#research

Content Analysis pada awalnya merupakan kajian yang semata-mata menghitung frekuensi kemunculan aspek-aspek kebahasaan. Lalu, dalam pengembangannya, ia meluas ke arah penelitian kualitatif yang bertumpu pada daya interpretasi si peneliti. Content Analysis terbagi menjadi beberapa jenis yang sangat layak diterapkan untuk mengkaji berbagai aspek isi wacana. Jika Anda sedang menulis skripsi, tesis, atau disertasi, video ini akan membantu Anda.

[@gueaja817]

Analisis Isi: Analisis Isi (Content Analysis) adalah teknik penelitian untuk membuat referensi-referensi yang dapat ditiru (replicabel), dan sahih data dengan memperhatikan konteksnya. Analisis Isi berhubungan dengan komunikasi atau isi komunikasi. Logika dasar dalam komunikasi, bahwa setiap komunikasi selalu berisi pesan dalam sinyal komunikasinya itu, baik berupa verbal maupun nonverbal. Sejauh itu, makna komunikasi menjadi amat dominan dalam setiap peristiwa komunikasi. Sebenarnya Analisis Isi komunikasi amat tua umurnya, setua umur manusia. Namun, penggunaan teknik ini diintroduksikan di bawah nama Analisis Isi (Content Analysis) dalam metode penelitian tidak setua umur penggunaan istilah tersebut. Tuanya umur penggunaan Analisis Isi dalam praktik kehidupan manusia terjadi karena sejak ada manusia di dunia, manusia saling menganalisis makna komunikasi yang dilakukan antara satu dengan lainnya. Bahkan lebih jauh dari itu, manusia melakukan analisis makna hubungan dia dengan Tuhan-Nya. Seperti yang tertulis dalam sejarah, bahwa Adam salah menganalisis perintah larangan Tuhan memakan buah Quldi. Dalam sejarah disebutkan salah satu faktor kesalahan itu karena ada rangsangan lain diluar itu, yaitu omong kosong Iblis. Namun, sebenarnya yang utama adalah Adam melakukan Analisis Isi yang salah terhadap komunikasinya dengan Tuhan. Gagasan untuk menjadikan Analisis Isi sebagai teknik penelitian justru muncul dari orang seperti Bernard Berelson (1959-489). Ia telah menaruh banyak perhatian pada Analisis Isi. Berelson mendefinisikan Analisis Isi dengan Content Analysis is a research technique for the objective, systematic and quantitative description of the manifest content of communication (J. Vredenbregt, 1978, 67).

[@niluhkadeyulianigiri9498]

Selamat siang, Bapak. Terima kasih atas sharing ilmunya. Terkait dengan pendekatan analisis isi, apakah hanya boleh digunakan pada analisis wacana? Saya tertarik menggunakannya pada kajian tindak tutur, yang juga menganalisis bentuk (sintaksis, morfologi) dan juga menganalisis ideologinya. Analisis retoris apakah bisa juga digunakan pada elemen struktural pada struktur mikro (sintaksis dan morfologi)? Mohon masukannya. Terima kasih.

[@atisjojo1]

Terima kasih sudah melihat video saya. Pada dasarnya, analisis isi bertujuan menghitung frekuensi kemunculan beberapa fitur bahasa pada satu wacana. Jadi, bisa diterapkan juga untuk analisis pemerian bentuk sintaksis dan morfologis seperti yang ibu sampaikan. Tapi untuk lebih tepatnya bisa disebut saja langsung "analisis sintaksis" atau "analisis morfologis". Nah, untuk yang analisis ideologinya, teknik analisis isi menghitung bentuk atau ungkapan verbal yang kemudian harus ibu tarik ke arah suatu ciri ideologi tertentu. Jadi, analisis isi bisa juga diterapkan. Untuk analisis retoris, tujuan utamanya adalah pada fitur wacana dan efeknya terhadap pendengar/pembaca. Jadi kalau fokusnya pada struktur mikro, menurut saya kurang pas. Demikian semoga membantu.

[@niluhkadeyulianigiri9498]

@@atisjojo1 Terima kasih atas tanggapannya, Bapak. Terus terang saya masih struggling dengan metode analisis data yang tepat. Kebetulan saya menggunakan pendekatan kualitatif pada penelitian tentang pesan iklan pada kajian tindak tutur. Sintaksis dan morfologi hanya digunakan untuk mendukung analisis makna lokusi. Jadi bukan mikro yang terlalu 'mikro', hanya melihat modus kalimat dan kelas kata saja. Sebelumnya saya hanya menggunakan metode kualitatif secara umum pada bagian analisis data, dengan teknik deskriptif. Namun menurut saya metode yang saya gunakan sangat tidak jelas. Kalau tidak keberatan, mungkin Bapak berkenan memberikan masukan pada bagian metode dan teknik analisis data yang sebaiknya saya gunakan. Sebagai bahan pertimbangan, PA saya tidak berkenan menggunakan metode padan dan sejenisnya. Terima kasih.

