tahun 2004 saya duduk di majlis Ust Yazid Jawwaz dan saya kaget mendengar doktrin Imam Malik pake lafaz pertama itu. Saya selalu duduk paling depan cmn saya ga pny pembanding. Akhirnya saya lega krn dengar video Syaikh Al Buthi. Al Istiwa al kayf ghairu maqul. Butuh waktu 10 tahun buat dapat pembanding. saya mufaroqoh dr majlis ust Yazid tahun 2008 karena ga puas jawaban beliau masalah Haji Tamattu.
@amungdoc39692 жыл бұрын
Alhamdulillah... Semoga channel2 Aswaja tambah berkembang, mencerahkan dan mencerdaskan ummat Islam.
@firdaussh50382 жыл бұрын
* * * * * WASPADA DOKTRIN WAHABIYAH Sebagaimana halnya Pemerintah Maroko yg sejak lama hingga saat ini telah melarang keras penyebaran ajaran/paham Wahabiyah di negara nya, maka demikian pula dengan Pemerintah Indonesia seharusnya bisa melarang keras terhadap dakwah ajaran Wahabi Salafi/Khalafi Talafi tersebut, agar firqoh/golongan Wahabiyah tidak tumbuh dan berkembang di Negeri ini. Pemerintah Indonesia semestinya juga tanggap dan tegas untuk menjaga Rakyatnya/Ummat Islam Indonesia agar tetap berada pada jalur Aqidah yang lurus yaitu jalan Salafiyah Sejati yg sebenarnya, yg sesuai pemahaman Aqidahnya dengan Asy'ariyah dan Maturidiyah, dengan Fiqih 4 Imam Mazhab, dan Tasawuf Imam Junaidi Al-Bagdadi & Imam Al-Ghozali. Mereka itulah Para Imam Ahlus Sunnah Waljama'ah yg mu'tabar, yg diikuti oleh mayoritas umat Islam di dunia, dimana dari jumlah sekitar 1,8 milyar populasi muslim dunia saat ini adalah 1,5 milyar lebih pengikutnya Ahlus Sunnah Waljama'ah (lebih dari 85%), bukan pengikut Syi'ah maupun Wahabiyah. Mereka para 'Alim Ulama yg dalam menentukan hukum & syariat Islam memegang teguh Al-Qur'an, Hadits, Qiyas dan Ijma', dengan memperhatikan Asbabun Nuzul nya (Al-Qur'an) dan Asbabul Wurud nya (Hadits), serta dalam menafsirkan dalil/nash Al-Qur'an dan Hadits dengan menggunakan/mendalami ilmu Nahwu, Shorof, Balaghoh, Bayan dan Mantiq, bukan hanya secara zhahir/tekstual/Literal saja, baik dalam menafsirkan makna dari ayat² Muhkamat dan ayat² Mutasyabihat, serta menggunakan metode Takwil dan Tafwidh khususnya pada ayat² Mutasyabihat yg bersifat Khabariyah tentang hal² yg ghaib, tentang Dzat Allah yg Maha Suci (Allah Ada tanpa tempat, tanpa arah dan tanpa waktu) serta sifat Azali-Nya (Allah Ada awal tanpa permulaan dan tanpa akhir/penghabisan). Itulah Ushuluddin/Prinsip Dasar Aqidah Islam Salafiyah (Manhaj Salaf) sebenarnya yg lurus dan hakiki. Dalam hal Aqidah/Ushul, para Ulama/Imam² pada masa Salaf (3 abad awal Hijriah) tidak ada ikhtilaf/perbedaan yg mendasar, mereka semua mempunyai Pemahaman Aqidah yg sama, baik dari ke 4 Imam Mazhab (Hanafi, Maliki, Syafi'i dan Hambali) maupun dari Imam Asy'ari dan Imam Maturidi. Khilafiyah/perbedaan yg terjadi diantara mereka hanyalah dalam hal Furu'iyah/cabang² Fiqih yg terkait dgn amalan ibadah dan muamalah saja, yang tidak menyimpang/melanggar dari hukum² yg utama/Prinsip, seperti rukun islam, rukun iman, rukun² ibadah, dan aturan²/syariat Islam dalam bermuamalah (berniaga/berdagang dan bersosialisasi/bermasyarakat) sehingga mereka dapat saling memakluminya dan saling menghormatinya, serta tetap menjaga persaudaraan dan Ukhuwah Islamiyah. Sehingga umat Islam/muslim Ahlus Sunnah Waljama'ah terjaga/terhindar dari pemahaman² menyimpang seperti Tajssim dan Tasybbih atau lebih dikenal dgn paham Mujassimah dan Musyabbihah, sebagaimana pemahaman yg terdapat pada firqoh/golongan Wahabiyah, yang diajarkan oleh Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab dgn dukungan Muhammad Ibnu Saud (Penguasa) pada abad ke 12 H (bukan pada masa Salaf/terdahulu 3 abad awal Hijriah) yang tumbuh dan berkembang di Najd/Riyadh, Makkah, Madinah (Arab Saudi dan sekitarnya) yg telah dikuasai oleh Dinasti Ibnu Saud sejak abad ke 12H/19M setelah memberontak/memisahkan diri dari Kekhilafahan Islam Utsmaniyah Turki, dengan dukungan sekutu/konspirasi bersama Yahudi dan Nasrani (Inggris). Atas dasar pemahaman Aqidah Trilogi Tauhid dari Syaikh Ibnu Taimiyah (Ulama Kontroversial yg pemahamannya banyak ditentang oleh Ulama² Ahlus Sunnah Waljama'ah pada masa Khalaf saat itu abad 7H~8H) yang diikuti/dianut oleh Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab bersama Penguasa Ibnu Saud, khususnya pada Tauhid Rububiyah yg oleh mereka dianggap/diakui bahwa Yahudi dan Nasrani itu juga bertauhid Rububiyah walaupun tidak bertauhid Uluhiyah. Atas dasar itulah Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab dan Ibnu Saud telah menghalalkan/melegalkan/melegitimasi Persekutuan/Persekongkolan dengan Barat/Kafir Yahudi dan Nasrani hingga melakukan Pengkhianatan terhadap Kekhilafahan Islam Utsmaniyah Turki, serta pada akhirnya demi Kekayaan dan Kekuasaan di Jazirah Arab, mereka rela memerangi saudaranya seiman umat Islam Ahlus Sunnah Waljama'ah yang mayoritas dan sejak lama ada di Jazirah Arab dari zaman Rasulullah SAW, zaman sahabat, zaman Salaf dan zaman Khalaf/zaman Kekhilafahan Islam Utsmaniyah Turki. Padahal Tauhid Rububiyah dan Tauhid Uluhiyah itu pada hakikatnya adalah Sama dan Satu kesatuan yg mengikat dan tidak dapat dipisahkan. Seseorang tidak dapat dinyatakan bertauhid/ber-Islam/muslim jika dia hanya sekedar mengakui adanya Tuhan/Allah pencipta alam semesta, tanpa menyatakannya dengan sumpah/janji/ikrar Syahadat dan meyakini dgn hatinya dan segenap jiwa raganya serta mewujudkannya dgn beribadah menyembah kepada-Nya Allah SWT, juga tanpa mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apapun, dan tanpa menyerupakan/menyetarakan Allah SWT dengan makhluk-Nya baik dalam hal Dzat-Nya maupun dalam hal Sifat-sifat-Nya. Tidak ada satupun Ulama/Imam² pada masa Salaf yang membagi/memisahkan Tauhid menjadi 3 seperti halnya Tauhid Rububiyah, Tauhid Uluhiyah, dan Tauhid Asma wa Sifat, sebagaimana Tauhid yang diajarkan oleh Wahabiyah. Bagaimana bisa mereka Wahabiyah mengklaim firqoh/golongannya adalah Salafi yang bermanhaj Salaf yg asli ??? Demikian juga Allah SWT didalam Al-Qur'an dengan jelas dan tegas telah melarang kita Umat Islam untuk bersekutu/menjadikan Pemimpin/Pelindung/Wali/Teman Setia dari orang-orang Kafir Yahudi dan Nasrani. Apakah patut/layak bagi kita mengikuti Ulama Murjiah (Penjilat Penguasa dan Pengkhianat Agama) yang bersama Penguasa mengembangkan pahamnya dengan cara-cara yang Bathil ??? Sebaik apapun kita dan sebanyak apapun amal ibadah kita, jika kita keliru/salah dalam memahami Prinsip² Aqidah Islam hingga tanpa disadari kita telah tergelincir/terjerumus kedalam jurang kesesatan, maka kita akan termasuk kedalam 72 golongan yang akan berada di Neraka. Na'udzubillahi min dzalik..!!! Hati-hatilah dan lebih teliti lagi dalam mencari/belajar ilmu agama, wahai sahabat dan saudaraku... ❤️🤝🏻 Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua. 🤲🏻🙏🏻
@laodesuharja74582 жыл бұрын
Assalamualaikum ustadz. Alhamdulillah ...
