Feminisme Dan Islam di Indonesia - Filsafat 101 (Qusthan Firdaus)

  Рет қаралды 7,071

Total Politik

Total Politik

2 жыл бұрын

Feminisme adalah gerakan perempuan yang menuntut persamaan hak sepenuhnya antara kaum perempuan dan laki-laki. Beberapa masyarakat menganggap bahwa, Indonesia membutuhkan waktu lama untuk mendobrak budaya patriarki yang telah mencengkram kuat di negeri ini. Tak hanya itu saja, timbul juga anggapan hadirnya Islam sebagai agama mayoritas, turun memperlambat adanya gerakan feminisme.
Kali ini Qusthan Firdaus mencoba menjelaskan kepada kita, bahwa agama Islam sebenarnya kompatibel atau serasi dengan ide-ide feminisme. Jadi anggapan bahwa feminisme dan Islam saling berbenturan tidaklah tepat sepenuhnya.
#totalpolitik #feminisme #islamindonesia
Yuk Gabung bersama Komunitas Total Politik dan Dukung Channel kita lewat Saweria agar kita tetap bisa buat konten menarik untuk temani hari-harimu di rumah :
► Whats App Group: chat.whatsapp.com/B8JfUkLnXE2...
► Telegram : bit.ly/3orLO3r
► Saweria: saweria.co/totalpolitik
Jangan Lupa Follow Social Media Total Politik:
► Instagram: / totalpolitikcom
► Facebook: TotalPolitik
► Twitter: / totalpolitikcom
► Podcast: open.spotify.com/show/6K6xeuU...
► KZbin: / totalpolitik
► LinkedIn: / total-politik
Host Podcast Politik Arie Putra:
► KZbin: / @arieputrabn
► Instagram: / arieputrabn
► Twitter: / arieputrabn

Пікірлер: 48
@galangerikadiwijaya3322
@galangerikadiwijaya3322 2 жыл бұрын
Goks
@RaRa-rm7eo
@RaRa-rm7eo 2 жыл бұрын
Jalan terus konten Filsafat 101 Total Politik karena saya butuh asupan filsafat 😀
@user-xi7ct2on1p
@user-xi7ct2on1p 2 жыл бұрын
Budaya kita bukan pakai baju gamis, tapi pakai kemeja kotak-kotak lalu menipu orang banyak dengan gimmik sederhana n merakyat
@ekakurniati1688
@ekakurniati1688 3 ай бұрын
Pakai gamis dan bersorban kemudian menipu dan mempersekusi lebih banyak lagi.
@rumahwarung
@rumahwarung 2 жыл бұрын
Akhirnya bertemu lagi,kangen dengan narasumbernya...
@user-xi7ct2on1p
@user-xi7ct2on1p 2 жыл бұрын
Budaya kita bukan pakai baju gamis, tapi pakai kemeja kotak-kotak lalu menipu orang banyak dengan gimmik sederhana n merakyat,,
@abelandreas9111
@abelandreas9111 6 ай бұрын
munculin lagi filsafat 101 bang
@rpermana5005
@rpermana5005 2 жыл бұрын
The best..
@ntasyaaur
@ntasyaaur 2 жыл бұрын
kerennnn
@anugrahabadi9609
@anugrahabadi9609 2 жыл бұрын
Gokiiil
@onielvictor7051
@onielvictor7051 3 ай бұрын
Kalau Islam udah mengajarkan untuk menghargai wanita kenapa harus ikut feminisme
@sthuzaimah6585
@sthuzaimah6585 2 жыл бұрын
Waahhh... Yg ku tunggu tunggu Al ustad Qustan 😁
@nababanwijaya813
@nababanwijaya813 2 жыл бұрын
Maskuline memang sifat tapi kan merujuk ke gender laki-laki bukan perempuan. Kalau ini diartikan kepala keluarga bisa perempuan yg maskuline maka hadist yang melarang pria menyerupai wanita dan sebaliknya jadi kontradiktif padahal hadist tidak mungkin kontradiktif dengan Al Qur'an dan sebaliknya. Kalau dalam keadaan tertentu mungkin bisa berubah peran misal sakit, meninggal, cerai, dll tapi selagi kondisi normal tetap tidak bisa.
@ekakurniati1688
@ekakurniati1688 11 күн бұрын
Jenis kelamin tidak menentukan kedudukan sebagai seorang pemimpin dalam Al Qur'an. Enough said. Beberapa kata yang sering dipakai sebagai gender dalam Al Qur'an adalah Ar Rijal dan Adz Dzakar sebagai laki-laki, An Nisaa dan Al Untsa sebagai wanita. Tetapi apakah benar demikian yang dimaksud? Di sini saya akan coba membawa perspektif baru yang berbeda dari pemahaman tradisi di atas. Bahasa dalam Al Qur'an sangat detail, pemilihan katanya sangat menarik dan punya layer yang bisa kita gali. Pemahaman yang kaya ini sehingga bisa menghasilkan kekonsistenan makna pada seluruh surat. Berikut pengertian kata-kata itu berdasarkan pemahaman saya terhadap Al Qur'an : Ar Rijal adalah independen, aktif, mampu berdiri sendiri, berdaya. An Nisaa adalah dependen, pasif, bergantung pada yang lain, lemah. Adz Dzakar adalah hal positif, sempurna. Al Untsa adalah hal negatif, cacat. Kedua pasangan ini tidak menggambarkan jenis kelamin. Namun sifat keduanya sering berada pada jenis kelamin tertentu, terutama pada sistem patriarki, sistem yang menjadikan laki-laki sebagai pemimpin. Berbeda pada masyarakat matriarki di mana wanita di posisi kan sebagai Ar Rijal. AR RIJAL & AN NISAA Ar Rijal dan An Nisa adalah pasangan. Yang kuat berdaya dan berkuasa melindungi yang lemah. Yang aktif merawat yang pasif. Yang mampu berdiri sendiri dapat mengayomi yang butuh bantuan. Mereka berada dalam simbiosis mutualisme dimana Ar Rijal memiliki derajat lebih tinggi. Perspektif ini bisa melebar ke segala penjuru tanpa dibatasi oleh jenis kelamin. 🔸Suami yang bekerja adalah Ar Rijal, istri sebagai ibu rumah tangga adalah An Nisaa. 🔸Orang tua pencari nafkah adalah Ar Rijal, anak-anak yang dibiayai menjadi An Nisaa. 🔸Manager pemberi kerjaan adalah Ar Rijal, staf yang diberi kerjaan adalah An Nisaa. 🔸Pemilik perusahaan adalah Ar Rijal, si manajer tadi adalah An Nisaa. 🔸Pemimpin Negara adalah Ar Rijal, warga negara adalah An Nisaa. 