7 Level Argumen Dalam Ketidak-Setujuan Menurut Paul Graham | Mad Counselor Eps. 7

[@bogenglampung2769]

Wkwkwkwk whuzap "dude", I'm here.. beneran dikontenin dong 🤘😂 sumpah ngakak .. yes, gue jg harus fair, it's my fault about out of the topic context so I comment randomly krn murni kegabutan gue. gue menyadari kesalahan yg gue buat dr awal (meski gua yakin ini mudah utk disebut alibi oleh² org yg ingin menyerang argumen gue but I dn't give a shit) dg tujuan utk bersenang², bermain² dg psikologis si konten kreator, dan itu faktanya. gue ga ngikuti dinamika bahasan "nongkrong" scr utuh krn balik lagi tujuan gue cuma have a fun. gue bkn pengguna Tik Tok btw 😅, dan.. gue hapus komen bukan krn takut diserang netizen, please.. ga ngaruh di gue 😂 ga gue tanggepin jg, apalagi ini fake account, krn tujuan gue fokus ke respon lu menyikapi komen gue. Hingga akhirnya gue rasa gue berlebihan, so.. pardon me to hurt you. Anw thank you "dude" 😂 adsense bagi² lo ya hahaha, God bless you all

[@hasanaskari7]

No probs man, cheers 👌🏼

[@ODIGEORGE]

si dude harlino muncul

[@ODIGEORGE]

Dude is back

[@faridgibran3437]

Anjay dudeeee😅

[@meongs6683]

Jaksel abiss

[@hasanaskari7]

Kamu bisa berkontribusi mengurangi populasi orang-orang yang menyebalkan saat berdebat hanya dengan share konten ini ke grup WA mu 🙂👌🏼

[@oktaviorezaputra]

Siap Bang Hasan... terima kasih atas konten Mad Counselor hari ini dan saya lihat sepertinya musim ini anda lebih on fire daripada Hakim Ziyech yang di Chelsea wkwkwkw 🤣🙏🏻

[@sigitpratomo192]

Share ke grup keluarga malah dikatain hp an teros

[@rosihulfahmi2734]

Konten bang hasan selalu gw share ke WA😅

[@hasanaskari7]

@@rosihulfahmi2734 respect 🙏🏼😅

[@alexiselvando5265]

Ingat pesan pemerintah "Rokok membunuhmu tapi tidak membunuhku" #StopMerokok #MerokokBikinKepalaBotak

[@monitsoeja5429]

Bang saya jujur nonton vidio ini dngan kualitas 144p tapi saya menangkap poin² penting dan ilmunya. Ilmu sekarang bisa di akses sangat mudah loh, knpa si msh ada orng² nonton vidio yg ngga ada ilmunya. It oke buka yt buat cari hiburan, tapi mau sampe kapan nonton yt buat hiburan mulu bwaaaaanyak ko konten kreator yg ngasih ilmu secara gratis. RESPECT FULL EDUKASI

[@yogarezkiefendi6468]

itulah alasan kenapa Rasulullah mengatakan, 'Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka berkatalah yang baik dan jika tidak maka diamlah.” (HR. Bukhari no. 6018 dan Muslim no. 47).

[@sepeteng357]

Berdebat dengan orang cerdas memanglah sulit,tapi berdebat dengan orang bodoh itu mustahil untuk menang.

[@ellhawa]

Betul

[@umitri1987]

Correct

[@wrverdy1711]

Itu lah kenapa, di ajaran islam, kita dianjurkan untuk diam atau tidak meladeni orang bodoh, apalagi sudah berbalut kebencian. Selama itu tidak kelewat batas dan hanya sebatas verbal, itu g masalah kita diemin. (dalil saya lupa, dan silahkan koreksi saya jika saya ada kesalahan)

[@MandalabuntaL013]

Kasus ini serupa dengan yang bang Hasan sampaikan di beberapa kesempatan lalu yang kurang lebih bunyinya; "Jika ada orang yang menunjuk bulan, orang bodoh akan memperhatikan jarinya.." Sukses terus buat bang Hasan.. 👍💪

[@zaksparrow2839]

teruntuk mas mas yang usernamenya bogeng lampung saya mau mengucapkan terima kasih, saya jadi tau "how to disagree well" lewat konten ini 🙏🏻

[@muti7512]

Terima kasih karna bogeng lampung mas hasan jadi memberikan ilmu lagi ke kita 😀🙏🏼

