Рет қаралды 10,217
#indonesia #malaysia #bahasaindonesia
=========================================
Untuk promosi, kerjasama dan penggunaan dengan tujuan komersial, silahkan hubungi kontak berikut:
Instagram : rezky.anadra
whatsapp : bit.ly/3rm3ijt
=========================================
Hola guys..
Kali ini gw pengen ngajak kalian buat bahas suatu topik yang lumayan seru dan asik. Topiknya adalah industri kuliner Indonesia menjajah benua Australia.
Kalau berbicara tentang kuliner Indonesia memang tidak pernah ada habisnya. Negara dengan 17.000 pulau, 700 bahasa dan ratusan etnis dan budaya ini menyimpan segudang potensi kuliner yang tidak main main. Bayangkan dengan keragaman kuliner sebesar itu Indonesia kini pun telah mampu menggebrak pasar luar negeri dengan beragam industri kuliner nya. Jika dulu kita hanya tau restoran Jepang atau Korea yang muncul di berbagai negara, disamping restoran amerika, kini restoran asli Indonesia pun sudah mampu menggeber benua lain, termasuk benua kangguru Australia.
Fitri Cyntia Asmara Niasih, atau dikenal sebagai pemilik restoran masakan asli Padang, Tambo Ciek adalah seorang pakar sosial media. Pengetahuannya yang luas tentang perilaku konsumen dan marketing patut dipelajari bila ingin berhasil dalam mempromosikan bisnis. Konsistensi dan kreativitas untuk setiap konten yang Fitri posting telah memicu rasa penasaran dari para followers nya.
Maupun di tengah krisis pandemi atau menghadapi resesi ekonomi, semua orang masih perlu makan. Itulah yang dipikirkan Fitri ketika memutuskan untuk melanjutkan bisnis restoran suaminya. Dalam wawancara bersama BUSET businesswoman dan icon Tambo Ciek ini menceritakan tentang kehidupan sebelum membangun Tambo Ciek, tips dan trik marketing strategi, dan pesan untuk pelajar Indonesia di Melbourne.
Kehidupan sebelum Tambo Ciek
Awal mulanya yang datang ke Melbourne hanya untuk liburan, melihat banyaknya peluang di negara kangguru Fitri berniat untuk sekolah dan berhasil mendapatkan diploma di Holmes Institute & William Angliss Institute Victoria pada tahun 2011. Jiwa bisnis Fitri pun melonjak melihat ketergantungan penduduk Melbourne terhadap kopi sama seperti orang Indonesia dengan nasi. Melbourne terkenal dengan kopinya dan dianggap yang terbaik di dunia, kafenya juga tak terpisahkan dari budaya orang Melbourne sehingga ada banyak kafe untuk dipilih di setiap sudut kota. Dari situ ia terinspirasi untuk membuka Melbourne Coffee Cafe di Seminyak, Bali, belum lagi sebagian besar dari wisatawan Bali datang dari Australia.
Peluang Fitri untuk mimpinya yang ingin membangun bisnis tidak berhenti di Bali saja, kesempatan lain muncul dengan sendirinya saat Fitri menikah dan pindah ke Melbourne. Setelah ketemu suami yang jago masak, di tahun 2017 Fitri dan suami, Ezra Toddy memutuskan untuk membuka catering rumahan. Sebelum itu, pada tahun 2010 Ezra sudah pernah memiliki dua cabang restoran Padang, di Malvern dan Melbourne CBD yang bernama Salero Kito. Namun di tahun 2014, Ezra memutuskan untuk menjual restorannya karena keadaan yang tidak terduga.
Berawal promosi dari mulut ke mulut, catering yang dijalankan suami istri ini mulai berkembang pesat. Fitri memberi nama bisnis kulinernya Tambo Ciek, diambil dari bahasa minang yang artinya ‘tambah satu lagi’. Rutinitas fitri setiap harinya termasuk menyiapkan pesanan dan mengantar orderan ke rumah pelanggannya, belum lagi ia juga harus menjaga anaknya yang saat itu masih balita. Saat itu Ezra juga bekerja menjadi chef, dan tugas Fitri adalah mengantar pesanan nasi kapau ke rumah pelanggannya, sejauh apapun jarak rumah mereka Fitri tetap gigih untuk jalani. Sistem delivery ini berjalan sampai pada saat Australia dilanda pandemi dan pemerintah Australia melarang untuk keluar rumah lebih dari 15 km.
Namun pandemi ini justru mendorong kreativitas Fitri dalam mempromosikan cateringnya lewat media sosial, belum lagi cara pembungkusan makanannya yang berbeda dari restoran Indonesia lainnya di Melbourne, sempat viral. Kemasan nasi kapau di Tambo Ciek menggunakan kertas beralas daun pisang dan diikat dengan gelang karet, sama persis ketika kita beli nasi bungkus di pinggir jalan. Dari sana mulailah mendapat pengakuan (recognition) dari beberapa Asian grocery supermarket di Melbourne, mereka meminta untuk mendistribusikan nasi kapau dan produk best-seller Tambo ciek yaitu rendang dan sate padang. Semakin tingginya permintaan konsumen, Fitri kemudian harus mempekerjakan sebanyak 5 kurir yang standby untuk mengantar pesanan ke 100 lebih pelanggan dalam kota ataupun kirim keluar kota melalui post.
Kini sudah 2 tahun semenjak Tambo Ciek membuka restoran pertamanya di Melbourne. Pada 11 Januari 2021, Tambo Ciek pertama kali buka di daerah Lygon, namun pindah di Caulfield dan akhirnya punya cabang di Coburg.
Nah buat kalian yang tertarik dengan konten ini, langsung aja tonton videonya sampai habis ya.
Enjoy-