🔸 Jika ada orang tuna netra dan orang tuna daksa berjalan di sebuah trotoar, mereka bisa berubah menjadi Ar Rijal dan An Nisa tergantung situasi. Si tuna netra sebagai Ar Rijal (pengatur) gerakan, si tuna daksa sebagai Ar Rijal (pengatur) arah. Mereka saling melengkapi. Perspektif ini membuat siapapun bisa berada pada sepatu berbeda tergantung situasi dan kondisinya saat itu. Al Qur'an memandang manusia dari sudut ini, kapabilitas terkait siapa yang layak jadi pemimpin. ADZ DZAKAR & AL UNTSA Kedua kata ini menunjukkan dua hal yang bertolak belakang, yaitu hal yang positif dan negatif, atau yang sempurna dan yang cacat. Kata ini tidak selamanya mengenai gender. Bentuk kelamin tidak menunjukkan keistimewaan manusia di hadapan Allah. Pada dasarnya kita adalah nasfin, jiwa, yang dalam bahasa Arabnya berjenis mu'anats, feminin. Namun ini tidak berarti kita semua manusia adalah wanita. Jenis kelamin bergantung pada alat kelamin yang ada di tubuh kita, jiwa kita (nafs) tetaplah feminin, artinya cacat tidak sempurna, karena jiwa tidak mampu berdiri sendiri, ia butuh tubuh agar sempurna. Dan ada yang mengatur jiwa kita, yaitu Allah, He is my Rabb, your Rabb. Dalam bahasa Arab apabila disebut dengan bentuk maskulin, maka hal itu merujuk juga pada bagian feminin. Misal disebut Mu'minin (maskulin), ini merujuk kepada orang beriman laki-laki dan juga ke orang beriman wanita. Jika disebut Shalihin (maskulin) maka ini berarti orang saleh laki-laki dan juga orang saleh wanita. Lalu apa bedanya antara Mu'minin dan Mu'minat? Shalihin dan shalihat? Menurut pandangan saya (yang bisa salah), maskulin dan feminin pada golongan manusia akan merujuk pada sifat 4 kata di atas..Mu'minin menandakan tingkat keimanan yang lebih matang. Sedangkan mu'minat menandakan tingkat keimanan yang masih pemula. Ada level expert dan beginner. Shalihin menandakan ia orang yang kebermanfaatannya sudah sering diimplementasi, shalihat merujuk kepada orang yang level kebermanfaatannya lebih rendah, tergolong masih newbie. Seorang Ar Rijal yang shaleh akan disebut dengan shalihin. Ia sudah independen dan auranya positif. Sedangkat seorang An Nisa yang shaleh akan disebut dengan shalihat, karena ia sedang mencoba menjadi manusia yang bermanfaat. Dengan demikian ayat tentang "Laki-laki itu pemimpin Wanita" (An Nisa 4:34) dapat kita bedah berdasarkan pemahaman di atas. الرِّجَالُ قَوَّامُونَ عَلَى النِّسَاءِ بِمَا فَضَّلَ اللَّهُ بَعْضَهُمْ عَلَىٰ بَعْضٍ وَبِمَا أَنْفَقُوا مِنْ أَمْوَالِهِمْ ۚ فَالصَّالِحَاتُ قَانِتَاتٌ حَافِظَاتٌ لِلْغَيْبِ بِمَا حَفِظَ اللَّهُ ۚ وَاللَّاتِي تَخَافُونَ نُشُوزَهُنَّ فَعِظُوهُنَّ وَاهْجُرُوهُنَّ فِي الْمَضَاجِعِ وَاضْرِبُوهُنَّ ۖ فَإِنْ أَطَعْنَكُمْ فَلَا تَبْغُوا عَلَيْهِنَّ سَبِيلًا ۗ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلِيًّا كَبِيرًا Ar Rijal itu adalah pelindung bagi An Nisaa, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (Ar Rijal) atas sebahagian yang lain (An Nisaa) , dan karena mereka (Ar Rijal) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. Sebab itu maka shaalihat, patuh memelihara saat tak diawasi, sebagaimana mereka dipelihara Allah. Dan mereka (An Nisaa) yang kamu (Ar Rijal) khawatirkan membangkang/kurang-ajar/melawan balik, maka nasehatilah mereka dan pisahkanlah mereka dari zona nyaman mereka, dan tegaslah kepada mereka. Kemudian jika mereka mentaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar. Ayat di atas tidak berbicara soal suami istri saja, tapi universal seperti pada contoh-contoh yang sudah kita lihat sebelumnya. 🩸 Orang tua dapat menghukum anak yang kurang ajar, awalnya nasihati, masih bebal maka buat ia tak berada pada zona nyaman nya lagi, Masih bebal juga, bersikap tegas sesuai rule of thumb yang berlaku di keluarga. 🩸Pemilik perusahaan dapat berikan surat peringatan kepada karyawan yang lalai. Tapi sebelumnya nasihati dulu, panggil dan ajak diskusi. Bila mengulangi kesalahan yang sama, pindah tugaskan ke tempat lain. Dan jika masih berantakan juga, berilah surat peringatan sebagai teguran terakhir. 🩸Dosen memberikan nilai buruk kepada mahasiswa yang mencontek berulang kali, bahkan bisa membuat di DO. 🩸Kapten kesebelasan berhak menasihati rekan setimnya. Bila tidak kooperatif saat pertandingan, ia bisa minta manajer mengganti pemain itu dengan pemain cadangan. Kalau masih ngeyel juga, berikan denda karena tidak disiplin. Masih bebal juga, usulkan ke pelatih/manajer/owner agar pemain itu dijual. Namun bila si An Nisaa sadar, tak perlu lah kita sebagai Ar Rijal mencari-cari kesalahan. Ar Rijal tugasnya melindungi An Nisaa. LABORATORIUM Akan tidak lengkap apabila pemahaman di atas tidak kita uji pemahaman ini pada ayat-ayat Al Qur'an yang lain. Oleh karena itu, saya tuliskan beberapa ayat terkait 4 kata yang selama ini kita sangka hanya terkait jenis kelamin. ⭐Apabila kamu memutuskan hubungan dengan An Nisaa, lalu mereka mendekati akhir masa temponya, maka pertahankanlah mereka dengan cara yang baik, atau lepaskanlah mereka dengan cara yang baik. Janganlah