KAYA BUKAN HASIL KERJA KERAS! BELAJAR REALISTIC PSYCHOLOGY DARI PAKARNYA - HASAN ASKARI PART 2

[@TomMCIfle]

Part 1 : kzbin.info/www/bejne/ap7Qc3qPfN98atE LEADER ANDA TOXIC & NARCISSISTIC? SEGERA RESIGN! BONGKAR CIRINYA BARENG HASAN ASKARI

[@AlgoNudger]

Bahas Bud Light, North Face dan Target, dong. 🎉🌈🎯 *GoWokeGoBroke* 🎯🌈 🎉🤭

[@aikahurairah]

First time banget nonton part 1 ini langsung ketampar blas blas😂alhamdulillah jadi sadar selama ini kolaborasi dengan leader yang toksik 🥲thanks coach

[@猫ぽい-r8g]

mas suaranya kurang keras mas

[@djuehaena7540]

Sukaaaa

[@jemijonathan8121]

Konglomerat dunia di forbes cek aja skr nya di mulai dari anak orang miskin, Steve J pendiri Apple lahir dari keluarga berantakan alias cerai sama masalah ekonomi, si Pendiri WA lahir dari Imigran Miskin..berapa konglomerat di Indo juga lahir dari anak orang miskin, jd anak orang Miskin bakal miskin itu omong kosong, ayo jangan putus asa..apapun latar belakang mu, hanya kamu dan ALLAH yang bisa mengubah nasib mu..Semangat yah

[@young7x361]

Sering membantu seseorang, orang yang kita bantu akan menganggap itu adalah kewajiban kita, thats real

[@teofilusnatanael7811]

lesson today : Be more realistic, sadari potensi diri, buka diri untuk peluang dan relasi, dan jangan lupa kerja keras. Semangatt

[@hilyatul_ainchanel9954]

Kesalahan terbesar dalam hidupku adalah meyakini semua orang baik, semua orang tidak mungkin menyakiti orang lain dengan sengaja apalagi berencana. Alhamdulillah sekarang mataku sudah terbuka... Ternyata manusia itu kejam.

[@Opopo.p]

Walaupun gak 100% . Sy setuju bro... Gua pernah digigit sama manusia yg dl p3rnah saya tanam kebaikan.. Sempet syok..tp p3lan2 saya sadar manusia gak semua bernaluri baik...bahkan lebih sadis dr Maaf maaf Hewan buas...

[@thiyoan86studio2]

Setuju dan gwe mulai ga baik kesemua orang,kalo mau baik usahakan kekeluarga dulu orang lain,ntar dulu 😁😁

[@dnjanati9848]

Iya bener.. i was there 😢

[@KeluargaKelasTengah]

Bener.. ibuk sendiri aja bisa kejem sama anak sendiri 😂 gw waktu baru lahiran demi pengen nikah lagi malah ngusir gw padahal jahitan belon kering + asi. Alhamdulillah ada tabungan jadi bisa kontrak. Eh dapet info tetangga semua anak tirinya diajak tinggal bareng 😂 lawak bener dunia ini.. akhirnya yg awalnya aku gak percaya ada orang jahat apalagi orang tua, setelah kejadian itu mata ku terbuka lebar jika manusia itu kejam walaupun dengan darah dagingnya sendiri.

[@renaldije]

tidak semua manusia baik dan juga tidak semua manusia buruk, namun dalam diri manusia ada semua itu, baik dan buruk. Seburuk"nya manusia ada titik kebaikan juga, begitupun sebaliknya,... Sadari segalanya berunsur dua , siang & mlm , baik buruk dsb, tinggal pilih mana yg kita mau dan mana yg kita biarikan..

[@ricka9225]

Ini bener banget sih. Generasi nenek ga sekolah, ortu lulusan SMA, anak lulusan sarjana dan magister kerja gaji tembus 20jt, sekarang si anak punya anak usia batita yg hidupnya jauh lebih enak. Jd estafet kehidupan ini nyata sekali. Perbaikan generasi ke generasi itu sangat terasa.

[@indrakusuma2553]

intinya Usaha atau kerja keras tidak akan mengkhianati hasil Banyak manusia pandai memanusiakan manusia Tapi manusia itu sendiri tidak pandai memanusiakan dirinya sendiri

[@kelvindoank8437]

Jadi inget Amsal 10:22 Berkat Tuhanlah yang menjadikan kaya, susah payah tidak akan menambahinya.

[@christianvulcan5267]

kyknya hanya orng terpilih yg bisa kaya dari bawah.

[@GilangNR]

Keren pemaparannya Bang Hasan, ada beberapa poin yang semoga menjadi reminder bagi kita sesama muslim : 1. Allah Maha Adil, kita diciptakan kaya dan miskin semua atas keadilan Allah, kaya adalah ujian, miskin juga ujian. Terlahir miskin bukan berarti terhina begitupun sebaliknya. Allah Maha Tahu ujian mana yang lebih pas dan bisa dilewati oleh setiap hambanya, semua berjalan atas keadilan Allah. Allah tidak akan menguji hambanya di luar batas kemampuannya. 2. Menjadi realistis ini poin dari Bang Hasan yang sangat penting. Hal ini menjadi tamparan besar ke kita bahwa tujuan seorang muslim itu bukan dunia tapi akhirat. Kalau Allah titipkan kelebihan harta dan dunia, maka ini bisa jadi sarana untuk meraih surga tertinggi. Terlahir miskin pun juga bisa mendapat firdaus dengan izin Allah melalui sarana lain seperti menuntut ilmu agama, beribadah lebih banyak, ikhlas, berbakti kepada kedua orang tua, dan banyak pintu2 lain yang disediakan atas keadilan Allah. Justru orang kaya suka terlalai dari kewajiban2 ini sebagai muslim. 3. Setan juga ada dari golongan manusia. Baca surat An-Naas 4. Betul bahwa expertise menjadi abu2 di zaman ini, terkenal bukan berarti ahli. Hal ini pun juga berlaku bagi "ahli agama", semua dikembalikan dan ditimbang dengan Al-Quran dan Sunnah dengan pemahaman para Sahabat Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam. Ini akan seru saat masuk ke pembahasan2 yang lebih substantif, ahli ilmu lah yang bisa menjawab/membungkam argumen2 "ahli agama" lain. Jangan alergi dengan debat ilmiah di ranah ilmu agama, ini yang kurang di masyarakat kita, terlalu emosional dalam menilai, apalagi kalo sudah dianggap "ahli" dan "terkenal"

