Рет қаралды 14,260
SEMARANG, KOMPAS.TV - Raja Keraton Agung Sejagat, Toto Santoso, akhirnya mengaku berbohong kepada para pengikutnya.
Toto pun meminta maaf atas penipuan yang telah dilakukan.
Setelah sempat berbelit dalam memberikan kesaksian dihadapan penyidik kepolisian polda Jawa Tengah, Toto Santoso akhirnya mengakui jika Keraton Agung Sejagat yang ia dirikan adalah fiktif.
Atas aksi penipuan yang ia lakukan, Toto pun meminta maaf kepada para pengikutnya, serta masyarakat, karena keberadaan Keraton Agung Sejagat sempat membuat geger, Kabupaten Purworejo.
Kini Toto menyerahkan sepenuhnya proses hukum dirinya kepada pihak polisi.
Sebelumnya raja dan ratu keraton agung sejagat, Toto Santoso dan Fani sempat mengaku memiliki garis keturunan kerajaan mataram berdasarkan wangsit yang ia dapatkan.
Polisi menangkap Toto dan Fani di Yogyakarta pada Selasa 14 Januari 2020, karena menduga ada indikasi penipuan dalam aktivitas Keraton Agung Sejagat.
Sejauh ini, Budi baru mendapatkan informasi bahwa ada saksi yang melihat janin itu dikubur Fanni dengan bantuan orang lain.
Namun, belum diketahui sebab kematian janin yang dikandung Fanni.
"Keguguran atau tidak belum tahu. Kita tidak mengarah ke sana, TKP-nya di Yogya. Tapi, memang ditemukan dalam kendil itu masih berupa gumpalan daging, dan pembantunya mengatakan itu dari si Fanni," ujarnya.
Saat ini, kata Budi, Polda Jawa Tengah masih fokus untuk melengkapi berkas perkara untuk kasus dugaan penipuan dan penyebaran berita bohong yang dilakukan Fanni dan Raja Keraton Agung Sejagat Toto Santoso.