Pod. 275 Bagus Muljadi TALKS ABOUT THE NATIONS ACADEMIC INTEGRITY

  Рет қаралды 228,060

Makna Talks

Makna Talks

Күн бұрын

In today’s episode of The Friday Podcast, Bagus Muljadi talks about Institutional collaboration, competence on who governs, and AI integration.
A renowned figure in the field of education, Bagus shares his insights on the current state of our educational system and the transformative changes needed by the government and the educational stakeholders to equip our students for the challenges ahead. Most notably in facing the oncoming "Indonesia Emas" in 2045 which on paper should give Indonesia a massive boost towards becoming a developed country but also has it's downside where we as a country would have a surplus of graduates which leads to a huge number of educated unemployment.
We don't think an hour of conversation is enough to cover the amazing work Bagus is doing, head over to / @bagusmuljadi to learn more about his journey and insights.
-------
Thank you for watching, don't forget to subscribe and turn on notifications on these videos to be the first to know our next episodes. Also, if you're reading until this section, comment down below your favorite part from this podcast!
Makna Talks is available on Spotify and KZbin.
Twitter: @maknatalks
Instagram: @maknatalks
Business: talks@maknagroup.com

Пікірлер: 438
@gwirjawan
@gwirjawan 3 ай бұрын
Great conversation!
@roihanbarier
@roihanbarier 2 ай бұрын
Hai, Pak Gita🤩🙌
@tiaprogramming
@tiaprogramming 2 ай бұрын
Pak Gita 😅🎉
@wil-ie9kc
@wil-ie9kc 2 ай бұрын
Pak Gita, terima kasih banyak yah telah membimbing generasi emas dengan penuh kehati-hatian dan kewaspadaan terhadap segala ikhtiar yang dilakukan... terima kasih telah mendororong spirit komunalitas yang agung dan terintegrjal dengan presistensi terus menerus Bismillah
@tukangnyari7987
@tukangnyari7987 2 ай бұрын
Biar kitanya aja pak yang nyari tau sndiri.
@khoerulanwar7120
@khoerulanwar7120 2 ай бұрын
wah ada pak gita
@SutanOffice
@SutanOffice 3 ай бұрын
Pendidikan adalah hak setiap warga negara, dan sistem sekarang at least sudah bisa mengakomodir hal tsb. Hanya saja the problem is, pendidikan hanya sekedar status sosial belum sampai menjawab keahlian atau kompetensi apa yg didapat setelah mengenyam pendidikan tsb?
@eriksusilo234
@eriksusilo234 3 ай бұрын
What a perspective from Mr. Bagus Muljadi, keep the good work Sir 🔥
@nisahamidah8823
@nisahamidah8823 2 ай бұрын
Obrolannya benar-benar mencerahkan ❤
@syuadd
@syuadd 3 ай бұрын
Sheeesh prof Bagus
@denbei2180
@denbei2180 3 ай бұрын
Memang susah idup di negara yg sistemnya , pejabatnya, politisinya masih Feodal..mending segera merantau sebelum ditelan kebodohan dan ketololan yg tidak ada habisnya
@neoborn7359
@neoborn7359 2 ай бұрын
jadi paradigma kehidupan di indonesia lebih berpengaruh feodalisme hasil dari penjajahan, bukan semangat perlawanan penjajahan yang dikobarkan salah satunya dari ajaran agama, ajaran dari eropa
@muhammadyunus8241
@muhammadyunus8241 3 ай бұрын
FAKTA SEMUA😭😭, banyak lulusan perguruan tinggi di indo jobless krn kompetensi gak sebanding dengan kebutuhan industri. mayoritas mahasiswa ingin ikut serta kok dalam aktivitas pemerintahan apalagi dunia pendidikan kyk meningkatkan awarness keilmuan di indonesia kita mau banget, tapi dengan melihat sekarang kondisi industri pendidikan tidak baik saja karena harga daya beli yang semakin tinggi tapi tidak dibarengi dengan lapangan pekerjaan yang luas malah banyak kena lay off. bingung mau ngomong apalagi tapi setelah nonton ini berasa gak sia2 kuliah S1 walaupun sekarang jobless tapi kompetensi dan sense of critism tuh gak ada expirednya🥺😭
@keluargapinus2165
@keluargapinus2165 3 ай бұрын
TK - SD - SMP -SMA/K -KULIAH-Driver Ojeg Online
@zrfrilapn9943
@zrfrilapn9943 3 ай бұрын
extremely agree 😢😢 nyesss sih, but let's face the truth 😢😢 Bismillah yuk smangat yuk Generasi Muda 🌼🌼
@BayuIstiyoko
@BayuIstiyoko 3 ай бұрын
Jukir/pak ogah
@adinugraha1073
@adinugraha1073 3 ай бұрын
Dan skrg dmudahkan mengerjakan sgala tugas dengan chat.gpt, selesai meski belum tentu paham.
@Rubbinghandsschemingsomething
@Rubbinghandsschemingsomething 3 ай бұрын
Kalo menurut gue si kompetensi tuh jadi nomor ke sekian dalam alasan kenapa lulusan pendidikan tinggi banyak yg nganggur. Menurut gue, faktor utama kenapa lulusan perguruan tinggi di indo banyak yg nganggur itu gara gara oversupply di jurusan tertentu (sepengamatan gue itu adm publik, komunikasi, manajemen, dan beberapa jurusan lain yg masuk rank "jurusan yg paling disesali" 😅). Kenapa gue bisa bilang gini? Karena gue perhatiin, anak STEM (khususnya teknik/engineering) jauh lebih sedikit tingkat penganggurannya dibanding jurusan jurusan yg gue sebutin di atas. Jurusan jurusan yg oversupply itu penyelenggaraan pendidikannya relatif murah dibanding yg STEM (yg stem biaya praktikumnya mahal bgt cuy, apalagi teknik sipil/mesin/kimia). Makannya lembaga pendidikan yg "belum mampu" itu banyak yang mulai menyelenggarakan pendidikannya dari jurusan yg paling murah biayanya (yg oversupply tadi). Akhirnya apa? Akhirnya orang orang yang gapunya "kemewahan" (dari segi harta/kemampuan akademik) untuk memilih kampus/jurusan, kuliahnya di jurusan yg oversupply tadi, karena availabilitynya tinggi. Ujugnya yaa lulusan jurusan jurusan tersebut supplynya makin tinggi, tp demandnya segitu gitu aja sehingga makin banyak sarjana jobless
@whitecrow20XX
@whitecrow20XX 3 ай бұрын
Saya selalu berpikir bahwa tujuan pendidikan adalah pemberdayaan. Yang sebelumnya tidak berdaya menjadi berdaya. Jika saya masih tidak berdaya untuk berpikir dan melakukan suatu perubahan, saya selalu menganggap bahwa saya belum berpendidikan..terlepas dari adanya gelar Sarjana yang saya miliki. Dan kesadaran ini memicu saya untuk selalu belajar dan membantu saya untuk mengurangi waktu dan energi untuk melakukan komplain atas ketidakberdayaan saya.