[@RitaSafitri-td4ol]

Point ke empat, saya kurang setuju.karena.. pertama, debat ilmiah itu hanya bisa terjadi diantara kalangan berilmu. Pertanyaannya, berapa persenkah tingkat pendidikan di masyarakat kita? Mau angkatan boomers ataupun milenial, sama-sama masih kurang. Kedua, budaya Indonesia suka taklid. Ngikutin ustadz A dan menyakini itulah kebenaran yg absolut. Ketiga, kebenaran absolut itu lahir dari Masyarakat ekonomi kelas atas yg terbiasa dgn ilmu exact (ilmu pasti). Jadi ulama model buya yahya, NU dsb itu "nggak selalu" pas. Mereka sibuk kerja, dateng ke majelis ilmu buat dapet jawaban bukan disuruh mikir lagi mana pas buat dirinya. Padahal litelatur fiqih islam, sudah terbiasa dgn perbedaan (ikhtilaf). Jadi solusinya gimana? Ya anda harus mulai berkontribusi minimal dilingkungan anda sendiri. Cobain prosesnya. Ketemu masyarakat, org lebih tua, lebih muda. Cari pain point mereka dan ajak kepada kebaikan dan kebenaran. Percaya deh, pasti bakal banyak cerita setelahnya

[@GilangNR]

​@@RitaSafitri-td4ol mungkin perlu anda baca lagi poin2 saya, btw menanggapi poin yang anda berikan : 1. "debat ilmiah itu hanya bisa terjadi diantara kalangan berilmu" Betul, makanya banyak kegaduhan terjadi karena orang yang kurang berilmu yang paling sering cuap2 apalagi di sosmed 2. "budaya Indonesia suka taklid" Betul, orang yang sudah terlanjur cinta, pikiran rasionalnya hilang. Saat ustadz pujaannya dikritik pendapatnya (apalagi sudah dianggap "ahli" dan "terkenal"), langsung kebakaran jenggot. Jangankan ustadz2 jaman sekarang. Ulama2 salaf macam imam yg empat saja banyak dikritik pendapat2nya oleh ulama2 sejamannya. Kita sebagai awam coba berusaha memahami kedua argumen dan menimbang pendapat mana yg mendekati Al-Quran dan Sunnah dengan pemahaman para Sahabat. Sekali lagi, debat itu ranah orang yang berilmu. 3. "kebenaran absolut itu lahir dari Masyarakat ekonomi kelas atas yg terbiasa dgn ilmu exact (ilmu pasti)" Saya gak mengerti poin anda ini. Kebenaran absolut itu datang dari Allah dan Rasulnya, Al-Quran dan Sunnah yang diajarkan kepada para Sahabat sebagai garda terdepan dalam ilmu. Nabi sudah bilang bahwa generasi terbaik adalah generasi sahabat. Ikhtilaf memang biasa di ranah fiqih, tapi aqidah itu lebih hitam putih. Yang jadi masalah adalah saat orang tidak bisa membedakan ini persoalan fiqih ato persoalan aqidah, sehingga kata "ikhtilaf" ini di abuse ke banyak hal dan merembet ke aqidah. Kuncinya hanya satu, jangan pernah alergi dengan debat ilmiah di ranah agama. Coba dengarkan kedua pendapat, dan simpulkan dengan pikiran jernih. Kita sudah diingatkan oleh Rasulullah untuk memegang erat2 sunnah beliau. Dari sini saja anda akan banyak melihat, ustadz2 mana yang selalu berpedoman ke Alquran dan Sunnah, mana yang menentang. Buktikan sendiri ucapan saya 4. "Jadi solusinya gimana? Ya anda harus mulai berkontribusi minimal dilingkungan anda sendiri" InsyaAllah, saya akan melakukannya sesuai porsi saya.

[@TheEastLastof45]

@@GilangNR Siapa diantara ulama kibar rujukan anda bang?

[@hasanaskari7]

Thankyou coach Tom! Such an honor to be in your podcast, you’re a an amazing host and definitely a good listener. Till next time!

[@Bangdefman]

Keren, makasi sudah berbagi ilmu bang Sukses terus orang baik 👍👍

[@nengsitishofiah2289]

AKU SUKA PENJELASNNYA. Thanks coach sering2 kolab

[@aikahurairah]

First time banget nonton part 1 ini langsung ketampar blas blas😂alhamdulillah jadi sadar ternyata selama ini kolaborasi dengan leader yang toksik 🥲thanks coach

[@Mankdolz]

Keren bro.

