Masuk ITB 15 tahun, tapi IP-nya...

  Рет қаралды 152,485

Hujan Tanda Tanya

Hujan Tanda Tanya

Күн бұрын

Pakai Pahamify kalau mau masuk ITB.
00:00 Intro
00:52 Ke Bimbingan Konseling ITB
01:44 Masalah Indeks Prestasi
02:40 Rekomendasi dari Psikolog
03:12 Kebiasaan Menulis
03:15 Mempelajari Kecerdasan Emosi
04:49 Manfaat Kebiasaan Menulis
05:53 Hikmah Terpuruk di Kampus
06:46 Terus Belajar untuk Cerdas Emosi
07:20 Kisah Penemu Transistor
08:41 Emosi ada Rumusnya
09:30 Melawan Depresi
10:05 Penutup
#utbk #ITB #SelfImprovement

Пікірлер: 169
@heniastuti4810
@heniastuti4810 Жыл бұрын
Salah satu down side dari akselerasi adalah anak tercabut dari lingkugan social yg tidak sesuai dengan usianya dan perkembangan social emotional nya. Pencapaian siswa seharusnya holistic for both academic competency(grades) dan social emotional learning di mana salah satu element penting adalah identify emotions & how to regulate them. Many of educators are inclined towards academic competency only. Btw salut buat pencapaian, usahanya.
@yogi17ish
@yogi17ish Жыл бұрын
Setuju bgt...
@chairmanrosethewisegentleman
@chairmanrosethewisegentleman Жыл бұрын
Sepakat...untung cuma mencicipi aksel pas SMA aja. Lumayan bisa hemat bayar SPP cukup 2 tahun aja jd bisa ngeringanin orang tua buat biaya masuk univ.
@thedevil9442
@thedevil9442 Жыл бұрын
padahal kalo emang pinter, masa sekolah itu waktu yang bagus buat ngumpulin prestasi, ikut lomba ini itu. belom juga pengalaman lainnya.
@kugisakinobara4037
@kugisakinobara4037 Жыл бұрын
@@chairmanrosethewisegentleman bener banget, ngehemat spp wkwkwk
@triwahayu1687
@triwahayu1687 Жыл бұрын
Sebagai org tua, ini mmg jd dilema. Pengalaman anak sy yg cerdas, nggk pernah belajar dr smp s/d sma tapi nilainya selalu tinggi. Sy khawatir ada gangguan emosi dan interaksi sosial shg tdk sy izinkan utk ikut jalur aksel. Tapi akibatnya ada semacam 'kebosanan' sehingga selalu 'berulah'. Kuliah di UI jurusan Arsitek, dg IPK 3,5 selam 4 semester kemudian bosan dan pindah ke UGM fak psikologi, lulus dg IP 3,6 lanjut ambil master dpt IP 3,7 (tertinggi di angkatannya) Ternyata maslahnya adlh kecerdasan emosional spt yg anda sampaikan.
@MuhammadAthallahArsyaf
@MuhammadAthallahArsyaf Жыл бұрын
Dari dulu sudah bukan rahasia umum lagi kalau lulusan Kelas Akselerasi kerap bermasalah pada saat masuk dunia kuliah. IQ tidak menjamin Critical Thinking yang matang, apalagi dengan dunia perkuliahan yang tidak hanya belajar tetapi juga berdiskusi. Sedangkan hal ini sedikit bertolak belakang dengan apa yang diberikan di SMA.
@rizqimaya
@rizqimaya Жыл бұрын
relate bgt pas liat video ini sama yg sy alami ke anak2. Alhamdulillah kami dikaruniai Allah anak2 yg cerdas, bbrp kali ditawari untuk loncat kelas karena sdh dianggap mampu melewati kelas2 yg ada. waktu mereka masih kecil, sy yg menolak. waktu mereka sdh mulai teens, sy tanya pendapat mereka soal tawaran loncat kelas dsb, mereka yg nolak, alasannya: biarkan aku menikmati masa remajaku yg gak akan terulang lagi, let me grow normally. 😁 okay... sebenernya alasan ini jg yg dulu sy pakai waktu anak2 ditawari loncat kelas waktu kecil, sy takut mereka kehilangan masa anak2nya, yg harusnya masih bermain, harus memikirkan olimpiade2 sains & matematika meskipun mereka mampu. tp sy tdk tega merebut masa kecil mereka. Alhamdulillah meskipun berjalan sesuai track yg ada, naik kelas secara normal, mereka tetap bisa berprestasi & tetap menikmati masa2 tumbuhnya dari anak2 dan sekarang jd remaja yang bahagia & selalu update dgn kehidupan sosialnya. kegalauan2 yg disebutkan td bukan mengada2, tp memang begitulah cara berpikir orang2 yg diberkahi otak cerdas luar biasa. mereka memikirkan apa2 yg tdk dipikirkan orang2 biasa. 😁 yg penting tetap bahagia, menjadi manusia yg utuh, bermanfaat buat orang banyak. kalian memang orang2 terpilih.
@bluevinyl0304
@bluevinyl0304 Жыл бұрын
1:54 relate banget. Aku dulu pas sekolah anak akselerasi, ikut psikotest lalala IQ aku katanya masuk kategori cerdas istimewa. Sampai2 di kertas hasil tesku ada tulisan “nilai yang diharapkan di sekolah: >90”. Itu adalah titik awal di mana aku takut sama ekspektasi orang2, selalu diomelin krn ranking rendah. Aku sadar aku bisa lbh serius di sekolah, tapi aku ngerasa pengen hidup normal aja, pengen main kayak anak2 kelas reguler. Aku jd suka nangis tiap hari, diburu2 dan dituntut masuk PTN. Kadang kalau punya pencapaian, aku sampe bilang ke mamaku, gak usah cerita ke siapa2, tetangga atau saudara. Aku capek bgt sama ekspektasi org padahal aku gak sehebat itu. Aku keluar dari masa stress itu pas aku masuk kuliah sih, ikut UKM marching band. Dulu kebiasa pake headset dengerin lagu kenceng2 supaya gak denger ocehan orang tua, ada trauma krn sering dibentak juga, jd merasa lbh nyaman kalo denger musik. Aku rasa aku berubah jd lebih dewasa semenjak kuliah.
