Terima kasih sudah mengundang saya dan memberikan suasana obrolan yang nyaman. Semoga obrolan ngalor-ngidul kita berguna untuk orang lain. Terima kasih juga sudah memotong bagian saat saya mengumpat dalam bahasa Sunda. 😂
@AlgoNudger3 ай бұрын
Akal imitasi atau kecerdasan buatan? 🤔
@dhimaws70743 ай бұрын
Tolong, Uda. Aplikasinya segera rilis dong. Saya teramat butuh
@aldyheryana50333 ай бұрын
thanks uda
@ianmunggaran-venus3 ай бұрын
42:21 Karena bahasa adalah konsesus, ide bagus ga sih untuk memindahkan KBBI ke blockchain? hahaha
@damarprasetyo7303 ай бұрын
pak bajunya bagus pak, jadi pengen juga.
@AlgoNudger3 ай бұрын
*Perhatian!* Komentar pada episode kali ini harus sesuai dengan EYD V dan KBBI sebab jika tidak sesuai akan segera dihapus oleh admin. 🤭
@arisetiawan10563 ай бұрын
Wkwkwk...
@AlgoNudger3 ай бұрын
@@arisetiawan1056Bakalan banyak yang gak berani komentar klo gini, sih. 🤭
@arisetiawan10563 ай бұрын
@@AlgoNudger Tapi aku berani komentar cz aku salah satu yang mengkampanyekan chat pakai EYD dan KBBI. 😂
@AlgoNudger3 ай бұрын
@@arisetiawan1056Baru kali ini merasa tersiksa hanya sekadar untuk berkomentar. 🤭
@arisetiawan10563 ай бұрын
@@AlgoNudger Wkwkwk, iya. Eh, btw. Tapi ngerasa terbantukan enggak semenjak ada fitur edit di chat WhatsApp?? Aku sangat merasa terbantukan.
@Gabriel-w7x6c3 ай бұрын
Beruntung bgt jaman skrg informasi mudah di dapat. Dulu jaman sekolah, sekolahku di daerah kecil, sumber refrensi cuma dari perpus sekolah sama perpus kota doang. Selebihnya ga mampu beli buku sendiri karna banyaknya keterbatasan. Andaikan dulu jaman sekolah udah bisa akses segini banyak dan variatif info, pasti lbih mudah ikut lomba2 menulis...
@yourluckyday2483 ай бұрын
Sama bro... Tp generasi sekarang benar" Tidak bisa memamfaatkan itu.
@anggardevi3 ай бұрын
Terima kasih, Malaka Project, udah ngundang Uda Ivan Lanin. Saya banyak belajar dari beliau (juga Pak UU Suhardi, Redaktur Bahasa Tempo). Keduanya bisa dibilang "kiblat" saya saat bekerja. Salut!
@hjianyang694203 ай бұрын
Buat bang ivan lanin, Saya cuma ingin mengutarakan keresahan saya. Seringkali Bahasa Indonesia dicap sebagai bahasa yang miskin dibandingkan bahasa Inggris. Saya rasa ini ada kaitannya bagaimana sebuah kata tercipta di bahasa Inggris. Bahasa Inggris itu besar akarnya dari bahasa Latin bahkan PIE (Proto-Indo-European) dan seringkali menggabungkan kata-kata sederhana menjadi suatu kata baru. Contoh: symbiosis itu dari syn (bersama) + bios (kehidupan). Landasan etimologis yang kuat ini buat bahasa Inggris jadi kaya. Sayang sekali bahasa Indonesia hampir tidak ada kamus online yang bisa menarik akar dari kata-kata dalam bahasa Indonesia. Kalau bisa diadakan projek besar penyusunan kamus etimologi bahasa Indonesia. Dengan begitu mungkin ada kata-kata baru yang bisa kita buat dari asal usul bahasa Indonesia yaitu Proto-Austronesia. Terima kasih.
