"Indonesia adalah negara kelautan yang ditaburi pulau-pulau" ✨
@wenderis3 күн бұрын
Bisa denger dua orang ini ngobrol sampe kering ludahnya. Ini mungkin episod terbaik dr 4-5 podcast Mas Bagus yg saya konsumsi. Jelas banget Mas Bagus ikut tumbuh dengan podcastnya. Btw, sepertinya orang2 ga mslh kok jika ada terselip sedikit atau banyak bhs asing di dlm podcast jika msh gk nyaman hanya berbicara dgn satu bahasa. Code switching gk seharam itu, gk semua yg nonton itu Uda Ivan. Salut sekali utk kedalaman pemikiran Hilmar Farid dan kemampuannya membahasakannya dengan relatif sederhana adalah buktinya, sekaligus bukti potensi yg inheren di jati Bhs Indonesia.
@bagusmuljadi2 күн бұрын
Terima kasih sudah jadi bagian dari Chronicles. Salam hangat!
@DUNIA_FK4 күн бұрын
Prof. Hilmar harusnya yg jadi menteri kebudayaan.
@donimarihot96772 күн бұрын
yg kw pikirnya asal profesor bsa jdi mentri
@chatbot912 күн бұрын
harusnya sih seperti itu, yg kompeten dibidangnya ya harus ditunjuk harus paham dan ahli. sekelas prof aja bisa dikalahkan sama yg jualan martabak 🤪
@Lotnok69962 күн бұрын
"Harusnya" adalah contoh pikiran org dungu yg tdk bisa membaca
@adityahadiseputra271422 сағат бұрын
Anda meremehkan Yang Mulia dipertuan agung Giring Niji ?
@ariefsyukransyahrofi97714 күн бұрын
Memang pewawancara dan yg diwawancara itu sanget berpengaruh dgn apa yg akan dibahas.
@HendraWijaya-w3i5 күн бұрын
Never thought that history and linguistic study can be this interesting. Prof Hilmar is so articulate in his expertise and I just cannot stop listen to his story, even at 12am
@bagusmuljadi2 күн бұрын
That's why interdisciplinary studies are essential.
@garrym89325 күн бұрын
Sukses selalu, Prof. Hilmar Farid. Selalu sukses ya, pak di masa depan. Titip pesan jangan lupa selesaikan urusan repatriasi museum bersama menteri yang baru ya, pak. 🙏
@rzlongxКүн бұрын
Terimakasih pak @Bagus Muljadi sudah menghadirkan podcast yang menutrisi otak saya. Mendengarkan ini jauh di pelosok kaltim, di kecamatan Muara Bengkal.
@GuzmenGhazi2 күн бұрын
Mas Bagus, kalo boleh subtitle text nya diaktifkan untuk semua konten edukasi yang tajam ini☝🏻
@andiandi54535 күн бұрын
Jauh sebelum Belanda hadir di Nusantara, bahkan Portugis belum datang ke Malaka, Bahasa Melayu telah menjadi lingua franca. Tanpa merendahkan bahasa lain, kita perlu menempatkan takzim dan terima kasih atas Bahasa Melayu sebagai bahasa pasar/dagang. Bahkan Bahasa Melayu juga menjadi Bahasa Ilmu, saat itu Bahasa Melayu menjadi bahasa yang digunakan untuk tulisan di kitab-kitab syarah keagamaan. Bahkan, ulama-ulama (baca: orang berilmu) pun bersahut-sahutan, mensyarahkan kitab yang satu dengan syarah yang lain, oleh ulama di pulau yang lain. Mereka pakai bahasa apa? Melayu! Bahasa ini pun memang berutang banyak kosakata dari bahasa lain, termasuk bahasa daerah di nusantara dan bahasa Arab, Persia, bahkan India. Bahasa Indonesia, tidaklah bisa memutus hubungan nasabnya dengan bahasa Melayu. Bahasa ini tidak lahir di ruang hampa. Tidak tiba-tiba. Tapi anehnya, bagi kami di Sumatera atau Kalimantan, saat berbahasa Melayu, orang-orang bersumbu pendek suka menghujat penutur bahasa Melayu, bahasa induk dari bahasa Indonesia. Hanya di republik ini lah, penutur bahasa Melayu dapat merasakan menjadi mayoritas dan minoritas di saat yang bersamaan. Tabik.