@muhamadhafidzloper173
@muhamadhafidzloper173 Жыл бұрын
Sama kak, sy merupakan ex aksel waktu SMP yg dituntut dgn ekspektasi tinggi hanya karna sy mendapatkan IQ tertinggi se-angkatan waktu itu. Awal msuk aja sdh membuat stres, ketika teman" yg lain masih bermain, kami anak aksel sudah belajar dgn waktu belajar 11 jam (6 pagi sampai 5 sore), dimana kami dicekoki dgn mtk, ipa, dan bing setiap harinya. Dengan porsi mapel lain hanya 1 jam. Sy yg notabene olahragawan waktu SD merasa tertekan bgt dgn budaya bljr seperti itu. Akhirnya karna gk kuat lagi, pada bulan ke-3 sy memutuskan utk keluar dr kelas aksel dan masuk ke kelas reguler. Dimana, pihak sekolah waktu itu agk keberatan karena sy merupakan peraih IQ tertinggi. Pihak sklh berusaha meyakinkan sy, namun sy sudah dgn keputusan sy, akhirnya mereka menyerah dan mengizinkan sy utk pindah kelas. Saat SMA pun sy dpt aksel jg, namun sy menolaknya karena alasan stres tadi. Walaupun kesempatan masuk PTN lebih besar kalo di aksel. Namun, justru itu adalah keputusan yg tepat, dikarenakan sy lebih bisa mengekspresikan diri dgn menjadi pengurus osis, pramuka dan ketua karang taruna di komplek sy. Yg lebih membahagiakan lg tanpa aksel pun alhamdulillah sy bisa masuk PTN impian sy 💫. Sebenarnya masuk kelas aksel itu gk buruk" amat, malah kita lebih ke majikan yg dilayani sekolah scr full yg gk didapatkan siswa reguler, dimana kita diberi kulkas, AC, TV, dan dibuatkan buku tabungan. Bahkan ktika kami berbuat salah, kmi hanya ditegur sedangkan kelas reguler kalo berbuat salah auto di hajar atau dikeluarkan😅.
@hendrigustiputra4669
@hendrigustiputra4669 Жыл бұрын
Alhamdulilah....untuk adik-adik yang masih bisa hidup normal sampai sekarang, walau ndak tamat sekolah di ITB (atau PT favorit lainnya). Temanku seangkatan dulu di ITB ada yang sampai Gila karena frustasi, tidak siap dengan perubahan dengan umur yang masih terlalu muda di banding teman lain yang seangkatan. Ada juga teman, 3 kali lulus masuk ITB dengan Fakultas yang berbeda FMIPA, FTI, FTSP tapi akhirnya kuliah di swasta jurusan Ekonomi dan jadi Dosen. Jadi jalani lah hidup hidup itu dengan Bahagia ( selalu bersyukur).
@masadit3640
@masadit3640 Жыл бұрын
setiap individu punya kecepatan berbeda untuk berkembang. yang cepat belum tentu akan terus cepat dan yang lambat bukan berarti seterusnya lambat. nikmati saja proses nya tanpa compare diri kita ke orang lain
@ronaldoreformer
@ronaldoreformer Жыл бұрын
Saya juga mulai nulis jurnal sejak 4 tahun lalu, kalo pas tengah malam lagi overthinking. Sekarang, selain nulis saya juga dibantu dengan meditasi setiap hari. Saat meditasi, perasaan cemas saya benar-benar terurai. Yg saya dapatkan dari meditasi adalah rasa cemas itu jangan dilawan tapi biarkan dia bertamu dan dengarkan ceritanya sejenak. Setelah itu biarkan dia pergi dengan sendirinya, dan nanti suatu saat pasti bakal datang lagi.
@MistahShootrES
@MistahShootrES Жыл бұрын
wah, ini advice bagus banget nih kayaknya, makasih ya bro udah berbagii
@heniriwukaho87
@heniriwukaho87 Жыл бұрын
👍😇
@arikuswati2173
@arikuswati2173 Жыл бұрын
Bagus curhatnya,saya termotivasi
@gakpunyanama429
@gakpunyanama429 Жыл бұрын
Cara meditasi nya gimana bg?
@ronaldoreformer
@ronaldoreformer Жыл бұрын
@@gakpunyanama429 meditasi intinya perhatiin napas aja, tinggal duduk atau tiduran juga boleh, kalo mau bantuan video KZbin juga banyak contohnya video2 di channel mas Adjie kzbin.info/www/bejne/sGmQdoSCitpsj7M
@laylan9400
@laylan9400 Жыл бұрын
Datang ke sini karena judulnya… Saya juga masuk ITB usia 15 tahun. Hal yang sama terjadi pada saya. Saya mengalami kegagalan pertama di tahun ke-tiga. Mungkin bagi orang lain itu kegagalan sepele tetapi itu membuat saya sangat down. Saya tidak bisa berfungsi dengan normal selama dua tahun setelahnya. Dua tahun. Saya kembali meneruskan studi di tahun ke-enam. Ironi, saya masuk ITB 2 tahun lebih cepat dan lulus 2 tahun lebih lambat dari semestinya. Saya tidak bilang kalau “akselerasi” atau “program 4 semester” atau apalah itu buruk. Banyak juga teman2 aksel saya yang tidak mengalami kegagalan. I know it’s something subjective. Bagaimanapun juga, seharusnya program akselerasi di sekolah disertai juga dengan edukasi EI karena saya tahu bukan saya seorang yang mengalami masalah setelah lulus dari sekolah.
@dahaproject3498
@dahaproject3498 Жыл бұрын
lebih baik mba dibanding yg mental keluar itb krn gk kuat kuliah.....
@nazla97
@nazla97 Жыл бұрын
bener layla.. baiknya ada "edukasi"..
@helmyirhab1426
@helmyirhab1426 Жыл бұрын
bener bgt, program akselerasi di sekolah itu kurang di dukung dengan bimbingan konseling yang cukup untuk siswanya. Teman saya akselerasi untungnya cuma 1 tahun tapi saya rasa juga pikirannya masih agak ke kanak-kanakan
@key8041
@key8041 Жыл бұрын
@@dahaproject3498 semua ada pertimbangannya mas. Kita gak tau bener2 alasan orang kenapa mereka memutuskan untuk berhenti kuliah.