@AlgoNudger3 ай бұрын
J.S. Badudu menangis terharu membaca ide anda. 😅
@ridiculouslyalienated3 ай бұрын
Ide yang bagus, tapi itu mungkin bisa dikerjakan secara sekaligus dengan projek grammarly versi bahasa Indonesia paling tidak sebagai panduan dalam penyusunan rujukan aplikasi.
@trileobayu20233 ай бұрын
betul banget. bahkan banyak kata di KBBI yang maknanya persis sama. misal "temperatur" dan "suhu". kamus etimologi menurut saya bisa membantu memahami perbedaan nuansa yang merujuk pada konteks budaya dari mana kata tersebut diambil.
@HadroW13 ай бұрын
Mari kita ajukan surat kepada kementrian pendidikan
@Wahyu-D-Yudi3 ай бұрын
Bagi saya tidak begitu masalah apabila Bahasa Indonesia disebut miskin kosa kata, karena fungsinya adalah Bahasa Pemersatu. Saya yakin kalau melihat Bahasa Daerah sangat kaya. Satu kata dalam Bahasa Indonesia bisa ada beberapa kata daerah (Itu juga merupakan sebuah kekayaan). Jangan sampai karena kita terlalu fokus ke bahasa indonesia sehingga bahasa daerah menjadi semakin hilang.
@mammarihsan27163 ай бұрын
saya selama ngerjain skripsi, sekarang pun masih hehe, selalu mengecek kaidah kebahasaan nya dari Ivan Lanin. sehat selalu pak/bang/mas 🙏
@yogajambak23693 ай бұрын
Udah jelas dipanggil UDA kok masih pak/bang/mas
@ridwanmaulana73 ай бұрын
Terima kasih Malaka, terutama Bang Dea. Semoga besok-besok berkenan mengundang Paman Yusi Avianto Pareanom atau SGA. Boleh juga undang Bu Linda Christanty atau AS Laksana.
@senna-r7l3 ай бұрын
UP!!! UNDANG SGA (Seno Gumira Ajidarma) atau eka kurniawan.
@dhanker_dragon3 ай бұрын
Sangat menarik, sungguh seru.
@HadroW13 ай бұрын
Pas podcast bareng pak Raditya Dika aja seru ternyata datang ke malak juga🔥
@muhammadnaufalfalah3 ай бұрын
34:11 bisa2nya bahas umpatan di depan Uda Ivan 😂😂😂😂 42:56 jurang
sangat kocak & penuh insight sehingga 1 jam tidaklah terasa, jangan koreksi tata bahasa saya! wkwk
@yusufhadiwijaya89183 ай бұрын
Terima kasih Malaka Project sudah mengundang Uda Ivan!
@KangGuruGun3 ай бұрын
Jokesnya keliatan berkelas, jelas punya referensi, bukan sekedar asbun. Keren
@takdirsae3 ай бұрын
Pertama kali tau Uda Ivan waktu beliau jadi pembicara di acara bulan bahasa SMK-ku. Dari situ ngikutin terus jadi belajar banyak tentang bahasa Indonesia yang keren ini wkwk.
@sentotalkacili74073 ай бұрын
Saya dulu waktu kuliah sering baca buku, itu ternyata simultan dan berkorelasi dengan kemampuan berbicara dengan bahasa yang baik dan benar. Tapi seiring umur, jarang belajar lagi dan baca buku. Kemampuan bicara dengan bahasa yang benar itu berkurang.