@okyoky4055 күн бұрын
Org2 yg gk tau sejarah peran bahasa Melayu adalah manifestasi kegoblokan pangkat 2. Yg gua pernah baca, bhs Melayu jg mendapat diskriminasi dr ilmuwan Belanda masa penjajahan, bkn karena rendah, tp krn bisa jd alat untuk berfikir saintifik. Dengan tujuan menjajah dan mendegradasi alam pikir masyarakat Indonesia masa depan, mereka memarjinalkan bahasa melayu. Sampailah kita terperosok ke dalam jurang yg bernama bahasa Indonesia, terputus dgn alam pikir, ilmu, dan budaya leluhur asli Indonesia karena sudah tdk mampu lg mengakses naskah2 melayu. Nasi tlh jd bubur.
@drales_pical3 күн бұрын
Sedaaaaap 🤝
@chrisejaned1050Күн бұрын
Thanks Pak Bagus, i really enjoy watching this video, and It really adds to my personal insight.
@henryj.stephanmontana17252 күн бұрын
Diskusi yang sangat bermakna dan patut didengar pemimpin indonesia untuk menjadi gerakan nasional membangun kebudayaan yang beretika dan membangkitkan semangat bersama untuk mencapai indonesia maju, bukan hanya memperkaya diri sendiri dan golongan
@basri.s20Күн бұрын
Ini adalah podcast yang luar biasa sangat menambah wawasan.
@endropathfinder6695 күн бұрын
mas Bagus, sekedar nambah khazanah. Kebudaya'an itu PRODUSEN, atau dalam frasa "generik" : Kebudaya'an adalah SESUATU yang menghasilkan SESUATU. Jadi, ada kebudaya'an, ada PRODUK kebudaya'an. Produk kebudaya'an banyak, misalnya bahasa, agama, piring, kuliner, science, hukum, kedokteran, tata-cara sex, filsafat, dan banyak lagi. Beda-kan, antara kebudaya'an (produsen), dan produk kebudaya'an. Kebudaya'an wujudnya semacam "nebula" yang bergolak dalam batin ketika manusia berinteraksi dengan sesama manusia dan alam sekitar. Nebula tak terlihat mata yang bergolak dalam batin itu menghasilkan NILAI, NORMA, MORALITAS, ETIKA, dan ESTETIKA. Diatas 5 produk dasar "nebula" itulah, manusia membangun hukum, science, rudal side-winder, gotong-royong, soto, nasi goreng, bahasa, prosedur sex, kedokteran, dan lain-lain. Ada kebudaya'an negatif, seperti yang dikembangkan Don Corleone (film Godfather). Kebudaya'an itu tumbuh, tapi bisa stagnan, mati, dan lenyap. Kebudaya'an juga bersaing dengan kebudaya'an lain yang berbeda. Indonesia, TIDAK atau BELOM punya kebudaya'an. Kalau Jawa, Sunda, Bugis, Madura, dll... ya... ada kebudaya'an masing masing, tapi belom ketemu level kebudaya'an Indonesia. Tapi skrg, orang Jawa pun gak mampu mengenali kebudaya'an Jawa ! begitu juga orang Bugis, Madura, dan lainnya. Masalah lain, orang Indonesia juga gak mampu sepenuhnya menjadi orang moderen (cogito ergo sum) seperti bule barat. Bahkan, ketika menjalani agama, yang dijalani cuma "casing" nya doang... elan vital (yaitu spirituality) ajaran agama, gak dikenal orang Indonesia. Jadi, kita itu tradisional tidak, moderen tidak, ber-Tuhan juga sbnr nya tidak. Orang pemerintahan, terutama Presiden, gak ada yang ngerti ini, makanya semua kebijakan ancur ancuran, tidak Koheren, sebab gak ada basis kebudaya'an. Sekedar tambahan ya mas....
@namatidakteridentifikasi25395 күн бұрын
iyaa lo pinter bgt
@okyoky4055 күн бұрын
Menarik. Klo menurut gua keyakinan (agama atau kepercayaan) yg paling berperan menghasilkan kebudayaan. Menurut gua, meminjam istilah anda, "nebula"nya adalah keyakinan. Keyakinan menghasilkan nilai (baik buruk, salah benar), nilai menghasilkan moral, moral menghasilkan hukum, hukum menghasilkan keteraturan, keteraturan menghasilkan produk2 kebudayaan mulai dr yg benda hingga pemikiran. Proses tsb terus mengulang, menghasilkan kebaruan yg bisa ttp sesuai dgn nilai2 atau keluar dr nilai2, hingga sampai puncaknya sblm akhirnya runtuh.