@ramadjati4026
@ramadjati4026 Жыл бұрын
anjir kok bisa kuliah umur 15 ya? tk nya lebih awal atau gumana ya?gw 18 baru masuk
@user-zw1op6nz5d
@user-zw1op6nz5d Жыл бұрын
saya banget ini mah bang wkwkwk. masuk Fasilkom UI umur 16 tahun, tapi IP semester 1 saya 1,93 dan gak lulus 3 dari 5 matkul yang diambil. bahkan udah dikirim surat terancam DO ke ortu. culture shock banget waktu itu, karena dari SMA terbiasa leha-leha, belajar kebut semalem, dan notabene terbiasa dgn kultur santai karena asal dari SMA biasa, bukan SMA top yg udah biasa ngambis kyk anak2 lainnya. belom lagi secara psikologis belom siap kuliah, dan sebenernya udah diwanti2 sama keluarga besar. 2 semester gak kuat, akhirnya UTBK dan SIMAK lagi (waktu itu pahamify bantu banget btw), masuk FEB. yah walaupun IP nggak tinggi (3.5+), tapi alhamdulillah survive dan tiap semester stabil diatas 3. makasih banyak bang sharing pengalaman dan insightnya.
@abimanyusakh3805
@abimanyusakh3805 Жыл бұрын
lah kok lu bisa dah lulus sma umur 16 bro? gw juga setahun yg lalu lulus umur 16 sma nya, tapi itu juga karena gw aksel pas smp
@NeoMorphIN3
@NeoMorphIN3 Жыл бұрын
@@abimanyusakh3805 aksel itu apaan bang?
@abimanyusakh3805
@abimanyusakh3805 Жыл бұрын
@@NeoMorphIN3 di percepat doang waktu nya, ibarat jangka normal smp/ sma 3 tahun, ini cuma 2 tahun. Gito doang. kurikulum , dll nya mah sama semua
@yusufabdillahxyz
@yusufabdillahxyz Жыл бұрын
@@NeoMorphIN3 akselerasi
@lii5170
@lii5170 Жыл бұрын
@@abimanyusakh3805 mungkin masuk sd nya lebih cepet. Temen² saya jg banyak yg 2 tahun lebih muda yg artinya masuk kuliah jg di umur 16 tahun, alasannya ya krn masuk sd nya lebih cepat
@aidaariska3905
@aidaariska3905 Жыл бұрын
Iya bener, bikin sakit kepala sampai saat i i belum bisa mengenali diri sendiri, kadang" Down entah itu kanapa, mikir, kenapa sih dipikirin itu nga penting! Tapi masih aja dipikirin dan jadi overthinking langsung jatuh sakit 😞
@floatytrouty
@floatytrouty Жыл бұрын
Saya ditolak tahun ini 2 kali oleh ITB dan saya sendiri saat ditolak itu kecewa minta ampun padahal saya sudah belajar mati-matian. Saya sendiri memang tergolong lebih muda dari teman-teman seangkatan dan setelah 1 bulan saya sendiri sadar bahwa saya sendiri belum 100 persen siap, mungkin dari segi akademik sudah cukup,namun seperti yang dijelaskan di video ini saya masih sangat lemah di bagian emotional intelligence, social intelligence, dan mental and Physical health maintenance dan time management. Saya yang awalnya kecewa akhirnya bersyukur saya gagal tahun ini, melalui kegagalan ini saya sadar bahwa saya masih ignorant dengan hal-hal selain akademik, dan mungkin melalui kegagalan yang sementara ini, saya diselamatkan dari kerusakan mental dan fisik bagi diri saya bukan hanya saat kuliah nanti tapi sepanjang kehidupan saya. Dan satu lagi hal yang paling berharga yang saya pelajarin di 4 bulan terakhir adalah bahwa hidup ini bukan kompetisi melawan orang lain, tapi kompetisi melawan diri sendiri/otak lo sendiri dan keinginan-keinginanya yang menghalangi/merusak.
@97Alfinsyah
@97Alfinsyah Жыл бұрын
Tetap semangat broooo!
@riskiannisamaulida2707
@riskiannisamaulida2707 Жыл бұрын
wah thanks banget ini bener bener jadi reminder buat saya juga
@latifahyussetiono5692
@latifahyussetiono5692 Жыл бұрын
Pinter
@harjunkuwindo
@harjunkuwindo Жыл бұрын
Life is a game 😁
@burgeulfassal1523
@burgeulfassal1523 Жыл бұрын
Klo ditolak brrti g lolos tesnya
@nabihbawazir8019
@nabihbawazir8019 Жыл бұрын
Saya juga punya teman yang IPKnya ya rata-rata dan lulus S3 usia 27, tapi memang ada kok orang yang "serajin" itu, nilai pas-pasan untuk mata kuliah berat, tapi ya self-motivationnya well maintain banget. Kalau mau ujian jarang lembur, tapi kalau skripsi, tesis, disertasi ya tiap hari ada progress.
@ramarizana2637
@ramarizana2637 Жыл бұрын
Terima kasih banyak, Bro sudah berbagi. Sedikit banyak cukup berkaitan dengan saya. Akselerasi saat SMA, masuk SD usia 5 tahun, hingga mulai kuliah S-1 di usia 16 tahun. Alhamdulillaah-nya sewaktu angkatan saya SMA, kami ber-19 termasuk yang cukup bergaul, tidak terlalu ambisius dibandingkan angkatan-angkatan sebelumnya. Saat kuliah di UMY, alhamdulillaah fase transisi tidak terlalu terasa perjuangannya. Hanya saja ada beberapa momen kegagalan yang sangat terasa berat, karena di banyak kesempatan sebelumnya, termasuk saat SMA, cenderung mulus. Di saat SMA sempat diperkenalkan dengan blogging, tidak rutin untuk mencurahkan perasaan dan merekam jejak cerita perjalanan. Barulah saat S-2 di negeri orang seringkali terpikirkan apa terlalu cepat masa di SMA hanya dua tahun, banyak momen emosi yang penuh perjuangan mengelolanya, terlebih selepas satu semester studi S-2, Papa, ayahanda tercinta berpulang. Alhamdulillaah seiring dengan pengalaman dan tahun berjalan, yang bisa menempa. Cerita yang Bro sampaikan, kembali mengingatkan diri saya untuk merutinkan kembali menulis, untuk mencurahkan perasaan.
