Рет қаралды 13,223
Sobat Brilio kali ini yuk kita ngulik cerita Blangkon. Blangkon merupakan penutup kepala yang akrab di budaya Jawa. Bukan sebatas aksesoris lho, namun keberadaan blangkon punya cerita dan arti tersendiri guys. Pembuatannya pun melalui proses yang panjang.
Yuk kita ngulik cerita dari salah satu pengrajinnya, Wagimin Darmo Wiyono yang dikenal sebagai pembuat blangkon dari Yogyakarta.
Bahkan keluarga Presiden Soeharto menjadi pelanggan yang memesan blangkon hasil kerajinannya.
Kini usaha tersebut diteruskan oleh anak dan keluarganya dengan label Omah Blangkon dan Batik, berlokasi di Bugisan, Kota Yogyakarta.
Menurut cerita Winarto, blangkon muncul seiring dengan perkembangan Kerajaan Mataram Islam sobat Brilio.
Sehingga blangkon memiliki simbol dan filosofi keislaman.
Jumlah lipatan atau wiru yakni 17 dan 5.
Lipatan 17 menandakan jumlah rakaat shalat dalam sehari, sedangkan 5 lipatan memiliki filosofi rukun Islam.
Menurut Winarto, tantangan dalam usaha blangkon adalah melanjutkan usaha ke generasi selanjutnya.
Usaha keluarga ini sudah ada sejak 1976 yang sebelumnya bernama Liberastar.
Winarto juga pernah mengalami kesulitan, hingga tawarkan langsung ke pasar dan salon rias.
Kebijakan pemerintah mengangkat kembali budaya mampu mendongkrak para pengrajin blangkon.
Salah satunya banyaknya permintaan blangkon dari Keraton Yogyakarta.
Kini tidak hanya tersebar di dalam negeri, wisatawan mancanegara juga sering berkunjung ke Omah Blangkon dan Batik.
Follow akun media sosial Brilio ya kamu akan dapatkan info-info terbaru yang unik
Facebook / briliovideoi. .
Instagram / brilionet