kamu pertahankan mereka untuk menyusahkannya, itu melewati batas. Barangsiapa berbuat demikian, maka sungguh ia telah berbuat zalim terhadap dirinya sendiri. Janganlah kamu jadikan ayat-ayat Allah permainan, dan ingatlah nikmat Allah padamu, dan apa yang telah diturunkan Allah kepadamu yaitu Al Kitab dan Al Hikmah. Allah memberi instruksi kepadamu dengan apa yang diturunkan-Nya itu. Dan bertakwalah kepada Allah serta ketahuilah bahwasanya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. (Al Baqarah 2:231) Ayat di atas tidak hanya berbicara perceraian, tetapi bisa juga diimplementasikan untuk kontrak kerja antara Pengusaha dan Pekerjanya. Pemutusan perjanjian atas suatu kesepakatan dapat merujuk ke ayat ini. ⭐Allah mengetahui apa yang dibawa oleh Al Untsa, dan ikatan/hubungan yang kurang sempurna dan yang bertambah. Dan segala sesuatu pada sisi-Nya ada ukurannya.(Ar Rad 13:8) Ayat ini awalnya terdengar tentang kehamilan. Dengan pemahaman lebih luas bisa kita tarik kesimpulan bahwa hal kecil yang tak digubris saja Allah tahu. Manusia melihat pada kecacatan, tapi Allah mengetahui kekurangan dan kelebihan yang ada di diri mereka. Dia mengetahui apa yang manusia tak ketahui. ⭐Dan mereka klaim Allah penyebab keturunan yang lemah/cacat (Al Banati). Maha Suci Allah, sedang untuk mereka klaim sendiri apa yang mereka sukai. Dan apabila seseorang dari mereka diberi kabar buruk (Al Untsa - anak yang cacat), hitamlah (merah padamlah) mukanya, dan dia sangat marah. Ia menyembunyikan dirinya dari orang banyak, disebabkan buruknya berita yang disampaikan kepadanya. Apakah dia akan memeliharanya dengan menanggung kehinaan ataukah akan menguburkannya ke dalam tanah (hidup-hidup)?. Ketahuilah, alangkah buruknya apa yang mereka tetapkan itu. (An Nahl 16:57-59) Kisah yang selama ini kita terima adalah, masyarakat jahiliyah mengubur hidup-hidup anak wanita. Karena anak wanita dianggap sebagai kehinaan kala itu. Secara logis, masyarakat yang berpikir demikian akan segera punah, karena tak ada satupun keluarga yang mau mengasuh anak perempuan, maka tak akan ada ibu-ibu yang bisa melahirkan generasi penerus. Dengan sudut pandang baru ini, kita bisa menerima dan memahami bahwa bayi yang lahir cacat menjadi aib bagi keluarga. Aib itu mereka salahkan penyebabnya adalah Allah. Tapi ketika mereka mendapat anak yang lahir normal sempurna, ganteng atau cantik, mereka klaim "Siapa dulu bapaknya."
@ekakurniati1688
@ekakurniati1688 11 күн бұрын
⭐Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri (Nafsin-feminin), dan dari padanya Allah menciptakan pasangannya (jasad); dan dari pada keduanya Allah memperbanyak dari keduanya Ar Rijal (Independen) yang banyak dan An Nisaa (dependen). Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan Nya kamu saling meminta, dan hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu. (An Nisaa 4:1) Ayat ini awalnya dianggap sebagai awal mula manusia dari Adam, dengan penjelasan ini kita bisa mengetahui bahwa setiap diri kita berasal dari 1 jiwa. Kemudian diberikan pasangan berupa tubuh, Dan dari kombinasi itu banyak manusia yang bisa berdiri sendiri. Tapi ada juga yang membutuhkan orang lain. Oleh karena itu, Allah menyuruh kita agar menciptakan hubungan sosial yang baik. Ar Rijal membantu An Nisaa dan juga kebalikannya. Ayat ini diakhiri dengan pernyataan bahwa Allah selalu menjaga dan mengawasi menandakan bahwa ayat-ayat berikutnya pada surat ini terkait dengan penjagaan dan pengawasan dari Allah. Sebuah pernyataan bahwa hubungan sosial lintas manusia perlu aturan-aturan agar kehidupan harmonis bisa terwujud. Al Qur'an for Life.
@adikunto7356
@adikunto7356 2 жыл бұрын
Oweee... Bang Qustaaaaan
@abelandreas9111
@abelandreas9111 2 жыл бұрын
Bikinin playlist nya bang
@andisyahrulramadhanarham8256
@andisyahrulramadhanarham8256 2 жыл бұрын
maaf bang kalau menurut ane istilah muzakkar sama dengan maskulin, sedangkan muannats untuk female, istilah ini suatu hal yg paling dasar dalam pelajaran bahasa arab. Kalau rijal itu secara hakiki menunjukkan pada laki2 jamak
@ekakurniati1688
@ekakurniati1688 11 күн бұрын
Jenis kelamin tidak menentukan kedudukan sebagai seorang pemimpin dalam Al Qur'an. Enough said. Beberapa kata yang sering dipakai sebagai gender dalam Al Qur'an adalah Ar Rijal dan Adz Dzakar sebagai laki-laki, An Nisaa dan Al Untsa sebagai wanita. Tetapi apakah benar demikian yang dimaksud? Di sini saya akan coba membawa perspektif baru yang berbeda dari pemahaman tradisi di atas. Bahasa dalam Al Qur'an sangat detail, pemilihan katanya sangat menarik dan punya layer yang bisa kita gali. Pemahaman yang kaya ini sehingga bisa menghasilkan kekonsistenan makna pada seluruh surat. Berikut pengertian kata-kata itu berdasarkan pemahaman saya terhadap Al Qur'an : Ar Rijal adalah independen, aktif, mampu berdiri sendiri, berdaya. An Nisaa adalah dependen, pasif, bergantung pada yang lain, lemah. Adz Dzakar adalah hal positif, sempurna. Al Untsa adalah hal negatif, cacat. Kedua pasangan ini tidak menggambarkan jenis kelamin. Namun sifat keduanya sering berada pada jenis kelamin tertentu, terutama pada sistem patriarki, sistem yang menjadikan laki-laki sebagai pemimpin. Berbeda pada masyarakat matriarki di mana wanita di posisi kan sebagai Ar Rijal. AR RIJAL & AN NISAA Ar Rijal dan An Nisa adalah pasangan. Yang kuat berdaya dan berkuasa melindungi yang lemah. Yang aktif merawat yang pasif. Yang mampu berdiri sendiri dapat mengayomi yang butuh bantuan. Mereka berada dalam simbiosis mutualisme dimana Ar Rijal memiliki derajat lebih tinggi. Perspektif ini bisa melebar ke segala penjuru tanpa dibatasi oleh jenis kelamin. 