Aplikasi iMACE Bantu Para Eksportir Mendapatkan Info Komoditas Unggulan di Gorontalo

Upaya mendukung program menteri Pertanian yaitu Gratieks (Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor) di Gorontalo, Karantina Pertanian Gorontalo menggelar Sosialisasi Indonesia Maps of Agricultural Commodities Export (iMACE) pada hari Kamis (5/8/2021).
Sosialisasi yang dilakukan secara tatap muka dengan protocol kesehatan yang ketat tentunya, dihadiri oleh perwakilan dari Dinas Pertanian kota dan kabupaten lingkup Gorontalo. Peserta yang hadir akan dijadikan admin pada apilkasi tersebut.
Kepala Karantina Pertanian Gorontalo, Muhammad Sahrir menjelaskan, aplikasi iMACE merupakan inovasi dari Badan Karantina Pertanian dalam bentuk aplikasi digital yang bisa di download pada Playstore berbasis Android.
Dalam sosialisasinya, Karantina Pertanian turut mengundang narasumber Kepala Bidang Perkebunan, Dinas Pertanian, Jismon Djakaria. Dalam pemaparannya beliau mengatakan,
“Komoditi unggulan perkebunan di Gorontalo ada 2 yaitu, Kelapa dan Kako. Tahun 2018 saja luas areal Kelapa sekitar 68.813 Ha dengan produksi satu tahunnya mencapai 56.766 ton dengan produktifitas rata rata 1 hektar menghasilkan 1.222 kg. Sedangkan Kako memiliki lahan seluas 15.037 ha, dengan produksi satu tahun mencapai 4.851 ton dengan rata rata 1 hektar kebun kakao menghasilkan 855kg.”
Masih dari penuturan beliau, Produk turunan kelapa memiliki peluang ekspor yang besar. “Terdapat poduk ekpor olahan Kelapa seperti Tepung kelapa, briket dan kopra putih yang terdapat di Gorontalo. Produk ini diekspor ke mancanegara seperti, Taiwan, China, Rusia, Polandia, Arab Saudi dan Pakistan.”
Dengan potensi yang dimilki Gorontalo, sangat memungkinkan adanya pertumbuhan ekpor komoditas pertanian yang lebih baik lagi ke depan. Ditunjang dengan aplikasi iMace sangat diharapkan bisa membantu para pelaku ekonomi atau eksportir dan juga para petani dalam menganalisa potensi usaha yang dimiliknya.
#Gratieks
#SosialisasiIMace
#KarantinaPertanianGorontalo
#SinergiLindungiNegeri