Mitos Juga Sumber Pengetahuan - Ismail Fajrie Alatas | Chronicles #7

  Рет қаралды 39,348

Bagus Muljadi

Bagus Muljadi

Күн бұрын

Пікірлер: 195
@iTopology
@iTopology 23 күн бұрын
True. Dunia timur memang banyak menyimpan filosofinya ke dalam bentuk mantra-mantra, menyimpan sejarahnya ke dalam cerita-rakyat, dan menyembunyikan peristiwa didalam banyak folklore. Kita mendapatkan ilmu tidak dari dunia akademis, atau kebudayaan berpikir barat yang deksriptif, tetapi melalui bentuk-bentuk imajiner di level praktis, sehingga nenek moyang kita tahu bahwa diatas gunung beban gravitasi lebih dominan maka mereka membangun rumah dengan batang-batang pohon yang lebih besar, dan di pantai, mereka membangun rumah dengan batang-batang yang lebih kecil karena sadar akan beban angin dan untuk mempermudah mobilisasi material. Saya ingin berkata bahwa, mungkin saja kacamata barat yang kita gunakan tidak cukup untuk memahami leluhur kita, sehingga orang-orang seperti Tan Malaka harus mengidentifikasi alam pikiran manusia Indonesia sebagai "logika mistika". Seorang teman pernah memberi tahu saya: "keluarlah dari lemari baju orang lain".
@urbanis-me
@urbanis-me 13 күн бұрын
45 menit pertama menyimak diskusi dari kedua figur ini, now it start to make sense kenapa pengembangan wilayah kota maupun desa di Indonesia tidak bisa sebaik wilayah utara bumi, tanpa mengurangi rasa hormat pada ahli tata kota di Indonesia. Doktrin ilmu planologi yang kita dapatkan ( atau yang tersedia ) adalah berdasarkan doktrin-doktrin wilayah utara yang memang notabene hamparan daratan yang luas yang tentunya berbeda dengan karakteristik wilayah dan penduduk Indonesia sebagai the largest archipelago in the world. sebuah insight yang menarik. well, terlepas dari faktor korupnya pemangku kebijakan di Indonesia tentunya 😄
@Udaakbar
@Udaakbar 23 күн бұрын
## Daftar Isi: Memahami Imajinasi dan Narasi Indonesia **Bagian I: Memahami Waktu dan Ruang di Indonesia** 1. **Melampaui Batas Waktu: Keragaman Imajinasi Temporal di Nusantara** * Menjelajahi bagaimana berbagai suku di Indonesia, seperti Suku Bajau, memahami waktu secara berbeda. * Mengkritisi asumsi modern tentang waktu yang linear dan terfragmentasi , dan bagaimana hal ini memengaruhi penulisan sejarah Indonesia. * Mendiskusikan apakah keragaman imajinasi tentang waktu menjadi penghambat dalam membangun narasi kebangsaan yang tunggal. 2. **Mimpi sebagai Jendela Masa Lalu: Menelusuri Signifikansi Mimpi dalam Budaya dan Historiografi Indonesia** * Menggali peran penting mimpi sebagai metode historis untuk mengakses masa lalu dan berkomunikasi dengan leluhur dalam budaya Indonesia. * Menganalisis mengapa fenomena mimpi seringkali diabaikan dalam penulisan sejarah modern Indonesia, dan bagaimana hal ini dapat diperbaiki. * Membahas potensi dan tantangan penggunaan mimpi sebagai sumber pengetahuan historis yang valid. 3. **Mendefinisikan Ulang Batas: Tantangan Mengelola Ruang di Negara Kepulauan** * Menguji relevansi batas-batas administratif, seperti provinsi, dengan keragaman ekologis dan budaya di Indonesia. * Mengkaji bagaimana perbedaan budaya yang signifikan dalam satu wilayah administratif, seperti antara Suku Sumba dan Mataram , memengaruhi efektivitas pemerintahan. * Mencari solusi untuk mengelola ruang di negara kepulauan dengan lebih baik, dengan menghormati keragaman dan keunikan setiap daerah. **Bagian II: Merangkai Narasi: Identitas, Bahasa, dan Pengetahuan** 4. **Bahasa Indonesia: Antara Pemersatu, Penyeragaman, dan Kompetisi Global** * Menelaah peran ganda bahasa Indonesia sebagai pemersatu bangsa dan potensi alat penyeragaman budaya. * Menganalisis bagaimana kosakata bahasa Indonesia mencerminkan keterbukaan Indonesia terhadap pengaruh asing dan keragaman budaya. * Membahas kesiapan bahasa Indonesia dalam membawa Indonesia bersaing di kancah global, khususnya dalam bidang ilmu pengetahuan, hukum, dan kesejahteraan masyarakat. 5. **Merajut Benang Merah: Mengintegrasikan Kearifan Lokal ke dalam Narasi Kebangsaan** * Mengeksplorasi berbagai bentuk kearifan lokal di Indonesia, seperti cerita rakyat, mitos, dan ritual, dan potensinya dalam memperkaya narasi kebangsaan. * Menganalisis bagaimana kearifan lokal seringkali dipinggirkan dalam narasi kebangsaan modern yang cenderung homogen. * Merumuskan strategi untuk mengintegrasikan kearifan lokal ke dalam narasi kebangsaan yang lebih inklusif dan representatif. 6. **Menelusuri Jejak Keterbukaan: Pengaruh Asing dalam Bingkai Identitas Indonesia** * Memetakan pengaruh asing yang membentuk bahasa, budaya, dan identitas Indonesia, seperti dari India, Tiongkok, dan Arab . * Menganalisis bagaimana masyarakat Indonesia di masa lampau, seperti pada era perdagangan maritim, memiliki keterbukaan yang tinggi terhadap elemen-elemen asing. * Membahas bagaimana pengaruh asing dapat memperkaya khazanah budaya Indonesia tanpa harus menghilangkan jati diri bangsa. **Bagian III: Menavigasi Masa Depan: Tantangan dan Peluang** 7. **Membangun Narasi Maritim Indonesia: Perspektif dari Bawah** * Menggali bagaimana kelompok-kelompok di nusantara, khususnya yang hidup di wilayah pesisir , memaknai dan menghayati kemaritiman dalam kehidupan sehari-hari. * Menganalisis mengapa narasi maritim Indonesia yang ada saat ini cenderung elitis dan kurang berpijak pada realitas masyarakat . * Merumuskan narasi maritim Indonesia yang lebih inklusif dan memberdayakan masyarakat pesisir. 8. **Merevitalisasi Tradisi Intelektual: Menjembatani Sains dan Spiritualitas** * Mendiskusikan kesenjangan antara dunia akademik dan religius di Indonesia yang berdampak pada krisis kepercayaan di masyarakat. * Mengkaji urgensi membangun dialog yang sehat antara sains dan spiritualitas untuk menjawab permasalahan praktis masyarakat. * Mencari solusi untuk mengintegrasikan nilai-nilai spiritual dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia. 9. **Menggali Kekayaan Cerita: Menempatkan *Storytelling* sebagai Pilar Pendidikan** * Menelusuri tradisi *storytelling* yang kuat dalam berbagai budaya di Indonesia, seperti wayang kulit, dan potensinya dalam pendidikan. * Menganalisis mengapa *storytelling* kurang mendapat tempat dalam sistem pendidikan Indonesia modern. * Merumuskan strategi untuk mengembalikan *storytelling* sebagai metode pembelajaran yang efektif dan menarik bagi generasi muda. 10. **Menuju Narasi yang Membebaskan: Merangkul Keragaman dan Menghargai Imajinasi** * Mengajak pembaca untuk mengapresiasi keragaman epistemologi, cara berpikir, dan bentuk-bentuk pengetahuan di Indonesia. * Mendorong pemikiran kritis terhadap narasi tunggal dan dominan, serta membuka diri terhadap perspektif yang berbeda. * Menekankan pentingnya membangun narasi yang inklusif, menghargai imajinasi, dan mengakui keberagaman sebagai kekayaan Indonesia. **Penutup: Menuliskan Kembali Indonesia** Daftar isi ini diharapkan dapat menjadi peta untuk memahami kompleksitas Indonesia melalui lensa imajinasi, narasi, dan keragaman.