@zamrunim90033 ай бұрын
Setuju, Pak. Dulu waktu SMP saya suka konsumsi buku. Tapi setelah SMA kenal gadget lebih sering konsumsi video, akhirnya kemampuan untuk mengungkapkan ide kerasa banget berkurang😅
@setya_wan353 ай бұрын
Asik juga ya bahas bahasa😅
@RifkyBintang.f3 ай бұрын
Keren sih podcast membahas bahasa karena konteksnya sangat luas di segala sisi diskusi masuk karena tergantung kita mau mengalirka. Kemana , menarikk
@bhadawang3 ай бұрын
penggunaan dan penulisan bahasa secara benar sangat memudahkan saya untuk memberikan prompt yang lebih mudah dimengerti oleh LLM
@richardsilalahi72963 ай бұрын
Seru banget weh! 1 jam ga kerasa walau ini topik nya tentang Bahasa Indonesia.. makasih uda Ivan 🙌
@yo9h43 ай бұрын
Pecinta lingusitik harus nonton iniiii🎉
@fathiya92793 ай бұрын
gilaa suka banget episode inii, jadi nostalgia zaman sekolahan dulu sering ngecek twit beliau buat bikin PR 😆
@ARON_ION3 ай бұрын
Terimakasih telah menginspirasi
@BakDummTesss3 ай бұрын
bilangin dong sama ferry kalo ngomong di mic yang jelas(terutama saat dia nyeletuk atau masuk ke pembicaraan tiba-tiba), beberapa kali saya replay video hanya untuk dnger dia ngomong apa.. suara dia pas masuk kecil dan cepat, jadi kurang jelas, entah masalah di mic atau apa.. kadang suara dia kayak tenggelam gitu
@nunungafuah2 ай бұрын
Makasih banget buat percakapan yang sangat padat ini Malaka 🤩
@JoeWalnut-o1u3 ай бұрын
podcast paling enak, santai, dan penuh daging dari podcast manapun yg pernah ku dengar 🙂
@riwaurus3 ай бұрын
Tujuan dari bahasa adalah sebagai media untuk menyampaikan pemikiran dan pendapat kita terhadap orang lain.
@ramarr62143 ай бұрын
Harusnya cania yg jadi host, mereka pernah satu panggung. Waktu itu cania menganggap bahwa gk apa2 jika bahasa indonesia suatu saat digantikan oleh bahasa inggris....
@RamaMaayАй бұрын
Dalam bahasa Banggai, bahasa daerah saya, kami mengenal dua bentuk kata "kapan" 1. Noiyan : Kapan (Dipakai untuk masa mendatang) 2. Koiyano : Kapan (Dipakai untuk masa lampau)
@aidiladha64393 ай бұрын
idola gua Uda Ivan!
@fathurrohmanekafebrian63413 ай бұрын
Kalo tentang Bahasa Indonesia, coba undang M. Rois. Seru juga cara dia jelasin pakai Bahasa Indonesia baku
@randyoi73912 ай бұрын
kalo boleh ralat sedikit uda Lanin, saat politik etis itu bukan semata "balas budi" tapi karena memang lebih pada kepentingannya Belanda. Ketika VOC bangkrut itu gegara korupsi dan turunnya tren perdagangan rempah2 di Eropa. Trennya berganti komoditas2 teh, kopi, tembakau, dll yang butuh perkebunan. Tapi untuk buka perkebunan, Belanda butuh byk tenaga kerja yg semacam jdi penyelia/supervisor antara buruh2 perkebunan & pemilik2 perkebunan. Eksesnya segala persoalan jg butuh perluasan bidang2 hukum politik sosial dll. Di situlah Belanda buka banyak sekolah2 (HBS, MULO, AMS, dll) buat menciptakan para tenaga kerja controleur/kontrolir, ambtenaar, mandor2, pegawai2 di institusi2 hukum/politik/sosial lokal di pemerintahan kolonial. Nah bahasa Belanda jadi bahasa pengantar di sekolah2, toh guru2nya awalnya org2 Belanda dan ilmu2/buku2nya bahasa Belanda yg dibawa dari negeri Belanda. Tapi karena yg sekolah hanya segelintir elit, blasteran indo-eropa, anak2 saudagar, jadi yg bisa berbahasa Belanda hanya sekian persen dari puluhan juta warga Hindia Belanda waktu itu, sisanya masih bahasa Melayu/Indonesia. Oleh karenanya, selain karena sentimen anti Belanda pasca-proklamasi, bahasa Belanda juga ga tersebar di segala lini lapisan masyarakat. Makanya bhasa Belanda "punah" di republik yg baru. CMIIW jg sih klo yg punya argumentasi lain.
