Kelebihan dari demokrasi adalah semua orang punya hak yang sama. Kelemahan demokrasi adalah SEMUA orang punya hak yang sama
@Gyattttt-s4d4 ай бұрын
Voters iq 150 memiliki value yg sm dgn voters iq 78
@alankar23314 ай бұрын
Malah jadi paradoks. 😢
@manusiahibernasi36074 ай бұрын
rill paradox bjir
@ahmadfadli20634 ай бұрын
Kelebihannya itu. Kelemahannya ya itu juga. Sehingga timbul anggapan 1 Orang Bodoh = 1 Orang Pintar
@faxxch4 ай бұрын
Exactly. Tau kan berapa IQ rata-rata penduduk Indonesia? Tau kan paslon mana yang menang di banyak RSJ kemarin? Tau kan paslon mana yang mencampuradukkan antara ketiga Trias Politica? Tau kan Ridwan Kamil ngomong apa tentang pendukung salah satu paslon?
@Alanyusuf294 ай бұрын
Inilah salah satu cacatnya demokrasi, Krn suara seorang profesor pun sama dgn orang "bodoh politik". Ketika suatu negara isinya orang IQ jongkok maka bersiaplah 😅
@salahudinsafari49764 ай бұрын
yang popular menang bukannya yang layak. udah sama kayak voting artis..
@agunggumelar64854 ай бұрын
ketika suatu negara yang iq rata-ratanya lebih rendah dari iq gorilla maka bersiaplahh wkwkw
@0xf8eth4 ай бұрын
Persis kek negaraku tuh bg , badan siber isinya orang orang tua bangka polga plongo soal teknologi
@almukkarromsyegeld15324 ай бұрын
Disini kuantitas lebih diutamakan daripada kualitas
@MBPDDSstandwithukraine4 ай бұрын
Apa skalian monarki aj? Dinasti owi contohnya?
@rditya02114 ай бұрын
demokrasi memiliki kekurangan yaitu orang bodoh pun bisa memilih,dan juga bisa terpilih jadi pemimpin..gak heran kalo suatu negara dengan mayoritas SDM rendah cenderung mengalami kemunduran..karena pemimpin yang dipilih adalah cerminan dari pemilihnya, kayak di suatu negara tapi lupa nama negaranya apa..oh iya, INDONESIA
@NinjaHatori20244 ай бұрын
Sungguh berani
@dinarfirjatullah75224 ай бұрын
Saya acungkan apresiasi untuk anda ~
@Lunathespunkylittlewitch4 ай бұрын
Makanya guru gembul bilang sistem demokrasi tidak cocok diterapkan di negara berkembang. Hanya cocok diterapkan di negara yang sudah mapan dan maju
@anggayd4 ай бұрын
BETUL!!!. Dosen saya waktu saya kuliah, juga ga setuju demokrasi langsung yg kek sekarang. Karna sebenarnya itu ga adil. suara semua orang di hitung SATU. Padahal, "Contoh" AKAN SANGAT TIDAK ADIL jika suara saya (yg notabene ilmunya masih kurang) di samakan dengan suara seorang Profesor yang sudah ahli di bidang (misal) Tata Negara. Ibaratnya, suara SAYA, sebagai seseorang yang masih GOBLOG, derajat nya / kualitas suaranya disamakan sama suara Profesor yang sudah AHLI. kan SANGAT TIDAK ADIL.
@aleibako11774 ай бұрын
Bro sedang memasak
@rizkykofficialyt4534 ай бұрын
Aku sebenernya setuju dengan pemikiran Socrates ini, menurutku untuk mencari pemimpin, cari pemimpin yang Pintar, memiliki ahli dalam bidangnya, bermoral dan beretika, jujur, dan peduli terhadap rakyat serta memiliki peran untuk memajukan peradaban manusia tanpa memandang sistem 👍🏻
@wikaersayantifaiz77004 ай бұрын
Sayangnya di negeri ini mantan napi koruptor pun masih bisa mencalonkan diri lagi, sekelas PNS aja pake dites, tp pejabat negara yg nantinya berhubungan dgn kehidupan org banyak tdk ada tes kemampuan nya dalam bernegara
@VincenJonathan-ng7bw4 ай бұрын
Nnti kalian dikatain komunis klo begitu 😅
@izharcohen45724 ай бұрын
@@VincenJonathan-ng7bw ya pake sistem teokrasi aja
@kuki09124 ай бұрын
kalian gak pernah kepikiran ama sistem republik apa ?atau federasi gitu pilihannya aneh aneh banget
@kuki09124 ай бұрын
kalian gak pernah kepikiran ama sistem republik apa ?atau federasi gitu pilihannya aneh aneh banget
@LeBronLy4 ай бұрын
Ibaratnya, di suatu negara ada 6 orang maling (jahat) dan 4 orang polisi (baik). Kalau disuruh vote, maling pasti menang. Tapi, apakah maling itu orang baik? Di sini lah letak kelemahan sistem demokrasi yang dijelaskan oleh Socrates
@Cleeon4 ай бұрын
Makanya mari kita mulai dengan menuntut dulu, para tahanan pelaku kriminal sadis termasuk pejabat koruptor, dicabut hak pilih nya
@petichann4 ай бұрын
Hahaha suara profesor disamain sama orang gila. MIRIIISSSS
@silhouetteprojectcraftАй бұрын
@@petichannHah
@Ikangoreng-iq2ro23 күн бұрын
@@petichann sejak kapan orang gila ada hak pilih? kocak
@muhammadizzi43164 ай бұрын
gilaaa ni episode filsafat bnget njir, stand aplause buat koi ama team yang bisa ngulik dalem tentang cacatnya demokrasi dengan dikemas lebih friendly dan gak marah marah😂
@tobiramasenju22044 ай бұрын
Kalau d channel sebelah istilah nya disebut paradoks demokrasi, semua konten kreator kalau kompak bahas ni topik berarti ada yg salah dgn negara ini
@alen99254 ай бұрын
baaang izin tanya ini yg paradoks demokrasi liat dmn yaaa? makaasih @@tobiramasenju2204
@yugosatriyo69364 ай бұрын
Yah, jujur, Socrates itu agak skeptis sama demokrasi. Dia khawatir banget nih bahwa mayoritas bisa aja jadi terlalu dominan sampe nggak peduli lagi sama keadilan atau logika. Trus, dia juga ngelihat ada risiko orang-orang nggak terlalu paham atau kurang terdidik bisa ambil keputusan yang nggak bener. Tapi, ya gitu deh, di sisi lain, demokrasi juga kasih kita kebebasan buat bersuara dan ikut campur dalam pemerintahan, yang bisa lebih inklusif buat semua orang. Jadi, mungkin yang penting itu terus perbaiki sistemnya sambil dengerin kritik-kritik yang bisa bawa kita ke arah yang lebih bagus.
@rehanhamizan-yi8cu4 ай бұрын
Bener juga lu yugo
@hannafiauliarahman16694 ай бұрын
Dengan keputusannya eksekusi yg kritik ya 😂
@JAGAUCAPAN4 ай бұрын
Beberapa tugas jabatan Nggak bisa menyelesaikan masalahnya Malah nanya dan Sering seperti itu Kembalinya ke sini lagi dengan buat sandiwara Lalu masyarakat cendrungnya kesini lagi lu ingat saya ini tuhan Ya nggak harus semuanya saya mengetauinya Banyak hal penting tapi di lalaikan Ingat banyak jenis kepentingan Lalu kepentingan untuk siapa Siapa lagi kalau bukan pihak tertentu SAYA TANYA PENTING MANA NYAWA APA RAGA...? NAH BINGUNG NGGAK ITU PENTING MANA MAKAN APA HIDUP..? NAH LO MALAH LEBIH RIBET LAGI KALAU YANG INI PENTING MANA UANG ATAU HARTA...? NAH LO APA NGGAK PUSING KALIAN PENTING MANA SEJAHTERA ATAU MERDEKA...? INI PAKAR PAKAR PASTI PUSING KEPALA
@WonderOfYouToo4 ай бұрын
Contoh aja disini harus Islam, Jawa, orang yang tinggal di Jawa, harus merakyat, dll Itu fakta karena sampai sekarang tidak ada satupun yang bukan Jawa apalagi Islam
@werren8944 ай бұрын
inilah kenapa di modern barat ada istilah free speech
@oldspaper4 ай бұрын
berkaca dari sejarah aja, saat indonesia dipimpin orang yang cerdas (alm. habibie) rupiah bisa beliau bawa ke level terkuatnya pasca krisis.
