Sesi 24 - Studi Kasus : Kenosis & Praeksistensi - Pdt. Dr. Ir. Wignyo Tanto, M.M., M.Th. (010225)

[@onnyferdinandus1174]

Filipi 2:7 tidak berbicara mengenai pra eksistensi Yesus. Pergumulan yang dialami oleh Yesus bukanlah pergumulan di pra eksistensi-Nya seperti yang diyakini banyak teolog dan orang Kristen, melainkan pergumulan Yesus ketika mengenakan tubuh manusia seperti manusia pada umumnya. Pada intinya, pengosongan diri adalah kesediaan tidak mengenakan atau melakukan keinginan diri sendiri, kemudian bersedia mengenakan atau melakukan kehendak yang lain. Dalam hal ini, Yesus bersedia menanggalkan kehendak diri sendiri dan mengenakan kehendak Bapa. Dan ini termaktub dalam doa Yesus: “Ya, Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki” (Mat. 26:39; Mrk. 14:36; Luk. 22:42). Pada dasarnya, mengosongkan diri di sini adalah sikap penundukan diri di hadapan Allah sehingga tidak melukai siapapun, termasuk tidak melukai Allah. Dalam pengosongan diri ini, terdapat kesediaan tidak memiliki reputasi (of no reputation). Kematian di kayu salib merupakan bentuk perendahan harga diri dan martabat Yesus, sehingga Yesus benar-benar direndahkan. Dalam Alkitab terjemahan NIV, salah satu versinya tertulis: Who, being in very nature God, did not consider equality with God something to be used to his own advantage. Kata “in very nature God - dalam natur Allah” tidak ditemukan sama sekali dalam teks Yunani. Terjemahan ini telah memuat interpretasi yang mengarah pada maksud tertentu. Ini adalah terjemahan yang disesuaikan dengan keputusan konsili Nicea yang menetapkan bahwa Yesus satu ousia atau satu natur dengan Allah, dan sekaligus sederajat. Inilah yang menjadi dasar bahwa pengosongan Yesus dilakukan di pra eksistensi-Nya. Pengosongan atau kenosis dipahami secara mistik, dimana “Allah Anak” menjadi manusia dengan mengenakan natur manusia. Tetapi mereka juga masih tetap memercayai bahwa “keilahian Yesus” masih tetap melekat 👇 Asumsi bahwa pengosongan diri Yesus adalah pra eksistensi-Nya tidak memiliki implikasi yang berarti bagi orang percaya. Lagipula, tidak “apple to apple” dengan kehidupan manusia umat pilihan, karena orang percaya tidak memiliki pra eksistensi. Jadi, tidak ada yang bisa diteladani secara natural. Keyakinan bahwa Yesus memiliki kesetaraan dengan Allah di pra eksistensi-Nya, tidak memberi keteladanan yang seimbang terhadap orang percaya.

[@anggaa1970]

Kata TUHAN itu karangan Melchior Ledejcker supaya bangsa Indonesia bisa membedakan TUAN TAKUR DAN MAHA TUAN

[@sobat-sabit8446]

Pada mulanya Adam seorang diri saja . Lalu dibentuklah Hawa dengan mengambil bagian diri Adam. Hawa SEPADAN ( segeneric/ sehakekat ilahinya ) dengan Adam . Sebelum dibentuk , Hawa dapat dikatakan telah ada , walau ia saat itu masih berupa unsur diri Adam ( tulang dan daging ) didalam diri Adam . Unsur diri Adam itu adalah Adam . Hawa adalah ortunya anak-anak Adam , sama seperti Adam adalah ortunya anak-anak Adam Mulanya Allah yg Esa / Bapa. seorang diri saja . Lalu diperanakkanlah Anak Tunggal Bapa . Anak Tunggal Bapa.yg sepadan ( segeneric ilahinya ) dengan Ilahinya Bapa . Yesus dikatakan telah ada , walau saat itu Yesus masih berupa unsur diri Bapa ( Lpgos dan RK ) didalam diri Bapa . Anak itu dari RK Firman / Logos itu menjadi daging . Bapa / Allah yg Esa adalah Tuhan diatas segala tuhan . Sudah otomatis Anak Tunggal Bapa juga adalah Tuhan diatas segala tuhan . sebab unsur diri Bapa ada didalam diri Yesus juga . Rohnya Yesus sama dengan Rohnya Bapa yaitu Rohkudus / Roh Allah . Inilah yg membedakan manusia biasa dengan Yesus Kristus Manusia biasa , para malaikat rohnya di ciptakan oleh Roh Allah . Ada Adam dan ada Hawa Ada Allah yg Esa / YHWH dan ada Anak Bapa yg juga Esa , Yesus Kristus .

[@onnyferdinandus1174]

Alkitab itu sangat jelas.. Yang memutarbalikan pemahaman adalah pikiran wignyo..tidak sesuai dengan pikiran dan perasaan Allah.

[@onnyferdinandus1174]

Firman menjadi manusia itu jika dipahami inkarnasi adalah bergender feminin (wanita). Jika wignyo mengajar seperti ini wignyo berarti setuju bahwa Yesus bergender wanita. Yang benar adalah Firman menjadi daging Yesus mengenakan Firman/Logos menjadi daging. ho Logos sark egeneto.

[@onnyferdinandus1174]

Yesus berkata Aku sebelum dunia ada itu berarti Logos (Firman) yg ada dalam Yesus.. Bukan berarti Yesus sudah ada.. Wignyo konyol.. Memahami ayat itu secara Harfiah bukan secara Filosofi