@rosbelladevy
@rosbelladevy 22 күн бұрын
Terima kasih, Bang!
@ayambetutu2380
@ayambetutu2380 21 күн бұрын
Wah. Terimakasih
@grvcer
@grvcer 20 күн бұрын
chatgpt bang?
@Udaakbar
@Udaakbar 20 күн бұрын
@@grvcer Iya
@dingxanax7283
@dingxanax7283 18 күн бұрын
Detail sekali bang. Terimakasih, sangat membantu.
@andriamanlukas2267
@andriamanlukas2267 12 күн бұрын
Saya belajar Antropologi selama kuliah. Dari artinya saja Antropologi itu berarti mempelajari manusia beserta kebudayaannya. Banyak orang bahkan sama sekali tidak mengenal apa itu Antropologi shingga trkesan disepelekan bahkan kadang tidak dilibatkan dalam suatu projet. Antropologi itu sangat luas sekali karena dia berhbngan lngsung dngn manusia dan kebudayaannya. Salah satu bahasan diatas mngenai pengetahuan lokal itu ada dalam mata kuliah Etnosains yang saya pelajari selama ini. Dimana masyrakat adat melalui kebudayaannya memiliki peran penting dalam mnjaga kesimbangan alam. Hanya saja tidak pernah dijadikan sebuah bagian dari studi utk meneliti lebih lanjut. Pengetahuan2 ini timbul secara alamiah melalui proses mereka mengenal alam serta kebudayaannya. Antropolog berpikir secara Holistik dimana keterkaitan antar satu dengan yang lain sangat berpengaruh. Selama kuliah, dosen kami selalu bilang bahwa seorang Antropolog itu harus mampu "Act Locally, think globally".
@achinapex
@achinapex 18 күн бұрын
setelah menonton ini: cinta yang tadinya direnggut oleh "istana" mulai tumbuh kembali. betapa cantik, kaya dan rumitnya negara indo. dan saya semakin sadar betapa sulitnya membuat negara kita menjadi negara yang "seharusnya". banyak org tidak kompeten, koruptor , penjahat kelamin, dan penjahat lainnya yg bisa menjadi pemimpin di negara ini.
@imanadipurnama5425
@imanadipurnama5425 23 күн бұрын
Salam hangat mas Bagus. Ikut nimbrung. Diskusi yang sangat penuh warna. Saya pikir membangun narasi Indonesia tidak sesederhana sekadar membaca perjuangan masa lalu. Mas Fajrie mengawali pembicaraan lewat kegelisahan soal sejarah sebagai disiplin ilmu, dimana pakem yang berkembang soal waktu itu ya soal kronologis belaka masa lalu, masa sekarang, masa depan. Sesuatu yang diskrit. Sementara ruang dan waktu "kesejarahan" bisa begitu kompleks. Persis juga rasanya ketika pembicaraan melompat pada "sarjana" ataupun "dosen" humaniora yang tersekat oleh metoda-metoda baku penelitian untuk menganalisis sebuah masalah. Rasa-rasanya memang sekat-sekat ini adalah sesuatu yang mesti didobrak. Kompleksitas dunia modern saat ini mesti bisa dilahap oleh pemikir-pemikir yang tetap otentik dan orisinil, dia tidak bisa berharap hanya pada teori-teori ataupun metodologi yang sudah usang. Membangun narasi Indonesia, saya rasa juga demikian. Bagaimana membangung otentisitas dan keunikan Indonesia dari dalam, from within. Tidak bisa kita mengharapkan dunia luar/asing untuk menggali budaya bangsa kita, sekalipun harus diakui sejauh ini bangsa luar memang telah banyak meneliti soal itu. Tapi kembali lagi, keotentikan dan orisinalitas saya rasa akan menjadi penting untuk mendefinisikan apa itu Indonesia.
@mzihadadhari7526
@mzihadadhari7526 23 күн бұрын
mas, saya tertarik sekali pada dunia akademik tapi saya terlahir dari keluarga yg kurang mampu, saya muak sembari sedih dg fenomena mendapatkan beasiswa mesti memiliki orang dalam.
@genocidegrand2057
@genocidegrand2057 23 күн бұрын
banyak kok beasiswa yang bener2 bagus dan gratis. asal kan terus mencari dan berkarya. nilai memadai cari di web pemerintah ada. cari di orang2 sekitar pun bisa saja. ada teman yang dari kecil nilai bagus terus dia di biayai oleh tetangga sebelah rumah bukan dari pemerintah. hanya karena dia anak baik. dicari terus jangan ngedumel! semangat
@iinsugiartiat9107
@iinsugiartiat9107 23 күн бұрын
Asal kamu terus berusaha, terus upgrade skill & pantang menyerah insyallah ada jalannya kok.. kalopun kamu tidak beruntung dalam mencari beasiswa setidaknya ketika kamu punya skill dan berprestasi dlm suatu bidang maka akan banyak yg menawarkan beasiswa. Dan lagi mas, ada banyak cara untuk mencari income buat biaya pendidikan mas.. semoga diberi jalan dalam meraih cita-cita yaaa
@Clovmemar
@Clovmemar 23 күн бұрын
Tidak kok. Hanya kompetitive. Coba jalur afirmasi kak (untuk daerah khusus/daerah ujung2 indo dan yg dari kurang mampu) peluangnya lebih besar
@norensensimanjuntak7059
@norensensimanjuntak7059 23 күн бұрын
Jalur afirmasi mas
@ridhofeblika9180
@ridhofeblika9180 23 күн бұрын
saya dari keluarganya pra sejahtera, dulu saya juga takut tidak mendapatkan beasiswa ketika menempuh jenjang perkuliahan, namun ketika sudah berjuang disini, peluang peluang itu terbuka lebar, ada dimana mana, pegangan saya hanya satu, tidak ada yang sulit selagi niatnya baik, semangat!
@ridwanmaulana7
@ridwanmaulana7 23 күн бұрын
Terima kasih Mas Bagus Muljadi. Semoga episode berikutnya berkenan menghadirkan Bu Karlina Supelli atau Romo A. Setyo Wibowo. Boleh juga Seno Gumira Ajidarma atau Pak Fahruddin Faiz.
@tentangyalimo
@tentangyalimo 23 күн бұрын
ikut ahk, boleh dong : Prof. Bambang Sugiharto
@fazlurrahmanmaulana3406
@fazlurrahmanmaulana3406 22 күн бұрын
Nasionalisme bukanlah sebuah glorifikasi kelompok atas kelompok lain. Bukan pula sebuah adu eksistensi dan pengaruh. Melainkan kolaborasi, dedikasi, untuk kebaikan bersama dalam lingkup bangsa dan tanah air. Dua beliau ini adalah warga Indonesia dengan darah peranakan tionghoa dan arab, yang mana kita tahu dalam sejarah hingga hari ini terjadi diskriminasi rasial yang kerap menyangsikan peran mereka dalam pembangunan dan budaya bangsa. Namun dengan segala macam kelebihan yang dua beliau ini miliki, mereka memikirkan dan bahkan mencarikan jalan terbaik, bagaimana membuat bangsa ini mencapai titik pencerahannya. Terima kasih Mas Ajie dan Mas Bagus. Semoga banyak generasi bangsa hari ini mengambil inspirasi dan juga intisari dari kalian.
@FullSenyum-c1p
@FullSenyum-c1p 8 күн бұрын
Pribumi tidak pernah diskriminasi terhadap orang yaman.orang Yaman lah yang terus memperbudak pribumi atas nama agama padahal agama mengajarkan kesetaraan
@fazlurrahmanmaulana3406
@fazlurrahmanmaulana3406 8 күн бұрын
@@FullSenyum-c1p Ampun pribumi.