[@ArtDiaryCraft]

Diperlukan tumbal untuk sebuah ilmu wkwk

[@sharpicx]

@@ArtDiaryCraft ngakak

[@dindin8853]

4:50 Semangat pak telah melanjutkan misi Nabi Muhammad SAW💪 Terima kasih videonya 🙏

[@senkyasrita]

Greetings from Estonia 🇮🇩 🇪🇪... Aku secara pribadi suka memakai metode "ping-pong"... Dimana aku bermain (mempermainkan) logikanya... Misal orang itu punya statement A, kemudian di suatu ketika punya statement B.... Balikin aja itu statement A punya dia, lihat apa yang terjadi... Kalau orang cerdas, maka dia akan bisa menerjemahkan ke dalam kata kata yang bagus (bukan ngeles)... Kalau nggak bisa menjelaskan statement A nya, biasanya aku tinggal pergi... Karena orang yang punya pemikiran kontradiktif dalam otaknya biasanya nggak bisa diajak bernalar.. Dan aku tutup dengan kalimat "aku tidak sepakat dengan pemikiranmu, tapi bukan berarti aku membencimu, we still can be a good friend and no hard feeling"

[@resthudioart9602]

Terima kasih bg askari atas penjelasannya serta contoh realnya. Sekarang saya bisa lebih berhati2 dalam menyampaikan argumen/pendapat saya jika saya tidak setuju. 🙏🙏🙏

[@nimademarni3103]

saya suka cari pengalaman dari orang2 cerdas seperti anda dari ilmu itu penting selalu ingin tahu saja biar paham .

[@mordekhaimakahanap890]

balik lagi kata pandji, banyak orang yg kalah di kehidupan, mncoba mencari kemenangan kecil di sosial media. Dengan cara apa? Salah satunya, menang argumen, apapun caranya xD

[@dedenrizkirahayu_ak_feb6380]

good mas hasan penuh pengetahuan dan tidak sembarang bicara, saya yakin mas hasan seorang expert, mungkin banyak orang yang mengomntari atau menjadi hatersnya mas hasan itu karena mas hasan selalu membalas komtaran mereka dengan nada dan mempuamyai kesan yang marah marah yang menjadikan orang orang tersebut menjadi lebih mengetahui celah mana yang harus di komentari

[@indahpuspayunita3394]

Suka dengan statement terakhirnya. Keras, memang... tapi... contohnya banyak 😅🙏 Terimakasih atas pembahasannya yang membuka wawasan tentang berargumen. Walau pada prakteknya (opini saja) berbagai level argumen yang ditunjukkan bisa keluar dari berbagai identitas yang berbeda juga, tidak ada pakem pasti. Ini pengalaman saja yang saya hadapi, hal ini mempersulit dalam berdiskusi maupun memutuskan secara obyektif yang akhirnya berkesan menyinggung maupun 'dingin'. Akhirnya... tergantung tingkat kesabaran dan ketenangan untuk dilanjutkan atau tidak, sambil menjaga suasana. Karena saya juga tidak selalu memakai argumen level tertinggi. Walau sudah tenang dan sabar masih juga... Bagaimana menurut pak Hasan? karena juga ilmu terus berkembang. statement sekarang mungkin expired nantinya... bila dipatahkan dengan recent journal maupun standar wawasan lainnya (yang konteksnya masih sesuai topik diskusi)... dan hasil dari adu argumen kalau dilanjutkan hingga kesimpulan atau berhentinya di argumen yang 'sopan', preferable... dan belum tentu... sesuai dengan refuting the central point (hm... apa saya hilang konteks ya?) Kira2 begitu... Gimana ya Pak Hasan? O ya, saya tonton konten MLD Podcast, I'm not against it... 🙏🙏🙏

[@awel8979]

saya tidak ingin berargumen tapi terimakasih @bogenglampung atas ketololan anda kita semua dapet ilmu tentang hirarki kapabilitas orang utk argumen, PfFt

[@haniffjrzl]

Aowkwkwk gw pernah have fun acara debat gini waktu pramuka njir, disaksikan banyak orang (temen-temen). Apa yang diomongin di video Persis seperti bantahan yang saya terima waktu itu. Dan disitu gw mikir bahwa gw gagal beretorika karna gw selalu dibantah kayak gitu. Ngerasa malu juga, berpikir diri sendiri kelihatan bodoh di hadapan banyak orang karena setiap abis dibantah selalu diem mencari poin poin lain yang harus gw sampaikan. Tapi setelah nonton video ini jadi ngerasa lebih baik karna bantahan yang gw terima waktu itu adalah sebuah kekeliruan, gw telat menyadarinya.

