Cara Menyembuhkan Luka Pengasuhan - dr. Zaidul Akbar Official

[@hildaaurorasafutri1135]

Dipukul sih engga'...kata katanya itu lho menusuk seolah anak ngga' ada perasaannya,asal puas mulai dari membandingkan dengan sodara sendiri, ngga' secara langsung sih tapi ngga' sengaja sering denger sendiri,menceritakan kekurangan anak pada orang lain,pas ngga' sengaja denger jg,itu bikin down banget karna kluar dari mulut orang terdekat kita,menegur anak dengan kata kata yg menyakitkan,terlalu sering komplain dengan sikap anak, apa apa dikomentari negative, sampe' engap tp cuma bisa diam,akhirnya sakit cuma dirasa tanpa sadar kebawa sampe' dewasa,sampe' lumayan pengaruh sama karakter sekarang,semoga istighfarku menjadi wasilah mudah memaafkan dan mengikhlaskan luka pengasuhan yg kurasakan 🤲🏼🥺

[@callistaua]

Sama kak😢

[@Desy97aniani]

Ya Allah sama kayak saya juga😢

[@JambuNanas-x2q]

Luka bathin anak anak tidak semudah itu di lupakan. Bagi mereka yang tidka pernah terluka mereka anggap sepele dan justru menghina yang pernah mengalami. Manusia ketika di beri kemudahan mereka takabur dan sombong. Naudzubillahimindzalik

[@MaduNafsuMakan]

MASYA ALLAH, KUNCINYA SENANTIASA TAUBAT, IKHLAS, MEMAAFKAN LUKA, SERTA MENGHADIRKAN KEKAGUMAN DAN KETAULADANAN DARI SEORANG ANAK, TERIMA KASIH BANYAK PAK USTADZ 🙏

[@KataSeRi]

Menghindar bukan berarti memutus silaturahim, pelan2 maafkan hingga titik rela wlw butuh waktu lama...

[@aisycookies65]

Iya betul berat, dr mulai saya takut menikah, sampe akhirnya menikah. Ternyata setelah menikah dan pny anak sy semakin sakit. Krn saya merasa kok bisa ortu saya bersikap sprti itu k saya 😢 pdhl saya rasakan gmn sayangnya k anak, knp ortu saya bisa sprti itu 😢

[@nuralfarahmah889]

Sama mbak...

[@jodikawulan3906]

Alhamdulillah menyimak Semoga keluarga besar Pak Dokter Zaidul Akbar dan kita semua selalu sehat berkah lancar rejekinya sukses selamat dunia akhirat dan selalu dalam lindungan ALLAH Aamiin Allahumma Aamiin 🤲

[@abdullahkevin9341]

Syukur" masih sadar Dok orang tuanya, lah ni udh buat anak sakit, efeknya sampai anaknya gede, sampai skrg msh ga sadar kalau itu salah dan parahnya beliau merasa pahlawan berjasa. Dan yg paling beratnya, kt harus jumpa dan berhadapan dengan orang tua seperti itu tiap hari. Ya Allah..

[@rinapuspitasari1811]

Q nheraisain kog sngt ssh memaafkn smpe kena penyakit mental mngkin krna sm orng tua hitungnnya kt ttp durhaka dmta Allah...d smpe akhirnya g kuat dngn siksaan penyakit mental sy sdr amarahq cm menyulitkan diriku sndiri d smpe pada titik q siap memaafkan d melupakan smuanya Alhamdullin semakin menbaik...lakukan krna perinth Allah insyallh akan baik kedepannya..berbuat baik kpd ortu d mengharp balasan baik dr Allah bkn dr ortu krna ortu hanyalah manusia yg mngkin dtunjuk Allah menjdi ujian kt...

[@andriadria5013]

MashaAllah bener dok. Kalau pemicunya dihadapi tiap hari, harus dgn kajian2 syariah tiap hari juga, bahkan sehari harus bbrp kali. Mendengarkan kajian sesuai syariah itu memang healing yg hrs dikonsumsi 3x sehari. Dan benar, tdk ada kekaguman akan menyebabkan dendam. 😊

[@maratussholikhah5096]

Ada orang tua yang merasa benar sendiri tidak pernah merasa salah.mereka maunya menuntut anak baik dan berbakti,padahal mereka tidak pernah mendidik anak2nya.ibarat tidak pernah menanam padi tapi maunya panen yang bagus lagi banyak.dan apa yang mau dipanen,menanam saja tidak.semoga Allah lapangkan hati kita semua,dan karuniai kita hidayah serta dapat ridho dg ketetapan Allah ta'ala

