Lokomotif E1060, adlh loc terkuat di Indonesia, terutama utk jalur tanjakan, bergigi yg dibuat oleh Nippon japan, seharus nya dirawat walaupun sdh tua, smg Mak Itam ttp semangat ya👍👍👍👍
@buyuang_palala6 ай бұрын
@@hendra7575 semoga pak, Amin 🤲
@dindinsabardiman52656 ай бұрын
Sedih rasanya, rintihan mak itam diiringi musik tradisional tanah minang. Kapan kereta di Sawahlunto aktif normal lg
@buyuang_palala6 ай бұрын
@@dindinsabardiman5265 iya pak 😥
@suharbirealme22716 ай бұрын
tak nampak lagi lokomotif bb 303 uda?
@buyuang_palala6 ай бұрын
@@suharbirealme2271 iya 😓
@bambangastachristiawan60826 ай бұрын
Lama gak up load di mana kabarnya salam dari Ponorogo Jawa timur
@buyuang_palala6 ай бұрын
@@bambangastachristiawan6082 iya pak, lagi ada kesibukan . Salam balik dari Sawahlunto pak 🙏
@Monbeekids1233 ай бұрын
Masih Bisa Diperbaiki Tapi... Uangnya Ga Cukup
@Ami.2326 ай бұрын
Bukannya jalur Sawahlunto Muaro kelaban juga akan dijalankan kereta perintis yang ditarik oleh lokomotif BB 303
@buyuang_palala6 ай бұрын
@@Ami.232 Walahualam .... Reaktifasi senilai 20.M rencananya untuk KA. Wisata reguler dengan jadwal jalan satu kali seminggu, tapi kenyataannya běběrapa kali tersendat bahkan kini tak ada lagi jadwal reguler , Kawis Mak Itam jalan hanya bila ada yang Carter full
@RhMt-qi2cv6 ай бұрын
yg lebih miris, jalur mak itam yg makin hari makin hilang d gondol maling keparat😡😡😡😡 sementara DJKA dan BTP Padang acuh sja dg hal itu seolah2 tak bersalah, bangga dengan pengakuan dunia terhadap aset2ny yg hny d atas kertas tpi tak ada perawatan dan pengawasan, apany yg mau d wariskan klau sh bnyk yg hilang,
@buyuang_palala6 ай бұрын
@@RhMt-qi2cv Mungkinkah ada agenda/rencana tertentu dibalik pembiaran tersebut 🤷😓
@RhMt-qi2cv6 ай бұрын
@@buyuang_palala yg jelas sekarang rencana untuk menghilangkan aset2 bersejarah yang dianggap tidak berguna
@buyuang_palala6 ай бұрын
@@RhMt-qi2cv 😓
@lifesoframadhangaming73646 ай бұрын
mudah-mudahan Pemerintah Penjajahan Jawa bisa terus memperhatikan Kereta Api di Sumatera dari pada fokus di Pulau Jawa terus