[@atulofebriman7360]

thanks ilmunya pak, sangat bermanfaat

[@adhifz]

Dari nonton part 1, lanjut part 2 dan sumpah ini luar biasa sekali, dan puassss sekali saya nontonnya. Serasa apa yang jadi keresahan hati saya, semua terjawab disini dan 90% persis seperti pendapat saya (tp saya ga ungkapkan ini ke orang2) seperti : 1. Anak milenial itu unik. Polanya, mereka mampu bekerja cepat, sukses, dan hebat di scoop yang mereka sukai. Namun mentalnya rapuh, tidak pandai kontrol emosi, tidak bisa dikritik apalagi dibentak. Rusak pasti. 2. Expert susah sekali dicari. Selain dari banyaknya plagiarism, juga too much information yang bisa kita semua akses. Bahkan, Habib Jafar pun bilang kalo pelawak pun juga bisa saja disebut ustad meski tidak ada background pendidikan agama. Ini persis kaya yg saya pikir saat ini. Saya sekolah desain, marketing, copywriting, multimedia sampe ngelotok, kok ya bisa dianggep sama kaya orang yg belajar Photoshop secara autodidact as a designer. 3. Manusia tidak sama. Ada yg putih & hitam. Nice sekali. Ada yang support untuk kita bisa bangkit & kuat, ada yang netral, dan justru ada yg jatuhkan. 4. Soal kekayaan. Sejatinya, Rasulullah SAW adalah Manusia Terkaya Di Bumi, namun beliau memilih jalan hidup sederhana tanpa terlihat ada kekayaan apapun pada dirinya. Karena hakikatnya, manusia hidup hanya hidup sebentar di dunia. Kehidupan kekal, di akhirat. Perbanyak ibadahnya dengan segala aspek hidup baik dengan attitude, perlakuan baik, harta, tahta, keluarga, orang tua, dan lain sebagainya. Realistic, but keep Ikhtiar yang terbaik. Dan masih banyak lagi. Asli ini keren. Saya Fans baru mas Hasan 😊👍🏻

[@TengkekButoChannel]

nice

[@bangjack5685]

🙏🏼🙏🏼

[@suprastio1754]

Aku suka ilmu yg bermanfaat seperti ini, masih merintis usaha mudah" d usia tua nnti bisa senang dan bisa pensiun lebih cepat, lebih baik merintis susah d usia muda, usia senja memanen kebahagiaan nya, daripada poya" d usia muda, susah d usia senja yg penuh dengan kesedihan, karena aku ingin merubah derajat keluarga ku ya Allah, semoga keinginan ku tercapai aamiin 🤲bantu doa nya teman" seperjuangan 🙏

[@luvpurple7861]

Aamiin

[@NusantaraHindu]

Amiin

[@suriadilim8024]

Ini tema paling bagus dari seluruh yg ada di dunia ini. Realistis, wajar. Mematahkan semua motivator2 penjual ludah. Salute untuk Coach

[@floristbuket3196]

😂😂😂😂 betulllll

[@Malz164]

Sampe bawa² dunia segala🤣

[@mrkepo2024]

​@@Malz164 nanti kalau bawa2 akhirat dikatain sok agamis dan si paling😅

[@PantasKaya-e3n]

Hus...Dalam kaidah ilmu sosial tidak ada kebenaran yg mutlak. Sesuaikan saja dengan konteksnya.Motivator juga punya peran, guru juga punya peran.tidak ada variabel tunggal dalam meraih kesuksesan. Logika kita akan bertabrakan.kerja keras gak bikin kaya apalagi kerja biasa aja.kl kita nonton podcastnya orang barat mereka kerja super keras, tapi kerasnya adalah mengedukasi diri dulu.Berbeda dengan orang indo yg kl Tau sesuatu baru sedikit tapi sudah merasa tau segalanya. Baru baca judul buku sudah merasa paham. Sedangkan org barat tadi merepetisi agar benar² paham intisari buku tersebut.

[@mrkepo2024]

@team.ngoyokk_officialbetul, tanya supplier dimana nggak dijawab, takut tersaingi 🤣

[@ArisAlfonsius1]

Pak Tom adalah Very Good Listeners.... dr semuaaaaaaa video dia.. konsisten sebagai pendengar yg baik... kalo mau berpendapat ..dia ga pernah motong pembicaraan nara sumber...Pak Tom sangat menghargai nara sumber

[@TomMCIfle]

Aminn, semoga semakin dapat manfaat dari setiap video di channel Coach Tom

[@saddamagung1858]

Intinya mindset membuat orang sukses. Mindset yang bagus itulah kecerdasan. Jadi tugas kita sebagai orangtua adalah membentuk mindset yang cemerlang untuk bekal masa depannya.

[@heyyoitsme29]

jauh lebih daging dari konten-konten lainnya. teruskan pak bermanfaat bagi orang lain. salutt

[@deta_engineering]

Bener banget om, saya bisa sekolah aja harus musuhan sama orang tua, karena mindset orangtua kamu jangan lihat anak orang kaya yang sekolah kamu lihat kamu itu anak siapa? perjuangan untuk sekolah saja dramanya bukan main, memang beda sama anak orang kaya yang jalannya memang bisa sedikit di arahin apalagi orangtua yang support kamu mau jadi apa rela ikut berjuang.

[@arunaputra2266]

24:35 Ni denger yang lagi bisnis, Realistis. Tau dari mana bisnis anda bisa sukses? Jangan terlalu yakin, kumpulkan dulu data. Pastikan kesimpulan anda bukan dari seorang yang pura pura menjadi pakar.

[@vyviant1939]

Maksudnya bagaimana ?