@okyoky4055 күн бұрын
Revolusi Industri adalah awal kekalahan bagi budaya2 di seluruh dunia. Karakternya yg revolusioner membuat budaya tdk mampu beradaptasi dgn cepat. Mulai dr revolusi Industri 1 yg memapukan Inggris memproduksi barang lbh cpt, ekonomi melesat, inovasi besar2an terjadi disana. Dampaknya bagi dunia sgt parah, eksploitasi sumber daya manusia, alam, dan penjajahan dgn alat2 yg lbh advance drpd penduduk asli. Revolusi2 Industri berikutnya (percetakan, teknologi informasi, internet) mempermudah proses penyebaran informasi, yg dampaknya bagi dunia sekitar adalah individu2 yg pikirannya terfragmentasi dr masyarakat. Kebudayaan hanya bisa bertahan jika masyarakat "bergosip" narasi yg sama. Masuknya informasi (teks, suara, gambar, video) dr dunia lain ke dalam budaya menghasilkan lbh bnyk individu yg terfragmentasi, dampaknya semakin rapuh sebuah kebudyaaan, sulit berkolaborasi, saling tidak percaya. Pikiran yg terfragmentasi gk hanya dialami oleh grass root tp jg politikus dan cendikiawan. Salah satu dampaknya adalah kecacatan dalam memahami realitas dgn sebenar2nya. Misalnya mentri pendidikan yg ngambil sistem pendidikan dr Finlandia untuk diterapkan secara mentah di Indonesia.
@zabanniyahil92383 күн бұрын
Wah bagus nih
@griyaliyan4 күн бұрын
Salam, semoga Bapak Bagus dan Bapak Hilman diberikan senantiasa kebaikan dan kesehatan. Saya dan kawan-kawan dari pendaftar BPI Batch 1 2024 skema Pelaku Budaya terutama di jenjang S3 tidak mendapatkan kesempatan untuk mendapatkan beasiswa dan kesempatan mengabdi pada kebudayaan Indonesia. Beberapa kampus seni di Indonesia terkonfirmasi tidak ada yang lolos skema Pelaku Budaya, semoga sedikit untaian kata ini bisa di baca dan ada sedikit angin tenang pun segar bagi kami yang ingin mengabdikan diri pada bangsa Indonesia melalui budaya. Rahayu.
@Clovmemar5 күн бұрын
Menemani saya dari goreng krupuk, cuci piring, dan ngupas bawang. 😄 Terima kasih dan semangat selalu berbagi ilmu bapak-bapak 💪💪💪
@KucingKucingKucingKucingKucing4 күн бұрын
krupuknya jadi berisi gk kak?
@dyanarsya70994 күн бұрын
Ganas! Memelintir otak sekaligus mengurai benang kusut di pikiran. Menarik-menarik. Klw di ruang-ruang pendidikan dibiasakan diskusi semacam ini. Beuh.
@FajarFonna-cu2pr4 күн бұрын
Dialog memberikan disiplin ilmu bangsa Indonesia yg akan meninggkattkan kepekaan kita terhadap bangsa kita
@trisukesi713 күн бұрын
Saya berharap, banyak anak muda yang mendengarkan ini...
@sekolahwayangsasak77415 күн бұрын
terima kasih sudah memberikan pencerahan, memberikan optimisme. Salam damai dari Lombok
@naroserizawa15213 күн бұрын
semoga prof basri amin bisa di wawancarai suatu saat nanti 🙏🙏
@Jodid-q3e5 күн бұрын
Thanks Mas Bagus, Pa Hilmar, Mas Sabrang, Pa Gita
@ridwanmaulana75 күн бұрын
Terima kasih Mas Bagus Muljadi.
@Ilham-mw7lc4 күн бұрын
Banyak ilmu penting di video ini.
@MuhammadHifzul5 күн бұрын
Sukses selalu Prof.. Semoga harapan-harapan baiknya selalu sejalan dengan kenyataan.. 🤲
@meiriasanti42445 күн бұрын
Very inspiring talk! Please invite Bu Ines Atmosukarto, Pak Bagus. To inspire young women in Indonesia to work in science.