🔸Suami yang bekerja adalah Ar Rijal, istri sebagai ibu rumah tangga adalah An Nisaa. 🔸Orang tua pencari nafkah adalah Ar Rijal, anak-anak yang dibiayai menjadi An Nisaa. 🔸Manager pemberi kerjaan adalah Ar Rijal, staf yang diberi kerjaan adalah An Nisaa. 🔸Pemilik perusahaan adalah Ar Rijal, si manajer tadi adalah An Nisaa. 🔸Pemimpin Negara adalah Ar Rijal, warga negara adalah An Nisaa. 🔸 Jika ada orang tuna netra dan orang tuna daksa berjalan di sebuah trotoar, mereka bisa berubah menjadi Ar Rijal dan An Nisa tergantung situasi. Si tuna netra sebagai Ar Rijal (pengatur) gerakan, si tuna daksa sebagai Ar Rijal (pengatur) arah. Mereka saling melengkapi. Perspektif ini membuat siapapun bisa berada pada sepatu berbeda tergantung situasi dan kondisinya saat itu. Al Qur'an memandang manusia dari sudut ini, kapabilitas terkait siapa yang layak jadi pemimpin. ADZ DZAKAR & AL UNTSA Kedua kata ini menunjukkan dua hal yang bertolak belakang, yaitu hal yang positif dan negatif, atau yang sempurna dan yang cacat. Kata ini tidak selamanya mengenai gender. Bentuk kelamin tidak menunjukkan keistimewaan manusia di hadapan Allah. Pada dasarnya kita adalah nasfin, jiwa, yang dalam bahasa Arabnya berjenis mu'anats, feminin. Namun ini tidak berarti kita semua manusia adalah wanita. Jenis kelamin bergantung pada alat kelamin yang ada di tubuh kita, jiwa kita (nafs) tetaplah feminin, artinya cacat tidak sempurna, karena jiwa tidak mampu berdiri sendiri, ia butuh tubuh agar sempurna. Dan ada yang mengatur jiwa kita, yaitu Allah, He is my Rabb, your Rabb. Dalam bahasa Arab apabila disebut dengan bentuk maskulin, maka hal itu merujuk juga pada bagian feminin. Misal disebut Mu'minin (maskulin), ini merujuk kepada orang beriman laki-laki dan juga ke orang beriman wanita. Jika disebut Shalihin (maskulin) maka ini berarti orang saleh laki-laki dan juga orang saleh wanita. Lalu apa bedanya antara Mu'minin dan Mu'minat? Shalihin dan shalihat? Menurut pandangan saya (yang bisa salah), maskulin dan feminin pada golongan manusia akan merujuk pada sifat 4 kata di atas..Mu'minin menandakan tingkat keimanan yang lebih matang. Sedangkan mu'minat menandakan tingkat keimanan yang masih pemula. Ada level expert dan beginner. Shalihin menandakan ia orang yang kebermanfaatannya sudah sering diimplementasi, shalihat merujuk kepada orang yang level kebermanfaatannya lebih rendah, tergolong masih newbie. Seorang Ar Rijal yang shaleh akan disebut dengan shalihin. Ia sudah independen dan auranya positif. Sedangkat seorang An Nisa yang shaleh akan disebut dengan shalihat, karena ia sedang mencoba menjadi manusia yang bermanfaat. Dengan demikian ayat tentang "Laki-laki itu pemimpin Wanita" (An Nisa 4:34) dapat kita bedah berdasarkan pemahaman di atas. الرِّجَالُ قَوَّامُونَ عَلَى النِّسَاءِ بِمَا فَضَّلَ اللَّهُ بَعْضَهُمْ عَلَىٰ بَعْضٍ وَبِمَا أَنْفَقُوا مِنْ أَمْوَالِهِمْ ۚ فَالصَّالِحَاتُ قَانِتَاتٌ حَافِظَاتٌ لِلْغَيْبِ بِمَا حَفِظَ اللَّهُ ۚ وَاللَّاتِي تَخَافُونَ نُشُوزَهُنَّ فَعِظُوهُنَّ وَاهْجُرُوهُنَّ فِي الْمَضَاجِعِ وَاضْرِبُوهُنَّ ۖ فَإِنْ أَطَعْنَكُمْ فَلَا تَبْغُوا عَلَيْهِنَّ سَبِيلًا ۗ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلِيًّا كَبِيرًا Ar Rijal itu adalah pelindung bagi An Nisaa, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (Ar Rijal) atas sebahagian yang lain (An Nisaa) , dan karena mereka (Ar Rijal) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. Sebab itu maka shaalihat, patuh memelihara saat tak diawasi, sebagaimana mereka dipelihara Allah. Dan mereka (An Nisaa) yang kamu (Ar Rijal) khawatirkan membangkang/kurang-ajar/melawan balik, maka nasehatilah mereka dan pisahkanlah mereka dari zona nyaman mereka, dan tegaslah kepada mereka. Kemudian jika mereka mentaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar. Ayat di atas tidak berbicara soal suami istri saja, tapi universal seperti pada contoh-contoh yang sudah kita lihat sebelumnya. 🩸 Orang tua dapat menghukum anak yang kurang ajar, awalnya nasihati, masih bebal maka buat ia tak berada pada zona nyaman nya lagi, Masih bebal juga, bersikap tegas sesuai rule of thumb yang berlaku di keluarga. 🩸Pemilik perusahaan dapat berikan surat peringatan kepada karyawan yang lalai. Tapi sebelumnya nasihati dulu, panggil dan ajak diskusi. Bila mengulangi kesalahan yang sama, pindah tugaskan ke tempat lain. Dan jika masih berantakan juga, berilah surat peringatan sebagai teguran terakhir. 