@ahmadimannudin23834 ай бұрын
Iya sih sedih bgt, kapan yah punya presiden sekelas beliau
@aleibako11774 ай бұрын
Habibie adalah dokter yang dibilang oleh admin
@jokogundul17204 ай бұрын
tapi tentara gak suka habibie gara2 timor leste dikasih ruang referendum. dulu di banyak perumahan tentara, banyak yang kibarkan bendera setengah tiang pas timor leste pilih merdeka.
@imaduddinfaperta99094 ай бұрын
@@jokogundul1720 Tentara jaman itu mungkin masih terbawa suasana dwifungsi. Sekarang kayak gitu gak boleh. Tentara Profesional itu gak boleh ikut campur soal politik praktis begitu.
@Haydar-n3z4 ай бұрын
Dan di tangan orang bodoh, Rupiah beliau bawa ke level terlemahnya pasca krisis
@aqilkurniawan82944 ай бұрын
Pada akhirnya kualitas masyarakat lah yang cukup mempengaruhi terpilihnya pemimpin baik atau buruk
@agusrisdianto48754 ай бұрын
Sad but true
@nlaailr3 ай бұрын
Sumpah merinding juga sama pernyataannya socrates, relate loh sama keadaan indonesia. Waktu pilpres kemarin aja gua bingung karena masing² calonnya gaada yang wah bngt malah pas debat pun pada saling goreng² calon lain. Tapi disisi lain, gua ga enak bngt kalo gak ngasih suara apalagi ini pemilu pertama gua. Jadinya gua milih yang lebih baik aja daripada yang lain. Dan masalah demagogi juga banyak terjadi pas pemilu ini, bahkan keluarga gua orang² yang dimaksud dari demagogi ini alias mereka percaya mentah² janji² "itu". Demokrasi bukannya gak bagus, tapi kalo orang² didalam suatu negara kebanyakan tidak berpikir jernih apakah hasil demokrasinya akan tetap bagus?
@db_project24 күн бұрын
Bocil
@AliMustaqim-uq4jt4 ай бұрын
Socrates khawatir dengan politik demokrasi karena ia percaya bahwa dalam sistem demokrasi yang tidak terpimpin dengan bijaksana, keputusan bisa diambil berdasarkan opini mayoritas tanpa mempertimbangkan kebenaran atau keadilan. Ia khawatir bahwa dalam demokrasi yang tidak terdidik, orang-orang bisa terpengaruh oleh retorika kosong dan memilih pemimpin atau kebijakan yang tidak baik untuk masyarakat secara keseluruhan.
@bqfriends86884 ай бұрын
Lebih tepatnya yang bukan ahli ya bang nggak berkompeten kayak di Konoha.
@alfakrisdiatmodjo96534 ай бұрын
Terus mau jadi komunis gitu?
@topibundar95544 ай бұрын
Diperparah lg ama penggiringan opini dr pihak2 yg punya kepentingannya sendiri2 😂
@topibundar95544 ай бұрын
@@alfakrisdiatmodjo9653banyak orang yg terjebak ilusi bahwa demokrasi adalah sistem terbaik didunia dan selain itu buruk smua, pdhal komunisme, monarki, dll pun ada kelebihannya masing2 yg tdk dipunyai oleh demoCrazy 😂
@AliMustaqim-uq4jt4 ай бұрын
@@bqfriends8688 Betul sekali
@SepulangSekolah4 ай бұрын
Menurut lw yang terjadi dengan demokrasi sekarang sesuai sama apa yang ditakutkan Socrates gak? 🤔
@DEDEHASGHI4 ай бұрын
Apakah perlu sistem KHALIFAH seperti zaman sahabat nabi Muhammad SAW
@arjunanaibaho84104 ай бұрын
Sesuai bang karena banyak pemilih yang gak berkompeten dan juga yang dipilih😢
@jonathanraynard85724 ай бұрын
YNTKTS
@selvina93384 ай бұрын
pemimpin yang sekarang rakus sama kekuasaan negara bukan mikirin masa depan rakyat😭😭😭😭
@haidaransor39744 ай бұрын
Koy bahas revolusi bolshevik dong
@Astaroth734 ай бұрын
Ada satu kata kata socrates yang adalah fakta soal demokrasi. Kata katanya "Suatu kelebihan demokrasi adalah semua bisa memilih, suatu kekurangan demokrasi adalah semua bisa memilih". Jadi maksudnya kelebihan demokrasi adalah semua orang bisa memilih, tapi kekurangannya juga semua orang bisa memilih, karena kalo semua orangnya SDM rendah, maka yang dipilih juga adalah pilihan para SDM rendah
@rubberduckie71004 ай бұрын
Nggak semua negara siap buat ngejalanin sistem demokrasi, apalagi yang demografi negaranya cukup kompleks. Tingkat pendidikan yang tidak merata, jumlah penduduk yang terlalu banyak, kesenjangan sosial yang terlalu tinggi, contohnya di wakanda. Kalau negara kita sih, jalan banget demokrasinya 🎉
@kokoberuang4 ай бұрын
Bang request dong bahas sistem struktur sosial matriarki di beberapa suku di dunia, kayak suku minangkabau (Indonesia), suku mosuo (China), dan suku khasi (India). Kok bisa negara-negara yg dominan banget sistem patriarkinya malah ada suku-suku yg pake sistem matriarki? Semoga request-ku terwujud, amiinn
@rerimuhammad4 ай бұрын
Pembahasan ini merangkap dua bagian, yaitu demokrasi dan Socrates. Untuk Socrates saya pernah baca di komik Seri Tokoh Dunia, dan ini nyambung ke Plato dan Aristoteles. Beberapa sisanya akan rewatch beberapa konten Sepulang Sekolah karena setiap konten Sepulang Sekolah update, saya melihat topik di konten Sepulang Sekolah lebih fluktuatif sehingga saya berpikir untuk nonton entah kapan. Ya kurang lebih begitu
@haritsrifai45494 ай бұрын
Demokrasi jauh lebih manusiawi karena membuat masyarakat setara dan dapat memilih bagaimana bangsa mereka berjalan sementara otoritarianisme jauh lebih praktis secara tidak ada campur tangan dari masyarakat, pada dasarnya mereka yang membuat keputusan berasal dari mereka yang memiliki kapasitas untuk membuat keputusan dengan bijak. Namun keduanya memiliki masalahnya tersendiri, hanya tinggal menunggu ada orang yang merayu orang banyak dengan kata-kata mereka dan menundukkan mereka. Para penjilat ini pandai bicara dan dari kualitas ini mereka menduduki kekuasaan. Para penjilat ini mengambil alih kekuasaan dengan cara membodohi masyarakat luas saat itu terjadi demokrasi pada dasarnya telah gagal sementara tinggal menunggu orang yang tidak kompeten secara moral dan etika untuk menjadi pemimpin kemudian semuanya menjadi kekacauan yang mengerikan tanpa ada otoritas yang lebih tinggi, pemerintah menjadi semakin brutal dan kejam pada saat semua itu terjadi otoritarianisme telah gagal.
@fitrasyahnurm2 ай бұрын
luar biasa Socrates.... harusnya ilmu ini dan video seperti ini semakin banyak ditonton anak muda Indonesia.... seharusnya demokrasi memang ada pembobotan suaranya sehingga tidak one person one vote, lalu juga pendidikan dan pelatihan dalam memilih pemimpin seharusnya masuk ke kurikulum di sekolah dan kampus lalu disebarluaskan di seluruh penjuru Indonesia.