@ekawerdi90263 ай бұрын
Selain membahas soal mana yang benar dan salah dalam penggunaan ortografis (secara preskriptif) suatu Bahasa, penting juga untuk mempertanyakan "Mengapa harus baku?". Salah satu tujuan yang masuk akal adalah agar bahasa tersebut punya daya saing dan standar dalam kancah global. Bayangkan saja misalnya ada banyak sekali penggunaan bentuk tidak baku dari bahasa Indonesia, misalnya kata 'tidak' : 'nggak', 'kagak', 'ndak', 'gak' dll (tidak baku). Kemudian kita bayangkan ada di situasi bahwa kita akan menginternasionalkan bahasa Indonesia, atau kita mengajarkan bahasa Indonesia ke penutur asing. Kemudian penutur asing itu mencari penggunaan bahasa orang Indonesia dan kebingungan harus memakai kata 'nggak', 'kagak', 'ndak' untuk menyatakan negasi dalam bahasa Indonesia. Atau kasus lainnya adalah seorang penutur asing menemukan kata 'kagak' dalam suatu tulisan orang Indonesia, namun tidak menemukan artinya karena bentuk itu tidak baku (tidak ada di kamus). Dampaknya adalah adanya kesulitan belajar bahasa Indonesia. Sedangkan bahasa lain punya standar kuat untuk terminologi tersebut (misalnya 'no' (bahasa Inggris) untuk 'tidak'). Kesimpulannya, alih-alih menyalahkan penggunaan bahasa penutur (polisi bahasa), akan lebih esensial jika diiringi informasi kepada penutur tentang apa pentingnya bahasa baku.
@nuramansjach83053 ай бұрын
Bahasa baku itu lebih menemukan tempatnya di tulisan. Dalam wicara atau pembicaraan informal kebakuan bahasa tidak harus mengikuti kosakata baku. Pun formal dalam praktik berbicara tidak seperti itu pula, tapi dengan syarat harus dimengerti oleh mereka yang terlibat disana. Untuk penutur asing sebenarnya dapat langsung ke lapangan pengguna bahasa Indonesia. Dengan begitu mereka dapat menyaksikan langsung keragaman penggunaan bahasa, terutama lisan. Dengan itu pula mereka melihat ada kekayaan bahasa dalam lingkup bahasa Indonesia itu sendiri, sebagai bahasa pemersatu dari sekian bahasa lokal yang ada di Indonesia.
@ervanaldrian56493 ай бұрын
Terima kasih telah mengundang founder Wikipedia Indonesia. Selanjutnya, apakah boleh mengundang Agustinus Wibowo?
Pernah ikut kelas Narabahasa tentang naskah dinas di 2021, asli emang rameee banget pas Covid, pertemuan daring lagi ramai2nya 🔥
@a-z3673 ай бұрын
19:18 "Menggigil setelah selesai mandi". Bang Ivan, kalau di daerah saya (Melayu Sambas), itu namanya "ngelagasan" (penyebutan saat situasi berlangsung), mungkin kata dasarnya "gelagas". Tapi, secara dasar kata, juga tidak tahu artinya apa, yang jelas kata "ngelagasan", selalu digunakan saat menggambarkan situasi seperti yang Bang Ivan dan Bang Ferry sampaikan, contoh lainnya, seperti situasi basah kuyup kehujanan di perjalanan, dan saat kondisi badan lagi meriang. Maaf, ini hanya sekedar informasi yang kurang penting. 😅
@adissutr92323 ай бұрын
Seingat saya dulu jaman SD-SMP belajar sejarah di kelas ngantuk mulu, sekarang nonton podcast 1 jam full ngomongin sejarah kenapa malah seru ya? 😅
@ivanfebriansyah52883 ай бұрын
menariknya kuliah merantau, bisa bertukar umpatan😂
@dimarahinistri3 ай бұрын
pas sekali diunggah ketika Bulan Bahasa 🌝
@spinofff46863 ай бұрын
Mantap update
@rizqiefajar3 ай бұрын
Setiap saya menelusuri hal yang berkaitan dengan tata bahasa Bahasa Indonesia, kemungkinan besar jawabannya saya peroleh dari cuitan Pak Ivan Lanin. 😅
@adhisetyawan3 ай бұрын
bahasa indonesia yang baik ternyata enak juga ya di di dengar.