@z3kyys
@z3kyys Жыл бұрын
gpp kok bang, walau cuma 2thn, setidaknya itu adalah 2thn yg memiliki banyakan kenangan, tidak seperti aku bg, karena aku termasuk angkatan covid, jadi kls 1,2 kurang memori di sekolah, bahkan baru mengenal setengah kelas ku yang lainnya saat kls 3(karena pas kls 1,2 sistemnya 1 kls dibagi 2), tapi alhamdulillah sekarang sudah banyak bergaul dengan teman² di sekolah, (kata kaka ku si bg, walaupun momen itu cuma sebentar, jadikan momen itu momen² berharga yang akan selalu diingat, karena pas besar nanti kadang bakal kangen sama momen² itu)
@rjayary5742
@rjayary5742 Жыл бұрын
Share pengalaman pribadi + belajar dr berbagai literasi + diskusi dg banyk org, seorg yg cerdas secr IQ ttp hrs berproses sesuai pola hidup se-usianya agar tdk mengalami gap & tekanan diluar kemampuan emosinya. Kebanykn ortu & lingk beranggapan seseorg dg IQ tinggi pasti hebat, tp lupa bhw idealnya hidup adalah bahagia dan itu hanya bs dilalui dg mempunyai IQ, EQ, SQ yg seimbang. Adapun jk terjd pemaksaan (disengaja ataupun tdk) dlm arti melompati proses yg tdk sesuai dg usianya yg timbul adalah stress. Cont simple, knp SIM hanya boleh di apply unt usia 17 th keatas ? sebab usia dibwh itu sgt rawan emosi disaat mengemudi. Atau anak2 yg terpaksa hidup dijalanan, dll.
@MrMetalWarlock
@MrMetalWarlock Жыл бұрын
Gpp dek. Toh sepinter2nya org sama aja bodong klo: 1. Branggapan sesuatu itu bisa lahir dr ketidakadaan 2. Randomness bisa melahirkan hukum, konsistensi, fitur, fungsi dan desain 3. Beranggapan klo moralitas itu sebenernya tdk ada atau subjektif 4. Beranggapan bahwa science bs menjawab segala/semua hal 5. Ga nghormatin ortu 6. Ga percaya Tuhan 7. Percaya sm sesuatu tanpa alasan (reasoning) yg jelas dan masuk akal
@arcin5432
@arcin5432 Жыл бұрын
Semua itu ada waktunya masing-masing dalam berkompetisi
@HujanTandaTanya
@HujanTandaTanya Жыл бұрын
Setujuuu
@ameymey7139
@ameymey7139 Жыл бұрын
Kecerdasan emosi dilatih sejak kecil, sbnrnya jika dilakukan beriringan dengan akademis nya tidak akan ada masalah, yg jd mslah itu ketika tidak dilatih dan malah cenderung diabaikan.
@reyzaumeducation
@reyzaumeducation Жыл бұрын
Saya masuk S1 Fisika usia 15 tahun, selesai 19 tahun. Ngajar 1 tahun lalu lanjut S2. Jadi dosen PNS 23 tahun. Alhamdulillah... Nggak ada yang salah, selama kita menikmati semua berjalan lancar si
@wrightars7394
@wrightars7394 Жыл бұрын
Ngajar dimana
@jendelaku5833
@jendelaku5833 Жыл бұрын
Klo di Amerika ini sih hal biasa aja.. Krn sistem pendidikan yg mendukung
@faridsolana
@faridsolana Жыл бұрын
Diterima di S1 Fisika kampus mana? Lanjutin S2 dimana? Jadi dosen PNS di kampus mana?
@reyzaumeducation
@reyzaumeducation Жыл бұрын
@@wrightars7394 Universitas Negeri Malang 🙏
@reyzaumeducation
@reyzaumeducation Жыл бұрын
@@faridsolana Saya asli Jambi yg ga boleh kuliah jauh dr ortu waktu itu, jadi S1 di Univ. Jambi, S2 di Universitas Negeri Malang, dan rejeki mengejarnya di Universitas Negeri Malang juga mas
@sensei_junior
@sensei_junior Жыл бұрын
Saya dlu juga masuk Andalas di umur 15 tahun, tepat tahun 2007 juga, karena akselerasi. 3 tahun pertama kuliah itu 3 tahun terberat dengan IPK hancur2an, dimana teman2 seangkatan lain malah sangat tinggi di tahun2 awal tersebut. Alhasil saya lulus dalam 9 semester ( bahkan hampir masuk semester 10 karena berkali2 gagal ujian kompre) dengan IPK pas2an. Sejak saat itu, saya berpikiran bahwa mungkin ada baiknya jika fase sekolah saya saat itu saya biarkan tetap 3 tahun, mungkin saat masuk fase kuliah saya lebih matang.
@vebigustian
@vebigustian Жыл бұрын
Mantap
@gerrardshaw4667
@gerrardshaw4667 Жыл бұрын
Sama bang saya juga suka nulis, beda nya saya nulis di hape, jadi bisa nulis dimana aja dan lebih privasi. Nulis penting menurut saya karena untuk meningkatkan focus kita. "Internal" distraksi seperti kapan harus beli ini itu, ketemu orang, mau belajar apa dll, kalo ga ditulisin akan mengganggu focus apa yg di hadapan kita
@ShinFa
@ShinFa Жыл бұрын
Dulu waktu aku SD pernah ada yg ngomong, masuk SD tuh diusia 6-7 tahun. Bukan 5 tahun. Takutnya di masa depan otak malah ga kuat!
@massouleh854
@massouleh854 Жыл бұрын
menulis di buku harian emang manjur buat mengetahui perasaan kita
@awialrajhi
@awialrajhi Жыл бұрын
Masya Allah..Sangat menginspirasi..