@sheefayahmad8882
@sheefayahmad8882 3 ай бұрын
Ungkapan yang sangat bagus mas. Izin comot 😁🙏
@nugroholulut
@nugroholulut 2 ай бұрын
Agree with this! Keep searching in a positive mind and break the challenge!
@c.aditiya1655
@c.aditiya1655 2 ай бұрын
setuju mas itu cara pendidikan merubah seseorang 👍
@muhammadaril6473
@muhammadaril6473 22 күн бұрын
Good comment Mas,
@attalariqariq
@attalariqariq 2 ай бұрын
Suddenly I had fear about the future, whether the people (my generation) who would lead in the future would be much better than those now or not. Because I don't want to experience and see Indonesia as a weak nation again in the future. We want us to be world leaders with all the resources we have. Please really, we as the millennial generation and gen-z who in a few decades will be leaders can bring about significant change, especially at the government level. At least from now on, don't elect officials without knowing their background and what they can offer. Thank you Indonesia, let's continue to learn and develop together.
@andifaishal6221
@andifaishal6221 2 ай бұрын
I'm intrigued by your comment here, I found it interesting and would like to discuss it further. Regarding fear, in my opinion, pursuing education is a thought-provoking action, so I believe it's normal to feel 'fear' in various forms. However, I agree with you because I've experienced the same. Tears welled in my eyes when I heard Mas Bagus' words. The idea, the optimism-it's as if Indonesians no longer need to belittle themselves, and this is monumental. From a political standpoint, I truly believe in the phrase 'pemimpin cerminan rakyat, rakyat cerminan pemimpin.' Currently, I work as a civil servant in a local government office. I used to be an idealist with my own ideas, but reality has shown me that people don't seem to care about the grand narratives concerning our nation and its natural resources. Therefore, I think the best way to improve our nation's quality is to start with ourselves, as you mentioned earlier. After that, we can influence those closest to us-perhaps siblings, family, parents, our children, and so on. If this approach resonates with others who do the same, I believe a movement for change on a national scale could truly occur. Well, those are my thoughts.
@prijosidipratomo8736
@prijosidipratomo8736 3 ай бұрын
Pak Bagus ini orang yang berprinsip belajar dari pengalaman hidupnya,tak mudah digoda atau dibujuk kecuali itu panggilan jiwanya.👍👍👍
@lebahsaham9947
@lebahsaham9947 3 ай бұрын
emg harus gitu sih...
@evaniaputri524
@evaniaputri524 3 ай бұрын
keren banget, really open my mind, karna ak termasuk yang passion utk education tp lingkungan yang selalu ngomong univ is a scam dll n semua jalan pintas yg disediakan :), ak mulai skeptis ttg pendidikanku haha. tapi dr podcast in i start to believe again that edu is important and worth diperjuangkan. thanku, both of u inspire me
@MaknaTalks
@MaknaTalks 3 ай бұрын
Thankyou for watching! Senang bisa memberikan pandangan baru dan membawa narasumber yang memberikan dampak positif 😁
@dzekrok_
@dzekrok_ 3 ай бұрын
univ is never a scam. it's merely a platform for u to develop and utilize any benefits that the uni has (environment, facility, etc.). you have the active agency whether to make uni seems like a scam or not.
@flowerinkplant
@flowerinkplant 3 ай бұрын
Ya krn km msh muda sih, coba km ke real world. Dimana ilmu yg dbthkan itu bisa diakses skdr nnton video yutub. G perlu sampe 4 thn. Kecuali km mau jd rocket scientist sy g mau komen
@rizalarifin2742
@rizalarifin2742 3 ай бұрын
Kuliah Buat Inverstasi diri aja… sesuai passion… nanti energimu menarik orang2 sekitar 😊
@audizul
@audizul 3 ай бұрын
move. youre not a tree.
@MarselPnjtn
@MarselPnjtn 2 ай бұрын
Konten konten begini nih yang harusnya lebih banyak direkomendasikan oleh youtube indonesia
@androidracinggamesvideos4792
@androidracinggamesvideos4792 2 ай бұрын
Konten yg direkomendasikan menurut apa yg sering dilihat user, kalo kita mungkin sering muncul rekomendasi konten kyk gini karena sering liat.. user yg lain entahlah
@secercahcahaya5340
@secercahcahaya5340 3 ай бұрын
Please😢 tambahkan subtitle nya.. saya SDM rendah tapi sangat tertarik dengan pembahasaannya 😊
@muhiqbalk432
@muhiqbalk432 3 ай бұрын
Di pojok ada subtitle
@HannaNurmala
@HannaNurmala 3 ай бұрын
iqro kak agar jadi sdm baik
@cheetahboy05
@cheetahboy05 2 ай бұрын
Pojok kanan atas kan cc subtitle
@hecawahyuni9609
@hecawahyuni9609 Ай бұрын
TBF, kalau dipencet CC subtitle, ketika pembicara menggunakan bahasa inggris, yang muncul tetap bahasa inggris bukan bahasa indonesia
@rezaakbar4753
@rezaakbar4753 3 ай бұрын
Makanya kemajuan singapore pertama dibentuk oleh founding father dg mengubah mindset masyarakat agar terbiasa rasional.
@drakusorz2007
@drakusorz2007 2 ай бұрын
susah cuy, gw aja ada di crossroad dimana dulu gw pikir mau mengabdi di negara, skrg lulus udah kerja di us jadi malas balik malah karena banyaknya orang bego, apalagi kalau sudah fanatik itu paling susah dikasi tau. demografi sg itu beda sih, orang orangnya gak bebal, gampang dibentuk, kepercayaan seperti buddhist dan kristen itu sendiri sudah tereformasi makanya mudah berasimilasi dengan pemikiran rasional, kalau di indo jangan harap.