@apostle_of_nothingness
@apostle_of_nothingness 23 күн бұрын
Nanti lagi Hendro Sangkoyo atau mas Dianto Bachriadi, Prof. Bagus. Kedua pemikir tersebut rasanya menarik untuk digali pemikirannya terlebih mengenai konsep ekologi, demokrasi, sejarah, dan bayangan ekonomi berkelanjutan di Indonesia.
@hadialhadi7454
@hadialhadi7454 23 күн бұрын
Prof Adjie, seorang cendekiawan ba'alawi Indonesia yg humble.. Kala diajak untuk ikut kisruh nasab, beliau (selaku ahli sejarah & antropologi) dengan santun menolak: *_“maaf, hal ini bukan keahlian saya..”_*
@watchworld2
@watchworld2 23 күн бұрын
Beliau tidak ikut2an kisruh tuduhan begal Nasab. .Sngat bijaksana
@hadialhadi7454
@hadialhadi7454 23 күн бұрын
@@watchworld2 Iya.. polemik nya terbilang receh juga.. Nuansa akademis nya kurang sekali.. 👌😃
@cuilantay
@cuilantay 23 күн бұрын
beliau tahu diri kalo bukan keahliannya, justru mirisnya ada orang yang bukan ahli nasab tapi ngomong kemana mana soal nasab orang
@hadialhadi7454
@hadialhadi7454 23 күн бұрын
@@cuilantay Betull.. Sekaliber beliau pun menghargai batasan..
@RUMI0708
@RUMI0708 23 күн бұрын
pantesan saya kira beliau yang akan wakil kan RA ke UIN walisongo, ternyta bliau menolak to'... mmm....
@iTopology
@iTopology 23 күн бұрын
Cakep anglenya om Ismail .. saya berharap hal ini juga menjadi sudut pandang dan wawasan bagi para politisi dan birokrat kita .. biar kinerja tidak selalu diukur dan dibuktikan diatas kertas, tetapi juga the fact of being atau state of becoming.
@irfanmuhammad5014
@irfanmuhammad5014 23 күн бұрын
Bangsa indonesia tidak kekurangan orang pintar, keren 2 orang akademisi ini👍🔥🔥🔥
@banggop8417
@banggop8417 23 күн бұрын
Stay low profile kita semua org bodoh
@TotoRaharjolianuna
@TotoRaharjolianuna 15 күн бұрын
Ini adalah kembalinya pemikiran untuk mengeksplor keluhuran peradaban Nusantara yang sudah lama ditinggalkan, dan kini akibatnya generasi Indonesia kehilangan bentuk dan akar budaya yang talah ditorehkan oleh cerdik pandai leluhur Nusantara.... sangan bagus....
@sguntarto
@sguntarto 23 күн бұрын
Ismail Fajrie Alatas dalam diskusi ini menyoroti pentingnya memahami beragam cara manusia, khususnya di Indonesia, mengakses pengetahuan melalui tahayul, tradisi, dan mitos yang sering diabaikan. Ia mengkritik sejarah modern sebagai proyek ideologis yang memisahkan masa lalu dari masa kini dan mengusulkan pendekatan yang lebih multivokal dalam membangun narasi kebangsaan Indonesia. Beliau juga menekankan peran penting storytelling dalam pendidikan tradisional serta perlunya mengintegrasikan kebijaksanaan lokal dan pendekatan plural dalam memahami identitas nasional.
@nurtatasulaiman
@nurtatasulaiman 22 күн бұрын
Sangat setuju. Banyak sekali problem kampus-kampus di Indonesia bahwa data dibaca harus menggunakan teori tertentu. Seperti membatasi mahasiswa dan tidak adanya konsep membangun kreatifitas dalam berpikir. Kultur akademik seperti itu harus diperbaiki.
@tapaktanjak2427
@tapaktanjak2427 20 күн бұрын
Terima kasih telah mengangkat masalah Suku Suku Laut di Indonesia pak... salah satu bahasan yang menjadi karya Tesis dan karya musik kami untuk mengangkat kembali eksistensi Suku Laut
@alsetiawan9699
@alsetiawan9699 23 күн бұрын
terimakasih mas bagus, diskusi narasi yang hebat bisa menonton podcast yang hebat dengan tamu yang berkualitas, mencerdaskan kehidupan bangsa
@SatriaTryManggala
@SatriaTryManggala 14 күн бұрын
betapa kayanya negeri ini, semoga konten seperti ini dapat menjamur dan menjadi salah satu media pencerdasan anak bangsa...
@rakaghifari6473
@rakaghifari6473 22 күн бұрын
Pak Bagus. Saya menyarankan untuk mengundang Pak Hutomo Wasisto untuk berbincang mengenai riset teknologi dan kondisinya di Indonesia. Saya rasa akan sangat menarik
@kidsart5969
@kidsart5969 23 күн бұрын
Bumi itu bulat menunjukkan bahwa waktu itu adalah satu kesatuan , masa lalu , masa sekarang dan masa depan adalah nisbi . Karena itu saya setuju dengan anda ! ❤
@dhewantypurwa9999
@dhewantypurwa9999 10 күн бұрын
Sejarah merupakan certa yg tersusun secara teratur dan rapih. Sejarah adalah yg mmbahas semua peristiwa yg terjadi dalam masyarkt atau peradaban sejak masa lalu hingga kini . Mengetahuu dan belajar sejarah sangat bermanfaat u/ hidup hari ini .Selain sebagai warga yg memiliki wawasan juga akan mmberikan kemampuan analisis yg baik mengkaji peristiwa terdahulu . Jejak sejarah tidak perlu di hapus .. biar aza generasi ke generasi yg akan datang menilai sendiri /berpikir secara objektif .
@incogniftoar3943
@incogniftoar3943 18 күн бұрын
kayaknya ada link antara komplektisitas keberagaman/diversity di Indonesia, dengan rasa-imaji sebagai means of communication. orang indonesia itu sangat banyak kekayaan seni dan kesusastraannya, karena sekadar bertukar tutur secara akademis yang kaku agaknya hanya jadi bumerang terhadap keharmonisan penduduk arkipelago indonesia. ibarat kata rasionalitas adalah air es yang dingin menusuk dan keras, dan imaji takhayul adalah air hangat yang menghidupkan. semuanya kembali akan kecenderungan manusia sebagai makhluk rasa
@tt321007
@tt321007 22 күн бұрын
Bib Aji & Pak Bagus, diskusinya rahat 🙏☺️ terima kasih sudah berbagi
@ilyasaalihusni9069
@ilyasaalihusni9069 22 күн бұрын
Air bertemu air, minyak bertemu minyak. Pada akhirnya keresahan ini gayung bersambut bagaimana kegelisahan cendekiawan mulai terasa di tengah politik narasi dominan dan sentralisasi penyeragaman, semoga kampus terus membentuk manusia yang susila dan demokratis, ilmu dan pengetahuan menegakan keadilan dan mendorong kemajuan untuk peradaban lebih baik kedepan. Keep struggle .
@muttaqiennoor513
@muttaqiennoor513 22 күн бұрын
Keren, Ini yg harusnya di viralkan bukan yg ribut soal nasab yg tidak produktif
@mhr0909
@mhr0909 22 күн бұрын
Indonesia ributnya soal receh. Ketika banyak kasus terkait kerugian & kerusakan negara (10kasus besar) malah kasus vina yg menempati peringkat pertama. Bukan mengkerdilkan kasus vina tapi ketertarikan & kesadaran masyarakat umum terkait kebangsaan sangat rendah.