@ismailmasduqi81013 жыл бұрын
Mantap Mas Ustadz untuk menjaga Aswaja dari fitnah2 Wahabi Salafi mg2 BAROKAH Aamiin 🤲
@kopibiz3 жыл бұрын
Masya Allah ... dapat penjelasan yang sangat detail. Makasih Ustadz 🙏.
@nitanita14023 жыл бұрын
Farhan tu wahabi d aceh..yg selalu membuat keresahan dan kegaduhan segelintir org aceh.
@amungdoc39692 жыл бұрын
Alhamdulillah... Semoga channel2 Aswaja tambah berkembang, mencerahkan dan mencerdaskan ummat Islam.
@SINGAASWAJA3 жыл бұрын
Hadir kang ... bagus
@aljawi43673 жыл бұрын
KEGAGALAN KESESATAN WAHABI DLM AQIDAH NYATA
@dewanggaprayuda31353 жыл бұрын
Assalamualaikum bang najat salam dari muhammadiyah
@NajatNgaji3 жыл бұрын
Waalaikumsalam.... Salam balik.... Saya ada teman akrab dr Muhammadiyah.....
@dodolgarut75123 жыл бұрын
Kalau Wahabi ada persamaan dengan wahabi
@fastabiqulkhairat26963 жыл бұрын
@@NajatNgaji alhamdulillah, sy muhammadiyah punya kartu anggota, dulu sempat simpati dg wahabi, setelah lama berfikir melihat adab dan tingkah laku wahabi, serta berfikir objektif dan mau mendengar tuusiyah2 ulama2 ustd2 ahlu sunnah baik syafiiyah maupun madzhab2 lain dlm konteks 4 mazhab yg mu'tabar dlm islam. Sy menyadari kekeliruan dr ustad2 salafi dlm hal. Harus fair kita akui. Tetapi sayangnya banyk teman2 kita dr salafi yg tidak mau berfikir objektif. Menutup pintu belajar dan hanya percay dr ustadnya saja. sementara ulama2 ahlu sunnah dianggap sebagai ahlu bidah, ahlu syubhat, dll gelaran buruk. Dan dianggap tidak layak di dengar klarifikasinya. Naudzubillah summa naudzubillah
@NajatNgaji3 жыл бұрын
@@fastabiqulkhairat2696 alhamdulillah kang.... Semoga istikamah dalam jalan kebenaran kang... Kami hormat dan suka juga pada Ust Adi Hidayat.....
@fastabiqulkhairat26963 жыл бұрын
@@NajatNgaji aamiiin
@shiddiqsoulmath75133 жыл бұрын
Ustadz afwan sebelumnya Bagaimana pendapat ustadz tentang pendapat Imam Syafi'i? Imam Asy-Syafi’i rahimahullah berkata, “Aqidah yang aku yakini dan diyakini oleh orang-orang yang pernah aku temui seperti SUFYAN, MALIK dan selainnya adalah menetapkan syahadat bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah dan Muhammad adalah Rasulullah dan bahwasanya Allah berada di ATAS ‘Arsy-Nya di langit-Nya, lalu mendekat kepada makhluk-Nya sesuai dengan apa yang Dia kehendaki, dan sesungguhnya Allah turun ke langit dunia sebagaimana yang Dia kehendaki.” [Lihat Ijtima’ul Juyusy Al-Islamiyyah (hal. 94 dan 122), Mukhtashar Al-‘Uluw (hal. 176), Majmu’ Fatawa (IV/181), dan ‘Aunul Ma’bud (XIII/41 dan 47)] Mohon Penjelasannya Ustadz?
@bangtoyib84473 жыл бұрын
Coba cari kitab Imam Syafi'i cetakan Libanon. Krn cetakan Saudi dan Libanon berbeda
@anti_wahaboyy9 ай бұрын
Itu riwayat palsu..
@robusta1831Ай бұрын
Itulah biadabnya orang Wahabi untuk membenarkan fahamnya dia memputnah imam Syafi'i . Bahwasannya Allah itu berada. Diatas Arasy secara haqiqi dengan wujud bentuk zat Allah yg sesungguhnya . Padahal imam Syafi'i dan imam Malik tidak pernah mengatakan hal itu . Imam Syafi'i itu hanya mengatakan Allah beristiwa alal Arsy itu tidak seperti Wahabi . Imam Syafi'i hanya berdasarkan Al-Qur'an saja . Al-Qur'an mengatakan beristiwa diatas langit . Beriman dengan ayat itu wala BIMAKNA WALA BIKAYFA. Artinya ayat itu dibiarkan begitu saja tanpa ditambah dikurang tidak diartikan apa dan siapa dan bagaimana . Karena ayat itu memang begitu adanya . Tidak ada penjelasan beristiwa diatas Arasy dengan sebenar benar istiwa Allah Sera bentuk wujud dan Zat Allah . Itu namanya tafwidh. Sedangkan ulama yg mentakwil ayat itu adalah Allah yg beristiwa diatas Arasy itu adalah sipat Allah yg maha segala galanya maha berkendak bukan menjizimkan Allah sesungguhnya zat wujud bentuk Allah yg duduk diatas Arasy.
