One of my all time favourite books is Datin Marina's 'In Liberal Doses', a collection of essays from her column on The Star newspaper back then in the 90s. Her writings let the world caught a glimpse of the inner thoughts of being Malaysian. Something that I believe will resonate well to (Asian) audience, especially Indonesians and Filipinos who share similar if not the same, socio-cultural values despite the relative degree of differences. While I found the subjects she wrote transcends nation's boundaries and remain relevant despite the decades that passed, the timeless and most valuable takeaway that I got - that I think we all can learn, from her thoughts and how she delivered her opinions is how to be daringly and unabashedly non-conforming and critical while remain grounded on (in her case Malaysian) social values. For us in Indonesia, this takeaway becomes much more relevant today in light of the widely opened gate of democracy, the unfiltered platform that everyone has on their fingertips to voice their opinion and criticism, and the increasing click-bait driven information consumption that many parts of our society and generation has become. The exercise of individual freedom, often reactionary and under the pretext of individual rights and democracy, in many cases have been done at the expense of others and forsaken societal norms and values. Dato' Mahathir succinctly wrote in his foreword: ...Critics are often rights, but not always right. In particular when the criticism are based on hearsay and are not adequately researched, the hurt they may cause to the subjects can be quite painful. A good reminder to always try to remain compassionate and grounded on our (Indonesian) societal values, while unabashedly outspoken in exercising our individual rights and embracing democracy. Terima kasih, Pak Gita. An absolute hour plus time worth to spend.
@fillonemaria2 ай бұрын
Her take on LGBT people are phenomenal, guide on curing prejudice is treating people as human being.
@nisanurdiana65402 жыл бұрын
Paling suka kl pak Gita memulai obrolan dg narasumbernya dengan pertanyaan tentang masa kecil mereka. Indeed pengalaman masa kecil mereka jadi refleksi gambaran pemikiran2 mereka ketika dewasa, dan buat saya jadi pembelajaran juga gimana milestones orang2 hebat ini terbentuk sejak kecil
@cocomoman22362 жыл бұрын
Suka nih komen kayak gini
@bernardiaVEVO2 жыл бұрын
they tailored it for sure
@HEPPISALULEMOCHANNEL2 жыл бұрын
Keren banget nih anaknya Mahatir Mohammad yang rela membela hak-hak orang kecil. Salut
@alienkomplek6473 Жыл бұрын
This is i love about Asian people speaking in English. They make the pronountiation so clear and easy to understand. And this podcast quite inspiring 👍
@fajarprasetyo34872 жыл бұрын
truly inspiring talk, humble personality who has good heart to help the most vulnerable.. this what activism meant
@paksubandriyo57032 жыл бұрын
Shout out to Ibu Marina... She is smart and listen to her conscience!!
@RobbiMcMillen Жыл бұрын
I find this interview amazing, Marina is so amazing for her bravery towards LGBT brothers and sisters. But the interviewer didn't bring up the issue of awful racism against the Chinese and Tamil people in Malaysia. That was sad. It is a multicultural nation. But the ongoing sectarianism and racism under Mahathir and Razak is utterly disgusting. I know Marina was not a supporter of this, but the interviewer could have pushed harder. When she accidentally said being gay as 'accidental', she had to be corrected.
@ainisaja39542 жыл бұрын
Tamu tamu yg di hdr kan in syaa Allah meng inspirasi pak ambil yg positip nya... Semangat terus pak persembahan untuk kami yg semakin the best👍💯
@nooraslindawati2 жыл бұрын
Salut to Tun ( Tok det) the mind is extra beyond (100 step ahead) TQ to Pak MC as well really nice exposure to knowing sister Marina.. Moga semakin success tuan channel!
@jamilah1712 жыл бұрын
Podcast ini bagus dan tamu tamunya juga bukan orang sembarangan, sepi yg nonton karena bahasanya terlalu tinggi, ribet, walau tamu tamunya juga orang Indonesia. Kenapa nggak bikin bahasa yg mudah dicerna publik aja ?