@elvyn87094 ай бұрын
"meneriakkan demokrasi dan kebebasan mereka seolah-olah adalah sebuah agama." - Heihachi.
@haikyuu2124 ай бұрын
Denger dimana dan siapa gitu.. pernah ada juga, kritik atas demokrasi yg diterapkan di suatu negeri.. .. - suara orang orang yang dibayar untuk memilih dan suara orang orang yang memilih tanpa dibayar, sama sama dihitung satu.
@zaidanhibar85354 ай бұрын
Demokrasi adalah sistem yang harusnya digunakan setelah masyarakat mayoritas itu berpendidikan, kalau masyarakat mayoritas masih tidak berpendidikan mending politikusnya diadu program kerja aja (prestasi) jadi dari pemilihan walikota udah dimonitoring prestasinya nanti gubernur dicari dari walikota terbaik dan seterusnya
@ohhmyhome2 ай бұрын
ahh..you now lah mana ada manusia yg mau di bilang tidak berpendidikan,seorang bapak2 paruh baya yg tinggal jauh dipelosok tiba2 di larang untuk memilih calon pemimpin baru di kotanya,dengan alasan, maaf bapak tidak bisa ikut memilih dikarenakan bapak tidak berpendidikan..😅,demokrasi itu adalah setelah terpilihnya pemimpin ada hak2 rakyat yg bisa mengkritik,bersuara dsb terhadap pemimpin tersebut jika pemimpin tersebut melakukan kesalahan dlm mengurus rakyatnya.. sistem dimana rakyat punya hak menegur,keritik atas pemimpinnya dlm mengayomi rakyatnya,. ya klo tidak mau demokrasi..jadi monarki saja..
@ekoprast54364 ай бұрын
Waktu SD, pertama kali kenal sistem demokrasi adalah pada saat pemilihan ketua kelas. Pada waktu itu kebanyakan murid-murid lain memilih ketua kelas yg menurut mereka adalah yang paling pintar. Dengan harapan si ketua kelas yang pintar ini dapat menjaga kondisi kelas dan membimbing teman-temannya dalam proses belajar. Andaikan hal sesederhana ini digunakan dalam proses demokrasi bernegara, niscaya negara yang adil, makmur, dan tenteram akan terwujud.
@cacalion64944 ай бұрын
Bener juga, harusnya bukan cuman calon legislatif yang harus dari kalangan yang punya kemampuan. Tapi si pemilih juga harus dari orang yang minimal bisa menggunakan nalarnya dengan baik. Karena kalo ngga gitu, money politics pasti akan selalu menang. Bukan bermaksud menjelekkan, tapi kenyataannya tidak semua kualitas SDM kita itu bagus.
@irsyasalim66794 ай бұрын
didalam demokrasi itu pemimpin merepresentasikan mayoriras rakyatnya, kalo rakyatnya suka KKN ya pemimpin yang dipilih ya gitu...
@khlaltzy47344 ай бұрын
Nahh
@Cleeon4 ай бұрын
Naaahhhhh ini baru komen jujur, Aku scrol agak lama mencari
@AnisahSalsa4 ай бұрын
Ini negara udah hancur tapi masih banyak yang belum sadar
@wisdmnel4 ай бұрын
target yang dicapai dari demokrasi, mungkin adalah "keadilan" dan "kesetaraan". makanya tiap suara hanya dihitung "satu" karena konsep keadilan dan kesetaraan tadi. sebenernya sih bagus ya, cuma kelemahannya adalah dari pemilihnya. kalau mayoritasnya enggak bisa memilah visi misi yang dipilih dengan baik, dan hanya bermodal intuisi, nilai nya bakal tetep sama kaya orang yang ngerti visi misi para calon wakil rakyat
@ohhmyhome2 ай бұрын
visi misi jd kabur mas kalo serangan fajar muncul..bukan kesalahan demokrasinya,tapi taktik licik para2 calon...
@ajrjid28992 ай бұрын
teknokrasi adalah jawaban, semua orang punya kesempatan untuk menjalankan negara sesuai kemampuan yang dimiliki dan pemilihan berdasarkan siapa yang paling kompeten berdasarkan track record dan hasil uji
@arilfadly4 ай бұрын
Dulu yg katanya pemimpin diktator dibilang anti demokrasi, sekarang pemilu langsung katanya banyak inilah itulah kebabalasan menyengsarakan rakyat ,oligarki dll. Manusia memang tidak ada kepuasan.
@kelincitigaroda4 ай бұрын
Jadi orang jangan punya pemikiran biner. Gk bagus, g bakalan maju²
@ryanreynold68394 ай бұрын
Negara maju dikit banget yg maju pake sistem selain demokrasi 😊
@arilfadly4 ай бұрын
@@kelincitigaroda maksud saya apa yang kita harapkan tidak selalu sesuai diinginkan banyak orang , bersyukur berpikir positif untuk kedepan menurut saya bagus
@arilfadly4 ай бұрын
@@ryanreynold6839 iya menurut ku demokrasi yg dianut negara kita tentu berbeda dengan maksud demokrasi untuk negara lain , itu
@JAGAUCAPAN4 ай бұрын
Betul facta
@azrieltegar90704 ай бұрын
Bicara mengenai demokrasi, gw keinget novel karya tere liye yang berjudul negeri para bedebah. SI Thomas (sang MC) kan ditanya tuh ama seorang jurnalis atau wartawan lah kalau ga salah, intinya itu gini, ditanya mengenai demokrasi, dia malah ngasih contoh sebuah cerita di mana ada suatu daerah yang jembatannya rusak. Bisa dibilang berpotensi akan runtuh. Ini sudah disadari ama beberapa orang terutama yang punya pengalaman di bidang arsitektur kalau jembatan tersebut akan runtuh, walaupun hanya terlihat kek rusak kecil gitu. Jadilahh musyawarah. DIdiskusikan sana-sini, eh malah para masyarakatnya pada menolak, padahal udah disarankan ama orang-orang yang punya pengalaman di arsitek untuk segera memperbaiki jembatan. Alasan masyarakat nolak macem-macem, kek kaum mendang-mending lah. Akhirnya ya ga jadi diperbaiki. Seiring berjalannya waktu, rame kan tuh jembatannya dipake sana-sini dan akhirnya roboh. Ya kalian bisa simpulkan sendiri lah dari cerita tadi. Edit: menurut gw sistem kekhalifihan itu aslinya bagus. Karena yang ngurusi urusan negara adalah yang emang benar-benar di bidangnya. Yang ngasih saran lah, yang ngasih sebuah kritikan lah dan lain sebagainya itu orang-orang yang ahli di bidangnya. Jadi ga semua orang bisa ikut dalam urusan pemerintahan negara
@jitu82644 ай бұрын
permasalahannya sistem kkhalifahan tidak ad pnjelasan trperinci bgmn struktur pemerintahnya, tugas" masing"nya.... dan bgimna klo pemimpin meninggal, siapa yg meneruskn.... dll... dgn kta lain sistem kkhalidahan hanya semua, tdk ad sistemnya yg jelas... tdk ad yg mgkonsepkn scra trperinci... klo adpun negara islam, pasti kepemimpinannya monarki..
@syahelsouth39954 ай бұрын
Sistem apapun mau demokrasi, khilafah, kekaisaran, komunis, dll kalau orang2 pelaksananya bagus ya hasilnya bagus. Orang2 terus disodorkan cerita2 zaman keemasan khilafah padahal banyak juga era khilafah yg menyengsarakan rakyat. Begitupun di belahan bumi lain juga ada era zaman keemasan sistem pemerintahannya sendiri.
@azrieltegar90704 ай бұрын
@@syahelsouth3995 Yang gw maksud itu sebenarnya era kekhilafahan Abu Bakar ampe Ali bin Abi Thalib. Ya bisa dibilang bagus lah aslinya. Pemilihan pemimpinnya dimusyawarakan dengan para sahabat dan ahlinya gitu.
