Terima kasih. SEM bisa untuk mengestimasi data panel dengan mengabaikan period effect. Dengan SEM asumsi tidak akan terpenuhi karena data panel cenderung berfluktuasi. Sehingga lebih cocok menggunakan PLS. Semoga bermanfaat.
@lycnicchannel2750 Жыл бұрын
apakah ada video pembahasan pengolahan data dengan SEM GSCA?
@ArenaStatistics Жыл бұрын
Terima kasih Bu. Mohon maaf, untuk praktek pengolahan data dan interpretasi menggunakan SEM GSCA hanya ada dalam kelas privat Bu. atau bisa kami bantu untuk pengolahan datanya? Terima kasih.
@ririnambarinieduchannel381 Жыл бұрын
ada pelatihan SEM AMOS dan SEM PLS lagi kapan pak. harga nya berpa pak. terrima kasih
@ArenaStatistics Жыл бұрын
Terima kasih Bu Ririn, sementara masih belum ada. nanti kalau ada pelatihan akan kami informasikan. Bu Ririn bisa confirm ke nomor Arena Statistics agar bisa langsung kami informasikan melalui Whatsapp. 081222771442 (Official 2 Arena Statistics)
@ririnambarinieduchannel381 Жыл бұрын
@@ArenaStatistics siap pak terima kasih
@ArenaStatistics Жыл бұрын
@@ririnambarinieduchannel381 terima kasih kembali Bu Ririn
@Faridwajdy50 Жыл бұрын
Kak kalau vriabel 1x 2y apakah bisa memakai metode SEM, Soalnya kta beberapa dosen kalau variabel 1x2y tidak bisa pakai analisis regresi sederhana jadi mau pakai SEM
@ArenaStatistics Жыл бұрын
Terima kasih Pak Farid. Jika skala datanya interval/rasio atau menggunakan skala likert, bisa pakai regresi linier sederhana X terhadap Y1 dan X terhadap Y2. Tidak ada referensi yang mengatakan tidak bisa menggunakan regresi linier sederhana. Selanjutnya menggunakan SEM justru lebih efisien karena kedua variabel tersebut bisa diproses dalam satu waktu, dan asumsi tidak sebanyak regresi linier. Semoga bermanfaat.
@taskiaayualifah15992 жыл бұрын
izin bertanya pak, saya sedang menyusun skripsi yg berjudul Prngaruh Eelement Interface Design of Mobile Apps Terhadap Online Brand Experience dan Implikasinya Terhadap Online Customer Engagement dan saya menggunakan Analisis SEM. Izin bertanya pak, ketika data saya sudah normal tetapi di sample moment (determinant of sample covariance) menunjukan ) 0,000 (yang mana hal ini menunjukan adanya masalah multikolinieritas) dan GOF tidak fit semua, solusinya bagaimana ya pa
@taskiaayualifah15992 жыл бұрын
Oiya didalam penelitian saya juga, terdapat dimensi lalu ada indikator nya
@ArenaStatistics2 жыл бұрын
Terima kasih Bu Taskia. Sudah terjawab dalam Telegram ya Bu
@ArenaStatistics2 жыл бұрын
@@taskiaayualifah1599 Mohon maaf baru aktif di KZbin karena kami sedang mempersiapkan workshop saat itu. Terima kasih sudah mampir di channel kami
@suyatno3134 Жыл бұрын
Agar penjelasan tidak menyesatkan maka tunjukkan referensi yg digunakan
@ArenaStatistics Жыл бұрын
Terima kasih Pak Suyatno atas atensi dan sarannya. Beberapa video sudah kami sertakan referensi. penyematan referensi akan kami berikan berkala Pak. dan semua pelatihan kami sudah lengkap dengan referensi, jadi kalau membutuhkan pemahaman yang lengkap bisa mengikuti pelatihan kami. Untuk bagian akhir adalah simulasi dari kami sendiri secara empiris, jadi tidak perlu referensi. Terima kasih
@wadiono-qi3ul2 жыл бұрын
aswb. maaf hendak bertanya apa bedanya dari sem pls, sem amos dan sem lisrel ? mana yang lebih baik ? terimakasih
@ArenaStatistics2 жыл бұрын
Waalaikumsalam Wr. Wb. Pak Wadiono. Terima kasih Perbedan SEM dan PLS ada di video berikut Pak. kzbin.info/www/bejne/a3nEeIqjh6Z2l9E Tentunya PLS lebih fleksibel dibanding SEM. dan kekurangan dalam SEM diakomodasi oleh PLS. Semoga bermanfaat
@safiraayulianti13222 жыл бұрын
Kak mau tanya , penelitianku menggunakan variabel persepsi manfaat,persepsi kemudahan,fitur layanan,kepuasan pelanggan,loyalitas pelanggan nah itu yg mana yg laten yg mana yg manifest ya kak?