[@atisjojo1]

@@niluhkadeyulianigiri9498 Rumusan masalah atau tujuan penelitian ibu apa? Mungkin dari situ saya bisa membantu sedikit bagaimana menganalisis data dsb. PA tidak berkenan dengan metode padan berarti tidak boleh mengaitkan elemen-elemen linguistik yg sedang diteliti dengan unsur extralinguistiknya (konteks, pendapat pendengar dsb). ?

[@niluhkadeyulianigiri9498]

@@atisjojo1 Terima kasih atas perhatiannya, Prof. Mohon maaf, apakah Prof berkenan jika saya hubungi secara personal? Saya belum berani terlalu terbuka tentang rumusan masalah penelitian, karena masih dalam proses proposal disertasi. Terima kasih.

[@abbaszaini8736]

Pak saya mau tanya kalau skripsi judulnya toleransi beragama bersama habib jafar dikonten log in enak an yang mana

[@atisjojo1]

tentu lebih enak yang toleran, pak.

[@k7_aufamuhammadrafi84]

Bapak mau nanya skripsi saya berjudul nilai moderasi beragama dalam film pendek dan relevansinya terhadap materi pai. Nah jadi permasalahan penelitiannya apa ya?

[@atisjojo1]

Sudah tersirat daei judul anda sendri

[@athalarizqasaarmada714]

Permisi bapak, saya izin bertanya. Penelitian saya membahas tentang analisis instagram mahasiswa X terkait konten pemilihan presiden. Adapun tujuannya saya ingin mengetahui interaksi yg pernah dilakukan mahasiswa tersebut baik berupa like, comment, dan share terkait konten pemilihan presiden yang ada di instagram. Apabila saya menggunakan teori attention, interest, desire, dan action dari elmo lewis apakah sudah tepat ya pak? Terima kasih atas pencerahannya 🙏

[@atisjojo1]

Teorinya itu berkaitan dengan strategi menarik perhatian massa dan melakukan aksi pembelian atau pemilihan, kalau konteksnya adalah pilpres. Padahal tujuan anda adalah mengkaji sesuatu dari sudut pandang sang pemilih, atau bukan yang menerapkan AIDA. Jadi, coba anda pikirkan, tepat atau ndak teori tsb?

[@bayujulianoo]

pak, kalau saya ingin tau lebih banyak soal analisis isi interpretif harus membaca buku apa sebagai referensi ya?

[@atisjojo1]

coba baca bukunya James Drisko dan Tina Maschi yg judulnya "Content Analysis". Mudah dipahami dan cukup jelas.

[@bayujulianoo]

@@atisjojo1 terima kasih banyak pak🙏

[@lailatulfudla3107]

Permisis Pak saya izin bertanya, saya akan melakukan penelitian dengan tema kesetaraan gender yang di representasikan pada sebuah film. apakah bisa menggunakan analisis data isi etnografik Pak? dan apabila menggunakan data isi apa harus menggunakan metode semiotika juga?

[@atisjojo1]

Sangat bisa, mbak. Karena kesetaraan jender itu termanifestasi dalam bentuk verbal maupun simbol, maka studi mbak bisa memasukkan juga unsur analisis semiotiknya. Semiotik kan memang studi tentang simbol non verbal.

[@lailatulfudla3107]

Meskipun saya menggunakan teori feminisme tetep harus ada semiotikanya juga pak? Dan kalau boleh tau apa fungsi dari teori dan metode penelitian?

[@aldichopper]

Izin bertanya pak, saya ingin meneliti isi pesan dakwah pada animasi x menurut bapak lebih baik menggunakan teori apa ya pak, bagaimana jika menggunakan CA versi lama yang seperti bapak contohkan dan bagaimana CA versi yang terbarunya pak untuk teorinya, dan minta saran buku atau ebooknya untuk untuk acuannya, mohon pencerahannya pak 🙏

[@atisjojo1]

CA versi lama itu hanya bisa menelurkan frekuensi kemunculan suatu perilaku berbahasa, lho, mas. Jadi sebenarnya kurang menukik ke dalam. Kalau mau lebih tajam ya sebaiknya yang jenis CA interpretif.

