Рет қаралды 230,064
Sejak lahir Diki memang dikaruniai kelebihan dengan rambut panjang sebahu. Usia 4 hari ketika dijemur di ranjang bayi Diki bisa pindah dr barat ke timur walaupun badannya dibedong. Usia 4 bulan Diki bisa turun naik ranjang dengan memutar kakinya untuk turun terlebih dahulu sehingga Diki tidak jatuh. Usia 6 bulan Diki sudah mampu berbicara dengan kalimat yang lumayan jelas. Usia 6 bulan Diki bisa buka gagang pintu dengan cara menyusun bantal dan turun ke tangga secara mundur. Usia 10 bulan Diki sudah mampu membaca dan berhitung dengan lancar. Usia 1 tahun 8 bulan Diki di kelas toddler selalu membuat pertanyaan yg sangat kritis menurut para gurunya. Diki juga sangat peka untuk membagi makanan ke teman2nya ketika ada yg menatap dia makan. Usia 3 tahun Diki ke playgroup dan gurunya mengusulkan ke kepala sekolah SD untuk memberikan Diki kesempatan ke SD karena pertanyaan-pertanyaan Diki sudah masuk ke wawasan NAWACITA. Orangtua Diki mengusulkan ke guru tersebut agar Diki tetap melalui jalur TK dulu. Di TK Diki sering tertidur, tapi aneh kalau ditanya apa yg sudah dijelaskan, Diki akan mampu menjawab melebihi penjelasan gurunya. Usia 6 tahun Diki masuk SD, gurunya selalu memberi Diki hitungan matematika dengan tingkat kesusahan di atas teman-temannya karena Diki sangat cepat menyelesaikan soal-soal yang diberikan, juga pertanyaan-pertanyaan sains yg terkadang butuh kepedulian yg tinggi dari guru-gurunya yg sangat telaten sebagai PR untuk mencari jawaban beberapa saat. Ketika duduk di kelas 1 SD Diki pernah ikut lomba matematika kelas 5-6 yang diadakan di Jakarta dan meraih juara terfavorit dan terinspiratif, dimana piagamnya harus dicetak khusus karena belum pernah menyediakan piagam dengan kondisi seperti itu. Diki diundang ke MURI dan sempat bertemu Pak Kwik Kian Gie dan beliau mengusulkan untuk di tes IQ nya, hasilnya 189. Singkat cerita, ada seseorang yang mengusulkan kami agar segera mencari Bapak Benny Yong untuk memberikan bimbingan intensif, khususnya Matematika kepada Diki. Atas laporan guru-guru ke kepala sekolah, Diki seharusnya dilompatkan ke kelas 3 SD. Kelas 3 SD Diki belajar di tiga sekolah dengan bimbingan sangat intensif dari Bapak Benny Yong. Ketika naik ke kelas 4 SD Diki diusulkan untuk lompat ke SMP. Dari kelas 3 SD Diki naik ke kelas 4 SD dan kembali diusulkan untuk loncat kelas lagi, karena pelajaran untuk satu semester dihabiskan dengan waktu 1,5 jam. Akhirnya kami membawa Diki ke Singapura selama 6 bulan, kembali ke Indonesia Diki ditawarkan untuk duduk di bangku SMP 1 tahun, langsung lompat ke SMA selama 2 tahun. Selama belajar di SMP dan SMA Diki juga dibimbing sangat intensif oleh Bapak Benny Yong. Diki pernah ikut olimpiade Fisika di Kazakhstan dan meraih Honorable Mention juga merupakan peserta termuda sepanjang sejarah olimpiade Kazakhstan yang waktu itu usia Diki baru 10 tahun. Satu saat Diki bertemu dengan Prof dari University of Waterloo (UW) yg lagi berkunjung ke Indonesia. Beliau sangat heran dengan Diki yg begitu fasih bahasa Inggrisnya. Setelah tanya jawab, Diki mengutarakan keinginannya untuk kuliah, lalu langsung di tes dan lolos dengan sangat baik, kemudian di tes kembali dengan Prof yang lain dan lolos lagi. Terakhir pihak UW meminta tes IELTS dan Diki bisa mendapatkan hasil yg sangat bagus. Akhirnya Diki bisa berangkat kuliah dengan beasiswa penuh ke UW. Tiap semester semua nilai Diki selalu dapat nilai A. Tahun kedua Diki sempat diajar oleh Mrs. Donna Strickland peraih Nobel 2018. Sekarang Diki sudah semester 6 dan pada musim semi Diki akan masuk semester 7 sekaligus akan riset dengan Mrs. Donna Strickland. Mohon doakan agar di akhir tahun 2019 Diki akan lulus S1 di UW, dan Indonesia tentu akan bangga. Terima kasih Tuhan, terima kasih Pak Benny Yong, semoga Bapak sehat selalu dan panjang usianya untuk melihat benih yg pernah Bapak tabur.
Interviewed by Benny Yong
Videographer by kiephotography