[@fannyalvianto5457]

Dok saya terlahir dri keluarga broken home setiap hari saya harus melihat dan mendengar ortua saya bertengkar bahkan waktu kecil saya pernah d seret mau d buang krna saya tidak mau minum obat pas saya sakit dan kejadian itu saya inget sampai skrg ,saya kecewa k ortua saya walupun saya sudah bodo amatan ,apa ini alasana nya knp allah belum kasih saya keturunan sudah 2x saya menikah belum d kasih kepercayaan😢

[@pramitazahra1751]

Lagi mau tanya ini

[@pancaherbal]

SALAM SEHAT DAN SELALU JAGA KESEHATAN 🥰🥰

[@copytalenta..]

Trims ustadz atas pencerahannya

[@suswatin700]

Luka bathin yang masih trs teringat karna polah asuh orangtua yang salah tqpi mnurutnya benar , D suruj jadi tkw padahal mental belum siap tapi memaksa dan membandingkan dengan orang lain

[@tutinurakhmi7177]

Astaghfirullahal 'adzim...

[@rasnikatili6698]

in syaa Allah Aamiin Aamiin Allahumma Aamiin🤲🤲🤲🤲😊

[@JambuNanas-x2q]

Dr zaidul akbar, saya masih terluka bathin di usia saya yang sudah hampir tua. Bantu lah doa ustad Jazzakallah

[@imroatussholihah76]

Maatkan & ikhlaskan lah,jangan d pendam luka batinmu..kasihan hati mu kau penuh i dg karat,yg suatu saat kan ada bom waktu beeimbas ke penyakit pisik degenarif 🙏

[@fitriwardhono835]

Coba cari PDF "Child in You". Di situ ada teknik² penyembuhan. Cuma ini bahasa Inggris.

[@fitriwardhono835]

Ini daftar isi buku tersebut : 1. The Child in You Wants to Find a Home 12 - 15 2. Models of Our Personality 16 - 18 3. The Shadow Child and the Sun Child 19 - 21 4. How Our Inner Child Develops 22 - 24 5. Side Note: A Plea for Self-Awareness 25 - 26 6. What Parents Should KeeS in Mind 27 - 29 7. The Four Basic Psychological Needs 30 - 36 8. How Childhood ShaSes Our Behavior 37 - 45 (Bersambung)

[@fitriwardhono835]

Daftar isi (lanjutan) : 10. How Beliefs Determine Our Perception 48 - 49 11. We Cling Fiercely to Childhood Experiences 50 - 51 12. The Shadow Child and Its Beliefs: The Dynamic Downer 52 - 53 13. The Shadow Child, the Adult, and Self-Esteem 54 - 55 14. Discover Your Shadow Child 56 - 68 15. The Shadow Child’s Self-Protection Strategies 69 - 105 16. Heal Your Shadow Child 106 - 118 17. Discover the Sun Child Within You 119 - 136 18. On Self-Protection and Self-Reflection Strategies 137 - 206

[@fitriwardhono835]