@Loktenvlj-cb7od3 ай бұрын
Seru abis🔥🔥
@kevinwinanda48943 ай бұрын
alhamdulillah "santai" sudah mendunia sekarang gara2 speed
@mostlyals3 ай бұрын
Jadi, saya itu kutu buku dari kecil, karena orangnya sangat penasaran... Buku demi buku saya lahap tiap hari, tapi saya jarang mengulang buku pelajaran, makanya bukan termasuk anak ranking di kelas, hahhaha.....tapi survive dong. Suatu hari pas SMP, saat lagi ngobrol-ngobrol, kena komen imut dari anak ranking, anak berprestasi lah, langganan 3 besar...... kurleb katanya, "koq kamu ngomongnya terstruktur banget sih, kayak di buku..." Jeng..jeng......gue shock dengernya gila, dia ga bermaksud buruk, cuma obrolan ringan para anak gadis.... Tapi gue shock....... Salahkah berbahasa dengan baik? Aku menyerap pelajaran bahasa Indonesia dengan baik, tapi ternyata dianggap "beda"........ Wakakakka, sejak saat itu, kalau ngobrol, aku selalu berusaha menyesuaikan dengan level kenyataan di sekitar, yang terakhir dengan gen x dan gen z, yang makin ga ada titik dan koma, setiap dengar atau baca chat mereka, kadang-kadang harus mikir keras...... Sedih buat gen sekarang yang kurang bisa menyuarakan suaranya dengan lebih menyeluruh, ini pokok keahlian untuk diskusi sebenarnya...
@Ns.Araberingin3 ай бұрын
Untuk topik bahasa yang dibahas di konten ini. Dea Anugrah memang lebih menguasai daripada Ferry Irwandi karena di konten2 sebelumnya. Ferry memang lebih menguasai topik
@batkarbulukumba3 ай бұрын
saya hanya berharap bang ferry tidak hadir di podcast ini, meski dia founder
@Sutrisno-b1j3 ай бұрын
Perlu dan seyogianya Anda ketahui bahwa nama tokoh dari Jawa KI HADJAR DEWANTARA dan POERWADARMINTA semestinya diucapkan KI HAJAR DEWANTORO dan PURWODARMINTO. Jadi, orang Jawa yang menggunakan nama menggunakan huruf O (yang bermakna Jawa), itu karena sudah "menasional".
@mbengsat95603 ай бұрын
seru banget pas bahas "Mencarut" hahaha
@chrisjhonmundung81063 ай бұрын
setuju sekali kalau ivan lanin ada dimalaka!
@xueueux3 ай бұрын
25:35 Sejak gua SMA, gua berhasil keluar dari doktrin orde baru dan gua percaya partai PKI adalah salah satu partai paling nasionalis di Indonesia! Wkwkwk apapun kata orang, gua percaya PKI adalah salah satu partai yang mencintai negara dan bangsa ini dengan segenap jiwa raga mereka. Banyak anggota di dalam PKI adalah orang-orang kelas menengah yang punya kesempatan dalam edukasi dan ingin kesempatan, kesetaraan, dan hak bisa juga dinikmati segenap rakyat lainnya yang ada di bawah sana. PKI adalah partai rakyat, itu juga kenapa PKI yang terpuruk karena kasus Madiun, bisa bangkit dan menjadi partai dgn suara terbanyak ke-3 atau ke-4 pada pemilu 55. Tidak ada paksaan rakyat memilih PKI saat itu (seperti yang dihembuskan oleh pemerintah orde baru sampai buzzer saat ini). DN Aidit berhasil membuat anggotanya turun ke bawah dan mengedukasi rakyat kecil (lewat hal-hal sederhadana seperti calistung, sampai soal cara bertani, bernelayan yg baik). Dan akhirnya ketika mendapat kepercayaan, rakyat kecil diajarkan soal perlawanan melawan "kaum feodal". Rakyat kecil diberikan harapan bahwa negara ini bukan hanya milik kaum bangsawan, bahwa semua kaum punya hak bersuara atas negara ini, bahwa perubahan bisa dilakukan dgn kekuatan rakyat yg dianggap jelata. Karena itulah PKI jadi partai yang cepat rebound. Dan itu pula yang ditakutkan kaum bangsawan, mereka takut rakyat jelata merevolusi mereka seperti yang terjadi di Rusia, di China, di mana kasta didobrak, dan privilege kaum bangsawan dihilangkan.
