Рет қаралды 35,042
• SOSIOLERIGIUS DAN DIME...
SOSIOLERIGIUS DAN DIMENSI MAGIS DAUN SIRIH (PIPER BETLE L)
#Daun
#Sirih
#Keutamaan
Dalam banyak tradisi nusantara, daun sirih tidak hanya digunakan sebatas media mendekatkan hubungan sosial, tetapi sebagai sarana dalam ritus, magis dan malahan bersifat mistis. Penggunaan daun sirih juga digunakan untuk fungsi kesehatan (usada).Dalam buku Plant Myth And Tradition in India yang ditulis oleh Shakti M. Gupta daun sirih (piperbetle L) disebut tabola bukanlah tumbuhan asli di India sehingga keperluan daun sirih untuk persembahan dikuil-kuil atau untuk menginang justru diiimpor dari Nusantra. Buku ini juga dijelaskan keutamaan daun sirih dikaitkan dengan kisah perkawinan antara dewi Uma dengan dewa Siwa. Disebutkan bahwa setelah dilamar oleh Bhatara Siwa perkawinan mereka menjadi tidak harmonis karena Dewa Siwa jarang sekali tinggal dirumah (Kailasa). Kemudian dewa Uma medapat petunjuk untuk mempersembahkan daun sirih kepada Siwa, dan sejak saat itu beliau selalu dirumah. Dalam tradisi kebudayaan Bali, penggunaan daun sirih misalnya dapat ditemukan dalam penelitian manusia purba di Gilimanuk Bali barat. Gigi manusia purba yang ditemukan tidak hanya telah rata, tetapi juga berisi bercak merah, sebagai penanda bahwa manusia purba itu juga memakan sirih dan pinang. Jadi sebelum agama Hindu dan Buddha masuk ke Bali, ternyata daun sirih telah digunakan sebagai sarana. Dalam satu mitologi, diyakini daun sirih itu sebagai daun yang istimewa karena akarnya tumbuh di tanah, sedangkan daun, buah dan rantingnya di akasa malahan disebutkan di surga. Oleh karena itu, daun sirih sebagai sebuah unsur kebudayaan digunakan tidaklah berdiri sendiri, tetapi terkait dengan unsur lainnya, misalnya dilengkapi buah pinang, pamor, gambir dan sebagainya. Namun demikian secara umum, daun sirih memiliki tiga fungsi utama, yaitu pertama, sebagai niyasa, sebagai simbol. Base jeriji adalah daun base yang digunakan pada upacara kematian, misalnya saat upacara ngereka kajang. Daun base ini dipelintir menyerupai rambut atau badan manusia. Dalam hubungan ini, daun base sebagai niyasa badan dan atau tubuh manusia. Fungsi kedua sebagai daksina, berfungsi sebagai persembahan. Itu sebabnya, tatkala menghadap (tangkil) kepada Sang Sadhaka atau Wiku untuk nunas bawos (petunjuk), maka wajib membawa daksina yang berisi daun base, sebagai tatakan (alas) bawos. Fungsi yang ketiga dari daun base adalah sebagai sarana magis, misalnya daun base yang diyakini memiliki kekuatan dasyat adalah daun base nemu ros atau daun base yang uratnya sejajar. Daun base seperti ini diyakini sebagai simbol urat-urat manusia dan karena itu baik digunakan dalam ritual magis untuk proses penyembuhan atau sebagai sarana yang bersifat metafisik, seperti halnya sebagai protektor (penyengker) dari pengaruh negatif kekuatan gaib atau pagar gaib. Daun sirih jenis “silih asih” difungsikan sebagai sarana membuat seseorang terpikat dan sebagainya. Setidaknya ada 11 jenis bentuk rangkaian daun sirih di antaranya: base kojong, base lekesan, base silih asih, base tulak, base jeriji, base porosan, base tampel, base ming-mang, base lelancang, base solas. Kesebelas rangkaian daun sirih ini digunakan secara terpisah atau bersamaan pada banten Panca yadnya. Misalnya base kojong seringkali digunakan sebagai tatakan atur saat mebebaosan ramah tamah acara kekeluargaan. Begitu juga kalua daun sirih (base) dilihat dari struktur daunnya, sehingga disebut base tmu ros atau base wat pada adalah jenis daun base yang memiliki urat daun sejajar. Pada peraktik usada daun sirih jenis ini dianggap memiliki daya magis kuat sehingga kerap digunakan sebagai sarana tamba (bahan obat). Urat sejajar pada daun sirih diyakini identik dengan tubuh manusia yaitu bagian punggung dan tulang rusuk. Karena identik dengan tubuh manusia maka base tmu ros diyakini sangat efektif untuk mengobati penyakit. Demikian pula halnya dengan daun sirih atau base silih-asih digunakan sebagai srana pengasih yaitu membuat musuh, lawan jenis, semua orang menjadi asih, simpati kepada si pengguna. Yang disebutkan terakhir adalah daun sirih yang digunakan sebagai sarana yang bersifat magis. Secara Sains modern ekstrak daun sirih (Piper betle L.) memiliki bioaktivitas antioksidan, antiinflamasi dan inhibitor XO. Berdasarkan hasil penelitian Made Sumarya dapat disimpulkan bahwa ekstrak daun sirih dapat mencegah/menghambat disfungsi endotel yang disebabkan oleh hiperurisemia dengan kadar asam urat, MDA, ekspresi ICAM-1 endotel aorta yang lebih rendah dan kadar SOD yang lebih tinggi, tetapi tidak dengan kadar NO yang lebih tinggi.
Bagaimana penjelasan selanjutnya, silahkan simak sesuluh Yudha Triguna melalui Yudha Triguna Channel pada KZbin, juga pada Dharma wacana agama Hindu.
Untuk mendapatkan video-video terbaru silahkan Subscribe
kzbin.info/door/B5R
Facebook:
yudhatriguna
Instagram:
/ yudhatrigunachannel
Website:
www.yudhatriguna.com