KUALITAS CAHAYA DAN FOTOSINTEIS ǁ Fisiologi Tumbuhan

Рет қаралды 228

BioEduCare Official

Күн бұрын

Пікірлер: 21

@MariaRetsa 6 ай бұрын

videonya sangat jelas, membantu dan bermanfaat

@Chyya-j9f 6 ай бұрын

Videonya bagus dan mudah dipahami

@GloriaclaraNatalia 6 ай бұрын

Terimakasih🙏🏻

@Nurulintancahyani 6 ай бұрын

Dari video mudah di pahami dan sangat membantu dalam pembelajaran

@GloriaclaraNatalia 6 ай бұрын

Terimakasih🙏🏻

@zahranuraisyiyah1187 6 ай бұрын

Videonya sangat informatif dan bermanfaat! terima kasih sudah berbagi pengetahuan 😊🙏🏻

@GloriaclaraNatalia 6 ай бұрын

Terimakasih🙏🏻

@annisair 6 ай бұрын

Keren bangett, sangat bermanfaat😍

@GloriaclaraNatalia 6 ай бұрын

Terimakasih🙏🏻

@GloriaclaraNatalia 6 ай бұрын

2043 Berdasarkan percobaan tersebut gelombang warna apakah yang paling banyak diserap oleh tumbuhan untuk melakukan fotosintesis? Jelaskan alasannya

@Nurulintancahyani 6 ай бұрын

Jawabannya adalah warna merah

@zahranuraisyiyah1187 6 ай бұрын

warna merah, karena cahaya gelombang merah memiliki energi yang cukup untuk menggerakkan reaksi fotosintesis tanpa merusak molekul pigmen.

@Chyya-j9f 6 ай бұрын

Jawabannya yaitu warna merah, alasannya karena Cahaya warna merah paling banyak diserap oleh tumbuhan untuk fotosintesis karena klorofil, pigmen utama dalam proses ini, memiliki puncak penyerapan yang tinggi pada panjang gelombang cahaya merah (sekitar 610-700 nm). Struktur molekul klorofil dirancang secara khusus untuk menyerap cahaya merah dengan efisien, yang memungkinkan energi foton cahaya merah digunakan secara maksimal dalam reaksi fotosintesis. Energi foton dari cahaya merah cukup untuk memicu reaksi kimia yang diperlukan untuk mengubah CO2 dan H2O menjadi glukosa dan oksigen, menjadikannya sangat efektif dalam proses fotosintesis.

@MariaRetsa 6 ай бұрын

jawabannya warna merah, karna dipengaruhi oleh cahaya yang paling banyak diserap oleh tumbuhan dalam proses fotosintesis

@Chyya-j9f 6 ай бұрын

Mengapa cahaya merah dan biru lebih efektif dalam fotosintesis dibandingkan dengan cahaya kuning, dan bagaimana perbedaan energi yang dihasilkan oleh panjang gelombang mempengaruhi proses ini?

@GloriaclaraNatalia 6 ай бұрын

Cahaya merah dan biru lebih efektif dalam fotosintesis dibandingkan cahaya kuning karena klorofil, pigmen utama dalam tanaman, menyerap cahaya merah (sekitar 665-680 nm) dan cahaya biru (sekitar 430-450 nm) dengan efisiensi tinggi, sementara cahaya kuning (570-590 nm) tidak diserap dengan baik. Selain itu, cahaya biru memiliki energi foton yang lebih tinggi, yang mendukung reaksi kimia dalam fotosintesis, sementara cahaya merah, meskipun lebih rendah energinya, tersedia dalam jumlah yang lebih besar. Kombinasi kedua warna ini memungkinkan tanaman memanfaatkan energi cahaya secara optimal untuk proses fotosintesis.

@MariaRetsa 6 ай бұрын

Berdasarkan video yang dipaparkan, apa perbedaan efek cahaya merah dan biru pada fotosintesis?

@DeviWahyuNengsi 6 ай бұрын

Cahaya merah memiliki energi yang lebih rendah dibandingkan dengan cahaya biru. Hal ini menyebabkan fotosintesis pada tanaman hydrilla yang dibungkus kertas merah menjadi lebih lambat. Fotosintesis yang lebih lambat menghasilkan gelembung udara yang lebih sedikit. Gelembung udara ini merupakan indikator dari produksi oksigen yang dihasilkan oleh tanaman hydrilla. Sedangkan pada cahaya biru memiliki energi yang lebih tinggi dibandingkan dengan cahaya merah. Hal ini menyebabkan fotosintesis pada tanaman hydrilla yang dibungkus kertas biru menjadi lebih cepat sehingga menghasilkan gelembung udara yang lebih banyak.

@Nurulintancahyani 6 ай бұрын

Adakah efek negatif dari gelombang kuning untuk fotosintesis tanaman?

@GloriaclaraNatalia 6 ай бұрын

Cahaya kuning, dengan panjang gelombang sekitar 570-590 nm, dapat digunakan oleh tanaman dalam fotosintesis, tetapi ketergantungan berlebihan pada cahaya ini dapat mengakibatkan efek negatif. Efisiensi fotosintesis dapat menurun karena tanaman lebih efektif menggunakan cahaya biru dan merah. Selain itu, paparan berlebihan terhadap cahaya kuning dapat menyebabkan stres oksidatif, perubahan rasio pigmen fotosintetik, pertumbuhan yang tidak seimbang, dan gangguan respons terhadap lingkungan. Oleh karena itu, kombinasi spektrum cahaya yang seimbang sangat penting untuk mendukung kesehatan dan pertumbuhan optimal tanaman.