@ArenaStatistics2 жыл бұрын
Terima kasih Bu Safira. Coba dikembalikan ke definisi operasional. Apakah variabel-variabel tersebut diukur oleh indikator? atau apakah variabel2 tersebut didapatkan menggunakan kuesioner? Jika iya, maka variabel tersebut adalah variabel laten, sedangkan indikator / item adalah manifest. Semoga bermanfaat.
@riswandy__42192 жыл бұрын
Kak izin pencerahan ada judul penelitian saya "pengaruh persepsi teknologi dan kemudahan pelayanan terhadap minat nasabah menggunakan mobile banking dengan sikap penggunaan sebagai variabel intervening" Ini bagaimana kak? Soalnya masih bingung banget🙂
@ArenaStatistics2 жыл бұрын
Terima kasih Pak Riswandy. Yang dimaksud ini bagaimana itu yang seperti apa, bisa dispesifikkan pertanyaannya?
@devierusiana21533 жыл бұрын
Kak kalo masing-masing variabel berjumlah satu variabel (x.y.z) lebih baik menggunakan sem atau path analysis ya
@ArenaStatistics3 жыл бұрын
Kalau variabelnya laten (tidak bisa diukur langsung) lebih baik menggunakan SEM
@hanahoah53432 жыл бұрын
Izin bertanya, sem itu untuk cb-sem, dan pls itu untuk sem pls yah ka? Terus sem-pls itu termasuk analisis regresi atau apa yh ka? Kadang bingung ngebedainnya
@ArenaStatistics2 жыл бұрын
Terima kasih Bu Hana. Iya betul bu. SEM itu CB-SEM, dan PLS itu PLS-SEM atau VB-SEM. SEM maupun PLS adalah varians dari Regresi, tepatnya pengembangan dari analisis regresi. Semoga bermanfaat.
@sriefendi706 Жыл бұрын
Ijin bertanya kak, jika sampel/ responden hanya 50 orang apakah bisa memakai SEM? Lalu Apakah SEM bisa dihitung menggunakan Smart pls? Dan jika terdapat variabel intervening apakah bisa menggunakan model SEM dan dihitung dengan Smart Pls? Terimakasih 🙏
@ArenaStatistics Жыл бұрын
Terima kasih Bu Sri. Mengenai SEM bisa dipelajari dalam video ini ya Bu, agar bisa lebih memahami. kzbin.info/www/bejne/a3nEeIqjh6Z2l9E kzbin.info/www/bejne/bH2kdK2ejdR9pqM Semoga bermanfaat
@adealwin95942 жыл бұрын
kak mau tanya, kalau di penelitian saya ada variabel latent dan variabel manifest apakah tetap bisa menggunakan SEM ya? btw thank you videonya sangat helpful kak
@ArenaStatistics2 жыл бұрын
Terima kasih Bu Ade. Bisa bu. sudah banyak peneliti yang menggunakan variabel laten dan variabel manifest sebagai variabel utama untuk menguji hipotesisnya terhadap variabel lain. Misal pengaruh motivasi (laten), usia (manifest), dan jenis kelamin (manifest) terhadap produktivitas (laten). Berikut Citation nya Bollen, K.A. and Bollen, K.A. (1989). Structural Equation Models with Observed Variables. In Structural Equations with Latent Variables, K.A. Bollen (Ed.). doi.org/10.1002/9781118619179.ch4 Bollen, K.A. and Bollen, K.A. (1989). The General Model, Part I: Latent Variable and Measurement Models Combined. In Structural Equations with Latent Variables, K.A. Bollen (Ed.). doi.org/10.1002/9781118619179.ch8 Semoga bermanfaat
@suyatno3134 Жыл бұрын
Kasian yg mwnerima penjelasan yg anda hekaskan
@ArenaStatistics Жыл бұрын
Terima kasih Pak Suyatno. Kira2 kasihan kenapa Pak? Kalau boleh tahu?
