Baca juga berita lainnya di Kompas.id: 1. Anak-anak yang Memulung di Bekas Hutan - bit.ly/3HAzI3R 2. Mengais Kayu Sisa Hutan di Pedalaman Merauke - bit.ly/3PnPcdt
@cakraawigrha8924 Жыл бұрын
Dari sejak nenek moyangnya, mereka hanya mengenal budaya pungut hasil hutan atau ikan di sungai/laut. Sekarang pun setelah hutan menjadi gundul, mereka tidak belajar budaya COCOK TANAM. Spt misalnya kalo dulu makanan pokok adlh sagu, sekarang mereka tidak belajar mananam sagu. Atau sekarang berubah makanannya menjadi beras/nasi, atau jagung tetapi tidak belajar mananam padi, jagung, pohon mangga misalnya, durian atau pohon buah-buahan yg lain. Tugasnya Pemerintah utk membuat percontohan bagi mereka. Yg ada adlh segelintir para transmigran di sana (dari Jawa...?) yg banyak tidak kerasan krn masih sulit sumber air utk pengairan maupun air bersih utk rumah tangga.
@johanessaragih1044 Жыл бұрын
Pada hal buminya kaya raya. Pantaslah Bupati Meranti marah. Para kepala daerah yg buminya kaya tapi diam, pastilah itu karena rakyatnya sudah sejahtera. Tidak miskin ekstrim spt Kab Meranti.
@oehpo Жыл бұрын
Karena kapitalisme
@ProsesHidup-bn3ohАй бұрын
Mana dewan adat yg duduk di kantor dewan adat tidak bisa menjawab