Рет қаралды 378
#hardiknas #kihajardewantara #khahmaddahlan
Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) merupakan peringatan nasional setiap tahun di Indonesia sejak ditetapkan Presiden Sukarno melalui Surat Keputusan Presiden RI No. 305 tahun 1959 pada 28 November 1959 silam. Pemilihan tanggal Hardiknas diambil dari waktu kelahiran Ki Hajar Dewantara, Bapak Pendidikan Nasional pada 2 Mei 1889.
Tahun 2023 ini, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia (Menristekdikti) melalui Surat Nomor 12811/MPK.A/TU.02.03/2023 tentang Pedoman Peringatan Hari Pendidikan Nasional Tahun 2023 menetapkan tema Hari Pendidikan Nasional 2023 adalah "Bergerak Bersama Semarakan Merdeka Belajar".
Berbicara tentang pendidikan di Indonesia, tak bisa dipungkiri peran serta Muhammadiyah dalam bidang pendidikan. K.H. Ahmad Dahlan selaku pendiri Muhammadiyah, adalah orang yang haus akan ilmu, baik itu ilmu agama maupun ilmu pengetahuan umum.
Maka, pada 1 Desember 1911, K.H. Ahmad Dahlan membangun Sekolah Muhammadiyah yang pertama. Madrasah Ibtidaiyah Diniyah Islamiyah (MIDI), namanya. Pembangunan itu bukan tanpa alasan. Ia ingin menjadikan pendidikan sebagai sarana untuk melawan kebodohan dan penjajahan.
Berawal dari sekolah MIDI di Kauman, pendidikan umum berbasis agama ini terus berkembang hingga melahirkan tiga jenjang. Persebarannya mulai merata ke seluruh Indonesia, terutama di Pulau Jawa.
Berikut kami ulas sejarah sekolah pertama Muhammadiyah, yang bernama Madrasah Ibtidaiyah Diniyah Islamiyah (MIDI) seperti yang kami rangkum dari berbagai sumber.
Peran Muhammadiyah di bidang pendidikan sepertinya tidak perlu dipertanyakan lagi. Dengan ribuan lembaga pendidikan yang tersebar dari Sabang sampai Merauke, membuktikan Muhammadiyah berperan nyata dalam dunia pendidikan.
Seperti yang kita tahu Muhammadiyah merupakan salah satu organisasi Islam terbesar yang ada di Indonesia. Terlebih lagi Indonesia merupakan negara dengan penduduk muslim tebesar di dunia, maka tidak heran jika Muhammadiyah dapat menjadi organisasi terbesar khususnya di Indonesia.
Muhammadiyah sendiri didirikan oleh Muhammad Darwis atau lebih dikenal dengan KH. Ahmad Dahlan, salah satu tujuannya yakni untuk memurnikan ajaran Islam dengan mewujudkan masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.
Gerakan Pendidikan Muhammadiyah dalam perkembangannya mengalami dinamika, seperti masa perintisan (1900-1923), masa pengembangan (1923-1970), masa pelembagaan (1970-1998), dan masa transformasi (1998-Sekarang).
1. Masa Perintisan (1900-1923)
2. Masa Pengembangan (1923-1970)
3. Masa Pelembagaan (1970-1998)
4. Masa Transformasi (1998-Sekarang)