@muttaqiennoor513
@muttaqiennoor513 22 күн бұрын
@@mhr0909 sepakat, kecerdasan public rendah, tidak sadar sedang di hegemoni
@Alexpiero281
@Alexpiero281 22 күн бұрын
karena feodalisme kuat di indonesia jadi soal nasab berpengaruh
@mhr0909
@mhr0909 22 күн бұрын
@@Alexpiero281 feodalisme balawi tak signifikan. Feodalism mulyono lebih mengerikan.
@muttaqiennoor513
@muttaqiennoor513 21 күн бұрын
@@Alexpiero281 ga penting, kalo pemerintah nya waras, utilitas pendidikan bagus, dengan sendirinya hal seperti itu berkurang
@ilyasaalihusni9069
@ilyasaalihusni9069 22 күн бұрын
Besar harapan mampu membuat diskursus dengan anak muda hari ini yang selalu berlabuh di tengah dinamika sosial, untuk konsesus bersama menjaga peran generasi terlibat dalam partisipasi publik ditengah gempuran aturan yang dirasa tidak berpihak pada apa yang menjadi keresahan dan tantangan kita kedepan 🌻
@jessicaxkopilambada301
@jessicaxkopilambada301 22 күн бұрын
NKRI Harga Hidup ! Hemat saya, dalam segala diskursus bangsa kedepannya untuk mengorientasikan efektifitas serta efesiensi konsepsi suatu argumen ketimbang mengintegrasikan subjektifitas dalam narativ jargonal
@Oktadas19
@Oktadas19 21 күн бұрын
Diskusi orang2 pintar yg memiliki wawasan luas👏👏 Pak Bagus tolong undang jga Prof. Bambang Sugiharto🙏🙏
@melatiputih2646
@melatiputih2646 22 күн бұрын
I really in LOVE with your conversation, guys! ❤❤
@hizry
@hizry 22 күн бұрын
Terima kasih. Mengubah cara pandang saya mengenai imagi/tahayul yang merupakan media untuk menarasikan. Menghargai kebinekaan, Indonesia harga hidup.
@Akmal.N
@Akmal.N 7 күн бұрын
Terimakasih mas bagus
@izzafirdausi1383
@izzafirdausi1383 18 күн бұрын
Saya sangat menikmati setiap episode di Chronicles Pak Bagus. Very inspiring and empowering at the same time. Bisa membangkitkan keresahan dan berpikir untuk membangun Indonesia dengan kapasitas kita masing-masing. Semoga tim Pak Bagus bisa terus menghasilkan diskusi-diskusi serupa dari lensa/sudut pandang ini. Looking forward to the next topics and issues! :)
@1KelasPertama
@1KelasPertama 17 күн бұрын
"Traning kita masih diarahkan sebagai pengguna teori".. ini menusuk banget.. Izin kuliah disini 😁
@neoronicTV
@neoronicTV 21 күн бұрын
Terima kasih Mas Bagus. Jangan lelah mencerdaskan Bangsa Indonesia!
@bahrismith4985
@bahrismith4985 22 күн бұрын
keren, membangun SDM ke arah yang unggul. saya suka podtcas bginian daripada debat2 politik yang mengutamakan Ego dan kelompoknya daripada basis keilmuan.. sehat selalu pak Bagus dan pak ismali
@FRANSISKUSASISTOSEHADUN
@FRANSISKUSASISTOSEHADUN 23 күн бұрын
Sangat menginspirasi...♥️♥️
@JenanganPonorogo-rl1ltmaharel
@JenanganPonorogo-rl1ltmaharel 23 күн бұрын
Assalamualaikum alhamdulillah insyaallah narasi Indonesia adalah seni terbaik untuk menerima setiap warga negara beserta hakekat nya 😊😅😮😢😂
@bilikinfo8328
@bilikinfo8328 16 күн бұрын
keren topik, dan cara pembahasannya
@AndriEffendi-y6x
@AndriEffendi-y6x 13 күн бұрын
Terima kasih.ijin nyimak
@DoyBachtiar-hk9uk
@DoyBachtiar-hk9uk 21 күн бұрын
turned out this podcast is supplied with notes and references! kudos to the team for such extensive and detailed efforts!
@MarselLia-o5q
@MarselLia-o5q 21 күн бұрын
Ikut nimbrung dalam diskusi yang penuh warna ini, terima kasih ❤ sangat menginspirasi.
@rabbitvee321
@rabbitvee321 23 күн бұрын
keren banget ini pembahasannya, membahas sebuah narasi sebuah imajinasi/dongen/ bukan sekedar materialis, yup narasi IMAJINASI BANGSA itu penting dibuat n dirancang nanti materialianya bisa dibangun diatas konsep imaji dasar nya 👍👍👍, ini yg kadang terbalik imaji itu sebenarnya adalah pondasi dari material bukan sebaliknya
@rabbitvee321
@rabbitvee321 23 күн бұрын
btw saya secara amatri membuat essai pribadi untuk hal itu yaitu narasi imaji pondasi/ sebuah visi bangsa nusantara modern, MARDIGA (MARITIM, DIRGANTARA, ANTARIKSA) itu salah satu narasi nya, ada lg imaji tentang bahasa n antropolgy jg, dsb, gmn ya cara discuss nya seru jg nih
@Galeri_pribadi_137
@Galeri_pribadi_137 23 күн бұрын
suku laut sering dikenal dengan nama suku bajau/bajoe/same, saya bangga jadi suku bajoe atau suku laut
@ZA230L-i2o
@ZA230L-i2o 23 күн бұрын
Pencerahan yg Keren.... Keren. Mas Bagus dan mas adjie
@AQilAkhyar00
@AQilAkhyar00 14 күн бұрын
Thanks atas pencerahannya ❤
@savanatech-k3q
@savanatech-k3q 23 күн бұрын
narasi asik diantara jerami, truntai dan trsusun.diterapkan atap menjadikan payung disusun sisi menjadi dinding sebagai pelindung angin dan redam sunyi
@duddyseptiadi3967
@duddyseptiadi3967 23 күн бұрын
terimakasih mas bagus.. semoga semakin banyak mas bagus lainnya membuat podcast tentang narasi ke ilmuan. sehingga media sosial kita sedikit demi sedikit sehat. klau saya lagi cari narator2 pertanian perikanan dan perkebunan yg menarik sehingga tumbuh petani2 baru yg membuat ketahanan pangan kita semakin kuat.
@Ferliariawan10
@Ferliariawan10 23 күн бұрын
Senyum Syukur Pikiran Baik ✨ Salam Sejahtera ✨ Salam Damai ✨
@drHafidhuNalendraCps
@drHafidhuNalendraCps 20 күн бұрын
modern jangan salah paham, vice versa: jangan salah, ini sudah diajarkan oleh nenek moyang kita (konsep keraifan lokal), dijelaskan secara baik dalam dialog mendalam ini. bagaikan oase di tengah pembahasan antropologi yang langka
@genocidegrand2057
@genocidegrand2057 23 күн бұрын
thank you
@hitamputih9669
@hitamputih9669 21 күн бұрын
Terimakasih Mas Bagus & Mas Aji.
@ffaqihf3608
@ffaqihf3608 23 күн бұрын
Thank you, wa syukran katsira for opening our mind, bang
@jearnenohai3021
@jearnenohai3021 23 күн бұрын
Percakapan ini sangat mahal dan berkelas!!! Terima kasih Prof. Muljadi dan Prof. Adjie
@NitraYulius
@NitraYulius 21 күн бұрын
Terima kasih,Pak Bagus
@ibnurusdy2912
@ibnurusdy2912 22 күн бұрын
Awalnya gw Skeptis dengan gagasan dari Prof. Aji yang bilang : " Di era modern, takhayul menjadi sesuatu yang problematis karena orang-orang tidak memahami fungsi epistemik dari sebuah imajinasi. Padahal, manusia hidup dalam narasi. imajinasi sosial yang bukan membicarakan tentang masyarakat, tetapi membayangkan sesuatu yang bisa membentuk sebuah masyarakat. Kemampuan mengimajinasikan sesuatu adalah kekuatan dasar manusia untuk melanjutkan hidup ". tapi gw mulai melihat fenomena sosial terbaru dalam dunia GAME bernama Black Myth: Wukong telah terjual lebih dari 10 juta kopi di seluruh platform dalam waktu 3 hari. terinspirasi dari Journey to the West, sebuah Novel klasik Tiongkok yang ditulis oleh Wu Cheng'en pada abad ke-16. jadi gw mulai sadar masyarakat modern butuh takhayul yang bisa dinikmati oleh lintas benua. seakan takhayul yang dicaci maki Tan Malaka dalam bukunya MADILOG sebagai penghambat kemerdekaan, kini menjadi sebuah kekayaan baru. pandangan Tan Malaka telah usang dizaman Internet dan Prof Aji lebih " Sesuai " dengan fenomena masyarakat global.
@syihab9566
@syihab9566 20 күн бұрын
Takhayul, imajinasi dan fiksi sama nggak? Fiksi banyak terkandung dalam game, anime, film, novel, dll. Emang kita nggak sadar kalau menikmati hal yang "fiksi" dari dulu?
@luhurpras02
@luhurpras02 19 күн бұрын
Takahayul yg dinotice Tan Malaka, berbeda dgn apa yg kamu sampaikan, Black Myth Wukong itu hikayat yg diambil dari karya sastra. Kemudian spy menarik formatnya berubah, yakni dijadikan Game. Tan Malaka itu hnya mengkritik manusia Indonesia dgn kata "logika mistika" bukan berarti manusia Indonesia kekeh percaya takahyul. Ini bukan berarti saya orangnya pro Tan Malaka, tpi ada bbrp hal dari statment mu yg keliru. Journey of West jga udh bahasa Inggris, artinya adanya peralihan bahasa. Yg dikemas dalam Game pun itu tdk semua utuh dari karya sastranya. Pembahasan Tan Malaka jga tdk berkaitan dgn takahyul, melainkan sisi lemah Manusia Indonesia. Dan karakter manusia Indonesia pun sdh dijelaskan oleh Mochtar Lubis ketika berpidato saat berada ditaman Ismail Marzuki thn 1960-an. Madilog kalau dikatakan usang, untuk apa bukunya masih hadir hingga kini, dan masih menjadi referensi. Makanya memahami imajinasi dan teknologi, itu dua hal berbeda, apalagi memahami sebuah mitos, imajinasi, atau fiksi. Itu udh ranah sastra, gaada kaitannya
@sukabacaapaaja
@sukabacaapaaja 15 күн бұрын
Kalau berpikir seperti ini apa bedanya dengan pemuka2 agama yg menghasilkan banyak uang dari umat?
@savanatech-k3q
@savanatech-k3q 23 күн бұрын
matur thank you all and narasumber tim produksi i like all good lucky
@ibonhana5056
@ibonhana5056 22 күн бұрын
Ada teman cerita, mereka mau ekspedisi dan penelitian ke sebuah wilayah di indonesia. Wilayah yg mau tidak mau harus menggunakan alat transportasi air. Menariknya, bagian anggaran transportasi air itu yg gak disetujui. Bahkan pemahaman geografis yg kasat mata saja, birokrasi akademik kita belum dapat memahami kita negara bahari. 😅
@kinjawi_muhammd
@kinjawi_muhammd 22 күн бұрын
Hhmm menarik 🔥
@sugengriyanto8131
@sugengriyanto8131 23 күн бұрын
Senang sekali mendengar diskusi ini. Trims.
@hamimtohari8837
@hamimtohari8837 21 күн бұрын
Habib Ismail Fajri Alatas. Selalu renyah mendengarkan penjelasan beliau. Platform platform podcast, plis beri beliau lebih banyak panggung.
@maruli57
@maruli57 17 күн бұрын
Ini anaknya mantan Menlu Alatas ya
@hamimtohari8837
@hamimtohari8837 17 күн бұрын
@@maruli57 Sepertinya bukan bang. Ayah beliau berdomisili di Melbourne.
@vikki3191
@vikki3191 23 күн бұрын
thank u chronicles for inviting a great narasumber.
@muhammadfarhan6908
@muhammadfarhan6908 20 күн бұрын
ketika melihat pak bagus muljadi dan pak ismail fajrie alatas seketika optimis indonesia emas 2045 :)
@rinocannyal2193
@rinocannyal2193 22 күн бұрын
Saya izin saran untuk topik keragaman Indonesia mengundang orang-orang yang terlibat dalam expedisi Indonesia baru atau ekspedisi Indonesia biru
@okyoky405
@okyoky405 21 күн бұрын
Mungkin Permasalahannya bukan pada grand narasi apa yg hrs indonesia suarakan, akan tetapi dunia yg saling terkoneksi membuat narasi Indonesia terdisrupsi oleh narasi dari negara2 lain. Yg kita lihat skrg hanya dampak dr itu
@adithyafahmi1054
@adithyafahmi1054 23 күн бұрын
Sangat mengharapkan 3 nama ini bisa hadir menjadi narasumber di sini : Hamid Fahmy Zarkasyi, Akmal Sjafril dan Anies Baswedan
@azharmuhammad48
@azharmuhammad48 22 күн бұрын
Yang terakhir oke lah. Yang 2 awal blm layak btw scr keilmuan
@adithyafahmi1054
@adithyafahmi1054 22 күн бұрын
@@azharmuhammad48 Hamid Fahmy Zarkasyi itu S2 Filsafat di Birmingham, S3 di ISTAC Malaysia. Akmal Sjafril, S3 Ilmu Sejarah UI.
@azharmuhammad48
@azharmuhammad48 22 күн бұрын
@@adithyafahmi1054 Nggak punya buku yg diterjemahkan ke banyak bahasa/jurnal standar Scopus mending skip aja dah. Kasihan yg ndengerin podcastnya
@AlgoNudger
@AlgoNudger 21 күн бұрын
​@@adithyafahmi1054Bagaimana dengan Ugi Suharto? 🤔
@aliangcurly
@aliangcurly 20 күн бұрын
Ayo coba undang ini, pak. Irawan Jusuf, Alwy Rachman, Harry Isra Muhammad, Nurhady Sirimorok. Terima kasih.
@muhadi_007
@muhadi_007 23 күн бұрын
Ini yang terbaik untuk dibahas ❤, thanks prof
@Em-aijon-makjleb
@Em-aijon-makjleb 23 күн бұрын
narasi utamanya : keanekaragaman adalah kebanggaan. form-nya : IKN (ibu kota baru) diisi oleh putra-putri terbaik dari setiap suku di endonesa. Cara mengajak masyarakat agar lebih rasional daripada doktrinal : bebaskan mereka dr penderitaan, karena penderitaan membuat manusia senang berkhayal dan meyakini khayalannya. Atau paling tidak buat mereka sedikit lebih bahagia. lebih utama dari asupan intelektualitas, yakni asupan makanan. Masyarakat endonesa perlu sadar bahwa serat dan protein lebih utama daripada karbohidrat. Apa yg dimakan mempengaruhi kondisi mental, kondisi mental mempengaruhi sikap, sikap akan mempengaruhi kemungkinan terhadap terjadinya perubahan. saat-saat seperti ini, ahli gizi dan ahli nutrisi, juga ahli mental health, lebih penting daripada ahli-ahli lainnya. Karena pemikiran dan ide-ide itu relatif, tapi reaksi-reaksi kimiawi tubuh itu mutlak. maka untuk mengakali manusia perlu dimulai dari meng-engineering kimiawi tubuhnya terlebih dahulu.