@attalariqariq
@attalariqariq 10 күн бұрын
@@drakusorz2007 asli sih kalo dipikir-pikir kok ni orang SG tuh bagaikan adonan kue yg super lembut, mau lu bentuk apa aja bisa. Di indo hmm…males nulisnya. Bener kata ahok “yang pinter ngajar, yang bodoh nurut”, di Indo udahlah bego…hmm males lagi nulisnya. KEBURU CAPE SAMA ORANG BEGO
@huseinheikal
@huseinheikal 3 ай бұрын
Paling berbahaya untuk kestabilan negara adalah pengangguran yang berpendidikan - Bagus Muljadi
@nurafiqnur9399
@nurafiqnur9399 3 ай бұрын
Menit ke brpa
@puterirahayu3798
@puterirahayu3798 3 ай бұрын
22:19 ​@@nurafiqnur9399
@joefender9836
@joefender9836 3 ай бұрын
Pahami terminologi kerja dulu jangan langsung telan. Kasih critical thinking apa yang beliau paparkan karena belum tentu benar. Kata pengangguran itu yang seperti apa dulu? Pahami Contoh seorang seniman apakah kita bisa bilang seorang seniman yang berpendidikan itu pengangguran, dikarenakan tidak bekerja di instansi, dalam seni pengagguran adalah orang yang tidak berkarya atau tidak menghasilkan karya. Terus apakah bisa apa yang dijelaskan beliau tangkap dari semua disiplin? Tentu tidak bisa buddy
@aryaaditama339
@aryaaditama339 2 ай бұрын
​@@joefender9836saya rasa kamu memahami konteksnya/pesannya
@dimassaputradi699
@dimassaputradi699 2 ай бұрын
​@@joefender9836 perhaps it means, they can't be work just because structurally their skill doesn't match and they're FLEW away or the industries doesn't need their skill so they look INCOMPETENT
@manhome22
@manhome22 Ай бұрын
Dulu sempat ada joke di jurusan2 eksak kampus ternama: lebih gampang cari teman diskusi/debat soal agama dibanding science
@lisnosetiawan6477
@lisnosetiawan6477 3 ай бұрын
Harusnya putusan MK terkait cawapres diubah "minimal 40 tahun atau memiliki reputasi penelitian yang dibuktikan oleh penilaian universitas berstandar peringkat 100 internasional". InsyaAllah negara ini akan berada dalam track yang benar dengan meningkatnya critical thinking yang kuat dlm kebijakan.
@anonylingvo2214
@anonylingvo2214 3 ай бұрын
lebih bagus itu jadi syarat Capres masak Cawapres punya reputasi penelitian sedangkan Capresnya tidak
@dimasaltino
@dimasaltino 3 ай бұрын
Lu liat solo bang. Bandingin sama kota laen di pulau jawa. Gw yakin kalo lu tau pasti ada sedikit pengakuan thd mas gibran
@azharachmadi
@azharachmadi 3 ай бұрын
​@@dimasaltinolihat juga apbn yg dikirim kesana. Berapa proyek nasional yg dimasukan ke Solo. Bukan hal yg susah itu mah.
@audizul
@audizul 3 ай бұрын
@@dimasaltino kicep lu? ayok kalo mau FAIR dan GENTLE akuin APBN yang dikirim ke sono berapa? Terus bandingin sama kota selevel.
@erpnnn9256
@erpnnn9256 3 ай бұрын
@@azharachmadi never agree more
@zzz_sunshine
@zzz_sunshine 3 ай бұрын
Fakta China punya half than the total number of our uni while having five times more population is mindblowing. Gue sampe pause videonya buat mikir. Gila banget sih.
@MsKarduspandora
@MsKarduspandora Ай бұрын
Topik yang nggak selesai-selesai dibahas dari tahun 2009 . Dari mulai penggalakan vokasi, bikin Indonesian Qualification Framework (bullshit) sampai program 1000 SMK dan Politeknik untuk nyambungin industri dan institusi pendidikan... ambyar semua. Makin ke sini makin ke sana. Nggak ada bonus demografik. Gorengan agensi-agensi riset doang. Adanya bom demografik kalau di Indonesia, mah.
@rimbawanaa.s.9004
@rimbawanaa.s.9004 3 ай бұрын
linearitas bisa jadi penyakit. Dan betul bahwa ga semua masalah itu persoalan linear, kadang dihajar kanan kiri atas bawah depan belakang. kayak gitu masih linear aja? hah, susah. padahal yg Mas Bagus omongin itu menarik semua: Merapi-Laut Kidul (yg pernah diduga sama peneliti BRIN, Eko Yulianto); Sangguran; pikiran pascakolonial; geologi; antroposen, dll. itu persoalan raksasa. engga mungkin sekadar linear.
@anonylingvo2214
@anonylingvo2214 3 ай бұрын
Benar
@anonylingvo2214
@anonylingvo2214 3 ай бұрын
dari omongan Bagus Muljadi kita bisa lihat bahwa output tidak linear justru sangat dibutuhkan oleh negara kita
@tinalestary8466
@tinalestary8466 3 ай бұрын
Relate sekali. Saya juga dosen di kampus swasta di Indonesia dan sempet ditolak saat meminta izin untuk lanjut S3. Alasannya, fakultas yang saya tuju untuk S3 tidak linear dengan S2 saya. Padahal menurut saya sangat relevan dengan Prodi saya. Tapi ya sudah lah ya 😑
@anonylingvo2214
@anonylingvo2214 3 ай бұрын
berhenti saja dari sana, Kak masih banyak Universitas yang lain
@ToktikTok-e3d
@ToktikTok-e3d 3 ай бұрын
Beda banget sistem pendidikan di Indonesia dengan di luar negeri. Klw di Indonesia selalu mengutamakan kompetitif, sedangkan di luar negeri mengutamakan sistem kerja sama. Logikanya gini aja, klw kita sudah kerja kompetitif itu, gak diperlukan. Sedangkan kerja sama sangat dibutuhkan ketika kita sudah bekerja agar bisa sukses beramai-ramai. Kemudian masalah yang sangat fatal di Indonesia itu adalah banyak oknum2 pejabat pemerintah yg berkecimpung di bidang yang dia sendiri bukan ahlinya. Sehingga banyak org baru tau ilmu 6-1 tahun udah berani bicara sesuka dia. Itulah kekurangan sistem demokrasi siapa saja bisa mengatakan bahwa dia memiliki kompetensi, padahal sebenarnya dia tidak memiliki kompetensi. Sangat menyedihkan😂
@GENZA-td2ir
@GENZA-td2ir Ай бұрын
Meritokrasi adalah jawabannya
@justservant6829
@justservant6829 2 ай бұрын
Pengalaman stelah 3 thn kerja di perusahaan swasta, lalu jd ASN... kerja sama dg byk ASN juga rekanan konsultan juga kontraktor, sy simpulkan 2 masalah utama kita kita susah utk maju: 1. Kompetensi. 2. Etika Profesi
@ricotiaraalam4318
@ricotiaraalam4318 3 ай бұрын
kira kira kapan yah orang orang yang new mind seperti ini masuk ke pemerintahan ? jadi yang di dpr gk di kuasain sama yang pemikiranya old
@heodoo
@heodoo 3 ай бұрын
Iyaa betull
@dennyefriadisiregar4796
@dennyefriadisiregar4796 3 ай бұрын
Hehehe tanya aja ama yg lulusan2 luar negeri yg udah masuk pemerintahan bang, seberapa keras mereka bisa melawan kultur old yg udah mengeras tsb? Mereka kebanyakan terbawa arus juga kok, punya sikap yg determinan bisa selesai karir di pemerintahan. Kata kunci tetap soal mental feodal
@khusnulctmh2336
@khusnulctmh2336 3 ай бұрын
Sepemikiran!
