit: (kesehatan di pertaruhkan) yakin

[@Ilham-wi1bk]

Tidak hanya dunia kerja, tapi dunia pendidikan juga.. pagi smp sore kuliah, malam masih nugas.. satu semester 20 sks, masing2 matkul ngasi tugas.. harus belajar, juga nugas, juga kuliah.. no work life balance at all.. kapan mengasah kemampuan kalo waktu disedot abis? Wkwkwk

[@cangcimen6659]

Padahal didunia nyata cukup 1 skill aja kita msh bisa hidup

[@hani2508]

Hehe... Komen anda SANGAT mewakili saya 🙌

[@ryanzakaria2912]

Kalau kata senior gue dulu sebelum, ada sistem siakad mahasiswa bisa milih mata kuliah gk harus maks 24 sks. Ehh...sekarang kayak anak sekolahan biasa, diatur dgn min 20 sks, jd gk bisa diluangkan untuk organisasi, dan bekerja, belum lg istirakat...awokawok

[@choco9397]

Setuju bgt 😭 aku cape krn semua matkul ada tugas dan semua harus dikerjain maksimal. Belum lagi semuanya harus diphmin kalo gk dosen bakal bilang '' gitu aja gk phm kamu kn udah semester tua''pls masa saya harus paham semua si? Terus klo di suruh ikut lomba dan gk menang di katain lagi kmu itu kuliah di jurusan ini masa gk nguasain :) bukan gak nguasain ya allah gk ada waktu buat bljr, dikira tugas kita sambil bljr, big no tugas ama yg dipelajarin kadang beda bgtttt Akhirnya gk ada waktu buat bljr memahami materi krn tugas numpuk blm lagi seminar organisasi apalagi masalah rumah bagi yg masih serumah ama ortu 😑 this life like a shit, sukses gk mati iya

[@kholidamsolikhah0373]

Bedanya kuliah sama kerja kuliah kita gak dapet gaji 😂😂

[@Agnsnrd]

Saya seorang pelajar sma, entah mengapa seperti merasakan hal ini. Sekolah dengan 17 mapel, 3 ekstrakurikuler sekolah, punya banyak banget tugas, harus ngejar deadline tugas sampe waktu istirahat harus kepotong. Semua pekerjaan yang di lakuin ini karna kebanyakan jadi kerasa ga enjoy, dan jadi ngabisa ngelakuin hal² yang di sukai kaya mengasah hobi :)

[@andri4060]

Bruh eskul banyak banyak buat apaan dek? Ambil ma 1 aja atau gak usah sama sekali kalo gaada tuntutan sekolah wajib eskul. Eskul banyak banyak buat sekedar cari keren atau ikut ikutan temen mah ga worth gw kasih tau si

[@Agnsnrd]

@@andri4060 2 wajib kak, pramuka sama acara agama gitu Satunya pilihan, pilihan tapi tetep wjib milih dan ikut :')

[@andri4060]

@@Agnsnrd bah, cepet cepet lulus deh kl gitu dan terbebas dari lubang setan bernama 'sekolah' ckck

[@learnindonesianwithlina]

Kalo aku sih kerja jadi Indonesian online teacher for foreigners. Ya ikutnya freelance lah. Awal2 kelabakan karena harus siapin materi sendiri. Tapi sekarang nyante banget karena materi2 yang dulu bisa pake buat murid2 lain. Ngga pernah sampe burn out ya Alhamdulillah. Cuma kadang sedikit stress aja kalo mau ngajar anak2. 😅

[@fuadnasir2944]

pengen dong, gw baru lulus dan nganggur

[@Liberator-]

alasan kenapa hidup semakin sulit yg membuat kita harus berusaha bekerja lebih lama kzbin.info/www/bejne/g3nTaWeAqL9kr68

[@maulanaiqbalhaq1320]

Baru dengar ini. Kalau boleh tahu cara daftarnya gimana ya ka?

[@diyahrahma5281]

Kalo di ditempatku kerja kemaren, si bos selalu ngedoktrin kalo, kerja itu ibadah. Semakin giat bekerja, semakin byk dpt pahalanya. Dan sistem kerja di tempat itu, 6 hari kerja. Libur yg pasti cuma hr mgg dan hari raya idul fitri serta idul adha. Kalo sakit, gak parah bgt atau bukan covid, sebaiinya masuk. Sebab, kalo enggak pun, tetep hrs kerja dari rumah. Karyawan enggak boleh pake fasilitas kantor, tapi kalo kantor pake fasilas pribadi karyawan gpp. Owner bilang, niatkan itu sebagai sedekah. Aku sbg conten creator, content writer, admin sosmed, kadang cs juga. Kalo lagi ada kendala dan bilang ke manajemen, pasti ditanya balik, solusi dari kamu apa utk masalah ini?😅 Sejak awal kerja emang udah kelihatan sih "bau -baunya", tapi gak nyangka separah itu. Coba bertahan dan berpikir positit. Kalo ada masalah cari solusi sendiri. Kalo ternyata butuh sesuatu utk pekerjaan, misal data, beli sendiri. Pernah coba ngajuin penggantian tapi gak di approve. Ya udah, aku janani aja. Alu masimalin pekerjaan di jam kerja. Diluar itu, enggak, kecuali kalo urgent. Buat me time, buat "cas" diri sendiri. Tapi makin kesini, tekanannya enggak kira2 lagi. Udah tahu keteteran tapi masih dijejelin pekerjaan lagi. Sebagian aku tolak, krn emang gak sanggup lagi. Makin neken krn perusahaan makin tdk baik2 saja, dampak pandemi dan emang karakter owner begitu. Setelah coba bertahan 8 bln, resign. Udah bener2 burn out, enggak tahu lagi mau ngapain. Lelah otak lelah hati, lelah mental, lelah (dana) krn tiap bln tombok.🤦

[@goichigo5281]

Semakin mengejar dunia maka semakin dia berlari menjauh.. berbeda saat akhirat yg dikejar maka dunia akan mendekat.. Insya Allah..