Nasib Kurikulum Merdeka dan Sistem Zonasi di Era Prabowo, Mendikdasmen Abdul Mu'ti: Kami Kaji Dulu

[@pancasatria3251]

Lupakan yg kemarin mulai babak baru, semoga murid, guru, orangtua nyaman, bahagia, dan sukses ke depannya👍🏻🇮🇩💪

[@SarjanaTua-g3w]

Yang angkatan gojek kasian dong

[@nuryantogubug2090]

Keluar dari zona nyaman untuk menuju kemajuan,sy dididik untuk iri bukan pembenci.china maju bisa ayo Indonesia gak gitu gitu aja😂😂😂

[@mcbb88]

@@SarjanaTua-g3w mereka sudah terlena dg kurikulum merdeka selama pembelajaran,siswa siswa kunci jawaban,guru guru bikin soal sendiri kasih nilai sendiri,bikin ijazah,rapot suka suka itu nyata karena tidak ada standarisasi UN. jadi sudah wajar mereka generasi gojek merdeka nantinya sedikit sulit ketika turun ke lapangan,kecuali kalo afa afa punya modal.

[@itsnaylaaaaaa]

​@@mcbb88betul2 terutama sekolah negeri. Trutama SD,yg diluar zonasi nendongkrak nilai raport. Diluar kondisi kemampuan anak demi bisa diterima di sekolah favorit.

[@suhartoharto-to4fg]

Usul pa mentri 1. Jangan paksa guru untuk menaikan dan meluluskan siswa padahal nilai dan moral susah di atur biar kehormatan guru di kembalikan sesuai marwah guru 2. Kembalikan prosesi mengajar kepada wilayah masing2 karena guru yang tau karakter siswa 3. Fokuskan guru untuk mengajar bukan dengan administrasi karena siswa yang korban 4. Berikan kemudahan agar guru untuk berprestasi dalam kancah dunia 5. Jangan ada perbedaan antara guru diknas dengan guru kemenag sama2 mencerdaskan anak bangsa 6. Berikan kemudahan untuk ikut bersaing menjadi kepala dan kepala yang tidak bisa memimpin buang kembalikan menjadi guru karena punya hak sama Kita tunggu gebrakanya pa mentei salam anak bangsa untuk perubahan pendidikan Indonesia

[@jokoanang2750]

Cocok baget pak, anak GK bisa baca tulis kok naik kelas, Karna gurunya sibuk atminitrasi.

[@dianto5169]

hapus Guru Penggerak, karena hanya meninggalkan siswa dan hasilnya zonk

[@jeanneselvya276]

Setuju

[@MelkiAbi]

Hapus total kurikulum merdeka dan K 13. Kembali pada KTSP.

[@azzamhudzaifah]

Saya kurang setuju guru dikembalikan ke daerahnya (kampung halamannya) karena itu akan menurunkan bobot pendidik dalam mendidik Anak2. Usul saya tiap Lima tahun sekali wajib ada mutasi silang agar gurupun bisa mengembangkan kreativitas nya. Dimana hal2 baik dan menarik di tempat awalnya bisa dibawah ke tempat baru.

[@salamstudio6830]

Klw beliau nyg menjabat saya terasa lebih tenang, karena beliau sosok berkompeten dalam dunia pendidikan. Mudah2an pendidikan di negeri ini jadi lebih baik dan mencetak generasi penerus bangsa yang berkwalitas baik imtaq maupun iptek.

[@sulislele7335]

Betul beliau seorang pendidik yang profesional

[@ngatenoijoyo8990]

Kalo ini mengerti tentang pendidikan karena bpk ini asli seorang pendidik, bukan seperti kemarin

[@theadams769]

Nahh, ini baru salah satu profile menteri yg layak dpt amanah. Paham di bidang nya, track record pendidikan jelas dan linier dengan bidangnya, pengalaman organisasi luas, penyampaian pada publik juga bagus. Semoga sukses membangun pendidikan indonesia Pak

[@azizahsy6413]

Betul sekali...ini jauh beda dg yang lalu

[@HariSupir]

Sangat setuju pollll

[@Yakukaili]

Jokowi dungu pilih menteri makanya banyak masalah

[@yhoyokwardoyo6058]

Mantab. setuju

[@mohamadhusna522]

Kpd Yth Bpk Mendikbud Tolong pak,,, kurangi administrasi guru yang terlalu berlebihan, jangan mengorbankan anak-anak. Gara-gara terlalu banyak administrasi dan progam yang berlebihan tentunya kelas sering ditinggal dan guru tidak fokus mengajar. Kami guru SD sangat peduli dan andil dalam mencerdaskan siswa-siswi sesuai amanat UUD 45. Salam Santun Pak Mendikbud ❤❤❤

[@dianto5169]

hilangkan juga penggerak penggerak itu...9 bulan anak ditinggal penggerak, hasil nya zonk

[@abdulwaris8786]

Salam hormat dan salam pendidikan ...seiring perjalanan waktu kualitas dan mutu pendidikan perlu di tingkatkan , bukan hanya sekedar membebani guru dgn mengerjakan ADM melulu , sehingga mengabaikan tugas pokok di kelas .semoga ada restorasi sistim pendidikan yg berdampak maksimalnya tugas pokok guru .mohon perhatiannya BPK menteri yg terhormat .

[@NurIndayani-p2g]

Betul banget,, gara² administrasi jd harus tinggal kelas, kasihan ank² kurang d perhatikan

[@tonibom3141]

musnahkan jargon merdeka yg laknat pak

[@prihatinningsih583]

Bismillah ya Allah..semoga pendidikan di Indonesia bisa lebih baik lagi..bisa menciptakan generasi penerus bangsa yg cerdas supaya menjadikan Indonesia menjadi hebat

[@slamethariyadi4961]

Alhamdulillah semoga ada perubahan di era kabinet merah putih semoga berjalan lancar dan sukses. Tapi rubah ZONASI pak menteri yg membuat orang tua murid tdk bingung dan anak yg berprestasi bisa sekolah yg diinginkan

[@samsudin2202]

Menurut saya banyak daerah yg belum perlu menerapkan sistem zonasi, maka kebijakan zonasi harusnya dikembalikan lagi kronologis dalam mengambil kebijakan tsb. Tolong jangan punya prinsip bahwa siswa tidak boleh berkompetisi krn ini salah alasan diambilnya kebijakan zonasi

[@masdalenajuita5388]

Ya Allah beliau sangat cerdas,smg pddkkn negri ini kembali bermutu....