@lu.luk_a.Z1712
@lu.luk_a.Z1712 Жыл бұрын
bahas mengenai pentingnya CT Critical Thinking untuk meminimkan bias, bahas cara memetakan masalah kita mungkin kak, sama cara memilih karir mungkin :D Thank you kak for this episode session, rasanya saya punya teman yang sama-sama memiliki masalah yang berkaitan.
@andsoehd277
@andsoehd277 Жыл бұрын
satu-satunya orang yang gagal adalah mereka yang tidak mau bangkit lagi setelah jatuh.
@myname-jj9oi
@myname-jj9oi Жыл бұрын
Kadang sebuah ketakutan dalam diri muncul karena pengalaman kurang baik di masa lalu (tidak perlu generalisir dan menaruh dendam kepada masa lalu) tapi tidak perlu merasa kecil diri, Elon musk aja dulu kurang lancar ketika bicara depan publik. Setiap orang punya timing dan jalan sendiri2
@saisyanara9770
@saisyanara9770 Жыл бұрын
Thanks for sharing kak Fikri
@shintafrashanty
@shintafrashanty Жыл бұрын
Terimakasih ka atas ilmunya aku coba praktekkan saat merasa resah pikiran
@dikichen2416
@dikichen2416 Жыл бұрын
IP memang penting, tapi yang paling penting setelah lulus ya kemampuan diri sendiri. Mas beruntung baru punya pemikiran di semester awal-awal, saya baru kepikiran semester menjelang akhir.
@lu.luk_a.Z1712
@lu.luk_a.Z1712 Жыл бұрын
sama kak :) namun setidaknya masih diberi kesempatan deteksi ini walau yaa rada telat.
@rotteyzn6800
@rotteyzn6800 Жыл бұрын
@@lu.luk_a.Z1712 maksudnya bagaimana cara kita mengaplikasikan kemampuan kita hasil dari kita kuliah selama 4 tahun?
@lu.luk_a.Z1712
@lu.luk_a.Z1712 Жыл бұрын
@@rotteyzn6800 'cara kita mengaplikasikan kemampuan kita hasil dari kita kuliah selama 4 tahun?' menurutku mulai dari bisa berpikir kritis, terus mengasah EQ dan kemampuan diri, makin banyak membaca namun juga bisa mengurai memilah ngga cuma sekedar baca, dan terakhir bisa mengaitkan inti perkuliahan walau sedikit dengan isu yg related, setelah itu coba cari lainnya sendiri :) semester 4 masih bisa melakukan banyak hal, it's a bless i think, bisa gali'' more at google for more questions.
@cvdewi3280
@cvdewi3280 Жыл бұрын
Dulu juga gagal 2x msk itb, akhirnya milih kuliah dan magang di Perancis. Skrg posisi kerja jauh di atas teman2 yg lulusan dari itb.
@sakantiwoi
@sakantiwoi Жыл бұрын
Gmn kak caranya ?
@sendiafirza
@sendiafirza Жыл бұрын
Cara milih kuliah keperancis jalur beasiswa apa gmn ?
@dasrilmanan
@dasrilmanan Жыл бұрын
Terima Kasih banyak bang atas pencerahannya. Saya sebagai mahasiswa yang sedang menjalani tpb memang sedang merasa resah semoga video ini bisa membantu saya memperbaiki diri di masa tpb. Thanks Hujan Tanda Tanya🙏
@yusufabdillahxyz
@yusufabdillahxyz Жыл бұрын
Sukses selalu gan. Thanks sharenya.
@hijrahhijrah2960
@hijrahhijrah2960 Жыл бұрын
Memetakan Emosi ... Salam Salaman!! Wkkkk Keren.
@ernamaharanto5617
@ernamaharanto5617 Жыл бұрын
Usia oma 73 th..apa yg disamp Cunda sgt menarik dan sgt bermanfaat..sukses sll.
@zulfawarda3624
@zulfawarda3624 Жыл бұрын
Alhamdulillah ada deep talk lagi. Thanks for sharing ka Fikri
@TresnaInfomedia
@TresnaInfomedia Жыл бұрын
Thanks utk sharingnya mas...
@dianaambarwati7649
@dianaambarwati7649 Жыл бұрын
Hal tsb bisa dikarenakan sekolah yang terlalu cepat, apalagi buat seorang cowok.Anak yang terlalu muda dan cepat,sisi negatifnya adalah anak menjadi kurang dewasa, mudah putus asa dll.Sebaiknya sekolah itu sesuai umurnya saja.Dan diberikan calistung 5 th keatas.
@latifahyussetiono5692
@latifahyussetiono5692 Жыл бұрын
Setuju.
@WorldInterestingNews
@WorldInterestingNews Жыл бұрын
Menarik mas pengalamannya... Pentingnya menulis utk bisa mengelola emosi... Itu juga pernah sy rasakan
@minwalabidin4260
@minwalabidin4260 Жыл бұрын
Saya senang dengan materi ini, saya juga maseh berusaha mengurangi depresi saya, semoga sehat selalu bro,
@dikichen2416
@dikichen2416 Жыл бұрын
Terima kasih mas,, saya juga sedang berusaha membiasakan diri
@gheethacute
@gheethacute Жыл бұрын
Ini bagus sih, anak pertama saya lumayan lah kira2 otaknya, mulai tk banyak temen2 yg menyayangkan anak saya dimasukkan ke TK biasa, dan sesuai umur, krn memang kemampuannya diatas umurnya. SD pun banyak menyarankan masuk kesekolah yg mempunyai kelas khusus. Saat berdialog dng psikiater diminta jg dimasukkan kesekolah yg satu kelasnya mempunyai kemampuan kurang lebih sama dengan anak saya. Krn kemampuan dia akan semakin terasah lgi jika sekelasnya mempunyai kemampuan yg sama. Tpi semenjak tk saya berusaha agar dia masih menikmati masa anak2nya, dan berusaha dia tidak lompat kelas, krn yg skrng saya tau namanya intelejensi emosi dia takut malah terhambat. Sangat kasian kalau dia lompat2 kelas dan menemukan teman2nya yg sudah lbih matang dlm cara berpikir dan lainnya, dan menurut saya kepintaran dia akan ttp bisa terasah dengan cara yg lain. Walau memang skrng dia mengikuti ritme teman2nya disekolah, semua gurunya jg bilang klo anak saya ini tidak menggunakan kemampuannya yg sebenernya. Hanya 50 persen dri kemampuannya kira2. Tpi selama dia bahagia, dan dia terus belajar krn masih sd jg, saya pikir untuk skrng ini sdh cukup. Krn saya ingin dia mendptkan keseimbangan, krn hidup tidak melulu soal akademis, akan ada waktunya dimana saya akan memulai push dia untuk menggunakan kemampuan dia yg sebenarnya. Krn anak saya ini berpikir lbih cepat dibawah tekanan, dan hal ini tidak saya inginkan untuk anak saya yg masih berumur 9 tahun. Buat saya iq dan eq hrs diusahakan berimbang. Walaupun otak hrs diasah, mental dia jg hrs belajar dan bahagia. Just hope cara saya ini tidak salah.