[@atisjojo1]

Tentang teorinya, tergantung pada anda mau meneliti apanya? Tujuan penelitian anda apa? Kalau mau menganalisis isi religiusnya dari sudut pandang sang pendakwah, bisa menggunakan teori rhetorical criticism, atau ritual communication theory. Bisa juga menggunakan kerangka teori framing (ada di salah satu video saya) , teori identitas sosial, atau critical discourse analysis (kalau yang ini mengasumsikan ada tatanan power yang asimetris dari sang pendakwah ke audiensnya). Kalau mau melihar dari sudut pandang auidensnya, bisa merujuk ke teori heremeneutics, yaitu bagaimana mereka memaknai gagasan-gagasan dalam dakwah tsb.

[@fujiamesarinasasmita2510]

Assalamu'alaikum, selamat pagi pak. Izin bertanya🙏🏻 Saat ini saya sedang melakukan penelitian tentang etika komunikasi qaulan sadidan yang digunakan oleh seorang dai pada ceramahnya di KZbin. Tujuan penelitian saya adalah untuk mengetahui apakah dai tersebut menggunakan etika komunikasi tersebut atau tidak dalam menyampaikan pesan dakwahnya. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dan metode yang saya gunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis isi, namun saya masih kebingungan antara menggunakan analisis isi Milles and Huberman atau analisis isi Krippedorf. Oleh karena itu, saya izin bertanya dan meminta sarannya pak, kira-kira untuk penelitian tersebut, saya lebih baik menggunakan alaisis isi Milles and Huberman atau Krippedorf saja ya pak?🙏🏻 Terima kasih, pak🙏🏻

[@atisjojo1]

Terima kasih sudah menonton. Karena anda sudah memegang etika komunikasi, maka yg lebih pas adalah tekniknya Krippendorf. Jadi nanti setelah data ceramah itu dikodekan dan menjadi topik2, tinggal melihat bagaimana hasil kode/topik tadi bisa sesuai dengan etika komunikasi yg sudah anda pegang sebagai kerangka konseptual awal.

[@muhammadhaekal5422]

mohon maaf pak saya ingin bertanya, bila objek penelitiannya itu berupa foto dan video tanpa teks seperti content dalam akun instagram. untuk melakukan analisisnya atau cara menganalisisnya bagaimana ya pak? Terima kasih.

[@atisjojo1]

Bisa dengan analisis semiotika, mas, atau visual grammar. Yg dibahas tentunya adalah elemen-elemen gambar atau videonya. Misalnya sudut pandangnya, angle pengambilannya, durasinya dsb. Perlu kajian khusus yg bukan content analysis. Coba baca bukunya Gunther Kress dan Theo van Leuween judulnya "Reading Images: The Grammar of Visual Design". Kapan2 saya buatkan juga videonya.

[@muhammadhaekal5422]

@@atisjojo1 siap terima kasih pak atas masukannya. Tapi jika menggunakkan analisis isi konten kualitatif apakah bisa pak dan bukan semiotika? Terima kasih.

[@atisjojo1]

@@muhammadhaekal5422 Saya kira bisa, mas, walaupun nantinya perlu dikemukakan rationale atau justifikasinya kenapa menggunakan pendekatan itu. Dan kalau yg diteliti semuanya berupa gambar, ya mau ndak mau harus ada elemen design visual itu.

[@muhammadhaekal5422]

@@atisjojo1 Baik pak, terima kasih pak atas ilmunya. Karena disini saya sedang melakukan penelitian kualitatif analisis isi konten pak dari konten Instagram, dan mengambil dari 3 hal yaitu Video, Foto, dan captionnya pak. Untuk captionnya sudah saya koding menggunakan Nvivo dan untuk video dan gambar saya masih kebingungan dalam pengambilan datanya pak dan bagaimana melakukan pengkodingannya. Berarti untuk gambar dan video itu pengkodingannya itu dari elemen-elemen visual yang mereka bawakan saja ya pak? Terima kasih, maaf banyak pertanyaanya pak.

[@atisjojo1]

@@muhammadhaekal5422 sudah liat video sy yang ini : kzbin.info/www/bejne/nn7ZoaekoM9ql7csi=3028Wcv-n5exYE9N Mungkin bisa membantu utk mengkoding data video. Studi anda menarik tapi datanya beragam jadi diperlukan ketelatenan dalam menggali dan menganalisisnya.

[@Ulfaalhaq-qn2gh]

untuk teori max Weber uji reabilitas dan validitas data apakah diperlukan pak dalam content analisis isi deskriptif kualitatif? mohon pencerahan nya pak🙏

[@atisjojo1]

Oh, ya, dalam setiap penelitian, kualitatif maupun kuantitatif, validitas selalu penting untuk diupayakan.

[@sitiamanah5672]

izin bertanya pak, jadi saya ingin meneliti Analisis isi pesan dakwah dalam video instagram akun x, kira2 untuk teori yang cocok apa ya pak, teori max Weber, R Holsty atau Philip marying ya pak, Mohon pencerahan nya pak, terimakasih 🙏

[@atisjojo1]

Weber, karena pendekatannya lebih bersifat interpretif.