@ahmadyani52723 жыл бұрын
Kalau sama orang" wahabi cukup giniin aja: iya lah lu yg paling benar yg lain salah semua, bidah semua, sesat semua, neraka semua. 😂
@lycanations51453 жыл бұрын
Lanjutkan ustd 👍
@kusumapratama8514 Жыл бұрын
Kaum sebelah ngegas banget ya untuk memujassimahkan orang..astaga😮😮
@emilabrar31116 ай бұрын
Memang orang2 salafi itu ambil dalil sesuai keinginan nya, beda sama aswaja jabarkan semua dalil
@LingkungSeniSantriKalijaga3 жыл бұрын
Perbedaan ahlussunah wal jama’ah dan Wahabiyah dalam memahami ayat sifat الاستواء Allah Keduanya sama-sama mengitsbat sifat “istiwa” Allah, kerena keduanya tidak ada yang mengingkari perkataan imam malik الِاسْتِوَاءُ مَعْلُومٌ - وَالْكَيْفُ مَجْهُولٌ، وَالْإِيمَانُ بِهِ وَاجِبٌ وَالسُّؤَالُ عَنْهُ بِدْعَةٌ hanya saja terdapat perbedaan yang cukup mendasar dalam memahami dan menyikapi sifat “istiwa” tersebut, sehingga pasti memiliki konsekuensi besar dalam sah dan rusaknya beraqidah. Ahlussunah wal jamaah mengitsbat istiwa (begitu juga sifat-sifat Allah lainnya yang terkandung di dalam ayat-ayat mutasyabihat) hanya pada sisi lafadnya saja sedangkan untuk maknanya diserahkan kepada Allah atau dialihkan kepada makna jauhnya (majaz), sedangkan wahabiyah mengitsbat lafad sekaligus makna yang disesuaikan makna kamus bahasa. Jika kita perhatikan secara seksama pada kata معلوم tersebut belum diketahui secara jelas apakah maklum tersebut itu menurut manusia, apakah menurut Allah atau menurut الراسخون (orang-orang yang makrifat kepada Allah dan sifat-sifatNya melalui dalil-dalil yaqiniyah qathiyah). Pertama, Jika diartikan “ diketahui oleh setiap manusia” maka konsekuensinya adalah pemaknaan tersebut akan ada unsur penyamaan dengan makhluk karena istiwa tersebut sesuai dengan apa yang dipahami manusia pada umumnya yang diartikan dengan bersemayam (الاستقرار)yang secara otomatis akan tergambar di dalam pikiran manusia Allah menempati ruang, padahal tempat atau ruang adalah makhluk, sehingga tidak mungkin Allah menetap pada makhluknya, inilah akidah musyabbihah. Hal ini sebagaimana yang dijelaskan oleh imam ibu katsir dalam tafsirnya وَأَمَّا قَوْلُهُ تَعَالَى ثُمَّ اسْتَوى عَلَى الْعَرْشِ فَلِلنَّاسِ فِي هَذَا الْمَقَامِ مَقَالَاتٌ كَثِيرَةٌ جِدًّا- إلى أن قال- وَالظَّاهِرُ الْمُتَبَادَرُ إِلَى أَذْهَانِ الْمُشَبِّهِينَ مَنْفِيٌّ عَنِ اللَّهِ لا يشبهه شيء من خلقه ولَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْءٌ وَهُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ [ابن كثير، تفسير ابن كثير ط العلمية، ٣٨٣/٣] Firman Allah“istawa di atas arsy”, dalam hal ini ada banyak sekali pembicaraan di kalangan manusia. bahwa memahami ayat الاستواء secara dhohir yang menjerumuskan kepada pemikiran kaum musyabbihin itu ternafikan dari (dzat) Allah, Allah tidak serupa sama sekali dengan makhluqNya dan Allah tidak serupa dengan apapun, Allah maha mendengar lagi maha melihat. berbeda jika istiwa tersebut dialihkan kepada makna lain yang tidak menjerumuskan pada pemaknaan tasybih dan selaras dengan ayat-ayat yang mukhkam misalkan قصد (bermaksud) dsb, melihat arti kata istiwa itu sendiri tidak hanya bersemayam, inilah yang dimaksud dengan manhaj takwil. Kedua, jika diartikan “diketahui Allah (معلوم عند الله) "konsekuensinya adalah menyerahkan makna istiwa tersebut hanya kepada Allah yang kemudian oleh ulama ahlussunah wal jamaah dikenal dengan manhaj tafwid seperti yang dikemukakan oleh imam Ibnu hajar al atsqolani قَوْله اسْتَوَى على الْعَرْش هُوَ من الْمُتَشَابه الَّذِي يُفَوض علمه إِلَيّ الله تَعَالَى [ابن حجر العسقلاني، فتح الباري لابن حجر، ١٣٦/١] Firman Allah “Allah beristiwa di atas arsy adalah termasuk perkara yang mutasyabih yang dikembalikan pengetahuan maknanya kepada Allah. Ketiga, dan jika diartikan “diketahui orang yang الراسخ ،maka pasti karena ia meyaqini betul Al-Qur’an tidak diturunkan dengan main main atau sia sia ketika ia mendapati ada perkara yng mutasyabih bertentangan dengan perkara yang qoth'i maka ia akan memasrahkan makna yang dikehendaki hanya kepada Allah. ungakapan و الكيف مجهول memberikan pemahaman bahwa istiwanya Allah punya kaif tapi tidak bisa diketahui, atau bisa juga berarti istiwanya Allah tidak ada kaifnya sebagaimana di dalam riwayat lain diungkapkan dengan و الكيف غير معقولsehingga tidak mungkin diketahui. Versi pertama yang diyaqini oleh kaum wahabi dan versi kedua yang diyaqini ahlussunah wal jamaah. Al Imam al-Qurthubi Al maliki rahimahullah ta'ala menuliskan: والله جل ثناؤه لا يوصف بالتحول من مكان إلى مكان، وأنَّى له التحول والانتقال ولا مكان له ولا أوان، ولا يجري عليه وقت ولا زمان، لأن في جريان الوقت على الشىء فوت الأوقات، ومن فاته شىء فهو عاجز “Allah yang Maha Agung tidak boleh disifati dengan perubahan atau berpindah dari suatu tempat ke tempat yang lain. Dan mustahil Dia disifati dengan sifat berubah atau berpindah. Karena Dia ada tanpa tempat dan tanpa arah, dan tidak berlaku atas-Nya waktu dan zaman. Karena sesuatu yang terikat oleh waktu itu adalah sesuatu yang lemah dan makhluk” (al-Jami’ Li Ahkam al-Qur’an, j. 20, h. 55, dalam QS. al-Fajr: 22) Al-Imam al Baihaqi rahimahullah ta'ala (w 458 H) dalam kitabnya al-Asma Wa ash-Shifat, hlm. 506, berkata : “Sebagian sahabat kami dalam menafikan tempat bagi Allah mengambil dalil dari sabda Rasulullah shalllallahu ‘alayhi wa sallam: قالَ رَسُوْلُ الله: “أنْتَ الظّاهِرُ فَلَيْسَ فَوْقَكَ شَىءٌ وَأنْتَ الْبَاطِنُ فَلَيْسَ دُوْنَكَ شَىءٌ” (رَوَاهُ مُسلم وَغيـرُه) “Ya Allah, Engkaulah, Azh-Zhahir, tidak ada sesuatu apapun di atas-Mu, dan Engkau al-Bathin, tidak ada sesuatu apapun di bawah-Mu (HR. Muslim dan lainnya) --Jika tidak ada sesuatu di atas-Nya dan tidak ada sesuatu di bawah-Nya berarti Dia tidak bertempat”. Azh-Zhahir (yang segala sesuatu menunjukkan akan ada-Nya), Al-Bathin (yang tidak dapat dibayangkan) Imam Abu Hanifah rahimahullah ta'ala mengatakan “Aku katakan: Tahukah engkau jika ada orang berkata: Di manakah Allah? Jawab: Dia Allah ada tanpa permulaan dan tanpa tempat, Dia ada sebelum segala makhluk-Nya ada. Allah ada tanpa permulaan sebelum ada tempat, sebelum ada makhluk dan sebelum segala suatu apapun. Dan Dia adalah Pencipta segala sesuatu” (Lihat al-Fiqhul Absath karya Imam Abu Hanifah rahimahullah ta'ala dalam kumpulan risalah-risalahnya dengan tahqiq Muhammad Zahid al-Kautsari, h. 20). Pada bagian lain dalam kitab yang sama tentang firman Allah QS. Thaha: 5 (ar-Rahman ‘Ala al-‘Arsy Istawa), Imam asy-Syafi’i rahimahullah ta'ala berkata: "إن هذه الآية من المتشابهات، والذي نختار من الجواب عنها وعن أمثالها لمن لا يريد التبحر في العلم أن يمر بها كما جاءت ولا يبحث عنها ولا يتكلم فيها لأنه لا يأمن من الوقوع في ورطة التشبيه إذا لم يكن راسخا في العلم، ويجب أن يعتقد في صفات الباري تعالى ما ذكرناه، وأنه لا يحويه مكان ولا يجري عليه زمان، منزه عن الحدود والنهايات مستغن عن المكان والجهات، ويتخلص من المهالك والشبهات" (الفقه الأكبر، ص 13).... Artinya: “Ini termasuk ayat mutasyâbihât. Jawaban yang kita pilih tentang hal ini dan ayat-ayat yang semacam dengannya bagi orang yang tidak memiliki kompetensi di dalamnya adalah agar mengimaninya dan tidak secara mendetail membahasnya dan membicarakannya. Sebab bagi orang yang tidak kompeten dalam ilmu ini ia tidak akan aman untuk jatuh dalam kesesatan tasybîh. Kewajiban atas orang ini dan semua orang Islam adalah meyakini bahwa Allah ta'ala seperti yang telah kami sebutkan di atas, Dia tidak diliputi oleh tempat, tidak berlaku bagi-Nya waktu, Dia Maha Suci dari batasan-batasan (bentuk) dan segala penghabisan, dan Dia tidak membutuhkan kepada segala tempat dan arah, Dia Maha suci dari kepunahan dan segala keserupaan” (al-Fiqh al-Akbar, h. 13). Secara panjang lebar dalam kitab yang sama, Imam asy-Syafi’i rahimahullah ta'ala membahas bahwa adanya batasan/hadd (bentuk) dan penghabisan adalah sesuatu yang mustahil bagi Allah ta'ala. Karena pengertian batasan (al-hadd; bentuk) adalah ujung dari sesuatu dan penghabisannya. Dalil bagi kemustahilan hal ini bagi Allah ta'ala adalah bahwa Allah ta'ala ADA TANPA PERMULAAN DAN TANPA BENTUK(bilaa kayfin), maka demikian pula Dia tetap ada tanpa penghabisan dan tanpa bentuk. Karena setiap sesuatu yang memiliki bentuk dan penghabisan secara logika dapat dibenarkan bila sesuatu tersebut menerima tambahan dan pengurangan, juga dapat dibenarkan adanya sesuatu yang lain yang serupa dengannya. Kemudian dari pada itu “SESUATU” yang demikian ini, secara logika/RA'YU juga harus membutuhkan kepada yang menjadikannya dalam bentuk dan batasan tersebut, dan ini jelas merupakan tanda-tanda makhluk yang nyata mustahil bagi Allah ta'ala .
@rahmadimadi35312 жыл бұрын
Kepanjangan..
@LingkungSeniSantriKalijaga2 жыл бұрын
@@rahmadimadi3531 gpp. Untuk yang waras saja
@zalwan93992 жыл бұрын
Simak perkataan para Imam dibawah ini mereka telah mmbenarkan perkataan Imam Malik ini dn memahami kata ma'lum secra lughah / makna... akan mmbatalkan semua yg dijelaskan dlm video ini Imam Al-Qurthubi rahimahullah dlm Tafsir-nya : قال مالك رحمه الله: الاستواء معلوم - يعني في اللغة - والكيف مجهول، والسؤال عن هذا بدعة. وكذا قالت أم سلمة رضي الله عنها “Telah berkata Malik rahimahullah : ‘Al-Istiwaa’ adalah diketahui (ma’luum) - yaitu (diketahui) dalam bahasa (‘Arab) - , kaifiyah-nya tidak diketahui (majhuul), bertanya tentang hal ini adalah bid’ah’. Hal yang sama juga dikatakan oleh Ummu Salamah radliyallaahu ‘anhaa” [Tafsir Al-Qurthubi (Al-Jaami’ li-Ahkaamil-Qur’aan), 7/219-220, tahqiq : Hisyaam Samiir Al-Bukhariy; Daar ‘Aalamil-Kutub, Cet. Thn. 1423, Riyadl - atau 9/239, tahqiq : Dr. ‘Abdullah bn ‘Abdil-Muhsin At-Turkiy; Muassasah Ar-Risalah, Cet. 1/1427, Beirut] Juga Al-Ghazzaaliy dengan lafadh : .....واتباع ما تشابه من الكتاب والسنة. كما روي عن مالك - رحمه الله- أنه سُئل عن الاستواء، فقال: "الاستواء معلوم، والإيمان به واجب، والكيفية مجهولة، والسؤال عنه بدعة “……Dan mengikuti apa-apa serupa dari Al-Qur’an dan As-Sunnah. Sebagaimana diriwayatkan dari Maalik rahimahullah bahwasannya ia pernah ditanya tentang al-istiwaa’. Maka beliau menjawab : ‘Al-Istiwaa’ itu diketahui (ma’luum), beriman kepadanya adalah wajib, kaifiyah-nya tidak diketahui (majhuul), dan bertanya tentangnya dalah bid’ah” [Fashlut-Tafriqah Bainal-Kufr waz-Zindiqah, hal. 88; Cet. 1/1353 H]. Juga Al-Imam Abu Bakr bin Al-‘Arabiy rahimahullah dengan lafadh : وقال مالك أنه لم يتأول. ومذهب مالك رحمه الله أن كل حديث منها معلوم المعنى ولذلك قال للذي سأله : الاستواء معلوم والكيفية مجهولة “Dan telah Malik bahwasannya ia tidak men-ta’wil-kannya. Madzhab Malik rahimahullah mengatakan bahwa semua hadits tentang sifat adalah diketahuinya maknanya. Oleh karena itu beliau berkata kepada orang yang bertanya kepadanya : ‘Al-Istiwaa’ diketahui (ma’luum), kaifiyyah-nya tidak diketahui (majhuul)” [‘Aaridlatul-Ahwadziy, 3/166; Daarul-Kutub