[@sasmitadwidhananta]

Bagus banget, dibuku pshycology of money dikasi tau kita harus tau arti kata cukup. Kalau gabegitu, punya 1 T pun bisa tetap pingin lebih dan lebih. Yang bahayanya menghalalkan segala cara utk mendapatkan lebih padahal sudah lebih

[@amienbrrnthrhswirawan7776]

Kerja utk kontribusi bagi masyarakat dan negara itu lebih benar dari pada hanya jadi kaya

[@pakbasuki7442]

salut sama pencerahan bung Hasan Askari, itu mendekati kenyataan reel kehidupan sehari hari secara pribadi sy orang swasta konstruksi , kenyang dengan drama kehidupan dari berbagai perusahaan yg berbeda,.....

[@edwinnoermansyah]

Bukan sembarang obrolan inimah, berkualitas, siapapun mau tua mau muda perlu nonton, perlu menyimak. Padat penuh isi. Mantap Coach Tom & Bung Hasan, mencerahkan !

[@TomMCIfle]

Siapp, semoga semakin menginspirasi

[@almahdiimam855]

Hidup hnyalah mnikmati yg ada dan mnsyukuri dlm brbagi.

[@benob1213]

Bangun hubungan baik Dirimu dengan Tuhanmu Bangun hubungan baik dirimu dengan sesama manusia lain Selebihnya kamu akan mengerti dengan sendirinya ,jalan menuju kesuksesan

[@saifedora2834]

2 jenius man bertukar pikiran dan sharing isinya daging semua

[@michaelnatanael8283]

Menit ke 20. Sangat berdamage. 🙏

[@bukanPSI]

Halo pak tom, aku sering ikuti video pak tom. Salah satu motivator yang menurut aku cocok dengan model bisnis aku, selain jaya setia budi dan hendra hilman. Background aku juga dr psikologi, tapi aku terlahir dr ortu yang menjalankan usaha toko retail. Aku dulu masuk kelas akseleRasi waktu sma dan berhasil lulus cumlaude ketika kuliah, dosen dan asistensi merupakan teman keseharianku, tapi di sabtu minggu aku akan datang di pasar kaget utk jualan aksesoris hasil beli dari pasar grosir. Aku sungguh menyukai uang sekaligus menyukai sekolah. Oleh karena itu aku melakukan 2 hal sekaligus. Jadi asisten dosen dan penjual aksesoris. Setelah lulus S1 aku sempat bimbang antara jadi psikolog atau usaha mandiri. Ternyata genetik ku masih dominan, akhirnya aku membuka toko juga dan mengelolanya. Memang benar yg dibilang sm hasan askari. Aku tidak memulai dari nol. Sebidang tanah+bangunan+uang tunai menjadi modal awal, yang akhirnya aku kembangkan selama 10th terakhir. Pada awalnya aku bingung karena aku memulai di usia 20th, aku tahu hanya profesi wirausaha yang memberikan gaji tidak terbatas. Tp aku tidak ingin mjd seperti orangtuaku yang walaupun bisnisnya sangat besar di kota kami, tapi bisnisnya mulai menurun ketika orangtua kami semakin tua. Jadi tidak bisa dipegang oleh orang lain selain ortu kami. Maka aku mulai menemukan tipe bisnisku sendiri. Aku mengantongi ilmu2 basic yang berharga dari ortu tentang penjualan dan pemasaran, tp aku terus belajar bagaimana membuat sistemasi bisnis agar bisnis ini tetap berjalan baik ada kami atau tidak. Kami mulai membuat SOP, mencatat semua keuangan (yg tidak pernah dilakukan orangtua kami), dan kami mulai mencatat data pelanggan kami (tentu ini juga tidak dilakukan orangtua saya). Sampai sini saya merasa saya dalam perjalanan Hijrah dari pedagang ke pebisnis. Orangtua sy adalah pedagang di pasar, tapi saya tidak hanya ingin jadi pedagang. Teman2 sy pintar2 dan hidup dengan baik, setidaknya pangsa pasar kami juga harus org sprti mereka, yaitu orang2 yg berpendidikan dan hidup dengan baik. Terimakasi pak tom atas semua konten yg bermanfaat, semoga sehat selalu. Konten ini berhasil membuat sy menulis sepanjang ini, karna sesama alumni psikologi, jadi saya juga bisa mengerti bagaimana kacamata psikologi menyoroti tentang gen Z ini. Sukses dan sehat selalu pak tom 😊

[@TomMCIfle]

Terima kasih, sukses selalu

[@bukanPSI]

@@TomMCIfle terimakasih atas responnya pak.tom.. Jika memungkinkan pak tom, undang kembali kak hasan askari membahas tentang lonely ness. Sebetulnya, selama 10tahun berkeluarga dan mengelola usaha sendiri, teman2 saya sedikit berkurang. Dulu sy cukup familiar dan berinteraksi dgn byk org, tp karna kesibukan dan kembali ke kampung halaman sy jarang keluar atau berkomunikasi dgn teman2. Bahkan sy tidak terlalu intens dlm membangun hubungan dgn orang baru (hubungan persahabatan). Sy memang bertemu dgn banyak org setiap hari, sy senang dgn itu. Pelanggan, sales, karyawan. Hampir bisa dipastikan diantara itu saja yg berbicara intens dgn sy 10th terakhir ini. Terkadang sy ingin bergabung lebih intens dgn kelompok ortu2 sekolah utk menjalin persahabatn diluar bisnis, tp entah kenapa sy merasa itu adalah kegiatan yg kurang bermanfaat. (karna isinya sering bergosip atau berfoya2). Jd jika memungkinkan, hasan askari mungkin bisa membahas ini dgn lebih detil, dan bagaimana agar hubungan interpersonal bs meningkat seiring dgn meningkatnya usaha kami? Banyak sahabat baik, banyak uang, pasti menyenangkan.