[@dedesetiana9482]

Saya demen nih,,mentri pendidikan kita kembali lagi ke habitat dan sesuai dengan bidangnya!!mudah2an kedepannya dunia pendidikan lebih baik lagi

[@AbdullahYoutube-v3r]

Bpk menteri yg terhormat, kurikulum merdeka harus di ganti. Aturan kurikulum merdeka salah satunya adalah siswa tdk tau baca pasti naik kelas. Siswa semakin hari semakin karakter rusak, karena mereka berpendapat bahwa kita nakal tetap kita naik kelas dan disaat ujian pasti kita lulus saja. Oleh sebab itu kami guru pada umumnya dilema dgn tuntutan kurikulum merdeka. Harapan kami guru di pelosok Indonesia Timur. Kembalikan ke kurikulum yg lama berkaitan dengan raport merah tdk naik kelas dan harus ada ujian nasional. Salam perubahan

[@Aluzumaki-u3m]

Yes !! Bnr bngt

[@bapakkarsono8174]

kalau masih zamannya pak mu'ti sekolah dulu..ada pelajaran PMP.(pendidikan moral pancasila).itu harus di hidupkan lagi... karena itu banyak manfaatnya...

[@AgusSalim-hi3sn]

Sistim zonasi nikin siswa siswi sakit hati

[@djarumsuper535]

Setuju diadakan lg pmp

[@yohanesobie3727]

Setuju, jaman saya sekolah tahun 1990 ada pelajaran PMP.

[@Handayani-n4v]

Di kurikulum merdeka udah ada pendidikan Pancasila

[@arkanfairuz2060]

Buku sekarang mirip gado2😅

[@martinfitria1280]

Sbg pendidik sy sedih di era kepemimpinan pa Nadim Sy menaruh harapan besar pd bpk mentri pendidikan yg baru bpk Abdul Mu'ti Tlg jgn hapus UN..dan tetap diadakan ank yg blm mampu ya hrs tinggal kls.. krn jujur kami sangat miris dn sedih melihat ank2 smp msh bnyak yg blm bisa baca..krn semua dinaikkan kls di SD nya padahal mrk blm bisa baca Mau jadi apa ank2 Indonesia ke depan kl smp saja blm bisa baca😢😢

[@AliNasrun-tw6rj]

Klo pak mu'ti jadi mentri jelas bagus sosok ini joooos,

[@SlametSyifaAdil]

Se7 bangett

[@kamilasiswati4403]

Insa Allah..

[@slametsantosoannatv3566]

Bismillah ... Pendidikan Indonesia semakin baik Prof... Berkah, berkah, dan berkah... Aamiin

[@marwanikhwan7601]

Semoga ujian nasional kembali diadajan, supaya ada evaluasi terhadap qualitas pendidikan kita.

[@nurlufitanjungsari4895]

Nilai rapor lebih mencerminkan proses belajar pak. Kalau UN itu ujian hanya satu hari saja

[@idrisgaming9850]

​@@nurlufitanjungsari4895Nilai raport bisa ditambah oleh gurunya

[@dianto5169]

tapi UN tetep harus dijalankan, sebagai salah satu prosesi di sekolah

[@MelkiAbi]

UN harus tetap diselenggarakan

[@MelkiAbi]

UN harus tetap diselenggarakan

[@adriadiramdani75]

Alhamdulillah, Menteri pendidikan sudah on the track lagi...semoga pendidikan indonesia semakin baik lagi

[@malifcandramata198]

*Kebijakan Program Pendidikan Nasional sejak Reformasi th.1998.* *1. PENDIDIKAN DASAR & MENENGAH* Sejak Reformasi th.1998, terjadi masalah krusial pada pendidikan dasar dan menengah yaitu kurangnya daya tampung sekolah negeri (SDN, SMPN, SMAN/SMKN) dibandingkan jumlah calon siswa. Saat ini, kemampuan daya tampung sekolah negeri kurang dari 50%. Negara berkewajiban menyediakan pendidikan yang layak dan berkualitas untuk rakyatnya, dan tidak ada alasan anak2 tidak bisa melanjutkan sekolahnya ke SMAN (Sekolah Menengah Atas Negeri) karena terbatasnya daya tampung SMAN. Negara dan Pemerintah wajib menyediakan SDN, SMPN, dan SMAN/SMKN dengan daya tampung yang sesuai dengan banyaknya calon anak didik. Yang bertanggung jawab menyediakan pendidikan ini adalah Negara bukanlah swasta atau perorangan. Negara wajib membebaskan semua pembiayaan pendidikan siswa, pendidikan harus gratis. Begitulah amanat yang tertulis dalam pasal 31 UUD 1945. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan harus membuat aturan yang jelas dan tegas bahwa : Sistem penerimaan siswa baru harus berdasarkan Zonasi daerah tempat tinggal (alamat) calon siswa. Dalam sistem ini, siswa yang diterima pada suatu sekolah (SDN, SMPN, SMAN) adalah calon siswa yang bertempat tinggal atau ber-alamat di area sekitar sekolah tsb. Para gurunya harus berkualitas dan kompeten. Negara harus memperhatikan kesejahteraan guru. Untuk mencetak guru yg berkualitas harus ada Sekolah atau Perguruan Tinggi khusus untuk mencetak guru. Dulu sudah ada Perguruan Tinggi khusus untuk mencetak guru yaitu Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP). Sejak Reformasi th.1998, IKIP ini diganti jadi Universitas. Ini adalah suatu kesalahan fatal dari Reformasi. *2. PENDIDIKAN TINGGI* Perguruan Tinggi Negeri (PTN) harus memperbesar kapasitas daya tampung mahasiswanya. Pada saat ini, daya tampung PTN hanya bisa menerima mahasiswa baru sekitar 25 % dari jumlah total calon mahasiswa yg mendaftar pada PTN tiap tahunnya. Jika Negara ini ingin memajukan dan mencerdaskan kehidupan bangsa sehingga rakyat menjadi adil dan sejahtera, maka tidak ada jalan lain solusinya adalah PTN harus menambah kapasitas daya tampungnya dan biaya kuliah harus murah. Sekarang ini PTN sudah identik dengan Perusahaan dimana belanja dan keuangannya dikelola sendiri berikut keuntungan (profit) yang didapat tiap tahunnya. Pada saat ini yang bisa kuliah hanyalah orang2 kelas ekonomi menengah atas dan ini bisa dilihat contohnya komposisi mahasiswa ITB yg hampir tidak ada orang miskin. PTN tidak disubsidi lagi atas usulan IMF. Kebaikan rezim Orde Baru (Orba) yang tidak bisa dilupakan adalah semua Perguruan Tinggi Negeri (PTN) disubsidi oleh Pemerintah, sehingga biaya kuliah di ITB untuk satu semester pada tahun 1980 an cukup hanya 27.000 rupiah saja. Tanpa ada pungutan lain, tanpa uang masuk, tanpa uang pembangunan, tanpa uang sumbangan, tanpa uang praktikum dlsb, dlsb. Pada zaman tsb, seleksi calon mahasiswa masuk PTN dilakukan hanya lewat jalur PMDK (siswa berprestasi dg undangan) dan SIPENMARU (ujian tertulis), tidak ada jalur ujian mandiri seperti yg terjadi pada saat ini. Suatu proses seleksi yg jujur, adil, efektif dan efisien. Pada waktu itu, hampir sekitar 70% mahasiswa ITB adalah dari kalangan orang miskin, dan pasti mereka semua merasakan kemudahan dalam biaya kuliah tsb. Dan setelah rezim Orba hancur pada tahun 1998, atas usul IMF maka subsidi untuk PTN dihapuskan Pemerintah. Tetapi yang jelas, IMF puas dengan kebijakan Pemerintah ini karena bangsa Indonesia akan tetap terbagi dalam 2 kelompok, yaitu : 1. Kelompok orang miskin dan bodoh yang jumlahnya sangat besar (>80%), 2. Kelompok orang kaya dan berpendidikan tinggi dengan jumlah yang sangat sedikit (