[@exchange1171]

tambah wawasan lagi,walaupun cumaa nonton youtube,terima kasih atas kontenya

[@taufan9727]

Gue setuju banget sama bang hasan askari, tentang kebodohan yang lagi viral terutama tiktok. Terutama generasi muda sekarang, mental nya mental tempe, tapi kalau sedikit ditegur marahnya minta ampun. Semngat bang berantas generasi menye menye tik tok. Sip

[@Taufiqurrohman-ro1wv]

Dulu pernah mencoba nasehati komenan orang di tiktok yang dibahas waktu itu membbahas tentang seorang anak yang berusaha untuk ngerubah pikiran orang tuanya. Ku nasehati lebih fokus aja dengan diri sendiri karena memang sulit ngerubah pikiran orang tua yang kolot. Tapi ya tetep aja dia pengen ngerubah pikiran orang tuanya supaya ngertiin dia. Dari situ aku menyimpulkan orang akan lebih suka menyalahkan orang lain ya memang itu salah dari pada memikirkan fokus nya gimana bisa bahagia akan diri sendiri dan masa depan diri sendiri. Bahasa belibet karena nulis pakai HP

[@whitelotus6657]

Wahh makasih banget Pak Dosen Hasan untuk konten ini 🙏.. jujur saya suka beradu argument tentang beberapa hal yang bersifat prinsipal sama bojo saya..(sering ding 😅) dan nggak jarang juga hal2 kayak gitu yang bikin aku sama Doi akhirnya marah dan berujung diem2an 🤣.. tapi begitu ada notif dari konten pak Dosen ini tentang "cara berargumen yang baik" ini saya jadi bisa tau jenis argumen apa yang sering saya gunakan dan apa yang bojo saya gunakan.. ya jadi bahan koreksi yang baik juga buat saya karna saya ternyata lebih sering mengeluarkan argumentasi saya dengan berapi2 di campur ada gemes2nya dikit jadilah meledak 😅 dan bojoku pun yang nggak mau ngalah gitu orangnya.. but it's ok dari konten ini saya bisa mengerti bagaimana saya bersikap ketika berargumen dengan bojo saya supaya saya bisa lebih bijaksana lagi dan nggak kecampur marah.. Karna nyesel juga setelahnya saya yang marah2 malah saya yang merasa "kok saya bodo banget Yaa" wkwkwk ya begitulah.. intinya suwun pak Dosen Hasan 🙏 berkat pemaparan ini saya jadi bisa belajar menggunakan argumen yang cerdas & bijaksana.. dan saya bisa tetap mencintai bojo saya (meskipun nggemesin)🤣

[@whitelotus6657]

Buat mas @bogengLampung mungkin Aldi Taher adalah lawan berargumen yang tepat untuk anda 🤗

[@SF-hp5zp]

Pas sekali 👍😄

[@wahidfitworkout2026]

Sebelum kalian berbicara, tentang apa aja, coba pikirkan 10 detik, merenung dulu, nah biar apa yg kita omong, orang lawan bicara kita ngk tersinggung, soal ny gw dulu sering kena marah, gara2 ngomong gw blepotan, mrasa paling benar mungkin, nah ini orang terdekat ngajarin gw gitu, di pikirkan 10 detik sblm ngomong, " gw omong ini salah ngk ya " w omong itu salah ngk ya ", ketika kalian intropeksi, skitar kalian akan senang, tanpa ada kebencian, peace

[@pranata1350]

Mantap mas ada contohnya, langsung nempel ndek otak ilmune

[@ahmadkosasih1508]

Mantab. Ga nyesel ngikutin Bang Hasan Askari.. Buat referensi knowledge... Kebetulan mindset nya cocok sm saya.

[@anwarmubharok5688]

Terimakasih untuk mas Hasan atas ilmunya, sangat amat bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari, dan untuk komentar mas mas aliran "ad hominem" terimakasih juga , karena anda penjelasan konten ini semakin tegas dan jelas dengan menyertakan anda sebagai contoh nyata, mantap

[@salonmaniz2459]

Bener masku,terkadang kita kasi masukan benar saja gak diterima,ya mereka mempertahankan hal2 yg bodoh untuk dia harus lakukan,dan sungguh terkadang capek merespon hal2 yg bodoh,dan memilih diam.