@hanamikurikawa
@hanamikurikawa Жыл бұрын
thankyou for sharing bang 👍👍
@raihanhanifnandana9100
@raihanhanifnandana9100 Жыл бұрын
Terima kasih banyak sharing' bermanfaat banget buat hidup saya yang lagi berantakan, next bahas critical thinking kak
@rinominggoraines2936
@rinominggoraines2936 Жыл бұрын
Adekku Maba terumuda di ITB.....aku senang mendengar vedio anda,mdah2an jadi motivasi buat anak milenial sekarang,ibu meminta sama anda supaya mencetak buku karangan anda ini bahasa Indosia aja, supaya yg ngak bisa bahasa Inggris bisa membaca nya terima kasih.....
@herman-df4jy
@herman-df4jy Жыл бұрын
Mantap
@mumeyc
@mumeyc Жыл бұрын
banyakin cerita cerita kaya gini kak 🤗
@zafronpier
@zafronpier 2 ай бұрын
kayaknya mindset akselerasi itu merasa kita yg hebat padahal kalo sekolah formal sd,smp,sma itu khususnya di indonesia teman2nya yg gak akselerasi aja yg lemah dan kita yg cerdas ini sebenarnya biasa aja memang harusnya begitu terus tertampar ditingkat berikutnya dimana hal cerdas itu biasa aja malah banyak melebihi diluar ekspektasi itulah yg menimbulkan stress, jalan keluar ya betul yaitu belajar lagi temukan metode yg cocok dengan kondisi kita supaya bounce back ke arah grow up yg lebih cepat..
@manusia574
@manusia574 Жыл бұрын
Makasih kak sudah ngasih tipsnya, saya coba karena saya juga merasa seperti apa yang kakak rasakan semasa kuliah
@laurelarabella2568
@laurelarabella2568 Жыл бұрын
Saya punya pengalaman yg mirip kaya bang fikri. Sewaktu SMA saya sempat konsul ke guru BK buat minta rekomendasi prodi yg diambil. Nilai tes potensi akademik saya tinggi, tapi rapot ancur. Di situ guru BK bukannya cari akar permasalahan atau nanyain malah langsung nyimpulin kalo saya lagi hoki makanya bisa dpt skor tes potensi akademik tinggi. Jujur omongan guru tsb sempet buat saya overthinking lumayan lama, di saat itu juga sempet mikir kalo ya memang nyatanya saya bodoh kok. Tambah merasa bodoh lagi karena di tahun itu saya harus gap year karena gk lolos berbagai macam ujian masuk perguruan tinggi. Akhirnya saya coba lagi di tahun berikutnya, alhamdullilah lolos di teknik, jurusan yg paling tdk disarankan oleh guru BK saya. Dan sejauh ini saya enjoy ngejalanin perkuliahan
@rizkyhandoyo1103
@rizkyhandoyo1103 Жыл бұрын
ti kah? dimana kak
@laurelarabella2568
@laurelarabella2568 Жыл бұрын
@@rizkyhandoyo1103 bukan bang, saya di teknik geologi
@rajwamuhammaddaffa1211
@rajwamuhammaddaffa1211 Жыл бұрын
On 'ok nice well played
@hnnyksmdw
@hnnyksmdw Жыл бұрын
Saya waktu SD bacaannya novel Lupus, komik Detektif Conan dan Sailormoon, majalah Kawanku dan Gadis.. Masnya malah Emotional Intelligence-nya Daniel Goleman? Kepingin nangis saya dengarnya 😭 Kayaknya bagian KZbin yang ini tuh another dimension terasing buat saya. Btw soal Daniel Goleman, yang ada di wishlist saya di lima tahun terakhir ini dan baru saya beli dan selesai baca di tahun ini, terus berakhir di e-book "The Anatomy of Violence", enggak tau lagi deh habis itu buku lingkup EQ lainnya, paling saya craving buku yang habis di Periplus online "With The Heart in Mind". Soal journaling, setuju banget sama masnya, memang banyak banget manfaatnya walaupun terlihat sepele, dari bisa regulasi emosi, meluruskan pikiran dan perasaan, sama jadi tau masalah apa sebenarnya yang kita hadapi beserta solusinya, dsb.
@hajahfkhair63
@hajahfkhair63 Жыл бұрын
Makasih bang..
@mitamaudiaproviara4857
@mitamaudiaproviara4857 Жыл бұрын
Belakangan ini udah beberapa tahun, emang sering merasa kayak perlu tahu lebih dalam dan mempelajari kecerdasan emosi untuk diri sendiri Makasih untuk postingan ini, jadi tambah sadar bahwa hal tersebut emang penting
@srimuryani6636
@srimuryani6636 Жыл бұрын
Broo salut , seharusnya begitu belajar dan belajar ,terus dan terus , jgn sok kayak kadrun , bodoh ,tolol dan goblok ,main ngomong ngawur ,ttg surga ,neraka ,kafir dan murtad , GK mo belajar
@remijulio8381
@remijulio8381 Жыл бұрын
Semoga ibadahnya tetap lancar ya
@taufiqqurahman6047
@taufiqqurahman6047 Жыл бұрын
Gw lebih penasaran dan prihatin sama nasib anak tetangganya 😢
@nadiabeda5173
@nadiabeda5173 Жыл бұрын
masalahnya bukan usia atau IPK tapi masalah KEMATANGAN alias mature.