Al-‘Ilmiyyah, tanpa tahun]. Al-Imam Al-Juwainiy rahimahullah dengan lafadh : الاستواء معلوم والكيفية مجهولة والسؤال عنه بدعه “Al-Istiwaa itu diketahui (ma’luum), kaifiyyah-nya tidak diketahui (majhuul), dan bertanya tentangnya adalah bid’ah” [Al-‘Aqiidah An-Nidhaamiyyah, hal. 23; Mathbaqah Al-Anwaar, Cet. Thn. 1948, Kairo] Dan tidak benar jika Salafi hanya menukil 1 riwayat dr perkataan imam malik sj tp bertebaran jg riwayat lainnya yg dinukil dari imam Malik oleh para ulama bermanhaj salaf... silahkan cek tulisan di bawah Perkataan Syaikhul-Islam Ibnu Taimiyyah - tokoh pertama yang sangat Anda benci - : وروى الثقاة عن مالك أن سائلا سأله عن قوله: {الرَّحْمَنُ عَلَى الْعَرْشِ اسْتَوَى} فقال: "الاستواء غير مجهول والكيف غير معقول والإيمان به واجب والسؤال عنه بدعة “Para perawi terpercaya telah meriwayatkan dari Maalik bahwasannya ada seorang penanya yang bertanya kepada beliau tentang firman Allah : ‘Ar-Rahman yang beristiwaa’ (bersemayam) di atas ‘Arsy’, maka beliau berkata : ‘Al-Istiwaa’ itu tidaklah majhul, kaifiyah-nya (bagaimananya) tidak dapat dinalar, beriman kepadanya wajib, dan bertanya tentannya adalah bid’ah” [lihat Bayaan Talbiis Al-Jahmiyyah, 2/35; Muassasah Qurthubah]. Perkataan Asy-Syaikh Muhammad bin ‘Abdil-Wahhaab rahimahullah - tokoh kedua yang sangat Anda benci - : فالسلف لا يقولون بورود ما لا معنى له لا في الكتاب ولا في السنة, بل يقولون في الاستواء مثلا: الاستواء غير مجهول والكيف غير معقول والإقرار به إيمان, والجحود به كفر" “Para ulama salaf tidaklah mengatakan terhadap nash-nash yang datang dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah itu tidak mempunyai makna. Namun mereka mengatakan dalam hal istiwaa’ - misalnya - : ‘Istiwaa’ itu tidaklah majhul, kaifiyyah-nya tidak dapat dinalar, menetapkannya adalah iman, dan mengingkarinya adalah kufur” [Masaailul-Jaahiliyyah, hal. 181, tahqiq : Yusuf bin Muhammad As-Sa’iid; Daarul-Majd, Cet. 1/1425 H]. Perkataan Asy-Syaikh Ibnu Baaz rahimahullah - tokoh ketiga yang sangat Anda benci - saat menukil perkataan Ibnu Taimiyyah : فقول ربيعة ومالك : الاستواء غير مجهول , والكيف غير معقول , والإيمان به واجب , موافق لقول الباقين : أمروها كما جاءت بلا كيف , فإنما نفوا على علم الكيفية ولم ينفوا حقيقة ...... “Perkataan Rabi’ah dan Maalik : ‘Al-Istiwaa’ tidaklah majhul, kaifiyyah-nya tidak dapat dinalar, dan beriman kepadanya adalah wajib; berkesesuaian dengan dengan perkataan yang lain : ‘Perlakukanlah ia (apa adanya) sebagaimana datangnya tanpa menanyakan bagaimana’. Sesungguhnya yang dinafikkan adalah ilmu tentang kaifiyyah, bukan menafikkan hakekat dari sifat itu sendiri…..” [Majmu’ Fataawaa wa Maqaalaat, 2/101]. Perkataan Asy-Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani rahimahullah - tokoh keempat yang sangat Anda benci - juga menukil dan menjelaskan perkataan Al-Imam Malik dan Rabi’ah (guru Al-Imam Malik) rahimahumallah dalam pengantar kitab Mukhtashar Al-‘Ulluw [hal. 36; Al-Maktab Al-Islamiy, Cet. 2/1412].
@ipulpasarmalam80113 жыл бұрын
Semoga admin panjang umur 🙏
@yaga12033 жыл бұрын
22 menit penjelasan video ini dengan entengnya dibalas dgn "hadits nya jelas kok" "dalil Qur'an nya sudah jelas!" "menentang Allah dan Rasul!"
@h.pofficial11843 жыл бұрын
Syukron ustazd atas ilmunya 👍💓
@IbnuRaziNasir4 ай бұрын
Nah yang jadi masalah adalah KETIKA anak anak Bertanya , Allah dimana ? Jawabnya gimana ustadz cara menjawab yang sebenarnya
@wisnuandika23293 жыл бұрын
👍👍👍👍👍
@taufiqaswaja3 жыл бұрын
Ini adalah kasus yg banyak wahabi tidak tau antara klompok “Wah_biyah dan Wahabi_yah” bedakan kata dan hurufnya. Ini menyangkut pendiri Firqoh WAHHABI yg sebenarnya. Perlu diketahui bahwa sebelum-sebelumnya, saat mereka tidak mau disebut sebagai “Wahhabi”, mereka berdalih bahwa istilah Wahhabi mengandung kesalahan nisbat, istilah Wahhabi diberikan oleh musuh dakwah Islam (orang kafir orientalis) dan sebagainya Tapi alasan-alasan itu sudah dimentahkan oleh kalangan Aswaja (Ahlussunnah wal Jama’ah), sebab yang pertama kali memberikan istilah Wahhabi kepada ajaran Muhammad bin Abdul Wahhab bin Sulaiman At-Tamimi An-Najdi adalah kakak kandungnya sendiri yaitu Syaikh Sulaiman bin Abdul Wahhab al-Najdi al-Hanbali dalam kitabnya al-Shawaiq al-Ilahiyyah fir Raddi alal Wahhabiyyah. (ini adalah kitab dimana kata Wahhabi lahir) Untuk membersihkan atau menutupi hitamnya perjalanan sejarah, kekejaman dan kesesatan mereka, Wahabi mulai membuat kedustaan baru dari sekian banyak dusta-dusta kelompok Wahhabi yaitu mereka berusaha mengalihkan pencetus Wahhabiyah kepada orang lain yang hidup pada kurun ke 2-3 hijriyah yaitu Abdul Wahab bin Rustum. Padahal, Abdul Wahab bin Rustum bukan pencetus Wahhabiyah, melainkan pengikut Wahbiyyah. Trik Dusta yang mereka Gunakan ini menunjukkan bahwa mereka paham dan malu dengan sejarah kelam mereka. Setelah semua dalih Wahhabi dimentahkan, kemudian Wahhabi menciptakan alasan baru bahwa seolah-seolah sebutan Wahhabi berasal dari Syi’ah. Ini propaganda terbaru daripada Wahhabi. Baru dipopulerkan sekitar beberapa tahun yang lalu bersamaan dengan isyu Wahhabi-Syi’ah yang terjadi di Timur Tengah. Tetapi alasan-alasan lama Wahhabi masih saja ada yang menyebarkannya, yaitu bahwa istilah Wahhabi tidak dinisbatkan kepada Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab (wafat 1206 H) tetapi dinisbatkan kepada Abdul Wahab bin Abdurrahman bin Rustum.. (menurutku ini Pemikiran konyol) Kalangan Aswaja menyebut propaganda Wahhabi tersebut sebagai sebuah ” Dongeng Populer Wahhabiyyah Rustumiyyah”. Tipu muslihat Wahabi itu berawal daripada kesalahan dalam memahami Fatwa Al-Lakhmi dan kitab yang di jadikan rujukan. Mereka tidak bisa membedakan atau sengaja mengklirukan istilah antara Wahhabiyyah ( الوهابيه ) dan Wahbiyyah ( الوهبية ). Apa itu Wahbiyyah (الوهبية) ? -perhatikan tulisannya!