@im-pv8nb
@im-pv8nb 15 күн бұрын
Obrolan emas
@purnomoaji7645
@purnomoaji7645 21 күн бұрын
Kanjeng Nabi pernah berpesan ajarilah anakmu memanah... berenang dan menunggang kuda... mungkin maksudnya kalau kita ingin tepat menuju masa depan maka kita harus mau menarik diri kita ke belakang atau masa lalu layaknya anak panah yang ditarik dari tali busur lalu ada keterangan dan fokus agar kita atau anak panah itu bisa menuju masa depan dengan tepat..
@naranyala_dev
@naranyala_dev 23 күн бұрын
wow, mind blowing ...
@savanatech-k3q
@savanatech-k3q 23 күн бұрын
ijin komentar, pendahulu dimasing2 memiliki hati dan pikiran. dimana warna kulit,jenis rambut dan lain sebagainya.dimana rasa iba itu tumbuh akan situasi yg ada sehingga kita sering mengaggumi dan tanpa sadar kita mengikuti akan iba itu ada tdk sekedar cerita, namun bs dirasakan bersama hingga saat ini beberapa hari ini saya harus membicarakan hal ini dgn siapa? mudah2an dgn ini bs meluapkan pikiran saya
@Condoriano-ts7tv
@Condoriano-ts7tv 21 күн бұрын
Next Undang pak Haidar Baghir min 🙏
@nolanalexander8696
@nolanalexander8696 21 күн бұрын
Request pak Bagus: Dr. Hamid Fahmy Zarkasyi dari Gontor
@alfasilitator
@alfasilitator 22 күн бұрын
saya izin saran, untuk philosopher, undang Dr. Martin Suryajaya, logikawan murid Karlina Supelli. penulis buku principia logica yang juga merupakan disertasi doktoralnya tentang hipotesis spektra logika tertata atas krisis fondasional logika, itu bisa jadi metodologi yang top untuk bernalar. dia juga penulis buku sejarah estetika, dan buku-buku sastra top. selain itu, untuk historian, undang Prof. Kamaruddin Amin, dirjen bimas islam kemenag. murid Harald Motzki. penulis buku menguji kembali keakuratan metode kritik hadis yang merupakan disertasinya berupa systematic review tentang historisitas hadis dengan analisis isnad cum matn, itu bisa jadi metodologi top untuk bernukil
@sampul.buku.
@sampul.buku. 22 күн бұрын
up
@alfasilitator
@alfasilitator 22 күн бұрын
mas bagus cukup sering mengutip al-ghazali, saran saya undang saja Prof. Naquib Al-Attas atau muridnya, Prof. Hamid Fahmy Zarkasyi, penulis buku Al-Ghazali's Concept of Causality: with Reference to His Interpretations of Reality and Knowledge [Kausalitas Hukum Alam atau Tuhan: Membaca Pemikiran Religio-Saintifik al-Ghazali] yang juga merupakan disertasi doktoralnya di bawah bimbingan al-attas. metodologinya top dan dipuji al-attas karena secara systematic review beliau memperlihatkan worldviewnya al-ghazali nyetel dengan islamic worldview, yang mana, sebagian besar masyarakat melayu/indonesia itu worldviewnya ngiblat ke al-ghazali, kan?
@AlgoNudger
@AlgoNudger 21 күн бұрын
​@@alfasilitatorBagaimana dengan Ugi Suharto? 🤔
@kris_khamsa4271
@kris_khamsa4271 23 күн бұрын
Barangkali sejarah juga bisa menjawab terkait nilai yang melekat melalui tradisi prof? Sebagai orang Indonesia yang masih menjaga kearifan lokal, bahwa mitos, pamali, adat dan lainya sangat mempengaruhi society kami bahkan di hadapan modernitas. Namun ketika dipertemukan dengan atandar justifikasi keilmuan baru, kebanyakan adat ketimuran ini terasingkan. Saya butuh narasi prof, untuk menjembatani agar nilai-nilai ketimuran lampau tetap lestari juga harmonis dan tanpa bersinggungan dengan nilai mutakhir ini...
@marketangel2794
@marketangel2794 23 күн бұрын
nice
@ResaResa-f1h
@ResaResa-f1h 19 күн бұрын
Assalamualaikum mas bagus😊 Jika saya boleh menyarankan untuk mengupas sejarah Indonesia,mengundang ahmad mansur surya negara penulis api sejarah.
@SusokLaba
@SusokLaba 23 күн бұрын
Mas Bagus, ngobrol sama Martin Suryajaya dong.
@DoyBachtiar-hk9uk
@DoyBachtiar-hk9uk 21 күн бұрын
membayangkan Pak Seno Gumira Ajidarma juga hadir di program ini
@farhanrajaltuharea5921
@farhanrajaltuharea5921 8 күн бұрын
Ku coba kutip dengan analogi seperti ini, Para ilmuan maupun praktisi yg hanya bisa 5% menjelajahi samudera, mereka hanya mengetahui itu hanya 5% tapi apakah penelitian itu benar2 akurat dengan persentase 5%? Yaa belum tentu. 5% tersebut adalah hasil scientific yg telah diuji, sementara sisanya adalah narasi/imaginal form yg merupakan keyakinan bahwa akal dan pengetahuan mereka terlimitasi..
@dewiayun5893
@dewiayun5893 23 күн бұрын
Historis religius culture ala Timur sulit disinkronkan dengan historis materialisme kapitalism ala Barat sehingga suatu keniscayaan untuk seiring sejalan melainkan yang ada adalah pertentangan.
@rezki1218
@rezki1218 23 күн бұрын
waww, nkri harga hidup !
@sawargishop6817
@sawargishop6817 13 күн бұрын
Imaginasi negara maritim mulai dmulai lg,salah satuny oleh alzaytun dgn kemandirian membuat kapal kayu...semoga ini salah satu jalan kpd eksistensi maritim
@ivharits
@ivharits 18 күн бұрын
S2, S3 kenapa masih makai teori? karena kita dipangkas pemikirannya untuk berpendapat di tesis kita oleh para pembimbing 🥲
@sukabacaapaaja
@sukabacaapaaja 16 күн бұрын
1. Bongkar dulu sejarah Nusantara secara apa adanya, gimana kok bisa maritim Nusantara runtuh 2. Terima agama sebagai produk budaya, bukan hal yg sakral dan gk boleh dikritik 3. Hapus uu penistaan agama Menganggap agama mayoritas sebagai tahayul yg paling penting/sakral inilah yg selalu menjadi akar masalah di Indonesia saat ini. Maka perlunya edukasi bahwa agama memang nyatanya hanya produk budaya itu penting. Ini menurut saya yg orang awam.
@bunyamin8874
@bunyamin8874 23 күн бұрын
Bib Aji❤
@abdulrohman4286
@abdulrohman4286 22 күн бұрын
Mas Bagus kalau boleh Usul, ngobrol dong deng Kiai Jadul Maula, seorang pemikir Islam Nusantara. Agar kita lebih tahu dan akrab dengan khazanah tradisi keberagamaan yang ada di Indonesia ini. 🙏 Maturnuwun
@jayawinasantiya1527
@jayawinasantiya1527 23 күн бұрын
Bila ingin bicara tentang bagaimana praktik nyata narasi bangsa maritim, pengetahuan terbanyak tetap ada di ragam suku yang sehari-hari dekat dengan laut. Sayangnya pengetahuan-pengetahuan ini jarang dianggap pengetahuan. Masyarakat dari suku-suku di pesisir laut Indonesia kerap dianggap “strata bawah” pula. Padahal mereka yang kenal ombak, angin, biota laut, hingga bagaimana itu dekat dengan kehidupan di darat. Sudah saatnya para pemikir akademik dari institusi pendidikan formal dan mereka yang bergerak di bidang media MEMBUKA RUANG PARTISIPATIF kepada banyak tokoh masyarakat dari berbagai wilayah di Indonesia. Lemahnya narasi di Indonesia kerap terjadi karena narator-narator utamanya kerap kali hanya mereka yang berasal dari jawa, jakarta utamanya, dan wilayah urban. Padahal kehidupan di tanah ini terjadi di banyak tempat. Sebab itu bagaimana mungkin kita bisa merumuskan narasi kebangsaan yang selaras bila ruang bicaranya tidak pernah dibuka, minim dibagi. Mic-nya masih hanya di kelompok orang yang seragam. Mungkin Chronicles bisa membuka ruang ini. Datang ke pesisir, duduk dan bicara dengan tokoh adat. Datang ke gunung bicara dengan guru yang mengajar IT tanpa komputer. Gerilya mencari kelompok atau tokoh yang selama ini merawat alam, pengetahuan berkesenian, dan lainnya. Ada sejuta lumbung kebijaksanaan dari sana. Tertanda, Peneliti terapan teknologi yang beruntung berkesempatan mengunjungi dan berbicara dengan ragam masyarakat dari berbagai wilayah di Indonesia.