[@nurfitriani7549]

Permisi pak, penelitian saya untuk mengetahui pesan dakwah dalam sebuah cerpen. Saya menggunakan analisis isi teori holsti, mohon pencerahannya pak, karena salah satu dosen masih mengungkapkan bahwa belum jelas 🙏 terimakasih pak sebelumnya

[@atisjojo1]

Mbak Nur, tujuan penelitiannya apa? Pendekatan Holsti itu yg jaman lama; hanya menghitung frekuensi kemunculan suatu kata. Jadi, yg mbak lakukan hanya sebatas menghitung kemunculan kata2 atau ungkapan2 yg bsia dikategorikan sebagai pesan dakwah. Jadi harus didefinisikan dulu atau dibatasi dulu apa yg dimaksud sebagai pesan dakwah; kata2 apa yg mewujudkannya. Kalau sudah ditentukan, baru bisa dihitung kemunculannya berapa kali dlm cerpen tsb.

[@nurfitriani7549]

@@atisjojo1 terimakasih banyak pak atas jawabannya 🙏 izin bertanya lagi berarti skripsi saya lebih mengacu pada analisis isi etnografik ya pak 🙏

[@coldnight0396]

Assalamualaikum Pak. Maaf menganggu waktunya. Izin bertanya Pak. Apakah perbedaan antara analisis isi dan analisis naratif, Pak? Mohon pencerahannya Pak.

[@atisjojo1]

Kalau analisis isi lebih menekankan pada permukaannya, analisis naratif lebih menukik ke dalam. Ia lebih kompleks karena menelisik ke tiga hal utama yakni struktur, makna, dan tema-tema yang terkandung dalam sebuah narasi. Penelitinya memandang sebuah untaian data sebagai sebuah cerita atau narasi. Maka ia akan menganalisis plot ceritanya, karakter2 yg ada di dalamnya, dan bagaimana semua itu membuka wawasan ke arah emosi dan pikiran penulisnya.

[@coldnight0396]

@@atisjojo1 Terimakasih banyak Pak atas responnya. Jawaban Bapak sangat membantu saya. Sekali lagi terimakasih banyak Pak.

[@sitimaisaroh1897]

Permisi Pak, saya ingin meneliti ttg representasi dalam postingan salah satu akun IG tentang Milenial Islam masa kini, rencananya saya akan menggunakan metode semiotika Roland Barthes dan content analysis. Mohon pencerahannya Pak🙏

[@atisjojo1]

Iya,mbak Siti. Saya kira prinsip2 yg digunakan akan sama dg pemaparan saya. Mgkn parameternya Barthes saja yg perlu dicermati dan diliat apa bisa diterapkan ke data.

[@mzrstudio2364]

Selamat siang bapak kalau boleh tau, adakah referensi yang bisa saya pelajari untuk mengetahui lebih dalam mengenai analisis isi? Terimakasih.

[@atisjojo1]

Bisa dibaca bukunya Klaus Krippendorf ttg Content Analysis an Introduction. Itu th 1980 tp sebagai pengantar cukup efektif.

[@Riadah01]

Assalamualaikum Bapak .. Izin bertanya.. Judul penelitian saya Analisis semiotika ferdianand De Saussure pada sebuah novel. Nah saya menggunakan tekhnik analisis isi jadi menurut Bapak tekhnik pengumpulan datanya menggunakan metode apa ya Pak ..Maaf Bapak ..Semoga dijawab

[@atisjojo1]

Mbak, de Saussure itu kalau ndak salah kan ada paradigmatik dan sintagmatik ya? Nah, jadi metodenya ya mencermati elemen-elemen linguistik sesuai dengan kedua parameter itu. Kalau sintagmatik ya susunan elemnnya secara linier, kalau paradigmatik ya apa elemen yang bisa menggantikan elemen lain secara vertikal. Gitu sih kalau menurut saya

[@azizulanse7908]

Saya ingin bertanya pak. Saya meneliti etika jurnalistik pada media online menggunakan analaisi isi dengan metode analisis isi holsti. Bagaimana menurut bapak ?

[@atisjojo1]

Pak Anse, kalau bisa sih jangan menggunakan Holsti lagi. Sudah ketinggalanjaman, pak. Lebih baik menggunakan yg lebih terkini, yang ndak cuma ngitung frekuensi tapi juga menafsirkan elemen-elemen wacana dan konteks sosial yg melingkupinya.

[@azizulanse7908]

Contohnya pake apa pak ?

[@muhammadimam9671]

Izin bertanya, Pak. Kalo meneliti isi kandungan hadis dengan analisis isi Hsieh & Shannon gimana ya, Pak?