[@Franbbbboogqqx]

Betul sekali intinya sistim pendidikan ke era tahun 1960 ciptakan generasi cerdas jangan ciptakan generasi pintar . Dulu ada sekolah spg , smo, ikip , STM listri,bangunan, mesin , sasri jadi lgs menjurus itu sekolah ini dirobah tiap tahun kerja buang anggaran , cobalah pemimpin ini melanjutkan apa yg sudah ada seperti di meliter sejak jebd Sudirman sampai sekarang tidak ada perubahan yg menjolok .

[@malifcandramata198]

Untuk Pendidikan Dasar & Menengah, semua biaya pendidikan harus gratis baik untuk sekolah negeri maupun sekolah swasta, termasuk sekolah madrasah dan pesantren juga harus gratis. Semua biaya termasuk untuk pengadaan perlengkapan sekolah seperti buku2, pakaian dlsb harus ditanggung oleh Negara. Terkait Sekolah swasta, hal ini bisa didiskusikan lebih detail dan komprehensif dg pihak terkait sehingga didapat solusi terbaik. Negara bisa bersinergi dan berkolaborasi dg pihak swasta untuk menyelesaikan persoalan pendidikan ini. Substansinya adalah Negara bertanggung-jawab memberikan pendidikan yg berkualitas dan gratis bagi rakyatnya, minimal untuk program wajib belajar 13 tahun. Definisi gratis itu adalah tidak ada biaya sama sekali, tidak ada uang masuk, tidak ada uang pembangunan, tidak ada uang sumbangan, tidak ada uang komite, tidak ada uang SPP, tidak ada uang buku, tidak ada uang baju, tidak ada lagi uang tetek-bengek yg bertele2 yg menyusahkan orang tua/wali murid. Semua biaya ditanggung oleh Negara. Untuk Pendidikan Tinggi adalah semua PTN harus disubsidi oleh Negara.

[@malifcandramata198]

Ada 3 Komponen yg harus diperhatikan dan disempurnakan dalam memajukan Pendidikan Dasar & Menengah : 1. Adanya Sarana & Prasarana yg memadai dan tercukupi, seperti ketersediaan jumlah sekolah beserta perlengkapannya (Infrastruktur). 2. Kesejahteraan Guru, dan Guru2 harus berakhlak & kompeten. 3. Sistem Pendidikan yg sesuai, tepat, handal & baku, termasuk kurikulum dlsb. Point 1 & 2 sangat tergantung pada Besaran Anggaran yg di-alokasikan oleh Negara. Untuk itu Negara harus menyediakan Anggaran yg cukup untuk bidang ini. Negara berkewajiban memberikan pendidikan yg berkualitas dan gratis untuk rakyat, minimal untuk program wajib belajar 13 tahun. Semua biaya termasuk untuk pengadaan perlengkapan sekolah seperti buku2, pakaian seragam dlsb harus ditanggung oleh Negara. ---------------‐---‐-------------------- Catatan : Definisi gratis itu adalah tidak ada biaya sama sekali, tidak ada uang pangkal/masuk, tidak ada uang pembangunan, tidak ada uang sumbangan, tidak ada uang komite, tidak ada uang SPP, tidak ada uang buku, tidak ada uang pakaian seragam, tidak ada lagi uang tetek-bengek yg bertele2 yg menyusahkan orang tua/wali murid. Semua biaya ditanggung oleh Negara.

[@kamilasiswati4403]

Alhamdulillah kembali ke ahlinya.. Jujur kami jadi tenang

[@JmdYto]

KOLABORASI AKTIF KEMENDIKBUD BERSAMA KEMENAKER, AGAR PASCA SEKOLAH, PARA SISWA JELAS BERSEMANGAT SESUAI JURUSAN DAN BAKAT, MUDAH MENDAPATKAN PEKERJAAN,... OBYEKTIF MENGENTASKAN PENGANGGURAN,..

[@Asbadisdnbima]

Kembalikan lagi ke CBSA Pa Mentri. Cara Belajar Siswa Aktif du era 80 an itu mencetak jutaan peserta didik

[@toniracilebutbogor1046]

Btuuullll

[@Pipittrevel]

​@@toniracilebutbogor1046setuju

[@jimmydiandra2227]

Setuju kyknya anak zaman dulu jauh lebih cerdas dari pada anak sekarang

[@toniracilebutbogor1046]

@@jimmydiandra2227 iya lahh

[@channelwisatasambilkerja5303]

Setuju CBSA berbasis teknologi.....

