Рет қаралды 2,932
Jauh sebelum teknologi pertanian diterapkan, nenek moyang bangsa kita sudah mengenal teknik penanggalan dalam bercocok tanam. Teknik ini mengajarkan para petani untuk lebih sensitif terhadap perubahan alam yang terjadi. Alhasil panen pada masa itu dapat lebih konsisten dan memberikan hasil yang memuaskan bagi petani. Tak ayal kitab Arjunawiwaha juga mengisahkan bagaimana majunya sektor pangan pada masa itu menjadi salah satu pilar penopang jayanya kerajaan Majapahit. Lantas seperti apa pranata mangsa itu?
Pranata Mangsa atau diterjemahkan penentuan musim merupakan sistem penanggalan pertanian yang lazim digunakan masyarakat Jawa. Sistem kalender ini merupakan kearifan lokal yang digunakan untuk menentukan musim bercocok tanam. Sistem ini berdasarkan ilmu astronomi supaya dapat mengolah lahan secara efektif dan efisien.
Pranata Mangsa berasal dari kata 'pranata' yang berarti aturan dan 'mangsa' yang berarti masa atau musim. Jadi, Pranata Mangsa adalah aturan waktu yang digunakan para petani atau nelayan sebagai penentuan atau mengerjakan sesuatu pekerjaan. Pranata mangsa ini adalah kombinasi ilmu dan pengalaman. Dikutip dari laman ugm.ac.id, kalender pranata mangsa menunjukkan adanya korelasi antara biologi, kosmologi, klimatologi, dan sosiologi masyarakat pedesaan.
Sudah saatnya buku lama itu kita buka kembali, kita gali berbagai macam kearifan lokal dalam sistem budidaya dan kembali menerapkan berbagai macam local wisdom masyarakat desa yang terbungkus apik dalam kesederhanaan dan kesahajaan pranata mangsa. Harapannya adagium kuno “Negara gemah ripah loh jinawi, tata titi tentrem kerta raharja, murah sandang murah pangan” benar-benar akan terwujud di bumi Nusantara.