@angellicat.n.g23824 ай бұрын
@@azrieltegar9070dulu juga kan presiden dipilih MPR kan sekarang diubah jadi voting untuk presiden.
@noertri6184 ай бұрын
Pasti pendukung HTI
@playingwithdio24214 ай бұрын
Berarti mungkin, perlu ada pembobotan suara. Supaya orang ngga pinter tidak memiliki skala suara yg sama dengan orang yg pinter. Objektifitas harus lebih unggul daripada subjektifitas. Masa memilih karena fisik orangnya, misal ganteng, imut, dll. Semua harus terukur. Jadi, mungkin perlu ada tes untuk semua orang yang sudah memenuhi syarat untuk melakukan pemilu. Misal skala nilainya 0-100. Kalo nilai tesnya 0-20, maka skala suaranya 1 untuk orang itu. 21-30 maka skalanya 2. sampai 91-100 skalanya 5. Skala juga bisa diatur dengan melihat dari ratio tingkat pendidikan penduduk. Tapi kayaknya ngga ada pemerintah yang mau mikir seribet ini. wkwkwk. Kalo ini di rasa ribet, ya berarti langkah paling mendasarnya adalah pemerataan pendidikan. Sehingga warga yang memilih sudah memiliki bekal keilmuan dan penilaian objektifitas.
@noertri6184 ай бұрын
Jadi di kertas suaranya ada skala nilai
@noertri6184 ай бұрын
Jadi di kertas suaranya ada skala nilai
@nandaprayoga89174 ай бұрын
Rindu dengan sistem yang muncul di abad ke 5 dan berakhir di abad 15 Melewati 5 fase, Rasulullah, Khulafaur Rasyidin, Bani Umayyah, Bani Abbasiyah, Bani Utsmaniyah Sistem yang membawa Islam menjadi agama dan Negara yang tak tertandingi pada masanya Pada masa seluruh umat Islam masih berpegang teguh dengan Al Quran dan Sunnah Pada masa Umat Islam patuh kepada Khalifah dan hukum Syara' Saat ini jangan berharap sistem Islam akan bangkit Jika umat islam sendiri enggan dan menentang sistem islam itu sendiri Padahal jangankan belajar tentang sistem pemerintahan islam, Shalat pun jarang jarang, tapi sudah berani menentang sistem pemerintahan islam
@mira_kurniawati56904 ай бұрын
Monarki konstitusional
@virdo_yoga4 ай бұрын
Beberapa opini gua tentang hal-hal buruk dari sistem demokrasi: Adanya "Pemerintahan Bayangan", dimana rakyat tau pemimpin mereka adalah si A, tapi melihat banyak kebijakan dan regulasi yg dibuat banyak yg ga memihak rakyat melainkan pihak lain, jadi indikasi klo pemimpin negara itu bukan si A dan si A hanya dijadikan "wayang" oleh "para dalang" dibelakangnya. Hal buruk lainnya soal sistem demokrasi adalah, terlalu banyak suara dan kepentingan yg harus diperjuangkan, jadi membuat para pembuat regulasi kebingungan dalam memutuskan mana kebijakan yg menjadi prioritas dan mana yg bukan. Hal buruk lainnya soal sistem demokrasi adalah, sistem ini TERLALU BERISIK karean semua org diberikan hak utk bersuara, dampaknya kita jadi kesulitan memilih dan memilah informasi yg benar dan yg salah. Terlepas dari semua dampak negatifnya, sistem demokrasi lah yg dipilih oleh para "Founding Parents" negara ini, baik buruknya kita harus terima. Lagipula, semua sistem buatan manusia punya plus minusnya masing-masing.
@shandy2574 ай бұрын
Saya pernah nonton video pak guru gembul tentang demokrasi ,dari video itu bahwa yang terpenting dari demokrasi adalah ketika masyarakatnya udah mapan secara intelektual
@naugiavrilio4 ай бұрын
Tapi emang bener kan yang dibilang Socrates, makanya coba liat beberapa negara yang dipimpin diktator, aspek SDM nya (dalam hal ini pola pikir kritis nya) emang sengaja ga diperhatiin biar diktator yg berkuasa bisa tetep berkuasa karena rakyat nya udah dibodohi (karena ga dibangun pola pikir kritis nya)
@arvidanseven8624 ай бұрын
Imo demokrasi itu sudah bener, asal: 1. Wakil rakyat jujur, tidak korupsi, dan tidak mau disuap. 2. Penggerak pemerintahan kompeten di bidangnya masing-masing. Mungkin mereka bisa ditest dulu bersama calon-calon dewan lainnya. 3. Apa yang rakyat mau diusahakan dan diwujudkan untuk kepentingan bersama.
@danimardani10044 ай бұрын
16:00 martabak juga manis
@muhammadilham49864 ай бұрын
Demokrasi bagus, kalo yang berdemokrasi punya akal
@AndiBudiHermawan4 ай бұрын
Demokrasi negeri atlantis, di atur ama partai koalisi
@AndiBudiHermawan4 ай бұрын
Dan yg menjabat menteri itu bukan org kompeten tapi org partai
@AliMustaqim-uq4jt4 ай бұрын
Betul, pondasi utama adalah Ilmu dan keimanan
@alfakrisdiatmodjo96534 ай бұрын
@@AliMustaqim-uq4jthalah iman kuntul
@AliMustaqim-uq4jt4 ай бұрын
@@alfakrisdiatmodjo9653 bisa Anda jelaskan dimana salahnya orang beriman?
@AES_Animation94 ай бұрын
dari sini gua belajar ilmu bernegara dan berpolitik, paham betul apa yang dikatakan Socrates. Memilih tanpa pemikiran yang rasional itu hal yang sangat berbahaya apalagi bila suatu suatu negara Demokrasi dihadapkan pada pemilihan pemimpin namun yang memilih tidak memiliki pemikiran berkelanjutan dan hanya ingin mendengar janji-janji manis para calon, serta nilai memilih setiap orang dianggap setara dan itu akan juga menjadi masalah bila seandainya salah memilih. Wihh makasih Bang Koi buat Ilmunya, banyak-banyakin lagi deh video edukasi begini😁👍.
@GogonYero4 ай бұрын
Itulah kenapa demokrasi di gabungkan dengan meritokrasi agar negara lebih baik
@Alanyusuf294 ай бұрын
Orang yg nggk bisa bedain "guy" sama "gay", trs disuruh milih pemimpin 🗿
@WarkopAsik4 ай бұрын
😂😂😂
@aleibako11774 ай бұрын
Wkwkkw bener juga sih
@fif-film4 ай бұрын
bahas pemikiran2 para filusuf yang impact nya bisa sampek ke kita dong bang koy, kayak socrates yg pemikiranya ttg penjual permen dan dokter ternyata dialami beneran sama kita2?
@everythingwashere4 ай бұрын
bang koi, bahas Tajikistan (negara dengan penduduk mayoritas muslim) yang ngelarang penggunaan hijab dong 🙏🏻
@reiam694 ай бұрын
damn
@prettyconfuse68814 ай бұрын
up
@iqbalsetiautama71194 ай бұрын
up
@iqbalsetiautama71194 ай бұрын
up
@wannabeurlvr55094 ай бұрын
up
@Rachpras4 ай бұрын
11:09, ini sangat benar sekaliii.. rakyat kita tidak terlatih dengan ini, pokoknya dikasi lagu dawai karena ketololan sendiri malah diframing jahat.. dulu juga di bungkus pakai baju 100rb, sepatu 100rb, tidak pakai perhiasan.. biar dikira merakyat.. akhrinya apa? kacau semua.