@onomasonosaja7037
@onomasonosaja7037 23 күн бұрын
Btl, jangan cuma omon omon,turun ke praktisi praktisi, survei,dan nyobain tinggal.
@savanatech-k3q
@savanatech-k3q 23 күн бұрын
teori2 yg membocorkan halus akan durasi video yg tidak tuntas,mudah2an bocor halus itu bs bermanfaat dan berguna namun tdk trhenti disitu..didurasi saja namun ada yg bs dikembangan dan manfaat...menurut saya
@NaritaWacana-qz1xd
@NaritaWacana-qz1xd 17 күн бұрын
Tks videonya, mohon nitip dibahas. New. HIMBAUAN PANGERAN SALMAN UNTUK MEMODERNISASIKAN ISLAM SUPAYA ISLAM TIDAK DITINGGALKAN OLEH MUSLIM YANG CERDAS. Pangeran Muhammad Bin Salman (MBS), penguasa negara Arab Saudi, di tahun 2022, merasa berduka atas fakta dunia yang menyatakan bahwa negara2 beragama Islam di dunia seperti Palestina, Yaman, Sudan, Maroko, Irak, Syria, Afghanistan, Somalia, Libia, Pakistan, Turki, Mesir, Bangladesh, Bosnia, Maroko, Tunisia, (Indonesia?), dst., kacau balau, mundur dan terbelakang. Beliau juga merasa terhina karena negara2 Islam sangat tertinggal dalam banyak hal, seperti diungkapkan oleh fakta2 dibawah ini: 1. Bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi: Negara2 Islam sangat terbelakang dalam industrialisasi, misal: belum dapat membuat peralatan hitech, misalnya komputer, hp, mobil, dst., apalagi satelit; jadi Muslim sedunia masih sebatas sebagai customer peralatan hitech saja. Gemerlap teknologi negara2 Arab adalah berkat para ekspatriat/pakar dari negara maju non Islam diluar negara Arab. 2. Bidang Sumber Daya Manusia (SDM): para dosen universitas negara2 Islam sedunia (termasuk Indonesia) yang bergelar profesor, doktor dan master pada kuliah pasca sarjana di luar negeri di negara2 non Islam, misal USA, Jerman, Inggris, Austrlia, Jepang, Korea, Taiwan, dst., dan setelah lulus mereka sangat bangga akan ijazah pasca sarjananya dari negara2 yang non Islam (yang dianggap kafir). 3. Selain itu, ada ketidak puasan mengapa bangsa Arab boleh dikata tidak pernah melahirkan pemenang hadiah Nobel (lambang prestasi otak, disiplin dan kerja keras). 4. Bidang olah raga, dalam setiap Olimpiade, bangsa Arab merasa malu atas prestasi mereka yang selalu ada dipapan bawah dunia. 5. Bidang kesenian, misal musik dan perfilman, bangsa Arab merasa sulit berprestasi karena banyak aturan yang membatasi mereka (aturan halal haram). 6. MBS menyadari bahwa dogma/doktrin dalam ajaran Islam seperti konsep negara Kalifah yang berlandaskan hukum Syariah dan Rukun Islam sudah ketinggalan jaman (produk ribuan tahun yang lalu, abad 7). Bagaikan obat yang sudah expired/kedaluwarsa lalu berubah menjadi racun bagi tubuh, tidak lagi mengobati, demikian pula ajaran agama yang sudah expired justru membahayakan kemanusiaan dan peradaban dunia, seringkali justru mengakibatkan kebodohan massal. 7. MBS juga prihatin karena Bangsa Arab beserta budaya dan agama Islam masih dikonotasikan negatip, misalnya bangsa yang bersumbu pendek, kurang sopan santun, munafik, tidak jujur, tertinggal dan suka bikin ribet ribut dan rusuh. 8. MBS ingin segera meluruskan dakwaan cendekiawan Barat tentang Wajah Islam: Islam adalah Agama PALSU karena menyimpang dari ajaran Alqouran, mengutamakan budaya Arab (lewat politik kilafah dan syariah serta rukun Islam), serta sangat kental bisnis. Islam dianggap membahayakan akal sehat dan ketentraman dunia, serta tidak cocok dengan budaya universal dunia yang didasari demokrasi, kebebasan berpendapat dan golden rule (adil pada sesama). Ajaran Islam banyak mengandung kekerasan, kekejaman, bias gender, ketidak adilan, sex, bersifat theokratis yang fasis (kilafah), tidak selaras dengan hak azasi manusia (hukum syariah) dan anti kemajuan. Selain itu, pendapat umum di dunia mulai menyatakan bahwa Islam memang khusus untuk bangsa Arab mengingat Tuhan Islam berbudaya Arab, berbahasa Arab dan tinggal di Arab (Batu Kaabah Mekah), sholat mengarah ke Mekah, mengutamakan kejantanan pria didunia dan disurga sekaligus merendahkan martabat wanita, dan taat pada Muhammad (manusia Arab) sama dengan taat pada Tuhan (ibarat konsep Dwi Tunggal dalam Islam). Hal diatas dipertegas lewat ayat Alqouran (QS 26: 198, 199) yang menyatakan bahwa kitab berbahasa Arab ini memang khusus diperuntukan untuk: 1. Bangsa Arab - bukan untuk non Arab, 2. Untuk bangsa non Arab yang buta huruf bahasa Arab dengan kewajiban mempelajari Alqouran dengan cukup menghafal saja tanpa perlu menggunakan akal budi. Tanpa direformasi, memang sulit bagi manusia berakal budi untuk mengimani ajaran bangsa Arab, sebab: 1. Kenabian Muhammad tidak didukung: saksi mata, bukti historis, nubuatan dan mukjizat. 2. Tidak ada kepastian masuk surga, justru sebaliknya ada kepastian masuk neraka bagi umatnya. 3. Ayat Alqouran dapat diecer turunnya oleh Muhammad, ini bagaikan manusia mendikte tuhannya. 4. Arwah Muhammad sampai detik ini masih minta didoakan, dan sungguh aneh Tuhan pun ikut berdoa juga bagi Muhammad. Dari sisi sejarah, pada saat Islam dilahirkan, 200 tahun setelah wafat Muhammad, agama Islam memang dimaksudkan sebagai ideologi politik (mirip Pancasila) untuk melawan agama Yahudi, agama Kristen dan penjajahan bangsa Romawi; saat itu lewat Islam bangsa Arab dapat dipersatukan. Ajaran Islam dikembangkan oleh ulama politikus Arab terutama bersumber dari ajaran bidah Kristen Arab (Nasrani). Kini manusia modern lebih senang memilih konsep hidup BERKEYAKINAN/BERKETUHANAN TANPA BERAGAMA, Konsep yang lebih flexibel karena manusia dapat belajar keyakinan apa saja tanpa takut sangsi dari agama. Kini Agama dipandang sebagai rekayasa manusia untuk politik dan bisnis, agama beserta dogma doktrin aturan ritual produk manusia ribuan tahun yang lalu tentu mengalami kedaluwarsa/expired. Obat yang expired (kedaluwarsa) wajib