@zoelkh2 жыл бұрын
Jadi invidu atau kelompok tidak boleh memperjual belikan milik negara atas nama negara atau BUMN cukup distribusi. Banyak tanah milik negara tapi dikelolah oleh orang tertentu yg sumberdayanya tidak layak lagi dikelolah selain milik negara dan mesti keuntungannya untuk negara dan pekerjanya cukup upah saja.. contoh yg harus milik negara tidak boleh diperjual belikan dan harus tutup semua persuhaannya adalah. 1.Pembangkit listrik memakai angin/air/batu bara dan energi lainnya yg dari bumi indonesi 2.Air bersih dipasok oleh negara tidak boleh dikelolah oleh milik pribadi.(perusahaan swata/pribadi harus tutup) 3.Gas LPG bahan bakar.(perusahaan swata/pribadi harus tutup) 4.Bahan kimia dan zat mineral besi,aluminium,uranium,baja,lithium dan lain lain (perusahaan swata/pribadi harus tutup) 5.semua yg dikelolah rakyat cukup pakai upah saja. Kompetisi itu ada aturan mainnya begitupun hidup. Mari kendalikan hawa nafsu saling mengontrol diri dalam bernegara kurangi ambisi individu dan rasa takut kelaparan. Nabi pernah puasa untuk membagi makanannya sampai kapan puasa?? Bahu membahu kolaborasi ada wasit ada pemain ada penonton ada penjual karcis . Udahlah kompetisi itu ada jaman purbanya klw yg kuat lawan yg lemah itu penindasan namanya. Ayolah serius meratakan pemisah terlalu kaya dan terlalu miskin .. Pajak itu sistem kuno...saatnya kerja diumur ideal dan nikmati hidup diumur lanjut dan tak usah pemperkaya diri dan takut miskin semua bersatu saling menjaga kebutuhan hidup. Memang upah di negara indonesia itu harusnya tinggi karena negara kaya SDA dan perlu koreksi gaji yg tak wajar terlalu tinggi atau terlalu rendah. bernegara itu adalah menyerahkan tanah air pada negara jadi cukup mengharap upah dan santunan negara yaitu segala yg behubungan dengan hidup dijamin negara selain nyawa.
@rizansanto29182 жыл бұрын
makin mantap tamu pak Gita....
@laksmikarsono90132 жыл бұрын
I can't agree more
@ahmadhabibi60282 жыл бұрын
Next request undang Otto Toto Sugiri pak gita..
@mochfirman2 жыл бұрын
pasti habis nonton dr indra
@tafsirmargonoisme9102 жыл бұрын
Logatnya memang kalifornia sekali
@fieldy032 жыл бұрын
Request Next:Cinta Laura pak...mau denger perspektif both of u😊
@uPaclan32 жыл бұрын
I love her personality
@gefyaqiilah66784 ай бұрын
excellent conversation 😊
@dddz9612 жыл бұрын
Gita, does it bother you that M.M. just said Riau Islands and Singapore belong to Malaysia?
@dani.afiiq_2 жыл бұрын
Thanks
@alfanrkasdar62862 жыл бұрын
I love this lady!
@WAHYUDI19792 жыл бұрын
She's good and smart!
@reryasri4155 Жыл бұрын
Very interisting
@Rezaguntara2 жыл бұрын
mantap pak menginspirasi
@a.m204 Жыл бұрын
Drama actress just like dad too.
@melatiputih26462 жыл бұрын
How about invite Mr. Tung Desem Waringin in the next time, Sir Gita?😃
@tukimingood37652 жыл бұрын
sundul.. up up
@Jacobsoetsrto32112 жыл бұрын
Next Ganjar Pranowo
@leosuriadilim2 жыл бұрын
One Sentence "Heck Yeah Guest Star", Courageous...
@NurHasanah-fl8pd2 жыл бұрын
I love ❤️ Datin Marina
@isalutfi2 жыл бұрын
Menyimak
@tigerboom4852 Жыл бұрын
Why her face same like Dr Mahathir malaysian ex- prime minister??? 😱😱. Why and why????
@agusmuslim2 жыл бұрын
Huadir kk
@rihlatululfa3272 жыл бұрын
judulnya 'menyentil mereka' hahaha
@muhammadyasirbinabdullaha7393 Жыл бұрын
❤ I love you
@NaveenNaveen-xk5dh Жыл бұрын
MarinAlagendraN
@fitrabayu4662 жыл бұрын
Knp tidak gunakan bahasa melayu saja ya?