🩸Dosen memberikan nilai buruk kepada mahasiswa yang mencontek berulang kali, bahkan bisa membuat di DO. 🩸Kapten kesebelasan berhak menasihati rekan setimnya. Bila tidak kooperatif saat pertandingan, ia bisa minta manajer mengganti pemain itu dengan pemain cadangan. Kalau masih ngeyel juga, berikan denda karena tidak disiplin. Masih bebal juga, usulkan ke pelatih/manajer/owner agar pemain itu dijual. Namun bila si An Nisaa sadar, tak perlu lah kita sebagai Ar Rijal mencari-cari kesalahan. Ar Rijal tugasnya melindungi An Nisaa. LABORATORIUM Akan tidak lengkap apabila pemahaman di atas tidak kita uji pemahaman ini pada ayat-ayat Al Qur'an yang lain. Oleh karena itu, saya tuliskan beberapa ayat terkait 4 kata yang selama ini kita sangka hanya terkait jenis kelamin. ⭐Apabila kamu memutuskan hubungan dengan An Nisaa, lalu mereka mendekati akhir masa temponya, maka pertahankanlah mereka dengan cara yang baik, atau lepaskanlah mereka dengan cara yang baik. Janganlah kamu pertahankan mereka untuk menyusahkannya, itu melewati batas. Barangsiapa berbuat demikian, maka sungguh ia telah berbuat zalim terhadap dirinya sendiri. Janganlah kamu jadikan ayat-ayat Allah permainan, dan ingatlah nikmat Allah padamu, dan apa yang telah diturunkan Allah kepadamu yaitu Al Kitab dan Al Hikmah. Allah memberi instruksi kepadamu dengan apa yang diturunkan-Nya itu. Dan bertakwalah kepada Allah serta ketahuilah bahwasanya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. (Al Baqarah 2:231) Ayat di atas tidak hanya berbicara perceraian, tetapi bisa juga diimplementasikan untuk kontrak kerja antara Pengusaha dan Pekerjanya. Pemutusan perjanjian atas suatu kesepakatan dapat merujuk ke ayat ini. ⭐Allah mengetahui apa yang dibawa oleh Al Untsa, dan ikatan/hubungan yang kurang sempurna dan yang bertambah. Dan segala sesuatu pada sisi-Nya ada ukurannya.(Ar Rad 13:8) Ayat ini awalnya terdengar tentang kehamilan. Dengan pemahaman lebih luas bisa kita tarik kesimpulan bahwa hal kecil yang tak digubris saja Allah tahu. Manusia melihat pada kecacatan, tapi Allah mengetahui kekurangan dan kelebihan yang ada di diri mereka. Dia mengetahui apa yang manusia tak ketahui. ⭐Dan mereka klaim Allah penyebab keturunan yang lemah/cacat (Al Banati). Maha Suci Allah, sedang untuk mereka klaim sendiri apa yang mereka sukai. Dan apabila seseorang dari mereka diberi kabar buruk (Al Untsa - anak yang cacat), hitamlah (merah padamlah) mukanya, dan dia sangat marah. Ia menyembunyikan dirinya dari orang banyak, disebabkan buruknya berita yang disampaikan kepadanya. Apakah dia akan memeliharanya dengan menanggung kehinaan ataukah akan menguburkannya ke dalam tanah (hidup-hidup)?. Ketahuilah, alangkah buruknya apa yang mereka tetapkan itu. (An Nahl 16:57-59) Kisah yang selama ini kita terima adalah, masyarakat jahiliyah mengubur hidup-hidup anak wanita. Karena anak wanita dianggap sebagai kehinaan kala itu. Secara logis, masyarakat yang berpikir demikian akan segera punah, karena tak ada satupun keluarga yang mau mengasuh anak perempuan, maka tak akan ada ibu-ibu yang bisa melahirkan generasi penerus. Dengan sudut pandang baru ini, kita bisa menerima dan memahami bahwa bayi yang lahir cacat menjadi aib bagi keluarga. Aib itu mereka salahkan penyebabnya adalah Allah. Tapi ketika mereka mendapat anak yang lahir normal sempurna, ganteng atau cantik, mereka klaim "Siapa dulu bapaknya."
@ekakurniati1688
@ekakurniati1688 11 күн бұрын
⭐Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri (Nafsin-feminin), dan dari padanya Allah menciptakan pasangannya (jasad); dan dari pada keduanya Allah memperbanyak dari keduanya Ar Rijal (Independen) yang banyak dan An Nisaa (dependen). Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan Nya kamu saling meminta, dan hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu. (An Nisaa 4:1) Ayat ini awalnya dianggap sebagai awal mula manusia dari Adam, dengan penjelasan ini kita bisa mengetahui bahwa setiap diri kita berasal dari 1 jiwa. Kemudian diberikan pasangan berupa tubuh, Dan dari kombinasi itu banyak manusia yang bisa berdiri sendiri. Tapi ada juga yang membutuhkan orang lain. Oleh karena itu, Allah menyuruh kita agar menciptakan hubungan sosial yang baik. Ar Rijal membantu An Nisaa dan juga kebalikannya. Ayat ini diakhiri dengan pernyataan bahwa Allah selalu menjaga dan mengawasi menandakan bahwa ayat-ayat berikutnya pada surat ini terkait dengan penjagaan dan pengawasan dari Allah. Sebuah pernyataan bahwa hubungan sosial lintas manusia perlu aturan-aturan agar kehidupan harmonis bisa terwujud. Al Qur'an for Life.
@AndiSusanto15
@AndiSusanto15 2 жыл бұрын
nah muncull juga al ustadz...
@abelandreas9111
@abelandreas9111 2 жыл бұрын
Perbincangan yang menyegarkan🤣
@ridhaakbar1002
@ridhaakbar1002 9 ай бұрын
Al Ustadz Qusthan lagi dong..
@khodadadazizi974
@khodadadazizi974 2 жыл бұрын
dosen pembimbingkuu 🙌🤩
@abelandreas9111
@abelandreas9111 2 жыл бұрын
Alhamdulillah al qustan
@danillakania1809
@danillakania1809 2 жыл бұрын
Al ustadz come back !!!
