Mntpp, yg begini seharusny dipelajari sedari SD, untung sy msh SMA sempat buat bljr beginian
@luthfanakbar684216 күн бұрын
Terima kasih Prof atas ilmunya.. Saya izin mendengarkan meskipun beda Universitas 🙏
@mintodih390513 күн бұрын
Terimakasih Prof kuliah pengantar filosofi.
@ikhwan_banjarbaru6 күн бұрын
terima kasih pa.. sdh mempublikasi pengajarannya ... walaupun saya tidak kuliah serasa seperti ikut kuliah smbil kerja 😀 mohon maaf klo boleh sy beri saran bisa pke mic biar jelas suaranya pa. terima kasih
@Hakimxx1015 күн бұрын
23:11 Mesin Cetak 56:45 nietzsche 1:07:01 Kabut heideger 1:13:03 Idle tak 1:22:35 Budaya kompetisi 1:24:00 Terkejut Cumlaude, 86% 1:32:10 Menulis, reflective
@ivosaputra610016 күн бұрын
Orang Padang spt prof ini. Sy kuliah di Swedia, dan filosofi sains dan teknologi adalah kursus wajib.
@NewSekaaGongJaksel13 күн бұрын
Wah swedia ❤
@hendrakusuma724616 күн бұрын
Terima kasih prof atas pencerahan nyaa❤❤
@widyayantoadinugroho363912 күн бұрын
terimakasih pak
@lebihbaik323110 күн бұрын
Sains : Ilmu pemodelan/deskripsi sebuah pola hubungan kompleks antara entitas hidup dan atau mati yang bisa diamati manusia untuk di sajikan dengan sesederhana mungkin baik kuantitatif maupun kualitatif.
@iramahartika893423 күн бұрын
Terimakasih prof atas insight nya
@zuingly8014 күн бұрын
sampai saat ini saya belum mengerti manfaat mata kuliah ini dan korelasinya terhadap bidang ilmu yang diambil..
@LeoNarti-ty5kt14 күн бұрын
Saint teknologi dan informasi
@laluamrullah15 күн бұрын
Trimksih prof❤
@elangtimur934113 күн бұрын
Makasih Prof. Kok sya berpikir alangkah baikx pelajaran2 seperti ini dikenalkan sejak SMA. Kira2 gimana ya?
@nurhamid466114 күн бұрын
ini di kampus mana?
@asran0082 күн бұрын
Univ neg Malang
@taufiknhidayat505616 күн бұрын
Mengapa Filsafat Bangkrut? Sebagian orang mengatakan bahwa filsafat telah mati. Yang dimaksud dengan pernyataan ini tentu filsafat sebagai sebuah disiplin ilmu. Filsafat sebagai cara manusia bertanya dan mencari "kebenaran" akan terus hidup. Pertanyaan-pertanyaan filosofis tak akan pernah mati sampai kapanpun. Apakah robot punya kesadaran, apakah etika bisa dibangun di atas biologi, adalah pertanyaan-pertanyaan filosofis yang terus hidup. Hanya saja, pertanyaan-pertanyaan itu kali ini lebih cocok dijawab oleh para saintis, bukan filsuf. Para saintis yang menjawab pertanyaan-pertanyaan mendasar itu adalah filsuf yang sebenarnya. Meski sebagian saintis kerap menolak dan merendahkan filsafat, isu-isu yang mereka bahas, seperti nyawa, kematian, dimensi lain, tuhan, dan etika, adalah soal-soal filsafat. Sebagai sebuah disiplin, filsafat telah mati. Fakultas filsafat di mana-mana mengalami kebangkrutan. Yang masuk ke jurusan filsafat bukanlah orang-orang yang istimewa, tapi umumnya mereka yak tak diterima di jurusan lain, atau agar bisa kuliah saja. Hanya sedikit mereka yang lulus dari fakultas Filsafat yang menjadi filsuf atau mampu berpikir filosofis. Sisanya entah ke mana. Mengapa filsafat bangkrut? Salah satu penjelasannya, karena filsafat sudah seperti agama, menjawab pertanyaan-pertanyaan yang tak penting, atau memberikan jawaban yang tak ada pertanyaannya. Metafisika sudah mati sejak Immanuel Kant, tapi isu-isu metafisika terus didiskusikan, dengan tebakan-tebakan yang semakin liar. Mereka membicarakan sesuatu yang tak perlu dibicarakan. Sebagian pegiat filsafat menggunakan filsafat bukan untuk berpikir, tapi untuk menghamba pada agama. Namanya bisa bermacam-macam: filsafat perenial, tradisionalisme, iluminasionisme, filsafat transendental, dll. Mereka sebetulnya bukan sedang berfilsafat, tapi sedang berusaha meyakinkan diri bahwa agama dan metafisika masih masuk akal. Mereka berupaya membela sesuatu yang tak dapat dibela. Alasan lain mengapa filsafat bangkrut, karena pelakunya tak mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan. Mereka berasyik-masyuk dengan buku-buku filsafat kuno tapi tak menyadari bahwa ilmu pengetahuan telah berkembang begitu dahsyatnya. Misalnya, dosen filsafat yang masih meyakini dan mengajarkan empat fakultas jiwa dalam diri manusia, yang diperkenalkan Aristotles dan dielaborasi secara panjang-lebar oleh Ibn Sina, turut menyumbang kebangkrutan. Filsuf yang masih percaya keberadaan ruh dalam diri manusia, atau hati (qalb) sebagai salah satu sumber pengetahuan, mirip seperti katak dalam tempurung. Why? Karena dunia kedokteran dan Biologi modern sudah membuktikan kekeliruan pandangan kuno itu. Tak ada yang namanya ruh dalam Biologi modern. Tak ada yang namanya hati sebagai sumber pengetahuan. Seluruh kerja tubuh manusia digerakkan oleh syaraf dan semuanya terpusat di otak. Ilmu Syaraf (Neuroscoence) membuktikan kesalahan seluruh uraian filsuf Klasik dan Abad Pertengahan tentang manusia. Tak ada yang lebih ngaco dari klasifikasi Ariestotlian tentang pembedaan tiga jenis makhluk: hewan, tumbuhan, dan manusia. Klasifikasi ini diikuti sebagian besar filsuf Muslim dan Kristen pada Abad Pertengahan. Ilmu taksonomi modern membuktikan bahwa hewan, tumbuhan, dan manusia berasal dari satu kelompok (domain) sel yang sama, yang disebut Eukarya. Manusia bahkan satu level (kingdom) dengan hewan, khususnya hewan bertulang belakang. Biologi modern menjelaskan bahwa manusia adalah bagian dari binatang. Ia bersaudara dengan beragam jenis ikan, amfibi, reptil, unggas, dan mamalia. Temuan sains modern ini memberikan dampak yang tak terperikan bagi pemahaman kita tentang manusia. Mereka yang masih memeluk keyakinan lama tentang manusia pastilah keliru dalam memahami konsekwensi-konsekwensinya. Filsafat bangkrut karena para pegiatnya gagap dalam mengikuti perkembangan sains dan ilmu pengetahuan.