Рет қаралды 1,126,678
Jika kita masih bebas tertawa, itu tandanya demokrasi masih ada. Kalau tertawa saja sudah mendatangkan risiko, berarti sesuatu sedang terjadi. Belum tentu benar-benar buruk, tapi mungkin sudah saatnya kita membaca gelagat dengan lebih cermat.
Politikus yang bisa menghadapi lelucon dan ledekan dengan tenang adalah politikus yang menarik. Maka, menjadi penting merawat sikap humoris agar kita terus berlatih berpikir demokratis. Dan kemarin saya menantang beberapa politikus untuk mengirimkan video lucu mereka.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Fahri Hamzah, dan Arief Poyuono telah membuktikan bahwa komedi dan demokrasi itu bersandingan. Tidak ada demokrasi tanpa komedi. Dan kita tahu, humor terbaik adalah humor yang menertawakan diri sendiri.
“Jangan mudah ngambek jika penguasa ditertawakan, karena itulah cara rakyat bertahan di hadapan kekuasaan.”
Politikus atau pejabat publik punya banyak kesempatan untuk bicara ke masyarakat. Tidak semua hal harus disampaikan dengan serius, yang terkatakan dengan canda kadang hasilnya lebih mudah diterima. Di kala pandemi seperti ini, bila tidak pintar-pintar berkomunikasi, hanya akan menambah keruh situasi. Sementara hanya tawa yang kita punya.
(Narasi)
Tonton juga Catatan Najwa eps. [Yang Lucu tapi Tidak Mau Ditertawakan] dan episode lainnya di www.narasi.tv atau klik link bit.ly/31Dl4DQ
Jangan lupa subscribe, tinggalkan komentar dan share.
Tonton konten lainnya juga di KZbin Channel:
- Narasi bit.ly/Subscrib...
- Narasi Newsroom bit.ly/Subscrib...
- Narasi Entertainment bit.ly/Subscrib...
- Narasi Stories bit.ly/Subscrib...
- Narasi Talks bit.ly/Subscrib...
- Narasi Sports bit.ly/Subscrib...
Jangan lupa subscribe yaa..
Follow:
/ najwashihab
/ najwashihab
/ najwashihabofficial