[@MutiarohAhyadi]

Oon

[@mrnobody2795]

Kaya hasil dari lu punya skill tapi juga bisa bikin orang nyaman sama Lu lebih hebat lagi lu bisa bikin orang ketawa .

[@fahirarachmawaty9479]

Terimakasih

[@alfajrilanwar3306]

saya sangat yakin bahwa manusia bisa merencanakan sesuai rialitanya,tapi ketentuan allahlah yang sangat berperan dan kita sebagai makhluknya tidak dapat menolaknya,karena ketentuan allah adalah pasti.

[@yossie3660_]

Dari video ini daku langsung jadi subscriber keduanya, tentunya Hasan Askari menjadi menarik buatku untu dengerin terus obrolannya, bukan sekedar video 8 detik yang aplikasinya sudah kuhapuskan sejak lama karena merasa begah juga dengerin orang2 yang belum tentu background pendidikannya sesuai dengan apa yang dikatakannya hanya karena demi konten. makasih banyak buat Pak Hasan, seru bener dengerin nya n menjawab segala macam apa yang da di kepalaku selama ini 🙏🏻🙏🏻🙏🏻👍🏻👍🏻👍🏻

[@quizaza]

Apa nama yutub pak Hasan ? .. sy suka dengan Obrolan yg Fakta2 gni... Bukan yg halu2.. fakta itu pahit tp ya Manjur bagai obat...

[@jeremyshn]

Wow. Just wow. Ini daging yg harganya mahal bgt cuy. Please share ke siapapun org di sekelilingmu yg membutuhkan. Ini baru expert yg gak asal ceplos. Benar2 mengubah paradigma. Banyak bgt org2 di luar sana yg hidupnya berlubang dan perlu bgt denger ini ❤

[@AllexSalesman]

Makasih pa sudah berbagi ilmu nya 😇 ga banyak kata cuma mau bilang ..sebaik baik manusia dia yg masih mau mendengarkan nasehat orang lain 🙏🙏

[@kepitinghutan4321]

Bersyukur atas apa yg kita dapat hari ini,apa guna keberlimpahan harta tpi tidak bahagia.cepat² temukan jati diri kita agar bisa belajar kehidupan dari semesta, guru terbaik versi saya adalah semesta. Bukan menggurui hanya berpendapat saja. bersyukur >>bahagia>>fikiran tenang>>aktifitas dan usaha insyallah akan ditunjukan jalan yg lapang,tugas kita hanya berusaha untuk hasilnya tetap bukan kita yg menentukan.terlalu berharap hasil sesuai keinginan kita sendiri akan menjatuhkan.

[@hermantristianto8740]

Saya baru beberapa hari ikuti channel Coach Tom, semakin dengar semakin menarik baik isinya maupun cara delivernya. Thank you

[@StoreLV]

Saya cuman mau bilang ini KONTEN SUPER KEREN....blak2xan dan apa ada nya..... thanks om tom thanks jg buat om hasan 🙏

[@TomMCIfle]

Jangan lupa dishare juga ya jika bermanfaat

[@StoreLV]

@@TomMCIfle dengan senang hati om tom,akan di share sebanyak2x nya,krn konten yg sangat bermanfaat 👍

[@heraagus5671]

*Tetap no satukan Tuhanmu(ikuti perintahNya) * Realistis (cari kekurangan dan kelebihan diri..kembangkan kelebihan diri tanpa mengeluh dan tetap cari solusi + jgn menyerah( pendiddikan tg, Cr referensi ilmu dr berbagai cara cont sosmed, kursus gratis, baca2x buku dll) coach, relasi) kembangkan potensi Diri) * reaslistis dlm dunia (hrs tau dunia itu kejam harus tahan banting:gagal.cari solusi coba lagi) Realistis dlm Diri sendiri( tau kemampuan diri sendiri dan memperkaya dari leher keatas) Realistis dlm org lain( byk yg tdk tulus dlm dunia ini, jgn baper cari solusi buat orang 2x tdk tulus terkagus2x dan menghormati kita) *bergaul dengan Orang 2x hebat (ambil ilmunya, ambil kebaikannya)jgn sampe merendahkan diri jg ke mereka *Jaga pertemanan + tambahkan perkenalan dan orang baru u dunia kerja /karir (siapa tau bisa dapat koneksi) *Jgn munafik(apa yg diperkarakan sama dgn apa yg kamu buat. Jika kurang berkenan lbh baik diam.

[@lalalili8623]

Terimakasih para coach.. Benar² membuka mata dan logika agar bisa berpikir realistis.

[@royjack8287]

Di era informasi yg terbuka saat ini, pendidikan yg paling penting itu adalah pendidikan moral, pendidikan akhlak, krn informasi dan pengetahuan sangat mudah sekali di akes.. Seorang murid SD,SMP,SMA dia bisa lebih tau banyak hal ketimbang gurunya krn terbukanya informasi,. termasuk soal matapelajaran.. Murid akan merasa dirinya hebat, lebih hebat, lebih tau, lebih pintar dari gurunya.. Apa yg dia ingin tau bisa dia dapatkan dengan mudah dari internet tanpa harus nanya dan belajar sama gurunya.. ini bisa mendorong pergeseran etika dan moral..

[@rizvanhassan7251]

Pencapaian sukses itu hy materi, dan pujian pun lebih material. Berilmupun hy tujuan materi. Tujuan ilmu itu melanjurkan peradaban. Kalo adab atau etika tak ada maka peradaban punah. Hanya agama yg bs melestarrikan peradaban manusia yaitu akhlak baik. Akhlak itu ditempa sedangkan ilmu diisi.