@akbarm84424 күн бұрын
Sepertinya menarik jika prof stela bertemu beliau-beliau ini
@ariefsyukransyahrofi97714 күн бұрын
Yaallah bersyukur kali video ini lewat di beranda
@agustinussiahaan66692 күн бұрын
👍Dr. Hilmar. Bahasa dan kebiasaan korupsi juga sebaiknya dibicarakan.
@bernardlokman54425 күн бұрын
Harus saya tambah, bahwa penggunaan bahasa melayu pasar itu sudah berakar di seluruh pesisir nusantara secara alami. Bahkan Ma Huan pada abad 16 menggunakan istilah-istilah yang dipergunakan tionghoa di pesisir utara Jawa berbahasa Melayu. Bahkan Ma Huan menggambarkan bahasa pemain wayang sebagai 'berbahasa asing', yakni bukan bahasa pesisir. Kemudian kita juga bisa merujuk kepada surat korespondensi antara VOC dengan raja-raja Jawa dengan bahasa Melayu ditulis dalam aksara Jawa. Harus dimengerti bahwa, bahasa Melayu pasar adalah bahasa 'thalassa'/perairan nusantara. Saya tidak menyangkal agenda Belanda dalam Balai Pustaka, tetapi Melayu-isasi asalnya itu bukan hanya rancangan penjajah belaka. Bapak Hilmar pernah menggunakan bahasa Indonesia sebagai argumen menentang polemik Jawanisasi, tetapi Bahasa Jawa pra abad 20 sama sekali bukan lingua franca perairan nusantara.
@slemansugiyanto70805 күн бұрын
Serat jangka jayabaya justru mampu memproyeksikan masa depan. Sepertinya serat unu ditulis oleh Pujangga Kraton Surakarta
@rendipaya61145 күн бұрын
Terimakasih mas bagus coba dong bedah kitab" sastra yang tua di berbagai daerah termasuk I LAGALIGO yang di sebutkan
@okyoky4055 күн бұрын
Lagaligo blm kelar di translate ke bhs indoensia. Jumlah halamannya buanyak bgt
@bagusmuljadi2 күн бұрын
Sudah direkam, akan tayang di akhir tahun. Ditunggu
@PeterHaviland-y8c2 күн бұрын
Di bab terakhir ttg regulasi budaya, Setuju dgn pak Hilmar, Indonesia senang merujuk ke pedoman badan2 PBB yg merupakan Organisasi dengan idealisme & ideologi berbeda dgn local wisdom Indonesia. Dan lagi banyak agenda pbb yg punya misi tersembunyi (lobi2 dari entitas asing) yg justru bisa jadi senjata budaya dan ekonomi untuk Indonesia. Hanya wanti2 saja, banyak agenda2 pbb yg 'fishy'. Entitas global yg dari awal pembentukannya saja hanya oleh bbrp negara superpower. Pantas Sukarno tidak senang dengan PBB.
@wahyusujatmiko18033 күн бұрын
Waktunya undang mentri yang bersangkutan bang bagus, sebagai pemangku kebijakan untuk mengulik buah pikirnya terkait podcast ini
@muammar-nur3 күн бұрын
Setuju. Demistifikasi "Indonesia harga mati" perlu dilakukan, kalau tidak akan chauvinistik terus
@erriwibowo8 сағат бұрын
Mas Bagus ini yang pernah jadi guest acara end gamenya Pak Gita ya? Alhamdulillah bisa ketemu channelnya. Bukannya ngedosen di Inggris?
@ahmadpribadi-c3i4 күн бұрын
Edukatif
@ahmadapriyono7263Күн бұрын
harusnya dia yg jadi menteri kebudayaan.
@ryanh18352 күн бұрын
pak Bagus ini vibes nya mirip sama Pak Gita, keren
@bimoarif59185 күн бұрын
asupan dan nutrisi otak, klo denger 2 orang intelektual berdiskusi minimal banget dapet suatu perspektif dan insight yang bernilai
@pambudi_pati5 күн бұрын
Mengganti ejaan van ophuijsen (1901-1947) Menjadi Ejaan Republik/ejaan Soewandi (1947-1955)
@pambudi_pati5 күн бұрын
Ejaan pembaharuan 1956-1961 Ejaan Melindo(1961-1967 Ejaan Baru(1967-1972) Ejaan Yang disempurnakan (1972-2015) Ejaan Bahasa Indonesia (2015-sekarang)
@Tyson_Ritter_bdg4 күн бұрын
Keren😊
@ridwanmaulana75 күн бұрын
Semoga berikutnya SENO GUMIRA AJIDARMA atau BU KARLINA SUPELLI.