[@djason9690]

YAAAAYYYY JADI LEBIH SERING NGONTEN, THANK YOU MAS HASAN

[@الوجودية̣̂̀̉]

meluangkan waktu untuk berdebat itu sendiri un-faedah kecuali ada manfaat nyatanya debat/diskusi atasan ttg gaji layak debat/diskusi tetangga soal pemakaian jalan sebagai "garasi" mobil pribadi debat/diskusi calon pasangan tentang budget resepsi debat2 yang nggak jelas manfaatnya lupakan saja

[@orangnegeriberflower455]

contoh lain...................buat di debat, di-konten-in ... jadi ad sense....

[@sahrul774]

Wah gw tercerahkan mudah dimengerti mantep nih channel 👍

[@MrSalmantube100]

Babang ini mencoba memberikan pencerahan... Kesombongan khas anak muda yang merasa paling tahu hanya dengan sedikit membaca buku...

[@dylanvirenqe4328]

Bogeng lampung adalah salah satu dari sekian masyrakat maya yang cerdas di Indo, sya sering ktemu sma mreka tpi sya memilih diam. Apakah aku salah karna tidak ada perlawanan karna aku tau jika aku ladeni org sperti itu gaada ujungnya dan kyak buang" waktu, :')

[@yuukiakihime454]

Tapi bang , kebanyakan dari orang kita menganggap beberapa point dari apa yang apa abang sampaikan itu bukan suatu hal yang benar , khususnya di point akhir menit 24:09 , kadang kadang orang harus di mintai melihat dari perspektifnya , tapi itu nggak papa . cuman kadang kadang melihat dari perspektifnya itu di buat untuk pembelaan bahwa pikiran atau argumen mereka benar , dan yang sering terjadi banyak orang yang meng-iyakan hal tersebut jadi ya kesannya banyak variabel yang keluar bener , ya kita ngganggep kalau kita salah . jadi kadang menanggapi pendapat orang orang seperti yang abang omongkan tadi emang susah , dan kebanyakan milih diem ambil baiknya aja . koreksi mungkin saya salah . tapi saya sendiri setuju dengan pendapat panjenengan .

[@otanusmese515]

Ini baru namanya konten yang mencerdaskan👍

[@omasujana4400]

informatif. bingung. aneh. multipoint. tapi terimakasih abang hasan sudah mau share ilmunya.

[@Solvynic]

Perlu banyak ditonton masyarakat yg sering ketik komen tanpa pikir panjang. Konten yg bagus bro 👏🏻👏🏻

[@agungsulistiyo4331]

i like it. kenapa baru sekarang nemu channel cerdas ini. dan sepertinya harus maraton buat nonton semua videonya hahahah

[@divineOrca]

Berargumen itu sulit, sangat2 setuju. Thats why kenapa gua jarang berargumen, karena knowledge gw masih sangat sedikit

[@muhamadrahmat6]

bang, beberapa waktu lalu pas lebaran, ana main ke rumah seseorang yang ana kenal tapi temen ana yang kenalin, lokasinya lumayan jauh 5 jam-an , trus pas lagi capek2nya tuh teman ana tuh ngajak diskusi sama tuh senior yang didatangi rumahnya, temen ana tuh bahas ttng pertanyaan ana ttng keimanan terhadap makhluk gaib bernama "setan" yang 1 bulan lalu pernah ana bahas sama dia dan ketua organisasi yang dia ikuti. singkat cerita sampe pada sebuah pernyataan ttng apa yang ada dan tidak ada, dan ada sebuah kalimat yang ana gak sreg tapi karena ana kurang pandai mengomentari dan berkata2 sampe akhirnya langsung secara spontan menolak, nah itu masuk ke tingkatan mana kah?

[@hasanaskari7]

Maka kamu tidak setuju namun masih belum bisa mengartikulasikan pikiranmu, latian menulis aja, coba tulis kenapa kamu tidak setuju dengan hal itu di kertas. Lalu baca, revisi, tulis lagi argumen yang lebih baik, lalu baca lagi, revisi lagi, hingga kamu puas dengan argumenmu sendiri. Jika kamu masih kesulitan, aku sarankan coba perbanyak referensi dulu terkait hal tersebut, sehingga informasimu semakin banyak dan lengkap.