[@Mbop.Mareliy]

Ada kan lagi UN… kemblikan sistem naik/tinggal kelas.. nilai rapot harus jujur dan seapa adanya, tidak dikatrol lagi.. masuk SMP SMA Pake NEM lagi

[@Asmiati14]

Alhamdulillah, kembali ke ahlinya..

[@miftahululum593]

Tolong pak mentri.. Pendidikan akhlak dan pendidikan moral pancasila diterapkan lagi pak biar generasi kita tdk tergerus oleh zaman pak🙏🙏

[@arbhanijava987]

Kunci utama semua ada di SDM nya.... Ibarat pepatah sebelum mengisi prabotan rumah tangga kita hrs membuat rumah dulu...👈dalam hal ini cetak dulu SDM nya dg baik maka bidang apapun akan menghasilkan yg terbaik🤝

[@nurwahyuni7854]

Bismillahirahmanirrahim Semoga Allah merahmati bapak menteri pendidikan dan semua yang berbuat baik untuk bangsa Indonesia

[@darsidiksdr3698]

Balik lagi ke KTSP 2003 tapi harus disesuaikan dengan perkembangan zaman dan teknologi informasi prof...

[@varsisahlmom8916]

Saya berharap seperti dulu ada persaingan antar sekolah jadi semangat buat anak..anak para guru juga semangat apalagi orang tuanya juga semangat.

[@adinda4161]

Pak Mentri kembalikan kurikulum yg kemarin,hapos kurmer ..jgn contoh negara finlandia,indonesia tdk cocok memakai kurikulum sprti finlandia.haposss pmm kembalikan fitrah guru ke yg sbenar nya Prof.dan guru bukan petugas administrasi guru tugas nya berhadapan langsung ke siswa.bukan di sibukkan dgn cari srtfikat/pmm/administrasi. Semoga Bpk Prof.Abdul Mukti sehat selalu,Aamiin.

[@hartyo2299]

Betul sekali... Kurikulum merdeka membuat kami para guru cape lahir bathin........ Kami dibuat sibuk dg administrasi.....

[@triyanto4236]

Betul

[@MsAlimun]

Betul, perlakuan terhadap guru,pemerataan gaji guru, pendidikan guru, dan lain sebagainya sangat berbeda dengan finlandia. Difinlandia guru sangat dihormati berbeda dengan disini kok ikut2an niru. Ya murid yang jadi korban.

[@MieftahanaNiam]

Mohon pak menteri untuk membuat di tingkat Kabupaten/Kota untuk yg khusus menampung anak² bangsa berprestasi utk masuk SD/SMP/SMA...... Dan tdk usah diberi nama sekolah unggulan, tetapi sekolah yg masuk tanpa zonasi, tetapi berdasar prestasi

[@MulYadi-kx9bf]

betul..

[@FuadFadillah-zb7iz]

Masuk zonasi" masih banyak di akali pakai tmpt tinggal sodara atau apalah itu demi masuk zonasi, kmblikan perangkungan atau dg prestasi

[@SupartiHartati]

saya doakan kepada bapak mentri semoga sehat,,,selalu sekeluarga dan panjang umur hilangkan zonasi dan kurikulum merdeka ❤❤❤❤❤

[@kinkinkomala2303]

MasyaAlloh Alhmdlh...InSyaAlloh pendidikan Indonesia lbh bermutu...sehat slaluu p Mentri kuhhh...

[@supendik8718]

Sebagai masukan untuk MENDIKBUD di evaluasi : 1. Ujian Nasional diadakan lagi dengan revisi 2. PPDB mohon ditinjau ulang terutama jalur zonasi, prosentase tidak terlalu besar. 3. Penjurusan di SMAN dikembalikan lagi ke model Kurtilas 4. Pengangkatan model Kurmed Kepsek ditinjau ulang 5. Diperjelas pengertian BOS di masyarakat dan ada standar minimum biaya tiap sekolah/ tahun . 6. Ditinjau ulang untuk jam mengajar di sekolah. Pulang sekolah tidak terlalu sore 7. Buku teks pelajaran sebaiknya pemerintah yang mengadakan . 8. Seragam sekolah mohon ditinjau ulang untuk hari- harinya 9. Kontribusi pembiayaan dari PEMDA mohon disinergikan. 10. Penyelenggara pendidikan dan jajarannya , jika ada kekeliruan tidak langsung ke APH. Mohon maksimumkan fungsi pengwasan internal MENDIKBUD . Terimakasih

[@supendik8718]

11. Mohon aturan kenaikan kelas dan kelulusan diperbaiki.

[@nightd2430]

12.seluruh kelas dipasang cctv biar guru yg ga berkwalitas termonitor dan ditatar ulang utk perbaikan SDM nya krn cikal bakal negarawan muncul aslinya dr didikan seorang guru yg handal . Tanpa bimbingan guru susah utk bersaing .mangkanya kwalitas guru hrs dibenahi juga dg adanya cctv othomathis termonitor , guru yg dipromosikan juga terlihat di cctv tdk sulap menyulap . Guru yg tutur katanya tdk pantas juga termonitor shg penindakan selanjutnya mudah .

[@ragil8516]

Perketat aturan Dana Bos ..... Biar kepala sekolah dan kroni kroni......nya jngan seenaknya korupsi Kasihan tidak jalan kegiatan siswa.....duit nya di makan kepsek dan bendahara bos🧅

[@nurkholiq3057]

Mantab materinya cerdas ,menghasilkan lulusan yg cerdas jg.❤❤❤.

[@MilaKarmila-qn7iu]

Ini Baru Mentri pendidikan ya insyaallah Bagus.

[@SuhardimanArifin]

Dulu kok pak Jokowi ngangkat menteri yg tidak paham pendidikan Indonesia, hilangkan itu Kumer yg membuat guru tidak efektif mengajar.