[@queenbossofyandere]

Agreed technicaly , all is need effort dan privellege beside work hard . realistis dulu lakuin yg bisa kita lakuin saat ini , karna darisitu akan ada kesempatan yg terbuka barulah mulai idealis untuk jd specialist di bidang yg kita suka .. be well prepared for the good and worse case

[@arikuswindarta6190]

100% benar ini.. membuka pandangan saya untuk rekrutmen org dan membimbing bawahan..

[@arsomkr]

Kesimpulan saya ttg video ini, berpikiranlah realistis dalam merencanakan hidup dan carilah makna hidup agar bisa merasakan kebahagiaan walau hidup itu ambyar. Terimakasih Coach Tom & Bang Hasan Askari sudah membuat konten ini. 😊

[@renaldije]

Terlalu realistis juga tidak baik, tetap terapkan idealis dalam diri, agar seimbang/selaras. Segalanya yg berlebihan dominan tidak di anjurkan karna tidak ada nya keseimbangan. Yg bakal menjadikan suatu kerusakan.

[@PantasKaya-e3n]

Meskipun begitu, Tapi tidak begitu begitu amat😅. Kadang kita yakin(realistis) akan suatu pencapain sederhana, tapi hasilnya Nihil. Kadang kita gak yakin karn kita anggab tidak realistis. Tapi malahan itu yg berhasil. Karena ada Tuhan yg memutuskan apa yg terbaik bagi kita. Jika kamu ingin keajaiban sering Hadir dalam hidupmu jangan juga terlalu realistis😂

[@fazrienbyotas4112]

Hasan askari keren thank coach ataas inspirasi dan makna dlm podcas ini

[@yuwonoramadhan8288]

Kerja adalah kebutuhan bagi setiap mahluk bukan menjadi kn kekayaan. Kekayaan hanya bisa dilihat dari Benda bukan melainkan dari pikiran atau ide ide imajinasi manusia itulah baru dikatakan kaya dari ide kreatif buat diri sendiri maupun orang lain

[@VivianValeriena]

Keren, Bang.. Mencerahkan banget.. Akhirnya jd paham kenapa bapak w suka ngotot supaya saya nerusin ekspertisnya.. Ternyata ini alasannya.. Tapi saya merasa kurang cocok dgn bidangnya bapak saya, saya mau berkarir di bidang lain.. Saya jadi paham saya harus siap "mulai dari 0" lagi, bahkan minus, karena saya jg ad masalah kesehatan mental.. Terima kasih sudah membantu saya me-manage ekspektasi

[@finaagustina1866]

Hidupku dr kecil turun jurang naik langit turunjurang naek langit gmn tuh bang.. sy trus berdoa smoga akhir hidup sy baik dn diakhirat tetap jadi yang terbaik Aamiin

[@babankhyuchannel3640]

...aku harus berbendah diri...

[@nebulaklucier696]

Yg paling mind blowing dipembicaraan ini bagiku adalah , bagaimana beberapa orang itu memang memiliki bakat untuk menjadi dewa dan kecendrungan manusia untuk mendewakan seseorang, relate banget.. dan aku juga memahami cara otakku mengagungkan seseorang secara berlebihan hanyak karena aku keseringan melihat dia, jdinya aku terdojtrin secara tidak sadar.., dan malah mengagungkan dia, i belive apapun yg aku persepsikan dalam hidup merupakan doktrin semata untung menggiring ku, dan berusaha serasional mungkin dalam menjalani kehidupan..

[@nebulaklucier696]

Typo sorry*

[@soeluhtech8947]

Luar biasa

[@NusantaraHindu]

Makasih ya Om.. cibubur nyimak ❤ Shalom Yesus Kristus

[@aghoestsantoso8879]

Mantab nie punya bisnis harus logiss..

[@Michi-og9re]

saya baru nonton 4 menitan sih tapi kok langsung ga setuju ya dengan label "milenial ga bisa ditegur dikit, lalu milenial ga punya etika dalam hal resign (ngajuin resign hari ini, besok langsung ga masuk. Gitu kan katanya)". Lalu "segala sesuatu harus ada SOP-nya". Saya kan HR. Tapi jarang lho ketemu karyawan yang ditegur karena kesalahannya lalu ngambek. Menegur kan beda ya sama memaki. Kalo dimaki, siapapun juga ga suka. Kemudian soal resign. Yang proses resignnya cuma sehari saya rasa juga amat sangat jarang ya, kecuali kamu kerja di dunia retail, dan itu mungkin terjadi untuk level staff toko atau staff gudang dengan zero experience, tidak ada training, tidak ada arahan, langsung dicemplungin gitu aja dan ketemu dengan senioritas di lapangan. Kemudian "segala sesuatu harus ada SOP"nya. Nah dari pengalaman saya kerja di beberapa perusahaan, kami bahkan memiliki departemen SOP yang fungsinya untuk memudahkan sistem kerja. Bagusin sistemnya untuk kemudahan bagi semua pihak. Jadi ga ada yg salah dengan SOP. Kalau sampai satu perusahaan memiliki banyak tipe2 karyawan dengan mental lemah seperti yang disebutkan, mungkin bisa cek "budaya perusahaan" atau "proses perekrutannya" atau dua2nya. Ada "something off" disitu. Ga perlu juga sampe bikin strategi "mentor yang disalahkan kalo karyawan baru berbuat salah". Itu kan namanya memperkuat budaya "orang lain yang salah, gw selalu benar".