[@amanah_321-qd3vz]

izin bertanya pak, rencana saya akan meneliti tentang pesan dakwah video di media sosial instagram dengan menggunakan analisis isi, apakah sesuai jika teori yang digunakan itu teori philip marying ?

[@atisjojo1]

Teori apapun sebenarnya bisa dirujuk untuk meneliti sebuah fenomena sosial. Yg saya sajikan adalah alat analisisnya. Jika teori itu menekankan pendekatan interpretif alias lebih banyak memasukkan unsur penafsiran dari respondennya, ya content analysis interpretif tetap bisa digunakan.

[@isnaizam6775]

Pak saya mau bertanya kalau kita ingin mengangkat judul analisis isi pesan dakwah ustad a misalnya di KZbin memakai analisis isi model Philipp Mayrin itu bisa tidak pak?

[@atisjojo1]

Ya, bisa sekali, mbak. Mayring menyajikan metodologi yg lbh lengkap. Nggak hanya quantitative content analysis tapi juga qualitative content analysis. Topik anda itu kalau dibedah dengan pisaunya Mayring yang kuantitatif pun bisa jadi subsantial karena ada konsep valence, intensity, dan contingency analysis.

[@isnaizam6775]

@@atisjojo1 saya rencana memakai kualitatif pak, berarti saya harus menyimak video-video yg akan dianalisis terlebih dahulu ya pak, untuk menemukan masalahnya gitu pak?

[@atisjojo1]

@@isnaizam6775 iya, memang harus begitu. Penelitian itu berawal dari rumusan masalah; kalo masalahnya aja belum ketemu ya ndak bisa meneliti. Coba diliat semua videonya dan pertanyaan apa yg timbul dari semua video itu, yg kemudian bisa diolah dg content analysis.

[@isnaizam6775]

@@atisjojo1 baik pak terimakasih banyak sebelumnya. Mau minta masukannya pak untuk model Philipp Mayrin ini lebih bagus kualitatif atau kuantitatif pak?

[@atisjojo1]

@@isnaizam6775 Kualitatif lebih komprehensif karena dia juga mencakup quantitative. Jadi bermula dari kuantitatif kemudian berangsur menjadi kualitatif ketika kita menafsirkan kemunculan elemen-elemen tekstualnya dan kaitannya dengan elemen2 lain.

[@mohfaisol3214]

Permisi pak izin bertanya pak Judul saya analisis nilai nilai pendidikan Islam dalam film animasi Riko the series jenis penelitian menggunakan analisis isi Pendekatan menggunakan apa yang tepat nggeh pak? Metode analisis data menggunakan metode hermeneutika Apakah sudah tepat apa belum pak🙏 Gap empiris, kesenjangan dalam film itu seperti apa enggeh? Terimakasih

[@atisjojo1]

Mas Faisol, sebaiknya menggunakan salah satu saja: analisis isi , atau hermeneutik. Hermeneutik itu sendiri sudah satu metode besar yg menganalisis atau menafsirkan (hermeneutik adalah penafsiran) unsur pesan dalam film itu, karakteristik pencerita/animatornya, dan audiensnya. Analisis isi lebih sederhana karena bisa hanya menghitung elemen-elemen yang mencerminkan nilai-nilai Islam saja.

[@mohfaisol3214]

@@atisjojo1 jadi di metode analisis data itu menggunakan semiotika nggeh bapak?

[@starsinthesky1433]

Halo pak, saya meneliti mengenai isi dari produk kemas ulang informasi di akun instagram ngomongin uang, nah untuk teknik analisis datanya sendiri bagaimana ya kira2, juga terkait dengan codingnya apa bisa pakai maxqda?

[@atisjojo1]

Ya tergantung pertanyaan atau tujuan penelitiannya apa. Content analysis menghitung frekuensi kemunculan suatu k ata atau frasa. Kata apa yang anda mau hitung frekuensinya? Frekuensinya dicatat atau diserahkan ke maxqda dengan fungsi wordcloud.

[@rereaprillia4778]

Izin bertanya pak kalo analisis nilai moral di novel melalui dialognya itu masuk analisis isi apa ya pak

[@atisjojo1]

Mbak Rere, saya pikir itu lebih pas masuk analisis isi interpretif. Kata kata kunci dalam dialog itu ditafsirkan sebagai cerminan atau manifestasi nilai moral tertentu. Jadi penelitinya memegang suatu kerangka teori moral tertentu kemudian melihat bagaimana isi dialog tsb mewujudlannya.

[@atisjojo1]

Mbak Rere, persisnya analisis isi etnografik dg data utama berupa percakapan.