@oktav61184 ай бұрын
Kalo menurut aku memilih pemimpin itu keahlian yang ga bisa diberikan ke sembarang orang, hanya orang orang tertentu dgn standar kualifikasi tertentu. Kalo aku boleh ber opini, minimal yg punya hak pilih itu yg pendidikan minimalnya S1
@fieldy034 ай бұрын
Ini bisa menjadi sebuah perdebatan baru dan bagi sebagian orang jika demokrasi tidak dapat berjalan dan hanya berjalan bagi sebagian orang termasuk orang yang berpendidikan saja misalnya S1. Maka matilah demokrasi itu Tapi aku juga kurang setuju dalam hal memilih pemimpin. Dibutuhkan memang orang-orang berkompeten dalam memilih seseorang. Bukan based on rasa atau viralitas saja tapi based on skill,pengetahuan,kritik,efektivitas,inovasi dan lain-lain. Meskipun ini akan membuat perdebatan tak berkesudahan. Demokrasi seharusnya bisa evolving dengan cara lebih baik dengan tentunya kualitas SDMnya sudah siap apa belom.
@haidaransor39744 ай бұрын
Yang ada malah bias kalau cuma S1 😂😂..
@Alanyusuf294 ай бұрын
Makanya menurut gue demokrasi itu cocoknya di negara dg SDM pendidikan tinggi, kalo SDM rendah selesai dah 😅
@MrsWhite4 ай бұрын
S1 tapi lulus ujian masuk Universitas Negri, gak jalur yg gak di tes dari negara. Kalo S1 standard Indonesia skrg ya gak bisa. Tapi ide ini terlalu gak realistis gimana mau masuk Uni kalo gak punya duit.
@septiadeillhamsyah43374 ай бұрын
tingkat pendidikan formal itu gak bisa jadi acuan kalo seseorang bisa jadi pemilih yang baik. nyatanya ada aja orang yang pendidikannya rendah tapi lebih melek politik dan jadi pemilih rasional dan sebaliknya, yang berpendidikan tinggi malah jadi pemilih irasional. yang jadi fokus itu harusnya pendidikan politik, atau minimal para politisi atau aktivis di bidang politik mau ngadain semacam penyuluhan politik. atau minimalnya banget ni para caleg saat kampanye tu ngasih sedikit pendidikan politik dan gak ngasih ‘suap’ ke calon pemilih biar mereka bisa lebih rasional dalam menentukan pilihan. jadi intinya pendidikan politik itu penting, bahkan yang paling dasar sekalipun
@Anwarz5554 ай бұрын
Sampai hari ini demokrasi adalah sistem terbaik yang bisa dipakai saat ini, dengan catatan orang-orang yang terlibat didalamnya harus merupakan orang yang punya kompetensi tinggi, tapi tentu hal itu bakal sulit terjadi bahkan nyaris mustahil. Kalau sistem apa yang terbaik yang bisa dipakai sebuah negara selain demokrasi, tentunya belum ada karena setiap sistem kenegaraan bakal memiliki kelemahan, maka dari itu demokrasi memiliki kelemahan terkecil dibanding sistem lainnya
@MasaDepan-b5j4 ай бұрын
Demokrasi cuma buat negara Homogen yg jumlah wilayah dan penduduknya kecil... Kalo.untuk negara besar sebaiknya sedikit "OTORITER" Politik harus mencerdaskan bangsa...bukan cuma sekedar nyari suara rakyat, pencitraan,membodohi masyarakat
@exalyptus4 ай бұрын
Otoriter kadang jg perlu krn klo cuma demokrasi akan rapuh
@MasaDepan-b5j4 ай бұрын
@@exalyptus iya... Seperti didaerahku, semua WAKIL RAKYAT adalah ketua preman...alhasil suara preman yg terbanyak...efek terlalu demokrasi rentan didominasi-monopoli kaum tertentu
@NinjaHatori20244 ай бұрын
@@exalyptusIyah
@lukayaroslav99144 ай бұрын
Lama-lama Indo jadi kayak Korut kalau gitu caranya
@MasaDepan-b5j4 ай бұрын
@@lukayaroslav9914 kalo OTORITER TEOKRASI (seperti Korut, Uzbekistan) rasanya gak harus begitu... Minimal seperti China lah...dimana Negara otoriter namun mendidik rakyatnya...bukan membiarkan rakyatnya sengsara dalam kebodohan
@Qilaa67894 ай бұрын
DEMOKRASI itu sesungguhnya adlh 1. keinginan alamiah rakyat sbg manusia, yg tidak ingin ada orang atau kelompok orang yg ada di negaranya itu yg MENTANG2 2. Keinginan alamiah rakyat tuk memiliki PEGAWAI2 yg dipekerjakannya di Eksekutif, Legeslatif n Yudikatif yg baik n benar yg bisa selalu menguntungkannya Untuk mewujudkannya, maka bagi negara RI yg pernah DIJAJAH, maka 1. semua anggota Legeslatif itu yg baik n benar adlh berasal dari masing2 suku sbg penduduk ASLI/PRIBUMI pulau2 yg ada di Indonesia, bukan dari Partai Politik, agar tidak bertentangan dg bhineka tunggal ika 2. Semua PEGAWAI2 itu harus lulus TEST dg PARAMETER yg baik n benar yg bisa dipertanggung jawabkan KEBAIKANNYA n KEBENARANNYA secara ILMIAH/AKADEMIS Ma'af jika saya salah
@blackhawk51684 ай бұрын
Itulah filsafat... berbicara soal kehidupan... hidup bersama
@marsh1103Ай бұрын
Salahnya bukan di sistem demokrasinya, tapi kondisi: gak semua rakyat mau cape2 terlibat dan memperdalam visi misi calon, yang mau terlibat adalah mereka yang tergabung dalam partai yang punya kepentingan masing-masing, eksekutif dan legislatif tidak menempatkan profesional pada posisi yang tepat. Misalnya, menteri apa tuh yang abis diangkat malah bilang "saya akan belajar secepatnya" atau penempatan anggota DPR yang tidak sesuai background ilmu dan profesinya. Ini bukan anti demokrasi, bukan juga anti pemerintah. Hanya suara rakyat kecil yang cinta negaranya.
@rakyatanonim95814 ай бұрын
Kelemahan Demokrasi : Suara orang Gila dan orang Waras di anggap sama
@MDbluee4 ай бұрын
memilih adalah sebuah keterampilan, bukan sekedar insting yang dibelakang nya ada GRATISAN. kalo udah kayak gini banyak otak yang harus dikompensasi.
@afryanmahendra20554 ай бұрын
Faktanya adalah, negara demokrasi itu emang gk demokratis sekarang. Tapi negara yang dicap gk demokrasi, justru demokratis. Dan ya, bedakan demokrasi dengan demokratis.
@ghoziakhsanfatahillah4 ай бұрын
Apa contoh negara yg gak dicap demokrasi tapi justru demokratis?
@afryanmahendra20554 ай бұрын
@@ghoziakhsanfatahillah China.
