Рет қаралды 202,934
Revitalisasi di Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) Solo berimbas pada penggusuran pedagang kali lima (PKL). Ada 183 pedagang yang terdata berjualan di dalam kebun binatang tersebut.
Pengosongan lapak PKL diberitahukan pengelola TSTJ lewat rapat yang dilakukan pada Jumat (16/9) lalu. Ketua Paguyuban Pedagang TSTJ, Sarjuni mengatakan pada pertemuan itu, pedagang menyampaikan penolakan. Pertemuan antara pengelola dan pedagang kembali dilanjutkan hari ini.
Pedagang pun menolak penggusuran ini. Mereka tetap ingin berjualan di dalam TSTJ saat revitalisasi selesai dilakukan.
Para pedagang berencana melakukan audiensi dengan DPRD Solo dan Walikota Solo Gibran Rakabuming Raka untuk meminta kejelasan nasib mereka.
Sementara itu, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menegaskan Taman Satwa Taru Jurug atau TSTJ bakal naik kelas setelah direvitalisasi oleh investor, PT Taman Safari Indonesia.
Karenanya, ia tidak bisa memenuhi permintaan PKL agar bisa kembali berjualan di kebun binatang itu setelah selesai revitalisasi. PKL TSTJ yang berjumlah 183 orang akan dipindahkan semua ke pasar tradisional.
Gibran menambahkan Dinas Perdagangan Kota Solo sudah menyiapkan tempat alternatif bagi para PKL TSTJ itu di pasar tradisional sejak beberapa bulan lalu.
“Tidak bisa, TSTJ sudah naik level, sudah dikerjasamakan dengan Taman Safari. Kalau masih begini-begini saja kami masih di kebun binatang kelas C, kelas E. Sori lo. Wis ya,” jelasnya kepada wartawan, Senin (26/9/2022).
Dia mengatakan para PKL bisa saja dibolehkan kembali berjualan di TSTJ pascarevitalisasi. Namun, mereka juga harus naik kelas dengan mengikuti pelatihan-pelatihan maupun inkubasi di Creative Hub milik Pemkot Solo.