Рет қаралды 3,535
Karya Retno Maruti. Pementasan kali ini berkolaborasi dengan Nindityo dalam hal visual art.
Roro Mendut, di Jawa, menjadi semacam legenda di zaman kejayaan Mataram. Konon, gadis cantik itu adalah 'harta rampasan' perang ketika Mataram -di bawah komando Tumenggung Wiraguna- menaklukkan Pati.
Tetapi, gadis yang kemudian dikenal sebagai Roro Mendut, yang sebetulnya adalah tawanan perang ini, membuat hati Wiroguno tertawan. Mendut menolak halus ketika Wiroguno bermaksud mengambilnya sebagai selir. Hati Mendut ternyata sudah terikat kepada Pronocitro, pemuda pilihannya sejak di Pati.
Cinta melawan kekuasaan? Mendut memilih mati berkalang tanah daripada kehilangan Pronocitro yang tewas di tangan Wiroguno.
Pemeran: Roro Mendut- Rury Nostalgia, Wiroguno-Sentot S., Nyai Wiroguno-Retno Maruti, Adipati Pragola-Widaru Krefianto Darmawan, Pronocitro- Agus Prasetya, Blendung-Djoko Suko Sadono, Jagung-Mulyadi 'pentil'.
Pentas di Teater Jakarta -Taman Ismail Marzuki, 2014.