@Jesteralwy024 ай бұрын
@@ghoziakhsanfatahillahnegeri sendiri bro 🗿
@AndiBudiHermawan4 ай бұрын
@@Jesteralwy02krg minum aqua bre😩
@AndiBudiHermawan4 ай бұрын
@@ghoziakhsanfatahillahjepang bre
@Ardiansyah_volosans3 ай бұрын
Dunia mengalami banyak perubahan... Demokrasi tidak perlu diganti tapi perlu sedikit perubahan inovasi... Kita cenderung harus memilih 1 sistem yg diajarkan pendahulu padahal kenpa kita tidak comot semua yg baik2 dari sistem yg ada menjadi 1 inovasi sistem baru sesuai keadaan bangsa tersebut
@rianproduction30344 ай бұрын
seandainya Socrates hidup pada zaman islam, mungkin dia akan berfikir bahwa sistem islam lah yang paling baik untuk diterapkan dalam. bernegara
@syaifulbahari4104 ай бұрын
Ya kalau Zaman Khulafaur Rasyidin mungkin iya. Karena kandidat berdasarkan penilaian sahabat sendiri .bukan berdasarkan popularitas. Kalau zaman Umayyah Ama Abbasiyah dan seterusnya udah pasti Socrates bakal anti banget
@SAHABATGUDANG4 ай бұрын
Negara yang menganut demokrasi itu beda2 pelaksanaanya, tapi bagiku yang paling ideal itu DEMOKRASI PANCASILA ala indonesia, jika demokrasi kita di jalankan dengan bener bakal jadi sistim demokrasi terbaik di dunia. landasan PANCASILA itu bener2 keren sih. secuil bukti kalo demokrasi kita itu yang terbaik. " BIAR DI INTERNAL KITA RIBUT KAYA APAPUN TAPI BEGITU NEGARA KITA ADA YANG NGEHINA DIKIT AJA, SATU INDONESIA BISA KOMPAK BERSATU " itu bukti demokrasi kita itu yang terbaik di dunia. jadi bukan salah demokrasinya tp pelaksanaanya yang salah. orang2 di atas itu otaknya harus di reset ulang biar tidak menjadikan demokrasi jadi ajang kebebasan adu kebodohan
@NinjaHatori20244 ай бұрын
17:08 Indonesia aman bgt kok 😊
@tatagusti71314 ай бұрын
Bagiku nggak
@tatagusti71314 ай бұрын
Mungkin bukan aku yang merasakan
@aleibako11773 ай бұрын
@@tatagusti7131sarkas bang
@Diiaanaa.4 ай бұрын
Kalau menurutku semua sistem itu ada nilai positif dan negatifnya. Sistem Demokrasi sendiri lahir dari keresahan dan tujuan yang baik/positif untuk kedepannya. Walaupun dalam perjalanannya ditemukan kekurangan/titik lemah, bukan berarti sistem itu langsung menjadi buruk. Bisa diperbaiki, dan mungkin dalam upaya perbaikan itu nanti akan lahir sistem baru yang lebih sesuai dengan kebutuhan pada zamannya. Memang butuh tolak ukur, apakah suatu negara bisa memakai sistem Demokrasi dengan optimal. Selain usia, menurutku pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan masyarakat itu sendiri juga penting. Karena kalau individu itu sendiri belum terpenuhi kebutuhan individualnya, akan lebih sulit untuk diajak berpikir tentang kepentingan masyarakat umum. Terdengar egois, tapi seperti itulah kehidupan di masyarakat. Contohnya : Golongan berkecukupan menganggap makan siang gratis itu bukan hal yang penting, tapi bagi golongan miskin makan siang gratis itu penting. Lalu apakah yang harus disalahkan adalah masyarakat miskinnya? Kan nggak serta-merta begitu. Makan siang gratis mungkin hal yang sangat penting bagi sebagian orang --Janji kampanye yang terdengar lucu bagi sebagian dari kita, tapi harapan bagi teman-teman kita yang mungkin untuk punya makan siang saja sulit. Pada banyak kasus bahkan orang pintar akan kalah dengan orang kaya yang punya orang dalam. Kemiskinan sudah bukan pada taraf seseorang tidak mau berusaha atau bekerja, tapi masalah uang dan koneksi. Sekarang kita bilang 'mau jadi apa negara kita kalau para perwakilannya dipilih sama orang-orang kurang pendidikan? Lebih baik yang milih orang-orang yang punya pendidikan diatas si kurang, yang mengerti hukum, dll.' Apa memang benar sistem Demokrasi kita ini jatuh karena perwakilan dipilih sama orang yang pendidikannya kurang? Bahkan orang kaya pun saling beradu sogokan. Yang pendidikannya banyak, mengerti aturan, sistem dan hukum, banyak sekali yang KKN --gendong kepentingan pribadi. Lalu rendahnya kualitas Demokrasi kita adalah salah masyarakat miskin yang kurang pendidikan? Fasilitas pendidikan di negara kita saja masih belum merata, kok dengan gampang nyalahin orang kurang pendidikan. (Aku baca di kolom komentar banyak yang ngatain orang bodoh, tolol dll.) Kalau menurutku sebaiknya kita gunakan ruang demokrasi sebagai wadah untuk tidak henti-hentinya mengkawal dan memberi kritikan membangun, biar kalau ada para wakil kita yang tidak amanat bisa kita tegur supaya nggak seenaknya aja. Biar kekuasaan jangan sepenuhnya di tangan para perwakilan ini. Karena overpower itu nggak baik. Ada baiknya kita yang berpendidikan dan punya pemikiran baik bisa mengayomi saudara/i kita biar mereka juga bisa semakin teredukasi. Kalau kitanya egois, merasa paling pintar, habis di saling mengolok pilihan seseorang, nggak akan maju sistem Demokrasi kita. Karena orang berpendidikan itu bisa berdampak baik, ketika dia bisa merangkul yang kurang ilmunya untuk bisa berpikir rasional dan kritis. Sekali lagi ini hanya pendapatku. Soalnya aku merasa bahwa di negara kita ini urgensinya itu justru menemukan orang yang jujur dan amanat.
@yugosatriyo69364 ай бұрын
Tapi lucunya, dia sendiri tinggal di Athena yang sistemnya demokrasi, tapi nggak ngebahas sistem lain yang lebih bagus menurut dia.
@VibeTracks_Studio4 ай бұрын
Dia juga mati karena demokrasi Athena akhirnya, dan dia emang ga ngasih solusi atau alternatif, dia cuma jadi introgator, alternatifnya dikasih sama muridnya, si Plato, Meritokrasi yang sebenarnya bagus tapi ada bad side nya
@donjonbovi35474 ай бұрын
Yang terbaik adalah sistem yang diajarkan dan dicontohkan oleh Rasulullah
@failedindonesianpainter65394 ай бұрын
Saya ada usul gimana kalo yang bisa punya hak pilik syarat minimal adalah Sarjana, kan kerja aja kita ada syarat minimalnya, itung2 bikin biaya pemungutan suara jadi lebih murah karena pemilinya tidak banyak
@bossepang9414 ай бұрын
sarjana tlol loh banyak bro.. 😅😅😅 kemarin gw debat sama temen gw si sarjana pendidikan tlol pemilih 02
@ariastrwn79334 ай бұрын
Kalo menurut saya yang boleh vote hanya PhD
@failedindonesianpainter65394 ай бұрын
@@bossepang941sarjana yang tolol pasti banyak, tapi presentase orang tolol yang non sarjana pasti lebih banyak, sedikit banyak pendidikan berkontribusi terhadap pola pikir seseorang
demokrasi akan efektif ketika semua rakyat di negara atau wilayah tersebut mendapatkan pendidikan yang setara. kesadaran untuk memilih "dokter" harus disertai dengan pengetahuan yang cukup. jadi seharusnya buat ngebangun sistem demokrasi yang baik, hal terpenting yang harus dibenahi terlebih dahulu itu pendidikan. nyatanya, di beberapa negara demokrasi kualitas pendidikannya cenderung buruk. selama kualitas pendidikannya masih gitu-gitu aja, demokrasi ga bakal efektif
@bocilepep36844 ай бұрын
cacat bawaan demokrasi adalah mempersamakan hak antar orang pintar dan bodoh dalam memilih pemimpin.
@kelincitigaroda4 ай бұрын
Masalahnya orang bodohnya rata² lebih banyak daripada orng pinternya jadi gimana gtu
@yogapratama20384 ай бұрын
Iya esensi demokrasi adalah menganggap semua orang setara, menganggap semuanya bisa jadi pemimpin, yang bodoh dengan modal popularitas bisa menjadi pemimpin😂
@avichaboangmanalu78004 ай бұрын
Boleh demokrasi tapi ada etikanya, boleh bebas berpendapat tapi ada batasnya karna perlu juga mendengar pendapat orang lain, keadilan itu sifatnya relatif.