@userJ293 ай бұрын
Seru banget! Sampai aku tonton lagi💕 Terima kasih!🍺
@Wahyu-D-Yudi3 ай бұрын
Jangan lupa bahwa Bahasa Indonesia adalah Bahasa Pemersatu, jadi penambahan kosakata bukan banyak2an kosakata untuk bersaing dengan negara lain tapi memenuhi perkembangan jaman. beberapa kosakata sudah cukup untuk kegiatan2 formal dan kepentingan lainnya. Jangan sampai gara-gara kita Berbahasa Indonesia tapi lupa Bahasa Daerah. Keduanya sangat penting !.
@randusitumorang19993 ай бұрын
Untuk tim Malaka saya berharap untuk bisa mengangkat tema-tema tentang pertanian di negara kita tercinta ini, karena beberapa bulan terakhir sudah ada beberapa media yang mengangkat tentang impor beras yang terjadi di negara kita, semoga dengan malaka mengangkat tentang tema tersebut bisa membuat negara kita menjadi tidak ketergantungan dengan negara lain menyangkut pangan. Jangan sampai Indonesia negara agraris itu hanya akan menjadi sebuah julukan saja untuk kedepannya. Dengan pembawaan yang seru dan menarik saya yakin Tim Malaka akan membuat para kaum muda menjadi lebih mengerti akan pentingnya profesi seorang petani dalam masyarakat sosial, khusus nya para petani di Indonesia.
@hzufee913 ай бұрын
mundurnya sektor pangan tidak hanya karena cuaca maupun pemerintah. menurutku, karena generasi muda nya tidak diarahkan untuk suka, peduli, sadar dan tertarik dengan bidang itu.
@blossomenvy14163 ай бұрын
@@hzufee91 tidak adanya jaminan kehidupan layak klo menjadi pelaku utama disektor pangan terutama menjadi petani. apalagi bagi generasi muda yg gk punya lahan sendiri. Sangat sangat sedikit yg berhasil hidup layak dari total jumlah anak muda di suatu daerah.
@asthenia53803 ай бұрын
kalo kasus di amerika itu pas blink-182 memakai kata Commiserating di lagu All The Small Things, banyak yang baru tau kata itu, padahal Tom mengaku hanya mencari kata yang pas saja dengan 5 ketukan
@rustutirustuti34443 ай бұрын
Bahasa budaya bangsa❤
@fahrulrozi36683 ай бұрын
Terima kasih mas ivan, jadi tercerahkan
@nurulsolicha97193 ай бұрын
Keren.. Uda ivan kalo ketemu pak bos DI bakal seruuuuu tuuuuuuh.. KBBI VS bahasa jurnalistik 'tutur'..
@nuramansjach83053 ай бұрын
"Menulis (jurnalistik) itu bicara di atas kertas."
@ludibachtiar87722 ай бұрын
pas sama Radit, gw dengerin dengan kagum. Pas nonton lagi disini, masih tetap kagum
@Konxulx3 ай бұрын
Yah cepet bgt bang, part 2 gak seh
@hichocopunch3 ай бұрын
Bang suaranya naik turunnnnn. Kaget pas tiba tiba ketawa auto kenceng bangettt, malah pas ngebahas serius suaranya kecilll
@ruangseniku3 ай бұрын
umpatan jepang "bakayaro" ini lucu banget dalam bahasa bugis, baka = sukun, yaro = itu
@zulfaihsan3 ай бұрын
Sangat disayangkan pemerhati bahasa bukan dari jurusan Sastra Indonesia atau pendidikan Bahasa Indonesia
@meutyafarah45563 ай бұрын
Boleh jadi menunjukkan bahwa manusia berencana (kuliah apa), Tuhan yang menggiring takdir kita (kerjanya apa) hehe..