[@anizaraz3019]

Sebagai mantan guru ... Kurikulum sangat perlu direvisi ... Kalau memungkinkan kembali kekurikulum sebelum penerapan kurikulum merdeka

[@dimiemidie7927]

Kembali ke kurikulum zaman nya aku dulu pak menteri pelajaran nya tidak gunta ganti kurikulum nya,, SD SMP SMA itu2 aja sampai lusuh bukunya masih tetap dipakai, kecuali rusak berat', pembelajaran tetap bermutu, kalu nga salah itu kurikulum 75 🙏cuma saran dan pendapat aja bos ku

[@whly_familys9094]

Bismillah.semoga pendidikan di Indonesia lebih baik Lgi..semoga menjadi ank2 cerdas.. aamiin ya rabbal'alamin

[@SupartiHartati]

hebat bapak mentri prof Mu,ti bisa menghapus kan zonasi dan kurikulum merdeka sehat,,selalu sekeluarga ya

[@haerumansutisna]

Bismillah, semoga pak mentri bisa menjadi mercusuar bagi mentri-2 yg lain-nya Aamiin aamiin aamiin ya rabball a'lamiin 🇮🇩🇮🇩🇮🇩🇮🇩🇮🇩🥰🥰🥰🥰🤲🏾🤲🏾🤲🏾

[@afifrm8957]

Sungguh mantab Bpk Presiden memilih beliau Bpk Abdul Mu'ti Sekretaris PP Muhammadiyah, seorang Profesor Pendidikan, insha alloh dn semoga beliau dpt membawa dunia pendidikan dasar menengah menjadi jauh lebih baik dn berkemajuan 👍🏻

[@lailakhoirunnida1233]

hebat pak mentri yg baru , bicara nya dapat di pahami tak ada beban untuk mnyampaikan

[@TernateMaluku-j1r]

Kembalikan pelajaran PMP,PSPB,dan harus memutar film " bersejarah sprti janur kuningbdan g 30 s pki

[@rosadalima5565]

Suka dg program bapa presiden untuk pendidikan,semoga guru2 honor ,skolah2 swasta jg dipperhatikan oleh pemerintah

[@Kerandegan2]

Alhmdulillah....Sehat2 Bapak Mu'ti

[@sutartosutarto-wi8ek]

Pak Jokowi memilih para menteri hanya untuk menyenangkan hati pribadi dan kelompoknya. Menteri yang seharusnya sosok untuk mencerdaskan bangsa dan pembentulksn karakter adalah sosok-sosok yang sebaliknya, ... Miris sekali negeri ini, jangan heran bila terdapat pesdik di tingkat SLTA belum bisa membaca, sementara ybs ada di kelomppk sekolah umum.

[@AbiyuSaranta]

Saya bisa menyimak dg baik cara dan pola rencana pak mentri ini ,,di banding yg Kemaren,, belum apa apa,,semua pakai aplikasi ,,

[@adesunawan6549]

Nampak sangat paham kondisi pendidikan Indonesia, Pa Mentri. Keren

[@mieayamindorasa2]

Bismilah, aamiin semngat bp mentri, semoga mendengarkan masyarakat 👥👥👥, 🙏

[@evysuhartina6242]

Pak mentri tolong perhatikan guru PAUD agar disetarakan dg guru formal karna fondasi anak terbentuk itu mulai dari ANAK Usia Dini dan tdk mudah mempersiapkan anak untuk bisa menghadapi pendidikan disekolah dasar...

[@imasnurllaela6021]

Semoga bpj mentri sekarang kuping & matanya. Normal jadi bisa melihat dunia pendidikan srkarang seperti apa ??

[@ciptagriyaconstruction5543]

Salah satu menteri yang kompeten... Semoga juga perhatikan guru2

[@supriyono0139]

Mantab,,, semoga sistem pendidikan di Indonesian kedepan dapat lebih maju lagi, selamat pak👍🙏 2:47

[@kurniasari955]

Semoga pendidikan di Indonesia menjadi jauh lbh baik lg

[@SopirAngkot-d1k]