@gamersaji29964 ай бұрын
kesalahan terbesar dalam sejarah laki laki: -memberikan wanita hak untuk memilih atau memberi pendapat
@ahmadlika35914 ай бұрын
Rakyat nya kita ajarin skil milih pemimpin yang salah, oleh orang yang berkuasa, agar dia dapat tetap berkuasa,, dan skil memilih pemimpin yang benar harus di jaga agar masyarakat tidak memilih pemimpin yang benar, yang mana bisa saja menghancurkan kekuasaan mereka, disini sangat terdefinisikan sangat baik bahwa demokrasi itu dari rakyat untuk rakyat.
@syaidinabdurahman34994 ай бұрын
Baru siap nonton video Thai ada lagi 🤣🤣
@lukitoaditama81454 ай бұрын
Sistem apapun itu bisa aja yg penting itu manusia yg menjalankan sistem nya harus berakhlak, bijaksana, berintelektual.
@unisuprapti23582 ай бұрын
Seriusan ini kaum 58% gak tersinggung sama video ini?
@chocopie88122 ай бұрын
Lah emang mereka ada otak buat mencerna video ini?
@kadja43212Ай бұрын
@@chocopie8812 wkwkwkwkwkkw
@shintayu94164 ай бұрын
Gimana ya klo bikin sistem org yg punya pemikiran kritis, cinta negara, dn pinter di tes dan dapet sertifikat untuk memilih pemimpin dengan poin plus dri rakyat biasa, krn gemes bgt sma org yg milih pemimpin cuma asal2 dn janji manis tanpa liat programnya
@lubbabmusicnation70604 ай бұрын
Jangan jd politisi klo cmn jual janji manis, jd tukang permen aja 😅
@kebaskun38784 ай бұрын
Demokrasi bagus ketika rakyat yg berkuasa itu punya otak dan digunakan untk berpikir secara logis... Bayangin orang yg hidup lebih dari 2000an tahun lalu udah mikir soal lemahnya sistem ini dan udah nyampein apa kelemahannya itu... Kita yang udah hidup di zaman modern aja masih banyak yg ga tau dampak suara sendiri di proses demokrasi... Ada juga yg ngemodif biar seakan akan keputusan rakyat... Ada juga rakyat yg kualitas jongkok tapi manfaatin jumlah yg banyak banget biar demokrasi berjalan sesuai yg mereka mau... Padahal tanpa sadar mereka diperalat
@TheBogeng4 ай бұрын
Bjir kamu bener socrates, indonesia lagi sering bgt kena demagogi
@dendiyusrizal_Official4 ай бұрын
Pemilihan pemimpin dan jajaran pemerintahan harus di pilih oleh orang2 yg kompeten dan jujur !!! Dan yg menyuarakan aspirasi rakyat adalah orang yg di didik dan terdidik dengan kejujuran dan kebijaksanaan !!! Semua ini hanya akan bisa jika seluruh manusia nya menginginkan kemajuan dan kesejahteraan bersama !!!
@Redribbon_iv4 ай бұрын
Komunis sosialis adalah kunci
@m.a.84224 ай бұрын
Setuju sih yang dikatakan Socrates, cuma sistem pemerintahan mana lagi yg lebih baik dari sistem demokrasi? Menurutku mungkin sistem demokrasi ini tetap dijalankan, akan tetapi harus perlu dilakukan semacam modifikasi. Misalnya calon pemilih pemimpin harus disaring dulu mana yang benar2 memiliki kapasitas untuk memilih pemimpin secara objektif. Cara yang masuk akal menurutku misalnya memberikan semacam tes kepada calon pemilih apakah dia layak untuk memilih atau tidak. Ya semacam tes2 CPNS lah, ada yang lulus dan ada yang tdk lulus.
@djakfarPhD4 ай бұрын
Pendiri demokrasi sendiri gk suka demokrasi
@richiesingaraca84864 ай бұрын
Simple nya, kualitas suatu pemerintahan dari sebuah negara adalah cerminan dari masyarakatnya sendiri.
@adellei44644 ай бұрын
Setuju sih sama dia kalo ad 10 orang bodoh dan 1 orang pintar gelar pendapat pasti orang pintar selalu kalah
@Tasya628294 ай бұрын
Bang guy, coba bahas tentang sejarah kerajaan di indonesia dong. Kayaknya seru belajar sejarah dari yutub bang koi
@veridwiaprilio77154 ай бұрын
Demokrasi menurutku agar semua warga negara mendapat hak untuk memilih pemimpin mereka secara setara tidak bedasarkan darimana orang itu,meskipun sistem ini memiliki berapa kecacatan seperti orang-orang biasa yang bukan ahlinya dan hanya memilih pemimpin bedasarkan janji manis, meskipun itu terlihat tak mungkin. Tapi pertanyaannya sekarang sistem apa yang terbaik?, apakah sistem dimana para warga disuruh memilih para ahli yang nanti orang ahli tersebut memilih pemimpin yang kompeten?. Yuk diskusi tentang sistem apa yang menurut kalian lebih baik daripada demokrasi yang dianggap lebih baik dari demokrasi menurut Socrates
@kelincitigaroda4 ай бұрын
Yah tentang analogi nahkoda kapal tadi lah, pilih yang udah professional bukan berdasarkan intuisi. Masalahnyakan orng bodoh rata² lebih banyak dari orang pintar. Jdi diktaktor yg kompeten & jujur sih bagus itu.
@veridwiaprilio77154 ай бұрын
@@kelincitigaroda hmm ya juga
@yogapratama20384 ай бұрын
Teknokrasi/meritokrasi/teokrasi
@rezasaputra35284 ай бұрын
Kelebihan demokrasi adalah semua orang dapat memilih. Dan kekurangan demokrasi adalah semua orang dapat memilih.
@lubbabmusicnation70604 ай бұрын
Demokrasi bukan yg terbaik, penuh dengan darah, hitler yg rasis lahir dri demokrasi kok... jangan bangga sm stu siatem politik dengan ngerendahin sistem laen.. justru konoha menuju sistem baru dri demokrasi beralih ke kerajaan 😂😂
@ameterasu064 ай бұрын
Kesimpulannya adalah sistem demokrasi bs menjadi sistem yg baik jika di implementasikan di negara dgn kualitas SDM tinggi tpi jika sebaliknya maka demokrasi hanya akan menjadi boomerang bagi negara tsb. Funfact : sistem monarki/kerajaan bertahan selama ribuan tahun bahkan hingga sekarang masih eksis di beberapa negara dan demokrasi yang bisa di bilang sistem baru aja sudah mengalami beberapa problematik di beberapa negara.