~ Wahbi_yyah, pengasasnya bernama Abdullah bin Wahbi Ar-Rasibi (عبد الله بن وهب الراسبي), wafat tahun 38 Hijriyah atau 658 Masehi. Wahbiyyah termasuk daripada kelompok Khawarij. Diantara pengikutnya bernama Abdul Wahhab bin Abdirrahman bin Rustum atau Ibnu Rustum. Jadi, Ibnu Rustum bukan pendiri Wahha_biyyah (muncul abad 12 Hijriyah), tetapi pengikut Wah_biyyah (muncul abad 2 Hijriyah).. Didalam kitab Tarikh Ibu Khaldun (w 808 H) (4/247) disebutkan : وكان يزيد قد أذلّ الخوارج ومهّد البلاد فكانت ساكنة أيام روح، ورغب في موادعةعبد الوهاب بن رستم وكان من الوهبيّةفوادعه، Perhatikan kalimat diatas, sangat jelas disebutkan bahwa Abdul Wahab bin Rustum merupakan bagian daripada Al-Wahbiyyah (الوهبيّة) bukan Wahhabiyyah (Wahhabi). Pada halaman lain (6/543) : وكانوا قديما على رأي الخوارج، وبقي بها إلى الآن فريقانمنهم الوهبيةوهم بالناحية الغربيّة، “Mereka tegak atas pandangan khawarij, dan tetap dengan pandangan khawarijnya sampai sekarang ada dua kelompok, diantaranya Al-Wahbiyyah …. ” وكانوا قديما على رأي الخوارج، وبقي بها إلى الآن فريقانمنهم الوهبيةوهم بالناحية الغربيّة، “Mereka tegak atas pandangan khawarij, dan tetap dengan pandangan khawarijnya sampai sekarang ada dua kelompok, diantaranya Al-Wahbiyyah …. ” Wahabi Melakukan Distorsi (Kebohongan) Sumber kesalahan wahhabi dan yang digunakan oleh ustadz-ustadz Wahhabi adalah kitab berjudul Tashhih Khatha’ Tarikhi Haul al-Wahhabiyyah/ تصحيح خطأ تاريخي حول الوهابية karya Muhammad bin Sa’ad al-Syuwai’ir /محمد بن سعد الشويعر. Kitab ini memuat kebohongan atau DISTORSI yang menyamakan istilah “Wahbiyyah” dan “Wahhabiyyah”, kemudian nisbatkan kepada Abdul Wahhab bin Abdirrahman bin Rustum ( عبد الوهاب بن عبدالرحمن بن رستم). Di antara yang dijadikan rujukan olehnya adalah kitab: *Al-Mi’yaar al-Mu’rib wa al-Jaami’ al-Mughrib ‘an Fataawaa Ifriiqiyyah wa al-Andalus wa al-Maghrib karya Ahmad bin Yahya al-Wansyarisi /المعيار المعرب والجامع المغرب عن فتاوى علماء إفريقية والأندلس والمغرب لأحمد بن يحيى الونشريسي. Didalam kitab ini memuat Fatwa Al-Lakhmi yang dimuat dalam kitab Wahhabi milikAl-Syuwai’irdiatas. Dan perhatikan teks Fatwa Al-Lakhmi : وسئل اللخمي عن قوم من الوهبيةسكنوا بين أظهر أهل السنة زمانا وأظهروا الآن مذهبهم وبنوا مسجدا ويجتمعون فيه ويظهرون مذهبهم في بلد فيه مسجد مبني لأهل السنة زمانا ، وأظهروا أنه مذهبهم وبنوا مسجدا يجتمعون فيه ويأتي الغرباء من كل جهة كالخمسين والستين ، ويقيمون عندهم ، ويعملون لهم بالضيافات ، وينفردون بالأعياد بوضع قريب من أهل السنة . فهل لمن بسط الله يده في الأرض الإنكار عليهم ، وضربهم وسجنهم حتى يتوبوا من ذلك ؟ Ternyata dalam fatwa Al-Lakhmi yang disebut adalah Wahbiyyah (bukan Wahhabiyyah). Perhatikan teksnya “وسئل اللخمي عن قوم من الوهبية /Al-Lakhmi ditanya tentang sebuah kaum daripada Wahbiyyah”. *.Al-Firaq Fii Syimal Afriqiya, yang ditulis oleh Al-Faradbil (1364 H atau 1945 M) /الفرق الإسلامية في الشمال الإفريقي للمستشرق ألفرد بل. Perhatikan teksnya: وقد سموا أيضا الوهبيين نسبة إلى عبد الله بن وهب الراسبي ، زعيم الخوارج “Dan sungguh mereka dinamakanWahbiyyin (الوهبيين) karena dinisbahkan kepada Abdullah bin Wahbi Ar-Rasibi, yang di tuduh sebagai Khawarij” (Hal. 145). Ternyata dalam buku Al-Faradbil juga tertulis Wahbiyyin (pengikut Wahbiyyah), bukan Wahhabiyyin (pengikut Wahhabiyyah). Dan jelas pula bahwa istilah Wahbiyyah atau Wahbiyyin bukan nisbah kepada Abdul Wahhab bin Abdirrahman bin Rustum. Tetapi Wahbiyyah itu nisbah kepada Abdullah bin Wahbi Ar-Rasibi. Dalam kitab yang dijadikan rujukan itu, tidak ditemukan kata Wahhabiyyah (الوهابية). Sebaliknya, seluruhnya menggunakan kata Wahbiyyah (الوهبية). Sehingga jelas, Dr. Muhammad bin Sa’ad Asy-Syuwai’ir (ulama Wahabi) telah melakukan distori (tahrif). Kebiasaan tahrif (melakukan pendistorsian) memang sudah menjadi tradisi Wahhabi. Kitab-kitab firqah Wahbiyyah (pengasasnya Abdullah bin Wahbi Ar-Rasibi) sampai saat ini masih ada, mereka disebut pula sebagai Ibadhiyyah.. Pendiri wahhabiyah adalah muhamad bin abdul Wahab. Dan Ibnu rustum adalah pengikut wahbiyah. Jelas sangat beda. Wallahu A’lam
@muhtadintadin1443 жыл бұрын
👍👍
@mackbedunduk13053 жыл бұрын
Tak ada FITNAH terbesar dalam komunitas Islam di akhir zaman selain Ajaran WAHABI yang ngaku salafi
@masbejhoe40183 жыл бұрын
Muta'addi dg kata ilaa dan 'ala? Paham atw tidak ya fi'il muta'addi itu sprt apa
@NajatNgaji3 жыл бұрын
Alhamdulillah sudah hatam bang... Mengenai makna "Istawa Ala", sudah kami bahas tuntas di video sebelumnya....
Wahabi tetap lah pegang teguh meyakini bahwa Allah di atas,di Arsy/langit karena tasawuf/Makrifat palsu sangat membencinya dikarenakan juga karena ajaran mereka itu sudah sesat, sudah menyimpang dari Allah dan Rasul-Nya.Menurut tasawuf/makrifat palsu ini Allah SWT bisa dilihat di dunia ini, dan tidak sah shalat jika tidak mengenal Allah (mengenal Allah bagi mereka ini salah satunya shalat harus roh bukan jasmani, sehingga nantinya bisa melihat Allah).Jadi itulah salah satu alasannya mereka sangat membenci wahabi.