[@rereaprillia4778]

Analisis isi ini termasuk metode penelitian kualitatif ataukah pendekatan kualitatif. Beda nya metode dan pendekatan apa ya pak. Terimakasih

[@anggitaaulia9262]

Selamat malam bapak, saya izin bertanya apakan analisis konten hanya berlaku ketika ingin menganalisis konten yang berbasis teks saja? saya ingin menganalisis konten yang ada di stasiun TV mengenai sebuah perdebatan yang dilakukan oleh Hotman Paris. Sebenarnya ada suatu perusahaan yang mengalami krisis dan Hotman Paris ini ditunjuk sebagai orang untuk mengatasi krisis tersebut dan berusaha memperbaiki citra (image repair) perusahaan itu kembali, dalam tayangan tersebut Hotman menyangkal dan memberikan pembelaan. Apakah saya bisa menganalisis konten tersebut dengan menggunakan metode analisis konten untuk melihat bagaimana strategi image repair yang dilakukan oleh Hotman Paris? Terima kasih

[@atisjojo1]

Mbak Anggita, ya tentu bisa sekali. Sebaiknya anda tentukan dulu fokusnya pada aspek apa sehingga lebih mudah mencari frasa atau kata2 yg mewujudkan aspek tsb.

[@anggitaaulia9262]

@@atisjojo1 baik pak, sepertinya ini lebih mengarah ke analisis isi kualitatif ya pak? Tapi saya masih binggung termasuk kedalam analisis kualitatif yang mana, apakah ada referensi buku yang bisa saya pelajari untuk mengetahui lebih dalam mengenai analisis ini?

[@atisjojo1]

@@anggitaaulia9262 Coba baca "Content Analysis: oleh Drisko dan Maschi th 2016. Hal 61 menjelaskan contoh sebuah studi interpretif. Pada akhirnya, studi anda itu akan menarik tema2 tertentu yang bisa anda infer/simpulkan dari ujarannya Hotman Paris ketika membela kliennya.

[@anggitaaulia9262]

@@atisjojo1 Baik pak, terima kasih atas penjelasan dan bantuannya

[@anggitaaulia9262]

Halo Pak Patrisius, maaf saya ingin bertanya lagi, jika saya ingin menganalisis isi konten di TV berupa makna verbal yang sesungguhnya apakah harus menggungakan analisis konten interpretif? karena jika saya cari tahu analisis interpretif masih sedikit digunakan, dan saya masih sangat binggung bagaimana cara saya mengolah datanya sehingga mendapatkan makna yang sesungguhnya. Mohon pencerahannya pak 🙏

[@채미타]

Halo pak, saya izin bertanya, apakah jika tujuan penelitian saya untuk mengetahui personal branding seseorang dri konten²nya di TikTok bisa menggunakan teknik analisis isi kualitatif?, Jika bisa bagaimana tahapan analisis isinya pak? Saya bingung sekali, mohon pecerahannya pak 🙏.

[@atisjojo1]

Yah, bisa sekali. Dan itu menarik. Wah kalo videonya masih belum.paham, harus saya jelaskan secara pribadi via email.atau Zoom.

[@채미타]

@@atisjojo1 iya pak, dosen saya menyuruh seperti itu, sedangkan saya tidak paham samasekali tentang analisis isi tsb, mana lusa saya sudah harus mengumpulkan revisian pak🙏😭

[@채미타]

@@atisjojo1Mohon bantuannya pak 🙏

[@atisjojo1]

@@채미타 wah, sudah harus dikumpul ya? Mepet sekali. Saya mau sih bantu via Google Meet biar saya terangkan tapi keburu dah dikumpul.

[@채미타]

@@atisjojo1 Tidak apa-apa pak, karena walaupun revisian ini akan segera dikumpul pasti nanti bakal ada revisian² selanjutnya pak🙏. Selain google meet apakah ada metode lain pak?, Karena dikos saya jaringannya jelek sekali pak.

[@clarasintha583]

Bapak, kalo saya ingin mengangkat judul “analisis isi pesan edukasi pada instagram * tentang budaya” apakah bisa menggunakan teori new media?

[@atisjojo1]

Ya, bisa, Clara. Tapi New Media itu teori yang cukup luas mencakup tiga aspek utama: identitas, politik, dan teknologi, yang masing2 mengandung konsep2 terkait yang juga menjangkau ke banyak hal. Teori itu tentunya bisa anda gunakan untuk menjelaskan temuan analisis isi anda tentang budaya tsb.

[@salmarifafebriyania472]

Permisi pak, izin bertanya saya akan meneliti konten youtube tentang keagamaan mengenai tanggapan ulama soal ucapan menteri agama pada Agama Baha'i dengan menggunakan analisis isi. Kira-kira masuk dalam analisis isi apa ya pak?