@daviahmad20323 ай бұрын
Mantap nih kalo nara kolaborasi sama malaka🎉
@BEPkrusial214 күн бұрын
Jos
@alfitra_3 ай бұрын
Kalau di Aceh, "Awak" itu dimaksudkan untuk kelompok/beberapa orang/lebih dari satu.
@cloudvyy3 ай бұрын
dulu itu kalo cari tutor cari referensi bukan di youtube tapi di kaskus wkwk inget banget gw anjir
@oktifathonypurnama98243 ай бұрын
Uda Lanin pernah ngulik tentang bagaimana penamaan satwa dalam Bahasa Indonesia, nga?
@nickjanthio57093 ай бұрын
uda laninnn 😍
@NhresNgfesd-ql5jd3 ай бұрын
Wah hebat.
@kartikametafisika63293 ай бұрын
saya merasa pernah mendengar nama Ivan Lanin. Sepertinya saya mendengar nama ini melalui twitter dulu. tapi saya baru tahu beliau terkenal di bidang apa
@MYORI-ORI3 ай бұрын
Huaaaaa om ivan akhirnya diundang
@rikodewaner3 ай бұрын
Ada satu paradox unik yang saya lihat selama saya hidup ini. Orang2 yg perduli deyngan bahasa nasional, hampir seluruhnya adalah orang yg minimal mahir 1 bahasa asing Saya pribadi merasa "kok mrk sepertinya sangat bangga dengan bahasanya, sementara bangsa saya kok sepertinya 'merasa aneh' dengan bahasnya sendiri yg standar" Blm lg, jika tidak berbahasa dengan standar itu akan membuat komunikasi akan lebih susah. Akan lebih sering menjelaskan secara terlalu rinci makna kata yg digunakan akibat kesalahpahaman. Blm lg itu membuat suasana menjadi menjengkelkan sehingga bisa membuat orang jera akan komunikasi dan beretorika Di saat saya kecil, tidak hanya sekali saya harus menegaskan maksud dari pernyataan seseorang misalnya, "dia kan kayak". Nah saya pikir dia belum selesair bicara sehingga saya lanjutkan dengan bertanya "kayak apa?". Dijawab, "kayak uangnya". Lalu saya pikir, "seperti uangnya?". Saya tanya, "kok dia kaya uang?". Intinya akhirnya mksdny, dia itu kaya akan uang, bukan seperti uang. Setahu saya saat itu kaya, itu berkecukupan, sementara kayak, itu seperti FYI, saya lahir di Minang. Ortu Minang semua sehingga di rumah bahasa Minang lah yg digunakan dalam kesehariannya. Krn itu saya seiring tumbuh, saya mulai jg bljr bahas tempat saya tinggal yakni saat itu di sekita Bekasi yg mana bahasa yg umum digunakan dialeknya kebetawian Tapi intinya memang terasa sulitnya bicara hal2 yg serius saat pemahaman kata dari yg berbicara tidak begitu standar Semoga Uda Ivan makin lebar jalannya dalam mencapai yg diinginkan ^_^
@hzufee913 ай бұрын
aaa~~ suka banget belajar mendalami bahasa. Ada yang bilang bahwa Bahasa Indonesia itu cetek. Tapi jika menyimak ketiga om2 ini, terutama di bahasan asal usul Bahasa Indonesia, aslinya Bahasa Indonesia punya potensi untuk menjadi bahasa dengan kosakata lebih tinggi, dan bermakna syair. (asal Melayu Riau). tetapi karena kebutuhan komunikasi praktis, kosakata "pasar" lebih cepat diserap.