@ashariyunus71453 жыл бұрын
Aqidah mujassimah yg di anut ust farhan alwahabi sgt menyesatkan Alhamdulillah ada utdz Aswaja yg meluruskannya
@muhammadmustofa99113 жыл бұрын
Di jaman sekarang ini siapa yg mampu menandingi kealiman imam Syafi i imam Hanafi ,imam Maliki dan imam hambali.mohon maaf tidak ada maksud merendahkan ulama jaman skrng🙏🙏😭😭
@zasyikhotigaputra19783 жыл бұрын
kalau itu di artikn secara zhahir bagai mana kita bayangkn Allah itu turu ke bumi ، katanya pijakan kakinya Allah saja itu sudah bisa menutupi luasnya neraka sanking besarnya Bingung sebingu bingungnya
@abdulkarim96603 жыл бұрын
Kita oramg awam lebih senamg pemaparan ustadz ASWAJA, lebib meyakinkan, karena disertai dgn kitab nya ulama, bukan dgn mendonggeng, kitabnya ngak di tampilkan
@denysetiawan6350 Жыл бұрын
Dah jelas lah yg ngaku2 ust salafi ternyata wahabi.... tp kok yaa ada pengikutnya hadeehhh... niscaya di beri hidayah allah swt supaya kembali ke jalan yg benar
@AikiTom762 жыл бұрын
Ulama Salaf Imam Malik dibandingkan dengan ust wahaboy pilih mana? Ya jelas ikuti ulama ahlussunnah 4 mazhab. Jangan mau tertipu
@pocophone20103 жыл бұрын
koreksi sedikit, arsy bukan langit tetapi tempat duduk raja atau singgasana
@NajatNgaji3 жыл бұрын
Siap... makasih....
@umarsanjaya54842 жыл бұрын
Lagi lagi ustad Wahabi ini berdusta Lg bawa-bawa nama imam Malik/ulama salafusholeh,apa ga tkut dosa yh
@rodhirodi59763 жыл бұрын
aqidah aristoteles ahli filsafat
@masudia.m70353 жыл бұрын
Kemarin" terbiasa berbohong atas nama Imam Syafii, sekarang berbohong atas nama Imam Malik, memang sudah doktrinkah untuk selalu berbohong ? Oh ya ustadz ininkan mengajarkan cara wudlu dg air segayung tapi diobok" padahal di situ ada kran air....ini katanya sesuai hadits Nabi....yg salah itu haditsnya atau cara menafsiri hadits?
Sudah jadi sifat nya manusia, sukanya muter dulu, kelak pasti akan terbuka jalan yang lurus 🤲 Semoga Allah ampuni saya dan kaum muslim semua 🤲
@penghunisementaradunia3 жыл бұрын
Cahaya yang jelas terlihat tanpa pandang bulu strata ke ilmuan. Allah Maha Adil dan Maha Bijaksana.
@muhammadasnawi5594 Жыл бұрын
Farhan sering2 ngaji sama najjat biar pinter tp klo pinter gak jd Wahabi 😆.
@iburajaiburaja79333 жыл бұрын
Assalamualaikum tuan guru.kenapa kita menulis tulisan arab tu mulai dari kiri bukan dari kanan mungkin kah sudah di rubah sekarang kalau menulis ikut cara orang barat sudah? ini besar masalah ini tuan guru mohon di jelaskan terima kasih banyak.
@NajatNgaji3 жыл бұрын
Kalau saya nulis pakek tangan, dr kanan..... Yg nulis dr kiri itu aplikasi 😅
@iburajaiburaja79333 жыл бұрын
@@NajatNgaji oooh jadi kalau begitu mau ngajar agama pun pakai aplikasi sekarang ni patut lah banyak orang jadi bingung sekarang ni.tidak lama menulis jawi pun tidak pakai tangan sudah maunya aplikasi semua.
@Nuriel8263 жыл бұрын
@@iburajaiburaja7933 Nulis memakai tangan kiri atau dari kiri itu tidak lah haram, hanya saja makruh. Makan minum pakai tangan kiri itu tidaklah haram, hanya saja makruh. Makan minum sambil berdiri itu tidaklah haram, hanya saja makruh. di dalam hukum syariat itu ada 5: Wajib, Sunnah, mubah, makruh, haram. Jadi kenalilah itu semua.
@iburajaiburaja79333 жыл бұрын
@@Nuriel826 syukur alhamdulillah
@IbnuRaziNasir4 ай бұрын
Kalo saya sih ndk peduli wahabi atau Asy'ari. Yang penting akidah ahlu Sunnah wal jama'ah, semua merujuk ke imam malik , imam ahmad bin hambal, imam maliki, imam Syafi'i, tp hati hati jangan sampai tercampur dengan asumsi dan persepsi pribadi. Dan sy TIDAK BERANI menghakimi seseorang itu sesat, baik yang bilang ini wahabi atau ini Asy'ari. Fokus saja gimana caranya selamat. ilmu masih sedikit Penjelasan buya yahya lebih tengah tengah memahami ini. kzbin.info/www/bejne/iKionJKagsiCpbssi=FITc_YaRaBEOzt6F
@Think_Before_Speak3 жыл бұрын
Wahabi mudah utk menyalahkan imam yg 4 bahkan ulama salaf lainnya jika tidak sama dgn pemikiran nya sendiri🤣
@NajatNgaji3 жыл бұрын
Terus mereka ngaku salafi 😁
@frendiarianto56703 жыл бұрын
Assalamualaikum ustadz semoga ustadz sehat selalu sekeluarga dan selalu senantiasa mencerdaskan Aswaja
@NajatNgaji3 жыл бұрын
Waalaikumsalam... makasih doanya
@laodemuslimin3713 жыл бұрын
like,, suara dan cara bicaranya sma seperti adminnya chanel kitab turos,
@markzack30763 жыл бұрын
Ajiiiiiiib ustadz najat lebih alim dr ustadz najed
@yudiyuliadi29523 жыл бұрын
Lah... wahabi kan bilang kan nuzul bi dzatihi.. itu sdh menyalahi. Lantas kalo dibilang kaifiat nya tidak diketahui, itu juga error... Kita semua kan sepakat bi la kayf. Tidak ada kaifiat nya.. Logika blm pas tuh..
@AbdulAzis-tm9it3 жыл бұрын
sudah kebiasaan ust Wahabi meatasnamakan imam Malik padahal dusta
@syaum56563 жыл бұрын
Bukan maksud Ustd wahabi utk berdusta, tapi, ustd wahabi ini ingin terkenal dan lebih hebat dianggap umat, walaupun dia tidak hafis satupun dari kitab hadis Imam Salaf. Dusta dikit-dikit boleh-boleh aja menurut wahabi. Orang awam kan nggak tahu...!
@hasyimhadid24833 жыл бұрын
Logika terutama ttg penerapan kaifa lucu dan rancu
@abdulmulyana53493 жыл бұрын
Mantaaaaaap bang najat.. Lanjut terus. Ajarin ustadz" KZbin.
@rodhirodi59763 жыл бұрын
takwil batil,,,para penolak sifat jahmiyyah muktazilah asyairoh
@karimsutoyo89813 жыл бұрын
Sudah siap berhadapan dengan sahaba ibnu abbas ya? Hadapi nanti di alam majsyar ya,, bantah beliau(sahabat ibnu abbas) karna beliau ahli takwil,,
@rodhirodi59763 жыл бұрын
emang ibnu abbas mentakwil istiwa'?