[@atisjojo1]

Hi Salma. Menurut saya, nampaknya anda bisa melakukan analisis isi interpretif karena disitu memasukkan unsur konteks, budaya, dan latar belakang para ulama tsb. Cek juga video sy tentang Wordcloud. Itu bisa membantu melihat kata2 mana yg paling ditekankan di ucapan2 ulama2 tsb.

[@salmarifafebriyania472]

@@atisjojo1 baik terimakasih pak

[@xoxoofficial9326]

Bapak saya izin bertanya, saya hendak melakukan penelitian analisis konten pada kanal KZbin Kimbab Family mengenai peran pola asuh orang tua dalam mengembangkan kemandirian anak, kira-kira analisis data yang digunakan seperti apa ya Pak? Pendekatan yang saya gunakan kualitatif dengan jenis analisis konten serta metode pengumpulan data menggunakan observasi (menganalisis video) dan dokumentasi (mengambil cuplikan teks/gambar). Kira-kira sudah tepat belum yaa Pak, terima kasih.

[@atisjojo1]

Fokuskan pada kata kunci di tujuan penelitian anda: peran pola asuh ortu dalam kemandirian anak. Jadi, pertama harus anda tentukan dulu peran pola asuh itu diwujudkan dalam tindakan apa di video tsb, lalu kemandirian anak itu definisinya bagaimana. Kalau itu sudah didapat, selanjutnya adalah menandai potongan-potongan adegan /cuplikan di video tsb yang mengindikasikan peran pola asuh ortu. Bisa dianalisis dengan MAXQDA yang saya jelaskan juga di salah satu video saya yg menganalisis gambar video.

[@xoxoofficial9326]

@@atisjojo1 Terima kasih banyak Bapak atas pencerahannya. Sehat dan sukses selalu Bapak ☺️

[@rendiazhari2927]

Halo Pak izin tanya, saya mau ambil penelitian ttng analisis konten youtube (kontennya bersifat: politik, public policy, dan sosial). Menurut bpk, saya lebih cocok pake analisis isi atau analisis framing ya?

[@atisjojo1]

Hi Rendi. Sebenarnya tergantung pada tujuan penelitian anda. Kalau tujuannya memang ingin menggambarkan bagaimana konten youtube itu membingkai (framing) konten-kontennya, maka lebih cocok framing analysis. Kalau analisis isi lebih menitikberatkan pada konten komunikasinya, framing analysis lebih menitikberatkan pada upaya pemberitanya/sang sumber menyajikan kontennya sehingga membentuk persepsi tertentu yang dia maui.

[@zafianatasha]

Maaf pak izin bertanya, kalo misalnya mau neliti tipe, fungsi, dam strategi tindak tutur seorang guru di dalam kelas yang didapatkan dari video pembelajaran, apakah bisa menggunakan content analysis pak? Terima kasih, Pak.

[@atisjojo1]

Iya, mbak, bisa sekali. Jadi ketika guru mulai ngajar, anda hitung kemunculan speech actnya, anda rekam. Lalu anda tentukan tipe, fungsi, dan strateginya dengan melhat pada catatan/rekaman tsb.

[@dianagustin6221]

Permisi pak, izin mau bertanya pak,saya ingin meneliti etika komunikasi pada animasi yang terdapat pada channel youtube, jadi saya ingin menggunakan metode penelitian content analisis dengan teori analisis wacana teun van dijk, apakah bisa seperti itu pak?mohon jawabannya,terimakasih pak🙏

[@atisjojo1]

Hi Dian. Perlu anda ketahui bhw van Dijk dg CDA nya sdh bertolak dari satu mindset tertentu, yaitu bhw ada ketidakseimbangan power dan dominasi oleh pihak tertentu di masyarakat yg kemudian dikuatkan oleh media. Kalau animasi di KZbin memang berpijak pd presuposisi ini, maka bisa dilakukan studi anda itu. Tp klo ternyata anda berangkat dari titik tolak yg netral, maka analisis isi etnografik lbh tepat digunakan.

[@dianagustin6221]

@@atisjojo1 sebelumnya terimakasih atas jawabannya pak,dan maaf sebelumnya pak,jika saya ingin bertanya kembali, berarti alangkah bagusnya saya menggunakan metode analisis isi atau content analisis etnografi begitu ya pak? Berarti content analisis dengan analisis wacana itu sudah berbeda ya pak?terimakasih pak🙏

[@atisjojo1]

@@dianagustin6221 rasanya lebih baik yg analisis isi etnografik sebab bisa mempertimbangkan atau mengkaji faktor2 di sekeliling konten youube itu. Tapi sejatinya ya tergantung pd rumusan masalah penelitian anda.