@Rey_R_2 жыл бұрын
karena perbedaan pemaknaan antar pembicara sangat berbahaya. yg dimaksud dalam bahasa melayu ternyata maknanya berbeda dgn yang dipahami oleh lawan bicara. makanya pakai bahasa inggris karena keduanya sama-sama fasih.
@fitrabayu4662 жыл бұрын
@@Rey_R_ padahal pemerintah mereka (malaysia) hendak menjadikan bahasa melayu sebagai bahasa resmi asean dan mereka juga mengatakan bahasa indonesia adalah bahasa melayu tapi setelah menonton video ini saya jadi faham kenapa pak menteri nadiem makarim menolak usulan tersebut ,seperti yang anda katakan kosa kata bisa sama tapi artinya berbeda itulah sebab nya bahasa kita di sebut bahasa indonesia bukan bahasa melayu.
@cudacularry27202 жыл бұрын
@@Rey_R_ tapi suaminya orang Indonesia 🤷
@elkenalanda2 жыл бұрын
Kaga usah permasalahkan bahasa yg mereka gunakan. Kenapa gak bahasa ini dan itu. Toh ada subtitle kok buat memepermudah penyampaian informasi. Sepertinya mereka juga lebih enjoy pakai bahasa inggris dan lebih mengerti satu sama lain
@jojon6542 жыл бұрын
Kenapa dia tak gunakan bahasa Indonesia .sebab Views podcast pak gita ,di tonton di belahan dunia berbagai negara suku bangsa,
@SamsungA-cj7co2 жыл бұрын
MASUK AIR PUNYA NGO.
@yulyasayustika89102 жыл бұрын
The first viewer😁
@durnfordi Жыл бұрын
Marina...yr father is stirring up trouble again for the govt by instigating the malays they're losing power! Speak to your dad if you are a moderate malay and a malaysian first.
@zoelkh2 жыл бұрын
Jadi invidu atau kelompok tidak boleh memperjual belikan milik negara atas nama negara atau BUMN cukup distribusi. Banyak tanah milik negara tapi dikelolah oleh orang tertentu yg sumberdayanya tidak layak lagi dikelolah selain milik negara dan mesti keuntungannya untuk negara dan pekerjanya cukup upah saja.. contoh yg harus milik negara tidak boleh diperjual belikan dan harus tutup semua persuhaannya adalah. 1.Pembangkit listrik memakai angin/air/batu bara dan energi lainnya yg dari bumi indonesi 2.Air bersih dipasok oleh negara tidak boleh dikelolah oleh milik pribadi.(perusahaan swata/pribadi harus tutup) 3.Gas LPG bahan bakar.(perusahaan swata/pribadi harus tutup) 4.Bahan kimia dan zat mineral besi,aluminium,uranium,baja,lithium dan lain lain (perusahaan swata/pribadi harus tutup) 5.semua yg dikelolah rakyat cukup pakai upah saja. Kompetisi itu ada aturan mainnya begitupun hidup. Mari kendalikan hawa nafsu saling mengontrol diri dalam bernegara kurangi ambisi individu dan rasa takut kelaparan. Nabi pernah puasa untuk membagi makanannya sampai kapan puasa?? Bahu membahu kolaborasi ada wasit ada pemain ada penonton ada penjual karcis . Udahlah kompetisi itu ada jaman purbanya klw yg kuat lawan yg lemah itu penindasan namanya. Ayolah serius meratakan pemisah terlalu kaya dan terlalu miskin .. Pajak itu sistem kuno...saatnya kerja diumur ideal dan nikmati hidup diumur lanjut dan tak usah pemperkaya diri dan takut miskin semua bersatu saling menjaga kebutuhan hidup. Memang upah di negara indonesia itu harusnya tinggi karena negara kaya SDA dan perlu koreksi gaji yg tak wajar terlalu tinggi atau terlalu rendah. bernegara itu adalah menyerahkan tanah air pada negara jadi cukup mengharap upah dan santunan negara yaitu segala yg behubungan dengan hidup dijamin negara selain nyawa.