TROWULAN TEMPLE IS THE TOMB OF DYAH PITALOKA CITRARESMI THE PRINCESS OF THE KINGDOM OF PAJAJARAN

[@haricahyono1306]

Uri uri budaya nusantara mang

[@koboyleuweung]

Kantenan, Kang. Rahayu🙏

[@jack212]

Sejarah itu memang banyak versinya dan banyak kepentingan politik yang bermain di atasnya... Putri Dyah Pitaloka Citra Resti itu wafat pada tanggal 17 Oktober 1432 inilah peristiwa pengkhianatan Patih Gajah Mada di Bubat... Dan Putri Dyah Pitaloka adalah korban terakhir pada peristiwa itu.. perutnya ditombak oleh tombak Gajah Mada dan sampai hari ini saya bicara tombaknya disimpan oleh pewaris sejarah kerajaan Sunda Galuh... Adapun jenazahnya dibuang ke kali cijolang yang mengalir ke arah Pantai Selatan.... Peristiwa itu dilatarbelakangi oleh kedatangan orang-orang Yahudi dari kadipaten Holland di negeri Belanda alias orang-orang hollander.. yang mana pada saat itu kadipaten hollandia sedang di bawah jajahan bangsa Romawi dan mereka berdatangan ke nusantara tahun 1290 an jauh sebelum VOC berdiri... Adapun kedatangan mereka yaitu selain mencari hasil bumi juga mencari tempat untuk dijadikan koloni sebagai tempat penampungan orang-orang Yahudi... Saat itu di nusantara sudah berdiri kerajaan Sunda Galuh yang sudah berkembang menjadi semacam federasi kekerabatan ukuran masa itu yang membawahi 22 kerajaan kekerabatan termasuk Majapahit dan Pajajaran di dalamnya... Kedatangan mereka ke nusantara adalah yang kedua kalinya setelah tahun 1110 sudah datang ke nusantara mungkin melihat alamnya yang kaya timbul niat untuk membangun koloni dan sekaligus menguasainya... Adapun prabu Lingga buana Raja Sunda Galuh yang ke-19 dari istrinya yang kedua mempunyai 3 orang putra : Pangeran Gagak Sejajar yang tidak lain adalah ayahandanya Putri Dyah Pitaloka beliau adalah raja di kerajaan Sunda Galuh pananjung Pangandaran Ciamis Pangeran Gagak Setra adalah raja di kerajaan Sunda Galuh Pataruman Banjar Ciamis atau lebih dikenal dengan sebutan raja Banjar... Pangeran Gagak Ngampar adalah raja di kerajaan Sunda Galuh Daya luhur di sekitar Cilacap sekarang... Tahun 1430 Pihak orang-orang hollander mengirimkan seorang utusan yang bernama Van Halken dengan diantar oleh Patih Gajah Mada menghadap pangeran Gagak Ngampar di kerajaan Sunda Galuh daya luhur.. maksud kedatangannya adalah membawa pesan sekaligus tekanan politik agar pihak kerajaan menyerahkan kedaulatannya kepada mereka.. karena sebelumnya kerajaan Sunda Galuh menolak kerjasama dengan mereka untuk membangun koloni yaitu dengan cara menyerahkan sebagian wilayah kepada mereka.. hal tersebut menimbulkan ketersinggungan pihak kerajaan dan harga diri seorang raja berikut masyarakat yang dipimpin nya.. dan terjadilah keributan yang berakhir dengan terbunuhnya utusan itu... Kuburannya ada di Cilacap.. adapun Patih Gajah Mada bukan orang Jawa beliau adalah anak tiri Raja Majapahit yang pertama dari istrinya yang kedua yaitu seorang janda berputra 1 putranya itulah Gajah Mada dari Dompu Bima di Pulau Sumbawa . Atas penolakan itulah kemudian orang-orang hollander memprovokasi Gajah Mada agar melakukan kudeta terhadap kekuasaan yang sah di Majapahit saat itu yaitu terhadap raja Hayam Wuruk... Gajah Mada terprovokasi , juga oleh pengaruh sihir nya orang-orang hollander.. kemudian Gajah Mada terjebak dan masuk dalam jebakan politik mereka.. maka direkrut lah orang-orang dari sekitar pulau-pulau di Nusa tenggara sekarang untuk dijadikan sebagai pasukan bentukan sebagai langkah persiapan untuk melakukan perebutan kekuasaan . Perkumpulan 3500 orang yang kemudian dijadikan pasukan bentukan dan di gabung dengan orang-orang Yahudi itu.. momen yang ditunggu pun tiba yaitu terkait tentang rencana pernikahan prabu Hayam Wuruk yang meminang Putri Dyah Pitaloka anak raja kerajaan Sunda Galuh pananjung yaitu pangeran gagak sejajar yang tidak lain adalah cucu prabu lingga buana.. sesuai dengan adat yang berlaku pada masa itu pernikahan direncanakan di tempat mempelai pria... Maka perkumpulan 368 orang peserta rombongan pengantar calon pengantin wanita ditambah seorang juru tulis kerajaan yang ditugaskan untuk mencatat semua kejadian penting.. rombongan bergerak menuju pusat kekuasaan Majapahit yaitu di Ngawi bukan di Trowulan , bohong itu... Di tengah perjalanan rombongan yang juga diikuti oleh para utusan dari kerajaan-kerajaan kekerabatan Sunda Galuh lainnya , dijegat oleh pasukan bentukan Gajah Mada dan orang-orang hollander... Prabu lingga buana sebagai seorang raja sepuh mengerti betul siapa itu Gajah Mada dan apa yang mendorong Gajah Mada berlaku seperti itu dan beliau berusaha menasehatinya agar tidak meneruskan niatnya tetapi Patih Gajah Mada mengajukan suatu tawaran agar prabu linggabuana melepaskan semua kesaktiannya.. prabu linggabuana sebagai seorang raja sepuh yang juga sebagai seorang Maharaja.. lebih menghargai persaudaraan dan silaturahmi dengan pihak kerajaan Majapahit yang nyata-nyata adalah famili dari keluarga besar kerajaan Sunda Galuh... Dengan demikian beliau tidak menganggap kesaktian itu sebagai sesuatu yang luar biasa... Maka dituruti dan