@feldw16574 ай бұрын
Kelebihan demokrasi adalah semua orang bisa memilih, Kelemahan demokrasi adalah semuanya bisa memilih
@muhammaddafaardhiyamukti91094 ай бұрын
Saya selalu suka dengan apa yang dibahas dalam channel ini apresiasi untuk bang koi.... Dan kali ini pertama saya ingin mengomentari apa yg dibahas...jadi menurut saya sistem di negara kita ini sudah terjadi kekhawatiran, sesuai apa yang dikhawatirka socrates dan juga hari ini pemilu kita dan demokrasi di negara ini benar benar mengkhawatirkan persis dengan perumpaan polikus dokter dan politikus permen, banyak sekali masyarakat yang belum memahami harus seperti apa untuk memilih masih perlu banyak literasi di masyarakat kita dan yang paling penting rezim yang berkuasa haruslah membantu pola pikir masyarakat untuk semakin rasional dan memahami betul apa yang harus dipilih tapi sayangnya hari ini rezim yang berkuasa justru sangat nyaman dengan kondisi politik yang menyedihkan ini..... Semoga kedepannya masyarakat kita bisa lebih memahami dan rezim yang berkuasa cepat sadar😅😅😅
@satrioseptian54064 ай бұрын
pendidikan harus diutamakan dalam sistem demokrasi, baik dalam memilih dan calon terpilih tentu harus didasari ilmu yang cukup untuk menahkodai sebuah kapal yang besar. dalam hal lain, tentu saja dalam pengambilan keputusan akan mengikuti suara mayoritas yang tentu saja tidak bisa menyenangkan semua pihak, contoh mayoritas penumpang ingin bersandar dulu ke pulau a sedangkan yang lain ingin langsung berlayar ke pulau c, rumit memang demokrasi
@gufronfebrianto30674 ай бұрын
demokrasi akan jadi baik bila tidak ada kepentingan dari tiap pemimpin yang terpilih dan masyarakat adalah pemegang kekuasaan tertinggi,,, apa yg di mau rakyat coba di pikirkan dan di wujudkan.... krn yg terjadi banyak rakyat ga mau tp di paksakan
@aweifujiindah22704 ай бұрын
Faktanya semua orang itu punya kepentingan.. jadi yang musti di perbaiki itu SDM masyarakat yang tolol biar ga di bohongi sama orang yang punya kepentingan buat dapat kekuasaan
@daffarafiecena50964 ай бұрын
Perlu diakui sebagian besar negara-negara dunia ketiga bahwa sistem demokrasi yang diterapkan terkesan dipaksakan/dibawah kendali oligarki tertentu jauh berbanding terbalik dengan janji manis demokrasi dan HAM oleh negara-negara Barat. Bahkan Tunisia dan Mesir sempat mengalami gejolak melalui Arab Spring justru sepuluh tahun kemudian mimpi buruk kecacatan birokrasi kembali lagi bahkan oligarki tersebut bisa dikatakan semakin berani. Namun, sekarang negara-negara anglo barat seperti AS, Inggris, dan Kanada perlahan-lahan menelan ludah sendiri, dimana sistem demokrasi terkini menampakan autokrasi, populisme, dan polarisasi dimana kaum fanatik kanan semakin konservatif sedangkan kaum fanatik kiri semakin liberal sehingga menimbulkan konflik internal masyarakat. Dengan hal tersebut, cara penyelesaian masalah birokrasi sering mengalami jalan buntu seiring kebebasan berpendapat yang mutlak yang sebenarnya direncanakan oligarki diatasnya.
@Perdanhuictyx244 ай бұрын
Semua sistem ada kekurangan dan kelebihannya gak ada yang sempurna sama sekali tapi kalau mau cari aman sistem monarki konstitusional itu udah cocok
@TicTac-rb1zr4 ай бұрын
Bang koi coba bikin vidio tentang ilmuan2 Islam tentang kedokteran ahli bedah dll supaya asumsi masyarakat tentang Islam itu menjadi baik dan kita sebagai umat Islam menyadari seperapa pentingnya ilmu pengetahuan dan juga bisa menjadikan Islam buat kiblat para pelajar jaman sekarang @sepulangsekolah
@sofyanzulkarnaen27804 ай бұрын
Tak ada di dunia ini demokrasi yg ideal. Sejak awal muncul sudah terlihat kekurangannya. Sepanjang zaman yg terjadi adalah tambal sulam utk menutupi kekurangan. Dan bermain politik menunggangi idealisme demokrasi. Benak rakyat ditanami idealisme demokrasi. Elitnya bermain politik menunggangi pikiran rakyat yg ingin idealisme demokrasi menjadi nyata. Padahal utopis.
@DoniSetiawan-rl3cy4 ай бұрын
Demokrasi menurut gw ada bagusnya, jika yang memilih adalah bukan semua org, melainkan jika seseorang ingin ikut pemilu maka org tsb di tes dulu, seperti soal masuk bumn misalnya, dites nalar nya, problem solvingnya, jadi org2 yg memilih bukan org2 bodoh yg ga ngerti apa2, tapi memang org2 yg berfikiran rasional, sehingga ketika ikut nyoblos maka org tsb memilih buka karena emosional saja
@ariari51362 ай бұрын
Jadi inget dulu waktu SMP ada pemilihan ketua osis. Saat itu ada 3 calon. 2 cewe 1 cowo. Kita siswa laki2 bekerjasama untuk menangin calon yg cowo. Bukan karena lebih kompeten atau apa, tapi karena kasian aja dia pendiam gak punya temen. Juga berharap masalah razia gak terlalu ketat karena ketua osisnya kurang tegas. 😂 Akhirnya cowo2 "brandalan" di sekolah mulai mengajak siswa lain buat milih dia dan hasilnya menang dengan jarak suara yg lumayan jauhh..
@DoddyDoddy-xr4mz3 ай бұрын
Benar2 demokrasi harus di dukung sda bagus mirip amerika yg sda nya cerdas2 gk asal pilih.
@rizarullahsantoso13024 ай бұрын
Bagusnya, di Pemilu, tiap voters perlu dikualifikasi, minimal wajib: 1. Baca semua Proker Calon 2. Nonton Debat Calon tapi ini berlaku untuk eksekutif. Untuk legislatif, mending balik lagi ke sistem lama, pilih partai. Jadi lebih jelas mau program yg mana. Toh juga setelah terpilih kan Wakil Rakyat ngikutnya ketum partai, bukan rakyat.
@aisyahisnaini34224 ай бұрын
Melansir yg disampaikan Pak Faiz waktu bahas Tan Malaka yg mengkritik Trias Politika. Kurang lebih sama kayak yg disampaikan Koi. Pada akhirnya yg duduk di pemerintahan mereka yang uang banyak untuk pasang baliho dimana².
@TechnoRandom4 ай бұрын
Bang jelajahi lagi dan buat narasi penjelasan ilmu dan filosofi turun temurun dari Socrates ke plato, plato ke aristoteles, dan terakhir aristoteles ke alexander agung. Sepertinya seru
@devonabungam82964 ай бұрын
Bang, request bahas sistem demokrasi di negara-negara islam atau dalam pandangan islam itu bagaimna..
@dandytanuwidjaja67232 ай бұрын
Setuju bgt, ada negara yg mayoritas penduduknya belum memiliki kompetensi utk milih yg baik, blm mampu membedakan mana yg etis atau tidak, mana yg konstitusional atau tidak, mana yg dynasty atau tidak.😂
@ArieWijayaDevs4 ай бұрын
2:06 koreksi bang! yang digambar itu bukan Hippias, tapi Plato saat berdiskusi dengan Sokrates di lukisan School of Athens oleh Raphael. Plato menunjuk ke langit dan Sokrates menunjuk ke bumi, sebagai simbol dari kecenderungan filosofi mereka berdua. Nah saran bang, bahas duality of verticality nya mereka berdua. Makasih bang.
@farisman86753 ай бұрын
Di demokrasi indonesia menurut saya Parpol yg banyak malah menyebabkan perpecahan, saya setuju dengan cukup adanya 2 parpol, dimana pemenang sebagai eksekutif yg kalah sebagai legislatif. Tapi dalam pelaksanaan nya tiap legislatif representatif harusnya di isi dengan orang yg kompeten di bidangnya, jadi jika ada pelaksanaan atau perancangan uu kesehatan, harus di diskusikan dan diawasi dengan mereka pakar kesehatan. Sedangkan dalam kolektif suaranya pun seharusnya di isi oleh mereka yg bekerja di bidang yg sama, semisal ada draft uu tentang kesehatan harusnya pendapat atau suara di kolektifin dari para nakes. Sedangkan dalam pemilihan langsung, krn cuma ada 2 parpol kita harusnya cuma memilih parpol bukan person nya. Jadi janji2 politik pada masa kampanye menjadi representatif dari parpol, bukan person yg mencalonkan diri. Sehingga masyarakat memilih bukan berdasarkan fame tapi dipaksa menelan rencana program kerja pada parpol. Tujuannya adalah bagaimana caranya masyarakat tidak di pengaruhi oleh ketenaran, kemudian di paksa berpikir rasional.
@Toplin_Go4 ай бұрын
Kelebihan negara demokrasi adalah dapat menghasilkan pemimpin yang sungguh sungguh, Minusnya negara demokrasi adalah pemimpin yang sungguh sungguh tidak bisa dengan mudah mengatur negara ( ya karena nanti banyak tentangan berdalihkan demokrasi)