@fiskamayas1613 жыл бұрын
Ka, apakah boleh tau materinya di kutip dari buku atau jurnal apa ya ka? Terima Kasih :D
@ArenaStatistics3 жыл бұрын
Terima kasih Bu Fiska. Untuk teorinya ada dibukunya Gujarati, Draper and Smith, Montgomery, Hair et al, chin, Ghozali, Solimun, Jogiyanto, sedangkan perbedaan hasil regresi dan sem adalah penelitian dari Arena Statistics sendiri. Semoga bermanfaat.
@agusalimharahap26893 жыл бұрын
Bisa dishare materinya ke grup metpen kuanti ka.
@ArenaStatistics3 жыл бұрын
Sudah kami share ya kak
@mochamadiqbalpratama62782 жыл бұрын
Selamat siang pak izin bertanya apabila dalam model sem saya ada ada dimensinya krmudian dari dimensi tersebut baru ke indikator, pertanyaannya dimensi tersebut namanya apa? Manifest atau laten. Terima kasih
@ArenaStatistics2 жыл бұрын
Terima kasih Pak Iqbal. Selamat malam. Tergantung model yang digunakan Pak Iqbal, 1st Order, atau 2nd Order. Kalau 2nd order, dimensi merupakan variabel laten. Sedangkan kalau modelnya dibuat sederhana 1st order, maka dimensi dijadikan sebagai indikator, yaitu dengan cara indikator yang mengukur dimensi di rata-rata kan terlebih dahulu. Dengan demikian, rata-rata tersebut menjadi data yang merepresentasikan dimensi, sehingga dimensi bisa dijadikan sebagai indikator.
@mochamadiqbalpratama62782 жыл бұрын
Terima kasih banyak pak jawabannya sangat membantu 🙏🏼, kemudian saya ingin bertanya kembali pak beberapa referensi jurnal penelitian terdahulu yang saya baca menyebutkan bahwa normalitas multivariate tidak apa apa tidak terpenuhi, saya ingin mencari teori yang menyebutkan demikian tapi belum menemukan pak, apakah bapak tahu teori siapa yang mengatakan seperti itu? Karena uji normalitas saya hanya normal secara univariate saja pak. Sementara multivariate nya tidak normal. Terima kasih banyak sebelumnya
@ArenaStatistics2 жыл бұрын
@@mochamadiqbalpratama6278 Dalam SEM mewajibkan terpenuhinya asumsi normalitas. Apabila normalitas multivariate tidak terpenuhi kita bisa menggunakan normalitas univariate, tidak ada kewajiban harus multivariate, ibarat dalam regresi normalitas univariate dilakukan secara parsial, sedangkan multivariate dilakukan secara simultan. Sebenarnya hal ini tidak perlu dibuktikan dengan teori karena semua pengujian normalitas berlaku untuk univariate atau multivariate. Hanya saja dalam SEM ada yang dihitung masing-masing indikator, ada juga yang dihitung secara keseluruhan, peneliti tinggal memilih yang dilakukan pada masing-masing indikator atau yang secara keseluruhan. Dan apabila keduanya tidak terpenuhi maka kita bisa menggunakan Central Limit Theorem (CLT), yang mengatakan bahwa semakin besar sampel yang digunakan maka sampel tersebut semakin mendekati normal, dalam buku walpole disebutkan minimal 30, dalam bukunya solimun untuk analisis SEM disebutkan min 100. Maka dengan Central Limit Theorem (CLT) kita bisa mengabaikan pengujian normalitas. Semoga bermanfaat
@sekarilmiwakhidah9697 Жыл бұрын
min request perbedaan path analysis dengan SEM dong msih bingung buat yg penelitiannya ada variabel intervening nya
@ArenaStatistics Жыл бұрын
Terima kasih Bu Sekar, perbedaan Path dan SEM sudah ada divideo yang Ibu tonton. ada di menit 7:54 - 11:49. dan basic path analysis yang menggunakan SPSS mirip seperti analisis regresi. Silahkan ditonton kembali ya Bu. Semoga dimudahkan memahaminya. 🙂 Terima kasih