@Septiyanisanusi2024
@Septiyanisanusi2024 2 жыл бұрын
Ini beneran konten yang lama banget ga tayang sih sampe lupa kapan terakhir nya
@ekakurniati1688
@ekakurniati1688 11 күн бұрын
Jenis kelamin tidak menentukan kedudukan sebagai seorang pemimpin dalam Al Qur'an. Enough said. Beberapa kata yang sering dipakai sebagai gender dalam Al Qur'an adalah Ar Rijal dan Adz Dzakar sebagai laki-laki, An Nisaa dan Al Untsa sebagai wanita. Tetapi apakah benar demikian yang dimaksud? Di sini saya akan coba membawa perspektif baru yang berbeda dari pemahaman tradisi di atas. Bahasa dalam Al Qur'an sangat detail, pemilihan katanya sangat menarik dan punya layer yang bisa kita gali. Pemahaman yang kaya ini sehingga bisa menghasilkan kekonsistenan makna pada seluruh surat. Berikut pengertian kata-kata itu berdasarkan pemahaman saya terhadap Al Qur'an : Ar Rijal adalah independen, aktif, mampu berdiri sendiri, berdaya. An Nisaa adalah dependen, pasif, bergantung pada yang lain, lemah. Adz Dzakar adalah hal positif, sempurna. Al Untsa adalah hal negatif, cacat. Kedua pasangan ini tidak menggambarkan jenis kelamin. Namun sifat keduanya sering berada pada jenis kelamin tertentu, terutama pada sistem patriarki, sistem yang menjadikan laki-laki sebagai pemimpin. Berbeda pada masyarakat matriarki di mana wanita di posisi kan sebagai Ar Rijal. AR RIJAL & AN NISAA Ar Rijal dan An Nisa adalah pasangan. Yang kuat berdaya dan berkuasa melindungi yang lemah. Yang aktif merawat yang pasif. Yang mampu berdiri sendiri dapat mengayomi yang butuh bantuan. Mereka berada dalam simbiosis mutualisme dimana Ar Rijal memiliki derajat lebih tinggi. Perspektif ini bisa melebar ke segala penjuru tanpa dibatasi oleh jenis kelamin. 🔸Suami yang bekerja adalah Ar Rijal, istri sebagai ibu rumah tangga adalah An Nisaa. 🔸Orang tua pencari nafkah adalah Ar Rijal, anak-anak yang dibiayai menjadi An Nisaa. 🔸Manager pemberi kerjaan adalah Ar Rijal, staf yang diberi kerjaan adalah An Nisaa. 🔸Pemilik perusahaan adalah Ar Rijal, si manajer tadi adalah An Nisaa. 🔸Pemimpin Negara adalah Ar Rijal, warga negara adalah An Nisaa. 🔸 Jika ada orang tuna netra dan orang tuna daksa berjalan di sebuah trotoar, mereka bisa berubah menjadi Ar Rijal dan An Nisa tergantung situasi. Si tuna netra sebagai Ar Rijal (pengatur) gerakan, si tuna daksa sebagai Ar Rijal (pengatur) arah. Mereka saling melengkapi. Perspektif ini membuat siapapun bisa berada pada sepatu berbeda tergantung situasi dan kondisinya saat itu. Al Qur'an memandang manusia dari sudut ini, kapabilitas terkait siapa yang layak jadi pemimpin. ADZ DZAKAR & AL UNTSA Kedua kata ini menunjukkan dua hal yang bertolak belakang, yaitu hal yang positif dan negatif, atau yang sempurna dan yang cacat. Kata ini tidak selamanya mengenai gender. Bentuk kelamin tidak menunjukkan keistimewaan manusia di hadapan Allah. Pada dasarnya kita adalah nasfin, jiwa, yang dalam bahasa Arabnya berjenis mu'anats, feminin. Namun ini tidak berarti kita semua manusia adalah wanita. Jenis kelamin bergantung pada alat kelamin yang ada di tubuh kita, jiwa kita (nafs) tetaplah feminin, artinya cacat tidak sempurna, karena jiwa tidak mampu berdiri sendiri, ia butuh tubuh agar sempurna. Dan ada yang mengatur jiwa kita, yaitu Allah, He is my Rabb, your Rabb. Dalam bahasa Arab apabila disebut dengan bentuk maskulin, maka hal itu merujuk juga pada bagian feminin. Misal disebut Mu'minin (maskulin), ini merujuk kepada orang beriman laki-laki dan juga ke orang beriman wanita. Jika disebut Shalihin (maskulin) maka ini berarti orang saleh laki-laki dan juga orang saleh wanita. Lalu apa bedanya antara Mu'minin dan Mu'minat? Shalihin dan shalihat? Menurut pandangan saya (yang bisa salah), maskulin dan feminin pada golongan manusia akan merujuk pada sifat 4 kata di atas..Mu'minin menandakan tingkat keimanan yang lebih matang. Sedangkan mu'minat menandakan tingkat keimanan yang masih pemula. Ada level expert dan beginner. Shalihin menandakan ia orang yang kebermanfaatannya sudah sering diimplementasi, shalihat merujuk kepada orang yang level kebermanfaatannya lebih rendah, tergolong masih newbie. Seorang Ar Rijal yang shaleh akan disebut dengan shalihin. Ia sudah independen dan auranya positif. Sedangkat seorang An Nisa yang shaleh akan disebut dengan shalihat, karena ia sedang mencoba menjadi manusia yang bermanfaat. Dengan demikian ayat tentang "Laki-laki itu pemimpin Wanita" (An Nisa 4:34) dapat kita bedah berdasarkan pemahaman di atas. الرِّجَالُ قَوَّامُونَ عَلَى النِّسَاءِ بِمَا فَضَّلَ اللَّهُ بَعْضَهُمْ عَلَىٰ بَعْضٍ وَبِمَا أَنْفَقُوا مِنْ أَمْوَالِهِمْ ۚ فَالصَّالِحَاتُ قَانِتَاتٌ حَافِظَاتٌ لِلْغَيْبِ بِمَا حَفِظَ اللَّهُ ۚ وَاللَّاتِي تَخَافُونَ نُشُوزَهُنَّ فَعِظُوهُنَّ وَاهْجُرُوهُنَّ فِي الْمَضَاجِعِ وَاضْرِبُوهُنَّ ۖ فَإِنْ أَطَعْنَكُمْ فَلَا تَبْغُوا عَلَيْهِنَّ سَبِيلًا ۗ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلِيًّا كَبِيرًا Ar Rijal itu adalah pelindung bagi An Nisaa, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (Ar Rijal) atas sebahagian yang lain (An Nisaa) , dan karena mereka (Ar Rijal) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. Sebab itu maka shaalihat, patuh memelihara saat tak diawasi, sebagaimana mereka dipelihara Allah. Dan mereka (An Nisaa) yang kamu (Ar Rijal) khawatirkan membangkang/kurang-ajar/melawan balik, maka nasehatilah mereka dan pisahkanlah mereka dari zona nyaman mereka, dan tegaslah kepada mereka. Kemudian jika mereka mentaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar. Ayat di atas tidak berbicara soal suami istri saja, tapi universal seperti pada contoh-contoh yang sudah kita lihat sebelumnya. 🩸 Orang tua dapat menghukum anak yang kurang ajar, awalnya nasihati, masih bebal maka buat ia tak berada pada zona nyaman nya lagi, Masih bebal juga, bersikap tegas sesuai rule of thumb yang berlaku di keluarga. 