Begini: 1. Diseluruh dunia, jumlah pengusaha itu maksimal 15% saja dari total penduduk masing2 negara (atau maksimal 5% kalo pake metode perhitungan dengan asumsi yg berbeda). Sisanya hanya jadi karyawan. Jadi sistem pendidikannya seperti apapun, mau banyakin SMA Umum, mau banyakin SMK Khusus, mau mempromosikan homeschooling, mau bikin mayoritas orang Indonesia jadi sarjana pun, ujung2nya tetap sama minimal 85% dari penduduk sebuah negara adalah karyawan (saat ini hanya 3% lebih penduduk konoha yg berstatus sebagai wirausahawan). 2. Selain itu, mayoritas kita pada akhirnya cuma akan menggunakan ilmu calistung + plus berprilaku yg baik saja seumur hidupnya, bahkan cuma Catung saja dari semua yg kita pelajari di sekolah, karena keahlian menulisnya sudah digeser oleh komputer. Jadi semua ilmu lain, misalnya jika kita jadi karyawan pabrik rokok, sepatu, tekstil, kantor pengacara, kantor notaris, kantor pajak, dll, maka ilmu fisika, kimia, biologi, dll yg tiap hari kita pelajari di sekolah, yg tiap semester kita diuji mengerti atau tidak, yg orang tua kita beliin buku2nya, pada akhirnya tidak akan kita pakai dimayoritas hidup kita paska selesai sekolah. 3. Jadi saya sepakat dengan kurikulum merdeka, malah kalo perlu kurang2in itu mata pelajaran yg pada akhirnya tidak akan dipakai oleh minimal 85% dari total penduduk negeri ini, SD bikin jadi 4 tahun saja, smp dan sma gabungkan jadiin 2-3 tahun saja. Beri mereka kurikulum lifeskills lebih banyak, biar mereka survive selepas sekolah sebagai manusia yg merdeka bukan sekedar jadi buruh belaka sepanjang hayat mereka, karena bukan itu tujuan bangsa ini didirikan. 4. Kalo perlu kasi mereka mata pelajaran tentang bagaimana caranya hidup merdeka ditengah jatuh bangunnya setiap bisnis (yg rata2 tiap 7-10 tahun bangkrut itu). Ini lifeskills yg lebih mereka butuhkan ketimbang berbagai buku sekolah yg tebal2 itu. 5. Lagian, dari sudut pandang saya sebagai orang tua, saya merasa anak2 jam sekarang beban pelajaran yg mereka pelajari di sekolah sungguh tak masuk akal. Di paud sudah belajar begitu banyak, juga di tk1-2, mau masuk sd saja di test dulu (shock saya kok bisa masuk sd di test? kan jadinya mereka terpaksa harus masuk paud dan tk karena jadi gak akan lulus masuk sd kalo belum paud/tk dulu), di sd semua orang les ini les itu, gila gila. Buat apa itu semua kalo akhirnya kita tau minimal 85% warga negara akan jadi karyawan? 6. Mending usahakan setiap kepala keluarga di negeri ini punya rumah dengan luas tanah 500m2-1000m2 biar di rumah mereka bisa memelihara 9-18 ekor ayam petelur (2 jantan), 1-2 kolam ikan ukuran 2x2 atau sedikit lebih besar, 4-6 ekor kambing etawa (1 jantan), pelihara 5 kelinci newzealand (1 jantan), menanam 5-6 jenis buah2an bukan musiman (papaya California, sawo, pisang, anggur, jambu, melon, dll), dan menanam berbagai sayuran / keperluan dapur (kalo perlu menanam gandum dan padi di 200m2 tanah mereka masing2 secara bertingkat pake hidroponik), dan menanam tanaman pakan ternak (ketela, talas, rumput odot, kelor, azolla, lemna, dan wolffia) supaya biaya pakan kambing, ayam, kelinci, dan ikannya gratis. Pola ini disebut sebagai Homestead di luar negeri, yg saya terjemahkan sebagai Omah Perdikan. 7. Dengan begitu, meski Sang Ayah di PHK tanpa pesangon sekalipun, keluarganya tetap bisa minum susu segar tiap hari (karena dari 1-2 kambing saja cukup buat minum susu segar 1 keluarga tiap hari, makan telor tiap hari (1 ayam KUB bertelur 240 butir pertahun), makan sate/sop/rendang tiap hari (ikan tiap hari kawin, sedangkan 1 kelinci beranak sekitar 30 ekor pertahun), makan buah2an tiap hari, makan salad/sayuran tiap hari tanpa perlu disubsidi ini itu dari negara yg menghabiskan apbn triliunan rupiah tiap tahunnya. Kalo ini dikerjakan secara mandiri oleh setiap KK, maka meski rezekinya tak dipegang sebagai uang tunai, nilainya bakal setara minimal 100 jt pertahun jika kita bandingkan dengan harga makan lengkap di hotel bintang 5 seperti kempinsky, grand hyatt, keraton, bvlgary, atau fairmont. Artinya jika dari 39 juta penduduk indonesia yg miskin (mungkin sekitar 6 jt kepala keluarga) beralih ke pola Omah Perdikan/Homestead yg memproduksi makanan sendiri, maka mereka semua akan berubah / loncat langsung jadi keluarga yg kaya raya. 8. Selain itu kalo mayoritas penduduk negeri ini bisa memproduksi sendiri kebutuhan konsumsi hariannya, maka negara tak lagi perlu impor sembako terlalu banyak, berbagai sayuran (bawang, dll), susu, daging, dll dari berbagai negara yg cuma akan menghabiskan uang negara saja. 9. Lagi pula buat apa itu bumn2 sektor perkebunan memiliki jutaan hektar tanah tak terpakai selama puluhan tahun sejak merdeka sampe sekarang? mending dibagikan ke masyarakat (tentu dgn cara2 yg terukur bukan asal landreform gaya komunis). Ingat penduduk tiap negara pada akhirnya akan menyusut, dan negara/bumn2 itu tak akan lagi memiliki kemewahan untuk mempekerjakan buruh2 untuk mengelola tanah negara/bumn yg jumlahnya jutaan hektar itu. Wassalam.

[@djubaedahasril11]

Sebagai guru saya sangat berharap pada menteri pendidikan yang baru, semoga bisa membuat pendidikan Indonesia semakin maju karena jadi guru zaman now itu sulit terutama saat menghadapi mental murid dan orang tua murid yang cengeng😢

[@misnabarakati6020]

Alhamdulillah pak menteri in Shaa Allah sehat dan selalu berpihak kepada rakyat kedepan

[@fifibahruddin7888]

Barakallah prof, bismillah pendidikan indonesia lebih baik.

[@sahkrilsahkrilsag7000]

Selamat bertugas bapak Multi, Mendikdasmen. Mohon ganti kurikulum merdeka, kembali ke kurikulum KTSP, atau CBSA. Tugas guru mengajar mendidik dan membimbing.

[@superdealer3801]

Mantap pak menteri...hilangkan ZONASI Pak...kembali spt dulu kompetisi yg menciptakan anak2 pintar

[@Siladafa]

Bravo pk Menteri, mudh²n kurikulum kita nanti mengedepankan ETIKA Anak, karena anak yg beretika sudah tentu anaknya cerdas tapi sebaliknya orang yg pintar belum tentu beretika, selamat menjalankan tugas Pk.

[@taufikmubarok3267]

Jaman dulu lulus SMP susahnya minta ampun apalagi pas SMA dan seterusnya itu membuat SDM kita lebih berkualitas

[@GarlanSitompul]

Paling bermutu bila para guru dilatih ke akmil agar lebih ikhlas mentata kelola waktu dng efektif efisien. Dengan begitu tidak mengganti mbah gugel yg mengajar.

[@marwanikhwan7601]

Sata sangat yakin, menteri mu'ti mampu, kateba beliau tlg malang melintang di dunia pendidikan, dan sangat memahami sekolahbswasra yg dianak tirikan pemerintah...

[@parlansupriyanto290]

hapus zonasi...kembalikan lagi UN ...kami guru melihat kurikulum merdeka ,,sangat memaksa guru guru untuk meluluskan siswa ,,mendongkrak nilai siswa ..siswa yang harusnya TINGGAL kelas,,tapi di paksa buat naik kelas ..siswa gak bisa baca dan tulis ,,,yang harusnya tinggal kelas ,,tapi di paksa buat naik kelas ,, sekolah tanpa UN semua siswa lulus tanpa ada tolok ukur keberhasilan ,,,kembalikan lagi UN ,,,biarkan siswa berlomba lomba mencari sekolah dengan nilai tinggi ,,bukan zonasi yang membuat anak malas belajar ,,karena sudah tahu pasti di terima di sekolah cuma gara gara rumah dekat dengan sekolah ,,,,ini salah satu pembodohan ,,,lulusan tidak ada yang berkualitas ,,,semua hasil pembohongan guru,,,guru di paksa untuk memberi nilai KKM...bayangkan anak bolos ,,anak nakal .,,anak gak belajar ,,anak tidur d kelas ,,,nilainya sudah 7,5.. ini adalah nilai terendah DI KKM...BERIKAN guru kebebasan ,,untuk memberi nilai MERAH di raport ,,,biarkan nilai ,murni ,,apa adanya ...biarpun jelek tapi jujur,,,biarkan orang tua tahu keadaan anaknya ,,,kalau harus tinggal kelas ,,biarkan ,,,

[@suhartoyo7002]

Pemerataan pembangunan sekolah sangat penting dalam pemerataan pendidikan dan jangan ada lagi deskriminasi sekolah.