@alimustofa76192 жыл бұрын
Kalian kah yg mengimani Tuhan punya dua tangan kanan semua,,, itu serupa dengan wayang. Semar, Bagong, Gareng Togog, tangannya kalau nggak kiri semua ya kanan semua.
@manhajjancukiyah95782 жыл бұрын
Wahabi emang g ada duanya....." 😂
@bangtoyib84473 жыл бұрын
Ustadz Farhan ini memakai kitab terbitan Saudi. Makanya beda dgn Aswaja. Krn kitab terbitan Saudi in ada yg dirubah kalimatnya.
@hartoyowijaya99053 жыл бұрын
Najat ngaji ❤👌
@muhammadmuslikh88533 жыл бұрын
Selalu mendukung Najat ngaji ...lanjutkan ustad...
@tauhidaslivstritauhidtauhi41193 жыл бұрын
Bukan Wahabi Jika Tidak Berdusta 😕
@pasifikwarung60442 жыл бұрын
Tak bisa boss Bejat (Najat) klu Wahabi tdk ada Unsur Subhatnya Boss Bejat (Najat) Entee yg mengandung Unsur Subhat Boss Bejat (Najat).
@kamusayangdia61673 жыл бұрын
Wahabi sesat menyesatkan saya kagum sama ulama sufi yg benar benar menjalankan alquran tidaku cipatakan jin dan manusia kecuali beribadah ulama yg banyak ibadah hanya ulama sufiyg menyibukan diri beramal
@Badiuzzaman-dk2mz3 жыл бұрын
Farhan binti furaihan jangan ektrim
@whatduyou53102 жыл бұрын
Farhan si Mursali pembohong besar
@pasifikwarung60442 жыл бұрын
Bkn boss tp Mujassimin boss.
@abdulwawa90702 жыл бұрын
Dikit2 bidah2 Jaman nabi jg gk ada yg namany hadis dhoif hadis shahih brarti bidah donk
@anasalam97083 жыл бұрын
Maaf si farhan ini dan konco2nya jangan dipanggil ustadz. Memalukan, mereka itu (wahabi) tidak punya malu, sombong, merasa paling pintar.
ALHAMDULILLAAH, kami masih diberi umur untuk tahu penjelasan yang sangat sangat gamblang. Terima kasih Ustadz...
@nyuantri22623 жыл бұрын
Opini ngawur Ee kucing itukan.. Sehat selalu min #NAJAT_NGAJI
@masilhamreza73802 жыл бұрын
kang najad ini manusia koplak kang ngak usah terlalu si gass sudah kliatan kesesatannya mereka kang
@jaffarisn6313 жыл бұрын
Uataz ni bukan bijak pun.Berbakat besar jadi jaguh temberang antara benua 2021/2022
@kateno73073 жыл бұрын
Jrk singkatan khowarij sedangkan khowarij di laknat oleh alloh dan rosulnya
@abasbasri47667 ай бұрын
Sebodoh itukah si farhan
@INH30056673 жыл бұрын
Han.. Farhan.. Kalau pengajian itu bawalah kitab asli ulama bukan ringkasan dari OTAK kamu sendiri. Belajarlah nahwu dulu sebelum menerjemahkan kitab
@kiritosaakiri54373 жыл бұрын
Apa kamu tahu kalau maksud Imam Malik begitu menafsirkan pakai akalnya sendiri 🙏
@NajatNgaji3 жыл бұрын
Nanya ke kami apa ke ust farhan ini?? 🤣
@Number-xy2ns3 жыл бұрын
Bukan kah imam ahmad juga menakwil...?
@Number-xy2ns3 жыл бұрын
Walaupun tidak semua ayat...
@rukmiyati92003 жыл бұрын
Farhan ! Kasian jama,ah mu kau suru h jawab begini begitu itu namanya doktrin, , ,suruhllah nerfikir ,merasak an ,agar jama,ahmu faham , , ?
@nasiyem7923 жыл бұрын
Perusak aqidah...
@siswanto-bt9pe3 жыл бұрын
Berarti lebih alim ente to sutad kwarids di banding imam malik al qurtubi
@zulfikarzulfikar18993 жыл бұрын
Londo2 Ireng
@omarabubakar93313 жыл бұрын
Dalil
@bunsuriamaulana29183 жыл бұрын
Kalian sebagai ulama2 diluar Ustadz Wahabi ini hanya mempermalukan agama Islam. Sehingga kami umat Islam malu dng umat agama lain. Pantas bencana demi bencana Allah timpakan kpd bangsa kita karena kalian punya perasaan iri dan dengki. Selama ini umat banyak yg melakukan ritual nenek moyang yg bukan Islam/Bid'ah/Kurafat/Syirik kenapa hanya Ustadz Wahabi/Salafi yg berani membasmi kesalahan umat. Dasar kalian takut kepada umat yg sdh salah.
@masudia.m70353 жыл бұрын
Kalau ingin membimbing umat jangan hanya koar" ini salah syirik sesat di sosmed tapi langsung turun bimbing mereka yg benar" sesat bukan prasangka " kaum sawah yg dg gampang nunjuk orang syirik tanpa tahu duduk persoalannya dan kalau memang benar mengapa mesti sering berbohong atas nama imam madzhab dan memalsu sekitar 300 kitab klasik ulama
@kreasimandiri54653 жыл бұрын
Perkataan imam Malik yang mentakwil hadist nuzulnya Alloh .. itu bukan perkataan imam Malik langsung didalam kitab beliau .. Itu berarti tidak bisa dinisbatkan kepada imam Malik perkataan itu
@sharpshooterusopp15203 жыл бұрын
Coba jawab, Apa MAKNA dari kara "turun" dalam hadis turunNya Allah? Apa MAKNA dari kata "tangan" Allah dalam kalimat "Allah menciptkakan Adam dengan kedua tanganNya"? Ingat, yang jadi pertanyaan adalah APA bukan BAGAIMANA, Yang jadi pertanyaan adalah MAKNA , bukan KAIFIAT
@ArifNH3 жыл бұрын
Ya tergantung sanad nya bermasalah atau tidak, lha kalo begitu, Rasulullah gak bikin kitab hadits tuh, apakah sabda Rasulullah dalam kitab hadits juga bukan perkataan Rasulullah karena tidak ada kitab hadits langsung dari Rasulullah?
@NajatNgaji3 жыл бұрын
Enggak harus ada di kitab beliau dong.... Beliau kan juga memiliki murid.... riwayat dr murid2 beliau juga bisa diamalkan... Mengenai takwil imam malik, dikutip oleh ulama2 besar... tidak hanya Imam az-Zarqani.... Bahkan Imam Nawawi juga mengutipnya...
@dolyohara82463 жыл бұрын
Logika kaum akal terbatas.. Buat kaidah sesuai hawa nafsu.. Emang Hadits Nabi ada yg dari Kitab Nabi langsung bi..?? 🤭😂🤦
@jowosamarinda50673 жыл бұрын
Pengikut wahabi nongol jg dsni😁😁
@awakaceh1130 Жыл бұрын
Ie boh bui.. Muka kah lagee muka bui.. Ma keuh me'ok ngon bui di gle Halimun
@nyuantri22623 жыл бұрын
Opini ngawur Ee kucing itukan.. Sehat selalu min #NAJAT_NGAJI