Maharesi Agastya Penyebar Agama Hindu Pertama di Jawa dan Bali

Maharesi Agastya adalah seorang tokoh spiritual yang memiliki peranan penting dalam penyebaran agama Hindu di Asia Tenggara terutama di tanah Jawa dan Bali. Hal itu terdapat dalam prasasti Dinoyo yang ditulis pada tahun Saka 682 atau tahun 760 Masehi.
Karena dianggap sebagai perwujudan Siwa yang datang untuk mengajarkan kebajikan, Maharesi Agastya juga disebut Bhatara Guru. Dalam sejumlah arca Maharesi Agastya digambarkan sebagai sosok bertubuh pendek dan berjanggut dengan perut buncit.
Terima kasih atas kunjungannya ke Kanal Bali Jani. Silakan simak juga konten kami yang lain sebagai berikut:
1. Kisah Mpu Sangkulputih dan I Sengguh: • Kisah Mpu Sangkulputih...
2. Peristiwa Terbunuhnya Pasek Badak: • Peristiwa Terbunuhnya ...
3. Asal Usul Orang Bali Mula dan Orang Bali Aga: • Asal Usul Orang Bali M...
4. Danghyang Kepakisan dan Warihnya di Bali: • Danghyang Kepakisan da...
5. Kiyai Kebon Tubuh Perintis Berdirinya Kerajaan Gelgel: • Kiyai Kebon Tubuh Peri...
6. Menjelang Berkupulnya Raja-Raja Sedunia di Bali: • MENJELANG BERKUMPULNYA...
7. Sejarah Gelar Kebangsawanan di Bali: • Sejarah Gelar Kabangsa...
8. Mpu Kuturan Penggagas Desa Adat di Bali: • Mpu Kuturan Penggagas ...

[@tanpaaran1312]

Arca Maharesi Agastya juga ditemukan disisi selatan Candi Kertanegara di Singosari, Malang.

[@dental4938]

Om Svastiastu.. Smg Sanatana Dharma.. Hindu kembali Jaya di Nusantara..

[@dewaalit3098]

Suksma mapikenoh pisan Bli

[@ketut1620]

Rahayu...

[@sagungmas]

Maharesi Agastya menyebarkan ajaran Hindu Siwa di Nusantara di Jawa beliau dikenal sebagai Mpu Kumbayoni, sedangkan Maharesi Markandeya mengajarkan ajaran Siwa Wisnu (Dewa Hariti/Men Brayut) murid/pengikutnya Warga Resi Bhujangga Waisnawa di Bali.

[@ngurahputra3018]

Maharesi Agastya menyebarkan ajaran Hindu Siwa Sidanta (Kesimpulan akhir dari Siwa) di Nusantara melalui murid-muridnya Maharesi Agastya/Para Pendeta Brahmana India di Asrama "Wiprakeswara" Kutai Muara Kaman dekat Pegunungan Brubus (Kaltim) melalui Upacara "Vratyastoma" adalah prosesi ritual penghinduan atau pemberkatan memeluk Agama Hindu untuk Raja-II Kutai Martapura Maharaja Aswawarman (sekarang lebih dikenal dgn disebut upacara "Sudawadani" sejak Tahun 400M. di Kerajaan Kutai Martapura Raja-raja ; Maharaja-I Kundungga Dewawarman, Maharaja-II Aswawarman, Maharaja-III Mulawarman Nala Dewa pada masa pemerintahannya upacara "Vratyastoma" sudah dilaksanakan oleh Pendeta Brahmana Lokal Nusantara, Maharaja-IV Marawijaya Warman, Maharaja-V Gajayana Warman dst... Maharaja-XX Maharaja Dharma Setia (1710-1735M.) terbunuh oleh Raja-XIII Kutai Kertanegara "Pangeran Adipati Aji Anum Panji Mendapa Kertanegara ing Martadipura" Terkait Murid Maharesi Agasteya di Jawa Kerajaan Medang Mataram Kuno disebut Mpu Kumbhayoni/Rakai Walaing Pu Kumbhayoni (adalah cicit dari adik Raja-I Medang Mataram Kuno Maharaja Rakai i Hara ri Mataram "Ratu Sanjaya" 700-746M. sesuai Prasasti Canggal Tahun Saka 654S./732M. Rakai Walaing Pu Kumbhayoni membantu Balaputeradewa memberontak kepada Raja-VI Medang Mataram Kuno Rakai Pikatan Dyah Saladu/Sang Jatiningrat/Mpu Manuku (840-856M.) dan Ratu Pramodhawardani pada Tahun 856M. diganti oleh putera bungsunya Rakai Kayuwangi Dyah Lokapala (putera sulungnya bernama Rakai Gurunwangi Dyah Saladu beristeri Diah Ranu), sesuai Prasasti Haralingga/Prasasti Ratu Boko-IV sejaman dengan Prasasti Wukiran 862M. di Situs Candi Keraton Ratu Boko dekat Candi Prambanan.

[@koriagung5308]

Blambangan hadir bli 🙏🏻 Salam Rahayu sareng sami 🙏🏻 Sukses selalu bli 🙏🏻

[@jagatparahyangan8093]

Beliaulah Maharsi Agastya yang di puja sebagai Ratu Bujangga Siwa Sakti di setiap pura kuna di wilayah payangan gianyar

[@pasramangirishantinusantara]

Saya Pasek Gelgel tapi nyusung bujangga sama seperti br . Penida kaja Bangli