[@DhlofranAffa]

Adem ayem lihat mendikbud yg baru.. semoga amanah pak... Dengarkanlah masukan dari rakyatmu ini.. semoga sekolah kayak dulu masuk 6hari trs pulangnya gak terlalu sore agar anak2 bisa mengaji di TPQ malemnya baru belajar.. kalo sekarang ini jujur kasihan lihat anak sekolah zaman sekarang iya bener masuk cuma 5hari tapi pulangnya hampir magrib.. trs waktu untuk belajar mengajinya kapan klo tiba dirumah kecapean trs gak belajar ngerjain PRnya karena udah capek seharian disekolah.. anak2 sekarang banyak yg bolos ya karena itu capek otak dan fisiknya. Terimakasih pak

[@jamilahaisynurazizah4828]

Benar sekali ini pak, anak krn kecapean mrk sampai tertidur itu kalau sdh jam pelajaran siang, tdk masuk lg ke kepala mrk ilmu yg ditransfer,

[@sitirahayu6710]

Tolong di sekolahan utk murid murid nya yg paling utama pertama kali di tanamkan diajari adab aklaq budi pekerti yg lain lain nya bisa di bawah nya. Soalnya pada saat ini sdh krisis moral. Berita berita yg miris sekali anak sekolah saling buly membuli, penyiksaan dan bunuh membunuh sangat miris sekali dn sangat prihatin mendengar nya

[@alidinalidin6844]

Susah bos sekarang ngajarin adap di ajarin malah murid ngelawan guru bertindak di laporin kena UU ini aturan bukan membuat anak" cerdas malah tambah kurang ajar

[@Sekarangmnbhgbgh]

Rakyat Indonesia 10000% setuju gaji guru naik.. ❤ Sejahterakan guru untuk Indonesia maju❤ semua pns, honorer, pppk wajib sejahtera❤❤❤❤❤

[@pakharyono7532]

Semoga guru gruru bisa fokus membibing siswanya. Tidak terbebani dengan administrasi sekolah dan pemerintahan. Fokus mengajar.... mengajar dan mengajar.

[@adralia23]

Ketika Anies Baswedan menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (2014-2016), ia juga melanjutkan penerapan Kurikulum 2013, meskipun dengan beberapa perubahan. Namun, beban administrasi masih menjadi masalah yang dihadapi oleh para guru. Nadiem Makarim, setelah menjadi Menteri Pendidikan pada tahun 2019, berupaya mengurangi beban administrasi guru. Dalam beberapa kebijakan "Merdeka Belajar," Nadiem mencanangkan pengurangan tugas administratif yang tidak relevan untuk guru agar mereka dapat lebih fokus pada pengajaran dan pembelajaran di kelas. Jadi, beban administrasi berat sudah muncul sejak penerapan Kurikulum 2013, tetapi beberapa upaya untuk menguranginya baru dilakukan di masa Nadiem Makarim.

[@kimtaeyeon4253]

Semoga pendidikan Indonesia menjadi pilar negara yang sangat kuat

[@juheryadispd7930]

Kami berharap banyak kpd bapak, keadaan sarana dan prasarana pendidikan di daerah"

[@srimaryaty3501]

Ini baru orang cerdas bener bener ngerti pendidikan

[@hartonokayla9783]

Gotong royong, jangan lupakan guru swasta yang selama ini dianak tirikan dinegri ini.

[@sutiknomuhammad3451]

Tiru India pak masalah pendidikan SDMnya cepat dan pesat lahirkan orang 2 sukses

[@erniyanti8186]

Semoga pak mentri sekarang memperhatikan guru..kembalikan tugas guru.sebagai pendidik dan bukan di campur adukan buat adm...dan saat muridl libur..tlg guru libur juga.terimah kasih pa

[@sulistioningrini4104]

Tolong kami khususnya guru anak uska dini yg sudah mengabdi 10 thn keatas diperhatikan pak mentrii....

[@mpulhaupessy1964]

Pa Menteri sebaiknya SURVEI agar warga Net yg beri masukkan. Warnet pingin kembali ke KTSP

[@ketutwerta8931]

ingat, guru bukanlah tenaga administrasi yg sll dituntut pengawas. guru adalah penyampai ilmu dan pecerdas karakter anak. sekarang yg plng penting pencerdasan karakter mulia anak bangsa.

[@ahmadsujali2773]

Semoga pendidikan dibawah Bpk mentri yg baru.....bsa mngubah yg skrg krn agak lain Dan buku bsa dipakai oleh kakak,abg, adik dan adik dan adik lagi bukan ganta ganti buku yg ujung ujungnya bisnis

[@TjahNoenik]

Yth bp Menteri mohon tugaskan bp/ibu guru dekatkan wilayah kerja dengan domisili guru agar efektik dan efisien agar maksimal dalam menuaniakan tugas

[@rudisalam4610]

Ini baru menteri,, minimal prof bukan pengusaha

[@thandayannidahlan]

Pengusaha gojek😂

[@tyosambuaga]

​@@thandayannidahlan😂😂😂😂

[@JambariNgronggot-uz5ed]

Kurikulum jaman dulu lebih hebat terbukti melahirkan tokoh2 yg hebat dan sekarang muncul lah orang2 joos

[@SehatjayaSelalu]

Yg terpenting adalah hidupkan kembali EBTANAS menjelang kelulusan SD ,SMP, & SMA. lalu nilai EBTANAS inilah yang menjadikan syarat mendaftar ke sekolah jenjang selanjutnya. jadi hilangkan sistem afirmasi & zonasi dalam penerimaan siswa baru 😊😊😊😊😊

[@alfaros1-fj5mm]

