MENGENAL POHON BERINGIN DI ALUN-ALUN UTARA KERATON YOGYAKARTA

  Рет қаралды 3,159

Komunitas Ohol

Komunitas Ohol

Күн бұрын

Di tengah Alun-Alun Utara, ditanam sepasang pohon beringin. Karena diberi pagar berbentuk persegi, keduanya juga disebut sebagai ringin kurung yang berarti beringin yang dikurung. Keberadaan sepasang ringin kurung ini tepat di tengah alun-alun dan mengapit sumbu filosofi, yakni garis imajiner yang membujur antara utara dan selatan, menjadi poros bagi tata ruang Keraton Yogyakarta. Beringin yang di sisi barat dikenal sebagai Kiai Dewadaru, sedang yang di sisi timur dikenal sebagai Kiai Janadaru.
Sebagai pusaka keraton, keduanya turut menjalani upacara Jamasan tiap bulan Sura. Jamasan adalah upacara di keraton untuk membersihkan dan merawat benda-benda pusaka. Kiai Dewadaru dan Kiai Janadaru dijamas dengan cara dipangkas sehingga tajuknya berbentuk bundar seperti payung. Bentuk payung ini melambangkan pengayoman yang diberikan keraton pada rakyat Yogyakarta.
Kiai Dewadaru berasal dari kata dewa dan daru. Dewa bermakna sifat-sifat ketuhanan sedang daru berarti cahaya, sehingga Dewadaru dapat diartikan sebagai cahaya ketuhanan. Kiai Janadaru berasal dari kata jana dan daru. Jana berarti manusia, sehingga Janadaru dapat diartikan sebagai cahaya kemanusiaan.
Kiai Dewadaru ditempatkan di sebelah barat sumbu filosofi, di sisi yang sama dengan lokasi Masjid Gedhe yang berfungsi sebagai pusat keagamaan. Sedang Kiai Janadaru ditempatkan di sebelah timur sumbu filosofi, di sisi yang sama dengan lokasi seperti Pasar Gedhe (Pasar Beringharjo) yang berfungsi sebagai pusat ekonomi. Agama dipandang dalam hubungannya dengan sifat-sifat ketuhanan, sedang ekonomi dipandang dalam hubungannya dengan sifat-sifat kemanusiaan. Keseimbangan dan keserasian hubungan diantara keduanya merupakan konsep Manunggaling Kawula Gusti, yaitu persatuan antara Raja dan rakyat serta kedekatan hubungan antara manusia dan Tuhan.
Konon, bibit Kiai Dewadaru berasal dari Majapahit sedang bibit Kiai Janadaru berasal dari Pajajaran. Garis keturunan ini terus dijaga tiap kali ada pohon yang rubuh atau mati. Kiai Dewadaru pernah diganti pada tahun 1988, saat beringin tersebut rubuh menjelang wafatnya Sri Sultan Hamengku Buwono IX. Kiai Janadaru pernah terbakar dan ditanam kembali karena tersambar petir pada tahun 1961. Sebelumnya, Kiai Janadaru juga pernah diganti pada tahun 1926.
Selain Kiai Dewadaru dan Kiai Janadaru, terdapat banyak pohon beringin lain di Alun-Alun Utara. Pohon-pohon itu ditanam berkeliling menjadi batas luar dari alun-alun. Jumlahnya sebanyak 62 buah. Bersama Kiai Dewadaru dan Kiai Janadaru, total terdapat 64 beringin. Jumlah yang sama dengan usia Nabi Muhammad SAW jika dihitung berdasar penanggalan Jawa.
Empat di antara pohon beringin yang mengelilingi alun-alun ini juga memiliki nama. Dua di utara mengapit Jalan Pangurakan, dua di selatan di depan Bangsal Pagelaran. Terdapat beberapa versi dari nama keempat pohon beringin tersebut.
Saat ini, dua pohon yang mengapit Jalan Pangurakan dikenal dengan nama Kiai Wok dan Kiai Jenggot. Kiai Wok berada di sisi barat. Namanya berasal dari kata brewok yang berarti rambut yang tumbuh di dagu dan pipi belakang. Kiai Jenggot berada di sisi timur, namanya berarti rambut yang tumbuh di janggut. Dua pohon yang berada di depan Bangsal Pagelaran dikenal dengan Agung (kadang hanya disebut Gung) dan Binatur. Agung yang berada di sisi timur melambangkan priyayi atau penguasa. Binatur yang berada di sisi barat melambangkan kawula atau rakyat.
Peristiwa rubuh dan digantinya Kiai Janadaru pada tahun 1926 tersebut dikisahkan cukup rinci pada Serat Salokapatra. Kiai Janadaru yang sudah sakit selama sekitar dua tahun akhirnya rubuh. Seluruh bagian pohon yang rubuh kemudian dikuburkan tidak jauh dari tempat semula.
Kiai Janadaru kemudian digantikan bibit baru yang berasal dari cangkokannya sendiri. Bibit baru tersebut kemudian ditanam kembali di tempat dahulu Kiai Janadaru tumbuh. Penanaman bibit tersebut dilakukan dalam sebuah upacara yang dipimpin oleh Patih Danureja VII dan diiringi doa-doa oleh Abdi Dalem Punokawan Kaji.
Saat ini, Kiai Janadaru lebih dikenal dengan nama Kiai Jayadaru. Ada juga yang menyebutnya Kiai Wijayadaru. Begitu pun Kiai Dewadaru, ia juga dikenal dengan nama lain, yaitu Kiai Dewatadaru. Walau demikian, nama-nama ini semua memiliki makna yang sama. Satu mewakili sifat-sifat Tuhan, satu lagi mewakili sifat-sifat manusia. Pada Serat Salokapatra yang ditulis sekitar awal abad ke-20, dua pohon yang mengapit Jalan Pangurakan disebut Kiai Godheg dan Kiai Simbarjaja. Kiai Godheg berada di sisi barat dan Kiai Simbarjaja berada di sisi timur. Sedang dua pohon yang berada di depan Bangsal Pagelaran disebut Kiai Jebres dan Kiai Wok. Kiai Jebres berada di sisi barat dan Kiai Wok berada di sisi timur. Jika ditilik dari arti namanya, maka keempat pohon ini mewakili rambut-rambut yang tumbuh di tubuh.
Sumber Deskripsi : KratonJogja.id
Sumber Foto Lawas : KITLV, Tropenmuseum

