Рет қаралды 247
" Pendidikan tidak harus mahal meski fasilitas terbatas namun tetap cerdas"
Seperti inilah keseharian agung cahaya ilham, warga desa krisik kecamatan pudak ponorogo, remaja berusia 16 tahun ini membersihkan kandang sapi, sebagian kotoran sapi dimasukkan karung dan dibawa ke sekolah, usai menyetor kotoran sapi ia mengikuti kegiatan belajar bersama puluhan siswa lainnya.
Agung adalah satu dari 44 siswa SMK 1 Pemda Ponorogo di Desa Pudak Wetan Kecamatan Pudak Ponorogo, teman temannya juga sama bekerja memelihara sapi perah, kesehariannya membersihkan kandang memerah sus mencari pakan ternak dihutan, siang hari sepulang dari hutan mereka masuk sekolah.
Namun smk pemda ini berbeda dengan sekolah lainnya, siswa ada yang mengenakan sepatu ada juga yang hanya mengenakan sandal, sementara ruang kelas pun menggunakan peralatan seadanya.
Tempat belajarnya juga tidak mesti di ruang kelas, kadang di dekat pengolahan limbah sapi. Jam belajarnya mulai jam 12 siang hingga jam 4 sore, dipilihnya jam siang hari setelah siswa pulang dari bekerja mencari pakan ternak.
Selain itu sekolah ini gratis tanpa biaya, sebagai gantinya siswa cukup menyerahkan kotoran hewan ke sekolah, jadi limbah kotoran sapi dari orang tua siswa diserahkan ke sekolah untuk diolah menjadi pupuk organik, siswa juga praktek langsung membuat pupuk organik. Sebagian besar adalah siswa lulusan smp yang tak bisa melanjutkan sekolah ke smk atau sma, saat ada sekolah gratis dan bisa tetap bekerja para siswa mengaku sangat senang.
Sekolah didirikan dibawah naungan Lembaga Pendidikan Ma'arif NU Ponorogo berawal dari keprihatinan banyak anak lulusan smp di kecamatan pudak tidak melanjutkan ke sma atau smk, karena alasan tidak memiliki biaya, anak anak bekerja menjadi pemerah susu, selain itu kotoran sapi sangat banyak sekitar 140 ton per hari dibuang ke sungai, dampaknya pencemaran sungai sangat tinggi.
Prihatin atas kondisi tersebut didirkan sekolah gratis ini agar anak anak usia sekolah tetap bisa sekolah, juga pencemaran akibat pembuangan kotoran sapi bisa dikurangi limbah diolah menjadi pupuk organik, sebagian hasilnya digunakan untuk biaya pendidikan anak,
Dengan segala keterbatasan sekolah ini terus berjalan melakukan kegiatan belajar mengajar, limbah kotoran sapi bisa dikurangi.