[@joeamshley4038]

Pdahal sebenarny short video kaya di tiktok,reels, dll harusny buat iklan yg efektif, sdhingga teftarik lebih lanjut untuk ke sumber aslinya. But people is not just fitting as daun kelor.

[@akwan.project]

Ini dia edukasi yang kubutuhkan

[@hadimuhammad4538]

ini sangat baguss... wajib dishare terutama ke WAG's yang... you know lah 🤠 Btw selamat lebaran.. minal aidin wal faidzin untuk Bib Hasan dan keluarga 🙏🏻

[@andreaswiddychristanto9167]

wkwk di contoh terakhir jadi inget kalau seminar bisnis pembicaranya menggebu gebu, suruh cari modal dengan jual sertifikat rumah / surat kedaraan, dan entah kenapa banyak pendengar hanya menangkap dari sisi "cepat kaya" bukan dari resiko & model bisnis, mungkin bisa tolong buat konten terkait gimana cara mendengarkan orang & menangkap poin pembicaraan bang

[@Elyziazzz_]

Kenpaa baru nemu channel ini:( Ku kira kalau kita mnjadi "Pembicara" kita harus menuntun juga "Pendengar" ternyata tidak. Terimakasih❤

[@akhmadfadillahchannel5186]

Terimakasih ilmunya bang

[@KayDaJinashi]

jujur aja gw ada perasaan gaenak sama pak hasan ini soalnya gw pernah nanya2 doang soal harga konseling, ya walau mungkin yang nanggepin bukan pak hasannya langsung 😭 tapi gpp ya gw masih setia nonton juga hehe . #mengeluarkanisihati #randomaja

[@henkymukhtar5797]

Gila kereng sih, ga ada obat! Suport terus buat kemajuan nalarnya ke bang hasan

[@rezhaammar2105]

Very like this my brother!!! Salam dari Aceh

[@liamfrankhuisen1014]

Ini pola berdebat di forum Kaskus sub forum Sejarah dulu, mendebat dengan teori dan penelitian. Karena isinya penggiat sejarah semua, pengetahuan tentang sejarah harus sesuai dengan literatur yang sudah terbukti, Conspiracy and penelitian yang belum terbukti akan menjadi bahan haram disana.

[@nurkholis6975]

Wahh kangen forsex

[@happycolmek3921]

Debat kan ga bisa menunjukan mana yg benar diantara pihak2 yg berdebat. Debat hanya bisa menunjukan siapa pihak yg paling jago debat, bukan yg paling benar. Karna variabel dr kebenaran kan banyak. Hanya karna argumentasi gue kuat dan masuk akal, bukan berarti gue benar. Bahkan orang yg percaya bumi datar pun punya argumentasi yg meyakinkan loh😁 Dan besar kemungkinan terkadang debat hanya menimbulkan kebencian.

[@pelokuro5810]

Bahkan Socrates dengan Idelismenya dan Karl Marx dengan Materialismenya, walau Secara Ide Berfilsafat Berlawanan, tapi sama sama Masuk Akal

[@npc4476]

Hmm

[@anggiefirman6841]

Emang , tapi pada kenyataannya itu berdampak pada pembaca atau pengamat debatnya. Jadi itu sangat berpotensi untuk mempengaruhi presepsi orang lain.

[@happycolmek3921]

@@anggiefirman6841 kalo menurut gue ya bang(koreksi ane kalo salah ya bang) sekarang persepsi bukan lg dibangun atas dasar pintar atau bodoh. Benar atau salah. Jaman skg persepsi lebih ke arah referensi. Contoh: Sekarang orang yg percaya bumi datar ga peduli dgn jurnal ilmiah. Mereka lebih percaya pada orang yg referensinya sama dgn mereka😁 Contoh lain: Koalisi dan oposisi. Sekarang ini udah bukan masalah seiman ato engga. Sekarang masalah berdiri dimana. Mau agamanya beda kalo dia ga suka ama pemerintah, kalo dia kritik pemerintah maka oposisi akan membela mereka. Rocky gerung yg ga beragama aja bisa disebut kadrun😁 Begitupun sebaliknya. Orang yg ga dukung pemerintah tapi mengkritik oposisi akan dianggap cebong😁 Jaman makin absurd skg bang. Kalo kita ga sependapat ama orang, kita disebut ga open minded😁 Padahal mah bebas2 aja. Abang boleh ga setuju ama saya dan saya boleh ga setuju ama abang. Karna saya pun manusia, saya menyadari betul kalo saya bisa salah.