🩸Pemilik perusahaan dapat berikan surat peringatan kepada karyawan yang lalai. Tapi sebelumnya nasihati dulu, panggil dan ajak diskusi. Bila mengulangi kesalahan yang sama, pindah tugaskan ke tempat lain. Dan jika masih berantakan juga, berilah surat peringatan sebagai teguran terakhir. 🩸Dosen memberikan nilai buruk kepada mahasiswa yang mencontek berulang kali, bahkan bisa membuat di DO. 🩸Kapten kesebelasan berhak menasihati rekan setimnya. Bila tidak kooperatif saat pertandingan, ia bisa minta manajer mengganti pemain itu dengan pemain cadangan. Kalau masih ngeyel juga, berikan denda karena tidak disiplin. Masih bebal juga, usulkan ke pelatih/manajer/owner agar pemain itu dijual. Namun bila si An Nisaa sadar, tak perlu lah kita sebagai Ar Rijal mencari-cari kesalahan. Ar Rijal tugasnya melindungi An Nisaa. LABORATORIUM Akan tidak lengkap apabila pemahaman di atas tidak kita uji pemahaman ini pada ayat-ayat Al Qur'an yang lain. Oleh karena itu, saya tuliskan beberapa ayat terkait 4 kata yang selama ini kita sangka hanya terkait jenis kelamin. ⭐Apabila kamu memutuskan hubungan dengan An Nisaa, lalu mereka mendekati akhir masa temponya, maka pertahankanlah mereka dengan cara yang baik, atau lepaskanlah mereka dengan cara yang baik. Janganlah kamu pertahankan mereka untuk menyusahkannya, itu melewati batas. Barangsiapa berbuat demikian, maka sungguh ia telah berbuat zalim terhadap dirinya sendiri. Janganlah kamu jadikan ayat-ayat Allah permainan, dan ingatlah nikmat Allah padamu, dan apa yang telah diturunkan Allah kepadamu yaitu Al Kitab dan Al Hikmah. Allah memberi instruksi kepadamu dengan apa yang diturunkan-Nya itu. Dan bertakwalah kepada Allah serta ketahuilah bahwasanya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. (Al Baqarah 2:231) Ayat di atas tidak hanya berbicara perceraian, tetapi bisa juga diimplementasikan untuk kontrak kerja antara Pengusaha dan Pekerjanya. Pemutusan perjanjian atas suatu kesepakatan dapat merujuk ke ayat ini. ⭐Allah mengetahui apa yang dibawa oleh Al Untsa, dan ikatan/hubungan yang kurang sempurna dan yang bertambah. Dan segala sesuatu pada sisi-Nya ada ukurannya.(Ar Rad 13:8) Ayat ini awalnya terdengar tentang kehamilan. Dengan pemahaman lebih luas bisa kita tarik kesimpulan bahwa hal kecil yang tak digubris saja Allah tahu. Manusia melihat pada kecacatan, tapi Allah mengetahui kekurangan dan kelebihan yang ada di diri mereka. Dia mengetahui apa yang manusia tak ketahui. ⭐Dan mereka klaim Allah penyebab keturunan yang lemah/cacat (Al Banati). Maha Suci Allah, sedang untuk mereka klaim sendiri apa yang mereka sukai. Dan apabila seseorang dari mereka diberi kabar buruk (Al Untsa - anak yang cacat), hitamlah (merah padamlah) mukanya, dan dia sangat marah. Ia menyembunyikan dirinya dari orang banyak, disebabkan buruknya berita yang disampaikan kepadanya. Apakah dia akan memeliharanya dengan menanggung kehinaan ataukah akan menguburkannya ke dalam tanah (hidup-hidup)?. Ketahuilah, alangkah buruknya apa yang mereka tetapkan itu. (An Nahl 16:57-59) Kisah yang selama ini kita terima adalah, masyarakat jahiliyah mengubur hidup-hidup anak wanita. Karena anak wanita dianggap sebagai kehinaan kala itu. Secara logis, masyarakat yang berpikir demikian akan segera punah, karena tak ada satupun keluarga yang mau mengasuh anak perempuan, maka tak akan ada ibu-ibu yang bisa melahirkan generasi penerus. Dengan sudut pandang baru ini, kita bisa menerima dan memahami bahwa bayi yang lahir cacat menjadi aib bagi keluarga. Aib itu mereka salahkan penyebabnya adalah Allah. Tapi ketika mereka mendapat anak yang lahir normal sempurna, ganteng atau cantik, mereka klaim "Siapa dulu bapaknya."
@ekakurniati1688
@ekakurniati1688 11 күн бұрын
⭐Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri (Nafsin-feminin), dan dari padanya Allah menciptakan pasangannya (jasad); dan dari pada keduanya Allah memperbanyak dari keduanya Ar Rijal (Independen) yang banyak dan An Nisaa (dependen). Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan Nya kamu saling meminta, dan hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu. (An Nisaa 4:1) Ayat ini awalnya dianggap sebagai awal mula manusia dari Adam, dengan penjelasan ini kita bisa mengetahui bahwa setiap diri kita berasal dari 1 jiwa. Kemudian diberikan pasangan berupa tubuh, Dan dari kombinasi itu banyak manusia yang bisa berdiri sendiri. Tapi ada juga yang membutuhkan orang lain. Oleh karena itu, Allah menyuruh kita agar menciptakan hubungan sosial yang baik. Ar Rijal membantu An Nisaa dan juga kebalikannya. Ayat ini diakhiri dengan pernyataan bahwa Allah selalu menjaga dan mengawasi menandakan bahwa ayat-ayat berikutnya pada surat ini terkait dengan penjagaan dan pengawasan dari Allah. Sebuah pernyataan bahwa hubungan sosial lintas manusia perlu aturan-aturan agar kehidupan harmonis bisa terwujud. Al Qur'an for Life.
@aveirokasep2876
@aveirokasep2876 2 жыл бұрын
Bisa2nya obrolan berkelas ini cuman 5000an yg nonton🤣
@icetoenggroup1902
@icetoenggroup1902 2 жыл бұрын
Al ustadz sudah kembali mencerahkan mastopo 😂
@azmifitriansyah7108
@azmifitriansyah7108 2 жыл бұрын
ditunggu totpol & gurgem 1 layar
@AjatSudrajat-lj9ue
@AjatSudrajat-lj9ue 2 жыл бұрын
al qusthan terbaik!!!
@gdragon2928
@gdragon2928 2 жыл бұрын
Bang rocky gerung undang suruh debat menkopolhukam soal rkuhp
@truthseeker8151
@truthseeker8151 2 жыл бұрын
islamic feminism, a self contradicting term. Memang sepertinya sudah akhir zaman ya, beragama Islam, tapi tidak rela dengan nash-nash islam. Sudah tidak malu memlintir kalimat Al-Quran. Islam bilang laki-laki boleh dilakukan laki2 dengan syarat, perempuan tidak boleh. Karena tidak suka dengan aturan islam ini, lantas Islam dipaksa menyesuaikan worldview-nya. Astaghfirullah. Terus dibahas juga tetang sighat taklik, seolah istri bisa menceraikan hanya dengan bayar 10.000. Padahal harus terpenuhi 1 dari 4 kondisi yang ada tertulis di situ. Amina Wadud juga ikut dimensyen, perempuan yang jadi imam shalat dengan jamaah campur laki2 dan perempuan di shaf yang sama. Ancur ancur.