@gideonsantoso1597
@gideonsantoso1597 3 ай бұрын
3 kali pemilu lagi lah mumgkin
@arpb-sl3un
@arpb-sl3un 2 ай бұрын
@@dennyefriadisiregar4796 masa? Itu Nadiem, gibran, contoh lulusan luar negeri
@luckyuhadi
@luckyuhadi 3 ай бұрын
Satu kata yang sangat amat di bold dalam perbincangan ini adalah KOMPETENSI! bagaimana orang bisa punya kompetensi kalau dilingkungan kampus dan dunia kerja integritas dipandang sebelah mata. Di lingkungan kampus, assessment yang diberikan dosen bagi mahasiswa hanya dianggap formalitas untuk mendapatkan nilai. sedangkan bagi sebagian oknum dosen mereka memberikan assessment hanya sebatas menggugurkan tugasnya untuk mendapatkan dasar memberi nilai untuk mahasiswa. Di lingkungan kerja apalagi, sebagian mereka bekerja hanya menunggu turun gaji bulan depan, jauh dari kata integritas dan berkembang boro-boro inovasi. Saya sedang membicarakan kondisi lingkungan diluar pulau jawa yang sangat amat jauh dari kata KOMPETENSI. lucunya saat kita mencoba menjadi sosok yang berintegritas kita akan dianggap aneh dan menyusahkan oleh mereka yang hanya ingin hidup berleha-leha tapi menginginkan indonesia yang maju. Lucu sekali!
@mirrorrr
@mirrorrr 3 ай бұрын
Kerenn closingnya...ABS (Asal Bapak Senang) itu ga selamanya buruk...asal Bapaknya bener dan kompeten ... PR
@Emeraldress
@Emeraldress 3 ай бұрын
Kalau bapaknya bener dan kompeten pasti milihnya anak buah yg kompeten juga dong gak yg carmuk doang
@ririnanda4750
@ririnanda4750 3 ай бұрын
Konten isinya daging smuaa + gratis. Orang indo harus punya pikiran seperti ini!!!🔥🔥
@harissays4597
@harissays4597 3 ай бұрын
58% kira kira nonton beginian gk ya
@andikadimasprasetyo5758
@andikadimasprasetyo5758 3 ай бұрын
​@@harissays4597 less
@PiknikIndonesia-s7k
@PiknikIndonesia-s7k 3 ай бұрын
Fakta Nyata contoh kecil orang2 di dalam Lembaga Sertifikasi Profesi yang bertanggung jawab mensertifikasi pekerja, kebanyakan mereka ga kompeten dibidangnya 😂,bayangkan orang yang ga kompeten bisa menentukan kompeten atau tidaknya orang lain (pekerja)
@adityahadiseputra2714
@adityahadiseputra2714 3 ай бұрын
@42:21 : Supranatural membantu orang untuk merasionalisasikan penderitaan hidup 🤣
@andikadimasprasetyo5758
@andikadimasprasetyo5758 3 ай бұрын
Couldn't agree more
@syarifsumantri930
@syarifsumantri930 3 ай бұрын
Sulit mencapai SDM unggul...toh 58% masyarakat RI milih makan siang gratis...
@InvestorSahamMaulanaAziz
@InvestorSahamMaulanaAziz 2 ай бұрын
Ok gaasss.....Ok gaasss 😁🤣
@nzz1004
@nzz1004 2 ай бұрын
Saya tidak memilih beliau, tp saya paham knp program tsb juga penting untuk menekan angka stunting yang cukup tinggi di indonesia. Jika kita mau generasi penerus sbg sdm yg unggul, selain pendidikan yang layak, kebutuhan gizi & nutrisi juga penting
@Baxter_parxie
@Baxter_parxie 17 күн бұрын
​@@nzz1004 saya pernah nonton sepenggal video pidato pak Jokowi yng membacakan anggaran program stunting. Hasilnya, anggaran lebih Banyak dipakai hanya untuk meeting tau rapat Dan transportasi. Jadi bukan anggarannya kurang tapi oknum oknum licik memakai anggaran.Adalagi, ibu ibu membacakan video bahwa posyandu memberikan ciki ciki ke balita. Ciki ciki gopek an Dan 1 telur. Faktor lain, stunting terjadi akibat calon Ibu Tidak memenuhi nutrisi sebelum mengandung yaitu asam float. Selama mengandung juga Tidak memperhatikan konsuumsi nutrisi Yang seimbang bagi janinn
@JhonJhoni-py6vc
@JhonJhoni-py6vc 2 ай бұрын
implementasi hasil penelitian masih minim di negara kita..integritas dipertanyakan krn nomor 2 dunia publikasi di bogus journal setelah kazastan😂
@deasyfirenza2712
@deasyfirenza2712 3 ай бұрын
Belum lagi banyak gelar dosen yang tembakan... Jadi belum tentu dosen tuh paham yg dia ajarin.. 😅
@anonylingvo2214
@anonylingvo2214 3 ай бұрын
Bagus Muljadi wawasannya luas banget, bukan cuma bidang ilmu kuliah dia mohon diundang lagi dan lagi kita perlu pencerahan dari tokoh muda ini
@therearenofactsonlyinterpr3780
@therearenofactsonlyinterpr3780 Ай бұрын
Indonesia 2045 bukan *Indonesia Emas* bukan pula *Indonesia Cemas* tapi *Indonesia Biasa Aja* Keadaannya bakal kayak Malaysia zaman sekarang GDP per capita 12,000 Dollar (keliatan besar jika dibanding nominal Indo sekarang di 5,000, tapi sebenernya masih di bawah rata2 dunia)
@dvtbulan1513
@dvtbulan1513 3 ай бұрын
Much needed podcast👍🏿 Setuju pada poin Impact driven, tapi rasanya ketika kita ngobrolin masalah practicality dari riset kita atau banyaknya tenaga kerja terdidik yang gak terserap sepertinya ini kembali ke mindset yang umumnya ada di Indonesia, - Sarjana dari universitas = mahir secara teoritis (sesuai dengan academic ladder) - Sarjana dari universitas terapan = lebih mahir dalam praktek (sesuai kebutuhan industry) Ini perdebatan yang menjadi sumbu kenapa materi yang diajarkan pada kelas tidak sesuai/align dengan situasi kerja. In my really honest opinion. Im not a pro on this matter, but i keep coming back to this thoughts throughout the podcast.🤔 I will definitely re-listen to this. One time is not enough. Iyas is amazing as always and Bagus is very knowledgeable (beating the stigma of low ipk will have low probability to survive as academia)🙌🏻🙌🏻
@yogaadityaleite5493
@yogaadityaleite5493 3 ай бұрын
Mungkin perlu juga dilihat kondisi Ekonomi Indonesia. Ekonomi Indonesia sering melakukan deindustrialisasi sementara angkatan kerja semakin membludak, solusi dari negara adalah supaya pendidikan vokasional diperbanyak, tapi angka pengangguran terbesar disumbang oleh pendidikan vokasional (SMK). Mungkin tidak salah ketika pendidikan vokasional diperbanyak, tapi pada kenyataannya tetap sulit
@dvtbulan1513
@dvtbulan1513 3 ай бұрын
@@yogaadityaleite5493 setuju, faktor penyerapan tenaga kerja memang sangat banyak variabel mikro dan makro ekonomi yang mempengaruhi. Tentu ini bukan cuma PR akademisi yaa, tapi berbagai pihak emang perlu lebih selaras dalam kebijakan-kebijakan. Harapannya, semakin mudah akses pembelajaran berkualitas, dan semakin besar pula kesempatan kerja tersedia..