disetujui lah usulan Gajah Mada itu tetapi Gajah Mada setelah itu tetap melakukan niatnya yaitu menghabisi rombongan pengantar calon pengantin wanita... Dari peristiwa itu yang selamat 61 orang yang kebanyakan adalah para utusan atau raja-raja dari kerajaan kekerabatan Sunda Galuh lainnya... Prabu lingga buana , ibu permaisuri Citra Resti , putra mahkota yaitu pangeran langlangbuana., kyai susuk tunggal dari Cirebon yaitu yang akan menikahkan , pangeran gagak sejajar dan adiknya pangeran gagak setra.. semuanya dikeroyok dan dibunuh dimasukkan ke dalam satu lubang... Korban lainnya tidak diketahui sebagian dihabisi dan dibuang ke kali cijolang di perbatasan provinsi Jabar -Jateng sekarang.. dan korban terakhir adalah Putri Dyah Pitaloka ... Itulah yang disebut peristiwa pengkhianatan Patih Gajah Mada di Bubat 17 Oktober 1432.. di mana Patih Gajah Mada berkhianat kepada prabu linggabuana juga kepada rajanya yaitu prabu Hayam Wuruk serta Kerajaan Majapahit.. dalam peristiwa ini Kerajaan Majapahit baik itu raja para penasehat , para pengambil keputusan dan militernya tidak terlibat... Jadi itu bukan perang tetapi pembantaian yang didalamnya adalah pengkhianatan . Antara tahun 1433 sampai tahun 1435 banyak terjadi benturan antara pihak kerajaan Sunda Galuh dan pasukan bentukan Gajah Mada... Pada tahun 1435 inilah gelombang besar pasukan bentukan Gajah Mada dan orang-orang Holland door membumihanguskan kerajaan Sunda Galuh pananjung Pangandaran Ciamis dan kerajaan Sunda Galuh Pataruman Banjar Ciamis... Ketika pasukan bergerak menuju pusat kekuasaan Sunda Galuh induk yaitu di Sukasari pasukan ini ditahan oleh pasukan gabungan Sunda Galuh yang dipimpin oleh pangeran Sabakingkin ( sebelum mendirikan kesultanan Banten) akhirnya ketemulah pangeran Sabakingkin dengan Patih Gajah Mada dan beliau menasehatinya agar kembali dan tidak meneruskan niatnya jangan mau diperalat oleh orang-orang hollander... Tetapi Gajah Mada yang sudah terbuai oleh janji-janji politik orang-orang Yahudi akan kekuasaan tidak mengindahkan nasehat pangeran Sabakingkin .. maka terjadilah perang tanding yang berakhir dengan terbunuhnya Gajah Mada dengan kepala terputus dari badan , di pihak lain raja Hayam Wuruk dinasehati oleh para sesepuh di Kerajaan Majapahit bahwasanya terjadi nya peristiwa itu adalah ulah Gajah Mada yang dipengaruhi oleh orang-orang hollander.. dan raja Hayam Wuruk turun tangan untuk menengahi pertempuran itu.. tetapi beliau di bokong oleh orang-orang hollander ditembak dari belakang dan gugur di tempat.. Sampai hari ini kuburan Patih Gajah Mada dan raja Hayam Wuruk dipelihara oleh pewaris kerajaan Sunda Galuh.. karena mereka adalah family walaupun Gajah Mada pernah berkhianat sebab biang keroknya adalah orang-orang Yahudi yang datang dari kadipaten Holland alias orang-orang hollander.. Peristiwa itulah yang disebut perang sandhu sukan.... Kemudian pasukan khusus dari kerajaan Sunda Galuh yang dipimpin oleh pangeran sabakingking yang mana pasukan elit itu disebut sebagai laskar ababil berangkat menuju wilayah Jawa Timur -Jawa Tengah sekarang untuk mencari sisa-sisa pasukan Gajah Mada dan orang-orang hollander yang bertahan dan bersembunyi di basis-basis pertahanan di sekitar wilayah itu... Di dalam prasasti horren diceritakan kedatangan pasukan Sunda Galuh itu seperti burung.. turun dari ketinggian dan datang di malam hari sehingga masyarakat saat itu menyebutnya pasukan setan , laskar siluman dan lain-lain sebutan.. dalam hitungan jam mereka yang bertahan di basis-basis pertahanan di wilayah itu terbunuh dengan kepala terputus dari badan...itulah perang Padyan , perang terakhir di kerajaan Sunda Galuh.. Tahun 1469 kerajaan Sunda Galuh dipindah ke Anggana di Kutai lama Kalimantan Timur sekarang.. yang berpindah adalah istri ketiga prabu linggabuana dan 2 orang putranya ya itu Raden aji walangsungsang dan Raden aji walang karebet , Raden aji adalah sebutan untuk putra raja dari istri yang ketiga dan tidak tinggal di istana... Adapun kekuasaan dipasrahkan kepada pewaris dari pihak perempuan bukan dari garis keturunan raja yaitu di Kawali Ciamis sampai sekarang... Itulah sekilas peristiwa di masa lalu yang berdampak pada masa berikutnya sampai hari ini.. Berlalu dari peristiwa itu muncullah sejarah palsu rekayasa sejarawan kolonial Yahudi Belanda yang memutarbalikkan fakta.. memutus mata rantai persaudaraan raja-raja di nusantara dan menutupi kejahatan mereka di masa lalu yang berdampak pada masa berikutnya sampai hari ini... Tahun kejadian Jalan peristiwa Nama tokoh dan peranan Letak dan nama kerajaan Sejarah Agama Bahasa dan huruf Semua di acak-acak diputarbalikkan agar generasi bangsa ini tidak tahu sejarah leluhurnya sehingga mudah diadu domba... Dimunculkannya kerajaan fiktif sebagai strategi politik kolonial... Kerajaan pasir luhur dan kerajaan Nusakambangan di wilayah Jawa Tengah sekarang adalah kerajaan fiktif.. Kerajaan Pajajaran di Bogor adalah kerajaan fiktif yang merupakan kebohongan publik yang luar biasa..sedangkan aslinya kerajaan Sunda Galuh Pajajaran adalah di Sukasari Purwakarta...