dimusnahkan karena obat ini justru dapat menjadi racun yang mematikan bagi manusia.” Demikian pula dengan dogma, doktrin, aturan dan konsep buatan manusia yang sudah sangat usang/expired, sebaiknya diupdate agar tidak membunuh/mengkerdilkan akal budi manusia dan menyebabkan berbagai tragedi kemanusiaan. BERKAT INTERNET MANUSIA MENJADI SADAR BAHWA TUHAN ITU SEDERHANA, SEDANGKAN AGAMA ITU RUMIT RIBET RUWET. TUHAN DAN DUNIA TETAP ADA TANPA AGAMA, SEBALIKNYA AGAMA TANPA TUHAN ADALAH MUSTAHIL. JADI TUHAN DAN DUNIA TIDAK MEMBUTUHKAN AGAMA!!! Bagi manusia modern, keyakinan/Agama adalah urusan pribadi yang sangat privasi, maka janganlah ada orang/lembaga mencampuri urusan ini. Konsep ini diharapkan akan membuat manusia di dunia menjadi aman, nyaman, tentram dan sejahtera, bebas dari perselisihan agama/keyakinan, sebagai contoh adalah negara-negara di Scandinavia (Swedia, Denmark, Finland, dst.). SEBAGAI PENUTUP, PANGERAN MBS SADAR ILMU PENGETAHUAN TIDAK PERNAH BERJALAN MUNDUR, SAYANG SEKALI KONSEP DUNIA TERBELAKANG DAN BERKEMBANG MASIH TERJEBAK PADA RELIGION IS POWER, SEDANGKAN KONSEP DUNIA MODERN SUDAH KNOWLEDGE IS POWER. Semoga para cendekiawan, akademisi, pemimpin partai politik dan pemimpin agama Islam bersedia menanggapi ajakan pangeran MBS agar Islam dapat berjiwa baru; sebab bila tidak ada reformasi Islam, diperkirakan Islam akan ditinggalkan dan menjadi minoritas di dunia serta sekedar simbol kebodohan. Rahayu, Forum Cerdas Berkat Digital, ex Mahasiswa Pasca Sarjana, terpaksa tinggal di Eropa Timur, korban keganasan penyalah gunaan agama Palsu untuk politik dan bisnis, tragedi G30S 1965. Ini salah dua videonya, simak juga komentar cerdas yang ada, kzbin.info/www/bejne/n369epSAlNGapqcsi=7q1CZt2h01-8EdCk/ BBC - Genosida agnostik/komunis/atheis, pembunuhan massal kzbin.info/www/bejne/rILan3isZc6IopIsi=l28DB3MSIXdrtRdU/ Sumber pustaka berupa jurnal ilmiah yang bisa di down load: a. Jurnal ilmiah berjudul “Perang Dunia III Digital” di SCRIBD, link di www.scribd.com/document/689577122/Perang(-Dunia-III-Digital-Des4/ b. Jurnal Ilmiah berjudul “PENCERAHAN ISLAM DEMI PERBAIKAN PERADABAN MANUSIA” di SCRIBD, link di www.scribd.com/document/769576715/Kompilasi-Pencerahan-Islam-Revisi/ MOHON DI VIRALKAN (BOLEH DIEDIT) DEMI: NO VIRAL NO REFORMASI ISLAM DAN NO FREEDOM DARI RADIKAL ISLAM.
@eliesabethkarni1717
@eliesabethkarni1717 23 күн бұрын
Bohong itu tidak baik tetapi sudah tahu bohong bukanya dikonfirmasi kebohongannya malah diikuti dan juga menjadi dasar untuk mencari cuan, jadi yang benar-benar berbohong itu siapa atau hanya orang-orang yang tidak mau mengalah tentang kebenaran dan fakta maka dicap bohong, untuk menghindari dan mengakui bahwa dia benar walau gelar tanpa akademis manapun. Jadi bukan bohongnya tetapi penyelamatan muka dan rela mengembangkan dan menutupi dengan kebohongan lainnya. Pada hal dia tidak mempermasalahkan benar atau salahnya tetapi keterbukaan. Pendidikan coba telusuri lebih jauh jika memang dari agama. Maka pasti dari agama tertua didunia adanya pengajaran pasti Hindu atau buda jadi jangan mudah menyimpulkan karena pesanan.
@savanatech-k3q
@savanatech-k3q 23 күн бұрын
cerita dan dongeng menurut saya kembali keadat dan budaya masing2 dahulu sangat lama namun nutrisinya ada kandungan yg sm adat dan budaya yg lama bukan kekunoan namun bekal kita untuk menutup akan adam
@fahmianif9339
@fahmianif9339 20 күн бұрын
PROF. BAGUS, UNDANG SUJIWO TEJO BUAT NGOBROL KAYAKNYA ASIK PROF
@PradanaPambudi
@PradanaPambudi 22 күн бұрын
😊
@Densanseventh
@Densanseventh 23 күн бұрын
The narration of Maritime nationality: voices from indonesian tribes.
@muhammadaini2640
@muhammadaini2640 13 күн бұрын
Usul hadirkan gus rumail abbas dong
@diniyarti5183
@diniyarti5183 23 күн бұрын
🖤🖤🖤
@Brata19
@Brata19 22 күн бұрын
Lucu yah... mengkritik atau negatif terhadap nasionalisme dan nation state modern tapi juga mengatakan kita tidak punya pilihan lain. Trus ber-narasi seakan nilai2 nenek moyang dan atau masa lalu itu positif, tapi juga bingung gmana mau di praktekan nya di dunia modern? Yang ujung2nya sekedar wow... terhadap budaya2 dan sistem2 yang sudah di museumkan. Trus apa alternatifnya?? Atau solusinya??
@hahahihihehee123
@hahahihihehee123 22 күн бұрын
Solusi gabisa tercipta dalam satu video berdurasi 1 jam 30 menit. Butuh pemikiran, butuh waktu, butuh pendanaan yang cukup.
@sukabacaapaaja
@sukabacaapaaja 16 күн бұрын
1. Bongkar dulu sejarah Nusantara secara apa adanya, gimana kok bisa maritim Nusantara runtuh 2. Terima agama sebagai produk budaya, bukan hal yg sakral dan gk boleh dikritik 3. Hapus uu penistaan agama Menganggap agama mayoritas sebagai tahayul yg paling penting/sakral inilah yg selalu menjadi akar masalah di Indonesia saat ini. Maka perlunya edukasi bahwa agama memang nyatanya hanya produk budaya itu penting. Ini menurut saya yg orang awam. Mulai dari situ.
PULAU BURUNG - Episode #09 Ekspedisi Indonesia Baru
26:51
Indonesia Baru
Рет қаралды 13 М.
Running With Bigger And Bigger Lunchlys
00:18
MrBeast
Рет қаралды 133 МЛН
VAMPIRE DESTROYED GIRL???? 😱
00:56
INO
Рет қаралды 4,9 МЛН
Un coup venu de l’espace 😂😂😂
00:19
Nicocapone
Рет қаралды 9 МЛН
Когда отец одевает ребёнка @JaySharon
00:16
История одного вокалиста
Рет қаралды 12 МЛН
Sabrang: Sains dan Agama Tidak Selalu Dikotomis | Chronicles #2
1:24:36
Bagus Muljadi
Рет қаралды 332 М.
Apakah Filsafat Sudah Mati? Atau Kita Mati Tanpa Filsafat?
21:43
Bagus Muljadi
Рет қаралды 44 М.
Pikiran yang Sempit - Monolog Realitas Bersama Rocky Gerung
25:08
Lentera Berdaya by MudaBerdaya
Рет қаралды 148 М.
Siapa Nenek Moyang Kita Sebenarnya? - Herawati Sudoyo | Chronicles #6
1:06:59
Running With Bigger And Bigger Lunchlys
00:18
MrBeast
Рет қаралды 133 МЛН