[@raphaelasmile1109]

Iyes. Gue gen y yang udah kerja dan gue sendiri pun baru denger ada karyawan gen y yang lembeknya kayak gitu sampe disediain mentor segala pula 🤔🤔 Realita gen y di tempat kerja mereka sangat berbeda dengan realita gen y di tempat kerja yang selama ini gue tau. Mungkin kayak lu bilang coba cek budaya perusahaan dan atau proses rekrutmennya.

[@jalerlanang4275]

Setuju, sepemikiran. Pembahasan di part 1, malah dicounter sendiri di part 2. 😅 SOP itu emang harus jelas. Apalagi kerja dg SDM banyak, divisi nya banyak, sangat perlu SOP yg jelas. Biar jobdesc jelas dan teratur. Padahal di video part 1, bahas kalo salah 1 ciri tempat kerja toxic itu yg SOP nya gak jelas. Lembur dapet apa? Ya pasti lah. Malah kalo profesional ya harus ada hitung2 an nya. Bukan loyalitas tanpa balas. Kerja 12 jam ? siaaap gaji lebih rendah ? Gak papaaaa Jatuhnya eksploitasi karyawan, dibodohi dg embel2 kakek nenek mu kerja tanpa banyak pertanyaan. ciri perusahaan toxic. Gak ada etika langsung resign? Tergantung individu nya. Biasanya ini dilakukan sama org2 yg fresh graduate. Belum ada pengalaman kerja jadi belum tahu etika kerja. Biasanya juga ini terjadi di staff level bawah. Resign karena teguran? Setuju sama lu bang. Itu teguran atau makian. Kalo makian ya banyak yg resign. Milenial dibesarkan dg babysitter? Teori dr mana ini. Dari dulu babysitter cuma ada di rumah org kaya aja. Dan org kaya itu sedikit. 😅

[@layyinasoraya]

Bknnya yg diomongin itu gen Z ya?

[@nizamazka6571]

Mantab jd pgen kuliah lg

[@mochammadfarhansyaichoni1639]

Menit 27 sampai 30, cocok bagi yang si paling ambisius thanks coach...

[@edwarman1494]

Sadar....setelah nonton...baru tau keterbatasan yg kita punya...realistiskah..

[@edwarman1494]

Sempurna...ekpektasi..sesuaikan dengan dengan siapa kamu sesungguhnya..lingkungan..dst..😊

[@edwarman1494]

Siapa kamu..

[@alexandertoban9744]

Saat ini memang sangat dibutuhkan masukan, nasehat, dan saran yang jujur, terbuka, dan realistis... Bro HA trm kasih sdh melakukannya

[@masbagas5635]

Saya suka podcast ini

[@sudharmoko]

Thank you Bapak2. Semoga menjadi amal jariyah yang barokah. Aamien

[@zainab20-1]

Kerja keras buat permulaan yg lebih mudh untuk anak2 kita karna ada rezki yang harus kita ikhtiar dan rezki dtg sendiri Jazakillahukhairan kak hasan dam om tom

[@UwaisqarniAlanshor]

Thanks banget ilmu nya coach

[@TomMCIfle]

Sama-sama

[@sukadidi9805]

Ada cra mudah dan praktis menuntaskam kemiskinan, setiap orang miskin di larang punya anak lebih dari 1, insya allhah 25 thun ke depan akan kaya semau,

[@monarchi1780]

semua omongannya tajem tapi gue suka, masuk akal logis. bikin semangat juang realistis, keren keren

[@marichfirsta2249]

terimakasih coach udah ngundang Hakim Ziyech ke podcast

[@osky3301]

Membagongkan ini podcast, saya suka yg realistis gini nih. Biar nggak melamun delusional melulu 😂

[@bellaalexandria977]

Sangat jelass informasi nya...

[@nataliaignasia12]

Keren, jadi bisa mawas diri sama evaluasi diri sendiri,

[@anakbawang2194]

Daging semua ni. Makasih coach

[@agusjakapurnama1172]

di negara-negara maju, situasi generasi seperti sekarang ini sudah terasa di era 80an ketika generasi X di Indonesia baru dewasa. Mungkin karena bangsa kita aja mindsetnya masih belum total move on dari pengaruh kolonialisme yang terlalu lama mengakar di negara ini.

[@diananggraeni7142]

Krn open mindset itu, need time

[@popyanto]

Menurut sya d era teknologi sekarang ini kita tinggal memodifikasi aja dan membuatnya menjadi lebih baik lagi dr penciptaanya p

[@kopee412]

suamiku memiliki latar belakang pendidikan menilai dan membaca type orang dan itu sangat membantu kami dalam melangkah di bisnis, pergaulan dan lingkungan kerja. ❤ dion

[@irvaniabidin3404]

Finally.. Part ll keluar juga

[@wilujeng5196]

aku juga dah lama bangettt kenal coach Tom dari 2010 ,,bersama mas ippo Sentosa, mas mono dll terimakasih coach berdua ilmunya daging semuanya walau baru lihat coach Hasan kerennn Salam kenal aku wong malang semoga berjumpa sesuatu saat nanti aamiin

[@Atanshoo]

terimakasih pak sudah memberikan tamparan yang mengubah cara berfikir saya. Semoga bapak terus memberikan ilmu-ilmu seperti, karena jujur ini sangat penting bagi orang-orang seperti saya yang terlalu optimis dan kurang realistis 😂

[@deanaditya8451]

Kemana aja saya baru nonton konten ini sekarang, konten nya daging semua coach. Thank u

[@sulthan7207]