Ini terjemahan internet Bab 1 : Bab 1 Anak di dalam Anda Ingin Mencari Rumah Setiap orang membutuhkan tempat di mana mereka merasa terlindungi, aman, dan diterima. Semua orang mendambakan tempat di mana mereka dapat bersantai dan menjadi diri sendiri sepenuhnya. Idealnya, rumah masa kecil adalah salah satu tempat tersebut. Bagi kami yang merasa diterima dan disayangi oleh orang tua, rumah kami memberikan kehangatan tersebut. Itu adalah tempat yang mengharukan-hal yang didambakan semua orang. Dan kita menginternalisasikan perasaan ini sejak masa kanak-kanak-yaitu perasaan diterima dan diterima-sebagai sikap mendasar dan positif terhadap kehidupan yang menyertai kita hingga masa dewasa: kita merasa aman di dunia dan dalam kehidupan kita sendiri. Kami percaya diri dan mempercayai orang lain. Ada gagasan tentang kepercayaan dasar, yang seperti rumah di dalam diri kita sendiri, yang memberi kita dukungan dan perlindungan internal. Namun, banyak orang mengasosiasikan masa kecil mereka dengan pengalaman negatif, bahkan ada yang traumatis. Yang lain mempunyai masa kecil yang tidak bahagia, namun menyembunyikan kenangan itu. Mereka hampir tidak dapat mengingat apa yang terjadi. Lalu, ada juga orang-orang yang menganggap masa kanak-kanak mereka “normal” atau bahkan “bahagia”, namun setelah diperiksa lebih dekat, ternyata mereka telah menipu diri sendiri. Meskipun orang mungkin berusaha untuk menekan atau, sebagai orang dewasa, meremehkan pengalaman masa kanak-kanak yang penuh rasa tidak aman atau penolakan, ada momen-momen dalam kehidupan sehari-hari yang akan menunjukkan betapa rendahnya kepercayaan dasar mereka. Mereka memiliki masalah harga diri dan sering ragu apakah mereka diterima dan apakah rekan kerja, pasangan, atasan, atau teman baru benar-benar menyukai mereka. Mereka tidak terlalu menyukai diri mereka sendiri, mereka memiliki berbagai rasa tidak aman, dan mereka sering mengalami kesulitan dalam menjalin hubungan. Karena tidak mampu mengembangkan kepercayaan dasar, mereka kekurangan rasa dukungan internal. Sebaliknya, mereka berharap orang lain akan memberi mereka perasaan aman, terlindungi, stabil, dan nyaman. Mereka mencari rumah bersama pasangannya, koleganya, di liga softball, atau online, hanya untuk kecewa: orang lain bisa memberikan perasaan seperti di rumah ini secara sporadis. Mereka yang tidak memiliki rumah di dalam tidak akan pernah menemukannya di luar. Mereka tidak tahu bahwa mereka terjebak dalam perangkap. Ketika kita berbicara tentang pengaruh masa kanak-kanak ini-yang, bersama dengan susunan genetik kita, sangat menentukan karakter dan harga diri kita-kita sedang mendiskusikan bagian dari kepribadian kita yang dalam psikologi disebut sebagai “inner child”. Dengan kata lain, inner child mewakili keseluruhan kesan yang dibuat pada kita sebagai anak-anak-baik dan buruk, yang dialami melalui orang tua dan tokoh penting lainnya. Kita tidak secara sadar mengingat sebagian besar pengalaman ini. Namun, hal-hal tersebut secara permanen terpatri dalam pikiran bawah sadar kita. Dapat dikatakan bahwa inner child adalah bagian penting dari alam bawah sadar. Ini adalah ketakutan, kekhawatiran, dan kesulitan yang kita alami sejak dari buaian hingga seterusnya. Di sisi lain, ini juga mewakili seluruh pengaruh positif dari masa muda kita. Pengaruh negatif inilah yang terutama mengganggu kita sebagai orang dewasa. Bagaimanapun, anak di dalam diri kita bekerja keras untuk tidak menghidupkan kembali penghinaan dan luka yang dideritanya semasa kecil. Pada saat yang sama, anak ini masih mendambakan perasaan aman dan persetujuan yang tidak diperoleh saat itu. Ketakutan dan keinginan ini aktif dalam relung kesadaran kita. Pada tingkat sadar, kita adalah orang dewasa mandiri yang menjalani hidup kita. Namun, pada tingkat bawah sadar, inner child kita mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap persepsi, perilaku, dan cara kita merasakan dan berpikir. Faktanya, ini jauh lebih kuat dari kecerdasan kita. Telah dibuktikan secara ilmiah bahwa ketidaksadaran adalah kekuatan mental yang sangat kuat yang mengendalikan 80 hingga 90 persen pengalaman dan tindakan kita. Contoh untuk diilustrasikan: Michael kehilangan kesabaran setiap kali pasangannya, Sarah, melupakan sesuatu yang penting baginya. Dia baru-baru ini lupa membeli jenis keripik favoritnya saat berbelanja, dan dia benar-benar putus asa. Sarah tercengang-baginya, itu