Kembalikan kualitas pendidikan dengan 1. Simpelkan rapor, cukup angka dan huruf saja, gak usah banyak deskripsi yg justru membuat rapor tidak dibaca orangtua. Tulis nilai merah bagi yg belm capai KKM. 2. Berlakukan kenaikan /tdk naik kelas 3. Kembalikan Ebtanas dan Ebta munculkan lagi NEM 4. Hapus semua adm yg memberatkan guru untuk mengajar dan kenaikan pangkat

[@bernadettadewi3774]

Buat kurikulum yang matang dan juga terbukti cocok dan efisien diterapkan di Indonesia, dan juga flexibel terhafap perkembangan jaman. Harus melihat beban belajar siswa dan kualitas guru. Kalau masih ada gap kualitas yg besar antara sekolah satu dengan yg lain, berarti yah dikaji ulang. Kalau masalah moral, bukan berarti anak harus nunduk2 dan cium tangan gurunya. Tapi lebih menghargai dan menghormati orang lain, berempati, dan berkarakter.

[@GiaBirink-xf8hf]

Sistem zonasi ,rayon mohon ditiadakan karena hal itu menghambat kompetisi untuk prestasi

[@muhabidin9389]

Semoga jg memperhatikan lembaga pendidikan swasta guru maupun siswanya.

[@prasetyosumantri2745]

Adakan lagi ujian nasional. Dulu un dihapus karena wabah covid, sekarang kan covid sudah terkendali. Jadi, tidak relevan lagi penghapusan un. Seharusnya guru tugasnya mengajar. Biar un yg menilai kemampuan murid (dan menilai kinerja guru mengajar). Penghapusan un menimbulkan 3 masalah utama. 1. Guru kehilangan motivasi untuk mengajar. Buat apa capek mengajar. Toh, berapapun target prestasi murid yg dibebankan kepada guru, guru pasti bisa mencapainya karena guru sendiri yg memberi nilai muridnya. Power tend to corrupt, absolut power corrupt absolutely. 2. Orang tua murid mendapatkan tambahan motivasi untuk melakukan "pembinaan relasi" kepada guru (dalam konotasi negatif). Karena guru yg memberi nilai muridnya. 3. Murid kehilangan motivasi untuk belajar. Jika seleksi masuk sekolah ditentukan oleh jarak rumah dan usia/tanggal lahir (dua hal yg diluar kendali murid), maka sia2 saja belajar. Ketika kita tidak keberatan dengan adanya ujian seleksi masuk pegawai negeri dan ujian seleksi masuk perguruan tinggi negeri, lalu kenapa ada yg keberatan jika diadakan ujian seleksi masuk smp negeri dan sma negeri?. Bukankah pendidikan mestinya mempersiapkan anak kita menghadapi kenyataan hidup?. Pada kenyataannya dalam hidup ini selalu ada persaingan & seleksi. Memperkenalkan anak pada seleksi sejak masa sekolah justru baik untuk mempersiapkan mereka menghadapi hidup. Un membentuk jiwa kompetitif pada anak bangsa. Di tiongkok, korsel dan jepang murid harus menghadapi ujian seleksi untuk masuk sekolah (meskipun ujian seleksinya tidak selalu dalam bentuk ujian nasional), dan mereka adalah bangsa yang produktif. Bagaimana kita bisa merebut posisi ranking ekonomi mereka di dunia jika anak2 kita tidak memiliki jiwa kompetitif?. Adakan lagi un demi masa depan anak2 kita dan tercapainya visi kita Indonesia emas. Umumkan adanya un 2025 segera agar anak2 kita bisa mulai mempersiapkan diri (dan segala sesuatunya) lebih dini dan lebih baik.

[@jamilahaisynurazizah4828]

Betul sekali ditiadakan Ujian Nasional membuat siswa malas utk belajar, tdk kompetensi, semua naik kls, semua lulus, itu yg jd acuan siswa sekarang, tdk ada motivasi

[@alvesalves9215]

Pendidikan di SD apalagi kelas 1 - 3 kita perlu tanamkan sistim 3m,kalo tidak anak sampe kels 6 saja tidak bisa tulis,hitun,dan baca.tks.🙏

[@toniracilebutbogor1046]

Gila mkanya jdi buta huruf parah

[@suhartiniyunus2676]

Semoga penk di Ind menjd maju dg pendk yang menuju BerKeadilan dan Berkemajuan rakyat menjd cerdas dan berakhlak mulia

[@podhopodho5173]

Kurikulum pendidikan baru yg di butuhkan negara dan bangsa sendiri bukan negara asing, setelah kelulusan anak negeri setiap thn.

[@Titanspeakerman688]

Pak mohon pak tolong hilangkan peraturan sekoalh sampai sabtu sama pelajaran sampai 100 tolong sampai 20

[@sundokowhae]

Semoga Presiden TDK SALAH PILIH MENTERI, MEMANG BERKOMPETEN DI BIDANG PENDIDIKAN Banyak harapan kpd Pak Menteri yg baru, BIARKAN ANAK DIDIK MENIKMATI PROSES BELAJARNYA, BIARKAN PARA GURU "FOKUS" DLM MENGAJAR ANAK DIDIK, TDK SIBUK DGN TUGASNYA SENDIRI...

[@yatiksaja8874]

Alhamdulillah.. sehat selalu bpk menteri.. Aamiin..

[@SriNurhayatiadhara]

Mulai Babak Baru, Cek pelajaran Sejarah bhw PKI d jadikan Pahlawan. Banyak anak-anak SD d ajarkan bhw PKI pahlawan. Stop Kurikulum Merdeka. Bangun Kurikulum mendidik dan Sejarah Asli kemBalikan!!

[@adiraka]

anak anak capak belajar sampai sore tdk ada waktu istirahat dan bermain...kembalikan sekolah dari senin-sabtu pulang jam 2 siang..aktifkan kegiatan ekstrakulikuler

[@astibella4140]

Alhamdulillah lbh tenang menteri pendidikan kembali ke ahlinya.Smoga pendidikan lbh baik.. kembalikan lg pelajaran sejarah, PMP dan UAN.. dan hilangkan sistem zonasi..

[@khusnulkotimah5064]

Alhamdulillah semangat baru ,..bersama Mentri pendidikan yg baru

[@evajunetty23]

Pelajari semua Pak, jgn mau terprovokasi dg apapun... ❤❤