@anonylingvo2214
@anonylingvo2214 3 ай бұрын
Bagus Muljadi lulusan Teknik Mesin, Prodi paling pelit nilai di Indonesia, dan juga dia lulusan ITB, ITB terkenal tugas-tugasnya selevel skripsi di Universitas lain, apalagi Skripsinya jadi IPK Bagus Muljadi yang 2,6 itu setara 3,8 di perguruan tinggi lain
@anonylingvo2214
@anonylingvo2214 3 ай бұрын
​@@yogaadityaleite5493Pendidikan Vocational SMK dan D3, D4 Terapan perlu di-merger jadi S1 tidak perlu lagi ada Vocational D3 dan D4, S1 fokus riset yang pada saat bersamaan teori dan terapannya digunakan, bukan teori saja dan praktek saja
@212maxxie
@212maxxie 2 ай бұрын
*most
@bara2636
@bara2636 3 ай бұрын
pengangguran yang berpendidikan. padahal yg kuliah aja cm 20% dan lulusan SMA aja cm 70%. gmn itu? mana pendidikannya jg bermasalah.
@irnasyaon5097
@irnasyaon5097 3 ай бұрын
sepanjang nonton satu jam nah ini nih "hah", terlalu tertampar dengan fakta, dan diskusi seperti inilah yang menghidupkan Indonesia yang sudah terlalu lama mengopy gaya kerja kolonial sih.
@janganliatchannelini
@janganliatchannelini 3 ай бұрын
Bener semua yang didiskusikan, tapi jadi kepikiran dari sudut pandang sebaliknya jangan2 ekosistem di Indonesia yang membuat tenaga kerja yang tidak kompeten lebih laku, lebih suka tenaga kerja yang tidak kritis, atau jangan2 memang sulit di tebal mata rantai setan mana duluan sebab nya, edukasi kurang baik atau lingkungan kerja korupsi di indonesia
@hilmanahmadhidayat83
@hilmanahmadhidayat83 3 ай бұрын
Betul sekali, ada ribuan pabrik di Indonesia yang pengen tenaga kerja yang murah, tidak kritis, rela dan menerima apa adanya, dan rutin kerja tanpa banyak minta. Jika situasi pendidikan nya di challenge ke level tinggi nah industri yang harap orang orang dengan kriteria tadi gimana. 😊
@jesslimitededition4687
@jesslimitededition4687 3 ай бұрын
What the hell? 12 days have passed and cuma 87k yg nnton dan gue agaknya ragu jg mereka nnton sampai akhir. Actually semua org mesti nonton ini sih untuk menambah perspektif lain yg mungkin jarang dibahas dimanapun sih
@kaptenhiu5623
@kaptenhiu5623 3 ай бұрын
hadeeeehhh ditanya bahasa Indonesia dijawab bahasa inggris. Saya paling benci orang2 macam gini dan semua komentar yang ada di video ini. Sok berpendidikan dengan mencampur adukkan bahasa. OK ill give you one. This is the problem of Indonesian wasure rareta yang suka using Gaikoku-go to namdeul-ege jalanghada. Kore wa yokunai to omou. Orang berpendidikan itu can be seen from HIS IDEAS, bùshì tā de yǔyán ou les mots qu'il utilise
@nurulimtihan2672
@nurulimtihan2672 3 ай бұрын
Suka kesel ngajar di sekolah, masih ada aturan tidak boleh membawa ponsel pintar,sementara saingan kita para guru adalah scroll sosmed. Kita guru nggak diberi kesempatan untuk mengajar cara cerdas belajar menggunakan internet dan berbagai apps lainnya
@darmasamuel6129
@darmasamuel6129 3 ай бұрын
Saya salah satu penganggum pak Bagus, sempat ketemu beliau pemilu di london Feb 2024 sayang belum sempat menyapa, pemikiran2 beliau ini harusnya banyak dimanfaatkan dan harus semakin banyak diaspora Indonesia diseluruh dunia yang menjadi hub untuk kemajuan Indonesia. Melalui riset kerjasama, pengiriman tenaga pendidik, mahasiswa, atau membangun lab-lab untuk riset dengan standart dunia. Nais pak, semoga makin banyak orang-orang Indonesia seperti pak Bagus yang punya keinginan dan berkarya bagi Indonesia sekalipun beliau reader di Notthingham. Salutee
@rizalarifin2742
@rizalarifin2742 3 ай бұрын
Full time reader itu dosen ya kak?
@lintang6190
@lintang6190 3 ай бұрын
Pemahaman pendidikan itu yangkliru, org2 taunya cuman sekolah sd-sma trus kuliah tanpa tjuan yg jelas. Jadi mreka bakal lontang lantung ga jelas karena kuliah cuman untuk ijazah. Apalagi banyak org yg merasa salah jurusan. Jadi banyak pengangguran yang tidak berkompetensi.
@sarahpermanahadisti
@sarahpermanahadisti 2 ай бұрын
Awal interview aja udh menkonklusikan pendidikan di Indonesia dan diinggris gimana. Pandangannya mendetail dan tajam. Pinter bgt 👏👏👏 pendidikan kita masih linier utk menyelesaikan menyelesaikan masalah interdispliner 👏👏👏 makanya masalah negara kita ga selesai2 krn bisa jadi sistem kita masih begitu hehe
@ibrancirebon2295
@ibrancirebon2295 2 ай бұрын
Kan sekarang sudah dimulai ada kurikulum merdeka dan pendidikan tematik
@sarahpermanahadisti
@sarahpermanahadisti 2 ай бұрын
@@ibrancirebon2295 saya guru. Pada prakteknya ga begitu efektif. Yg ada guru pusing yg ngajar. Bahannya mengandung bahasa indonesia, matematika, pjok.. yah ga jelas tp dibuat seolah2 mau tematik tp malah jd ribet penilaiannya..intinya Indonesia masih berproses terlalu sering gonta ganti kurikulum juga biki lumayan repot dan ribet
@wahyudink463
@wahyudink463 Ай бұрын
@@sarahpermanahadisti
@bayuwiwiwiwi9289
@bayuwiwiwiwi9289 3 ай бұрын
hahahaha... Yeah... I also teach my students (in the US Univs) the same! I told them if you copy lines of codes from stackoverflow, you need to know what the codes are doing. Check, if the results agree with manual calculations. It is hard, but it has to be like that!
@budisutrisno8368
@budisutrisno8368 2 ай бұрын
di Indonesia universitas jd pabrik sarjana yg mana produknya kurang bisa diterima user/ dunia industri krn gap kebutuhan jauh sekali...kekurangan kampus Indonesia budaya riset sangat kurang yg ada budaya plagiat, makanya joki thesis sangat marak...gelar bisa dibeli...
