Рет қаралды 2,717,889
TRIBUN-VIDEO.COM - Oktober lalu Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto berkunjung ke Washington DC, Amerika Serikat ( AS).
Kunjungan itu guna memenuhi undangan mitranya, Menteri Pertahanan AS Mark Esper.
Alasan Pentagon Rangkul Prabowo
Demi mengundang Prabowo Subianto, Amerika Serikat bahkan rela jadi bulan-bulanan Amnesty Internasional karena mengeluarkan Visa bagi Prabowo yang dicap sebagai pelanggar HAM di Timor Timur dan penculikan aktivis 1998.
Pentagon berusaha mendekati Prabowo agar pengaruh China di Asia Tenggara bisa dibendung.
Langkah ini dilakukan AS untuk menyeimbangkan pengaruh militer dan ekonomi China yang tumbuh di negara terbesar di Asia Tenggara ini.
Apalagi, keputusan Pentagon untuk menjamu Prabowo muncul di tengah meningkatnya ketegangan AS-China yang mengguncang Asia.
China dan AS bersitegang di banyak hal, termasuk Laut China Selatan (LCS) hingga tudingan Trump terkait Virus Corona.
Melansir dari The Diplomat, Kamis (20/10/2020), Prabowo disebut membuat Indonesia berada dalam situasi menguntungkan.
Prabowo berhasil mendekati Rusia dan China, beserta AS dan secara efektif menempatkan Indonesia dalam situasi menguntungkan.
Prabowo yang punya peran strategis di pemerintahan Jokowi bisa membendung pengaruh China di Asia Tenggara di mana Indonesia bisa bersikap netral.
China sendiri sudah mengakui jika Indonesia adalah kekuatan regional sebenarnya di Asia Tenggara di mana kebijakan luar negerinya bisa berpengaruh langsung terhadap China.
Hasil Lawatan Prabowo ke Negeri Paman Sam
Kedatangan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto ke Amerika Serikat (AS) disambut hangat oleh pejabat pemerintahan Presiden AS Donald Trump.
Hal ini menunjukkan kedekatan dan arti penting kerja sama bilateral RI-AS, khususnya di bidang pertahanan dan keamanan sebagai salah satu pilar hubungan bilateral kedua negara.
Selain berbagi pandangan mengenai keamanan regional, prioritas pertahanan bilateral, dan akuisisi pertahanan, kedua Menhan secara khusus membahas pula mengenai upaya meningkatkan kegiatan kerja sama militer dan keamanan maritim.
Menhan RI juga mengapresiasi dukungan AS dalam upaya memodernisasi alutsista Indonesia.
Kunjungan Menhan Prabowo Subianto tercatat telah menghasilkan sejumlah kesepakatan penting, antara lain terkait kerja sama di bidang pendidikan dan pelatihan untuk taruna/kadet TNI di berbagai lembaga pendidikan militer di AS.
Selain itu, kedua Menhan sepakat untuk bekerja sama dalam rangka melakukan repatriasi jenazah tentara AS yang hilang di Indonesia selama Perang Dunia II.
Di akhir pertemuan, Menhan Prabowo menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah AS atas bantuan ventilator untuk penanganan Covid-19 di Indonesia.
Tak hanya Amerika dan China, Jepang pun Tak Mau Kalah
Prabowo seolah jadi buruan banyak negara yang berlomba-lomba menjalin kerja sama dengan Indonesia.
Tak hanya Amerika Serikat dan China, bahkan Jepang ikut berusaha mendapatkan perhatian Prabowo Subianto.
Tak tanggung-tanggung, Menteri Pertahanan Jepang sampai rela menghubungi sendiri Menteri Pertahanan Indonesia, Prabowo Subianto.
Menteri Pertahanan Jepang Nobuo Kishi untuk pertama kalinya melakukan pertemuan resmi lewat zoom dengan Menteri Pertahanan Indonesia Prabowo Subianto, Senin (2/11/2020).
Dalam pertemuan yang berlangsung selama 30 menit, Nobuo Kishi dan Prabowo Subianto menyepakati pengalihan alutsista kedua negara.
"Penguatan kerja sama di bidang keamanan, alutsista akan dibahas lebih lanjut di antara otoritas pertahanan kedua negara dalam waktu dekat mendatang," kata Menteri Kishi.
Kedua menteri sepakat untuk membahas relokasi dan promosi kerja sama teknis di bidang pertahanan kedua negara.
Kishi pun mengungkapkan niatnya untuk menentang upaya sepihak mengubah status quo dengan latar belakang kekuasaan khususnya mengenai China yang sedang memperkuat ekspansi lautnya di Laut China Timur dan Laut China Selatan dengan caranya sendiri.
"Kami menegaskan akan mendorong kerja sama pertahanan menuju terwujudnya Indo-Pasifik yang terbuka dan bebas," katanya.
Kemudian, berdasarkan pertemuan puncak antara Perdana Menteri Yoshihide Suga dan Presiden Jokowi tanggal 20 Oktober 2020, akan diadakan pembahasan antara otoritas pertahanan untuk mempromosikan pengalihan alutsista dan kerja sama teknis.
Indonesia pun tak luput dari pihak yang berusaha dirangkul Jepang.
Serupa dengan Jepang, Amerika Serikat pun punya alasan yang sama.
Pentagon tak ingin pengaruh China semakin kuat di Indonesia.
Hal itu membuat AS mendekati Prabowo punya peran strategis dan bisa membendung pengaruh China di Asia Tenggara. (*)