@bintangaries858
@bintangaries858 Жыл бұрын
Mas..ank sy kuliah di itb..udah th ke 2...blajarnya gk bisa fokus...tpi TPB llus smua gk ada yg ngulang...kdg klo blajar itu smbil mikir ato ngerjain yg laen...kalo dibilangin suka ngeyel..dia bilang dia paham . Gmna tuh mas
@akunbelajar2965
@akunbelajar2965 Жыл бұрын
Mungkin bisa buatin konten tentang emosional kak,karena belajar membutuhkan keadaan emosional yang baik
@melindaputriHerwin
@melindaputriHerwin Жыл бұрын
Backsoundnya wiu wiu
@hayatinoer4529
@hayatinoer4529 Жыл бұрын
Mohon info buku2 lainnya 🙏🙏🙏
@Desainrumah500
@Desainrumah500 Жыл бұрын
lah baru tau sejak 6 tahunan lalu tau chanel ini ternyata orang ITB INI...
@helmyirhab1426
@helmyirhab1426 Жыл бұрын
goks S3 nya
@isalutfi
@isalutfi Жыл бұрын
Menyaksikan dulu
@Akun-uq3oh
@Akun-uq3oh Жыл бұрын
Banyakin main game block puzzle & sering berenang, & makan jgn berlebihan; karena bisa melumpuhkan/ melemahkan otak Buat pelajaran, sebagai hobi; bukan sebagai beban Selalu melatih pernapasan; karena disitu, letak sirkulasi darah ke otak
@tututsari4632
@tututsari4632 Жыл бұрын
Bang, kalau ikut aksel, apakah nggak didampingi psikolog atau minimal guru BK waktu itu? Apakah problematika diusia remaja sama dengan teman sebaya atau lebih berat? Secara, circle-nya sama anak lebih besar
@aciaci6065
@aciaci6065 Жыл бұрын
Saya masuk sekolah cepet, aksel 3x, jadinya pas keterima di ITB masih bocah. Jadi anak rantau, ngekos sendiri. Masuk masa pubertas. Pernah punya IP 0, dateng ke kelas cuma pas UTS atau UAS. Akhirnya keluar dari ITB lewat annex, bukan sabuga. Hahaha.
@sakantiwoi
@sakantiwoi Жыл бұрын
Aksel apaan 3x? SD juga ada aksel ?
@iceseic
@iceseic Жыл бұрын
Nah, sama. masuk kuliah 16 tahun hasil akselerasi, semester 1 boleh lah IP 3+, eh pas pandemi jeblok karena kuliah online ga ada disiplinnya sama sekali. Karena sd, smp, sma ga belajar main seharian juga tetep rangking angkatan sekolah, jadi ga pernah punya etik belajar
@aciaci6065
@aciaci6065 Жыл бұрын
@@sakantiwoi iya, SD 5 tahun
@aciaci6065
@aciaci6065 Жыл бұрын
@@iceseic masih kuliah kan berarti? Belom DO atau ngundurin diri dari kampus? Kelarin, bro!
@sakantiwoi
@sakantiwoi Жыл бұрын
@@aciaci6065 ko bisa gt 😭😭
@arinimiftahul9225
@arinimiftahul9225 Жыл бұрын
Thank you for sharing ya. Saya sebagai mahasiswa psikologi juga masih banyakkk sekali belajar tentang manajemen emosi, karena dari kurikulum sekolah maupun pembelajaran dgn org tua kadang ini tidak diberikan. Jadi sebagai remaja - dewasa pun perlu mempelajarinya secara mandiri.
@lii5170
@lii5170 Жыл бұрын
Iya nih cukup sulit krn mau ga mau jd ke arah belajar mandiri, mayoritas ortu jg blm matang atau menganggap tidak penting jd mungkin terlewat untuk mengajari itu. Sedangkan di sekolah selain tdk ada kurikulum pasti terkait itu, klo pun ada jg krn ga akan bisa klo di sekolah aja, waktu ga cukup dan hal itu hrs kontinu kan jd klo disekolah di latih tp dirumah sebaliknya ya ancur deh. Atau sebaliknya di rumah di kasih tau tp lingkungan sekolah ga gitu
@mugi1726
@mugi1726 Жыл бұрын
kak, ini cuma pendapat aja yaa, menurutku, kakak kurang cocok pake kacamata berbentuk itu. rasanya kayak kurang pas aja di muka. agak terganggu nontonnya
@almondcrustbread7767
@almondcrustbread7767 Жыл бұрын
Pantes dlu ttga ibu guru atau apa gt lupa blg kl pny ank masukin sd nya sesuai umur aj jgn kemudaan nnti males tp skrg gw ngrsain sih bkn males tp lbh ke mental blm kuat aj
@Ishakbar14
@Ishakbar14 Жыл бұрын
Salfok sama Mic nya Gede bangeeeeet
@fadhil4008
@fadhil4008 Жыл бұрын
Ga nyangka 2007 ke sekarang udah 15 tahun aja
@muhamadazriel6301
@muhamadazriel6301 Жыл бұрын
Institut Teknologi Buadidawwww
@stunkykwell4950
@stunkykwell4950 Жыл бұрын
sirine ambulans oh bandung
@nisainisa
@nisainisa Жыл бұрын
Nulisnya itu kayak gimana kak? Kalau sekadar menuliskan apa yang menjadi keresahan sih dari bertahun-tahun lalu juga nulis begitu aku. :(
@app_function1232
@app_function1232 Жыл бұрын
Well shit man, seems you're doding fine.
@amilaazmi9046
@amilaazmi9046 Жыл бұрын
Ini bukan yg harus di dengerin satu kali
@galihkrisna5098
@galihkrisna5098 Жыл бұрын
Dia masuk kuliah gw masuk SMA, umur mah sama. Sukses terus mas
@sendiafirza
@sendiafirza Жыл бұрын
Program apa sih ko bisa gotu ya
@obi5781
@obi5781 Жыл бұрын
Di kampus gk cuma akademis yang menentukan. Kalo lu gk pinter bergaul di dunia real bakal kelabakan.
