Tango Terakhir di Kamp Nostalgia-42

"Tango Terakhir di Kamp Nostalgia-42"
Kamp pengungsian Nostalgia empat puluh dua bukanlah tempat yang biasa. Terletak di sebuah asteroid kecil di tepi galaksi, kamp ini menampung korban dari berbagai bencana kosmik-mulai dari ledakan bintang hingga invasi alien penggemar opera sabun. Namun yang membuat kamp ini benar-benar unik adalah kebijakan barunya: setiap pengungsi harus menyerahkan satu kenangan berharga sebagai "biaya masuk".
Di sinilah kita bertemu Zylantha, seorang penari tango dari planet Rhythmia yang baru saja kehilangan planet kelahirannya karena ditelan lubang hitam yang sangat lapar. Dengan gaun merah berkilauan dan sepasang sepatu tango antigravitinya, dia mengambil nomor antrean di meja pendaftaran.
"Nomor Anda adalah Pai," ujar resepsionis, seekor gurita ungu dengan name tag bertuliskan 'Hello, my name is BUREAUCRACY'.
"Pai? Maksud Anda tiga koma satu empat?" tanya Zylantha bingung.
"Bukan, maksud saya pai. Anda harus menunggu sampai seseorang memanggang pai dan memakannya. Baru giliran Anda."
Zylantha menghela napas panjang, lalu duduk di ruang tunggu yang dipenuhi makhluk-makhluk aneh dari seluruh galaksi. Di sampingnya, seorang pria tua dengan jenggot panjang berbisik, "Psst, mau tahu rahasia agar cepat dipanggil?"
"Apa itu?" tanya Zylantha penasaran.
"Cobalah untuk tidak ada. Paradoks eksistensial selalu membuat para petugas kebingungan dan memanggil nomor Anda lebih cepat."
Sebelum Zylantha bisa mencerna nasihat absurd itu, sebuah pengumuman bergema, "Nomor Pai, silakan ke konter empat puluh dua!"
Di konter empat puluh dua, Zylantha bertemu dengan Blurpix, alien berbentuk kubus yang bekerja sebagai "Insinyur Kenangan".
"Selamat datang di Nostalgia empat puluh dua," ujar Blurpix datar. "Mohon serahkan satu kenangan berharga Anda sebagai pembayaran."
"Tapi... semua kenanganku berharga," protes Zylantha.
"Kalau begitu, serahkan saja yang paling tidak berharga di antara yang berharga," balas Blurpix logis.
Zylantha berpikir keras. Akhirnya dia berkata, "Baiklah, aku akan menyerahkan kenangan tentang tarian tango pertamaku."
"Tango? Bukankah itu intinya dirimu?" tanya Blurpix bingung.
"Justru karena itu. Tanpa kenangan pertama itu, aku akan selalu penasaran dan terus menari untuk menemukan kembali perasaan itu," jawab Zylantha dengan senyum sedih.
Blurpix terdiam sejenak, cube-processor-nya berasap mencoba memahami logika Zylantha. "Baiklah, silakan duduk di Kursi Pelupa."
Zylantha duduk di kursi aneh itu. Sebuah helm dengan antena berbentuk sendok es krim diturunkan ke kepalanya.
"Tunggu!" teriak Zylantha tiba-tiba. "Bolehkah aku menari untuk terakhir kalinya dengan kenangan itu?"
Blurpix melirik jam pasir di mejanya yang entah bagaimana menunjukkan pukul tiga belas enam lima. "Yah, karena waktu sedang dalam mood yang baik, silakan."
Zylantha pun berdiri dan mulai menari tango solo yang paling memukau. Tubuhnya bergerak dengan anggun, berputar dan melompat seolah-olah gravitasi hanyalah sugesti. Para pengungsi lain mulai memperhatikan, terpesona oleh keindahan tariannya.
Tiba-tiba, lantai kamp mulai bergetar. Alarm berbunyi nyaring.
"PERINGATAN: PARADOKS KENIKMATAN TERDETEKSI. EVAKUASI SEGERA!" suara komputer menggema.
"Apa yang terjadi?" teriak Zylantha di tengah kekacauan.
Blurpix, yang kini entah bagaimana telah berubah menjadi berbentuk piramida, menjelaskan dengan panik, "Kenikmatan estetis Anda telah menciptakan paradoks dalam sistem! Kamp ini didesain untuk melupakan, bukan untuk menciptakan kenangan baru yang indah!"
Sementara para pengungsi berlarian menuju pesawat penyelamat, Zylantha terus menari. Dia sadar ini mungkin tarian terakhirnya sebelum kenangan itu hilang selamanya.
Ketika asteroid mulai retak, Blurpix berteriak, "Cepat! Pesawat terakhir akan berangkat!"
Zylantha berhenti sejenak, menatap sepatu tangonya, lalu ke arah pesawat penyelamat. Dengan senyum damai dia berkata, "Tidak apa-apa. Aku sudah menemukan jawabannya."
"Jawaban apa?" tanya Blurpix bingung.
"Jawaban untuk pertanyaan terakhir tentang kehidupan, alam semesta, dan segala sesuatunya."
"Dan apa itu?"
"Tango," jawab Zylantha sambil kembali menari, sementara asteroid di sekitarnya mulai hancur menjadi debu angkasa yang berkilauan.
Blurpix, yang kini telah berubah menjadi bentuk dodecahedron, hanya bisa tergagap, "Tapi... tapi itu tidak masuk akal!"
"Tepat sekali," Zylantha tertawa, tubuhnya mulai bersinar terang. "Dan itulah intinya."
Dalam sekejap, Zylantha dan seluruh asteroid lenyap dalam ledakan cahaya yang memukau, meninggalkan Blurpix yang kebingungan melayang di ruang angkasa dengan ekspresi yang seolah mengatakan, "Yah, setidaknya formulir T tiga ribu sudah diisi dengan benar."
Di kejauhan, entah bagaimana, alunan lembut musik tango bisa terdengar mengalun di kesunyian ruang angkasa.