@faiqsembilan7343
@faiqsembilan7343 2 жыл бұрын
Justru gerakan ini membuka peluang pemaknaan yang lebih tepat dan berkesesuaian dengan nilai islam. Ketika Tafsir atas teks keagamaan mulai bermasalah di akar rumput. Bukan berarti menegasikan Tafsir ulama terdahulu. Islamic peminism melengkapi itu semua.
@truthseeker8151
@truthseeker8151 2 жыл бұрын
​@@faiqsembilan7343 again: islamic feminism, a self contradicting term gimana nggak menegasikan ulama terdahulu? 4 madzhab besar sepakat, aborsi HARAM ketika kandungan sudah berusia 120 hari, kecuali alasan terancamnya nyawa ibunya. Feminis bilang itu hak ibunya kalau mau mengugurkan, walau sudah di atas 120 hari. 4 madzhab besar sepakat, alQuran bilang, tidaklah sama laki2 dg perempuan. Haram laki-laki menyerupai perempuan, dan Haram perempuan meyerupai laki2. Feminis bilang gender is fluid. Setiap orang berhak menentukan gender mereka diidentifikasi sebagai apa. 4 madzhab besar sepakat, hubungan homoseks, sesama jenis, HARAM. Feminis bilang tergantung konteksnya, liat dulu konteksnya apa. Beratus2 tahun ulama mendalami konteksnya, perbedaan pendapat hanya terletak pada hukuman untuk pelaku homoseks. 4 madzhab sepakat, alQuran sebutkan, laki2 boleh poligami kalau dia bisa adil, wanita tidak boleh. Dan ini dipraktikkan oleh Nabi saw, para sahabatnya, juga pengikut para sahabatnya. Feminis bilang: ”tidak bisa seperti itu, di mana kesetaraannya??“ tiga poin ini juga dikampanyekan oleh yang mengaku islamic feminists. And the list can go on. Alih-alih melengkapi ajaran Islam, yang ada malah menghancurkan. Dan kalau mau melabeli diri sebagai feminis, tidak bisa hanya mengambil 1 poin saja. Misalnya setuju dengan pemberdayaan perempuan yang lebih maju, lantas megaku feminis. Gak bisa gitu. Mau makan martabak gak bisa gak pake tepung. Mau makan martabak gak bisa gak pake telur. Kalau mau makan martabak ya harus makan tepung sama telur. Kalau salah satunya gak ada, berarti bukan martabak.
@setyaadipratama1148
@setyaadipratama1148 2 жыл бұрын
Apakah harus taqlid pada pendapat 4 mahzab fiqh? Apakah sudah tidak ada kesempatan untuk menafsirkan ulang nash?
@bagusrahmadika5375
@bagusrahmadika5375 2 жыл бұрын
AL QUSTAN AL FIRDAOS
@agusmulyadis.t4645
@agusmulyadis.t4645 Жыл бұрын
Saya sangat setuju dengan pernytaan bahwa gerakan Feminisme ini masih sulit untuk berkembang dalam sosial publik, karena ini kembali lagi kurang nya literasi tentang gerakan ini dan cendrung yg lebih ekslusif ialah konotasi dari bahasa Feminisme ini di interpretasi kan secara harfiah ke dalam gender!!! Ketika ada diskusi terkait feminisme misalnya cendrung bisa di framing kemana" Contoh LGBT, bisa saja secara ekstrem menyetrakan orientasi sex? Padahal tidak seperti itu! Namun ini adalah diskursus yg masif terjadi di publik, mungkin yg tinggal di daerah kota atau jakarta lebih cepat menyerap maksa gerakan feminisme ini. Tetapi mohon maaf bagi yg tinggal di daerah yg katakanlah terbelakang secara akademis dan pendidikan mungkin ini menjadi tantangan tersendri bagaimana paham gerakan ini bisa berkembang!!!
@nak.lanang
@nak.lanang Жыл бұрын
Jaman sekarang masih percaya feminism lol
@samdhan3557
@samdhan3557 2 жыл бұрын
filsafat sudh usang
@yehezkielpurba4149
@yehezkielpurba4149 2 жыл бұрын
mata mu
@kamadicari9523
@kamadicari9523 2 жыл бұрын
Aku berpikir maka aku ada.
@deaththeking7691
@deaththeking7691 2 жыл бұрын
Nak ikut sayembara mastopo paman Sam, bung Ari dan bung Didit 1. Cak Imin-Puan (PDIP-PKB) 2. Anies-AHY/Anies-AP/Anies-Ganjar (PKS-Gerindra-Demokrat-Nasdem) 3. Airlangga-RK/Airlangga-AP (Golkar-PPP-PAN) Paling tidak mungkin 4. Ganjar-Puan (PDIP) 5. Anies-Sandi (Nasdem-Gerindra-Demokrat) 6. Airlangga Hartarto-RK (Golkar-PAN-PPP) 7. Cak Imin (PKS-PKB) tidak lolos ambang batas Bukti: 1. Airlangga Hartarto = KIB/Koalisi Indonesia Bersatu (Golkar-PAN-PPP) 2. Cak Imin = Koalisi semut merah (PKS-PKB) 3. Kandidat Capres Nasdem = Ganjar, Andika Perkasa, Anies 4. Cak Imin-Prabowo = KKIR/Kerja sama Kebangkitan Indonesia Raya (PKB-Gerindra) 5. Kandidat Paslon Nasdem = Anies-Sandi/Anies-Puan/Anies-Ganjar
@AndiSusanto15
@AndiSusanto15 2 жыл бұрын
nah muncull juga al ustadz...
[EKSKLUSIF] Blak-Blakan Yenny Wahid Soal Cak Imin, PKB, & Gus Dur
57:18
Total Politik
Рет қаралды 1,7 МЛН
Secret Experiment Toothpaste Pt.4 😱 #shorts
00:35
Mr DegrEE
Рет қаралды 27 МЛН
What it feels like cleaning up after a toddler.
00:40
Daniel LaBelle
Рет қаралды 82 МЛН
Gus Baha: Jika Kesetaraan Gender Diberlakukan
14:01
SANTRI GAYENG
Рет қаралды 38 М.
199. Feminis Itu?  - #TandaTanya Zara,
17:05
Menjadi Manusia
Рет қаралды 80 М.
🔴LIVE》KLARIFIKASI HABIBAH BAHAR SOAL HALAL NIKAHI MERTUA
Teuku Iqbal Johard
Рет қаралды 766
Secret Experiment Toothpaste Pt.4 😱 #shorts
00:35
Mr DegrEE
Рет қаралды 27 МЛН