hanya sekantong keripik. Sementara itu, bagi Michael, dunia seolah-olah akan berakhir. Apa yang sedang terjadi? Michael tidak menyadari bahwa inner child-nyalah yang merasa diabaikan dan tidak dihargai ketika Sarah melupakan sesuatu yang penting baginya, meski itu hanya sekantong keripik. Entahlah, kalau penyebab kemarahannya bukan karena Sarah dan jajanan yang terlupakan, melainkan luka mendalam dari masa lalu: yaitu kenyataan bahwa ibunya tidak menganggap serius keinginannya saat ia masih kecil. Dengan kesalahan belanjanya, tanpa disadari Sarah menaburkan garam di luka lamanya tersebut. Namun, karena Michael tidak melihat hubungan antara reaksinya terhadap Sarah dan pengalamannya dengan ibunya, pengaruhnya terhadap perasaan dan perilakunya terbatas. Pertarungan mengenai chip bukanlah peristiwa yang terjadi sendirian. Michael dan Sarah sering bertengkar karena hal-hal biasa, karena keduanya tidak menyadari apa sebenarnya perselisihan mereka, dan karena-seperti Michael-Sarah diatur oleh inner child-nya. Batin anak-anaknya sensitif terhadap kritik, karena ketika dia masih muda, dia jarang bisa melakukan hal yang benar untuk orang tuanya. Akibatnya, ledakan kemarahan Michael memicu perasaan masa kecil Sarah, membuatnya merasa kecil dan tidak berharga, jengkel dan tersinggung. Terkadang Michael dan Sarah bahkan berpikir lebih baik berpisah, karena mereka sering bertengkar dan sangat menyakiti satu sama lain. Namun, jika masing-masing selaras dengan apa yang diinginkan oleh anak-anak mereka dan rasa sakit yang dirasakan, Michael dan Sarah dapat berbagi wawasan ini daripada bertengkar secara dangkal tentang sekantong keripik yang terlupakan atau komentar yang terlalu kritis. Mereka pasti akan lebih rukun, menjadi lebih dekat daripada menyerang satu sama lain. Meski begitu, ketidaktahuan terhadap inner child tidak hanya menimbulkan konflik dalam hubungan romantis. Setiap kali kita menyadari latar belakangnya, jelas bahwa sebagian besar perselisihan bukanlah dua orang dewasa yang saling memiliki diri sendiri dan bekerja sama untuk memecahkan suatu masalah; sebaliknya, itu adalah dua anak batin yang bertarung. Misalnya saja ketika seorang karyawan menanggapi kritikan atasannya dengan berhenti. Atau ketika suatu pemerintahan bereaksi dengan kekuatan militer terhadap pelanggaran perbatasan negara lain. Ketidaktahuan terhadap inner child menyebabkan banyak orang sangat tidak bahagia dengan diri mereka sendiri dan kehidupan mereka, dan memungkinkan konflik antarpribadi muncul dan seringkali meningkat secara tidak terkendali. Hal ini tidak berarti bahwa orang-orang yang memiliki masa kecil yang bahagia dan mendapatkan kepercayaan dasar hanya menjalani hidup tanpa peduli atau masalah di dunia. Anak batin mereka juga mengalami luka-luka tertentu, karena tidak ada orang tua yang sempurna atau masa kanak-kanak yang sempurna. Selain pengaruh positif yang didapat dari orang tuanya, orang-orang tersebut juga mewarisi sifat-sifat sulit yang dapat menimbulkan masalah di kemudian hari. Masalah-masalah ini mungkin tidak sejelas ledakan kemarahan Michael. Mungkin mereka kesulitan mempercayai orang di luar keluarga, atau tidak suka mengambil keputusan besar. Mungkin mereka lebih memilih bermain aman daripada mengambil risiko. Apapun masalahnya, pengaruh negatif dari masa kanak-kanak membatasi kita, menghambat perkembangan pribadi dan hubungan kita. Pada akhirnya, hal ini berlaku bagi kebanyakan orang: hanya setelah kita bertemu dan berteman dengan inner child kita, kita akan menyadari hasrat dan luka terdalam yang kita bawa dalam diri kita. Hanya dengan begitu kita dapat menerima bagian jiwa kita ini, dan bahkan mulai menyembuhkan sampai tingkat tertentu. Hasilnya, harga diri kita bisa tumbuh, dan anak dalam diri kita akhirnya akan menemukan rumah. Ini adalah prasyarat untuk membentuk hubungan yang lebih ramah, bahagia, dan tenang. Itu juga merupakan prasyarat untuk meninggalkan hubungan yang buruk bagi kita atau bahkan membuat kita sakit. Buku ini bertujuan untuk membantu Anda bertemu inner child Anda dan berteman dengannya. Ini akan membantu Anda melepaskan pola lama yang selalu mengarah pada jalan buntu dan masa-masa sulit. Ini akan menunjukkan kepada Anda bagaimana memperoleh sikap dan perilaku baru yang bermanfaat, yang kemudian dapat Anda gunakan untuk membangun kehidupan dan hubungan yang lebih bahagia.

[@ummuafif]

Sayang sadar stlh anak2 dewasa.