[@anggiefirman6841]

@@happycolmek3921 mungkin itu juga terjadi ketika sudah berpihak. Tapi yang di tengah tetap akan bisa dipengaruhi. Bahkan yang berpihak pun, kadang akan mulai berubah pemikirannya jika menemukan argumen yang tepat. Karena balik lagi, manusia adalah makhluk sosial yang bisa dipengaruhi oleh orang lain. Entah itu benar atau tidak, orang akan percaya pada argumen yang kuat. Pendidikan/pengetahuan hanya akan menyeleksi dan menentukan standar mana argumen yang kuat dan yang lemah. Makanya edukasi yang disampaikan di video ini sangat relate terhadap masalah utama netizen saat ini, yaitu menentukan standar argumen yang baik.

[@suhendiradensia3457]

banga ada konten tentang didunia kerja ga, seperti handle bawahan,cara mengambil keputusan terhadap karyawan, komunikasi dengan atasan,cara ketika kita direview kerja dll

[@Taufiqurrohman-ro1wv]

Selain nonton pembelajaran tentang debat, juga bisa baca komenan orang lain tentang pengalaman mereka.

[@noviancs1447]

jujur ni konten penjelasan dengan contohnya langsung lebih mudah masuk sih daripada harus baca jurnal, udah ribet dwnlodnya belum tentu paham maksudnya wkwk

[@kenziocta3860]

Thx pak Hasan Konten yg bagus ,jd lbh paham gmna berargumen yg baik 🙏🏼

[@Werday-bv7eh]

inilah alasanya gw jarang herkomentar di yt. klo bagus gw ambil yg ga bagus ga gw ambil. dan kalau bisa klian jauhin tiktok, klo kalian sadar tiktok sangat tidak bagus buat kesehatan mental kalian.

[@naufalbatara3860]

Kapan lagi dapat konten yg isinya begini gratis. Tengkyu banget mas hasan 🙏🙏

[@witantraanugrah5782]

Dont raise your voice, raise your argument

[@fifajrina7008]

Aku klo ga punya cukup pemahaman akan suatu topik, mending menunda untuk bilang agree or disagree 😂 mending no comment dlu drpd harus debat kusir

[@nimademarni3103]

Mantap kreen

[@Awancara]

Konten ber poin gini dibikin timestamp dong bg. Biar bisa langsung balik ke poin2 pembahasan sebelum nya.

[@fauzanmuhammadh1212]

Thank you Hakim Ziyech 😎😎, Bogeng Ketar ketir 🏃🏃🏃

[@yvonnev0n]

Pernah debat tolol sama akun di youtube. Panjang x lebar sampe akhirnya aku sadar....ini tadi awalnya aku nulis apaan, kok makin ke sini debatnya makin puter arah ga jelas? Akhirnya aku ga bales lagi, daripada semakin terseret ke dalam ketololan. 😶

[@killerqueen2855]

Saran pak, opening mad counselor bakal seru pasti kalo dibikin metal penuh suara drum...biar masuk mad nya😂

[@ranggapradasma1022]

Emang harus selalu dikasih angka waktu untuk layar video Bang Hasan. Biar ga dipotong-potong sembarangan

[@horribetmk]

Ntaps antum sebat juga tadz

[@MRTDM6]

Kocak dah 💐💐💐

[@umitri1987]

Makasih maz Hassan

[@mebstore1400]

bogeng lampunk digoyank sayank heueheuehu, thankyu bang hasan

[@dwightalvings]

Gw kesel banget sama lu 20:36 PFFFFT :)) cocok jadi meme wkwk Lanjutkan bang

[@parkalhyung]

Klo semisal banyak org² seperti "bogeng Lampung" mengganggu kenyamanan hidup bang hasan mungkin yt bang hasan isi kontennya cuman mad counselor

[@stopandlook5348]

Ilmu yang bermanfaat bgt 👏👏

[@wahyuwirawe]

balik lagi ke eps ini, gegara polemik rocky gerung yg lagi rame😅

[@soniirawan4382]

Kembali lagi di podcast musuh masyarakat 😁😁😄👍👍👍

[@nncc9597]

Izin bang, bang hasan pakai kamera apa recordnya? jernih bgt bang. Mohon rekomendasinya

[@TheMemeSong]

Persona kek lu itu cocoknya jadi komedian bang. Kalau akademisi kurang pas. Mangats.