@afnanalwan3 ай бұрын
Saya yakin karakter Ivan Barbarov di novel Cadl-nya Triskaidekaman terinspirasi dari Ivan Lanin 😂
@MawangHujan-fl2zn2 ай бұрын
Saya pernah baca bahwa sebenarnya penamaan "Bahasa Indonesia" Itu sendiri sudah digunakan lama oleh para bahasawan Belanda. Linguis dari Belanda merasa perlu untuk membedakan penamaan karena Inggris sudah menggunakan Istilah Bahasa Melayu untuk penyebutan nama bahasa Melayu di Malaysia. Bahasawan Belanda sendiri menggunakan nama "Bahasa Indonesia". Untuk membedakan bahwa buku yang mereka tulis itu membahas bahasa melayu yang di Indonesia bukan yang di wilayah jajahan Inggris. Sebab Ilmuwan Belanda meyakini bahwa (pada saat itu) Melayu di Malaysia dan Indonesia itu berbeda dan standar yang disusun Ilmuwan Inggris dan Belanda itu berbeda.
@pirTagga3 ай бұрын
❤❤
@kittendusel3 ай бұрын
seru seru
@agustinaheningt39923 ай бұрын
Malaka project....minta tolong dong, kualitas suaranya😊pembicaranya sering kali menjauh dari 🎤 nya, malah hanya bintang tamunya yang suaranya konsisten bulat dan jelas...
@saptavilles80623 ай бұрын
undang Prof Bagus Muljadi dong
@zapz3 ай бұрын
Dea sama ivan cocok bet
@kisahdijalan99633 ай бұрын
Di Riau ada daerah yang berbahasa Banjar
@anniilowafu193 ай бұрын
Ditunggu konten sama wikipediawan.
@yosefindrayudharso3 ай бұрын
Kata Indonesia adalah perpaduan dari 2 kata Yunani: Indo = India dan Nesos = pulau-pulau. Jadi bagi orang Eropa Indonesia adalah India Kepulauan lantaran banyaknya candi Hindu dan Buddha
@fahmiainur21653 ай бұрын
UDAAAAAA.... Anda sampai juga disini..
@adiaja99593 ай бұрын
1:03 Gen Z di Eropa, Amerika kemungkinan besar gak kenal Ferry, Dea, Ivan jg sampai matinya mereka tuh😅
@Rotbi303 ай бұрын
Apakah ini, tokoh sabda yang diceritakan di novel kita, kata, dan cinta @IvanLanin
@azmiinafi3 ай бұрын
Ada Uda aku klik
@tael789Ай бұрын
saya tunggu aplikasinya yang bisa membantu penulis dari indonesia 😊
@Manuelferrera91173 ай бұрын
Undang Tara arts bang please
@fahmiainur21653 ай бұрын
41:08 kata acuh juga jadi kaya "tidak peduli"
@slovedduagemilangcbnsbygjk14713 ай бұрын
Menggigil dalam bahasa Palembang nya kalagesan
@andirais33683 ай бұрын
6:51 saat "klien" versi bahasa inggris dan "klien" versi bahasa indonesia bertemu. 😂
@fj-fotocopy3 ай бұрын
*Uda Ivan pas Feri mulai ngomong kotor micnya dijauhin hahaha*
@antoniokomangyudistira41503 ай бұрын
Duh, konten ini masuk beranda susah amat nih yutub ane 😂
@martramadhan12733 ай бұрын
Di desa saya, daerah Kalsel. Kampang - anak jagung Pilat - Cadel, cadel itu bahasa baku atau bukan?
@awliafadhli3 ай бұрын
Astagaaa kaget pas ferry ngomong 'PANTEK' haha
@arn.munyuk3 ай бұрын
di Sulawesi Utara itu kata "Kita=Saya" sedangkan di Sulawesi selatan "Kita=Kamu" 😂
@JLmancing3 ай бұрын
Sama kasusnya di Sumatera. di SumBar, awak = saya sedangkan di SumSel, awak = kamu
@putrakudus51983 ай бұрын
Tambah Chaos bahasa. Entah siapa yang buat Chaos ini
@Hadi-td8ch3 ай бұрын
Di*k cheese = telaso dalam bahasa Makassar ini jg umpatan level tinggi.
@joedhie2k3 ай бұрын
melayu+belanda=bahasa indonesia; melayu+inggris=bahasa malaysia.. beda jalur evolusinya