Saya belajar apa? Belajar realita dunia, realita diri sendiri, sama orang lain dan kejahatan manusia yang selama ini ternyata saya salah memperlakukan sebagian orang

[@finzt5452]

intinya dr part 1-2 yg bs sy ambil : mintalah Hikmat dari Tuhan utk bs menjalani hidup supaya bisa mnjadi org yg hidup benar, baik , optimis & realistis dilingkungan sosial/kerja dimanapun kita berada. kl sudh dijalani seperti itu, berkat2 Tuhan udh otomatis mengikuti hidup kita. berkat Tuhan ga mesti ttg duit byk aja, tp banyak macemnya. bisa kuat bertahan hidup mnjd org bijak, baik dan benar di dunia kerja/sosial yg toxic nan jahat ini aja udh berkat Tuhan yg luar biasa. 😁

[@abdikaakbar9958]

Zaman dulu itu beli kendaraan secara kredit mau itu motor ataupun mobil ga mudah seperti zaman sekarang dimana orang ngontrak bisa kredit mobil dan motor dengan dp kecil...

[@cahyowede]

Blm sempet ngikutin tapi kereeen kaya nya nih buat millenial kaya kita🤭👍👍

[@pastifix2161]

Betul,,, • informasi di era ini terlalu pesat, tidak diimbangi attitude • pendidikan itu penting • temukan makna hidupmu

[@samuellombardo270]

2:47 bpk mengada ada dgn cerita itu. Mana ada orang yg dimarahin baik baik tp resign.

[@wayaetani]

Sayapun melakukan hal yg sama resign, saat dulu di intruksi atasan saya di pekerjaan pertama saya... 😂 Kalau dilihat sekarang, saya sadar atasan bukan menyalahkan.. Dia hanya memberikan data pekerjaan saya, dan dulu saya g terima...

[@widiizzulhaq42]

Ada

[@yovandadpaneo5864]

belum ngalamin dan bertemu org yang seperti itu, makanya bilangnya mana ada.

[@tuanputri1001]

Part 1 part 2 the best

[@suriadilim8024]

KEBERUNTUNGAN. Kata tepat mendeskripsikan hubungan Soedono Salim dengan Soeharto, Soedono Salim dengan Ciputra, William Suryajaya, Eka Tjipta, Mochtar Riady, dan Konglo2 lainnya. Tp sayang, msh banyak influencer2 / motivator2 muda yg "gila cari followers" yang berusaha MELOGISKAN kesuksesan / kekayaan....

[@kusnadi75]

Ikut nyimak coach.. terima kasih ❤️

[@ysmchannel3309]

Hilangnya kepakaran, like banget 👍

[@sastrowijaya6234]

Asli keren contentnya coach, terima kasih sdh mengundang mas Hasan

[@TomMCIfle]

siap siap, semoga semakin menginspirasi

[@chokzholics]

enak bgt ya ternyata ngotak kotakin kecenderungan sikap akan sebuah generasi😓

[@ujisujis6045]

Podcas yg luar biasa, tks host dan Narsum hebat.

[@uwislifenetworker4563]

oke lah,realistis dan logis itu bagus dan masih seimbang dengan optimismenya itu yang buat jadi bijak

[@Anna.Caroline.9863]

Masuk akal kereen.. realistic its good choice..

[@Klipquote]

Mantap Hakim Ziyech

[@SlametLubisPanjaitan]

Sangat cocok ditayangkan ke generasi mudah bangsa ini

[@debbiesianturi2505]

Keren dan saya suka dengan diskusi seperti ini.

[@temankucing]

Terima kasih ilmunya, sangat bermanfaat.. Bararakallahufiikum..

[@nonferrousmetal-x5j]

Saya, sangat menikmati diskusi ini, semoga bisa ngopi bareng.

[@ahmadrosidi5824]

Banyak yg bilang,orang sukses kebanyakan karna belajar dr kesalahan. Iya,mereka banyak modal,klok modal kurang,mulung lagi lah..prosesnya lama 😴

[@rezzarahdian8978]

Setuju banget sama Coach Tom soal teori Investasi Property yang dibilang Kiyosaki di bukunya. Kiyosaki beli property under value, menggunakan pendanaan bank, disewakan, uang sewa untuk menutup cicilan, lalu property beranak pinak. Ada hal yang ngga relevan dari 'teori' ini di Indonesia. Saya baca 4 serial buku Kiyosaki (sudah dibaca ulang 2 kali masing2), dan saya memiliki profesi dalam dunia property dengan pengalaman selama 13 Tahun. Jadi pandangan saya cukup obyektif. Bahkan dalam bukunya Kiyosaki yang berjudul Increase Your Financial IQ; Kiyosaki berteori jika prioritas pembayaran utang kepada vendor dilakukan setelah dana untuk Kebutuhan Pribadi, Kebutuhan Operasional Bisnis, dan Kebutuhan Investasi (termasuk menabung) sudah 'aman' dulu. Saya, sebagai vendor yang mendukung banyak bisnis, sangat sedih membaca ini. Jadi kesimpulannya; siapapun yang bicara, coba refleksikan dulu menggunakan akal pikiran kita. Ambil yang baik, buang yang buruk.

[@heraagus5671]

Dunia kerja: *Santun tetap/adap tetap dilakukan *Komunikasi harus terasah/pandai komunikasi *Kerja cerdas *Jangan instan dalam hal apapun *Kepekaan dipakai dalam segala hal

[@danisariandi93]

Iya ya, Waktu saya kerja di Kantor, saya terbiasa bekerja secara teknis dan bekerja dengan diam