[@jack212]

Di daerah kabupaten Sumedang sekarang dahulu ada kerajaan Sunda Galuh SAMADANG yang merupakan bagian dari kekerabatan Sunda Galuh.. Raja terakhirnya yaitu pangeran Salawe yang tidak kembali ke kerajaannya karena mencari keluarganya yang hilang pada peristiwa Bubat.. karena beliau adalah bagian dari pada rombongan pengantar calon pengantin wanita... Kemudian didirikanlah Kerajaan Sumedang larang.. yang di backup oleh Mataram Jogja yang mana saat itu Mataram Jogja bergandengan dengan VOC/Yahudi Belanda.. Masyarakat Sumedang larang banyak keturunan dari kerajaan Sunda Galuh.. tetapi raja-rajanya sama sekali tidak ada hubungan kekeluargaan dengan kerajaan Sunda Galuh.. pihak keluarga yang tidak setuju dengan pendirian kerajaan Sunda Galuh yang mana saat itu yang di angkat sebagai raja bukan dari keluarga atau keturunan itu.. mereka yang tidak setuju kemudian hijrah ke Tangerang dan mendirikan kampung adat yaitu kampung Cakung desa babat kecamatan legok Tangerang dan menyebar di kecamatan-kecamatan lainnya di kabupaten Tangerang sebelah tenggara... Adapun Nyai Subang larang itu bukan istri prabu Siliwangi.. prabu Siliwangi adalah raja Sunda Galuh yang ke-14 di kerajaan Sunda Galuh... Subang larang adalah istri dari Apatih Senawangi di kerajaan Sunda Galuh... Sebutan Apatih adalah untuk seorang Patih Kerajaan besar yang membawahi kerajaan lain nya.. untuk kerajaan bagian atau bawahan disebut Patih biasa..

[@koboyleuweung]

Terimakasih Rahayu🙏