[@bosenngantor9160]

ini akun alternya Bogeng Lampung? personanya sama

[@TheMemeSong]

@@bosenngantor9160 sori bang ga kenal

[@daulay3322]

"Menghadapi orang arogan dengan arogan balik". Hhhmm... saya tertarik dengan ide ini. Saya pengen tau dalil psikoligisnya dan teoritically nanti resultante nya apa. Would you elaborate more about it, please? 🙏

[@noermanbudi3766]

thanks mas hasan 🙏

[@nardy3113]

terimakasih bang

[@Ken977]

Aku terlibat juga dlam video pendek..tapi aku buat bisnis aja.buat jualan.apakj ga boleh ya

[@revinaurelius001]

Ternyata betul disetiap kejadian ada hikmahnya

[@harostaas712]

Wah alhamdulillah minimal lv 3. Wkwkkk.... Gak tau ada hubungannya atau enggak, tapi perdebatan yang katakanlah dimulai dari satu level (katakanlah si lv 3) sulit untuk dibawa ke lv diatasnya dan cenderung malah menurunkan level perdebatan... contoh nya si ILC tadi.

[@agusdwchannel]

Mantap om

[@anggiefirman6841]

Kerap kali antara 1 dan 3, Kita terpaksa dii level 3 karena lawannya yang mulai melenceng ke hal lain dan kita malah kesel sehingga ikutan. Pernah waktu bahas soal Jada Pinket, ketika aku ngasih tahu penyakitnya secara medis disebut apa orang malah ngatain Mansplanning padahal aku aja ga pernah menyimpulkan apa gender dia dari awal.

[@iyalfahd]

Inilah mengapa gw harus mempelajari orang bodoh supaya tidak bodoh. Otw tidak bodoh.

[@ceriilham6037]

Minal Aidzin walfaidzin bang

[@dhanyyon]

Semangat terus broo smoga lebih sabar menghadapi kebodohan yg sudah dan yg belum muncul✊

[@pelokuro5810]

Konten Mencerdaskan Ini ada karena mas BOGENG LAMPUNG mari Berterima Kasih kepadanya.

[@yds_a7x]

Sempet scrolling baca2 komenan mas bogeng, ngeri euyy. Makin meluas

[@zerone3644]

keep it up

[@evibudiawati2982]

Wah itu kayak yg sering terlihat debat para politikus........ 😁😁

[@ODIGEORGE]

Nadaaa coki muslim sudah tertanammm di mas mas psikolog iniiiiii

[@dimasbayu4348]

Logat mas hasan mulai renyah di telingakuu 🤣, salam chuaksssss

[@sintanurfiani9093]

Terimakasih wawasannya

[@MarshaNadiaA]

Seru banget sumpaaaahhh

[@MarshaNadiaA]

Duapuluh menit lebih ga berasaaaa

[@rezamahendra12324]

Anjir orang Indo banyak banget (mungkin mayoritas) yang masih di level terendah

[@ayasdwiky6009]

Para boomer biasanya tuh

[@RoifatulJannah-vs3pu]

Demi apa iklan di videonya lebih dari 3x..😂

[@fadlifadli6195]

Yall guys need to learn from this "dude" Dia ngasih lu pembelajaran secara gtratis thnks bro for sharing ilmu lu thx

[@_MZulham]

Menang debat dengan orang pintar itu sulit. Tapi, menang debat dengan orang bodoh itu mustahil

[@samdbage9434]

Wah jadi Patient Counselor

[@nimademarni3103]

kenapa video belum selesai sedang asik nonton di matiin Sudah 2 x Narcissistic dan satunya lagi juga mati pingin sampai selesai.

[@praszHUANG]

Jujur... saya justru suka dan mencintai karakter anda banged dan punya BANYAK persamaan persepsi tentang orang "tolol" dan ditambah parahnya dengan berjama'ah... SAYA jugal alergi dgn orang tolol Di Indo sini...

[@nadeemnovi8351]

aku smpe nyimak 2 kali.. krna kejadian banget di hdupku mnghdapi opini2 bodoh

[@dapinrejakumiz8064]

4:55 bang hasan terserang virus Mr.C :(