@sanchocomilk3604
@sanchocomilk3604 3 ай бұрын
akhirnya aku denger cendikiawan yang s1 nya ip ngga 3,5 keatas. Aku pengen banget belajar lagi, cuman aku rasa s1 ku aku cukup ngga ngerti. ip ku ngga bagus. aku ngga tau apa yang pelajarin. pas semester akhir, aku ngerjain TA sambil lab intern di taiwan. it really open my view. jadi ngerti dan keinginanku untuk belajar labih lanjut tuh telat, pas aku di semester akhir. that is why ini sangat membantuku
@Tomoa
@Tomoa 3 ай бұрын
Indonesia krisis moral sebenarnya. Kompeten tapi amoral, banyak.
@RoboVieri
@RoboVieri 3 ай бұрын
budaya RISET itu memang penting dan perlu dilestarikan... tapi pada akhirnya yg berbicara adalah kekuatan perekonomian suatu negara.... disitulah biaya riset itu didapatkan...
@alphaxchanberg5359
@alphaxchanberg5359 6 күн бұрын
indonesia ini kaya kalau gak dikorupsi berjamaah. Bayangin aja dari presiden sampai kepala desa banyak korupsi. dikumpulin mungkin banyak banget tuh uangnya. Tapinya nyatanya perusahaan2 gede aja bayar pajaknya gk full.
@Bramjan-dn3oc
@Bramjan-dn3oc 3 ай бұрын
pertama kali nonton video di channel ini. Siapa nama hostnya? he's smart
@handrumuhammad8189
@handrumuhammad8189 3 ай бұрын
Ilyas Lawrence
@bg_napit
@bg_napit 6 күн бұрын
conversation yang sangat berdaging wow
@sepatuVans-qh4dl
@sepatuVans-qh4dl 3 ай бұрын
Sebenernya banyak cancel culture juga, contoh nyata orang tatoan masih dipandang sebelah mata diindonesia
@herial3996
@herial3996 3 ай бұрын
Dosen Di kampus itu lumayan banyak hasil Nepo..makanya kurang berkembang
@joefender9836
@joefender9836 3 ай бұрын
Beliau bukan dosen PNS, mana yang dosen pean like dong, yang tesnya pakek tes yang tidak sesuai keilmuan
@saepuloh475
@saepuloh475 2 ай бұрын
Wow Indonesia Emas itu bisa jadi hanya sebuah cerita pengantar tidur, setelah mendengar percakapan ini.
@siacjayakarta2978
@siacjayakarta2978 3 ай бұрын
More diaspora to talk about global situation would be great. Keep up the good work ❤
@Deeply_thinker
@Deeply_thinker 3 ай бұрын
Jangankan d swasta, d pemerintah aja lulusan S1 cuma di suruh ngetik aja
@RuliManurung
@RuliManurung 3 ай бұрын
Great conversation, but one super important caveat: at 27:00, when discussing having ChatGPT provide a solution to Partial Differential Equations "within 5 minutes". Please, please, please don't fall for it. All LLMs flatter to deceive, masbro. 9 times out of 10 the result is faulty.
@tutihandayani6571
@tutihandayani6571 3 ай бұрын
GIMANA ORANG INDONESIA MAU MAJU KALAU KASUS KORUPSI LAGI BANYAK BANYAKNYA? BAHKAN KASUS KORUPSI DITUTUPI DENGAN KASUS KORUPSI LAINNYA
@iqlanads
@iqlanads 3 ай бұрын
Akarnya Korupsi dan Tidak Efektifnya Pemerintah.
@Pahrul-ez4ko
@Pahrul-ez4ko Ай бұрын
Berfikiri linear menghalangi kita melihat fenomena permasalah secara umum karena hanya satu sisi saja yang jadi pendekatan. Padahal permasalah itu sangat kompleks, perlu banyak knowledge untuk menganalisa dan mendekati, agar kita mampu memahami dan menyelesaikan secara bijak dan tepat guna. Perbincangan seperti ini perlu di perbanyak oleh para konten kreator, agar masyarakat kita lebih berdaya dan berdampak.
@desainlab_id
@desainlab_id 3 ай бұрын
Tolong jangan banyak palenenglish ngobrolnya 😭😭😭 saya pengen belajar isi podcastnya
@adrianaelisabeth339
@adrianaelisabeth339 3 ай бұрын
Praktik “dark academy” terlalu lama dibiarkan. Pathetic 😢
@septianadipratama9875
@septianadipratama9875 10 минут бұрын
Nemu di yutub waktu itu saya belajar di yutub electrical engineering course, nongol Mas Bagus ngajarin fluid mekanik scr gratis. Gokil beneerrrrr
@sanchocomilk3604
@sanchocomilk3604 3 ай бұрын
orang sekolah tinggi, gimana bisa ngga worry soal kerjaan? aku serius tanya, dilihat loker pada maksimal umur tuh 25-27 an. Aku lulus s1 tuh sekitar umur 23-24, itu aku ngga gap year. cari kerja dulu buat ngumpulin dana ielts, toefl etc itu ambil lah 1 tahun. 35 tahun. ternyata bisa masuk s3 di umur 25. lulus s2 paling bagus itu 27. itu udah lu padatin, artinya cari kerja langsung dapet. sedangkan proses cari kerja aja minimal sebulanan. real, aku pengen bgt s2. cuman aku worry nanti ngga kepake bgt di kerjaan :(
@maslatip39
@maslatip39 2 ай бұрын
kompetensi itu gabungan pengetahuan + ketrampilan kerja + Sikap kerja. gen Z pengetahuannya dah oke, tinggal ketrampilan kerja (skill) dan Attitude/ sikap profesional yang perlu diperbanyak kurikulumnya dan kompetisinya
@sitimutmainnah4383
@sitimutmainnah4383 2 ай бұрын
Sebagai gen Z saya setuju banget
@AlwiSetiawan
@AlwiSetiawan 3 ай бұрын
22:27 Terlalu banyak kampus. 🏫
@nasahe1
@nasahe1 2 ай бұрын
Banyak negara bekas kolonial yang bisa cepat menjadi negara maju tanpa selalu berpijak pada latar belakangnya. Tetapi fokus pada perjuangan, adaptasi dan menjadi yang terbaik.
@1Cun-wk4ss
@1Cun-wk4ss 3 ай бұрын
Semoga calon menteri pendidikan ke depan nonton diskusi ini.
@naranyala_dev
@naranyala_dev 3 ай бұрын
i love my country, Indonesia deserve better future
@ryhoimmanuel5675
@ryhoimmanuel5675 3 ай бұрын
pertama kali dan langsung menikmati ... langsung subscribe,,,good talk,,,,good view....thx you
@eudora.blogger5809
@eudora.blogger5809 2 ай бұрын
Kesalahan mendasar Indonesia adalah ilmu pengetahuan tidak di bahasakan sederhana, karena mengerti itu hanya melalui 2 cara, abstraksi dn visualisasi. Maka negara ini akan selalu tertinggal dn tidak tahu caranya berpikir. Ingat² tulisan ini...