@tinylilcupcake6048
@tinylilcupcake6048 Жыл бұрын
Bener.. kalo ga punya temen se penanggungan pasti kelabakan ))):
@virgiawan
@virgiawan Жыл бұрын
Yang ditulis kira² apa aja ya kak, mau nulis tapi bingung
@drAnggiaShinta
@drAnggiaShinta Жыл бұрын
Psikolog Unpad kan yak yg di ITB, kalo gak salah
@cahyoraino
@cahyoraino Жыл бұрын
Entar lulus usia dini 19 sudah sarjana saat jadi pejabat dikira ijasahnya palsu.hahaha bersyukurlah jadi orang cerdas.
@nogosari_
@nogosari_ Жыл бұрын
Dulu saya kuliah, teknik, dapet C gamau ngulang, wkwk alhasil banyak nilai2 mefet, bc, c Tapi alhamdulillah skrg karyawan saya banyak 😄
@sendiafirza
@sendiafirza Жыл бұрын
Usaha bang?
@faridsolana
@faridsolana Жыл бұрын
The main reason you want to know why you're in trouble is because you didn't allow yourself to become nothing. Kamu benar-benar anak ITB sejati. Salam Ganesha! 130990XX
@pikirlagi9345
@pikirlagi9345 Жыл бұрын
Bro, itu mic lu gede banget :D
@zaki_hariansyah
@zaki_hariansyah Жыл бұрын
How to deal with silent treatment person? I want to help my bestfriend :(
@cutekitty3318
@cutekitty3318 Жыл бұрын
Sekarang usia berapa Kak...
@aisahikari8773
@aisahikari8773 Жыл бұрын
Pertanyaan "Apa yang salah dengan kamu?" pun juga salah..
@ceritabola5472
@ceritabola5472 Жыл бұрын
Sekarang kuliah bukanlah jenjang gampang dan gak gampang juga lulus kuliah langsung kerja, intinya semua tergantung dari diri sendiri skill
@sendiafirza
@sendiafirza Жыл бұрын
Sekolah akselerasi gmn sih maksudnya
@CahyoWidokoLaksono
@CahyoWidokoLaksono Жыл бұрын
Saya merasa kecerdasan emosi dan empati saya rendah
@syfx1485
@syfx1485 Жыл бұрын
Ada tips survive di STEI kah bang? Mungkin cara biar bisa cepet deket sama kaum super imba kayak temen abang 😅
@riskiannisamaulida2707
@riskiannisamaulida2707 Жыл бұрын
Caranya ayo gabung unit robotika hehe
@ultiumlabs4899
@ultiumlabs4899 Жыл бұрын
apa itu super imba?
@syfx1485
@syfx1485 Жыл бұрын
@@ultiumlabs4899 adalah kaum paling banyak di stei (bukan termasuk saya 😔)
@ultiumlabs4899
@ultiumlabs4899 Жыл бұрын
@@syfx1485 maksudnya ambisius ya? Baru denger istilahnya.
@syfx1485
@syfx1485 Жыл бұрын
@@ultiumlabs4899 Imba dari kata imbalance yg sering kalo di game diartikan sebagai overpower. Kalo di itb imba mengacu pada mereka yg *pinternya ga ngotak* dan bikin insecure
@ayamgorsky5879
@ayamgorsky5879 Жыл бұрын
miknya gede banget bang
@bagusarif1199
@bagusarif1199 Жыл бұрын
Depptalkmalam tpi posting nya pagi😁
@muhamadazriel6301
@muhamadazriel6301 Жыл бұрын
Abangnya kelalawar 🤝
@sitimsari5141
@sitimsari5141 Жыл бұрын
Buku emotional equationnya karya siapa Kak?
@HujanTandaTanya
@HujanTandaTanya Жыл бұрын
Chip Conley
@Abrasim948
@Abrasim948 Жыл бұрын
1st
@HujanTandaTanya
@HujanTandaTanya Жыл бұрын
Gercep
@fatihfajral
@fatihfajral Жыл бұрын
👍
@lighttangoredox1573
@lighttangoredox1573 Жыл бұрын
W liat anak banyak prestasi masib kecil justru kasian. Ni anak bukanny maen malah urus org dewasa. Klo dy punya rival si ok ok ae lah kgk ad cuma jadi bahas cibir ortu ae..
@wawanlapandua
@wawanlapandua Жыл бұрын
Too many ads
@bapakmuliyadi9623
@bapakmuliyadi9623 Жыл бұрын
JURUSAN ANDA APA?.
Sebelum Umur 30 Tahun Harus Punya Apa?
16:53
Hujan Tanda Tanya
Рет қаралды 23 М.
Mindfulness & Emotional Intelligence #DEEPTALKMALAM
22:06
Hujan Tanda Tanya
Рет қаралды 71 М.
How many pencils can hold me up?
00:40
A4
Рет қаралды 14 МЛН
Super sport🤯
00:15
Lexa_Merin
Рет қаралды 17 МЛН
Sigma Girl Education #sigma #viral #comedy
00:16
CRAZY GREAPA
Рет қаралды 37 МЛН
didn't want to let me in #tiktok
00:20
Анастасия Тарасова
Рет қаралды 12 МЛН
Masuk Kuliah di ITB Susah tapi Lebih Susah Keluarnya! Mitos atau Fakta?
42:14
Stoikisme: Obat Untuk Si Overthinker
14:11
1 Hari Sukses
Рет қаралды 2,2 МЛН
Panda Nababan Blak-blakan soal Perjanjian Batu Tulis hingga Status Jokowi
1:07:06
Mencari Kerja Setelah Lulus di Teknik Fisika ITB
11:14
Adriansyah
Рет қаралды 4,9 М.
Bagaimana Cara Introvert Bisa Pede Public Speaking?
8:17
Hujan Tanda Tanya
Рет қаралды 30 М.
How many pencils can hold me up?
00:40
A4
Рет қаралды 14 МЛН