Рет қаралды 1,059
JAJAN ES CREAM ROLL (ES CREAM GULUNG) DI menara Pandang Teratai Purwokerto
Pesona menara pandang teratai Purwokerto, yang jadi ikon wisata baru di Kota Purwokerto.
1. Menara Pandang Berbentuk Bunga Teratai
Sebagai ikon wisata baru di Kota Purwokerto, Menara Pandangan Teratai Purwokerto sempat beberapa kali mengalami perubahan konsep pada proses pembangunannya. Di mana pada tahap perencanaan, desain akhir bangunan yang dikehendaki adalah menara setinggi 117 meter yang di atasnya terdapat puncak observasi berbentuk kubah dan awalnya dinamakan sebagai Menara Gada Rujakpolo.
Pada proses menuju tahap penyelesaian, bentuk menara akhirnya mengalami perubahan desain menjadi bunga teratai yang diilhami dari konsultasi tokoh lokal di Kabupaten Banyumas, yakni sastrawan Ahmad Tohari, akademisi Universitas Jenderal Soedirman, dan budayawan Banyumas.
Puncak menara dengan mahkota bunga teratai memiliki filosofi dari Dwipa Semarang dengan pembagian menara menjadi tiga tingkatan, yakni tingkat bawah, tingkat tengah, dan tingkat atas. Tingkat bawah berada di lantai dasar bawah yang menyimbolkan hubungan dengan manusia, tingkat tengah berada di lantai satu dan dua yang menyimbolkan hubungan dengan alam, dan tingkat atas berada di lantai tiga dan empat yang menyimbolkan hubungan dengan Tuhan.
2. Kitab Suci Agama di Puncak Menara Pandang Teratai Purwokerto
Sebagai bentuk simbol toleransi dan keberagaman umat beragama di Kabupaten Banyumas. Setidaknya terdapat tujuh kitab suci agama yang diletakkan di ruangan khusus puncak menara pandang teratai Purwokerto.
Tujuh kitab agama itu diantaranya kitab suci agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha, Konghucu, dan Penghayat Kepercayaan. Prosesi peletakan itu dilakukan oleh tujuh pemuka agama yang ada di Kabupaten Banyumas di lantai paling atas menara, hal ini menunjukkan bahwa warga Banyumas menjunjung tinggi agamanya.
Di kawasan yang merupakan simbol toleransi tersebut, nantinya juga akan dibangun Masjid Agung Seribu Bulan karya arsitek Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Selain itu, seluruh tempat ibadah agama-agama juga akan dibangun di kawasan tersebut.
3. Lantai Kaca Tembus Pandang
Bagi yang belum sempat naik ke puncak Menara Pandang Teratai Purwokerto, pada lantai tiga menara tersebut, Anda bisa melakukan uji nyali. Di sini terdapat lantai kaca sepanjang sekitar 3 meter.
Berada di ketinggian 80 meter, lantai kaca ini menawarkan sensasi yang luar biasa. Untuk menjangkaunya, wisatawan cukup menggunakan lift. Pengunjung akan disuguhkan dengan pemandangan indah Kota Purwokerto. Banyak spot foto instagramable yang memberikan daya tarik tersendiri bagi pengunjung di Menara Pandangan Teratai Purwokerto.
4. Melihat Kota Purwokerto dari Ketinggian
memiliki lima lantai, menara pandang teratai Purwokerto juga menawarkan keindahan Kota Purwokerto bagi para wisatawan. Dari sini pengunjung bisa melihat indahnya Kota Purwokerto dari ketinggian.
Menara Pandang Teratai dikelola oleh Badan Layanan Umum Daerah Unit Pelaksana Teknis Dinas (BLUD-UPTD) Lokawisata Baturraden.
Fasilitas yang ada di menara pandang ini pun berbeda-beda, yakni lantai dasar bawah, lalu lantai satu hingga empat. Lantai satu dan dua merupakan wilayah di bagian bawah menara yang akan digunakan untuk ruang pertemuan dan zona komersial/pertokoan yang disewakan, sedangkan lantai tiga dan empat berada di bagian atas menara.
Lantai tiga menara memiliki dek observasi dengan jembatan kaca tembus pandang pada ketinggian sekitar 70-80 meter dan puncak menara di bawah mahkota teratai yang dibatasi dengan mesh atau pembatas jaring besi. Akses menuju dek observasi dan puncak menara dapat dilakukan melalui lift berkapasitas 20 orang dan tangga darurat.
5. Kawasan Instagramable
Menara Pandang Teratai Purwokerto dilengkapi dengan pencahayaan teknologi LED berwarna-warni yang menyinari bagian tubuh menara hingga mahkota teratai. Keindahan cahaya ini menjadikan banyak spot foto instagramable yang memberikan daya tarik tersendiri bagi pengunjung di kawasan tersebut.
Pesona keindahan malam hari dengan warna warni lampu LED tidak kalah mengagumkan menghiasi tubuh menara hingga mahkota bunga teratai.
Sementara untuk fasilitas sudah tersedia di sekitar menara, diantaranya seperti Jembatan Proklamator, Kusno Sosrodiharjo Convention Hall, area parkir yang luas, toilet umum, dan Madhang Maning Park yang menyediakan berbagai jenis makanan dan minuman.
Kawasan yang disebut sebagai kota baru Purwokerto ini cocok untuk mengisi waktu akhir pekan bersama keluarga atau teman. Di kawasan ini juga tengah dibangun Masjid Agung Purwokerto berdesain "seribu bulan" yang dirancang oleh Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, danau retensi seluas tujuh hektar, dan Kompleks DPRD Kabupaten Banyumas.
Editor : Aryo Arbi