[@dianagustin6221]

@@atisjojo1 baik pak terimakasih atas jawabannya pak🙏

[@aldyyulianto5981]

Permisi pak izin bertanya, saya ingin meneliti pesan moral pada sebuah animasi di platform media sosial X. Apakah bisa menggunakan analisis isi pak? Kira" pendekatan yg cocok utk penelitian saya apa ya pak? Terimakasih

[@atisjojo1]

Ya, bisa saja. Nampaknya pendekatan konvensional content analysis tepat buat studi anda. Anda mendefinisikan pesan moral itu apa, lalu menemukan unsur semiotik (verbal atau non verbal) yang ada di platform medsos itu yg mencerminkan pesan moral tsb. Dihitung frekuensi kemunculannya berapa kali, lalu ya sudah seperti itu lah.

[@laloks8400]

Izin bertanya bapak...saya ingin meneliti terkait kontroversi pemberitaan media TV tentang aturan kebijakan pembatasan suara adzan, untuk melihat apakah berita tsb cenderung pro, kontra atau netral dlm memberitakan kebijakan tsb. Pertanyaannya apakah cocok jika saya menggunakan analisis isi? Karena awalnya saya ingin menggunakan analisis framing namun setelah saya pelajari sepertinya lebih cocok menggunakan analisis isi. Mohon pencerahannya... semoga bapak sehat & bahagia selalu. Terimakasih :)

[@atisjojo1]

Hi Lalok. Bisa saja dg analisis isi . Kan analisis isi memang mencari tahu motif si sumber wacana. Tapi ya tergantung pada tujuan penelitian anda. Yg mau dicari dari pemberitaan TV itu apanya? Ungkapan yg diujarkan? Intertextualitynya? Ya sebenarnya framing juga bisa dipertimbangkan. Klo framing kan melihat bagaimana tv itu menyajikan peristiwa itu dlm sebuah bingkai perspektif tertentu.

[@laloks8400]

@@atisjojo1 Tujuan penelitian saya untuk melihat keberpihakan media atas aturan kebijakan tsb pak. Apakah media tsb cenderung netral, atau malah cenderung pro atau kontra. Juga untuk melihat bagaimana suatu media dlm memberitakan sebuah isu/konflik sehingga berperan besar dalam mengontrol opini masyarakat.

[@atisjojo1]

@@laloks8400 Klo demikian nampaknya analisis isi etnografik yg tepat utk riset anda. Jd anda akan menyajikan latar belakang ttg hidup keagamaan khususnya Muslim di Indonesia, harmoni sosial dsj. Lalu hrs diartikan juga apa itu netral, apa itu pro dan apa itu kontra dari segi ungkapan verbal yg dipakai. Misalnya kata 'mengganggu ketenangan' bisa dianggap sebagai perwujudan sikap kontra, dan sebagainya spt itu.

[@laloks8400]

@@atisjojo1 Baik terimakasih banyak pak atas penjelasannya. Semoga bapak sehat dan bahagia selalu

[@sanchannel25]

Permisi Pak, izin bertanya saya akan meneliti kesalahan typo pada karya tulis ilmihan siswa, apakah bisa menggunakan metode analisis isi atau CA ini Pak?? 🙏

[@atisjojo1]

Hi mbak Santi. Ya, bisa sekali. Namun tampaknya itu CA yg model lama ya. Yg hny menghitung frekuensi suatu manifestasi verbal dlm wacana tertulis.

[@sanchannel25]

@@atisjojo1 oh begitu ya Pak. Kalau CA model sekarang memangnya yang bagaimana Pak??

[@atisjojo1]

@@sanchannel25 Ya, seperti yg saya jelaskan di video itu. Lebih meluas ke interpretasi konteksnya.

[@sanchannel25]

@@atisjojo1 baik terima kasih Pak

[@Artemis_diana]

Permisi Pak, izin bertanya. Niatnya saya ingin mengambil skripsi dengan topik kekerasan pada anak yang direpresentasikan dalam suatu novel fiksi. Saya ingin memaparkan bentuk kekerasan yang ada dalam dialog dan narasi cerita menggunakan analisis isi, berarti masuk ke analisis isi apa ya Pak kira-kira? Apakah analisis percakapan? Terimakasih Pak

[@atisjojo1]

Betul, Sdri. Fifi. Analisis dialog di novel itu bisa anda kaji untuk mengenali bentuk-bentuk kekerasan verbal pada anak. Sebaiknya anda mulai dulu dengan kerangka teori ttg kekerasan pd anak. Dimulai dengan definisi kekerasan pd anak, indikator2 perilakunya, jenisnya (verbal atau non-verbal), sehingga dg demikian kajian anda ke dialog tadi lebih terarah.

[@atisjojo1]

Menambah jawaban saya sebelumnya, anda juga bisa menggunakan analisis isi interpretif untuk melengkapi analisis percakapan yg saya usulkan sebelumnya.