@rivalditayaya81064 күн бұрын
Request pak Prof, undang bung Rocky Gerung. bahas apa saja saya pikir akan menarik jika Prof. Bagus berdiskusi dengan Rocky Gerung😊
@bagusmuljadi2 күн бұрын
Siap, abis ini
@isnaoktafini4 күн бұрын
Prof Bagus, bolehlah usul diskusi dengan Andrea Hirata dan Tere Liye. 😊
@muhammadmuflih2 күн бұрын
Wah menarik banget kalo Andrea Hirata, dia jarang muncul di podcast seperti ini ya.
@fajriluthfi95324 күн бұрын
WOW Beraaattt.... Tapi mengasikan 👍👍 Tapi ko jd semakin pesimis sama ide2 pembicaraan nya. Budaya sastra, bahasa dan artikulasi pemikiran kita masih di pimpin oleh YNTKTS 😢😢😢 Semoga kemajuan budaya dan peradaban orisinal kita bisa ber-institusionalisasi terbentuk dari rakyat
@iputuanggawiguna42092 күн бұрын
Suara pak hilmar mirip Morgan Freeman.. berwibawa
@bagusmuljadi2 күн бұрын
Oh iya ya..
@khoirulfahmi21473 күн бұрын
1:09 beliau mengatakan perihal beasiswa pelaku budaya. tapi itu (maaf) tidak sesuai dengan yg di lapangan. Sebab, tidak ada satupun penerima beasiswa pelaku budaya pada tahun 2024. sudah kami data, dari semua kampus seni di Indonesia, tidak satupun mereka memiliki mahasiswa dengan status penerima beasiswa pelaku budaya dari BPI
@qategori_3 күн бұрын
Negara Jepang tidak fasih berbahasa Inggris tapi mereka membuat gaya bahasa baru yang disebut Japanlish. contohnya Google menjadi Guguru, Drill menjadi Doriru, Black menjadi Burakku.
@deniclassic2 күн бұрын
Itu gak baru deh, udah lama. Jaman Jepang bikin film seri Ultraman tahun 60-an, mereka udah nyebutnya Urutoraman. Lebih ke aksen sih, lidah jepang yang susah bilang L dan huruf mati di akhir kata.
@asurolearn1263Күн бұрын
Arabic is the mother of all languages...
@mahardikayurico51425 күн бұрын
🤘🤘🤘
@HilmyNugraha4 күн бұрын
harusnya dia jadi Menteri Kebudayaan
@adityahadiseputra271422 сағат бұрын
Giring Niji tiba tiba tersedak biji durian membaca ini
@Ristantribian5 күн бұрын
Tolong pak, teksnya kok tidak dimunculkan. Terimakasih.
@patrihandoyo72543 күн бұрын
Siapa tuh yang jadi panitia World Water Forum?
@alyalaurenzaaziz30713 күн бұрын
TAG KEMENDIKBUD
@nobacotbacotgaming6 сағат бұрын
Daging
@AlgoNudger5 күн бұрын
This episode reminds me of J.S. Badudu aka Jus Badudu. 😅
@Cahaya1818-tv1sn5 күн бұрын
Betul sisa pembodohan dari belanda sampai dulu dirumah tidak boleh pakai bhs ingris hanya dapat di sekolah saja jangan bicara ingris lagu ingris juga gak boleh itu lah jaman dulu karena terbentuk dari penjajah 🙏🙏🙏
@farouqsyahrulhuda91915 күн бұрын
Saya kira jadi ngundang Rocky Gerung😅
@zengzurion5 күн бұрын
xixixixi
@zengzurion5 күн бұрын
makanyachhh, schetujuchhh
@bodhi5905 күн бұрын
fyi menteri Kebudayaan yang baru itu Fadli Zon dan wakilnya Giring 😂
@deniclassic2 күн бұрын
Kalau Fadli Zon emang passion-nya di bidang kebudayaan tinggi banget, punya museum pribadi yg di dalamnya ada ribuan koleksi wayang. Tapi entah bagaimana kinerja atau program kerjanya. Kalau Giring, semua puisi aja suruh dibuang kata dia 😛