@adityawibisono1815
@adityawibisono1815 Ай бұрын
"Competence has never been a currency in our politics" bro spittin facts😂
@Baxter_parxie
@Baxter_parxie 17 күн бұрын
We're cooked. It's ironic
@rudyoloanhasibuan3880
@rudyoloanhasibuan3880 3 ай бұрын
Ini lebih keliatan seperti monolog, ketimbang dialog. Potensi negara dan bangsa kita banyak dan luas banget. Benayak Gen-z, sbg bonus demografi, sudah melihat potensi tsb. Tapi memang ga mudah buat mereka utk mengembangkannya. Memang ada pilihan antara advance hi-tech dgn nilai tambah yg sangat baik tapi sangat mahal, tapi ada juga teknologi sederhana, merakyat dan masif. Contohnya yg sederhana ini, bgmn hasil olahan pertanian/peternakan/perikanan bisa masuk ranah industri dan ekspor. Ini tugas negara untuk merekayasanya. Tapi kalo pemimpinnya ga visioner, ya mereka cuman memandang ke atas aja. btw, obrolan di atas keliatan spt anak jaksel bet...
@sitinazura7276
@sitinazura7276 3 ай бұрын
Butuh pendidikan... Bukan makan aja
@endrocn
@endrocn 3 ай бұрын
Daripada, "Demi Tuhan, saya akan ..." mending "Demi rakyat, saya akan ... kalau tidak, saya akan ... " Berani gak sumpah pejabat jadi begini?
@ibangmidfilder2596
@ibangmidfilder2596 3 ай бұрын
Sumpah demi tuhan aja dilanggar apalagi demi rakyat,sama aj,, pdhl ketika kampanye juga bnyak yng mngtasnamakan demi rakyat kampanye blusukannya setiap kepala daerah juga baliho spanduk sblm jdi bnyk tuliskan demi rakyat demi rakyat,tapi stlah jdi bnyk ga ssuainya
@barep0558
@barep0558 Ай бұрын
Jangan salahkan Pemerintah atau System Pendidikan kita. Kembali ke Masyarakatnyab Memilih seperti ini, karna Masyarakat dr Pendidikan atau pun Kehidupan sehari2 mereka berOrientasi pada AGAMA, hasil kecil/tidak berguan pada sama sekali pd Kehidupan sehari2, semakin katanya berAgama jauh dr Manusia Beradab/Manusia BERGUNA/Manusia yg Berkualitas.
@myname7037
@myname7037 3 ай бұрын
Kompetensi tidak pernah dianggap menarik di tingkat nasional karena kebanyakan politisi hanya berpikir jangka pendek. Kalaupun dipaksakan untuk menempatkan kompetensi di posisi semestinya, butuh dukungan undang-undang sehingga secara pelaksanaan bisa berlanjut sekalipun ganti kepemerintahan setiap lima tahun. Satu hal yang mungkin bisa dilakukan para politisi adalah untuk memperluas konteks LPDP, BIM, Kurikulum Merdeka, dan BRIN dalam bentuk revisi undang-undang supaya tidak ada lagi riset ga jelas, ga boleh pulang dengan gelar dari kampus luar negeri tapi cuma menambah jumlah pengangguran, dan ga bisa sekedar kebijakan populis. Maukah para politisi menjadi negarawan, atau cuma politikus dagang sapi 😏
@gondala
@gondala Ай бұрын
Mungkin Bung Bagus kurang "gaul" saja.. Sebenarnya, mahasiswa-mahasiswa dan kampus di Indonesia dalam 5 tahun terakhir ini sudah dimulai untuk menerapkan kompetensi terkait mahasiswa, dan transparansi dan akuntabilitas kampus melalui Akreditasi. Saya menyoroti kampus dari Vokasi dimana setiap mahasiswa tersebut lulus, mereka WAJIB mengikuti Ujian Kompetensi sesuai dengan core atau bidang ilmu yang dia geluti. Tidak semua mahasiswa lulus dan memang tidak wajib lulus, tetapi jika mereka lulus maka mereka berhak melampirkan sertifikasi tersebut bersama ijazahnya. Terkait para dosen juga, ada yg namanya ujian sertifikasi dosen dimana tidak semua dosen bisa lulus, tetapi jika mereka lulus maka mereka berhak mendapatkan tunjangan sertifikasi. Selanjutnya, setiap semester mereka dinilai kinerjanya untuk melaksanakan tridharma, jika mereka memenuhi beban kerjanya maka mereka tetap boleh menerima tunjangan sertifikasi, jika tidak maka tunjangan sertifikasinya tidak dibayarkan. Demikian pula dengan kampus-kampus, dimana setiap beberapa tahun mereka harus memperbaharui akreditasinya. Akreditasi ini ada yang untuk program studi, ada juga untuk institusi. Intinya, jika kampus tidak berbenah dan memperbaiki standar pelayanannya sesuai penilaian akreditasi, maka akreditasinya itu bisa turun dan bisa naik. Poinnya itu, sebenarnya apa yg disampaikan bung Bagus ini sudah diterapkan di kampus-kampus indonesia. Sepertinya bung Bagus ini pun juga kurang paham beda antara pendidikan terapan yg diterapkan oleh Politeknik/Vokasional, dan pendidikan akademis yg diterapkan oleh Universitas. Contoh lain, dia menyoroti soal "bagaimana central management mengassess kualitas dosen kalau mereka inter-disipliner"? Ini juga kayaknya kurang paham... Sebenarnya dosen itu kalau naik pangkat tertentu (dari Asisten Ahli ke Lektor) maka penilaian cukup dilakukan dikampusnya (bukan kementerian). Lalu untuk pangkat lain (dari Lektor Kepala dan Guru Besar/Profesor) maka penilaian dilakukan di kampusnya, dinilai teman sejawat sesuai bidang, juga diassess oleh pihak lain diluar kampusnya. Kamudian, pihak kementerian sebenarnya hanya "tukang cap" saja karena yg menilai kualitas dosen itu bukan kementerian, tetapi dosen-dosen itu sendiri. Contoh: ada dosen A mengusulkan utk jadi Guru Besar. Pertama, performa dan kinerjanya dinilai oleh kampusnya sendiri (melalui teman sejawat sesuai bidang). Lalu diusulkan ke kementerian, lalu kementerian menyerahkan usulan tersebut utk dinilai kualitasnya kepada dosen lain diluar kampus si A bertugas. Si Profesor dari kampus lain yg menilai si A, tidak kenal dan tidak tahu tetapi dia hanya menilai kualitas publikasinya. Pastinya si asesor ini tahu tentang bidang ilmu, tempat publikasinya, dan sebagainya. Jadi "kementerian" yg disebut Bung Bagus ini sebenarnya fungsinya hanya "Tukang Cap" saja. Artinya, ini bebeda sekali dengan kesan yg saya tangkap dari penjelasan Bung Bagus bahwa seolah-olah "Central Management" adalah pihak yang paling "kuasa".