Пікірлер: 16
@TopSpotNew
@TopSpotNew 9 ай бұрын
Halo kak, mohon izin ya untuk pakai beberapa klip dari video kakak. Sumbernya nanti akan disertakan jika akan digunakan, terima kasih.
@pakreza1842
@pakreza1842 Жыл бұрын
Nyimak..suwun infone...
@KomunitasOhol
@KomunitasOhol Жыл бұрын
Matur nuwun om🙏
@mochrickyasdaputra3901
@mochrickyasdaputra3901 Жыл бұрын
Hadir samku
@KomunitasOhol
@KomunitasOhol Жыл бұрын
Siap om👍
@agusofficiall
@agusofficiall Жыл бұрын
Bantul Srandakan hadir bosku
@KomunitasOhol
@KomunitasOhol Жыл бұрын
Pengen blusukan ten srandakan om, kira kira ada cerita sejarah apa nggeh srandakan??
@agusofficiall
@agusofficiall Жыл бұрын
@@KomunitasOhol ke jejlik 7 mas coba peninggalan Belanda 1920 sapuangin ke selatan lurus
@KomunitasOhol
@KomunitasOhol Жыл бұрын
@@agusofficiall gejliknya ada tulisan tahunnya atau tulisan belanda nya tidak mas?
@CandrianAttahiyyat
@CandrianAttahiyyat Жыл бұрын
Mas, permukaan alun-alun sekarang pasir ya
@KomunitasOhol
@KomunitasOhol Жыл бұрын
Iya pakde, dikembalikan awal mulanya yang sebenarnya pasir.
@CandrianAttahiyyat
@CandrianAttahiyyat Жыл бұрын
@@KomunitasOhol terimakasih infonya
@KomunitasOhol
@KomunitasOhol Жыл бұрын
Sami sami pakde🙏
@badrimanu2468
@badrimanu2468 Жыл бұрын
pohon beringin jadi simbol partai golkar dan korpri
@candray9928
@candray9928 Жыл бұрын
Mas, punya serat itu ? kalo boleh minta serat salokapatra ( versi pdf)nya
@KomunitasOhol
@KomunitasOhol Жыл бұрын
Tidak punya sy om
Melawan Lupa - Riwayat Daerah Istimewa Yogyakarta
30:06
Melawan Lupa Metro TV
Рет қаралды 178 М.
Jejak Mistis Goa Pindul | SECRET STORY (29/01/23)
10:44
TRANS7 OFFICIAL
Рет қаралды 36 М.
Jelajah KERATON YOGYAKARTA, Ada Apa Saja di Dalam..??
11:59
Anggara W. Prasetya
Рет қаралды 40 М.
Mitos Melegenda Beringin Kembar di Alun-alun Kidul Yogyakarta
4:42
Jogja Punya Cerita
Рет қаралды 40 М.
Pemandian Selir Raja
37:43
Kisah Tanah Jawa
Рет қаралды 543 М.