@DanishSiera
@DanishSiera 6 күн бұрын
Putra bangsa yg kaya akan ide dan gagasa, sgt visioner bkn hanya utk saat ini tp jauh kedepan, yaaa lord perbanyak dan tumbuhkan lg org org spt ini, slm akal sehat RG
@mainfortress
@mainfortress Ай бұрын
Ah, yes... "beasiswa kedokteran untuk haf..... I mean apal salah satu kitab suci"...🙃
@Zdref
@Zdref 21 күн бұрын
Kok tahu? Blue print aja ngak ada. Ganti presiden ganti kebijakan, ganti menteri ganti kebijaksanaan. Siapa mau investasi kecuali di pasar modal. Kalau ngak beres. Gue jualan,empat hari lagi dpt uang,cau,bye bye
@cantika7812
@cantika7812 Ай бұрын
Poinnya apa guys😂 ya betul balik lagi negara harus ikut andil kemdikbud ikut andil untuk kemajuan riset dan development penelitian, negara kita gak ngurusin tuch banyak profesor di Indo mau neliti kasih impact berdasar science gak ada negara ngasih wadah untuk itu, berapa banyak coba yg milih karir dluar negeri itu tadi kan lebih dihargai ada wadahnya 😂 kita gak ada mau buat sesuatu yg membantu jd bener untuk apa riset penemuan itu di Negara ini? Dapat izin pun susah. Apa bisa kita berdikari? Korea ada Samsung, Amerika banyak bgt IPhone Ford dll Indonesia apa coba? Dahlah dri atas mikirin kelompoknya aja korupsi merajalela😂
@hadimeidiyan
@hadimeidiyan 2 ай бұрын
"Pengangguran Yang Berpendidikan": Saya tunggu prospektus & IPO dari perusahaan Anda!
@AlwiSetiawan
@AlwiSetiawan 3 ай бұрын
22:06 Pengangguran yang berpendidikan. 🎓
@fitrianto2612
@fitrianto2612 2 ай бұрын
Konten yg sangat bagus dan mencerahkan, saran saya kalau pas menggunakan bahasa Inggris bisa di kasih subtitle, agar bagi yg tidak bisa bahasa inggris bisa mengambil penuh materi nya.thx
@supriyantosupriyanto1021
@supriyantosupriyanto1021 3 ай бұрын
Many Indonesians live under poverty line so how can they think like people living in advanced country_they still find it difficult/hard to meet the basic needs what is more thinking about good education_it is said "stomach can't wait". Their life is just around it. It is the government duty to give more education (for free from elementary-higher education), create job opportunity, give social wellfare, etc.
@Opopo.p
@Opopo.p 2 ай бұрын
Bukan minim krisis kompetensi. Banyak kompeten orang indonesia. Cuma 1....^ kita gak dikasih lapangan buat main bola^ istilahnya. Saya tantang ada tesis mana yg membuktikan orang indonesia tidak punya kompetensi?
@esclavek9880
@esclavek9880 Ай бұрын
Untuk pendanaan riset, sy bisa bilang di sini bahwa 50% riset yg dilakukan mahasiswa mereka keluar uang sendiri tanpa bantuan universitas. mungkin universitas berfikir oh sudah ada lembaga riset spt dikti dll, oh come on mahasiswa lu di suruh bikin penelitian yg keluar duit ga sedikit. dan alhasil kualitas2 publikasi dan riset selama 5tahun terakhir sangat kurang, karena apa? ya itu .. silahkan jawab sendiri. Jadi novelty dari riset2 anak2 saat ini setidaknya ditempat sy itu kurang bangus alias ga ada isinya.
@SisWaluyo-r4q
@SisWaluyo-r4q 6 күн бұрын
Karna suburnya sifat kedengkian dan muafik dan tak mau mengakui keunggulan pihak lain terbelenggu dengan paradikma pokoknya😊
@betinugrahani8536
@betinugrahani8536 2 ай бұрын
orang2 pintar harus lebih sering speak up klo mau indonesia lebih cepat berprogress untuk mengimbangi mereka yg bodoh tapi sangat lantang di media
@alsetiawan9699
@alsetiawan9699 7 күн бұрын
berpengaruh terhadap pendidhikan di Indonesia terutama, makin terbuka antara diskusi untuk perkembangan bagaimana kedepannya untuk generasi" baru yang akan datang untuk mengisi sebagai penerus negeri ini, terimakasih mas bagus atas diskusinya.
@dennis82560
@dennis82560 24 күн бұрын
orang luar ke laut selatan untuk melakukan penelitian ilmiah, orang dalam ke laut selatan untuk cari wangsit T_T
@lalute9905
@lalute9905 Ай бұрын
apalah daya aku yg kurang paham bahasa inggris ini . serasa nonton podcast luar negeri. padahal niat ingin belajar memahami isi podcast ini .. maaf menit ke 3 cabut
@whyy1199
@whyy1199 Ай бұрын
22:58 dan Bangladesh sudah melakukannya...they do RIOT
@krisbudiyantoh6400
@krisbudiyantoh6400 2 ай бұрын
Pusing dengernya dari inggris ke indonesia ke inggris lagi ke indonesia lagi. Mau pakai inggris apa indonesia jadinya?
@yunyunvipassi2505
@yunyunvipassi2505 2 ай бұрын
kata2nya pedes sebenarnya, tapi konoha ini lebih tahan pedes keliatannya, makanya enggak pernah ngerasa pedes nya dunia ini
@agungalfatadzaky4668
@agungalfatadzaky4668 3 ай бұрын
peradaban negara yg jahat ditandai dngn akademis harus trun ke sosmed untuk kampanyekan science. it’s not bad for academics as content creator, but academics have to adjust the language/discussion to make it easy to understand
@MoT4ivasi
@MoT4ivasi Ай бұрын
Krisis kompetensi karena prioritas masyarakatnya sekarang membaca huruf arab
Pod. 276 Adythia Pratama TALKS ABOUT THE REALITY OF LOSING A JOB
1:00:42
Running With Bigger And Bigger Lunchlys
00:18
MrBeast
Рет қаралды 114 МЛН
Lunch #158 - Ultimate Life Hack! Pensiun Sebelum Usia 40 Tahun Bersama Raditya Dika
50:39
Thirty Days Of Lunch Podcast
Рет қаралды 414 М.
Pod. 273 Ary Ginanjar TALKS ABOUT THE KEY TO SETTING CLEAR GOALS
1:02:32
Ini Alasan Kamu Nggak Dipanggil Perusahaan Impianmu!
1:00:31
Malaka Project
Рет қаралды 392 М.
Apakah Filsafat Sudah Mati? Atau Kita Mati Tanpa Filsafat?
21:43
Bagus Muljadi
Рет қаралды 44 М.
Buat yang Lagi Stress..
53:39
Raditya Dika
Рет қаралды 774 М.
Buru Beasiswa, Jadikan RI Kiblat Riset - Bagus Muljadi | Endgame #120
1:42:13